Olahraga adalah salah satu aktivitas yang penting bagi tumbuh kembang Si Kecil. Namun, tidak jarang mereka tiba-tiba lemas saat berolahraga. Fenomena ini bisa terjadi akibat kurangnya energi yang disediakan tubuh sebelum beraktivitas fisik. Sebagai ibu, tentu kita ingin memastikan anak tetap bersemangat dan berenergi sepanjang olahraga. 

Salah satu cara terbaik adalah dengan memberikan makanan sebelum olahraga yang tepat. Artikel ini akan membahas pentingnya makan sebelum olahraga, daftar makanan praktis yang seimbang, tips waktu pemberian makanan, hingga makanan yang sebaiknya dihindari sebelum berolahraga. Yuk, simak sampai selesai agar Si Kecil siap menjalani hari yang penuh aktivitas fisik dengan ceria!

Pentingnya Makan Sebelum Olahraga

Makanan sebelum olahraga memegang peran penting dalam menjaga stamina Si Kecil. Kegiatan seperti olahraga membutuhkan sumber energi yang cukup agar anak tidak mudah merasa lemah. Karbohidrat menjadi bahan bakar utama selama olahraga, sementara protein berfungsi mendukung pemulihan dan pertumbuhan otot. Tanpa nutrisi yang cukup, anak rentan kehilangan energi dan konsentrasi di tengah aktivitas.

Membiasakan Si Kecil makan sebelum olahraga juga membantu mencegah gangguan fisik seperti pusing, mual, atau kelelahan berlebih. Selain itu, dengan memilih makanan yang tepat, Ibu bisa memastikan anak mendapatkan dukungan optimal untuk performa mereka.

Daftar Makanan Praktis yang Mengandung Karbohidrat dan Protein Seimbang

Sebagai ibu yang sibuk, tentunya kita perlu makanan praktis yang mudah disiapkan, namun tetap bergizi. Berikut ini lima pilihan makanan sebelum olahraga yang cocok untuk Si Kecil:

Pisang dengan Selai Kacang

Pisang kaya akan karbohidrat cepat serap yang memberikan energi instan. Kombinasikan dengan selai kacang untuk tambahan protein dan lemak sehat. Rasanya enak, praktis, dan sangat bergizi!

Roti Gandum dengan Telur Rebus

Roti gandum mengandung karbohidrat kompleks yang memberikan energi tahan lama. Padukan dengan telur rebus sebagai sumber protein. Menu ini mudah disiapkan dan sangat mendukung aktivitas fisik anak.

Yoghurt dengan Granola dan Buah

Agar lebih menyenangkan, sajikan yoghurt rendah gula ditambah granola dan potongan buah segar seperti stroberi atau anggur. Kombinasi ini menyediakan karbohidrat dan protein yang sempurna sekaligus baik untuk pencernaan Si Kecil.

Smoothie Buah dengan Susu

Campur buah seperti mangga atau pisang dengan susu rendah lemak untuk membuat smoothie yang menyegarkan. Menu ini bisa diandalkan untuk memberi energi sebelum olahraga—praktis dan disukai anak-anak.

Dengan memastikan asupan penuh karbohidrat dan protein menjelang olahraga, Si Kecil akan lebih siap menjalani aktivitas fisik dengan penuh semangat.

Tips Waktu Pemberian Makanan Agar Tidak Mengganggu Aktivitas Fisik

Kapan sebaiknya Si Kecil makan sebelum olahraga? Memberikan makanan terlalu dekat dengan waktu olahraga dapat berisiko, karena tubuh belum sempat mencerna makanan dengan optimal. Akibatnya, anak mungkin merasa kembung atau tidak nyaman.

Agar olahraga berjalan lancar, sebaiknya beri makanan sekitar 1-2 jam sebelum aktivitas fisik. Jika jadwal olahraga anak terlalu pagi, Ibu bisa memberikan camilan ringan seperti pisang atau Milo Activ-Go  sekitar 30-60 menit sebelumnya. Milo Activ-Go, minuman serbuk cokelat paduan ekstrak malt yang unik, mengandung Vitamin B12, B3, B6, B2, C, dan D serta Kalsium, Fosfor, dan Zat Besi. Kandungan ini mendukung aktivitas anak sepanjang hari, menjadikannya pendamping yang tepat untuk sarapan ringan agar Si Kecil tetap aktif dan berenergi tanpa perut yang terasa penuh.

Dengan pengaturan waktu makan yang tepat, Si Kecil dapat melakukan olahraga tanpa gangguan pencernaan dan tetap fokus pada gerakan mereka.

Daftar Makanan yang Sebaiknya Dihindari Sebelum Olahraga

Tidak semua makanan cocok dikonsumsi sebelum olahraga. Ada beberapa tipe makanan yang justru bisa mengganggu performa anak, seperti:

Makanan Berat dan Berminyak

Hindari makanan berat seperti nasi goreng atau makanan cepat saji sebelum olahraga. Jenis makanan ini membutuhkan waktu lebih lama untuk dicerna sehingga dapat menimbulkan rasa tidak nyaman.

Camilan Tinggi Gula

Contoh camilan seperti permen atau kue manis memang menggiurkan, tetapi bisa menyebabkan lonjakan gula darah yang cepat diikuti penurunan energi drastis. Lebih baik memilih sumber gula alami seperti buah.

Minuman Bersoda

Soda dapat menyebabkan perut kembung dan tidak nyaman saat anak sedang aktif bergerak. Sebaiknya berikan minuman seperti Milo Activ-Go.

Sebagai ibu, penting untuk memastikan makan sebelum olahraga membantu mendukung performa anak, bukan sebaliknya.

Menyiapkan makanan sebelum olahraga untuk Si Kecil memang membutuhkan perhatian khusus. Memastikan mereka mendapatkan asupan yang tepat, baik nutrisi maupun waktu, adalah kunci agar tubuh mereka siap menjalani aktivitas fisik dengan optimal.

Dengan kombinasi makanan sebelum olahraga yang tepat, Si Kecil akan semakin aktif, fokus, dan semangat menjalani latihan seperti lari interval. Yuk, mulai siapkan menu spesial untuk mendukung hari penuh gerak Si Kecil!


Source:

  1. https://www.alodokter.com/agar-tubuh-lebih-berenergi-makan-makanan-ini-dulu-sebelum-olahraga
  2. https://hellosehat.com/nutrisi/gizi-olahraga/makanan-ideal-sebelum-setelah-olahraga/ 

Memastikan anak tetap aktif sepanjang hari adalah tantangan bagi banyak ibu, terutama bagi anak-anak yang hobi berlari atau berolahraga. Namun, membangun energi anak sebelum berolahraga tidak hanya bergantung pada latihan fisik, tetapi juga apa yang makanan dan minuman saat sarapan. Memilih minuman yang tepat dapat memberikan energi ekstra sekaligus menjaga kesehatan anak. Dalam artikel ini, kita akan membahas jenis minuman sehat, kandungan nutrisi penting, dan kesalahan umum yang sering dilakukan saat memilih minuman manis untuk anak Ibu. Yuk, simak!

Jenis Minuman Sehat yang Cocok untuk Anak saat Sarapan

Sarapan adalah waktu yang penting untuk mengisi energi anak sehingga mereka dapat menjalani aktivitas sepanjang hari. Minuman saat sarapan, khususnya, memainkan peran penting dalam memberikan hidrasi dan nutrisi. Beberapa jenis minuman sehat yang dapat Ibu sediakan di pagi hari adalah:

Infuse water

Jika anak kurang suka air putih, kegunaan infuse water bisa menjadi solusi. Tambahkan potongan buah-buahan segar seperti lemon, jeruk, atau mint untuk memberikan rasa dan manfaat hidrasi yang lebih baik. Infuse water membantu anak tetap terhidrasi sekaligus memasok vitamin ringan dari buah-buahan.

Smoothie buah segar

Kombinasi buah-buahan dengan yogurt atau susu menghasilkan smoothie yang lezat dan penuh nutrisi. Ibu bisa menambahkan pisang, stroberi, atau mangga untuk memberikan variasi rasa yang menarik bagi anak-anak.

