RESEP MILO UNTUK LENGKAPI NUTRISI SELAMA RAMADAN
RESEP MILO UNTUK LENGKAPI
NUTRISI SELAMA RAMADAN
RESEP MILO UNTUK LENGKAPI NUTRISI SELAMA RAMADAN
Kegiatan olahraga saat pandemi masih terus berlangsung dan perlu jadi kegiatan wajib yang rutin Ibu jadwalkan bersama anak dan anggota keluarga yang lain. Hal ini penting dilakukan agar seluruh anggota keluarga tetap dalam keadaan sehat sekalipun berkegiatan di rumah saja. Olahraga bisa menjadi ajang melampiaskan energi positif anak. Tak perlu keluar rumah jauh-jauh, bahkan di halaman rumah saja Ibu dan anggota keluarga lain tetap bisa berolahraga. Berikut ini rekomendasi olahraga yang bisa dilakukan di rumah saja.
1. Stretching
Biasanya stretching dilakukan sebelum melakukan latihan fisik. Meski begitu, Ibu dan anak tetap bisa melakukan stretching di rumah dengan gerakan yang sederhana agar tubuh tetap fit dan tidak kaku.
Selain menjaga kebugaran tubuh, melakukan stretching secara rutin bisa meningkatkan sirkulasi darah ke otot, menjaga fleksibilitas tubuh, serta memperbaiki postur tubuh. Bila Ibu dan keluarga stres bekerja dan sekolah online dari rumah, stretching juga bisa mejadi pilihan untuk membuat tubuh lebih rileks.
Baca Juga : Ini Alasan Olahraga Dirumah Untuk Anak Bantu Dia Jadi Pemberani
2. Aerobik
Ajak seluruh anggota keluarga untuk melakukan aerobik atau kardio. Tak perlu lama, waktu yang dibutuhkan hanya 30 menit per hari. Tapi, lakukan secara rutin ya, Bu.
Dengan rutin melakukan olahraga aerobik atau kardio, Ibu bisa meningkatkan imunitas diri dan anggota keluarga lainnya. Selain itu juga, aerobik atau kardio dapat membantu mengendalikan berat badan.
3. Basket 3on3
Olahraga basket 3on3 pas banget dilakukan di lingkungan keluarga. Bagi anggota keluarga ke dalam 2 tim dengan masing-masing tim berjumlah 3 orang. Sekalipun olahraga basket 3on3 ini hanya berlangsung dalam satu babak dengan waktu perbandingan hanya 10 menit, seluruh tubuh anak dan anggota keluarga lainnya bergerak aktif, Bu. Selain itu, olahraga satu ini juga tak memerlukan ruang luas. Ibu dan keluarga bisa melakukannya di halaman depan atau belakang rumah.
4. Bulu Tangkis
Bila ingin melakukan olahraga yang sedikit lebih menguras tenaga dan keringat, Ibu bisa mengajak anak melakukan olahraga bulu tangkis. Tak perlu jauh-jauh ke lapangan bulu tangkis atau badminton. Ibu dan keluarga bisa bermain bulu tangkis di halaman rumah. Selain membantu Sang Juara bergerak aktif, olahraga satu ini juga dapat membantu meningkatkan fungsi kognitif otak anak dan menguatkan otot serta persendiannya.
5. Lari Pagi atau Bersepeda
Gak ada salahnya sesekali menghirup udara segar selama pandemi. Yuk, ajak anak dan keluarga untuk lari pagi atau bersepeda di sekitar lingkungan rumah saja. Tapi, tetap patuhi protokol kesehatan selama berolahraga di luar, ya.
Perhatikan 4 Hal Ini Ketika Olahraga Saat Pandemi
Olahraga memang penting demi menjaga kebugaran tubuh dan meningkatkan imunitas tubuh. Apalagi, di tengah pandemi seperti sekarang imun yang kuat sangat penting guna melindungi diri dari berbagai penyakit. Bila Ibu berencana untuk mengajak anak untuk olahraga di sekitar lingkungan rumah, harap perhatikan beberapa hal di bawah ini.
