RESEP MILO UNTUK LENGKAPI NUTRISI SELAMA RAMADAN
RESEP MILO UNTUK LENGKAPI
NUTRISI SELAMA RAMADAN
RESEP MILO UNTUK LENGKAPI NUTRISI SELAMA RAMADAN
1.Lompat Karet

Ibu pastinya tidak asing dengan permainan lompat karet ini. Biasanya, sebelum mulai bermain harus menyiapkan beberapa karet gelang yang nantinya akan disatukan menjadi tali lompat. Untuk proses pembuatan tali itu, Ibu bisa mengajak anak untuk melakukannya. Pastinya, ini menambah keterampilan baru untuk anak.
Setelah tali karet jadi, Ibu bisa mengajak Ayah dan anggota keluarga lainnya untuk bergabung. Olahraga saat pandemi ini bisa dilakukan di teras atau halaman rumah, lho. Pastikan ada dua orang yang akan memegang tali karet di setiap bagian ujungnya.
Untuk mengawali permainan, mulailah dari setinggi mata kaki. Bila setiap peserta peserta permainan sudah melakukan satu putaran loncatan, mulai tingkatkan ketinggian tali karet. Naikkan tali sedikit demi sedikit hingga tidak ada yang bisa meloncati tali karet tersebut.
Baca Juga : Rekomendasi Olahraga Saat Pandemi Agar Anak Tetap Aktif Di Rumah
Aktivitas ini dapat membuat anak bergerak seperti olahraga. Anak juga terasah untuk mengira-ngira batas kemampuannya. Bahkan, dapat juga muncul ide atau trik saat melakukan lompatan. Seru, bukan?
2.Patok Lele

Tenang, Bu, dalam permainan ini tidak membutuhkan ikan lele, kok. Permainan tradisional ini dikenal dengan banyak sebutan, seperti gatrik di Jawa Barat, benthing di Jawa Tengah, tak tek di Kepulauan Bangka Belitung, serta kayu doi di NTT. Walaupun namanya berbeda, konsep permainan patok lele tetap sama.
Pertama-tama Ibu harus menyiapkan peralatannya dulu. Siapkan satu buah kayu berukuran 30 cm sebagai “kayu induk” dan juga satu buah kayu 10 cm sebagai “kayu anak”. Kedua kayu ini diletakan di atas sebuah lubang atau sejumlah bata. Nantinya, lubang ini memasang kayu yang akan dilempar agar dapat diungkit dengan tongkat lainnya.
Tentunya, olahraga saat pandemi ini harus dimainkan dengan anggota keluarga yang lain. Ini karena ada dua kelompok untuk bermain patok lele. Kelompok satu untuk penangkap kayu anak dan kelompok dua sebagai pemukul kayu induk. Untuk tim pemukul kayu, akan dilakukan secara bergilir. Bila kayu yang dipukul tak bisa ditangkap, tim pemukul menjadi pemenangnya. Sedangkan kalau kayu anak yang dipukul berhasil ditangkap, kelompok penangkap yang akan menang.
Supaya anak bisa mengeluarkan keringat, lakukan permaianan di teras, atau di halaman maupun belakang rumah. Aktivitas anak ini dapat menguatkan otot tangan dan melatih sistem motorik, serta melatih kerjasama.
3.Engklek

Permainan engklek pastinya pernah Ibu mainkan saat masa-masa sekolah dasar. Biasanya permainan ini dilakukan bersama teman-teman. Olahraga saat pandemi ini juga dikenal di luar negeri, lho. Tentunya namanya berbeda-beda.
Kalau dulu, Ibu akan memerlukan kapur untuk menggambar wadah engkek. Namun sekarang, banyak juga produk engklek yang terbuat dari bantalan empuk. Biasanya, ini bisa ditaruh di dalam rumah. Namun Ibu tetap bisa mengajak anak untuk menggambarkan wadah engklek di garasi atau halaman depan, misalnya.
Sebenarnya permainan tradisional yang satu ini cukup mudah dimainkan. Anak tinggal melemparkan koin ke wadah engklek yang sudah dinomori. Letak koin tersebut yang menentukan seberapa jauh anak dapat melompat dalam wadah engklek. Ini bisa dilakukan secara bergiliran dan beberapa putaran.
Apa manfaat engklek untuk anak? Terlihat simple, tetapi banyak manfaatnya. Engklek dapat melatih keseimbangan dan motorik anak. Secara tidak disadari anak juga melakukan olahraga.
Ibu jangan lupa untuk memberikan reward atau hadiah untuk anak. Apa, ya, kira-kira yang membuat semangat dan disukai anak? Ibu bisa memilih MILO 3in1. Dalam segelas MILO 3in1 terdapat kombinasi cokelat, susu, dan malt dengan rasa khas MILO yang disukai anak. MILO 3in1 juga diperkaya Vitamin B2, B3, B6, B12, C, dan D, serta Kalsium, Fosfor, dan Zat Besi untuk bantu anak terus berenergi sepanjang hari. Cocok banget untuk anak yang habis olahraga saat pandemi. Makin kuat, sehat, dan juga gembira.
Setelah asyik liburan sekolah selama beberapa minggu, akhirnya anak kembali bersekolah. Tentunya, Ibu juga sibuk mempersiapkan anak melanjutkan jenjang kelas berikutnya. Walaupun kebijakan sekolah tatap muka maupun jarak jauh masih terus mengikuti perkembangan situasi terkini, Ibu tetap harus memberikan semangat di pagi hari. Salah satu cara mendukung anak menghadapi situasi saat ini adalah dengan menyiapkan sarapan sehat untuk anak sekolah yang juga membantu menjaga daya tahan tubuhnya.
Pentingnya Sarapan Sehat untuk Anak Sekolah
Perlu Ibu tahu, mengonsumsi sarapan sehat untuk anak sekolah setiap pagi ternyata sangat dibutuhkan karena kaya akan manfaat. Oleh sebab itu, sarapan adalah aktivitas yang perlu dilakukan baik oleh anak yang bersekolah online atau Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ), maupun anak yang bersekolah tatap muka di gedung sekolah. Berikut ini sejumlah kegunaan dari sarapan pagi bagi anak:
- Memberikan energi untuk aktivitas sekolah dan belajar.
- Meningkatkan kesehatan fisik, termasuk menjaga daya tahan tubuhnya.
