temukan resep kreasi milo ramadan

RESEP MILO UNTUK LENGKAPI NUTRISI SELAMA RAMADAN

RESEP MILO UNTUK LENGKAPI
NUTRISI SELAMA RAMADAN

RESEP MILO UNTUK LENGKAPI NUTRISI SELAMA RAMADAN

MILO UHT

Adimo ID
Informasi Nilai Gizi

Takaran saji: 180 ml (1 kotak)

Sajian per kemasan:4 
JUMLAH PER SAJIAN  
Energi Total110 kkal 
    Energi dari Lemak35 kkal 
  %AKG*
Lemak Total3.5 g6%
Kolesterol3 mg1%
    Lemak Jenuh2 g9%
Protein3 g5%
Karbohidrat Total17 g5%
    Gula Total15 g 
        Sukrosa10 g 
        Laktosa4 g 
Garam (Natrium)105 mg7%
Vitamin dan mineral  
    Vitamin D 25%
    Vitamin B2 (Riboflavin) 25%
    Vitamin B3 (Niasin) 25%
    Vitamin B6 (Piridoksin) 25%
    Vitamin B12 25%
    Kalsium 25%
    Fosfor 25%
    Seng (Zink) 20%
Kandungan
Category Detail
Image
MILO UHT Kotak 4x180ml
MILO UHT Kotak 4x180ml
MILO UHT Kotak 4x180ml
MILO UHT Kotak 4x180ml
MILO UHT Kotak 4x180ml
MILO UHT Kotak 4x180ml
Gramasi
4x180ml
Baru Label
Off
Diskon
0.00
Nutrition Info

MILO kotak sebagai sumber Vitamin B1, B2, B3, B6, serta Kalsium dan Fosfor.

Nutition Top

Dalam sekotak MILO yang disajikan setiap harinya, terdapat:

Image Thumbnail
MILO UHT Kotak 4x180ml
Order
2

Add new comment

Media Image

You can select one media item.

Add new comment

Media Image

You can select one media item.

front
On
Desc on front
Kemasan praktis dengan kebaikan malt, susu, dan coklat untuk mengisi kembali energi anak.
thumbnail
MILO UHT Kotak 4x180ml
tag product
BEKAL
Image Slider
MILO UHT Kotak 4x180ml
Komposisi

Air, padatan susu sapi 9%, sukrosa, ekstrak malt (barli) 2%, minyak nabati, bubuk kakao 0.75%, 5 mineral, penstabil nabati, premiks vitamin, pengemulsi nabati, perisa alami.

*Mengandung alergen, lihat daftar bahan yang dicetak tebal.

Link ID
BeliSekarang_Uht_4x180ml

Selain makanan dan minuman kaya nutrisi, Ibu juga harus mengajak anak melakukan aktivitas fisik setiap hari. Memiliki tubuh bugar dan aktif adalah bagian penting dari gaya hidup sehat. Itu sebabnya, Ibu harus memperkenalkan pentingnya olahraga kepada anak. Semakin awal anak melakukannya sebagai rutinitas, semakin baik pula dampaknya untuknya.

Menurut Stanford Children Health Hospital, Amerika Serikat, olahraga sebenarnya adalah latihan gerakan yang dapat memicu aliran darah terpompa lebih cepat ke seluruh organ tubuh. Aktivitas fisik ini membuat detakan jantung lebih kencang sehingga oksigen bisa dihirup paru-paru lebih banyak lagi. Secara tidak langsung, peredaran darah dan oksigen ke seluruh tubuh akan lebih lancar.

Itu sebabnya, Ibu harus memberi tahu anak soal pentingnya olahraga. Biasanya, anak yang teratur berolahraga akan lebih bugar, sehat, mudah konsentrasi, memiliki mood baik, dan juga tak mudah sakit.

Berikut ini beberapa hal yang menjadi alasan pentingnya olahraga untuk anak. Ingin tahu apa saja? Cek di sini penjelasannya.

Baca Juga : Alasan Olahraga Pagi Bisa Bantu Sang Juara Optimalkan Tumbuh Kembangnya

 

1. Olahraga Baik untuk Pertumbuhan Fisik

Tahukah Ibu kalau otot dan tukang juga perlu dirangsang untuk pertumbuhan dan perkembangannya? Salah satu cara untuk merangsangnya adalah dengan rutin melakukan olahraga.

Selain itu, olahraga juga dapat menjaga berat badan ideal anak. Jadi, anak tidak memiliki risiko tinggi mengalami obesitas. Kelebihan berat badan ini bisa membuat perkembangan fisik terhambat, lho. Itu sebabnya, pentingnya olahraga harus dipahami anak juga.

 

2. Olahraga Meningkatkan Kesehatan Tubuh

Berolahraga diperlukan supaya badan kita tetap dalam kondisi sehat. Ini karena aktivitas fisik membuat ketahanan tubuhnya meningkat. Ini artinya, anak tahan aktif berkegiatan sepanjang hari selama di sekolah.