1. Cari Tahu Fasilitas yang Buka & Keramaiannya
Misalnya, taman sekitar rumah mana yang masih diperbolehkan untuk didatangi. Selain itu, cek juga kemungkinan keramaian di tempat tersebut. Kapan sekiranya tempat tersebut sepi atau sedikit pengunjung agar Ibu, anak, dan anggota keluarga yang lain merasa aman berolahraga.
2. Selalu Memakai Masker dan Bawa Hand Sanitizer
Masker dan hand sanitizer sudah menjadi hal wajib ketika ingin beraktivitas di luar rumah. Selain yang dipakai, siapkan juga beberapa masker cadangan agar bisa berganti masker apabila yang dipakai kotor.
3. Jaga Jarak Sekalipun dengan Keluarga
Saat melakukan olahraga lari, jalan santai atau bersepeda, buatlah jarak dengan orang lain. Sekalipun dengan anggota keluarga sendiri, Ibu tetap harus mengingatkan mereka untuk selalu menjaga jarak. Selain itu, sebisa mungkin ingatkan anak untuk tidak bertukar alat olahraga, seperti sepeda, raket, dan lain sebagainya.
4. Bawa Bekal Air Minum dari Rumah
Demi mengurangi transaksi dan komunikasi dengan orang luar, Ibu juga bisa menyiapkan bekal untuk dibawa saat anak berolahraga. Misalnya, membawa air putih agar anak tetap sehat.
Tapi, biasanya setelah beraktivitas fisik, anak cenderung menginginkan minuman dingin. Untuk itu, jangan lupa membawa MILO UHT, ya. Sebelum melakukan olahraga saat pandemi, Ibu bisa menyimpan MILO UHT di kulkas agar setelah anak berolahraga minuman cokelatnya sudah dalam keadaan dingin.
Mengapa harus mengonsumsi MILO UHT setelah anak selesai beraktivitas fisik? Menurut para peneliti di McMaster University, Inggris, minuman yang kaya akan kalsium seperti MILO UHT dapat lebih cepat mengisi kembali kebutuhan cairan dan energi tubuh setelah selesai berolahraga. Selain itu, ekstrak malt yang terkandung di dalam MILO UHT mampu memberikan sumber energi dan vitamin bagi tubuh. Selain itu, MILO UHT juga kaya akan kalsium, fosfor, dan zat besi yang dibutuhkan tubuh setelah berolahraga.
Bu, kelebihan mengonsumsi gula juga bisa mengganggu kualitas tidur anak. Bila waktu tidur anak terganggu maka proses belajar dan perkembangan emosinya pun turut terganggu. Oleh karena itu, penting untuk Ibu menjaga dan mengontrol asupan gula pada makanan dan minuman yang dikonsumsi anak. Misalnya, beralih ke MILO dan asupan rendah gula lainnya, karena kadar gula yang lebih rendah 25% kini membuat MILO less sugar. Lantas, makanan dan minuman apa yang sebaiknya dihindari karena kandungan gulanya tinggi? Sebelum bahas lebih lanjut soal hal itu, perhatikan terlebih dahulu kebutuhan gula anak.
Berapa Kebutuhan Gula untuk Anak?
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menjelaskan panduan konsumsi gula yang dapat dikonsumsi orang setiap harinya berdasarkan jenis kelamin dan umur. Menurut data WHO, asupan gula tambahan tidak boleh lebih dari 10% dari total energi yang dikonsumsi anak. Nah, anak usia 7-10 tahun tidak boleh lebih dari 24 gram atau 6 sendok teh gula per hari.
Baca Juga : MILO Less Sugar! Minuman Energi dengan Gula Rendah
Makanan dengan Kandungan Gula yang Tinggi
Demi melindungi Sang Juara dari asupan gula berlebih, Ibu harus tahu makanan dan minuman apa saja yang berpotensi memiliki kandungan gula yang tinggi. Berikut ini adalah sederet makanan dan minuman yang memiliki kandungan gula yang tinggi dan konsumsinya sebaiknya dibatasi.