- Menjaga mood anak selama bersekolah.
- Mengasah daya ingat anak selama belajar.
- Membuat anak lebih mudah berkonsentrasi.
- Mengurangi rasa kantuk saat belajar.
Pembelajaran secara daring tentunya menjadi tantangan tersendiri bagi Ibu dan anak. Umumnya, anak akan lebih mudah bosan ataupun berubah mood menjadi lebih negatif. Ditambah lagi, tidak berinteraksi secara langsung dengan teman-teman sebayanya.
Kalau dibiarkan, kondisi seperti ini bisa membuat anak menjadi stres. Untuk itu, sarapan sehat untuk anak sekolah dibutuhkan sebagai penyemangatnya sebelum memulai aktivitas sekolah online.
Baca Juga : 5 Cara Biasakan Anak Untuk Sarapan
Tips Menyiapkan Sarapan Sehat untuk Anak Sekolah
Supaya mendapatkan energi dan semangat yang optimal, Ibu juga harus memperhatikan menu sarapan sehat untuk anak sekolah yang akan dibuat. Coba perhatikan beberapa hal berikut ini untuk mempersiapkan menu sarapan yang tepat.
1. Disesuaikan dengan Gizi Seimbang
Pastinya Ibu ingin memberikan sarapan sehat untuk anak sekolah yang ideal proporsinya. Jangan sampai anak kelebihan kandungan yang membuatnya justru mudah mengantuk, seperti karbohidrat.
Pastikan menu sarapan yang disantap anak sesuai dengan gizi seimbang dari Isi Piringku rekomendasi Kementerian Kesehatan RI. Sebenarnya, ini tak jauh berbeda dengan konsep 4 Sehat 5 Sempurna yang dikenal Ibu saat masih kecil. Namun, ini konsep yang lebih update.
Dalam satu piring sarapan anak, sebaiknya Ibu memastikan tersedia berikut ini.
Selain proporsi isi piring anak, Ibu juga harus memantaunya mencuci tangan pakai sabun, konsumsi air putih delapan gelas setiap hari, serta melakukan aktivitas fisik.
- ⅔ dari setengah piring berisi makanan pokok, seperti nasi, kentang, ubi, atau mie.
- ⅓ dari setengah piring berisi lauk pauk, seperti ikan, telur, ayam, tahu, atau tempe.
- ⅓ dari setengah piring berisi buah-buahan.
- ⅔ dari setengah piring berisi sayuran.
2. Perbanyak Sumber Makanan untuk Daya Tahan Tubuh
Pada masa pandemi saat ini, segala penyebab penyakit paling dihindari Ibu dan keluarga. Salah satu cara agar bisa cegah penularan penyakit adalah memperkuat daya tahan tubuh.
Itu sebabnya, Ibu bisa memberikan jenis makanan yang mengandung vitamin C. Misalnya, jeruk, pepaya, kale, brokoli, mangga, bayam, stroberi, dan lemon. Perlu diketahui, tubuh anak tidak bisa memproduksi serta menyimpan vitamin C sendiri. Makanya, memberikan asupan tambahan menjadi tugas Ibu.
Vitamin C sendiri bermanfaat untuk meningkatkan daya tahan tubuh dan mencegahnya kedatangan penyakit. Bahkan, bisa memperpendek durasi gejala penyakit yang tengah dialami, lho.
3. Tambahkan Makanan yang Mengandung Probiotik
Tahukah Ibu kalau tidak semua bakteri jahat untuk kesehatan tubuh? Salah satunya yang kaya akan manfaat adalah bakteri probiotik. Jenis bakteri ini berada ini biasanya akan membantu menguatkan sistem pencernaan anak, Bu.
Kalau sistem pencernaan anak lancar dan tidak mengalami masalah kesehatan, tentunya ini mempengaruhi daya tahan tubuh. Hal ini dikarenakan 70% sistem imun tubuh dipengaruhi kesehatan pencernaan.
Ibu bisa menambahkan daftar makanan yang mengandung bakteri probiotik dalam menu sarapan anak. Misalnya, yoghurt, kefir, kimchi, dan juga tempe.
4. Jangan Lupa Konsumsi Makanan Sumber Prebiotik
Prebiotik merupakan jenis makanan tinggi serat berfungsi menjadi asupan makanan bagi bakteri baik yang berada di saluran pencernaan. Jadi, tugasnya adalah memberi makanan probiotik.
Itu sebabnya, manfaat makanan dengan prebiotik tak jauh berbeda dari probiotik. Misalnya, menjaga saluran pencernaan, meningkatkan daya tahan tubuh, mencegah munculnya alergi, hingga menjaga kesehatan mulut.
Untuk mendapatkan kegunaan tersebut, Ibu bisa menambahkan sejumlah makanan dalam menu sarapan anak. Coba selipkan pisang, asparagus, gandum, bawang putih, bawang bombay, kacang arab, ataupun kacang kedelai dalam piring anak. Ibu juga bisa mengolahnya menjadi menu berat, seperti sup rumput laut, sup kacang merah, ataupun roti gandum selai kacang. Menarik, bukan?
5. Lengkapi dengan Segelas MILO
Di pagi hari, anak idealnya membutuhkan asupan energi sebesar +600 kkal. Faktanya, energi yang diperoleh dari sarapan hanya sekitar 400-450 kkal. Oleh sebab itu, untuk membantu anak memiliki asupan energi yang cukup untuk beraktivitas, lengkapi sarapan sehat untuk anak sekolah dengan segelas MILO ActivGo.
MILO ActivGo mengandung ekstrak malt yang merupakan sumber Karbohidrat kompleks yang berperan sebagai sumber energi. MILO ActivGo juga diperkaya susu sebagai sumber Protein dan Kalsium, juga punya rasa cokelat yang disukai anak. Tak hanya itu, MILO ActivGo juga mengandung Vitamin B2, B3, B6, B12, C, & D serta Fosfor dan Zat Besi untuk bantu penuhi kebutuhan nutrisi anak.
Bagaimana, Bu? Sekarang sudah tak ragu lagi dalam membuat menu sarapan sehat untuk anak sekolah, kan? Ibu juga bisa mencari inspirasi menu sarapan sehat ala MILO di sini. Selamat dan semangat bersekolah lagi untuk anak!