MILO Powder Activ-Go

MILO Powder Activ-Go adalah pilihan minuman saat sarapan. Diperkaya dengan kombinasi unik malt, susu, dan cokelat yang lezat, MILO Powder Activ-Go tidak hanya memberikan rasa yang nikmat, tetapi juga energi yang dibutuhkan untuk memulai hari. Kandungan vitamin dan mineral seperti vitamin B, zat besi, serta kalsium di dalamnya membantu mendukung metabolisme tubuh dan menjaga daya tahan. Dengan segelas MILO saat sarapan, Si Kecil siap menjalani aktivitas sepanjang hari dengan penuh semangat dan fokus.

Minuman sehat yang dipilih dengan bijak dapat menjadi fondasi energi anak di pagi hari sehingga mereka bisa menjalani aktivitas aktif seperti lari interval dengan penuh semangat. 

Kandungan Nutrisi yang Penting untuk Meningkatkan Energi Si Kecil

Sebagai ibu, memahami apa yang terkandung dalam minuman saat sarapan sangatlah penting. Berikut adalah kandungan nutrisi utama yang perlu ada di minuman anak:

  • Karbohidrat kompleks: Karbohidrat kompleks adalah sumber energi utama yang membantu tubuh tetap berenergi lebih lama.
  • Protein: Protein membantu membangun dan memperbaiki jaringan tubuh. Susu adalah salah satu sumber protein yang tidak hanya berguna untuk pertumbuhan, tetapi juga menjaga otot tetap kuat setelah aktivitas fisik seperti olahraga.
  • Vitamin dan mineral: Pilih minuman dengan kandungan vitamin seperti B kompleks untuk metabolisme energi dan mineral seperti kalsium serta magnesium untuk mendukung tulang dan otot anak.

Selain itu, jangan lupa bahwa cukup hidrasi adalah kunci energi yang optimal. Minuman yang cocok untuk sarapan pagi harus memastikan anak mendapatkan cairan yang cukup untuk memulai hari aktif mereka.

Dengan memastikan kandungan nutrisi yang tepat di minuman anak, Ibu bisa memberikan dukungan yang terbaik untuk aktivitasnya sepanjang hari. Namun, meski minuman manis terlihat menggoda, banyak ibu sering terjebak dalam pilihan yang kurang sehat. Berikut adalah beberapa kesalahan umum yang perlu Ibu hindari:

Lupa membaca label

Banyak minuman kemasan mengandung bahan tambahan seperti pengawet atau pewarna buatan. Baca label dengan cermat untuk memastikan Ibu memberikan minuman yang sehat dan aman bagi Si Kecil.

Mengabaikan kebutuhan hidrasi

Anak sering merasa malas minum air putih, tetapi memilih alternatif seperti infuse water dapat mengatasi masalah ini. Kegunaan infuse water tidak hanya memberikan rasa tetapi juga mendukung hidrasi yang lebih baik.

Dengan menghindari kesalahan ini, Ibu bisa memilih minuman yang lebih sehat dan membantu Si Kecil menjaga energi sepanjang hari tanpa efek samping.

Memastikan anak tetap aktif dan berenergi sepanjang hari memang membutuhkan perhatian lebih, baik dari segi aktivitas fisik seperti lari interval maupun nutrisi yang mereka konsumsi di pagi hari. Memilih minuman saat sarapan yang sehat adalah langkah tepat untuk memenuhi kebutuhan energi anak dengan cara yang praktis dan lezat. Jangan lupakan kegunaan infuse water sebagai alternatif menarik untuk menjaga hidrasi. 

Dengan memberi perhatian khusus pada kandungan nutrisi dan menghindari kesalahan umum dalam pemilihan minuman, Ibu telah memberikan dasar bagi si kecil untuk menjalani hari penuh semangat dan aktivitas. Jadi, mari mulai langkah kecil ini demi kesehatan dan kebahagiaan Si Kecil!

Apakah kamu seorang anak yang aktif dan suka olahraga tetapi ingin mencoba sesuatu yang lebih seru dan efektif? Lari interval bisa jadi jawabannya! Artikel ini akan membahas secara lengkap tentang latihan lari interval, mulai dari pengertiannya, manfaat yang bisa kamu dapatkan, hingga tips menjalankannya di sekitar rumah. Kami juga akan mengajarkan trik mengombinasikan lari dengan jalan cepat agar cocok untuk semua tingkat kebugaran. Siap untuk mulai? Yuk, simak terus!

Mengenal Lari Interval

Lari interval adalah jenis latihan yang menggabungkan periode berlari dengan intensitas tinggi dan periode istirahat atau lari dengan intensitas rendah. Misalnya, kamu bisa berlari dengan kecepatan maksimal selama 30 detik, lalu berjalan selama 1 menit untuk pulih, dan mengulang hingga beberapa set. Latihan ini tidak hanya melatih kecepatan dan kekuatan, tetapi juga menjadikan olahraga lebih seru.

Manfaatnya? Tidak main-main! Lari interval membantu meningkatkan kekuatan jantung, melatih kebugaran tubuh, dan membakar lemak dengan efisien. Selain itu, latihan interval lari cocok untuk berbagai usia dan tingkat kebugaran, sehingga kamu tidak perlu khawatir apakah bisa melakukannya atau tidak.

Oh ya, agar tubuh tetap bertenaga selama latihan, kamu bisa mengonsumsi produk seperti MILO NutriActiv Choco Sereal Multigrain 180ml. Minuman ini memberikan energi dan nutrisi lengkap yang kamu butuhkan untuk tetap aktif sepanjang hari.

Panduan Jadwal Lari Interval

Sekarang setelah kamu tahu apa itu lari interval, yuk susun jadwal latihannya! Jadwal lari interval sangat fleksibel dan bisa kamu sesuaikan sesuai kebutuhan. Berikut panduan sederhana untuk memulai:

Pemula

  • Hari 1 & 2: Lari 20 detik, lalu jalan 1 menit (ulang 6 kali).
  • Hari 3: Istirahat atau lakukan olahraga ringan.
  • Hari 4 & 5: Tingkatkan durasi lari menjadi 30 detik (ulang 6 kali).
  • Akhir Minggu: Jalan santai dan stretching.

Menengah

  • Lari 45 detik, jalan 1 menit (ulang 8 kali).

Mahir

  • Lari 1 menit dengan kecepatan maksimal, jalan 30 detik (ulang 10 kali).

Jangan lupa, pastikan tubuh mendapatkan asupan energi sebelum memulai, seperti dengan minuman berenergi seperti MILO NutriActive yang membantu memulihkan stamina setelah latihan.

Cara Menjalankan Lari Interval Meskipun Hanya di Lingkungan Rumah

Tidak punya akses ke stadion atau taman? Jangan khawatir! Lari interval bisa dilakukan di mana saja, termasuk di halaman rumah atau di sekitar kompleks tempat tinggalmu. Cukup pilih rute yang aman, misalnya lorong yang panjang atau jalan kecil di depan rumah.

Jika rumahmu tidak memungkinkan untuk berlari jauh, gunakan teknik "lari di tempat" sebagai alternatif. Mulailah berlari tempat dengan intensitas tinggi selama 30 detik, diikuti dengan intensitas rendah selama 1 menit untuk pemulihan. Ulangi sebanyak 5-8 kali sesuai kemampuanmu.

Untuk membuat latihan lari interval semakin mudah diikuti, kamu bisa mengombinasikan lari dengan jalan cepat. Kombinasi ini cocok untuk pemula maupun kamu yang sudah terbiasa berlari.

Contohnya:

  • Pemula: Jalan cepat selama 2 menit, lalu lari selama 30 detik (ulang hingga 5 kali).
  • Menengah: Jalan 1 menit, lari selama 1 menit (ulang hingga 6 kali).
  • Mahir: Jalan cepat selama 30 detik, lalu lari dengan kecepatan penuh selama 1 menit (ulang 8-10 kali).