1. Nasi Putih
Sebuah penelitian menemukan fakta bahwa orang yang mengonsumsi nasi putih secara berlebihan berisiko terkena diabetes tipe 2. Hal ini wajar karena nasi putih memiliki kandungan karbohidrat tinggi namun rendah serat. Dalam 100 gram nasi putih saja sudah mengandung indeks glemiks yang tinggi yang bisa menaikkan kadar gula darah dengan cepat.
2. Roti Putih
Ternyata roti putih mengandung karbohidrat tinggi yang membuat makanan dapat diolah lebih cepat di dalam tubuh dan dapat meningkatkan kadar gula darah. Oleh sebab itu, bila Sang Juara suka makan roti, sebaiknya ganti jenis rotinya dengan roti gandum yang lebih rendah gula.
Baca Juga : Kenali Kandungan Pada Minuman MILO Less Sugar
3. Makanan Siap Saji
Banyak sekali makanan siap saji yang beredar saat ini. Tentu saja anak sangat menyukai bila Ibu mengajak mereka makan ayam goreng di tempat makanan siap saji. Makanan ini memang nikmat, namun terdapat kandungan lemak, gula, dan karbohidrat yang mampu meningkatkan gula darah bahkan hanya dalam satu kali makan.
4. Minuman Kaleng dan Minuman Berenergi
Minuman kaleng (soft drink) dan minuman berenergi mengandung gula yang sangat tinggi. Bahkan, dalam satu botol minuman bisa terkandung 20,2 gram atau setara dengan 5 sendok teh gula. Beberapa soft drink bahkan mengandung hingga 39 gram hingga 99 gram gula. Oleh sebab itu, bila Sang Juara butuh minuman yang bisa membantu mengisi kembali energinya, Ibu bisa memberikan Sang Juara MILO Activ-Go, MILO 3in1, maupun MILO UHT. Dengan kandungan gula 25% lebih rendah membuat MILO less sugar dan menjadi pilihan yang lebih sehat untuk anak. Sebagai contoh, bila Ibu menyiapkan segelas MILO 3in1 sesuai petunjuk penyajian, Sang Juara akan mendapat asupan gula sebanyak 16 gram saja.
5. Camilan
Ibu juga perlu memperhatikan camilan atau jajanan yang dikonsumsi anak setiap harinya. Sederet camilan ini ternyata mengandung kadar gula yang cukup tinggi juga, lho.
- Donat = 5 sendok teh gula
- Jelly 75 gram = 4 sendok teh gula
- Permen karet 50 gram = 7 sendok teh gula
- Biskuit cokelat = 2,5 sendok teh gula
- Es krim 1 scoop = 4 sendok teh gula
- Susu cokelat dengan tambahan gula = 3 sendok teh gula
Itu tadi beberapa jenis makanan tinggi gula yang umumnya dikonsumsi anak. Perlu Ibu pahami sekali lagi, penting untuk memilih makanan dan minuman yang rendah gula. Hal ini dikarenakan terlalu banyak mengonsumsi gula juga bisa meningkatkan risiko anak mengalami obesitas.
Untuk itu, demi membantu menjaga asupan gula anak, Ibu bisa memberikan MILO sebagai minuman cokelat yang lezat dan bergizi. MILO kini hadir dengan gula 25% lebih rendah dibandingkan produk MILO sebelumnya dan membuat MILO less sugar. Kandungan kalsium dan protein di dalamnya juga dapat membantu memperbaiki tulang dan otot setelah anak melakukan beragam aktivitas fisik.
Meski kini MILO less sugar karena kadar gulanya lebih rendah, rasanya tetap lezat karena MILO juga diperkaya susu dan cokelat. Jadi, tunggu apalagi, Bu? Segera jaga dan kontrol konsumsi gula anakmu dengan menyediakan MILO less sugar di rumah!
Di usia sekolah, Ibu perlu memperhatikan kebutuhan energi anak. Di usia ini anak sudah memiliki banyak kegiatan yang menanti setiap hari. Untuk mendukung tumbuh kembang anak di usia sekolah, Ibu wajib memperhatikan asupan dan nutrisi hariannya. Apakah Ibu sudah yakin kebutuhan nutrisi anak sudah cukup terpenuhi?
