temukan resep kreasi milo ramadan

RESEP MILO UNTUK LENGKAPI NUTRISI SELAMA RAMADAN

RESEP MILO UNTUK LENGKAPI
NUTRISI SELAMA RAMADAN

RESEP MILO UNTUK LENGKAPI NUTRISI SELAMA RAMADAN

Semakin bertambahnya usia, kebutuhan nutrisi anak juga meningkat. Apalagi kalau anak sudah aktif melakukan kegiatan fisik. Kebutuhan akan gizi pun semakin tinggi. Untuk itu, Ibu harus mempersiapkan makanan dan minuman bergizi untuk melengkapinya. Salah satunya dengan memberikan pelengkap nutrisi seperti susu sachet.

Apa saja jenis nutrisi yang dibutuhkan anak? Salah satunya adalah kalsium. Mineral yang satu ini punya peranan penting terhadap pertumbuhan anak, lho. Terutama untuk pertumbuhan tulang dan gigi. Selain itu, kalsium juga membantu perlancar peredaran darah. Makanya, jangan heran kalau ada Ibu yang memberikan susu tinggi kalsium untuk anak.

Sebenarnya, berapa gelas susu kalsium tinggi dibutuhkan anak setiap harinya? Menurut Dietary Guidelines pada tahun 2010, anak berusia 4-8 tahun mengonsumsi dua setengah gelas susu (1000 Mg) perhari. Untuk anak 9 tahun ke atas, memerlukan tiga gelas susu (1.300 Mg) setiap harinya.

Salah satu pelengkap nutrisi yang bisa menjadi pilihan minuman anak adalah susu sachet MILO. Apakah susu MILO tinggi kalsium? Perlu Ibu ketahui, kalsium susu MILO sachet ada sekitar 20%. Ini artinya, bisa dikonsumsi sebagai tambahan kalsium anak. Ibu tetap harus memberikan makanan sehat yang kaya akan kalsium juga.

Baca Juga : 4 Menu Minuman Ini bisa Dibuat dari Susu Sachet Coklat

Itu sebabnya, Ibu disarankan menyajikan susu sachet MILO untuk anak. Ini supaya anak mendapatkan persediaan kalsium yang cukup sekaligus mendapatkan manfaatnya. Kira-kira apa saja manfaat kalsium untuk anak? Cek beberapa daftarnya berikut ini.

 

1. Menjaga Kesehatan Tulang dan Gigi

Perlu Ibu pahami, tubuh anak sebenarnya sudah memiliki cadangan kalsium sendiri. Letaknya ada di dalam tulang. Ketika tubuh kekurangan kalsium, secara otomatis tubuh akan mengambil cadangan tersebut. Sayangnya, hal ini membuat kepadatan tulang berkurang. Akibatnya, tulang akan sulit tumbuh normal dan rapuh. Itu sebabnya, tubuh anak membutuhkan kalsium tambahan dari luar.

Salah satu manfaat mineral tersebut memang untuk menjaga kepadatan tulang dan juga membantu pertumbuhannya. Menepati kebutuhan harian kalsium setiap hari, dapat membuat anak tumbuh tinggi secara optimal. Selain itu, mineral tersebut juga mengurangi risiko munculnya masalah tulang. Misalnya, penyakit osteoporosis. Tulang pun tumbuh kuat dan tak mudah rusak.

 

2. Melindungi Jantung

Sudah dikatakan sebelumnya, kalsium dalam susu sachet juga dapat membuat kebutuhan hariannya terpenuhi. Fungsi mineral ini lainnya berkaitan dengan jantung, lho. Sebenarnya, nutrisi yang satu ini diperlukan ketika proses pembekuan darah dan juga menjaga otot jantung agar detak teratur.

Kalsium juga bantu mengontrol proses pemompaan darah. Mineral tersebut dapat mengurangi hipertensi. Tentunya, hal ini membuat jantung anak bisa bekerja lebih baik lagi tanpa gangguan.

 

3. Mendukung Kerja Sistem Saraf

Apa hubungan kalsium terhadap otak? Beberapa Ibu bertanya-tanya soal tersebut. Perlu diketahui, otak anak bekerja berdasarkan sinyal yang didapat. Kalau sinyal tersebut terhambat, koordinasi antara otak dan organ tubuh lainnya bisa tidak sinkron. Nah, kalsium dibutuhkan untuk memperlancar proses pengiriman sinyal dari otak ke bagian tubuh lainnya.

Mineral ini juga bisa jadi obat penenang alias pemberi rasa relaks alami di sistem saraf. Tentunya, ini akan mengurangi ketegangan di sistem saraf tersebut.

 

4. Meningkatkan Daya Tahan Tubuh

Susu sachet yang kaya akan kalsium juga dapat meningkatkan daya tahan tubuh. Bagaimana caranya? Jadi, mineral yang satu ini dapat membuat aktif enzim-enzim penting.

Beberapa enzim ini penting untuk memproduksi energi dan juga menguatkan daya tahan tubuh. Pastinya, ini membuat tubuh anak terhindar dari sejumlah penyakit, bakteri, virus, serta jamur.

 

5. Mengatur Kontraksi Otot

Salah satu otot yang didukung kontraksinya oleh kalsium adalah jantung. Seperti apa prosesnya? Secara mudah, dijelaskan bahwa ketika saraf merangsang otot, ada kalsium yang dilepaskan. Hal inilah yang membuat protein dalam otot bisa berkontraksi. Otot pun menjadi lebih rileks ketika mineral tersebut dipompa keluar otot.

Bagaimana Ibu, sudah paham soal manfaat kalsium? Lengkapi kebutuhan kalsium anak dengan memberikannya minuman susu sachet MILO. Pilihlah MILO Active-Go yang memiliki kandungan susu, cokelat, dan proses dua kali ekstrak malt menghasilkan energi alami di setiap butiran MILO. Minuman coklat berenergi ini juga mengandung vitamin B2, B3, B6, B12, C, dan D, serta kalsium, fosfor, dan zat besi untuk mendukung energi dan nutrisi anak di periode tumbuh aktif.

Anak pastinya sibuk seharian di sekolah. Tak jarang karena kesibukannya itu, anak sering melupakan kebutuhan nutrisinya. Padahal, ia memerlukannya untuk mengembalikan energi. Ada baiknya Ibu selalu menyiapkan susu coklat kotak dalam menu bekal sekolahnya. Ini karena manfaatnya sangat banyak untuk tubuh anak.

Namun, sebelum membicarakan manfaat susu UHT untuk anak? Ada baiknya Ibu mengenal terlebih dahulu soal susu kotak yang satu ini. Pastinya, Ibu ingin tahu berapa lama susu kotak bertahan sebelum akhirnya tak bisa dikonsumsi lagi.

Menurut tulisan berjudul Ultra-High-Temperature Processing dalam jurnal yang diterbitkan Elsevier pada 2018, susu UHT adalah susu sapi yang diolah menggunakan teknologi Ultra High Temperature. Maksudnya, susu sapi tersebut dibuat melalui metode pemanasan cepat. Biasanya, dilakukan dalam waktu 2-4 detik dan dengan suhu 138-140 derajat Celcius.

Proses pemanasan tersebut sebenarnya dilakukan supaya susu sapi tersebut dapat dikonsumsi lebih lama oleh masyarakat. Selain itu, Ibu juga tidak perlu mengolah susunya lagi, seperti diseduh atau dipanaskan. Bisa tinggal langsung minum.

Baca Juga : Yuk, Siapkan Susu Coklat Kotak untuk Dukung Kegiatan Anak Sehari-hari

Lalu, berapa lama susu UHT bertahan di suhu ruangan? Dalam kondisi tertutup, susu coklat kotak ini bisa bertahan selama 9 bulan dalam suhu ruangan. Namun, ini berbeda kalau Ibu sudah membuka kemasannya terlebih dulu. Susu UHT ini hanya akan bertahan 1-2 jam saja. Ini karena banyak bakteri yang bisa masuk ke kemasan susu yang terbuka.