Latihan ini mengurangi risiko cedera serta menjaga tubuh tetap aktif tanpa rasa berat. Pastikan kamu mengimbangi latihan ini dengan hidrasi dan nutrisi yang cukup. Produk seperti MILO NutriActive adalah pilihan tepat untuk membantu menjaga energimu selama rutin berolahraga.

Manfaat Lari Interval bagi Pembakaran Lemak dan Kebugaran Jantung

Salah satu alasan utama banyak orang mencoba lari interval adalah khasiatnya dalam membakar lemak. Latihan interval lari membuat tubuh bekerja keras pada durasi pendek, dan proses ini meningkatkan metabolisme bahkan setelah kamu selesai berolahraga.

Selain membakar lemak, lari interval juga melatih jantung sehingga lebih kuat. Latihan dengan intensitas tinggi membuat jantungmu bekerja lebih efisien dalam memompa darah ke seluruh tubuh. Dengan rutin menjalankan cara latihan interval lari, kamu akan merasakan peningkatan stamina, kecepatan, dan daya tahan tubuh.

Lari interval bukan hanya cara yang seru untuk tetap fit, tapi juga latihan yang penuh manfaat! dari pembakaran lemak, peningkatan kekuatan jantung, hingga menjaga kebugaran tubuh, semuanya bisa kamu raih dengan konsistensi dan semangat. Kabar baiknya, latihan ini dapat dilakukan di mana saja, mulai dari taman hingga halaman rumah, dan cocok untuk semua tingkat kebugaran.

Jangan lupa, sebelum dan setelah latihan, pastikan tubuhmu mendapatkan energi yang cukup. MILO NutriActiv Choco Sereal Multigrain 180ml adalah pilihan tepat untuk membuat energimu terus terisi selama berolahraga.

Siap mencoba lari interval? Mulailah sekarang dan rasakan manfaatnya! Tetap semangat dan jangan lupa untuk bersenang-senang dalam setiap latihanmu. Semoga sukses!


Source:

  1. https://hellosehat.com/kebugaran/kardio/lari-interval/#:~:text=Lari%20interval%20atau%20interval%20run,dengan%20istirahat%20atau%20lari%20lambat.
  2. https://kumparan.com/teman-kumparan/memahami-apa-itu-lari-interval-teknik-dan-jenis-jenisnya-21GmOpFjVnU 

Latihan kekuatan otot kini semakin diminati oleh banyak Ibu yang ingin menjaga kebugaran tubuh tanpa harus repot pergi ke gym. Dengan gerakan sederhana yang bisa dilakukan di rumah, Ibu dapat melatih kekuatan otot secara praktis, bahkan sambil menghabiskan waktu bersama Si Kecil. Artikel ini akan membahas rekomendasi gerakan latihan kekuatan otot tanpa alat khusus, durasi latihan yang ideal, cara melibatkan anak dalam aktivitas olahraga, serta tips bagi pemula untuk memulai perjalanan kebugaran. Dengan sedikit usaha, hasilnya bisa jadi luar biasa!

Gerakan untuk Melatih Kekuatan Otot tanpa Alat Khusus

Ibu tidak perlu alat olahraga mahal untuk melatih kekuatan otot. Gerakan-gerakan sederhana berikut ini bisa dilakukan dengan hanya mengandalkan berat badan:

1. Push-Up

Push-up adalah latihan klasik yang efektif untuk melatih kekuatan otot lengan, dada, dan bahu. Ibu atau pemula dapat memulai dengan push-up lutut jika belum terbiasa dengan push-up penuh. Untuk perempuan dewasa dan remaja, disarankan melakukan 2-3 set dengan 8-15 repetisi, sedangkan laki-laki dewasa dan remaja bisa meningkatkan intensitas menjadi 3-4 set dengan 10-20 repetisi untuk hasil optimal.

2. Squat

Squat membantu memperkuat otot paha, pantat, dan pinggul sekaligus meningkatkan keseimbangan tubuh. Pastikan posisi tubuh tetap tegak dengan lutut tidak melewati jari kaki saat turun. Perempuan dewasa disarankan melakukan 3 set dengan 10-15 repetisi, remaja perempuan 2-3 set dengan 8-12 repetisi, sedangkan laki-laki dewasa dan remaja dapat menargetkan 3-4 set dengan 12-20 repetisi.

3. Plank

Plank sangat efektif untuk melatih kekuatan otot perut dan punggung bawah. Mulailah dengan durasi 20-30 detik untuk pemula dan tingkatkan durasinya secara bertahap. Perempuan dewasa dan remaja dapat memulai dengan 3 set selama 30-40 detik, sedangkan laki-laki dewasa dan remaja disarankan 3-4 set selama 40-60 detik untuk membangun kekuatan core yang lebih kuat.

4. Dead Bug

Meskipun terdengar lucu, gerakan Dead Bug sangat bermanfaat untuk melatih kekuatan otot perut. Berbaring terlentang, angkat tangan dan kaki ke atas, lalu gerakkan secara bersamaan sambil memastikan punggung tetap rata di lantai. Perempuan dewasa dan remaja sebaiknya mencoba 2-3 set dengan 10-12 repetisi, sedangkan laki-laki dewasa dan remaja dapat meningkatkan menjadi 3-4 set dengan 12-15 repetisi untuk intensitas lebih tinggi.

5. Lunges

Lunges adalah gerakan ideal untuk memperkuat otot kaki, pinggul, dan meningkatkan keseimbangan tubuh. Langkahkan satu kaki ke depan, tekuk lutut hingga membentuk sudut 90 derajat, lalu kembali ke posisi awal. Perempuan dewasa dan remaja disarankan melakukan 3 set dengan 8-12 repetisi per kaki, sedangkan laki-laki dewasa dan remaja dapat mencoba 3-4 set dengan 10-15 repetisi per kaki untuk hasil maksimal.

Dengan gerakan-gerakan ini, Ibu bisa mendapatkan manfaat latihan kekuatan otot tanpa perlu membeli alat khusus.

Cara Melakukan Latihan Otot Bersama Anak Supaya Makin Seru

Latihan kekuatan tidak harus dilakukan sendirian, Ibu juga bisa melibatkan Si Kecil agar waktu olahraga jadi lebih menyenangkan!

Bermain Sambil Berolahraga

Cobalah memasukkan elemen permainan saat latihan. Misalnya, ajak anak untuk bergantian melakukan plank atau squat bersama Ibu. Mereka bisa menghitung berapa banyak repetisi yang dilakukan, atau membantu Ibu dengan tepukan tangan saat setiap repetisi selesai.

Berlatih dengan Anak sebagai ‘Alat’

Ibu bisa memanfaatkan berat badan Si Kecil untuk meningkatkan intensitas latihan. Contohnya, saat melakukan squat, biarkan anak berdiri di depan dan Ibu menggendong mereka untuk menambah beban. Aktivitas ini tidak hanya melatih kekuatan otot Ibu, tapi juga menyenangkan bagi anak!

Selain itu, jadikan sesi latihan kekuatan otot sebagai waktu berkualitas bersama keluarga. Jangan lupa menyediakan minuman bergizi seperti MILO Kaleng Calcium untuk anak setelah latihan. Rasanya yang lezat dengan kandungan multigrain pasti disukai Si Kecil.

Tips Memulai Latihan Kekuatan bagi Pemula yang Belum Terbiasa

Memulai latihan kekuatan otot bisa jadi menantang, terutama bagi Ibu yang belum terbiasa. Berikut beberapa tips untuk mempermudah perjalanan kebugaran Ibu:

1. Mulai dari Gerakan Sederhana

Jangan langsung mencoba gerakan yang kompleks. Mulailah dengan gerakan dasar seperti plank atau squat, lalu tingkatkan intensitas secara bertahap.

2. Tetapkan Tujuan Realistis

Fokus pada tujuan jangka pendek seperti berlatih 20 menit sehari atau meningkatkan repetisi setiap minggu. Dengan tujuan kecil, motivasi akan terus terbangun.