Bila ketahanan tubuh meningkat, berarti imunitas anak pun menjadi lebih tinggi. Itu tandanya, anak jadi tidak mudah terkena penyakit ataupun terpapar radikal bebas. Dengan teratur berolahraga, anak juga bisa terhindar dari risiko penyakit jantung hingga kanker.

 

3. Mendapat Pengalaman Seru dari Olahraga

Untuk memahami pentingnya olahraga, Ibu harus mengajak anak langsung merasakan aktivitas tersebut. Ibu bisa memperkenalkan jenis kegiatan fisik yang seru untuk anak. Jangan lupa untuk melakukannya bersama. Misalnya, Ibu mengajak bersepeda keliling lingkungan rumah ataupun mengajak anak tracking di atas bukit bersama-sama. Di sela-sela tracking, Ibu bisa mengajaknya bermain di mata air.

Selain ini menjadi pengalaman olahraga yang seru, anak dan Ibu pun jadi punya quality time untuk mempererat kedekatan. Pastinya, anak akan ketagihan melakukan olahraga bersama-sama lagi.

 

4. Anak Jadi Memahami Soal Aturan

Ketika anak sudah ada minat untuk berolahraga, Ibu bisa membuatkan jadwal aktivitas fisik tersebut. Ibu bisa membuat jadwal olahraga atau aktivitas fisik bersama anak saat hari Sabtu selama 1 jam.

Durasi olahraga juga bisa lebih lama atau sebentar, sesuai dengan kemampuan anak. Lakukan secara rutin dan beri tahu anak manfaat dari rutinitas fisik tersebut. Secara tidak disadari, anak jadi belajar untuk memahami dan menaati sebuah aturan. Jadi, anak tidak kaget ketika menghadapi aturan untuk hal lain.

Itu tadi menjadi alasan betapa pentingnya olahraga bagi anak. Ibu bisa berikan MILO Activ-Go setelah anak berolahraga untuk mengembalikan energinya yang hilang. Minuman coklat berenergi ini memiliki kandungan susu, cokelat, dan proses dua kali ekstrak malt menghasilkan energi alami di setiap butiran MILO. Susu MILO juga mengandung vitamin B2, B3, B6, B12, C, dan D, serta kalsium, fosfor, dan zat besi untuk mendukung energi dan nutrisi anak di periode tumbuh aktif.

Berangkat sekolah menjadi momen tersibuk Ibu dan anak ketika pagi hari. Apalagi anak sudah masuk sekolah tahun ajaran baru 2022 secara tatap muka. Itu tandanya, Ibu harus ekstra persiapan.

Salah satu kegiatan sebelum berangkat sekolah yang wajib dilakukan adalah sarapan pagi. Tentunya, ini karena waktu makan tersebut sangatlah penting untuk kesehatan anak. Apalagi anak dalam kondisi tidak makan dan minum selama tidur malam.

Lalu, kira-kira hal apalagi yang harus dipersiapkan Ibu sebelum anak berangkat sekolah, ya. Berikut ini beberapa hal yang harus Ibu tahu.

 

1. Sarapan Pagi

Sarapan menjadi sajian makanan pertama yang dikonsumsi anak sebelum berangkat sekolah. Setidaknya Ibu bisa sebutkan 2 manfaat sarapan sebelum berangkat sekolah.

Berdasarkan jurnal Public Health Nutrition, ada hubungan yang kuat antara sarapan pagi yang sehat dan meningkatkan kesehatan mental seseorang Sedangkan dalam jurnal Psychological Medicine tahun 2020, menyatakan orang-orang yang sering melewati atau menunda sarapan pagi lebih berpotensi mengalami mood disorder.

Baca Juga : 5 Resep Menu Sarapan Pagi yang Sehat dan Baik untuk Mood Anak

Selain kesehatan mental, sarapan pagi juga membuat anak terhindar dari masalah obesitas. Ini karena sarapan membuat kebutuhan nutrisi anak terpenuhi. Anak pun memiliki energi untuk bersekolah dan tentunya tak mudah lapar. Karena sarapan membuat kenyang lebih lama, anak juga akan terhindar dari jajan sembarangan. Terutama makanan manis dan junk food.

 

2. Seragam

Sebelum berangkat sekolah kita harus mempersiapkan seragam sekolah juga. Ada baiknya Ibu sudah mengecek jadwal pemakaian seragam. Jangan sampai salah, ya. Ini supaya anak tidak merasa malu. Jangan lupa juga untuk menyetrikanya dengan rapi dan diberi pewangi. Hal ini supaya seragam anak tetap harum dan terasa menyegarkan meskipun berada di sekolah seharian.

 

3. Buku dan Alat Tulis

Biasanya, anak suka ada barang yang tertinggal. Misalnya, ketinggalan pensil, penghapus, atau penggaris. Bahkan, tak jarang buku pelajaran juga ketinggalan. Untuk mengurangi potensi hal tersebut terjadi, Ibu bisa melakukan pengecekan jadwal mata pelajaran ketika malam hari.

Tentunya, lalu meminta untuk memasukkan buku dan alat tulis ke dalam tas. Jadi, ketika akan berangkat sekolah, tidak ada barang yang tertinggal.