Tahukah Ibu kalau manfaat olahraga bagi anak tak hanya untuk kesehatan tubuh? Ternyata kegunaan aktivitas tersebut juga memengaruhi perkembangan mental anak. Salah satunya yang terkait dengan kepercayaan diri. Kok, bisa?
Ketika Ibu melihat sekilas aktivitas olahraga, tentunya berpikir hanya akan berguna untuk kesehatan dan pertumbuhan anak saja. Namun, kepercayaan diri juga bisa dipelajari dan dipupuk melalui kegiatan ini, lho. Kalau Ibu belum yakin, coba cek beberapa alasannya berikut ini.
1. Anak Mulai Mengetahui Kemampuannya
Ketika masa kanak-kanak, tentunya anak belum mengetahui kebiasaan atau kemampuan yang dimiliki. Terkadang, anak mengikuti arahan dari orangtua sehingga sangat mungkin kurang percaya diri atau sulit mengambil keputusan sendiri. Nah, manfaat olahraga bagi anak anak salah satunya adalah mengubah kebiasaan itu.
Olahraga membuat anak terbiasa untuk membuat target atau tujuan dari kegiatan yang dilakukan. Anak pun akan menyusun sendiri tahapan-tahapannya sesuai dengan kemampuannya. Misalnya, anak ingin jadi pemain inti dalam tim basket sekolah. Untuk mencapainya, anak bisa lakukan latihan-latihan yang dibutuhkan.
Dari kebiasaan inilah, anak jadi mengetahui seberapa besar kemampuan dan keterampilannya dalam berolahraga. Selain itu, ia juga memahami kekurangan yang dimiliki sehingga bisa diperbaiki.Dari kebiasaan inilah, anak jadi mengetahui seberapa besar kemampuan dan keterampilannya dalam berolahraga. Selain itu, ia juga memahami kekurangan yang dimiliki sehingga bisa diperbaiki.
Baca Juga : Bu, Olahraga Bulu Tangkis Punya Segudang Manfaat Bagi Anak, Lho!
2. Tak Ragu Tunjukan Kemampuan
Setelah beberapa kali mengikuti kelas olahraga, anak akan tahu kekurangan dan kelebihannya. Ia pun punya trik untuk mengatasi kelemahan serta menunjukkan kemampuan. Itu sebabnya, dia tak ragu lagi untuk memperlihatkannya di depan orang-orang. Pada momen ini, Ibu jangan ragu memberikan pujian ketika kemampuan anak diperlihatkan, ya. Pastinya, hal ini bisa tambah meningkatkan kepercayaan dirinya. Anak akan merasa kerja keras dan keahliannya diakui. Tentunya, ini menyenangkan buat anak.
3. Belajar Bersosialisasi
Manfaat olahraga bagi anak anak lainnya adalah bisa beradaptasi dan bersosialisasi. Terutama jika ia melakukan aktivitas olahraga tim, seperti sepakbola, voli, ataupun basket. Tentunya, anak diharuskan dapat bekerja sama dengan rekan satu timnya.
Bahkan, anak yang pemalu bisa merasa lebih nyaman berada di lingkungan tim olahraga. Ini karena ada perasaan saling mengerti dan senasib dalam tim. Ia juga bisa dengan senang hati mengulurkan tangannya untuk membantu teman satu tim yang tengah mengalami kesulitan.
Selain itu, Ibu bisa terkejut melihat anak menyemangati temannya sejak awal latihan dan menghibur bila si teman kalah berlomba. Kondisi ini juga dialami sebaliknya ketika anak yang bertanding. Tentunya, ini merupakan lingkungan positif untuk tingkatkan kepercayaan diri anak.
4. Mengenal Sportivitas
Di atas langit masih ada langit. Pepatah itu dimaksudkan agar setiap orang tidak perlu berbangga diri akan kemampuannya karena pasti ada yang lebih ahli lagi, yang merupakan bagian dari sebuah sportivitas. Nah, manfaat olahraga bagi anak anak juga memperkenalkan sikap sportivitas seperti konsep tersebut.
Sikap ini membuat anak tak mudah puas dan sombong akan kemampuannya. Jadi, ia akan menjadi orang yang selalu mau belajar dan ingin tahu untuk perkembangannya. Ia pun akan lebih percaya diri untuk meminta ilmu kepada orang yang lebih ahli.
5. Merasa Diapresiasi
Kepercayaan diri yang tinggi muncul bila anak merasa diapresiasi dan diakui kemampuannya. Ikut pertandingan dan membawa pulang piala adalah salah satu bentuk apresiasi dari orang lain. Pujian dari teman-teman dan pelatih pun bisa jadi salah satu penyemangat baginya.
Lalu, bagaimana orangtua memberikan apresiasi kepada anak? Kehadiran, dukungan, dan kegembiraan Ibu saat aktivitas olahraga berlangsung bisa salah satu bentuknya. Ibu juga bisa membawakan makanan dan minuman sehat sebagai bentuk apresiasi.
Misalnya, membawakan MILO 3in1. Dalam segelas MILO 3in1 terdapat kombinasi cokelat, susu, dan malt dengan rasa khas MILO yang disukai anak. MILO 3in1 juga diperkaya Vitamin B2, B3, B6, B12, C, dan D, serta Kalsium, Fosfor, dan Zat Besi untuk bantu anak terus berenergi sepanjang hari.
Ternyata, banyak manfaat olahraga bagi anak yang baru diketahui ya, Bu. Semangati terus anak dengan memberikan yang terbaik, ya.
Pada masa pandemi saat ini, aktivitas anak di luar ruangan menjadi lebih terbatas. Anak tak lagi bebas bermain bersama teman-teman sebayanya. Namun, anak harus tetap dibiasakan untuk olahraga saat pandemi. Misalnya, dengan melakukan jogging atau bersepeda. Lalu, bagaimana caranya bersepeda dengan aman dan nyaman?
Tentunya, Ibu punya banyak kekhawatiran ketika anak melakukan olahraga saat pandemi. Mulai dari khawatir akan kesehatan hingga keamanannya. Namun, untuk lepas dari kekhawatiran tersebut, Ibu bisa siapkan beberapa hal berikut ini saat ia akan bersepeda.
1. Pakai Masker dengan Tepat
Walaupun sedang olahraga saat pandemi, anak tidak boleh lepas dari protokol kesehatan. Salah satunya wajib mengenakan masker. Pastikan Ibu memilih masker yang ukurannya pas menutupi bagian wajah anak.