3. Jangan Lupa Pemanasan

Pemanasan membantu mencegah cedera. Lakukan stretching ringan selama 5 menit sebelum memulai latihan.

4. Konsumsi Nutrisi yang Cukup

Latihan kekuatan membutuhkan energi ekstra. Setelah selesai, konsumsi minuman penuh energi seperti MILO NutriActiv Choco Sereal Multigrain yang kaya akan protein, kalsium, dan vitamin untuk mendukung proses pemulihan otot.

5. Jangan Berlebihan

Latihan yang berlebihan di awal bisa menyebabkan sakit atau cedera. Mulailah dari durasi pendek hingga tubuh Ibu terbiasa.

Latihan kekuatan otot tidak harus sulit atau membebani. Dengan memulai secara bertahap dan memilih gerakan sederhana, Ibu akan merasakan manfaat besar, baik dari segi kesehatan maupun energi sepanjang hari.

Durasi Latihan yang Dianjurkan

Salah satu hal penting dalam latihan kekuatan adalah menentukan durasi yang tepat. Untuk Ibu yang sibuk, latihan tidak perlu memakan waktu terlalu lama.

Para ahli merekomendasikan durasi latihan kekuatan otot sekitar 20-30 menit per sesi dengan frekuensi 2-3 kali seminggu. Dalam waktu sesingkat itu, Ibu sudah bisa melatih kelompok otot utama seperti perut, lengan, kaki, dan punggung.

Ibu bisa membagi setiap sesi menjadi beberapa set gerakan. Misalnya:

  • 5 menit pemanasan (stretching ringan)
  • 20 menit latihan kekuatan dengan gerakan seperti squat, plank, atau lunges
  • 5 menit pendinginan

Dengan konsistensi, durasi latihan ini sudah cukup untuk membantu memperkuat otot sekaligus meningkatkan energi harian. Jangan lupa, setelah latihan, konsumsi sesuatu yang bernutrisi seperti MILO Kaleng Calcium untuk menambah asupan energi dengan rasa lezat. Minuman ini kaya akan energi total, kalsium, dan vitamin yang mendukung aktivitas Ibu sepanjang hari.

Latihan kekuatan otot adalah cara yang anti ribet untuk menjaga kebugaran tubuh, bahkan bagi Ibu yang memiliki jadwal padat. Dengan gerakan sederhana seperti plank, squat, atau lunges yang bisa dilakukan di rumah, Ibu tak perlu ribet pergi ke gym. Melibatkan anak dalam sesi latihan juga dapat mempererat hubungan sekaligus membuat olahraga lebih seru.

Melengkapi aktivitas olahraga dengan konsumsi sesuatu yang bergizi seperti MILO NutriActiv Choco Sereal Multigrain, Ibu dapat mendukung kebutuhan tubuh untuk tetap aktif setiap hari. Yuk, coba latihan kekuatan otot ini dan rasakan sendiri manfaatnya!


Source:

  1. https://hellosehat.com/kebugaran/kekuatan/latihan-kekuatan-otot/
  2. https://www.watsons.co.id/id/blog/kesehatan-id/6-rekomendasi-gerakan-gym-untuk-pemula-jumatsehat 

Menjaga tubuh tetap sehat dan bugar sering kali menjadi tantangan bagi para Ibu, apalagi ketika sibuk mengurus Si Kecil di rumah. Namun, jangan khawatir, Ibu! Ada cara menyenangkan untuk tetap berolahraga, yaitu dengan melibatkan Si Kecil dalam rutinitas latihan. Artikel ini akan membahas beberapa tips latihan otot perut yang dapat dilakukan di rumah bersama Si Kecil. Dengan langkah sederhana, Ibu bisa melatih otot perut, menjaga kebugaran, sekaligus menciptakan waktu berkualitas bersama Si Kecil. Tidak hanya itu, ada juga tips menjaga konsistensi, waktu terbaik untuk latihan, serta manfaat luar biasa dari latihan otot perut. Jadi, yuk simak pembahasannya, Bu!

Latihan Otot Perut Sederhana yang Bisa Dilakukan di Rumah

Ibu mungkin berpikir bahwa latihan otot perut membutuhkan waktu atau alat khusus. Faktanya, ada beberapa latihan yang sangat mudah dilakukan langsung di ruang keluarga bersama Si Kecil. Berikut beberapa gerakan sederhana yang bisa Ibu coba:

Sit-Up dengan Beban Tambahan

Duduklah di lantai dengan posisi bersila, lalu minta Si Kecil untuk duduk di pangkuan atau dada Ibu. Perlahan lakukan gerakan sit-up sambil menahan beban dari Si Kecil. Selain melatih otot perut, kegiatan ini juga bisa menjadi permainan yang menyenangkan bagi Si Kecil. 

Plank 

Ajak Si Kecil bermain plank! Mintalah ia untuk duduk di punggung Ibu saat Ibu melakukan posisi plank. Agar gerakan latihan otot perut jadi lebih menyenangkan, Ibu bisa menambahkan tantangan berupa hitungan atau lagu pendek selama latihan.

Russian Twist Bersama Si Kecil

Duduklah sambil memiringkan tubuh ke belakang sedikit, lalu pegang tangan Si Kecil atau benda kesukaannya. Lakukan gerakan memutar tubuh dari sisi kiri ke kanan, ini akan membantu mengencangkan otot perut Ibu.

Latihan-latihan ini selain menguatkan otot perut, juga menambah kedekatan dengan Si Kecil. Jangan lupa untuk memulai dengan pemanasan ringan agar tubuh siap bergerak, ya, Bu!

Waktu Terbaik untuk Melakukan Latihan Otot Perut

Waktu adalah salah satu faktor penting dalam keberhasilan olahraga. Jadi, kapankah waktu terbaik untuk latihan otot perut? Berikut beberapa pilihan waktu yang bisa Ibu pertimbangkan:

  • Pagi Hari: Berolahraga di pagi hari dapat memberikan energi tambahan untuk menghadapi aktivitas seharian. Latihan ringan otot perut di pagi hari juga bisa membantu meningkatkan kekuatan inti tubuh sejak awal.
  • Siang: Jika Ibu sibuk di pagi hari, cobalah latihan ringan di waktu siang setelah Si Kecil selesai makan siang. Ini juga bisa menjadi waktu yang tepat untuk bermain bersama sambil berolahraga.
  • Sore atau Malam: Beberapa Ibu merasa lebih nyaman berolahraga di sore atau malam hari, setelah semua urusan rumah tangga selesai. Pilih waktu di mana tubuh terasa paling bertenaga, supaya hasil latihan optimal.

Intinya, tidak ada aturan baku tentang waktu. Sesuaikan dengan jadwal dan kebutuhan Ibu, yang terpenting adalah konsistensi.

Manfaat Latihan Otot Perut

Latihan otot perut tidak hanya membuat perut lebih kencang, tetapi juga memberikan manfaat besar lainnya, Bu! Berikut beberapa manfaatnya:

Meningkatkan Postur Tubuh

Otot perut adalah bagian penting dari sistem inti tubuh. Dengan melatihnya, postur tubuh Ibu akan lebih baik sehingga terhindar dari berbagai keluhan seperti nyeri punggung.

Meningkatkan Fleksibilitas

Otot perut yang kuat akan membantu tubuh Ibu lebih fleksibel dalam beraktivitas. Termasuk mengangkat Si Kecil atau melakukan pekerjaan rumah tangga yang berat.

Mempererat Hubungan dengan Si Kecil

Latihan bersama bisa menjadi waktu yang berkualitas antara Ibu dan anak. Melibatkan Si Kecil dalam rutinitas olahraga juga bisa menanamkan kebiasaan hidup sehat sejak dini.

Untuk mendapatkan manfaat optimal dari latihan ini, Ibu perlu memastikan tubuh cukup mendapatkan asupan nutrisi dan energi. Selalu sediakan camilan atau minuman bergizi setelah latihan, seperti MILO ActivGo Powder. Pilihan ini tidak hanya lezat, tetapi juga membantu mengembalikan energi dengan cepat.