Nah, susu UHT tahan berapa lama di kulkas? Pastinya akan lama berbulan-bulan hingga masa kedarluwarsanya tiba. Biasanya sekitar 6-9 bulan. Namun syaratnya, susu ini tidak dibuka. Kalau sudah dibuka dari kemasannya, paling tidak susu tersebut hanya bertahan 3-4 hari di dalam kulkas.

Susu UHT ini biasanya dipilih karena mudah dikonsumsi. Kemasannya pun aman digunakan. Anak hanya tinggal menyiapkan sedotan dan tusuk bagian yang bisa dibolongkan. Langsung seruput susu coklat kotak tersebut.

Selain praktis, minuman kemasan ini juga punya banyak manfaat. Ini dia beberapa di antaranya.

 

1. Asupan untuk Tumbuh Tinggi

Nama kalsium pastinya tidak asing di telinga Ibu. Salah satu mineral penting tersebut biasanya ada hubungannya dengan pertumbuhan gigi dan tulang. Tahukah Ibu kalau anak usia 7 tahun ke atas membutuhkannya paling tidak 600 mg/hari kalsium? Biasanya, susu UHT sudah mengandung setidaknya 25% kebutuhan tersebut.

Selain kalsium, susu kotak tersebut biasanya sudah mengandung protein, vitamin, mineral, kalsium, dan juga zat besi. Semua nutrisi tersebut berguna untuk pertumbuhan tulang anak. Tentunya, kalau pertumbuhan tulang lancar, pastinya anak akan tinggi. Selain itu, sejumlah kandungan nutrisi tadi juga bisa mengurangi risiko munculnya masalah tulang, seperti osteoporosis dan cedera tulang.

Baca Juga : 5 Inspirasi Bekal Anak yang Lezat Disantap Bersama Susu Coklat Kotak

 

2. Mengoptimalkan Perkembangan Otak

Susu coklat juga kaya akan zat besi yang memperlancar peredaran darah anak. Ketika peredaran darah tidak lancar, tentunya anak akan kekurangan oksigen di dalam tubuh. Hasilnya, anak akan merasa loyo, lelah, dan tidak mood untuk beraktivitas. Ia pun akan terganggu konsentrasinya. Bila hal itu terjadi, anak akan kesulitan dalam menangkap pelajaran.

Selain itu, susu kotak ini juga mengandung vitamin A dan vitamin B yang dapat mendukung tumbuh kembang otak dan kecerdasan anak.

 

3. Meningkatkan Daya Tahan Tubuh

Tanpa Ibu sadari, susu coklat kotak juga mengandung nutrisi yang dapat meningkatkan daya tahan tubuh. Tentunya, saat ini imunitas tinggi sangat dibutuhkan anak yang sudah sekolah tatap muka.

Nutrisi yang dimaksud adalah selenium, zinc, vitamin c, dan juga vitamin D. Keempat nutrisi tersebut menjaga tubuh anak dari radikal bebas, virus, dan juga bakteri.

 

4. Memperbaiki dan Regenerasi Sel

Setelah anak melakukan aktivitas fisik di sekolah, biasanya ada sejumlah sel yang rusak atau pun mati. Hal ini biasanya akan membuat tubuh jadi mudah lelah dan pegal-pegal. Anak memerlukan susu UHT untuk mengembalikan kondisi sel tubuh seperti sedia kala.

Mengapa bisa demikian? Ini karena yang namanya susu coklat pastinya kaya akan protein. Nutrisi yang satu ini dapat membantu tubuh mempercepat perbaikan sel yang sudah rusak ataupun mati. Jangan heran kalau anak jadi bersemangat setelah mengonsumsi susu UHT tersebut.

Sekarang, Ibu sudah tahu manfaat susu coklat kotak, kan? Pastikan anak tetap sehat selama beraktivitas dan lengkapi kebutuhan energi dan nutrisinya dengan memberikan MILO UHT. Minuman coklat berenergi ini memiliki kandungan susu, cokelat, dan proses dua kali ekstrak malt menghasilkan energi alami di setiap butiran MILO. Susu MILO juga mengandung vitamin B2, B3, B6, B12, C, dan D, serta kalsium, fosfor, dan zat besi untuk mendukung energi dan nutrisi anak di periode tumbuh aktif.

Mengapa aktivitas fisik itu penting untuk anak? Ya, semestinya Ibu jangan senang kalau anak hanya lebih suka berdiam diri saja di rumah. Bahkan, tidak melakukan aktivitas fisik apa pun. Perlu Ibu pahami, manfaat aktivitas fisik sangat penting untuk kesehatan dan pertumbuhan anak. Itu sebabnya, Ibu harus dapat memotivasi anak melakukannya.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO, anak di atas usia 6 tahun hingga remaja dianjurkan untuk melakukan aktivitas fisik selama kurang lebih 60 menit. Waktu kegiatan tersebut bisa dibagi menjadi dua hingga 4 durasi waktu. Ini tergantung kesiapan anak.

Kira-kira ada 4 keuntungan melakukan aktivitas fisik untuk anak. Misalnya, menjaga daya tahan tubuh, baik untuk pertumbuhan tulang, memperbaiki kesehatan mental, bahkan dapat membangun bonding dengan anggota keluarga lainnya. Salah satu olahraga yang mudah dilakukan adalah jogging atau jalan kaki.

Ibu masih penasaran dengan manfaat aktivitas fisik? Ini dia beberapa yang perlu Ibu ketahui. Siapa tahu semakin yakin untuk mengajak anak melakukan kegiatan tersebut bersama-sama.

Baca Juga : 5 Manfaat Aktivitas Fisik untuk Menjaga Kesehatan Anak

 

1. Mengontrol Pertumbuhan Anak

Makanan seperti apa yang disukai anak-anak? Biasanya, mereka sangat menyukai makanan manis, seperti permen, kue, hingga coklat susu. Bahkan, beberapa anak sangat suka makanan junk food. Namun, tahukah Ibu kalau kebiasaan mengonsumsi makanan tersebut bisa membuat pertumbuhan anak terhambat.

Anak yang memiliki berat badan di atas rata-rata tidak berarti ia sehat. Bila kelebihan berat badan terus berlangsung bisa-bisa anak terkena penyakit serius, seperti penyakit jantung, obesitas, atau diabetes. Ketika anak sudah mengalami penyakit tersebut, pastinya pertumbuhan dan perkembangannya bisa terganggu.

Aktivitas fisik bisa menjadi salah satu cara mengontrol berat badan anak. Bahkan, menurut European Childhood Obesity Group (ECOG), aktivitas fisik masuk dalam program pengobatan masalah obesitas. Manfaat aktivitas fisik ini sangat penting untuk memulai hidup sehat.

 

2. Meningkatkan Kecerdasan

Manfaat aktivitas fisik lainnya adalah meningkatkan kecerdasan anak. Kok, bisa? Bukti ini ditemukan dalam studi yang dilakukan kepada pemain sepak bola suatu universitas. Dari penelitian tersebut, ditemukan partisipan yang masih melakukan aktivitas fisik ketika waktu bebasnya, memiliki IQ lebih tinggi dibanding yang tidak.

Selain itu, aktivitas fisik yang dilakukan bersama satu tim biasanya menuntut anak untuk menjadi seorang problem solver. Ketika anak bermain basket misalnya, biasanya sudah memiliki rencana tertentu. Namun, anak akan membuat keputusan secara singkat untuk kapan waktu melempar hingga berlari. Secara tidak langsung otak akan bekerja keras sambil koordinasi dengan organ tubuh lainnya.

Baca Juga : 5 Manfaat Aktivitas Fisik Bagi Tumbuh Kembang Anak

 

3. Meningkatkan Keterampilan Tubuh

Koordinasi tubuh sebenarnya tidak bisa muncul begitu saja. Anak perlu dilatih untuk mendapatkan kemampuan dan keterampilan tersebut. Aktivitas fisik bisa menjadi cara Ibu melatihnya.

Bentuknya, bisa dance bersama atau bermain ketangkasan. Dari kegiatan ini anak bisa meniru bentuk gerakan yang tepat. Secara tidak langsung juga melakukan koordinasi antara otak, mata, tangan, serta kaki. Biasanya, kalau anak memiliki keterampilan atau koordinasi tubuh yang baik, ia akan lebih mudah menjaga keseimbangan.