Baca Juga : 6 Menu Sarapan Sehat Untuk Anak

 

4. Kumpulkan Informasi yang Lengkap

Ada baiknya, Ibu juga mengumpulkan informasi yang lengkap soal kegiatan sekolah anak. Jangan sampai terlewat bila ada pengumuman penting. Biasanya, guru wali kelas akan memberitahukannya di dalam WhatsApp Group atau ada surat yang diberikan pada hari sebelumnya. Ibu bisa biasakan diri mengecek pesan tersebut pada malam hari dan mengeceknya kembali sebelum berangkat sekolah. Ini supaya anak selalu update soal informasi sekolahnya.

Sebelum berangkat sekolah, jangan lupa pula berikan segelas MILO 3in1 hangat agar ia lebih siap menjalani kegiatannya di sekolah. Minuman coklat berenergi ini memiliki kandungan susu, cokelat, dan proses dua kali ekstrak malt menghasilkan energi alami di setiap butiran MILO. Produk MILO ini juga mengandung vitamin B2, B3, B6, B12, C, dan D, serta kalsium, fosfor, dan zat besi untuk mendukung energi dan nutrisi anak di periode tumbuh aktif.

Walau terlihat mudah, ternyata permasalahan memilih sekolah untuk anak cukup pelik, Ibu. Apalagi untuk anak yang baru akan merasakan jenjang pendidikan Sekolah Dasar. Tentunya, anak tidak boleh sembarangan masuk SD. Bila usia tidak cukup misalnya, anak bisa jadi stres dan sulit beradaptasi. Paling tidak Ibu harus mengetahui usia ideal masuk SD.

Beberapa orang tua ada yang memasukan anak usia 6 tahun dalam jenjang pendidikan dasar. Ada juga anak yang berusia 7 tahun atau lebih baru dimasukan ke dalam SD. Pastinya ibu jadi penasaran, syarat masuk SD umur berapa sebenarnya? Jangan sampai anak masuk bukan dalam usia yang ideal.

Menurut Permendikbud Nomor 44 Tahun 2019, usia masuk SD yang ideal adalah 7 hingga 12 tahun. Usia ideal masuk SD paling rendah adalah anak berusia 6 tahun pada tanggal 1 Juli. Bila anak berpotensi memiliki kecerdasan otak tinggi dan psikis yang siap menerima pelajaran, anak yang mencapai usia 5 tahun 6 bulan pada tanggal 1 Juli juga diperbolehkan masuk SD.

Mengapa 7 tahun dianggap sebagai usia ideal masuk SD? Hal ini disebabkan anak usia tersebut sudah masuk dalam Tahap Operasional Konkret dalam Teori Tahapan Kognitif anak Jean Piaget. Artinya, kondisi emosi anak lebih stabil. Mentalnya pun sudah lebih kuat dari sebelumnya. Anak juga sudah mulai berpikir logis dan terorganisir. Hal ini membuatnya lebih siap menerima proses pembelajaran di sekolah.

Baca Juga : Pentingnya Sarapan Pagi untuk Membangun Kebiasaan Baik Anak

Tentunya, tak cuma masalah kognitif saja, ada sejumlah alasan 7 tahun merupakan standar usia ideal masuk SD. Berikut beberapa aspek yang perlu Ibu ketahui.

 

1. Aspek Fisik

Tentunya aspek fisik ini berhubungan dengan kemampuan motorik kasar dan halus anak. Ketika anak berusia 7 tahun, ia memiliki otot dan saraf yang sudah terbentuk. Anak pun sudah bisa melakukan koordinasi dengan berbagai organ tubuh.

Misalnya, anak sudah bisa bersepeda yang mengharuskan tangan, kaki, mata, dan otak berkoordinasi. Kemampuan motorik yang sudah mahir inilah yang menjadi dasar ketahanan fisik anak. Ia akan bisa belajar dari pagi hingga siang hari di sekolah.

 

2. Aspek Kognitif

Sudah tahukah Ibu anak usia 7 tahun sudah memiliki kemampuan atau perkembangan kognitif yang lebih baik. Usia ideal masuk SD ini menandakan anak sudah dapat mulai berpikir secara logika untuk menyelesaikan suatu soal atau permasalahan yang sederhana.

Itu sebabnya, anak usia tersebut cenderung sudah dapat membaca, menulis, berhitung, hingga bercerita yang sederhana. Dengan memasukkannya ke dalam Sekolah Dasar, secara tidak langsung Ibu tambah mengasah kemampuan kognitifnya.

 

3. Aspek Emosi

Pernahkah Ibu berpikir, anak akan menangis pada hari pertama masuk SD karena ditinggal orang tuanya? Bila perkembangannya berjalan lancar, semestinya hal tersebut tidak terjadi. Hal ini karena secara umum anak usia 7 tahun sudah siap secara emosional untuk sekolah. Memasuki usia ini juga, anak mulai memiliki keinginan untuk mandiri.

Itu sebabnya, Ibu harus memberi kesempatan anak melakukan tugasnya sendiri. Misalnya yang paling sederhana, membiarkan anak membereskan buku pelajarannya ke dalam tas.