Berdasarkan tabel asupan gizi anak dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia tahun 2019, anak di usia aktif sekolah membutuhkan paling tidak minimal 1.650 kalori.
Tabel Angka Kecukupan Gizi (AKG) Rata-rata yang Dianjurkan (per Orang per Hari)
Anak Umur 7 - 12 Tahun
Umur | Berat | Tinggi | Energi | Protein |
7 - 9 tahun | 25 kg | 120 cm | 1650 kkal | 45 gram |
10 - 12 tahun (Laki-laki) | 35 kg | 138 cm | 2050 kkal | 50 gram |
10 - 12 tahun (Perempuan) | 38 kg | 145 cm | 2050 kkal | 50 gram |
Adapun khusus untuk anak yang aktif tentu aktivitas kesehariannya lebih banyak dibandingkan anak pada umumnya. Ibu juga perlu memperhatikan kebutuhan energi anak demi mendukung aktivitas belajar dan aktivitas fisik seperti olahraga.
Baca Juga : Kebutuhan Energi Anak dan Orang Dewasa Beda, Lho! Berikut Faktanya!
Berikut adalah anjuran asupan kalori yang dibutuhkan anak yang aktif yang terbagi dalam umur dan jenis kelamin.
Umur | Anak Laki-laki | Anak Perempuan |
6 tahun | 1800 kkal | 1650 kkal |
7 tahun | 1950 kkal | 1775 kkal |
8 tahun | 2100 kkal | 1950 kkal |
9 tahun | 2275 kkal | 2125 kkal |
10 - 12 tahun | 2475 kkal | 2300 kkal |
Berapa Kali Idealnya Anak Makan dalam Satu Hari?
Menurut Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, berikut ini adalah rekomendasi ideal tentang berapa kali anak perlu makan dalam satu hari:
- 5-11 tahun: 3 kali sehari dan camilan 2 kali sehari
- 12-25 tahun: 3 kali sehari dan camilan 1 kali sehari
Baca Juga : Cek, Ini Beda Kebutuhan Nutrisi Anak Perempuan dan Laki-Laki
Tak hanya kebutuhan energi anak yang harus Ibu tahu. Demi melengkapi asupan gizi harian anak, Ibu juga harus tahu seluruh nutrisi yang dibutuhkan anak. Berikut ini adalah kebutuhan nutrisi lengkap untuk anak:
1. Protein
Ibu harus memastikan setiap porsi makan anak mengandung 10% hingga 30% protein dari jumlah asupan energi. Tujuannya adalah untuk menjaga kadar glukosa dalam darah saat anak mulai aktif memiliki aktivitas fisik seperti olahraga. Hal ini bisa Ibu mulai saat anak berada di usia 4 tahun.
2. Kalsium
Kalsium dibutuhkan untuk pertumbuhan tulang dan kontraksi otot. Apalagi bila Sang Juara sedang aktif-aktifnya, pemenuhan kalsium penting dilakukan. Adapun kebutuhan kalsium harian anak di usia 4-8 tahun sebesar 1.000 mg per hari. Khusus untuk anak di usia 9-18 tahun kebutuhan kalsium hariannya sebesar 1.300 mg per hari.
3. Zat Besi
Banyak kasus ditemukan kurangnya asupan zat besi pada makanan yang dikonsumsi anak. Padahal zat besi juga tak kalah pentingnya untuk tubuh, lho. Zat besi berperan dalam pembentukan hemoglobin yang membawa oksigen ke seluruh jaringan di dalam tubuh.
Oleh karena itu, anak perlu mendapatkan zat besi yang cukup saat makan. Anak yang berada di usia 1-10 tahun membutuhkan asupan zat besi antara 7-10 mg per harinya.
4. Vitamin D
Vitamin D dibutuhkan untuk kesehatan tulang anak dan menambah kekuatan pada otot karena vitamin D memiliki peran dalam penyerapan kalsium.