 

4. Membentuk Pola Tidur yang Baik

Anak di atas 6 tahun, pastinya lebih memerlukan waktu tidur yang panjang. Biasanya sekitar 8 hingga 10 jam. Namun kadang-kadang, hal ini susah dilakukan. Anak sulit tidur karena ingin bermain games atau merasa lapar. Akibatnya, anak suka begadang. Kebiasaan ini tidak baik untuk kesehatan fisik dan mental anak.

Manfaat aktivitas fisik lainnya adalah memperbaiki pola tidur anak. Saat anak melakukan kegiatan fisik pastinya semua bagian tubuh ikut bergerak dan bekerja. Kondisi ini membuat tubuh merasa lebih lelah. Saat tubuh terasa lelah, anak akan tidur lebih lama dan lelap. Tentunya, ini baik untuk pertumbuhannya.

 

5. Meningkatkan Proses Pemadatan Tulang

Sejumlah penelitian menemukan bahwa orang yang rutin melakukan aktivitas fisik, memiliki kepadatan tulang lebih baik. Kondisi ini dibandingkan dengan orang yang tidak melakukannya.

Kabarnya, kebiasaan melakukan kegiatan fisik ini dilakukan secara rutin sejak dini. Hal ini untuk mencegah terjadinya osteoporosis sekaligus membuat anak memiliki struktur tubuh yang baik. Biasanya, aktivitas fisik yang cocok untuk tingkatkan kepadatan tulang berhubungan dengan gerakan melompat.

Itu tadi manfaat aktivitas fisik bila dilakukan secara rutin oleh anak. Untuk tambahan energi dan nutrisi anak saat ia berkegiatan, berikan MILO Activ-Go. Minuman coklat berenergi ini memiliki kandungan susu, cokelat, dan proses dua kali ekstrak malt menghasilkan energi alami di setiap butiran MILO. MILO bubuk ini juga mengandung vitamin B2, B3, B6, B12, C, dan D, serta kalsium, fosfor, dan zat besi untuk mendukung energi dan nutrisi anak di periode tumbuh aktif.

Ketika hari olahraga nasional, biasanya sekolah akan membuat acara pertandingan untuk seluruh murid. Ada baiknya, Ibu mempersiapkan untuk hari itu sejak sekarang. Ini karena kondisi fisik anak harus baik ketika perlombaan itu tiba. Salah satu manfaat olahraga secara teratur adalah memperkuat stamina. Itu sebabnya, Ibu bisa melatihnya dengan aktivitas fisik yang tingkat rendah, misalnya jogging atau jalan kaki.

Menurut Stanford Children Health Hospital, Amerika Serikat, olahraga adalah latihan gerakan yang dapat memicu aliran darah terpompa lebih cepat ke seluruh organ tubuh. Tujuan berolahraga adalah supaya organ-organ tubuh anak bisa bekerja dengan baik. Mulai dari otak hingga kaki.

Berdasarkan informasi dari IDAI (Ikatan Dokter Anak Indonesia), anak-anak sebaiknya melakukan setidaknya melakukan olahraga dengan intensitas sedang selama 60 menit. Nah, tentu waktu olahraga ini bisa dibagi dua kali hingga empat kali sesi. Namun, pastikan yang dilakukan cocok untuk olahraga anak kecil.

Manfaat olahraga bagi anak-anak tentunya banyak sekali. Salah satu Manfaat olahraga secara teratur juga berguna untuk menaikan mood anak. Ibu ingin tahu apalagi keuntungan melakukan aktivitas fisik tersebut? Ini dia beberapa di antaranya.

 

1. Meningkatkan Kepadatan Tulang

Manfaat olahraga secara teratur yang pertama berhubungan dengan pertumbuhan dan perkembangan tulang anak. Ibu perlu paham beberapa studi menjelaskan bahwa anak yang rutin berolahraga memiliki kepadatan tulang lebih baik dibanding yang tidak melakukannya sama sekali.

Baca Juga : Manfaat Olahraga Bagi Anak Anak, Bisa Tingkatkan Kepercayaan Diri

Bila kebiasaan olahraga dilakukan sebelum masa pubertas anak, dapat mengurangi risiko terkena osteoporosis dan masalah tulang lainnya ketika dewasa. Namun, ada cara olahraga yang tepat untuk meningkatkan kepadatan tulang. Misalnya, aktivitas fisik yang menggunakan gerakan melompat. Tampaknya, olahraga basket, voli, dan badminton bisa menjadi pilihan.

 

2. Mencegah Obesitas

Selain virus dan bakteri, Ibu juga sering mengkhawatirkan masalah berat badan anak. Apalagi kalau anak menyukai konsumsi makanan dan minuman manis. Bisa-bisa kalau tidak terkontrol, anak akan mengalami berat badan berlebih atau masalah obesitas. Nah, ternyata olahraga bisa menghindarkan anak dari kemungkinan tersebut, lho.

Olahraga secara teratur setiap hari atau seminggu tiga kali dapat mengurangi kemungkinan terjadinya obesitas pada anak hingga 31%. Namun, olahraga tidak bekerja sendiri. Ibu juga harus mengatur pola makan anak. Jangan sampai ia lebih sering mengonsumsi junk food.

 

3. Mengoptimalkan Kesehatan Jantung

Manfaat olahraga secara teratur lainnya berhubungan dengan kesehatan jantung. Tahukah, Ibu kalau rutin melakukan olahraga intensitas sedang dapat meningkatkan denyut jantung. Buktinya, anak merasa jantung berdebar ketika waktu istirahat olahraga.

Denyut jantung yang meningkat itu artinya akan semakin banyak oksigen yang masuk ke dalam tubuh dan berkeliling di dalam sistem peredaran darah. Tentunya, ini membantu kerja jantung. Sekaligus kebutuhan oksigen dan nutrisi seluruh organ tubuh bisa terpenuhi.

Baca Juga : 5 Manfaat Olahraga Bela Diri Bagi Pertumbuhannya

 

4. Meningkatkan Kekuatan Otot dan Koordinasi

Pastinya olahraga memaksa anak untuk menggerakan seluruh badan. Dari ujung kepala hingga kaki semuanya aktif bergerak. Tanpa sadar gerakan ini dapat melatih kekuatan otot, lho. Kebiasaan olahraga dapat membuat otot dapat bekerja dengan baik, kuat, dan tidak mudah cedera.

Selain itu, tanpa sadar juga anak sudah melakukan koordinasi antara beberapa bagian organ tubuh. Tentunya, hal ini perlu dilatih supaya sinyal antara otak dan beberapa otot dapat berjalan lancar.

 

5. Meningkatkan Fungsi Kognitif

Manfaat olahraga secara teratur juga ternyata ada hubungannya dengan kecerdasan, lho. Sejumlah penelitian mengatakan, anak yang rutin berolahraga umumnya punya aktivitas otak bagian prefrontal yang aktif. Tugas bagian otak ini sebenarnya adalah mengatur fungsi kognitif.

Bahkan, sejumlah anak yang melakukan olahraga dalam sebuah tim, bisa menjadi seorang problem solver. Ini karena dalam olahraga, anak harus memutuskan sesuatu hal dalam waktu singkat. Misalnya, saat bermain sepak bola, anak harus mengikuti taktik yang sudah direncanakan. Namun, ketika taktik gagak, anak harus tahu ke mana ia menendang bola. Hal ini yang membuat anak suka olahraga lebih cerdas dan punya intuisi lebih baik.

Bagaimana Ibu, sekarang sudah tahu manfaat olahraga teratur untuk anak? Sebelum anak berolahraga, pastikan energi dan nutrisi terlengkapi agar anak dapat beraktivitas dengan optimal. Untuk tambahan energi, berikan MILO Activ-Go. Minuman coklat berenergi ini memiliki kandungan susu, cokelat, dan proses dua kali ekstrak malt menghasilkan energi alami di setiap butiran MILO. MILO bubuk ini juga mengandung vitamin B2, B3, B6, B12, C, dan D, serta kalsium, fosfor, dan zat besi untuk mendukung energi dan nutrisi anak di periode tumbuh aktif.