Baca Juga : 4 Manfaat Berteman di Sekolah bagi Anak

 

4. Aspek Psikologis

Melatih konsentrasi anak yang lebih muda, biasanya sangatlah sulit. Ibu harus memiliki kesabaran tingkat tinggi untuk melakukannya. Untungnya, anak usia 7 tahun sudah mengalami perkembangan psikologis yang lebih baik.

Usia ideal masuk SD ini biasanya membuat anak bisa berkonsentrasi selama 35-40 menit. Tentunya, kondisi ini dibutuhkan agar anak dapat mengikuti pelajaran di sekolah. Supaya anak lebih siap menerima pelajaran di sekolah dan terus berenergi, Ibu bisa berikan ia bekal bernutrisi dan MILO UHT.

Selain praktis dikonsumsi kapan dan di mana saja, MILO kotak ini kaya nutrisi. Minuman coklat berenergi ini memiliki kandungan susu, cokelat, dan proses dua kali ekstrak malt menghasilkan energi alami di setiap butiran MILO. Susu MILO juga mengandung vitamin B2, B3, B6, B12, C, dan D, serta kalsium, fosfor, dan zat besi untuk mendukung energi dan nutrisi anak di periode tumbuh aktif.

Tahukah Ibu ternyata sikap optimis dibutuhkan anak juga dalam tahap perkembangannya. Anak pastinya memiliki impian atau target tertentu dalam hidupnya. Nah, terkadang jalannya menuju keberhasilan bisa jadi sulit dan penuh rintangan. Tak jarang ia akan mengalami kegagalan. Bersikap optimis dapat membuat anak tidak pantang menyerah dan percaya diri dalam menggapai mimpinya.

Lalu, sebenarnya apa itu sikap optimis? Menurut jurnal Clinical Psychology Review pada November 2010, sikap optimis adalah sikap mental yang ditandai dengan harapan dan kepercayaan diri akan kesuksesan dan masa depan yang cerah. Orang yang optimis akan memandang kegagalan sebagai pengalaman belajar atau keberhasilan yang tertunda. Bahkan, hari yang buruk pun dapat diyakini sebagai awal dari hari baik.

Dari penjelasan di atas, Ibu pasti semakin tahu pentingnya anak memiliki sikap optimis. Ibu bisa menjadi role model anak untuk menumbuhkan sikap tersebut, lho. Berikut ini beberapa contoh perilaku optimis yang bisa Ibu terapkan untuk anak.

Baca Juga : 5 Cara Supaya Anak Punya Sikap Pantang Menyerah

 

1. Memerhatikan Hal-hal Baik yang Terjadi

Sikap optimis tidak akan muncul bila anak tidak pernah mengalami hal-hal yang positif dalam hidupnya. Ibu pun tidak akan tahu hal tersebut pernah terjadi. Untuk itu, Ibu bisa mengajaknya mengungkapkan hal-hal baik yang dialaminya setiap hari dalam waktu 10 menit.

Ibu bisa melakukannya dengan tanya jawab santai ketika akan tidur. Bisa juga membiasakan anak menulis buku harian atau jurnal. Pastikan anak dibuat nyaman dulu ketika akan menyampaikannya, ya.

 

2. Memiliki Harapan yang Positif

Ini saatnya Ibu menyampaikan harapan-harapan baik kepada anak. Misalnya, berharap anak akan berhasil dalam studinya ketika mulai bersekolah atau berharap anak dapat memenangkan suatu perlombaan.

Tahukah Ibu, harapan tersebut adalah sebuah doa sekaligus motivasi anak untuk menumbuhkan sikap optimis. Ia pun yakin dapat menyelesaikan tugas-tugasnya.

 

3. Melihat Tantangan Sebagai Kesempatan

Pastinya setiap kegiatan yang dilakukan anak punya tantangan dan masalahnya sendiri. Ini saatnya Ibu membiarkan anak menyelesaikannya sendiri. Biarkan ia mencari jalan keluar yang cocok untuknya.

Walau demikian, Ibu tetap harus mengawasinya dari kejauhan. Jadilah teman bicara anak ketika ia memerlukan saran. Tanamkan konsep tantangan sebagai sebuah kesempatan baru yang mungkin tidak akan datang lagi di kemudian hari.

Baca Juga : 6 Cara Membangun Karakter Saling Menghormati Dengan Olahraga

 

4. Biarkan Anak Aktif Coba Tantangan Baru

Setelah anak memahami konsep tantangan merupakan kesempatan baru, biarkan ia mencoba tantangan lainnya. Setiap tantangan baru yang dicobanya merupakan salah satu jalan dari pengembangan diri.

Ia pun memiliki lebih banyak pengetahuan dan informasi dari percobaan ini. Ketika dia menghadapi tantangan yang serupa, sikap optimis untuk menyelesaikannya dengan baik akan muncul.