5. Mineral
Berdasarkan Angka Kecukupan Gizi (AKG), anak aktif dan suka aktivitas olahraga membutuhkan setidaknya 1,5 liter mineral untuk mengembalikan kadar air dalam tubuh yang dikeluarkan melalui keringat. Ibu bisa menyiasatinya dengan memberi minuman bergizi dengan kandungan susu.
Isi Piring Sang Juara dengan Makanan Bergizi
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dalam kampanye Isi Piringku memberikan panduan mengisi piring anak untuk sekali makan. Hal ini bertujuan agar kebutuhan energi anak setiap harinya terpenuhi. Perhitungannya, dalam seporsi makanan untuk anak, terdapat ⅓ piring berisi karbohidrat, ⅓ berisi sayuran, dan ⅓ lainnya berisi lauk-pauk dan buah-buahan.
Sebagai contoh: makan siang dengan kalori kurang lebih 700 kalori.
- Makanan Pokok (Nasi maupun penggantinya, seperti kentang atau mie)
- 150 gram nasi = 3 centong nasi; atau 3 buah kentang (300 gram); atau 1 ½ gelas mie kering (75 gram).
- Sayuran
- 150 gram sayuran = 1 mangkok sedang.
- Lauk-pauk
- Lauk-pauk Hewani
- 75 gram ikan kembung = 2 potong sedang ayam tanpa kulit (80 gram); atau 1 butir telur ayam ukuran besar (55 gram); atau 2 potong daging sapi sedang (70 gram).
- Lauk-pauk Nabati
- 100 gram tahu = 2 potong sedang tempe (50 gram).
- Lauk-pauk Hewani
- Buah
- 150 gram pepaya = 2 potong pepaya ukuran sedang; atau 2 buah jeruk sedang (110 gram); atau 1 buah kecil pisang ambon (50 gram).
- 150 gram pepaya = 2 potong pepaya ukuran sedang; atau 2 buah jeruk sedang (110 gram); atau 1 buah kecil pisang ambon (50 gram).
Itu tadi informasi lengkap soal asupan bergizi yang dapat memenuhi kebutuhan energi anak. Agar anak tetap menjadi juara di tengah padatnya aktivitas belajar dan fisik, Ibu juga bisa melengkapi kebutuhan energinya dengan memberikan MILO 3in1. MILO 3in1 diperkaya vitamin B2, B3, B6, B12, dan vitamin C yang dapat meningkatkan energi anak ketika beraktivitas sehingga tetap aktif sepanjang hari!
Meski anak masih bersekolah secara daring, Ibu tetap perlu memperhatikan sarapan sehat untuk anak sekolah. dr. William Sears, dokter anak asal California, Amerika Serikat menyatakan bahwa anak yang rajin sarapan pagi akan lebih fokus dalam belajar daripada anak yang melewatkan sarapan pagi. Hal ini disebabkan energi yang berasal dari asupan karbohidrat bisa membuat anak lebih aktif dalam berdiskusi, menangani suatu persoalan yang diberikan guru, hingga mendapatkan nilai yang lebih baik. Lalu, sarapan seperti apa yang sebaiknya diberikan kepada anak? Berikut ini kreasi menu sarapan yang bisa Ibu buat beserta kandungan nutrisinya.
Baca Juga : 3 Alasan Anak Harus Sarapan Saat Mau Ujian
1. Bubur Ayam
Saat cuaca dingin dan hujan turun, Ibu bisa membuat sarapan sehat untuk anak sekolah seperti bubur ayam agar tubuhnya tetap terasa hangat di pagi hari. Ibu memerlukan beras putih yang sudah dicuci bersih, kaldu ayam, garam, dan telur ayam yang sudah direbus untuk memasak bubur ayam dengan topping lengkap. Untuk cara membuatnya, cek di sini, ya!
Setelah itu, jangan ketinggalan untuk melengkapi sarapan anak dengan MILO 3in1. Memangnya ada bedanya sarapan dengan dilengkapi MILO dan tidak? Yuk, cek kandungan nutrisinya!