Hari pertama sekolah tak cuma membuat anak deg-degan. Namu, para orang tua tak kalah excited dengan pengalaman pertama ini. Tak jarang Ibu berubah menjadi bawel ketika hari itu akan tiba. Pastinya Ibu ingin semuanya perfect, jangan sampai ada yang terlewat. Sebenarnya, bagaimana menyiapkan anak untuk bersekolah untuk pertama kalinya?

Sebenarnya, keresahan Ibu dan bagaimana menyiapkan anak untuk bersekolah yang sempurna wajar terjadi. Ini karena sekolah pertama merupakan momen terpenting bagi anak. Bahkan, anak juga harus mempresentasikan dirinya dengan baik pada kesempatan tersebut.

Menurut studi yang dipublikasikan tahun 2004 dalam jurnal Association for Psychological Science, hari pertama masuk sekolah adalah momen sangat penting dari keseluruhan kegiatan selama anak bersekolah. Tentunya, persiapannya harus dipikirkan degan baik. Saat kelas pertama, pastinya Ibu mau anak sekolah tampil menarik, rapi, penuh kesiapan, jelas, dan antusias. Kesan pertama ini dapat membuat hubungan yang positif terhadap lingkungan sekitarnya.

Setelah mengetahui pentingnya momen tersebut, saatnya Ibu cari tahu bagaimana menyiapkan anak untuk bersekolah? Berikut ini beberapa tips anak sekolah yang bisa Ibu jalankan sebelum momen itu tiba.

Baca Juga : Sarapan Sehat Untuk Anak Sekolah Untuk Daya Tahan Tubuh!

 

1. Cari Tahu Soal Sekolah

“Tak kenal maka tak sayang.” Pepatah populer tersebut juga cocok dengan masalah persekolahan anak. Walau tak bicara langsung, pastinya anak punya kekhawatiran sendiri terhadap sekolah atau kelas barunya. Misalnya, ia khawatir tak punya teman atau bahkan takut gurunya galak.

Kekhawatiran tersebut hanya akan membuat anak tidak bersemangat untuk memulai hari pertamanya sekolah. Untuk mengatasinya, Ibu bisa memperkenalkan sekolah yang dituju anak terlebih dulu. Sekarang ini, sejumlah sekolah memiliki akun social media sendiri. Ibu bisa mengeceknya bersama anak.

Cari tahu juga kegiatan dan keunggulan sekolah tersebut. Ini bisa cek dari komentar beberapa alumni atau anak yang bersekolah di sana. Cari hal yang sekiranya membuat anak tertarik. Misalnya, ia suka olahraga basket. Nah, cek prestasi klub basketnya. Siapa tahu, anak makin bersemangat masuk sekolah.

 

2. Persiapkan Bekal dengan Baik

Bagaimana menyiapkan anak untuk bersekolah? Salah satu hal yang paling utama dan sederhana, bisa mulai dari bekal yang dibawanya ke sekolah. Pastikan Ibu memberikan anak bekal yang kaya akan nutrisi. Ibu bisa menghiasnya sedikit supaya anak tahu kalau sedang didukung.

Ada baiknya, Ibu menyiapkan bekal yang cukup mengenyangkan. Ini supaya anak tidak jajan sembarangan di sekolah barunya. Bisa membawanya sedikit banyak agar anak bisa berbagi dengan teman sekelasnya. Berbagi makanan bisa menjadi cara jitu bersosialisasi.

 

3. Antar Anak Saat Hari Pertama Sekolah

Mengantar anak saat hari pertama sekolah ternyata penting, lho. Luangkan waktu orang tua untuk mengantarnya sehari saja. Secara tidak langsung, Ibu telah memberikan dukungan pada anak agar berani untuk melangkah ke jenjang yang baru. Setidaknya, ini mengurangi kekhawatiran anak akan sekolah barunya.

Untuk anak yang lebih kecil, hari sekolah pertama bisa menjadi momen yang mengerikan. Ini karena kemungkinan pertama kalinya ia berpisah lama dengan kedua orang tuanya. Jadi, mengantarnya ke sekolah bisa menjadi simbol bahwa anak tidak ditinggalkan.

 

4. Apresiasi Anak

Jangan lupa untuk menanyakan kondisi anak ketika sudah pulang sekolah. Pinta ia ceritakan soal hari pertamanya di sekolah. Tanyakan siapa nama teman-teman yang diingatnya. Bila ternyata anak menjalani hari pertamanya dengan baik, Ibu jangan ragu untuk memujinya.

Bisa juga memberikan hadiah kecil-kecilan, seperti membuatkan makanan favorit atau menambah waktu bermain games-nya sehari ini. Pastinya, anak merasa dihargai usahanya. Ia pun termotivasi untuk rajin datang ke sekolah.

 

5. Kerja Sama dengan Guru

Bagaimana menyiapkan anak untuk bersekolah dengan baik? Salah satunya, Ibu harus sudah mengontak guru wali kelasnya terlebih dulu. Bila anak Ibu memiliki kondisi khusus, ungkapkan kepada guru. Ibu juga harus aktif menanyakan perkembangan anak di kelas. Ini supaya terpantau terus kondisi anak walaupun jauh dari Ibu.

Bagaimana menyiapkan anak untuk bersekolah yang mudah diterapkan? Pastikan anak tetap sehat selama beraktivitas dan lengkapi kebutuhan energi dan nutrisinya dengan memberikan MILO UHT. Minuman sehat ini cocok untuk dibawa sebagai bekal sekolah karena bentuknya yang praktis disantap. Minuman coklat berenergi ini memiliki kandungan susu, cokelat, dan proses dua kali ekstrak malt menghasilkan energi alami di setiap butiran MILO. MILO kotak ini juga mengandung vitamin B2, B3, B6, B12, C, dan D, serta kalsium, fosfor, dan zat besi untuk mendukung energi dan nutrisi anak di periode tumbuh aktif.

Ibu harus paham kalau anak tidak selamanya berinteraksi dengan anggota keluarga saja. Ketika usia sekolah nanti, anak akan menjalankan kehidupan sosialnya. Tugas Ibu adalah mempersiapkan kemampuan sosial anak sejak dini. Salah satunya adalah memperkenalkan anak terhadap konsep kerjasama. Walau terlihat seperti skill dasar, manfaat dari kerjasama ternyata cukup banyak.

Namun, sebelum berkenalan dengan manfaat dari kerjasama, ada baiknya mengetahui sejumlah informasi dulu. Pertama-tama Ibu memahami mengapa kita harus bekerjasama?

Dilansir dari laman University of Nevada, Amerika Serikat, kerjasama adalah kemampuan seseorang untuk bekerja bersama orang lain atau dalam sebuah grup. Tujuan bekerja sama adalah untuk memecahkan sebuah masalah atau menyelesaikan suatu proyek tertentu.

Mengapa kerja sama harus dibiasakan sejak dini? Perlu Ibu ketahui, sangat penting untuk mengajarkan beberapa hal sedini mungkin. Semakin awal anak belajar sebuah kemampuan, semakin nyaman ia menggunakannya sepanjang hidupnya. Konsep kerjasama tak hanya penting pada masa kanak-kanak. Namun, dapat membantu kelancaran dan kesuksesan kehidupannya saat dewasa.

Baca Juga : Ajak Anak Nonton Pertandingan Olahraga, Yuk! Ini 7 Manfaatnya

Di mana saja sebaiknya kita menerapkan kerjasama? Anak bisa menerapkannya di lingkungan rumah, sekolah, atau tempatnya bermain. Sebenarnya, kerjasama bisa diterapkan di mana saja. Namun, kebanyakan memang terjadi ketika anak harus bersosialisasi. Misalnya, di kelas saat harus membuat tugas bersama atau dalam tim olahraga ketika bertanding.

Lalu, apa saja manfaat dari kerjasama bagi anak? Tentunya tak cuma satu. Ada beberapa yang membuat anak mendapatkan keuntungan Manfaat kerjasama adalah sebagai berikut ini.