Melakukan latihan otot perut di rumah bersama Si Kecil bukan hanya tentang kebugaran, tetapi juga tentang menciptakan kenangan yang indah. Dengan gerakan sederhana, semangat konsisten, dan waktu yang tepat, latihan ini bisa menjadi bagian dari rutinitas Ibu yang menyenangkan. Jangan lupa untuk melengkapi aktivitas ini dengan asupan bergizi seperti MILO ActivGo Powder agar tubuh tetap bertenaga.

Jadi, bagaimana, Bu? Siap mencoba latihan otot perut bersama Si Kecil di rumah? Yuk, mulai hari ini dan rasakan manfaatnya bagi tubuh dan kebahagiaan keluarga! Semangat, Ibu!


Source:

  1. https://hellosehat.com/kebugaran/kekuatan/latihan-untuk-membentuk-otot-perut/
  2. https://www.alodokter.com/6-pilihan-olahraga-yang-dapat-melatih-kekuatan-otot-perut 

Kali ini kita akan membahas mengenai masalah yang sering membuat ibu-ibu khawatir: keringat dingin dan badan lemas. Mungkin saat anak-anak asyik berolahraga atau bermain di luar, mereka tiba-tiba merasa lemas atau mengeluh keringat dingin. Apa penyebab keringat dingin dan badan lemas ini? Apakah ini berbahaya? Dan yang tak kalah penting, bagaimana cara menyembuhkan keringat dingin serta mengatasi badan lemas dengan tepat? Yuk, simak penjelasan lengkapnya dalam artikel ini. 

Penyebab Keringat Dingin dan Badan Lemas

Keringat dingin sering kali terjadi secara tiba-tiba, membuat tubuh berkeringat meskipun cuaca dingin atau tubuh tidak sedang beraktivitas berat. Penyebab keringat dingin dan badan lemas umumnya terkait dengan respon tubuh terhadap stres atau ancaman, meski kadang juga bisa menjadi indikasi kondisi medis. Pemicu umum meliputi rasa cemas, ketakutan yang mendadak, atau setelah mengalami syok akibat cedera.

Selain itu, aktivitas fisik yang berat tanpa jeda istirahat dapat menyebabkan keringat dingin. Anak-anak yang berlomba atau bermain intens terkadang mengalami keringat dingin sebagai respons alami tubuh untuk menyeimbangkan suhu dan tekanan darah. Faktor lain yang bisa menjadi penyebab keringat dingin antara lain gula darah rendah dan kelelahan fisik berlebihan.

Kondisi Medis yang Membahayakan Terkait Gejala Ini

Ibu, meskipun keringat dingin dan badan lemas bisa dinilai ringan, ada kalanya gejala ini menunjukkan adanya kondisi medis yang membutuhkan perhatian segera. Misalnya, keringat dingin bisa menjadi pertanda serangan jantung atau infeksi parah. Selain itu, penyebab badan lemas bisa berkaitan dengan gangguan pada sistem kardiovaskular atau saraf.

Kondisi hipoglikemia atau gula darah rendah bisa memicu badan lemas dan keringat dingin, terutama pada anak-anak yang berolahraga sebelum makan. Selalu penting untuk memonitor gejala-gejala lain, misalnya detak jantung yang tidak normal atau sesak napas, yang bisa menunjukkan perlunya penanganan medis lebih lanjut. 

Apa yang Harus Dilakukan?

Jika Si Kecil tiba-tiba mengalami keringat dingin atau merasa lemas, tetap tenang dan lakukan langkah-langkah berikut:

1. Cari tahu penyebabnya

Tetap tenang dan usahakan untuk memahami kondisi anak.

2. Istirahatkan tubuh anak

Pastikan anak berada di tempat yang nyaman untuk membantu proses pemulihan.

3. Berikan makanan dengan karbohidrat cepat

Jika anak mengalami gula darah rendah, berikan makanan kecil seperti buah atau sepotong roti untuk membantu menstabilkan energinya.

4. Sediakan minuman bergizi

Selalu siapkan minuman bergizi untuk membantu keseimbangan cairan tubuh. Anda bisa memilih Produk MILO Kaleng Extra Choco 220ml sebagai opsi minuman sehat dan lezat, yang dapat mendukung energi anak setelah beraktivitas.

5. Kunjungi dokter jika gejala terus berlanjut

Jika setelah istirahat dan asupan nutrisi anak masih merasa lemas atau sering mengalami keringat dingin, segera konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan diagnosis dan penanganan yang tepat.

Bagaimana Cara Mencegahnya?

Agar Ibu dapat mencegah keringat dingin dan badan lemas, pastikan anak mendapatkan makanan bergizi seimbang, terutama sebelum dan sesudah berolahraga. Selalu pantau jadwal makan dan minum agar kebutuhan energi tubuh tercukupi. Pastikan juga anak cukup beristirahat di antara kegiatan fisiknya. 

Selain itu, mengajarkan anak untuk mendengarkan tubuhnya sendiri juga penting. Ketika tubuh mengirimkan sinyal lelah atau haus, ajarkan mereka untuk beristirahat atau meminum segelas air. Ini membantu menjaga keseimbangan energi tubuh dan mencegah kondisi lemas yang tiba-tiba.

Dalam kasus keringat dingin yang sering terjadi, konsultasikan dengan dokter anak mengenai cara menyembuhkan keringat dingin dan cara mengatasi badan lemas. Ini penting agar anak selalu sehat dan dapat menikmati aktivitas sehari-harinya tanpa gangguan.

Itulah, Ibu, informasi lengkap mengenai penyebab keringat dingin dan badan lemas yang perlu kita ketahui. Dengan pemahaman yang tepat, Ibu dapat membantu si kecil menjalani hari-harinya dengan ceria dan sehat. Jangan lupa selalu bekali anak dengan kesadaran nutrisi dan hidrasi yang baik, serta dukung dengan produk-produk pilihan yang dapat membantu keaktifan dan semangat mereka.


Source:

  1. https://www.siloamhospitals.com/en/informasi-siloam/artikel/apa-itu-keringat-dingin#:~:text=Keringat%20dingin%20adalah%20salah%20satu,otot%2C%20demam%2C%20dan%20lemas.
  2. https://www.alodokter.com/keringat-dingin 

Menjaga kesehatan dan kekuatan tubuh Si Kecil tentu menjadi prioritas utama, bukan? Di artikel ini, Ibu akan belajar lebih dalam tentang manfaat pilates, sebuah jenis olahraga yang tidak hanya menyenangkan tetapi juga memiliki banyak khasiat untuk kesehatan otot dan postur tubuh. Mulai dari pengertian pilates, manfaatnya, hingga tips praktis untuk memulai, semuanya akan dibahas secara menyeluruh. Yuk, simak!

Pengertian dan Teknik Dasar Pilates

Sebelum membahas lebih jauh, mari kita mengenal dulu apa itu pilates. Pilates adalah jenis olahraga yang mengutamakan keseimbangan tubuh, kekuatan inti, serta fleksibilitas. Gerakan pilates biasanya memadukan latihan pernapasan yang terkontrol, gerakan lambat, dan fokus yang penuh pada otot-otot tertentu.

Teknik dasar pilates melibatkan gerakan seperti rolling, plank, hingga stretching yang dirancang untuk melatih keseimbangan. Tidak perlu alat yang rumit–hanya bermodal matras yoga, Ibu sudah bisa memulai latihan ini di rumah. Teknik-teknik ini menjadi dasar untuk mencapai tujuan pilates yaitu meningkatkan kekuatan, kelincahan, dan postur tubuh yang lebih baik.

Menguasai teknik dasar sangat penting untuk menghindari cedera dan mendapatkan fungsi pilates secara optimal, terutama jika Ibu baru memulai olahraga ini.