 

5. Tidak Menyalahkan Diri Sendiri akan Kegagalan

Ajarkan anak untuk menerima kegagalan atau kekalahan dengan sportif. Hal ini supaya anak tidak menyalahkan diri atas kegagalan tersebut. Kondisi tersebut hanya akan menjebak anak dalam kedukaan yang mendalam. Beri pemahaman kepada anak kalau kekalahan memang membuat sedih.

 

6. Menjaga Emosi Tetap Stabil

Ketika memasuki usia remaja, anak pastinya mengalami sejumlah perkembangan fisik, mental, emosional, bahkan sosial. Hal ini terkadang membuat emosinya berubah-ubah. Supaya sikap optimis tumbuh dalam diri anak, ajarkan kepadanya cara mengendalikan emosi. Ini terutama ketika anak berhadapan dengan situasi yang tidak sesuai harapannya.

Menjadi anak yang punya sikap optimis juga harus didukung oleh energi yang cukup bagi tubuhnya. Berikan MILO Activ-Go setiap hari agar ia siap menjadi anak yang aktif dan optimis. Minuman coklat berenergi ini memiliki kandungan susu, cokelat, dan proses dua kali ekstrak malt menghasilkan energi alami di setiap butiran MILO. Produk MILO ini juga mengandung vitamin B2, B3, B6, B12, C, dan D, serta kalsium, fosfor, dan zat besi untuk mendukung energi dan nutrisi anak di periode tumbuh aktif.

Ibu pastinya sering mendengar istilah insecure digunakan dalam social media. Bahkan, beberapa kali anak menyebutkan kata tersebut di depan Ibu ketika sedang berdebat. Tahukah Ibu anak yang tidak percaya diri disebut insecure? Tampaknya, Ibu harus cari tahu cara meningkatkan percaya diri anak, nih.

Yakin akan kemampuan diri sendiri disebut percaya diri atau self confidence. Untuk mencapai keyakinan tersebut, anak harus mengetahui cara mengatasi kurang percaya diri tersebut. Tentunya, pertama-tama Ibu bisa membantu anak untuk mengetahui penyebab perasaan insecure bisa muncul di dalam diri anak.

Sebenarnya, perasaan tidak percaya diri cukup wajar dialami oleh anak remaja. Hal ini termasuk dalam tahapan perkembangan kognitif anak berdasarkan Teori Jean Piaget. Ketika anak menginjak usia 12 tahun ke atas. Biasanya, ia mulai aware terhadap fisiknya. Hal ini membuatnya membandingkan dengan orang lain. Ini bisa menjadi hal yang membuat merasa tidak percaya diri.

Baca Juga : 4 Cara untuk Bantu Anak Percaya Diri dengan Olahraga

Dilansir dari Psychology Today, ada tiga faktor yang biasa muncul menjadi penyebab anak tidak percaya diri. Pertama-tama, anak sudah pernah merasakan kegagalan atau penolakan dari hal yang diharapkan. Kedua, anak sebenarnya punya kecemasan terhadap anggapan orang lain. Ia tidak ingin dinilai buruk di hadapan teman-temannya. Ketiga, anak merasa dituntut untuk selalu sempurna. Bahkan, ada aturan tersendiri untuk menjadi sempurna. Jika keluar dari aturan tersebut, anak merasa insecure.

Cara meningkatkan percaya diri anak tidaklah mudah. Ia membutuhkan tahapan untuk melakukannya dan pertolongan dari Ibu. Berikut beberapa caranya yang bisa dilakukan.

 

1. Bantu Anak Belajar Hal Baru

Cara meningkatkan percaya diri anak yang pertama adalah mengajaknya mencoba hal baru. Tahukah, Ibu anak yang kurang explore biasanya memang memiliki pandangan yang sempit. Tak heran mereka menjadi sering membanding-bandingkan sesuatu dengan orang lain.

Padahal, pemikiran tersebut hanya akan membuatnya tambah resah. Mengajak anak belajar hal baru dapat membuatnya punya keahlian baru. Dengan begitu, rasa percaya dirinya pun akan meningkat dengan sendirinya.

 

2. Hindari Mengkritik Penampilannya

Ibu harus memahami, pada masa pubertas, penampilan fisik adalah hal yang sangat penting. Anak akan berubah menjadi anak yang menutup diri hanya karena merasa dirinya jelek. Walau pada kenyataannya, penampilan fisik anak baik-baik saja.

Untuk itu, Ibu sebaiknya menghindari mengkritisi anak soal penampilannya. Hal ini hanya akan membuatnya tambah insecure dan menjauh dari Ibu. Topik penampilan cukup sensitif bagi anak.

 

3. Contohkan Sikap Percaya Diri

Cara meningkatkan percaya diri anak salah satunya harus melibatkan orang tua sebagai role model. Ibu dan ayah harus menunjukkan sikap optimis dalam berkegiatan sehari-hari. Misalnya, Ibu sering meyakinkan anak untuk bisa berolahraga ketika pagi hari. Walau lelah, waktu 15 menit olahraga berhasil dilakukan. Energi positif tersebut bisa tertular ke diri anak, lho.