Kandungan Nutrisi | Sarapan Dilengkapi MILO | Sarapan tanpa MILO |
Energi | 33% | 25% |
Protein | 48% | 38% |
Zat Besi | 65% | 31.9% |
Vitamin D | 36% | 2.67% |
Vitamin B1 | 58% | 33.4% |
Vitamin B2 | 80.9% | 31.9% |
Vitamin B3 | 103.5% | 57.3% |
Vitamin B5 | 52% | 24.5% |
2. Nasi Goreng
Ibu juga bisa berkreasi dengan nasi sebagai sarapan sehat untuk anak sekolah. Pasalnya, ada juga anak yang merasa belum makan kalau belum memakan nasi. Kreasi pertama dengan nasi adalah memasak nasi goreng. Selain mudah dibuat, bahannya pun mudah ditemukan di dapur. Ibu bisa mengintip resepnya di sini.
Namun, jangan lupa untuk melengkapi sarapan anak dengan MILO 3in1. Berikut ini adalah nutrisi yang akan didapatkan anak bila sarapan nasi goreng dilengkapi MILO 3in1 dan yang tidak.
Kandungan Nutrisi | Sarapan Dilengkapi MILO | Sarapan tanpa MILO |
Energi | 34% | 25% |
Protein | 79% | 70% |
Zat Besi | 89% | 55.2% |
Vitamin D | 33% | 0% |
Vitamin B1 | 45% | 20.3% |
Vitamin B2 | 67.8% | 18.8% |
Vitamin B3 | 77.3% | 31.1% |
Vitamin B5 | 59.3% | 32.2% |
Vitamin C | 75% | 33% |
3. Nasi Kuning
Kreasi sarapan sehat untuk anak sekolah berbahan nasi lainnya yang bisa dicoba di rumah adalah nasi kuning. Ibu hanya perlu menyiapkan 500 gram nasi putih, 50 gram santan, kunyit dan jahe 1 ruas. Siapkan pula 2 siung bawang putih dan 3 siung bawang merah. Selain itu, siapkan juga garam, 1 batang serai dan 2 lembar daun salam. Bagaimana cara membuatnya? Ibu bisa cek resep lengkapnya di sini.
Untuk melengkapi sarapannya, Ibu bisa menyiapkan MILO yang disajikan dengan es batu agar terasa lebih segar. Penting untuk menyiapkan MILO untuk melengkapi sarapan anak, lho. Berikut ini adalah perbedaan sarapan nasi kuning yang dilengkapi MILO dan yang tidak.
Kandungan Nutrisi | Sarapan Dilengkapi MILO | Sarapan tanpa MILO |
Energi | 27% | 19% |
Protein | 29% | 19% |
Zat Besi | 50% | 16.2% |
Vitamin D | 37% | 3.28% |
Vitamin B1 | 46% | 21.1% |
Vitamin B2 | 63.4% | 14.4% |
Vitamin B3 | 83.2% | 37% |
Vitamin B5 | 46.7% | 18.8% |
4. French Toast
Roti juga bisa menjadi pilihan sajian sarapan sehat untuk anak sekolah, lho. Ibu bisa membuat French toast sehat dengan bahan roti tawar gandum, telur ayam, margarin, kayu manis bubuk, dan susu full cream. Intip cara membuatnya di sini, ya.
Untuk melengkapi sarapan anak, jangan lupa menyajikan segelas MILO. Berikut ini nutrisi yang terkandung saat anak menyantap French toast dengan dilengkapi MILO dan tanpa MILO.
Kandungan Nutrisi | Sarapan Dilengkapi MILO | Sarapan tanpa MILO |
Energi | 25% | 17% |
Protein | 39% | 29% |
Zat Besi | 69% | 36.1% |
Vitamin D | 44% | 10.2% |
Vitamin B1 | 57% | 32.6% |
Vitamin B2 | 80.5% | 31.5% |
Vitamin B3 | 73.7% | 27.5% |
Vitamin B5 | 47.5% | 19.7% |
Vitamin C | 51% | 8% |
5. MILO Balls
Bola-bola sereal juga bisa menjadi salah satu ide kreasi sarapan sehat untuk anak sekolah. Saat anak bosan bersantap sarapan dengan makanan berat, MILO Balls bisa menjadi pilihan Ibu. Agar nutrisi yang didapatkan anak lebih maksimal jangan lupa tambahkan beberapa buah-buahan seperti stroberi atau apel di atasnya.