Saat ini, aturan pemakaian masker ada dua cara. Pertama, gunakan masker ganda atau double mask yang terdiri dari masker medis dan masker kain. Masker medis digunakan sebagai lapisan pertama, sedangkan masker kain berada di lapisan kedua guna merapatkan. Jangan sampai tertukar – seperti melapisi masker medis dengan medis, atau masker kain dengan masker kain lainnya – guna mengoptimalkan efektivitas pemakaian masker ganda ini ya, Bu.
Kedua, anak bisa memakai satu buah masker saja bila yang digunakan adalah jenis KF94. Untuk masker KN95 hanya digunakan tenaga kesehatan yang bekerja di rumah sakit atau pelayanan publik lainnya. Jadi, pilihan anak adalah memakai masker ganda atau masker KF94 saja.
Baca Juga : 6 Manfaat Melakukan Pemanasan Sebelum Berolahraga
2. Selalu Bawa Pembersih Tangan
Ingat, virus, bakteri, ataupun jamur bisa tersembunyi di tangan anak. Itu sebabnya, Ibu harus bekali tisu basah untuk membersihkan kotoran serta hand sanitizer guna mensterilkan tangannya.
Saat anak menyentuh benda lain atau berinteraksi dengan orang lain, ia bisa menggunakan kedua perlengkapan pembersih tersebut. Hal ini dilakukan agar olahraga saat pandemi tidak berisiko untuk kesehatannya.
3. Siapkan Handuk dan Minuman Sendiri
Pastinya, saat bersepeda anak akan berkeringat. Apalagi kalau dilakukan dalam waktu yang lama dan jarak tempuh panjang. Ibu bisa sediakan handuk kecil di bagian keranjang ataupun tas kecil yang tergantung di sepedanya. Hindari berbagi handuk dengan orang lain, Bu.
Selain itu, jangan lupa membawa air putih dalam botol milik sendiri. Jangan biarkan anak berbagi minum dengan orang lain juga supaya tidak terkena droplet. Untuk menambah energi saat bersepeda, Ibu juga bisa membekali MILO UHT.
Kombinasi cokelat, susu, dan malt dalam MILO UHT cocok dikonsumsi saat anak mulai lelah bersepeda untuk mengisi kembali energinya. Hal ini karena MILO UHT mengandung Vitamin B1, B2, B3, B6, Kalsium, Fosfor, dan Zat Besi. Selain rasanya enak dan bernutrisi, MILO UHT juga mudah dibawa dan praktis diminum.
4. Pilih Waktu dan Rute yang Sepi
Bila rumah Ibu berada di wilayah perumahan, jalanan di sekitar komplek bisa menjadi jalur bersepeda bagi anak. Di beberapa kota, pemerintah setempat juga sudah menyiapkan jalur khusus sepeda. Sebaiknya, Ibu dan anak mengikuti jalur tersebut. Namun, pastikan Ibu bersepeda mengikuti aturan pemerintah setempat, ya. Misalnya, bila PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) sedang berlangsung, rute bersepeda tentu ditutup dan tidak bisa dilalui.
Olahraga saat pandemi juga mengharuskan Ibu dan anak memilih waktu yang tepat untuk bersepeda. Pilihlah hari dan juga jam yang tidak ramai dengan pesepeda lain. Ibu bisa melakukan rutinitas bersepeda pada sore di hari kerja. Biasanya, waktu tersebut lebih sepi dari kerumunan.
Baca Juga : Rekomendasi Olahraga saat Pandemi agar Anak Tetap Aktif di Rumah
5. Tetap Jaga Jarak
Walau atribut protokol kesehatan anak sudah lengkap, Ibu juga tetap harus memperhatikan jarak. Jaga jarak paling tidak 1-2 meter dari pesepeda lain saat berpapasan. Ini guna mengurangi risiko anak tertular virus. Bila terlalu banyak pesepeda, ada baiknya Ibu dan anak menghindar atau cari jalan lain yang lebih sepi dari kerumunan.
6. Lakukan dalam Kelompok Kecil
Ibu jangan biarkan anak bersepeda sendiri, ya. Lakukan olahraga tersebut secara berkelompok. Pastikan kelompok sepeda itu berasal dari anggota keluarga yang satu rumah. Misalnya, ayah, ibu, dan kakak. Mengapa harus demikian? Ini supaya keselamatan anak tetap terjaga. Ibu juga bisa mengawasi sekaligus bersenang-senang bersama anak.
7. Langsung Mandi Saat Pulang ke Rumah
Terakhir, ajarkan anak untuk bersih-bersih setelah selesai bersepeda. Ibu bisa menyemprotkan disinfektan ke peralatan sepeda anak dan langsung mengumpulkan pakaian kotor untuk direndam dalam air sabun. Lalu, anak harus segera mandi dengan sabun. Jangan lupa keramas dan sikat gigi, ya. Ini supaya anak terbebas dari kotoran, kuman, virus, dan juga bakteri.
Nah, sekarang ibu tak usah khawatir anak olahraga saat pandemi, kan? Hal yang paling penting adalah pastikan anak tetap mengikuti protokol kesehatan dan isi kembali energinya dengan MILO UHT setelah bersepeda.
Apakah anak termasuk orang yang selalu bergerak atau tidak bisa diam saat berada di rumah? Ibu harus bersyukur karena itu tandanya ia adalah tipe anak yang aktif. Hal yang perlu Ibu lakukan selanjutnya mencari aktivitas yang dapat menyalurkan energi dan kemampuannya. Olahraga bela diri bisa menjadi salah satu alternatif kegiatan untuk anak yang aktif, Bu.
Lalu, bagaimana cara anak tahu olahraga bela diri yang cocok untuknya? Tenang, ini tugas Ibu untuk membantunya memilih aktivitas bela diri yang tepat untuknya. Ibu dan anak bisa lakukan beberapa cara atau tips berikut ini.
1. Kenali Dulu Manfaat Olahraga Bela Diri
Tak kenal maka tak sayang. Pepatah tersebut sering dilontarkan saat bertemu atau melakukan hal-hal baru. Maksudnya, Ibu diminta mengenal lebih dalam dulu akan seseorang atau kegiatan tertentu. Hal ini juga berlaku saat memilih bela diri sebagai kegiatan untuk anak yang aktif.