Baca Juga : 3 Cara Tumbuhkan Percaya Diri Anak

 

4. Jangan Ragu Beri Pujian

Anak remaja pada umumnya membutuhkan pengakuan atas kemampuan dan keberhasilannya. Rasa tidak percaya diri mungkin muncul karena orang tua sering kali tidak menanggapi secara serius kemampuan anak. Bahkan, bersikap biasa ketika memenangkan perlombaan. Hal ini membuat anak merasa tidak dihargai.

Cara meningkatkan percaya diri selanjutnya dapat dilakukan dengan memberikan pujian kepada anak. Dengan demikian, ia semakin bersemangat dan yakin kalau memiliki kemampuan.

 

5. Berikan Asupan yang Bernutrisi

Rasa percaya diri juga bisa meningkat jika tubuh sehat dan berenergi. Anak akan jauh lebih aktif untuk mencoba dan belajar hal-hal baru. Oleh sebab itu, pastikan anak selalu mengonsumsi makanan dan minuman yang kayak ana vitamin dan mineral.

Misalnya, berikan sarapan bernutrisi dan juga segelas MILO 3in1 sebagai pelengkapnya. Minuman coklat berenergi ini memiliki kandungan susu, cokelat, dan proses dua kali ekstrak malt menghasilkan energi alami di setiap butiran MILO. Produk MILO ini juga mengandung vitamin B2, B3, B6, B12, C, dan D, serta kalsium, fosfor, dan zat besi untuk mendukung energi dan nutrisi anak di periode tumbuh aktif.

Ibu merasa ada perubahan karakter anak ketika ia memasuki usia abege atau remaja? Anak yang tadinya penurut dan mudah senyum, berubah menjadi pemberontak. Bahkan, tak jarang Ibu melihatnya bad mood atau menangis. Apa kondisi ini bagian dari perkembangan karakter anak?

Dilansir dari laman Center of Disease Control and Prevention, perkembangan anak usia 7-12 tahun termasuk dalam fisik dan mental. Biasanya anak umur 12 tahun ini akan mengalami perubahan fisik, mental, emosional, dan juga sosial. Tentunya, terkadang anak memerlukan waktu untuk perubahan tersebut.

Melansir dari laman Michigan State University, Amerika Serikat, emosional yang dialami anak-anak ketika mengalami masa pubertas cenderung berubah-ubah. Anak bisa bersemangat ketika Ibu mengajaknya berolahraga. Namun dalam seketika, ia berubah malas-malasan. Bahkan, ia bisa menangis hanya karena masalah yang sederhana.

Hal ini dikarenakan ia mulai membandingkan diri dengan orang lain, aware terhadap bentuk fisik, dan punya keinginan untuk mandiri. Ibu jangan heran kalau anak akan menolak diajak ke mall atau kondangan.

Baca Juga : 6 Tips Dukung Perkembangan Karakter Anak Usia Sekolah

Sering kali juga bertengkar dengan Ibu hanya karena masalah yang sederhana. Hal yang harus dipahami juga pada usia inilah anak mulai bisa melepaskan diri dari bantuan Ibu. Perkembangan karakter anak ini pastinya membutuhkan kesabaran yang tinggi.

Untuk dapat mendukung perkembangan karakter anak, Ibu bisa melakukan beberapa hal berikut ini. Coba disimak, ya!

 

1. Menjadi Role Model

Walau anak sudah beranjak remaja, Ibu tetap harus tahu ia akan meniru orang-orang terdekatnya. Itu sebabnya, orang tua harus menjadi role model yang terbaik bagi anak. MIsalnya, Ibu menunjukkan kasih sayang, sikap tak mudah menyerah, kejujuran, serta keadilan.

Dari sinilah, anak mempelajari karakter-karakter yang baik untuk ditiru. Dengan cara ini, setidaknya perkembangan karakter anak tidak ke arah yang negatif.

 

2. Terapkan Family Time

Ketika anak memasuki masa pubertas, biasanya ia lebih memilih berkumpul bersama teman-temannya. Ia merasa teman sebagai orang yang bisa dipercaya dan lebih asyik ketimbang keluarga. Bila perasaan itu dibiarkan, anak bisa jauh dari keluarga dan orang tua. Tentunya, ini berbahaya kalau anak bergaul dengan orang yang salah.

Untuk itu, ibu bisa menerapkan family time yang wajib dilakukan oleh seluruh anggota keluarga. Bisa dengan acara nonton film bersama, bersih-bersih rumah di saat weekend, atau melakukan kegiatan fisik yang sederhana. Hal ini supaya bonding anak dengan keluarga semakin erat.

Baca Juga : 5 Cara untuk Mendukung Perkembangan Karakter Anak Melalui Olahraga

 

3. Buat Aturan yang Jelas

Perkembangan karakter anak dapat terbantu jika orang tua membuat aturan yang jelas untuknya. Misalnya, Ibu membatasi waktu bermain gadget atau adanya waktu belajar ketika malam hari.

Hal ini penting supaya anak belajar untuk konsisten dan tidak mudah kehilangan arah. Ibu tentunya tidak mau anak terjerumus ke dalam pergaulan yang negatif, kan. Dari sini, anak juga belajar untuk menghargai aturan yang sudah dibuat. Ketika melanggar, ia akan mendapatkan hukumannya.