1. Belajar Mendengar dan Didengar

Selama ini anak di rumah cuma sendiri tak punya saudara kandung. Pastinya, ia merasa menjadi orang yang paling didengar di dalam keluarga. Bila anak merasa demikian, bisa-bisa ia tumbuh menjadi orang yang egois. Tentunya, Ibu tak ingin itu terjadi.

Dengan memperkenalkan konsep kerjasama, perasaan tersebut bisa berubah. Konsep ini membuat anak harus mendengarkan pendapat orang lain dan menghargainya. Ketika memutuskan sesuatu tidak bisa sembarangan karena dapat berdampak terhadap orang lain.

Secara tidak langsung, anak menjadi terlatih untuk lebih aware terhadap orang dan lingkungan di sekitarnya. Ia pun tahu kalau hidup tidak hanya berpusat terhadapnya. Anak juga dapat terlatih memberikan pendapat dengan cara sopan dan tidak memaksa.

2. Meningkatkan Empati

Manfaat kerjasama lainnya adalah anak mengenal sikap empati. Tentunya, dalam bekerja sama, anak akan bertemu banyak orang dari berbagai latar belakang. Dari bertemu orang yang serba kekurangan hingga yang memiliki segalanya. Dari sini, anak bisa belajar setiap perilaku dan perasaan orang-orang tersebut.

Bahkan, bisa membayangkan perasaan mereka. Dari situ, anak juga bisa mengetahui cara memperlakukan setiap individu. Mulai paham kalau setiap orang itu beragam. Bila sudah mencapai empati, anak akan lebih mudah lagi bergaul dengan siapa saja. Ia pun tidak akan mengalami kesulitan ketika harus bekerja sama dalam suatu tim.

3. Memiliki Keterampilan Problem Solving

Seperti yang disebutkan sebelumnya, kerjasama memiliki tujuan untuk memecahkan masalah dan menyelesaikan proyek tertentu. Pastinya ketika bekerjasama dalam satu tim, akan ada perbedaan pendapat. Nah, bagaimana anak menghadapinya? Tentunya, ini harus didiskusikan bersama hingga bertemu titik temu.

Anak juga bisa mengutarakan pendapatnya untuk memecahkan masalah. Selain menjadi problem solver, manfaat kerjasama lainnya adalah membuat anak lebih kreatif dan kritis. Ia akan mencari jalan keluar agar sukses menyelesaikan tugas dan masalah yang dihadapinya.

4. Meningkatkan Rasa Percaya Diri

Saat berada di rumah, anak jarang sekali menjadi pemberi keputusan. Namun, ketika bekerjasama dalam sebuah grup, ia merasa punya banyak kesempatan untuk membuat, bahkan memutuskan sesuatu. Hal ini membuatnya merasa punya kendali akan sesuatu.

Tentunya, kondisi ini membuat anak lebih percaya diri. Ia tahu kalau ternyata punya kemampuan untuk menjadi pemberi keputusan. Apalagi kalau keputusan yang diambil dalam grup sekolah tepat. Ia pun semakin percaya akan kemampuannya.

5. Melatih Kepemimpinan Anak

Tak semua anak lahir ke dunia dengan sifat pemimpin. Namun, Ibu bisa melatihnya menjadi seorang pemimpin. Ini merupakan salah satu manfaat kerjasama. Konsep ini membuat anak punya banyak kesempatan menjadi seorang pemimpin. Ia pun bisa belajar dari pemimpin grup cara yang tepat melakukannya.

Anak juga akan cepat mengobservasi setiap anggota timnya. Ketika ia menjadi pemimpin, dapat memperlakukan anggotanya dengan tepat.

6. Meningkatkan Keterampilan Komunikasi

Manfaat kerjasama yang berikutnya adalah untuk meningkatkan keterampilan komunikasi anak-anak. Ketika anak bekerja sama dengan teman-temannya, mereka belajar untuk berkomunikasi dengan baik. Mereka belajar mendengarkan pendapat orang lain, menyampaikan ide-ide mereka sendiri, dan mengekspresikan perasaan mereka dengan jelas.

7. Mengembangkan Keterampilan Sosial

Berikutnya, Manfaat kerjasama yang bisa dirasakan adalah dengan berkembangnya keterampilan sosial mereka. Pasalnya, kerjasama dapat membantu anak untuk belajar berinteraksi dengan orang lain secara positif. Mereka belajar mengenali perasaan orang lain, menghormati perbedaan, dan bekerja sama dalam mencapai tujuan bersama.

8. Memupuk Rasa Tanggung Jawab Bersama

Anak belajar bahwa setiap anggota kelompok bertanggung jawab atas keberhasilan atau kegagalan proyek bersama. Mereka belajar untuk bekerja keras, berkolaborasi, dan tidak mengabaikan tanggung jawab mereka terhadap tim.

9. Membangun Keterampilan Kerjasama Tim

Kerjasama mengajarkan anak untuk bekerja sama dalam tim dengan efektif. Mereka belajar tentang pembagian tugas, koordinasi, kompromi, dan bagaimana menjaga hubungan yang positif dalam kelompok.

Kerjasama adalah pondasi yang penting dalam perkembangan sosial dan emosional anak. Dengan mengajarkan nilai-nilai dan manfaat dari kerjasama sejak dini, Ibu tidak hanya membantu anak membangun keterampilan penting, tetapi juga membantu mereka menjadi individu yang lebih baik dalam masyarakat.

Itu tadi beberapa manfaat kerjasama. Pastikan energi anak terlengkapi agar anak dapat beraktivitas dengan optimal. Untuk tambahan energi dan nutrisi anak saat beraktivitas, berikan MILO Activ-Go. Minuman cokelat berenergi ini memiliki kandungan susu, cokelat, dan proses dua kali ekstrak malt menghasilkan energi alami di setiap butiran MILO. Susu MILO juga mengandung vitamin B2, B3, B6, B12, C, dan D, serta kalsium, fosfor, dan zat besi untuk mendukung energi dan nutrisi anak untuk aktif setiap hari.

Tahun ini anak terpaksa liburan di rumah. Pastinya, ini membuat Ibu jadi senewen karena tahu anak akan cepat bosan. Tak heran kalau Ibu bingung mencari-cari kegiatan mengisi liburan sekolah. Mulai dari hobi yang disukai anak hingga hal-hal unik lainnya.

Ada baiknya, kegiatan selama liburan sekolah di rumah tetap dilakukan bersama orang tua juga. Jangan sampai, kegiatan mengisi liburan sekolah dilakukan sendiri. Bisa-bisa anak merasa diabaikan sehingga liburannya jadi tidak menyenangkan. Supaya Ibu lebih serius mempersiapkannya, pahami dulu pentingnya liburan bagi anak.

Menurut penulis buku Love Bombing - Reset your child's emotional thermostat, Oliver James, sistem belajar yang ada saat ini tak jarang membuat anak merasa tertekan dan stres. Kondisi ini mirip dengan perasaan orang dewasa ketika bekerja. Liburan membuat anak secara fisik jauh dari tekanan tinggi rutinitas mencapai target. Saat inilah, semua orang bisa lebih santai dan bersenang-senang bersama.

Biasanya, setiap keluarga memiliki tradisi liburan yang berbeda. Namun, liburan ini dapat mempererat bonding seluruh anggota keluarga. Tentunya menjadi kenangan indah atau lucu bagi anak yang bisa diceritakan ketika dewasa nanti.

Baca Juga : 5 Aktivitas untuk Anak-Anak di Rumah Bisa Dilakukan Saat Akhir Pekan

 

1. Bermain Air

Tampaknya hampir semua anak tak menolak untuk bermain air. Permainan ini bisa menjadi alternatif Ibu ketika harus melakukan liburan di dalam rumah saja. Ibu tinggal menyediakan kolam plastik untuk anak bermain. Sediakan juga pistol air supaya ibu dan anak bisa bermain perang-perangan. Serunya kegiatan ini dilakukan pada pagi atau sore hari.

Ibu juga membuat area seluncuran supaya permainan air makin seru. Bisa juga membuat target dari gelas kertas atau botol. Lalu, Ibu dan anak bisa bertanding siapa yang bisa menjatuhkannya dengan menggunakan pistol air. Pastinya akan seru sekali bermain bersama selama 2-3 jam. Pastikan kondisi cuaca cukup hangat pada hari bermain air, ya.