Olahraga bela diri memiliki segudang manfaat untuk kesehatan dan tumbuh kembang anak, lho. Ini dia beberapa daftar manfaat bela diri yang perlu Ibu ketahui:
Baca Juga : 4 Ide Kegiatan Anak Di Rumah Agar Tetap Aktif Bergerak!
- Anak dapat menyalurkan energinya lewat gerakan-gerakan bela diri.
- Bela diri dapat meningkatkan fokus serta konsentrasi anak melalui kegiatan meniru gerakan.
- Tanpa disadari anak juga diajari kedisiplinan. Mulai dari mengenakan seragam yang rapi hingga mengikuti tahapan kegiatannya.
- Olahraga bela diri juga dapat membantu anak untuk beradaptasi dan bersosialisasi dengan orang yang usianya sebaya ataupun lebih tua.
- Kegiatan untuk anak yang aktif ini juga dapat melatih emosional anak.
- Tentunya, kesehatan fisik anak juga lebih terjaga sehingga selalu fit dan bugar.
2. Temukan Olahraga yang Menarik bagi Anak
Setelah mengenal manfaatnya, Ibu harus bantu anak menentukan jenis olahraga bela diri yang dipilih. Namun, orang tua disarankan untuk tidak memaksakan keinginannya. Biarkan anak bebas memilih jenis bela diri yang diinginkannya. Ibu hanya sebagai pembuka jalan atau pembimbing saja.
Bagaimana cara memilih kegiatan untuk anak yang aktif dengan bela diri yang tepat? Untuk itu, Ibu harus lebih aktif lagi memperkenalkan sejumlah olahraga jenis tersebut. Misalnya, Ibu atau Ayah mengajak anak menonton pertandingan karate. Pada lain waktu, ajak dia ke tempat latihan silat.
Biasanya, dengan melihat, anak akan menemukan jenis olahraga bela diri yang menarik hatinya. Tanda-tanda anak tertarik umumnya dia akan terus membicarakan aktivitas tersebut. Bahkan, mulai meniru gerakan-gerakan yang sempat disaksikan.
3. Cari Tempat Berlatih yang Sesuai
Setelah memilih kegiatan untuk anak yang aktif, Ibu bisa mulai mencari pusat pelatihan yang membuka kelas bela diri secara privat di rumah. Selain membantu anak lebih cepat menguasai gerakan, mengambil kelas privat juga bisa meminimalkan aktivitas yang menimbulkan kerumunan. Jangan lupa untuk mengajak anak untuk survei atau mengikuti sesi tanya jawab soal latihannya ketika Ibu menghubungi tempat tersebut melalui telepon atau video call. Kalau kelas kegiatan untuk anak yang aktif ini cocok, Ibu bisa segera mendaftarkannya.
4. Siapkan Kebutuhan Nutrisi
Setelah mendaftar ke kelas bela diri, giliran Ibu memenuhi kebutuhan nutrisi anak setiap akan beraktivitas. Tentunya olahraga tersebut memerlukan energi yang banyak untuk beraktivitas. Itu sebabnya, ibu harus menyiapkan makanan yang kaya nutrisi dan lengkapi dengan segelas MILO 3in1.
MILO 3in1 dengan malt, susu, dan rasa cokelat yang lezat diperkaya Vitamin B1, B2, B3, B6, Kalsium, dan Fosfor untuk membantu anak kembali berenergi setelah beraktivitas. Rasa cokelatnya yang lezat juga lebih enak dan segar dinikmati dingin bagi anak yang selesai latihan bela diri.
Bagaimana, Bu, tertarik mencoba olahraga bela diri sebagai kegiatan untuk anak yang aktif? Semoga tips ini dapat membantu.
Pada masa sekarang ini, tentunya anak tidak dapat bermain dengan bebas di luar rumah. Terkadang, hal tersebut membuat ia bosan dan uring-uringan. Bahkan, Ibu mulai kehabisan ide untuk membuat anak tetap aktif walau di rumah. Ibu tak perlu resah, olahraga dirumah untuk anak bisa menjadi salah satu solusinya. Pastinya, Ibu bertanya-tanya bagaimana bisa olahraga tetap dilakukan dirumah bersama anak? Sebenarnya, Ibu cukup menyulap sebuah olahraga menjadi aktivitas yang seru untuk dilakukan bersama anak. Berikut beberapa cara yang bisa dilakukan.
1. Coba Pahami Perasaan Anak
Untuk memulai aktivitas di rumah, pertama-tama Ibu harus memahami perasaan dan keinginan anak. Ketahui waktu ia mulai merasa bosan. Biasanya, anak akan memberikan sinyal, seperti rewel, bermalas-malasan, dan mencari perhatian orang tua.
Saat itulah, Ibu harus memberi pengertian kepadanya. Ajak anak berbicara dan beritahu kalau rasa bosan yang dirasakan wajar terjadi. Ibu juga bisa meminta anak mengutarakan isi hati dan keinginannya. Obrolan dari hati ke hati ini bisa jadi inspirasi Ibu menentukan aktivitas anak.
2. Ibu Ikut Serta dalam Aktivitas Anak
Salah satu hal yang membuat anak bosan adalah tidak ada teman bermain. Pada masa seperti saat ini, interaksi sosial anak sangat terbatas. Kebanyakan anak hanya berinteraksi dengan teman-temannya lewat gawai. Karena hal tersebut, Ibu harus menjadi partner anak dalam bermain dan beraktivitas. Ibu bisa memilih olahraga dirumah untuk anak yang bisa dimainkan bersama. Tentunya, ini akan membuat suasana rumah jadi lebih ramai dan menyenangkan.
Baca Juga : Alasan Olahraga Bisa Bantu Anak Jadi Pemberani
3. Lakukan Olahraga Favorit Anak
Olahraga dirumah untuk anak bisa dipilih dari hal yang disukainya. Misalnya, anak sangat menyukai bermain basket atau sepakbola. Ibu bisa menghadirkan olahraga tersebut di rumah. Contohnya, memodifikasi permainan basket dengan bola yang lebih kecil. Lalu, ibu membuat ring basket dari ember atau panci masak. Ibu dan anak bisa main adu memasukkan bola ke dalam wadah tersebut. Tentunya ini bisa menyenangkan bagi anak. Ibu juga bisa memainkan 3on3 atau futsal bila halaman rumah cukup luas untuk bermain bagi 4 orang atau lebih. Untuk inspirasi olahraga lainnya, sekaligus info soal teknik-teknik dasar yang bisa dilatih di rumah, Ibu bisa mengajak anak mengunjungi MILO Activ Academy di sini.