 

4. Berikan Kebebasan yang Bertanggung Jawab

Anak usia remaja biasanya hanya butuh diakui oleh orang-orang yang dihormatinya. Salah satu bentuk pengakuan tersebut adalah Ibu mempercayai anak dalam melakukan suatu hal. Berikan ia kebebasan untuk memilih sesuatu, tetapi tetap dengan tanggung jawab.

Misalnya, Ibu mengizinkan anak untuk bermain di rumah temannya ketika hari sekolah. Namun, harus pulang sebelum pukul 6 sore. Anak pun akan happy atas kepercayaan Ibu dan pasti tidak akan melanggar aturan yang dibuat.

Dukung perkembangan karakter anak dengan asupan yang bernutrisi setiap harinya, seperti MILO Activ-Go. Minuman coklat berenergi ini memiliki kandungan susu, cokelat, dan proses dua kali ekstrak malt menghasilkan energi alami di setiap butiran MILO. Produk MILO ini juga mengandung vitamin B2, B3, B6, B12, C, dan D, serta kalsium, fosfor, dan zat besi untuk mendukung energi dan nutrisi anak di periode tumbuh aktif.

Kecerdasan kognitif anak ternyata tidak bisa muncul dengan sendirinya, lho. Anak harus mendapatkan rangsangan tertentu agar kemampuan tersebut muncul. Untuk memahaminya, Ibu juga harus mengetahui tahap perkembangan kognitif anak. Tahapan ini diperkenalkan oleh psikolog asal Swiss bernama Jean Piaget. Ia percaya, ada empat tahapan kognitif yang akan dilalui anak.

Namun, sebelum masuk ke 4 tahap perkembangan kognitif Jean Piaget, ada baiknya Ibu mengetahui dulu apa yang dimaksud dengan kognitif. Ini supaya Ibu tahu tipe belajar mengembangkan aspek kognitif yang tepat untuk anak.

Apa yang Dimaksud Tahap Perkembangan Kognitif?

Dalam tulisan berjudul Theories of Adolescent Development yang diterbitkan dalam jurnal Academic Press tahun 2020, tahap perkembangan kognitif anak adalah kemampuan anak yang mengacu terhadap proses ingatan, problem solving, dan pengambilan keputusan.

Contoh kemampuan kognitif misalnya anak bisa menceritakan kejadian di sekolah dengan detail. Ia punya sejumlah ide untuk menyelesaikan masalah yang ditemuinya saat sedang belajar.

Tahap Perkembangan Kognitif Pada Anak

Supaya Ibu tak bingung lagi, berikut ini 4 tahap perkembangan kognitif anak berdasarkan Jean Piaget, yang terdiri dari tahap sensorimotor, tahap praoperasional, tahap operasional konkret, dan tahap operasional formal.

1. Tahap Sensorimotor (0-2 tahun)

Ini merupakan tahap perkembangan kognitif anak yang pertama dalam teori perkembangan kognitif Piaget. Pada tahapan ini, bayi biasanya akan mengembangkan pengetahuan seputar dunia lewat kemampuan sensorik (melihat dan mendengar) dan juga skill motorik (menggapai dan menyentuh benda)

Untuk perkembangan kognitif dalam tahap ini, sebenarnya cukup sederhana. Anak diharapkan dapat memahami keberadaan obyek dan peristiwa yang terjadi di lingkungan sekitarnya secara alami.

Contohnya, Ibu menyembunyikan mainan favorit anak di bawah bantal. Anak yang muncul kemampuan kognitifnya akan berpikir mainannya hilang. Ia pun akan aktif mencarinya. Umumnya, anak akan menyadari Ibu sudah menyembunyikannya. Namun, ia akan berpura-pura mainannya hilang karena dianggapnya sebagai permainan. Bisa dibilang ini merupakan refleks dasar, indera, dan respons motorik.

Ibu juga perlu tahu kalau pada tahapan sensorimotor ini ada enam sub-tahap kognitif di dalamnya, yaitu:

  • Sub-tahap Refleks (0-1 bulan). Pada sub-tahap perkembangan anak ini, bayi hanya merespons rangsangan dengan refleks alami seperti menghisap atau menggenggam.
  • Sub-tahap Gerakan Koordinatif Awal (1-4 bulan). Bayi mulai mengembangkan kemampuan mengoordinasikan gerakan tubuhnya, seperti menggoyangkan tangan dan kaki secara sadar.
  • Sub-tahap Reaksi Circular Primer (4-8 bulan). Bayi mulai melakukan gerakan yang disukainya dan secara tidak sengaja memicu suatu hasil yang menyenangkan, sehingga ia ingin mengulanginya lagi.
  • Sub-tahap Reaksi Circular Sekunder (8-12 bulan). Bayi mulai mengulangi gerakan yang menyenangkan yang melibatkan objek di sekitarnya, seperti menggoyangkan mainan untuk mengeluarkan suara.
  • Sub-tahap Koordinasi Reaksi Circular Tersier (12-18 bulan). Bayi mulai menggabungkan beberapa tindakan yang berurutan atau berhubungan untuk mencapai tujuan tertentu, seperti memindahkan benda untuk mengambil mainan yang diinginkan.
  • Sub-tahap Representasi Mental (18-24 bulan). Bayi mulai memahami konsep objek secara mental, sehingga mereka dapat mencari objek yang tersembunyi.