Manfaat Pilates bagi Kesehatan Otot dan Postur Tubuh

Pilates dikenal sebagai olahraga yang efektif untuk menjaga kesehatan otot, terutama otot inti seperti perut, punggung, dan pinggul. Nah, apa saja manfaat pilates yang bisa Ibu rasakan? Berikut ini beberapa di antaranya:

Menguatkan Otot Inti

Pilates berfokus pada otot-otot inti yang mendukung stabilitas tubuh. Dengan rutin mengikuti latihan pilates, otot-otot Ibu akan jadi lebih kuat, yang juga membantu Anda atau anak menghindari masalah punggung atau postur tubuh yang buruk.

Memperbaiki Postur Tubuh

Bagi anak yang aktif olahraga, postur tubuh sering kali terabaikan sehingga menyebabkan pegal-pegal di kemudian hari. Manfaat olahraga pilates adalah membantu menjaga agar postur tubuh tetap tegak sekaligus fleksibel.

Meningkatkan Mobilitas dan Fleksibilitas

Pilates menggabungkan gerakan peregangan yang dapat meningkatkan fleksibilitas otot dan sendi. Hal ini sangat berguna bagi anak yang menjalani kegiatan fisik intensif.

Dengan kombinasi gerakan yang santai tetapi menyehatkan, fungsi pilates mendukung tubuh untuk tetap kuat sekaligus lentur.

Keunggulan Pilates Sebagai Olahraga Low Impact

Pilates adalah olahraga rendah dampak (low impact) yang cocok untuk segala usia. Untuk anak yang masih dalam masa pertumbuhan atau bahkan Ibu sendiri, pilates cenderung aman dibanding olahraga lain yang lebih intens seperti lari atau angkat beban.

Keunggulan lain dari pilates adalah bahwa gerakannya tidak hanya membangun kekuatan tetapi juga mengurangi risiko cedera, terutama pada sendi. Ini sebabnya pilates sering direkomendasikan bagi orang yang baru pulih dari cedera atau mengalami gangguan postur.

Kapan Waktu Terbaik untuk Melakukan Pilates?

Pilates adalah olahraga yang fleksibel, sehingga Ibu dapat menyesuaikan waktu latihan dengan rutinitas harian. Namun, ada beberapa opsi waktu terbaik yang bisa dipertimbangkan:

Pagi Hari (06:00–09:00)

Melakukan pilates di pagi hari memberikan energi tambahan untuk memulai hari. Gerakan pemanasan dalam pilates membantu tubuh bangkit secara perlahan, sehingga tubuh merasa lebih segar dan siap beraktivitas sepanjang hari.

Sore atau Malam Hari (16:00–20:00)

Setelah seharian beraktivitas, pilates dapat menjadi cara yang efektif untuk melepas ketegangan tubuh dan meningkatkan suasana hati. Pilihan waktu ini sangat cocok untuk anak yang mungkin sudah lelah setelah berolahraga atau bermain sepanjang hari.

Apa pun pilihannya, pastikan jadwalnya membuat pilates terasa nyaman untuk dilakukan, sehingga Ibu dan anak dapat mencapai tujuan pilates secara efektif.

Hal-hal yang Perlu Dipersiapkan untuk Pilates

Sebelum memulai sesi pilates, ada beberapa hal yang perlu Ibu persiapkan agar latihan berjalan optimal:

Matras Yoga

Matras yoga berfungsi sebagai alas latihan untuk menghindari cedera dan memberikan kenyamanan. Pilih matras yang anti-slip agar lebih aman.

Pakaian Olahraga yang Nyaman

Gunakan pakaian olahraga dengan material elastis dan breathable agar gerakan pilates terasa leluasa.

Energi yang Cukup

Untuk menunjang energi sebelum latihan, Ibu bisa memberikan anak minuman sehat seperti MILO 3in1 Activ-Go. Dengan rasa cokelat yang lezat serta kandungan 2x Ekstrak Malt dan Susu, produk ini membantu memenuhi kebutuhan energi bagi tubuh aktif.

Dengan persiapan yang matang, Ibu bisa memastikan anak menikmati semua manfaat pilates serta tetap semangat menjalani rutinitas olahraga.

Pilates adalah olahraga yang menawarkan banyak manfaat, mulai dari meningkatkan kekuatan otot hingga menjaga postur tubuh yang ideal. Sebagai Ibu, mendukung anak untuk mencoba pilates bisa menjadi langkah positif untuk menjaga kesehatannya di masa pertumbuhan. Dengan gerakan sederhana, dampak rendah, dan hasil yang optimal, manfaat olahraga pilates jelas tidak dapat diragukan lagi.

Tak hanya itu, melalui latihan yang rutin dan didukung asupan energi dari produk seperti MILO 3in1 Activ-Go, perjalanan anak menuju tubuh yang sehat dan kuat akan semakin terjamin.

Jadi, Ibu, yuk mulai ajak anak mencoba pilates dan rasakan sendiri manfaat pilates pada tubuh! Dengan pendekatan yang menyenangkan, pasti anak akan jatuh cinta pada olahraga ini.


Source:

  1. https://www.siloamhospitals.com/en/informasi-siloam/artikel/apa-itu-pilates#:~:text=Melakukan%20pilates%20secara%20rutin%20akan,baik%20saat%20duduk%20dan%20berdiri. 

  2. https://www.alodokter.com/7-manfaat-pilates-untuk-kesehatan-dan-tips-memulainya 

Jika Ibu memiliki anak yang aktif dan gemar olahraga, tentu Ibu ingin memastikan mereka tetap sehat, bugar, dan mendapatkan asupan kalori yang sesuai dengan kebutuhan. Namun, ketika aktivitas fisik anak tidak seimbang dengan pola makan yang mereka terapkan, hal ini dapat menyebabkan peningkatan berat badan berlebih.

Dalam artikel ini, kita akan membahas cara defisit kalori yang aman dan sehat untuk anak usia sekolah, mulai dari definisi hingga tips praktis seperti pemberian menu harian yang rendah kalori tapi penuh nutrisi, serta betapa pentingnya aktivitas fisik dalam mendukung pola makan sehat mereka. Yuk, simak penjelasannya, Bu!

Definisi dan Pentingnya Defisit Kalori yang Sehat

Bu, sebelum membahas lebih jauh, mari kita pahami dulu apa itu defisit kalori. Defisit kalori adalah kondisi ketika jumlah kalori yang dikonsumsi lebih sedikit daripada kalori yang dibakar tubuh untuk beraktivitas. Defisit kalori yang sehat memainkan peran penting dalam menjaga berat badan ideal dan mendukung kesehatan anak secara keseluruhan.

Namun, Ibu perlu berhati-hati. Defisit kalori anak tidak boleh dilakukan sembarangan, apalagi hingga membuat anak kekurangan energi untuk aktivitas hariannya. Anak yang aktif, terutama usia sekolah, membutuhkan keseimbangan antara asupan kalori, nutrisi, dan olahraga agar tumbuh kembang mereka tetap optimal. Cara defisit kalori yang benar harus berfokus pada pengurangan kalori secara bertahap tanpa mengorbankan kebutuhan nutrisi penting seperti protein, karbohidrat kompleks, lemak sehat, dan vitamin.

Cara Menghitung Kebutuhan Kalori Anak Usia Sekolah

Salah satu langkah awal dalam menerapkan defisit kalori adalah dengan mengetahui kebutuhan kalori anak, Bu. Cara menghitung defisit kalori mulai dengan memahami tingkat aktivitas anak dan kebutuhan dasar tubuh mereka. Rata-rata, anak usia sekolah membutuhkan 1.600–2.200 kalori per hari tergantung pada usia, jenis kelamin, dan tingkat aktivitas fisik.

Misalnya, jika anak Ibu cenderung sangat aktif di kegiatan olahraga, kebutuhan kalorinya tentu lebih tinggi dibanding anak yang aktivitasnya rendah. Untuk menghitung defisitnya, kurangi sekitar 10–15% dari total kebutuhan kalori harian tersebut. Penting untuk tidak mengurangi terlalu banyak agar anak tetap memiliki energi yang cukup.

Kapan Anak Perlu Menerapkan Defisit Kalori?