4. Buat Permainan Seru di Rumah
Tentunya, aktivitas tak cuma olahraga. Ada kemungkinan anak meminta ganti permainan olahraga yang tengah dilakukan. Itu sebabnya, ibu harus banyak akal dan ide. Tenang, banyak hal yang bisa dilakukan, kok.
Ibu bisa mengajak anak untuk bermain lompat tali bersama ataupun berburu harta karun. Contohnya, Ibu bisa menyembunyikan sejumlah mainan favorit anak. Tempatkan dalam sebuah kotak, lalu berikan sejumlah petunjuk di beberapa surat rahasia. Perlu Ibu tahu, aktivitas ini tak hanya membantu anak aktif bergerak, tapi juga melatih logika berpikirnya, lho.
5. Ajak Olahraga Ringan
Olahraga dirumah untuk anak tak cuma yang berat-berat, kok. Ibu juga bisa mengajak anak melakukan olahraga ringan. Misalnya, lakukan stretching atau gerakan yoga ringan di depan televisi. Ibu juga bisa mengajaknya untuk dance, zumba, atau aerobik bersama. Hanya nyalakan video dan musik, Ibu serta si kecil bisa berjoget bersama.
6. Siapkan Makanan Bersama
Setelah seharian melakukan aktivitas olahraga bersama di rumah, tentunya anak perlu mengisi energi kembali. Kali ini, libatkan anak dalam menyiapkan makanan di dapur. Beri kesempatan padanya untuk merasa penting dan dibutuhkan.
Ibu bisa menyiapkan makanan yang kaya nutrisi, seperti sayuran dan buah-buahan. Jangan lupa lengkapi dengan segelas MILO ActivGo. MILO ActivGo dengan malt, susu, serta rasa cokelat yang lezat mengandung Vitamin B1, B2, B3, B6, C, dan D, serta Zat Besi, Kalsium, dan Fosfor untuk mengembalikan energi anak setelah bergerak aktif seharian.
Sekarang, Ibu sudah tidak kehabisan ide aktivitas dan olahraga dirumah untuk anak, kan? Yuk, coba cara-cara di atas untuk bantu anak tetap aktif selama di rumah!
Sistem imun yang kuat diawali dari konsumsi makanan dan minuman yang bergizi. Selain mengonsumsi sayuran dan buah-buahan yang kaya vitamin juga mineral, anak bisa mengoptimalkan sistem imun tubuhnya dengan konsumsi susu coklat secara teratur. Lantas, bagaimana kandungan nutrisi di dalam susu coklat dapat membantu sistem imun anak? Simak faktanya di dalam artikel ini, Bu!
Kalsium Dalam Susu Kontrol Sel Imun Tubuh
Tahukah, Ibu? Kalsium adalah mineral yang dapat mengaktifkan sel imun tubuh untuk memerangi virus dan kuman penyebab penyakit. Selain itu, kalsium juga dapat mengontrol aktivitas sel imun. Caranya yaitu dengan menurunkan dan meningkatkan respons imunitas terhadap virus dan kuman pada waktu yang tepat. Oleh sebab itu, supaya proses ini berjalan dengan baik sejak anak memulai hari, Ibu dapat memberikan susu coklat sebagai pelengkap menu sarapannya.
Zat Besi Suplai Oksigen pada Sel Tubuh
Bu, tubuh manusia beroperasi hingga ke tingkat sel. Oleh sebab itu, sel yang sehat akan membuat tubuh sehat pula. Dalam proses pertumbuhan dan perkembangannya, sel membutuhkan kadar oksigen yang cukup, dan proses ini dibantu oleh Zat Besi. Oleh sebab itu, kebutuhan Zat Besi anak perlu dipenuhi, salah satunya dengan memberikan susu coklat . Jika aak kekurangan Zat Besi, kekebalan tubuhnya juga dapat menurun secara signifikan karena sel-sel dalam tubuhnya tidak memperoleh asupan oksigen secara optimal.
Vitamin D Dalam Susu coklat Tingkatkan Respon Imun Tubuh
Selain bisa membantu proses pembentukan tulang, Vitamin D dalam susu coklat juga dapat meningkatkan respons anti-bakteri dalam sistem kekebalan tubuh lho, Bu. Vitamin D juga menghasilkan efek anti-inflamasi dan meningkatkan fungsi serta jumlah sel T yang berperan menekan sel-sel rusak dalam tubuh.
Vitamin C Dalam Susu coklat Redakan Infeksi Saluran Pernafasan
Menurut penelitian, Vitamin C membuat anak lebih cepat pulih dari penyakit flu, juga meredakan gejalanya. Vitamin C memang menjadi salah satu nutrisi yang direkomendasikan untuk meningkatkan kekebalan tubuh, Bu. Kabar baiknya, susu coklat juga dapat mengandung Vitamin C dan segala kebaikannya, lho.
Cokelat Dalam Susu Coklat Kaya Akan Antioksidan
Susu coklat juga mengandung antioksidan yang berguna untuk melindungi sel tubuh dari radikal bebas. Pasalnya, kehadiran radikal bebas di dalam tubuh dapat memicu serangkaian penyakit yang menghambat aktivitas anak. Oleh sebab itu, pastikan susu coklat yang Ibu pilih menggunakan terbuat dari kakao asli sebagai salah satu bahan utamanya, bukan perisa coklat.
Nutrisi Dalam Susu Coklat Lengkapi Kebutuhan Gizi Harian
Selain kaya vitamin dan mineral, susu coklat juga mengandung energi yang dibutuhkan anak. Apalagi, jika Ibu memberikan anak MILO 3in1. Perpaduan susu, cokelat, dan malt dalam MILO 3in1 melengkapi kebutuhan energi harian anak. Pasalnya, ekstrak malt mengandung karbohidrat kompleks yang dapat menjadi sumber energi baik bagi tubuh. Selain itu, MILO juga menggunakan bubuk kakao untuk menghasilkan rasa cokelat yang lezat. MILO 3in1 juga kaya Vitamin B, Mineral, serta berbagai nutrisi lainnya yang baik untuk tubuh. Nah, ketika nutrisi anak terpenuhi, maka daya tahan tubuhnya pun otomatis akan terjaga.