 

2. Belajar Aktivitas Baru

Selama masa sekolah, anak tidak sempat untuk mengeksplorasi lingkungan di sekitar rumah. Bahkan, ia belum pernah bermain sepeda mengitari kompleks atau bermain basket di lapangan tak jauh dari rumah. Keduanya bisa menjadi pilihan kegiatan mengisi liburan sekolah yang bisa dilakukan bersama orang tua.

Bisa juga ajak anak berjalan kaki menuju pasar agar dia tahu lingkungan baru. Ini bisa menjadi kegiatan santai yang menyenangkan. Ibu bisa sambil menjelaskan beberapa hal. Bahkan, anak juga bisa bercerita soal banyak hal.

 

3. Main Bersama Teman

Terkadang waktu libur anak, tidak tepat dengan libur kerja orang tua. Hal ini membuat orang tua tak bisa setiap hari menemani anak selama liburan. Lalu bagaimana supaya agar holiday ini tetap menyenangkan untuk anak?

Salah satu kuncinya adalah melakukan playdate atau mengundang temannya untuk bermain ke rumah. Mungkin Ibu bisa membiarkan anak bermain dengan anak tetangga atau janjian dengan teman dekat di sekolahnya. Ibu bisa mengajak si teman untuk menginap.

Bahkan, membuat acara camping santai di halaman rumah. Saat anak bersama teman, sebaiknya Ibu agak menjauh sedikit. Biarkan ia bersosialisasi dengan teman sebayanya.

 

4. Menyalurkan Hobi

Apa kira-kira hobi anak? Saat liburan, ini saatnya ibu menyalurkan dan meningkatkan skill hobi si anak. Misalnya, anak suka sekali mengedit video. Ibu bisa mengarahkannya membuat YouTube channel atau mencoba filter baru di TikTok.

Biarkan anak kreasikan video yang dibuat. Siapa tahu memang punya bakat di sana. Ibu bisa membantunya mempersiapkan shooting videonya. Bisa juga menjadi salah satu talent videonya. Pastinya ini menyenangkan dilakukan seharian.

 

5. Membersihkan Rumah Bersama

Kegiatan mengisi liburan sekolah lainnya yang bisa Ibu pilih adalah membuat proyek bersama di rumah. Salah satunya adalah proyek membersihkan rumah bersama. Ibu bisa memulai dari kamar anak. Pertama-tama, Ibu bisa berdiskusi dengan anak soal desain kamar yang diinginkan.

Lalu, pilih-pilih konsep atau dekorasi yang diinginkan. Ibu bisa memilihnya bersama juga. Selanjutnya, Ibu bisa mengatur jadwal membersihkan kamar anak tersebut. Pastinya, anak senang karena merasa terlibat dalam pemilihan tersebut. Selain itu, secara tidak langsung anak juga belajar tanggung jawab.

Lengkapi kebutuhan energi anak untuk melakukan kegiatan mengisi liburan sekolah. Untuk melengkapi energi dan nutrisi anak, berikan mengandung susu, seperti MILO 3in1. Minuman coklat berenergi ini memiliki kandungan susu, cokelat, dan proses dua kali ekstrak malt menghasilkan energi alami di setiap butiran MILO. Minuman ini juga mengandung vitamin B2, B3, B6, B12, C, dan D, serta kalsium, fosfor, dan zat besi untuk mendukung energi dan nutrisi anak di periode tumbuh aktif.

Banyak hal yang perlu Ibu ajarkan kepada anak. Selain bersikap baik dan pantang menyerah, orang tua juga perlu memperkenalkan anak terhadap arti sportivitas. Sikap yang satu ini sebenarnya dapat membuat anak untuk menghargai kemampuan orang lain. Sikap sportivitas dapat kamu temui ketika dalam sebuah pertandingan olahraga.

Dalam perlombaan olahraga, pastinya akan ada yang kalah atau menang. Misalnya, dalam sepak bola. Anak dan timnya ternyata kalah dari tim lawan. Apa yang harus dilakukan anak menanggapi kekalahan tersebut? Tentunya, anak tidak boleh marah atas kemenangan tersebut. Ini karena menjunjung tinggi sportivitas merupakan nilai-nilai yang terkandung dalam olahraga.

Apa sebenarnya arti sportivitas? Berdasarkan Psychology Dictionary, sportivitas adalah kepedulian seseorang terhadap aturan yang berlaku dan bertindak secara positif untuk mempromosikan olahraga. Sikap ini merupakan salah satu dasar yang harus dimiliki para atlet. Hal ini supaya setiap atlet tidak melanggar aturan dan menghormati keputusan yang sesuai dengan aturan tersebut.

Manfaat sportivitas sebenarnya berhubungan dengan emosi dan kemampuan sosial anak nantinya. Sikap ini membuat anak dapat memahami proses perjuangan untuk mencapai sesuatu. Tentunya, ini bisa membentuk anak lebih tangguh dan pantang menyerah. Ia pun juga menghargai pencapaian yang dilakukan orang lain. Bersikap sportif ini juga membuat anak mengenali kelebihan dan kekurangan diri sendiri.

Lalu, bagaimana cara anak memiliki sikap tersebut? Setelah mengetahui arti sportivitas, Ibu bisa mengajarkan beberapa cara berikut ini terhadap anak.

Baca Juga : Manfaat Olahraga Bagi Anak Anak, Bisa Tingkatkan Kepercayaan Diri

 

1. Ikuti Aturan yang Ada

Ada yang bilang, “aturan dibuat untuk dilanggar.” Sebaiknya, jauhkan anak dari konsep tersebut. Ini karena aturan ada sebagai dasar atau acuan seseorang untuk bertindak. Bahkan, membuat sesuatu lebih teratur dan berjalan lancar.

Bila anak mengikuti perlombaan badminton misalnya, pastinya ia akan diajarkan beberapa aturan olahraga tersebut. Ketika melanggarnya, tentu saja anak akan mendapatkan sanksi. Beri pemahaman melanggar aturan berarti curang dan dalam olahraga hal tersebut sulit dimaafkan. Ketika dilanggar, orang yang rugi adalah diri sendiri. Tentunya, itu bukan sportivitas.

 

2. Hindari Perdebatan

Ketika sedang bertanding olahraga, suasana hati terkadang panas. Sehingga tak jarang anak ingin marah-marah terhadap tim lawannya. Namun, hal tersebut harus dihindari. Ini karena perdebatan dan perkelahian hanya akan membuatmu tidak konsentrasi dalam mencapai tujuan.

Ada baiknya juga anak tidak memiliki konflik dengan rekan satu tim saat bertanding. Ini hanya akan merusak kinerja tim saja. Ajarkan anak juga untuk mengemukakan pendapat dengan bahasa yang sopan dan tertata rapi. Jangan sampai, anak mengucapkan makian karena terlalu emosional.

 

3. Bersikap Adil

Pastikan Ibu mengajarkan anak untuk bersikap adil. Caranya dengan selalu mengikuti aturan kompetisi atau olahraga yang tepat. Jangan mendukung saat anak ingin melakukan hal curang. Ini karena salah satu arti sportivitas adalah menghormati atau menghargai pencapaian orang lain. Bersikap adil ini juga berguna ketika anak harus bekerja sama dalam sebuah tim.

 

4. Hormati Lawan

Ajarkan anak untuk menghargai lawan mainnya ketika ikut pertandingan olahraga. Misalnya, tidak mencemooh lawan saat ia kalah dalam pertandingan atau tidak ngambek saat lawan yang menang. Percayalah, lawan juga mengalami proses kerja keras yang sama. Seharusnya lawan bisa jadi kawan karena mengalami hal yang mirip dengan angka.

 

5. Semangati Rekan Satu Tim

Salah satu cara anak mengerti arti sportivitas adalah dengan menyemangati teman satu timnya. Ini saatnya anak juga belajar bekerja sama. Ketika teman satu tim melakukan kesalahan, ada baiknya anak tidak memarahinya. Namun, memberinya semangat untuk melakukannya lebih baik lagi. Hubungan seperti itu dengan rekan satu tim membuat anak bisa bersosialisasi dengan baik, lho.