Bu, defisit kalori tidak serta merta diperlukan untuk semua anak. Ibu hanya perlu mempertimbangkan cara defisit kalori untuk pemula ini jika anak memiliki risiko kelebihan berat badan atau obesitas yang sudah didiagnosis oleh tenaga medis. Jangan mencoba defisit kalori hanya karena tren. Selalu berdiskusi dengan dokter atau ahli gizi untuk memastikan keputusan ini tepat untuk Si Kecil.

Di sisi lain, pastikan anak tidak kehilangan motivasi untuk olahraga—terutama jika mereka adalah seorang sport enthusiast. Menjaga berat badan ideal dengan defisit kalori juga bisa meningkatkan performa olahraga mereka, namun tetap harus diimbangi dengan nutrisi yang memadai.

Tips Menerapkan Defisit Kalori Tanpa Membuat Anak Kekurangan Nutrisi

Bu, berikut beberapa tips mudah yang bisa Ibu terapkan untuk membantu anak tetap mendapatkan nutrisi lengkap meski dalam kondisi defisit kalori:

  • Gantikan camilan tinggi kalori dengan versi lebih sehat. Ibu bisa memberikan susu siap minum seperti MILO NutriActiv Choco Banana Multigrain 180ml sebagai pendamping camilannya. Minuman ini tak hanya rendah kalori tetapi juga mengandung susu, malt, coklat, serealia, dan pisang, sehingga tetap bergizi.
  • Kurangi makanan tinggi gula dan lemak jenuh. Gantikan dengan pilihan makanan kaya serat seperti buah-buahan dan sayuran.
  • Porsi makan yang lebih kecil tapi sering. Memberi anak makan 5–6 kali dalam sehari dengan porsi kecil akan membantu mereka tetap merasa kenyang tanpa asupan berlebihan.

Contoh Menu Harian yang Rendah Kalori tapi Tetap Bergizi

Berikut adalah contoh menu harian yang bisa mendukung cara defisit kalori yang benar untuk anak usia sekolah:

  • Sarapan: Kombinasi protein nabati, seperti tahu dan tempe, dengan sumber karbohidrat kompleks, seperti nasi merah atau kentang rebus.
  • Camilan pagi: MILO NutriActiv Choco Banana Multigrain 180ml.
  • Makan siang: Nasi merah, ayam panggang tanpa kulit, brokoli rebus.
  • Camilan sore: Buah apel atau pir.
  • Makan malam: Sup sayuran bening dengan tahu dan jagung.

Menu ini cukup rendah kalori namun tetap memenuhi kebutuhan makronutrien dan mikronutrien Si Kecil. Sesuaikan dengan preferensi anak agar mereka tetap menikmati makanannya, ya Bu.

Peran Aktivitas Fisik dalam Mendukung Defisit Kalori

Bu, selain pola makan, aktivitas fisik juga menjadi hal yang tidak kalah penting untuk membantu menciptakan defisit kalori secara alami. Anak yang aktif bergerak tidak hanya lebih mudah membakar kalori, tetapi juga membantu meningkatkan metabolisme tubuh mereka.

Dorong anak untuk terus aktif dalam olahraga favoritnya, seperti sepak bola, berenang, atau jogging. Aktivitas fisik membantu membakar kalori ekstra dan membuat tubuh mereka lebih sehat secara keseluruhan. Cara defisit kalori untuk pemula seperti ini sering kali lebih menyenangkan bagi anak, karena mereka melakukan olahraga dengan rasa senang tanpa tekanan.

Bu, menerapkan defisit kalori untuk anak usia sekolah memang memerlukan langkah yang hati-hati dan penuh pertimbangan. Pastikan cara defisit kalori yang benar terfokus pada nutrisi seimbang, pola makan sehat, dan aktivitas fisik yang menunjang. Dengan perhatian dan dukungan yang tepat, anak dapat mencapai berat badan ideal tanpa harus mengorbankan energi dan kesehatannya.

Ingat, perjalanan menuju hidup sehat adalah proses yang terintegrasi. Salah satunya adalah dengan mengimbangi asupan makanan bergizi, seperti MILO NutriActiv Choco Banana Multigrain 180ml, dan olahraga teratur. Semoga artikel ini memberi Ibu inspirasi untuk membantu Si Kecil tetap aktif dan sehat!


Source:

  1. https://hellosehat.com/parenting/anak-6-sampai-9-tahun/gizi-anak/menu-diet-anak-sekolah/ 

  2. https://hellosehat.com/parenting/remaja/kesehatan-remaja/rencana-diet-sehat-untuk-remaja/ 

Badan lemas memang bisa mengganggu aktivitas harian kita. Namun, tanpa disadari ada berbagai faktor yang mungkin tidak kita ketahui sebagai penyebab badan lemas yang tak terduga. Dalam artikel ini, kita akan membahas beberapa faktor umum penyebab badan lemas, peran kekurangan nutrisi dalam menyebabkan badan lemas, serta memberikan tips dan trik untuk mencegah dan mengatasinya di tengah kesibukan harian. Yuk, simak bersama!

Faktor-faktor Umum Penyebab Badan Lemas

Penyebab badan lemas bisa sangat beragam. Berikut adalah beberapa penyebab umum yang perlu diperhatikan:

  • Kurang tidur: Tidur yang cukup sangat penting untuk memulihkan energi tubuh. Jika waktu tidur tidak terpenuhi, tubuh cenderung menjadi lemah dan tak bertenaga.
  • Dehidrasi: Kekurangan cairan dapat menghambat fungsi organ vital tubuh, membuat badan terasa lemah dan kurang optimal. Pastikan tubuh mendapatkan asupan cairan yang cukup.
  • Stres berlebihan: Stres memicu produksi hormon kortisol yang berlebihan, sehingga tubuh merasa lebih lelah dan lemas. Menjaga keseimbangan emosi sangat penting untuk kesehatan tubuh.

Peran Kekurangan Nutrisi dalam Menyebabkan Badan Lemas

Kekurangan nutrisi juga dapat menjadi penyebab badan lemas yang mungkin sering kita abaikan. Zat besi, contohnya, berperan penting dalam pembentukan hemoglobin yang membawa oksigen dalam darah. Kekurangan zat besi dapat menyebabkan anemia yang membuat badan lemas dan mengantuk.

Selain zat besi, kekurangan vitamin B juga bisa menjadi penyebab badan lemas. Vitamin B12 dan B6 berperan dalam metabolisme energi dan pembentukan sel darah merah. Kekurangan vitamin ini membuat tubuh tidak dapat menghasilkan energi cukup sehingga badan terasa lemas.

Kandungan kalsium dan magnesium juga penting. Kalsium berperan dalam kontraksi otot, sementara magnesium berfungsi sebagai kofaktor dalam reaksi biokimia tubuh yang menghasilkan energi. Kurangnya kedua mineral tersebut bisa membuat tubuh lemah dan tak bertenaga.

Tips dan Trik untuk Mencegah dan Mengatasi Badan Lemas di Tengah Kesibukan Harian

Sumber nutrisi yang baik sangat penting untuk mencegah dan mengatasi badan lemas. Salah satu cara mengatasi badan lemas adalah dengan menyediakan waktu sarapan. Pastikan Si Kecil mengonsumsi makanan yang kaya zat besi, vitamin, dan mineral di pagi hari.

Sebagai rekomendasi, Ibu bisa memberikannya MILO Activ-Go. MILO Activ-Go mengandung ekstrak malt, coklat, dan kombinasi dari 6 vitamin dan 3 mineral yang penting untuk tubuh. Kandungan tersebut membantu mengoptimalkan pelepasan energi lebih tahan lama, sehingga Si Kecil dapat tetap aktif sepanjang hari. 

MILO aman dikonsumsi oleh anak-anak di atas 5 tahun hingga orang lanjut usia. Disarankan konsumsi MILO 2 kali dalam sehari saat sarapan pagi dan sore hari setelah beraktivitas. Pastikan untuk selalu membaca label kemasan dan berkonsultasi dengan tenaga kesehatan untuk mendapatkan rekomendasi yang sesuai dengan kebutuhan gizi.