Itulah serangkaian manfaat susu coklat untuk daya tahan tubuh anak. Semoga informasi ini bermanfaat ya, Bu.
Selama masa pembelajaran jarak jauh, anak dituntut untuk lebih sering di rumah. Padahal di usia ini, ia sedang aktif-aktifnya bergerak dan beraktivitas. Oleh karena itu, ayo terus dukung anak tetap aktif setiap harinya dengan melakukan olahraga rutin. Jangan lupa berikan anak asupan energi yang cukup. Ibu bisa bantu anak tetap berenergi seharian dengan menyiapkan kreasi minuman coklat yang menyegarkan. Cara membuatnya mudah, lho. Yuk, coba buat di rumah!
1. Siapkan Gelas Saji yang Cantik
Salah satu cara untuk membuat anak lebih semangat menyantap minuman coklat yang kaya akan gizi adalah dengan menyiapkannya secara menarik. Ini bisa dilakukan dengan menggunakan gelas saji yang cantik. Misalnya, gunakan gelas dengan gambar karakter kesukaannya. Ibu bisa juga menggunakan gelas ramping dan tinggi seperti minuman yang dihidangkan di restoran. Tips lainnya, Ibu juga bisa memanfaatkan gelas saji cantik dengan pegangan seperti mangkuk yang digunakan untuk es buah. Dengan begitu, minuman coklat yang Ibu hidangkan akan terlihat lebih menarik untuk dinikmati.
2. Berani Bermain Warna dan Tekstur
Tips lainnya, Ibu juga bisa berkreasi pada warna dan tekstur minuman coklat untuk anak. Sebagai rekomendasi, Ibu bisa campurkan nata de coco, stroberi, es krim vanilla, atau topping lainnya sebagai pelengkap minuman coklat MILO. Sementara jika ingin bermain dengan teksturnya, Ibu bisa kreasikan minuman coklat menjadi es serut, ice pop, atau es kotak. Untuk memberikan tekstur crunchy, Ibu juga bisa tambahkan MILO Balls. Selain lebih lezat, topping ini juga bisa buat minuman coklat yang dihidangkan terlihat lebih cantik.
3. Berikan Topping yang Melimpah
Selain memilih pelengkap minuman coklat yang sesuai dengan selera Sang Juara, sebaiknya jangan ragu dalam menyajikan topping yang melimpah. Tentu saja, Ibu juga perlu memerhatikan jenis topping yang dipilih. Sebaiknya gunakan bahan yang bergizi, seperti buah dan kacang-kacangan. Hindari menggunakan topping yang tinggi gula atau pemanis buatan, sebab minuman coklat MILO sendiri sudah diperkaya rasa cokelat yang lezat.
4. Pilih Cara Buat yang Praktis dan Mudah
Di tengah kesibukan Ibu setiap harinya, tentu saja menyiapkan segala sesuai secara praktis menjadi salah satu prioritas utama. Oleh sebab itu, pilih resep atau cara buat minuman coklat untuk anak yang praktis. Salah satunya dengan memilih MILO sebagai bahan utama minuman coklatnya. Penyajian MILO 3in1 dan MILO ActivGo dapat dilakukan melalui dua step saja, yaitu tuangkan bubuk MILO ke dalam gelas dan campurkan dengan air hangat. Setelah itu, tinggal dikreasikan dengan bahan lainnya.
Sementara untuk MILO UHT bisa langsung dikombinasikan dengan bahan-bahan kreasi minuman coklat lainnya. Mudah, bukan? Anak pun bisa membuatnya sendiri.
5. Gunakan MILO Sebagai bahan Dasar
Dalam memilih minuman coklat juga sebaiknya tidak sembarangan, Bu. Pilih minuman coklat yang terbuat dari biji kakao asli seperti MILO. Rasa cokelat yang lezat dari kakao berpadu dengan malt dan susu menghasilkan rasa khas MILO yang disukai anak.
Tak hanya itu, MILO juga diperkaya Vitamin B, C, D, Zat Besi, dan nutrisi penting lainnya yang mendukung anak untuk terus berenergi. Bila energi anak sudah terpenuhi, tentu aktivitasnya akan berjalan lebih optimal.
Manfaat Kesehatan Kakao bagi Anak-Anak
Tahukah Ibu bahwa bahan dasar dari minuman coklat, yakni kakao, mengandung berbagai nutrisi yang baik untuk tumbuh kembang anak? Kakao kaya akan antioksidan, magnesium, dan flavonoid, yang membantu meningkatkan daya tahan tubuh Si Kecil. Minuman coklat yang terbuat dari kakao dapat mendukung kesehatan jantung anak, melindungi sel-sel tubuhnya, dan bahkan meningkatkan fungsi otak.
Lebih dari itu, flavonoid di dalam kakao dipercaya mampu memberi efek positif pada suasana hati anak. Jika Si Kecil sedang rewel atau kurang bersemangat, segelas minuman coklat sachet hangat bisa menjadi solusi sederhana untuk membuatnya ceria kembali. Namun, tetap perhatikan bahan tambahan dalam minuman coklat agar manfaat yang terkandung di dalamnya tidak berkurang, ya, Bu!
Alternatif Bahan Tambahan agar Lebih Sehat
Ibu tentu ingin memastikan bahwa apa yang diminum anak adalah pilihan terbaik untuk kesehatannya. Ketika membuat minuman coklat bubuk, pilih gula alami seperti madu atau gula kelapa sebagai pengganti gula pasir. Selain lebih sehat, bahan alami ini mengandung nutrisi tambahan yang baik untuk tubuh anak.
Jika Si Kecil suka variasi rasa, cobalah tambahkan potongan buah segar seperti pisang atau stroberi ke dalam minuman coklat. Selain memperkaya cita rasa, buah-buahan ini menjadi sumber vitamin dan serat yang mendukung keseimbangan gizinya. Untuk pilihan yang lebih menyegarkan, minuman coklat juga bisa disajikan dalam bentuk es coklat kental dengan susu rendah lemak atau almond milk.
Dengan memilih bahan tambahan ini, Ibu tak hanya menyuguhkan minuman coklat yang lezat tetapi juga memperhatikan kualitas nutrisinya.