Saat menyiapkan MILO Balls, jangan lupa pakai MILO 3in1, ya. Memangnya ada bedanya sarapan sereal dengan MILO dan tanpa MILO? Ibu bisa memeriksanya langsung di tabel kandungan nutrisi ini.
Kandungan Nutrisi | Sarapan Dilengkapi MILO | Sarapan tanpa MILO |
Energi | 27% | 19% |
Protein | 29% | 20% |
Zat Besi | 104% | 70.6% |
Vitamin D | 52% | 18.33% |
Vitamin B1 | 29.3% | 4.9% |
Vitamin B2 | 134.5% | 85.5% |
Vitamin B3 | 132.4% | 86.2% |
Vitamin B5 | 45.1% | 32.8% |
Vitamin C | 64% | 22% |
6. Sandwich
Kreasi sarapan sehat yang praktis terakhir adalah sandwich atau roti lapis sangat cocok untuk dimakan anak di pagi hari bersama MILO. Sarapan sandwich termasuk praktis karena cara membuatnya mudah dan makannya pun tidak repot. Ibu bisa mengecek resepnya di sini.
Selain itu, tanyakan kepada anak terlebih dahulu ingin sarapan dilengkapi MILO hangat atau dingin. Kenapa harus sarapan dilengkapi MILO? Tentunya demi melengkapi kebutuhan nutrisi anak, Bu. Bagaimana perbedaaanya? Cek table di bawah, yuk!
Kandungan Nutrisi | Sarapan Dilengkapi MILO | Sarapan tanpa MILO |
Energi | 27% | 19% |
Protein | 43% | 33% |
Zat Besi | 61% | 28.1% |
Vitamin D | 37% | 3.28% |
Vitamin B1 | 65% | 40.5% |
Vitamin B2 | 69.8% | 20.8% |
Vitamin B3 | 73.6% | 27.4% |
Vitamin B5 | 39.4% | 11.1% |
Vitamin C | 67% | 24% |
Pentingnya Sarapan Sehat untuk Anak Sekolah Dilengkapi MILO
Anak membutuhkan asupan gizi yang seimbang untuk meningkatkan imunitas tubuh dan membantunya tetap berenergi. Asupan gizi yang dimaksud seperti vitamin A, vitamin B2, B3, B6, B12, vitamin D, vitamin C, fosfor, kalsium, dan zat besi. Setiap gelas MILO mengandung nutrisi tersebut serta kebaikan alami yang berasal dari susu, ekstrak malt, dan cokelat untuk mendukung Sang Juara tetap berenergi untuk belajar dan beraktivitas.
Ibu bisa perhatikan kembali perbedaan saat anak mengonsumsi MILO saat sarapan dan yang tidak mengonsumsi MILO saat sarapan. Perbedaannya jauh berbeda bukan? Mulai kini, segera siapkan MILO di rumah untuk menemani santap sarapan Sang Juara, ya.
Nasi goreng dengan perpaduan protein dan sayuran yang seimbang, serta disajikan bersama segelas MILO.
Bubur lembut dengan variasi protein yang seimbang, disajikan bersama segelas MILO untuk energi lebih.
Semangkuk MILO Balls dan susu yang disajikan bersama irisan buah segar, serta segelas MILO.
Irisan roti panggang yang disajikan dengan potongan mentega dan irisan buah segar, serta segelas MILO.
Sarapan kaya protein dan mengenyangkan dengan rasa gurih nasi kuning yang khas. Disajikan bersama segelas MILO.
Roti lapis dengan isian protein, sayur, dan buah yang cocok disajikan bersama segelas MILO dingin.
Pagination
- Previous page
- Page 57
- Next page