Setelah anak memahami arti sportivitas, saatnya ia siap bertanding. Pastikan energi anak terlengkapi ketika anak ingin ikut pertandingan olahraga dalam rangka hari olahraga nasional. Untuk tambahan energi dan nutrisi, Ibu bisa memberikan MILO Activ-Go. Minuman coklat berenergi ini memiliki kandungan susu, cokelat, dan proses dua kali ekstrak malt menghasilkan energi alami di setiap butiran MILO. Susu MILO juga mengandung vitamin B2, B3, B6, B12, C, dan D, serta kalsium, fosfor, dan zat besi untuk mendukung energi dan nutrisi anak di periode tumbuh aktif.

Sikap pantang menyerah ternyata bisa menjadi modal utama untuk menjalankan hidup, lho. Ada saatnya di mana seorang Ibu pun ingin menyerah melakukan sesuatu. Namun, Ibu memiliki alasan untuk menyelesaikan hal yang sudah dilakukan. Sikap seperti itulah yang ingin Ibu ajarkan untuk anak tercinta.

Bagaimana cara menumbuhkan sikap pantang menyerah dalam diri anak? Ada yang bilang sikap pantang menyerah akan muncul ketika anak sudah merasakan kegagalan atau kekalahan sebelumnya. Saat itulah, anak ingin melakukan yang lebih baik lagi. Itu sebabnya, ia cenderung ingin menggapai kemenangan dalam percobaan keduanya.

Sebelum Ibu mencari tahu soal cara membangun sikap pantang menyerah pada anak, ada baiknya memahami sikap tersebut terlebih dulu. Berdasarkan buku Pantang Menyerah karya Toha Mohtar, sikap pantang menyerah adalah sikap tidak mudah putus asa atau patah semangatnya seseorang ketika menghadapi berbagai rintangan demi mencapai tujuan.

Jika anak memiliki mimpi akan sesuatu, maka sikap pantang menyerah ini sangat dibutuhkan untuk dapat mencapainya. Memang tak selalu mudah. Namun, sedikit demi sedikit pasti bisa tercapai. Berikut ini beberapa cara Ibu agar anak mulai tumbuh sikap tersebut.

Baca Juga : 5 Cara Supaya Anak Punya Sikap Pantang Menyerah

 

1. Jadi Contoh yang Baik

Tahukah Ibu anak adalah mesin fotokopi terbaik. Beberapa hal yang diucapkan atau dilakukan orang tuanya pasti bisa ditirunya dalam sekejap. Bila anak tidak dapat meniru, tentunya perkembangannya juga bisa terhambat. Nah, karena anak meniru orang yang paling dekat dan sering dilihatnya, Ibu harus menjadi contoh yang baik.

Bisa dibilang sebelum anak memiliki sikap pantang menyerah, orang tua harus punya terlebih dulu. Jika anak tahu Ibunya tidak mudah menyerah, ia pun akan merasa lebih tangguh dan menganggap kegagalan sebagai pembelajaran. Ibu juga harus suportif dan menjadi teman diskusi yang baik. Ketika anak kebingungan, orang tua bisa menjadi tempat pertamanya bertanya.

 

2. Biarkan Anak Melakukan Kesalahan

Pernahkah Ibu tak membiarkan anak jatuh atau salah menjawab pertanyaan? Tampaknya, kebiasaan itu harus ditinggalkan. Karena anak yang tidak mudah menyerah harus lebih tangguh dan tahu rasanya kegagalan. Kalau Ibu terus membantunya untuk menang, pastinya usaha dia di kemudian hari tidak akan keras.

Ketahuilah Ibu, merasa sedih dari kesalahan dan kegagalan itu adalah hal yang wajar. Biarkan anak menghadapi semua perasaan itu. Dari situlah, anak akan belajar akan kekurangannya. Ia jadi tahu hal-hal yang perlu ditingkatkan. Kebangkitan anak dari kegagalan adalah proses terpenting.

 

3. Puji Anak dengan Tepat

Sikap pantang menyerah juga bisa muncul bila orang tua memujinya dengan tepat. Pujilah anak sewajarnya. Tuangkan perasaan bangga dalam pujian tersebut. Jangan mengatakan hal-hal yang berlebihan. Misalnya, “kamu anak jenius.” Tujukan pujian tersebut terhadap usaha kerasnya. Misalnya, “Ibu tahu kamu bisa, ini karena usaha belajarnya setiap malam.”

Dari situ, anak akan merasa dihargai usahanya. Ia pun jadi tahu kalau berusaha lebih keras lagi, orang tuanya akan tambah bangga. Pujian ini menjadi motivasi anak untuk tetap berjuang akan mimpinya.

 

4. Ajarkan Kelola Emosi

Jangan sampai anak memendam emosi kekecewaan dan kesedihannya sendiri. Hal ini hanya akan membuatnya tenggelam dalam kedukaan saja. Ibu bisa mengajarkan anak untuk berekspresi terhadap emosinya. Tidak masalah untuk menangis, berteriak, atau marah akan perasaannya pada saat itu.

Emosi negatif tersebut ketika bisa diluapkan akan membuatnya merasa lebih lega. Tentunya, ini membantu anak untuk cepat move on dari kegagalan atau kesalahan. Ia pun akan berlari lagi mengejar impiannya dengan sikap pantang menyerah.

 

5. Pandu untuk Pecahkan Masalah

Ingat Ibu itu hanya memandu anak memecahkan masalah, bukan justru membantu menyelesaikannya. Ketika menjadi pemandu, Ibu bisa mengajaknya diskusi soal masalah yang dihadapi si anak. Tanyakan perasaan dan ide yang sudah dipersiapkan untuk menyelesaikannya.

Dari sini, ibu bisa memberikan saran dan opini. Namun, biarkan anak memutuskan untuk memecahkan masalah dengan caranya sendiri. Katakan juga kalau Ibu percaya anak bisa menyelesaikannya. Tentunya, anak merasa termotivasi dan lebih tenang ketika mendengar saran dari Ibu.

Untuk membentuk sikap pantang menyerah pada anak, Ibu juga harus melengkapi kebutuhan energi dan nutrisinya. Coba Ibu berikan dengan kandungan susu, MILO 3in1 setiap hari. Minuman coklat berenergi ini memiliki kandungan susu, cokelat, dan proses dua kali ekstrak malt menghasilkan energi alami di setiap butiran MILO. MILO 3in1 juga mengandung vitamin B2, B3, B6, B12, C, dan D, serta kalsium, fosfor, dan zat besi untuk mendukung energi dan nutrisi anak di periode tumbuh aktif.

Saat anak memasuki usia sekolah, Ibu harus mempersiapkan dan memerhatikan sejumlah hal. Salah satunya adalah kebutuhan nutrisi anak. Perlu Ibu pahami pemenuhan kebutuhan nutrisi sangat penting pada masa pertumbuhan. Ditambah lagi, anak harus mulai fokus belajar. Pastinya, jangan sampai ada gizi yang tertinggal atau terlewat.

Apa saja kebutuhan nutrisi pada anak yang diperlukan? Semua makronutrien dan mikronutrien harus dipenuhi setiap harinya supaya anak bisa tumbuh dengan sempurna. Misalnya, bagi anak membutuhkan 1.000-2.000 kalori setiap harinya untuk beraktivitas. Sedangkan untuk usia remaja, berkisar 1.400-3.200 kalori/hari.

Perlu dipahami kebutuhan kalori berdasarkan usia, kondisi fisik, aktivitas, dan juga genetik anak, lho. Sebaiknya, Ibu mengetahui nutrisi dasar yang diperlukan anak setiap harinya.

Tahukah Ibu, kalau Kementerian Kesehatan RI juga mengeluarkan 10 Pedoman Gizi Seimbang (PGS). Dalam pedoman ini, diharapkan bisa mengubah perilaku gizi masyarakat. Ini supaya gizi yang didapat dapat seimbang. Berikut 10 PGS yang perlu kamu ketahui.