Takaran dan Waktu Terbaik Minum Coklat
Sekarang, mari Ibu perhatikan takaran dan waktu terbaik untuk menyajikan minuman coklat bubuk bagi anak. Minuman coklat sebaiknya diberikan dalam porsi yang bijak, maksimal satu gelas sehari. Takaran coklat yang baik untuk anak adalah 2–3 sendok makan bubuk kakao dalam satu gelas susu. Hindari memberikan minuman coklat terlalu manis agar anak tidak terbiasa konsumsi gula berlebihan.
Waktu terbaik menikmati minuman coklat bisa saat sarapan atau sore hari sebelum bermain. Pada pagi hari, kakao memberikan energi untuk memulai aktivitas. Sedangkan pada sore hari, segelas es coklat kental dapat menjadi camilan yang menyenangkan untuk mengisi kembali energi tubuh anak.
Hindari memberikan minuman coklat menjelang tidur karena kandungan stimulan alami pada kakao dapat mengganggu rutinitas tidur Si Kecil.
Lalu, jangan lupa untuk mengajak anak rutin berolahraga dan temukan rekomendasi olahraga untuk anak aktif di MILO Activ Academy. Dengan bergabung di MILO Activ Academy, anak bisa mencoba berbagai aktivitas olahraga sekaligus melatih jiwa kompetitifnya untuk bersaing memasuki Tabel Klasemen sebagai pengumpul poin terbanyak. Yuk, ajak anak gabung sekarang juga!
Anak-anak secara umum memang lebih suka makanan dan minuman manis. Rasanya yang lezat tentu membuat anak lebih senang saat menikmatinya. Selain itu, gula juga memiliki efek adiktif sehingga membuat anak ingin terus-terusan menyantapnya. Sayangnya, konsumsi gula berlebih juga rentan mengganggu kesehatan anak lho, Bu! Itulah mengapa konsumsi gula anak perlu dibatasi. Misalnya, beralih ke MILO dan asupan rendah gula lainnya, karena kadar gula yang lebih rendah 25% kini membuat MILO less sugar. Apa lagi yang perlu diperhatikan? Simak selengkapnya, yuk!
Mengapa Konsumsi Gula Anak Harus Dibatasi?
Menurut WHO, batas konsumsi gula harian maksimal pada manusia adalah kurang dari 10 persen dari total energi harian. Angka tersebut setara dengan 4 sampai dengan 8 sendok teh untuk anak usia 7 sampai dengan 12 tahun.
Lantas, apa yang akan terjadi jika anak mengonsumsi terlalu banyak gula? Kelebihan gula pada tubuh anak dapat menimbulkan serangkaian efek negatif, seperti peningkatan risiko diabetes, obesitas, dan perilaku hiperaktif. Selain itu, kelebihan gula juga dapat mengganggu sistem imun, memperlemah pandangan, menyebabkan masalah pencernaan, dan mengganggu sistem kognitif anak. Oleh sebab itu, faktor gula memang perlu menjadi perhatian khusus dalam memberikan asupan gizi pada anak.
Tips Membatasi Konsumsi Gula pada Anak
Untuk membatasi konsumsi gula pada anak, Ibu dapat mengikuti beberapa tips berikut:
1. Memastikan Anak Mendapat Sarapan yang Cukup dan Bergizi
Rutin sarapan setiap pagi dengan makanan dan minuman yang cukup dan bergizi dapat menekan rasa lapar di siang hari. Oleh sebab itu, sarapan bisa menekan keinginan anak untuk memakan camilan tinggi gula. Selain itu, sarapan juga penting untuk mendukung aktivitas harian anak. Sebagai pelengkap sarapan, Ibu dapat memberikan satu gelas MILO setiap pagi. Dengan kandungan gula 25% lebih rendah membuat MILO less sugar dan diperkaya Vitamin B, Mineral, dan berbagai nutrisi lainnya yang diperlukan anak.
2. Menyajikan Makanan Penutup dalam Piring Kecil
Selain memberikan MILO – yang kadar gulanya 25% lebih rendah sehingga membuat MILO less sugar – sebagai pelengkap sarapan, Ibu juga bisa membatasi konsumsi gula pada anak dengan menyiasati piring saji saat memberikan camilan. Apabila anak meminta camilan atau makanan penutup, Ibu dapat menyajikannya di atas piring kecil dengan porsi penuh, alih-alih di atas piring yang lebih besar. Cara ini dapat memberikan efek makanan terlihat lebih banyak.
3. Mengganti Camilan Manis dengan Buah-buahan
Ibu dapat mengganti camilan manis dalam kemasan dengan camilan yang lebih sehat seperti buah-buahan. Pasalnya, kadar gula di dalam buah jauh lebih rendah dibandingkan dengan camilan kemasan. Selain itu, buah juga dapat memberikan banyak nutrisi bermanfaat untuk tubuh anak, seperti Serat, Vitamin, dan Mineral. Buah juga dapat mengatasi masalah dehidrasi jika anak sulit minum air.
4. Mengecek Kandungan Gula di Setiap Camilan Anak
Tidak apa sesekali menyantap makanan manis kemasan, seperti kue kering atau permen. Namun, Ibu perlu memperhatikan kandungan gula yang tertera di dalam kemasannya terlebih dahulu. Lalu, sesuaikan porsi camilan tersebut dengan kebutuhan asupan gula harian anak.
5. Menyiapkan Minuman dengan Kandungan Gula Lebih Rendah
Sebagai alternatif dari camilan manis, Ibu dapat menyiapkan minuman cokelat yang mengandung gula 25% lebih rendah dari kemasan sebelumnya seperti MILO. Meski kini MILO less sugar karena kadar gulanya lebih rendah, rasanya tetap lezat karena MILO juga diperkaya susu dan cokelat. Selain itu, MILO juga mengandung Vitamin B, C, D, Zat Besi, serta berbagai nutrisi penting lainnya yang diperlukan untuk mendukung aktivitas harian anak supaya tetap aktif dan berenergi.
Semoga informasi di atas membantu Ibu untuk membatasi konsumsi gula anak, ya. Jangan lupa selalu sediakan MILO di rumah yang kadar gulanya 25% lebih rendah karena kini MILO less sugar !
Pagination
- Previous page
- Page 53
- Next page