Berikut ini beberapa tips lain untuk mencegah dan cara mengatasi badan lemas:

  • Perbanyak Minum Air Putih: Minumlah cukup air setiap hari, minimal delapan gelas atau sesuai kebutuhan tubuh.
  • Makan Makanan Bergizi: Konsumsi buah-buahan, sayuran hijau, daging tanpa lemak, dan produk olahan susu untuk memenuhi kebutuhan zat besi dan vitaminnya.
  • Tidur Cukup: Usahakan tidur selama 7-8 jam setiap malam agar tubuh kembali segar dan bugar.
  • Olahraga Teratur: Aktivitas fisik ringan seperti berjalan kaki atau yoga dapat meningkatkan energi dan mengurangi stres, yang merupakan salah satu penyebab badan lemas tak bertenaga.

Memahami penyebab badan lemas yang mungkin tak terduga adalah langkah pertama untuk mengatasi dan mencegahnya. Dengan memperhatikan pola makan, tidur yang cukup, dan menjaga tubuh tetap terhidrasi, kita bisa mengurangi risiko badan lemas. Ingat, konsumsi makanan dan minuman yang sehat seperti MILO Activ-Go bisa menjadi teman setia untuk mendukung aktivitas Si Kecil sehari-hari. Jadikan kesehatan sebagai prioritas utama dalam keseharian, sehingga Ibu dan Si Kecil bisa terus aktif dan produktif. Semangat, Ibu!


Source:

  1. https://hellosehat.com/sehat/gejala-umum/penyebab-badan-lemas-tidak-sembuh/#:~:text=Penyebab%20badan%20lemas%20antara%20lain,kurangi%20konsumsi%20alkohol%20dan%20kafein
  2. https://www.halodoc.com/artikel/7-kondisi-kesehatan-yang-bisa-sebabkan-badan-lemas?srsltid=AfmBOorSNXuPaMkiBBC3tP1HaOivobJxQe7VILUn0PZ4OnWfD7PdZAj1 

Sebagai orang tua, tentu Ibu sangat peduli dengan asupan gizi terbaik untuk anak-anak. Salah satu vitamin yang sering terabaikan, tetapi memiliki peran kritis dalam tumbuh kembang anak adalah Vitamin B1 (Thiamine). Di artikel ini, kita akan membahas secara mendalam fungsi vitamin B1 untuk perkembangan anak, bagaimana ia bekerja, cara memenuhinya dalam pola makan harian, hingga rekomendasi makanan yang pasti disukai oleh anak-anak. Yuk, simak bersama!

Pentingnya Vitamin B1 dalam Perkembangan Anak

Sebagai bagian dari kelompok vitamin B kompleks, Vitamin B1 atau sering disebut Tiamin, sangat penting untuk berbagai fungsi tubuh, terutama otak dan sistem saraf. Pada anak-anak, kebutuhan vitamin ini meningkat karena mereka berada dalam fase tumbuh kembang aktif. Vitamin B1 bertindak sebagai "koordinator" yang mendukung transmisi impuls saraf sehingga kemampuan belajar, fokus, dan koordinasi anak menjadi optimal.

Lebih dari itu, penelitian telah menunjukkan bahwa kekurangan asupan vitamin B1 dapat menimbulkan efek seperti kelelahan, sulit berkonsentrasi, dan bahkan gangguan pertumbuhan. Oleh karena itu, mencukupi kebutuhan Si Kecil dengan sumber tiamin yang cukup tentu menjadi tugas utama bagi Ibu.

Bagaimana Vitamin B1 Mengubah Karbohidrat Menjadi Energi

Tahukah Ibu bahwa aktivitas Si Kecil setiap hari memerlukan sumber energi yang stabil? Di sinilah peran utama Vitamin B1 terlihat jelas. Fungsi vitamin B1 adalah membantu tubuh memetabolisme makanan—khususnya karbohidrat—menjadi energi. Proses ini melibatkan enzim yang membutuhkan tiamin untuk memecah karbohidrat menjadi glukosa, yang kemudian digunakan sebagai bahan bakar tubuh dan otak.

Inilah sebabnya mengapa anak-anak yang sedang aktif bermain atau berolahraga memerlukan cukup tiamin untuk memastikan mereka tetap energik sepanjang hari. Bayangkan saja, anak-anak tanpa energi yang cukup akan sulit berlari, belajar, atau melakukan aktivitas fisik lainnya.

Cara Memenuhi Kebutuhan Vitamin B1 dalam Pola Makan

Sebagai seorang Ibu, memberikan pola makan yang sehat dan seimbang adalah salah satu prioritas utama. Kabar baiknya, kebutuhan Vitamin B1 anak dapat dipenuhi dengan mudah melalui makanan sehari-hari. Cobalah menyusun menu yang mengandung sumber karbohidrat kompleks, protein, dan lemak sehat, disertai dengan variasi makanan yang kaya Vitamin B1.

Namun, terkadang anak-anak sulit menyukai makanan tertentu. Untuk memastikan asupan tiamin mereka tercukupi, Ibu bisa memilih makanan dan minuman yang praktis serta kaya nutrisi. Salah satu rekomendasi praktis adalah MILO Activ-Go Pouch 990g, yang kaya akan vitamin dan mineral, termasuk tiamin. Kombinasikan minuman ini dengan sarapan sehat, seperti roti gandum, telur, dan buah-buahan segar.

Rekomendasi Makanan Kaya Vitamin B1 yang Anak-anak Pasti Suka

Berikut beberapa ide makanan yang tinggi fungsi vitamin B1 dan mudah disukai anak:

  • Kacang-kacangan: Misalnya kacang almond atau kacang mete yang bisa dijadikan camilan sehat.
  • Sereal Gandum Utuh: Sereal kaya Tiamin sangat cocok untuk sarapan. Padukan dengan susu MILO untuk tambahan energi.
  • Telur: Selain mudah diolah, telur adalah sumber protein dan vitamin B1 yang penting.
  • Ikan: Ikan seperti tuna dan salmon tidak hanya kaya omega-3, tetapi juga memiliki kandungan tiamin.
  • Buah-buahan: Buah seperti jeruk dan semangka mengandung vitamin B1 dalam jumlah cukup.

Dengan variasi makanan ini, Ibu bisa memastikan Si Kecil terpenuhi kebutuhan asupan vitamin harian mereka dengan cara yang menyenangkan.

Sebagai Ibu, menjadi "pelatih nutrisi" bagi anak adalah tantangan yang seru. Dengan mengetahui fungsi vitamin B1 dalam metabolisme energi dan tumbuh kembang, Ibu dapat menyusun pola makan yang lebih baik untuk Si Kecil. Pastikan mereka mendapatkan tiamin dari makanan sehat dan rutin melibatkan produk praktis seperti Milo Activ-Go Pouch 990g untuk melengkapi kebutuhan vitamin harian.

Ciptakan kebiasaan makan sehat sejak dini agar anak-anak tumbuh menjadi pribadi yang aktif, sehat, dan bahagia. Semoga artikel ini dapat memberi Ibu inspirasi untuk menghadirkan hidup yang penuh energi bagi keluarga tercinta. Semangat, Ibu!


Source:

  1. https://www.halodoc.com/artikel/manfaat-berolahraga-di-bulan-ramadan
  2. https://www.halodoc.com/artikel/harus-tahu-ini-5-manfaat-olahraga-ringan-saat-puasa
  3. https://www.lifebuoy.co.id/semua-artikel/berita-kesehatan/olahraga-saat-puasa--siapa-takut--ini-dia-segudang-manfaatnya.html
  4. Smith TJ, Johnson CR, Koshy R, Hess SY, Qureshi UA, Mynak ML, Fischer PR. Thiamine deficiency disorders: a clinical perspective. Ann N Y Acad Sci. 2021 Aug;1498(1):9-28. doi: 10.1111/nyas.14536. Epub 2020 Dec 10. PMID: 33305487; PMCID: PMC8451766.