  • Biasakan mengonsumsi beragam makanan pokok.
  • Batasi konsumsi panganan manis, asin, dan berlemak.
  • Lakukan aktivitas fisik yang cukup dan pertahankan berat badan ideal.
  • Biasakan mengonsumsi lauk pauk yang mengandung protein tinggi.
  • Cuci tangan pakai sabun dengan air mengalir.
  • Biasakan sarapan pagi.
  • Biasakan minum air putih yang cukup dan aman.
  • Banyak makan buah dan sayur.
  • Biasakan membaca label pada kemasan pangan.
  • Syukuri dan nikmati aneka ragam makanan.

Lalu bagaimana bisa memenuhi kebutuhan nutrisi anak usia sekolah setiap harinya? Cara memenuhi kebutuhan tersebut bisa dilakukan dengan cara sederhana seperti berikut ini. Coba ikuti dulu, Ibu!

Baca Juga : 5 Makanan Ini Bisa Memenuhi Kebutuhan Nutrisi Anak Aktif

 

1. Makan 3 Kali Sehari

Pastinya, anak usia sekolah memiliki lebih banyak aktivitas fisik dibanding sebelumnya. Selain itu, anak juga harus dapat menyerap pelajaran ketika di dalam kelas. Artinya, ia juga harus menggunakan skill kognitifnya seharian. Jangan heran, kalau energi yang dibutuhkan pun semakin meningkat.

Dari mana anak mendapatkan energi? Tentunya dari makanan dan minuman yang dikonsumsinya. Itu dia, anak sebaiknya diberikan makanan berat sebanyak tiga kali sehari. Biasanya diberikan pada waktu pagi, siang, dan malam hari. Mengapa harus pada waktu tersebut, ya?

Pagi hari karena anak memerlukan asupan energi dan nutrisi baru setelah berpuasa dalam tidur ketika malam hari. Bisa dibilang ini merupakan sajian makanan pertama yang disantap anak. Siang hari makan berat diperlukan untuk menggantikan energi yang sudah digunakan selama berada di dalam sekolah.

Sedangkan malam hari biasanya makanan yang disantap lebih ringan karena hanya perlu menggantikan sedikit energi. Dari ketiga waktu makan inilah, kebutuhan nutrisi anak harian bisa tercapai.

 

2. Rutin Konsumsi Sumber Protein

Salah satu nutrisi yang dibutuhkan anak adalah protein. Nutrisi yang satu ini dapat membantu meningkatkan imunitas anak. Selain itu, protein juga berperan untuk mengganti sel-sel yang mati dan memperkuat otot. Tentunya, hal ini dibutuhkan anak saat bersekolah dan beraktivitas.

Anak diharapkan dapat mengonsumsi makanan sumber protein. Anjuran asupan protein hewani harian sebanyak 30 persen, sementara protein nabati 70 persen. Protein juga berfungsi sebagai sumber energi yang pastinya dibutuhkan oleh anak usia sekolah untuk menjalani aktivitas hariannya. Protein bisa didapat di dalam ikan laut, telur, produk susu, dan juga kacang-kacangan.

Baca Juga : Cek, Ini Beda Kebutuhan Nutrisi Anak Perempuan dan Laki-Laki

 

3. Perbanyak Sayuran dan Buah

Sudah disebutkan kebutuhan nutrisi anak termasuk makronutrien dan mikronutrien. Artinya, anak juga memerlukan sejumlah mineral dan vitamin sebagai nutrisi pembantu pertumbuhan. Sayuran dan buah-buahan merupakan bahan makanan yang mengandung itu semua.

Sudah saatnya Ibu membiasakan anak untuk mengonsumsi sayuran dan buah-buahan. Kedua bahan makanan tersebut juga kaya akan serat. Jadi, bisa memperlancar pencernaan anak. Ingat, pencernaan yang baik merupakan salah satu faktor daya tahan tubuh lebih kuat.

 

4. Batasi Junk Food

Anak Ibu termasuk yang hobi mengonsumsi junk food? Ini saatnya untuk mengubah kebiasaan tersebut. Perlu Ibu pahami mengonsumsi makanan junk food hanya akan mengganggu sistem metabolisme tubuh anak. Ia jadi lebih mudah terpapar kuman dan penyakit.

Selain itu, kebiasaan makan junk food dapat membuatnya ketagihan dan berakhir punya masalah berat badan. Ketika masalah obesitas muncul, ada risiko penyakit lain, seperti jantung diabetes bisa muncul. Tentunya, Ibu tak ingin itu terjadi. Ibu dapat membantu anak membangun kebiasaan untuk mengonsumsi makanan sehat.

Lengkapi kebutuhan nutrisi anak di pagi hari agar ia siap menjalankan aktivitasnya. Untuk melengkapi energi anak sekaligus memberikannya minuman dengan kandungan susu, berikanlah MILO 3in1.

Minuman coklat berenergi ini memiliki kandungan susu, cokelat, dan proses dua kali ekstrak malt menghasilkan energi alami di setiap butiran MILO. MILO 3in1 juga mengandung vitamin B2, B3, B6, B12, C, dan D, serta kalsium, fosfor, dan zat besi untuk mendukung energi dan nutrisi anak di periode tumbuh aktif.

TETAP AKTIF DAN BERENERGI

SAAT PUASA

5 manfaat sarapan pagi untuk anak aktif Sarapan
5 Manfaat Sarapan Pagi untuk Anak Aktif

Mengapa anak suka melewatkan waktu sarapan pagi? Salah satu alasannya karena takut terlambat atau tidak suka dengan menu sarapan pagi anak yang

Menu sarapan pagi sehat Sarapan
5 Menu Sarapan Pagi yang Sehat dan Mudah Dikreasikan

Sarapan pagi yang sehat ternyata bisa menentukan performa anak seharian, lho. Jangan sampai anak Ibu merasa loyo sehingga tidak bisa melakukan

4 pilihan makanan menu sarapan sehat untuk anak Sarapan
4 Pilihan Makanan Menu Sarapan Sehat untuk Anak

Tahukah Ibu apa hal terpenting yang wajib dilakukan anak sebelum berangkat ke sekolah? Yup, menyantap sarapan sehat untuk anak sangat penting

Menu Sarapan Pagi Inspirasi Nutrisi
5 Resep Menu Sarapan Pagi yang Sehat dan Baik untuk Mood Anak

Tahukah Ibu kalau sarapan pagi yang sehat dibutuhkan anak untuk menjalani aktivitas kesehariannya? Coba bayangkan kalau anak tidak sarapan pagi di

Susu Coklat untuk Mengawali Hari dengan Positif Aktivitas
Pentingnya Minum Susu Coklat untuk Mengawali Hari dengan Positif

Apa yang biasanya membuat mood anak berantakan ketika di pagi hari? Pastinya, karena ia harus bangun pagi dan buru-buru ke sekolah dan tidak ada waktu

manfaat susu coklat saat diminum pagi hari Aktivitas
4 Manfaat Susu Coklat saat Diminum Pagi Hari

Anak termasuk yang lebih menyukai susu coklat dibanding putih? Tenang, Ibu tak perlu khawatir. Manfaat susu coklat juga tak kalah dengan susu putih,

Sarapan Pagi untuk Daya Tahan Tubuh Aktivitas
5 Alasan Pentingnya Sarapan Pagi untuk Dukung Daya Tahan Tubuh

Terkadang, anak-anak bertanya mengapa kita harus sarapan pagi? Biasanya, pertanyaan ini muncul karena mereka belum paham pentingnya sarapan pagi.

Kreasi menu sarapan pagi sehat Aktivitas
Kreasi Menu Sarapan Pagi yang Sehat dan Kaya Nutrisi

Anak merasa tidak tertarik atau memiliki nafsu makan saat pagi hari? Jangan-jangan ini karena menu sarapan yang disediakan Ibu dianggap itu-itu saja.

Manfaat Sarapan Pagi untuk Anak Aktivitas
Ibu, Ini Manfaat Sarapan Pagi untuk Bantu Anak Memiliki Kebiasaan Baik

Pernahkah Ibu berpikir apa itu sarapan? Menurut Ibu apa artinya? Sarapan merupakan salah satu waktu makan yang biasanya dilakukan pada pagi hari.