2. Tahap Praoperasional (Usia 2-7 tahun)

Pada tahap perkembangan kognitif menurut Piaget ini, biasanya anak mulai berpikir dan memahami sesuatu dengan cara simbolik. Ini berarti ia belum dapat menggunakan logikanya. Untungnya, di periode ini anak sudah memiliki kemampuan berbicara yang cukup lancar. Bahkan, beberapa anak sudah bisa membaca.

Ibu jangan heran dalam tahapan ini anak sering sekali bercerita. Terutama soal pengalaman yang dialaminya. Beberapa anak bahkan sudah bisa mengarang dongeng sederhana. Saat inilah, Ibu jangan diam saja. Tanggapi cerita anak tersebut dan biarkan ia explore hal baru lebih banyak lagi.

3. Tahap Operasional Konkret (Usia 7-11 tahun)

Biasanya, anak usia 7-11 tahun sudah mulai berpikir logis dan lebih terorganisir. Bahkan, anak sudah mulai berani mengemukakan pendapatnya terhadap sesuatu. Tak jarang mereka bisa menentukan pilihan sesuai keinginannya. Bisa dibilang anak sudah menyadari cara berpikir mereka unik dan bahwa tidak semua orang harus memiliki pemikiran, perasaan, dan pendapat yang sama dengannya.

Menurut Piaget, tahapan kognitif yang satu ini sangatlah penting. Ini karena dianggap sebagai titik balik utama dalam perkembangan kognitif awal. Hal ini ditandai dengan adanya awal pemikiran logis atau menggunakan logika. 

4. Tahap Operasional Formal (Usia 12 tahun ke atas)

Pada tahapan terakhir ini, kemampuan kognitif anak semakin berkembang. Pengaruh tahap perkembangan kognitif di tahapan ini adalah ia mulai mengenal hubungan sebab-akibat. Selain itu, ia bisa menyimpulkan atau menyelesaikan permasalahan yang lebih rumit. Salah satu contoh kemampuan kognitif berupa penalaran logis.

Ia juga lebih mampu menemukan berbagai solusi potensial untuk masalah dan berpikir lebih ilmiah tentang dunia di lingkungan sekitarnya. Bahkan, cara berpikir kreatif mulai muncul pada tahapan tersebut.

Sekarang Ibu sudah paham soal 4 tahap perkembangan kognitif anak berdasarkan Teori Piaget, kan. Untuk mendukung perkembangan kognitif anak, Ibu bisa memberikan MILO 3in1 setiap hari. Minuman coklat berenergi ini memiliki kandungan susu, cokelat, dan proses dua kali ekstrak malt menghasilkan energi alami di setiap butiran MILO.

Produk MILO ini juga mengandung vitamin B2, B3, B6, B12, C, dan D, serta kalsium, fosfor, dan zat besi untuk mendukung energi dan nutrisi anak di periode tumbuh aktif.


Source:

  1. Simply Psychology. Piaget’s Sensorimotor Stage Of Cognitive Development. Dari https://www.simplypsychology.org/sensorimotor.html#Sub-Stages-Development-Examples . Diakses 5/10/2023

Semakin bertambahnya usia anak, tentunya nutrisi yang dibutuhkan pun bertambah banyak. Itu sebabnya, Ibu harus memperhatikan kebutuhan gizi hariannya. Salah satu cara untuk memberikan nutrisi terbaik anak adalah dengan menu makanannya. Tidak lupa juga memberikan pelengkap gizi seperti susu coklat. Tahukah Ibu kalau manfaat minum susu coklat sangatlah banyak?

Pertama-tama, susu coklat itu kaya akan kalsium yang tentunya dapat membantu pertumbuhan tulang dan gigi. Selain itu ada juga protein di dalamnya yang dapat melakukan regenerasi atau perbaikan sel dalam waktu cepat. Tentunya, masih banyak lagi manfaat minum susu coklat yang perlu Ibu ketahui.

Sebelum membahas manfaat minum susu, pernahkah Ibu bertanya-tanya minum susu sebaiknya kapan? Minum susu sebaiknya sebelum makan atau sesudah makan? Tentunya Ibu perlu tahu supaya bisa lebih maksimal lagi dalam pemberian nutrisi anak.

Berdasarkan pengobatan Ayurveda, susu sapi sebaiknya dikonsumsi ketika malam hari. Hal ini karena dalam pengobatan tersebut susu dipercaya merangsang tubuh untuk tidur. Kondisi inilah yang membuat susu tak cocok dikonsumsi pagi hari.

Baca Juga : Manfaat Minum Susu untuk Sang Juara

Namun, dalam dunia medis, sebenarnya tidak ada waktu spesifik yang menentukan untuk konsumsi susu. Untuk anak-anak, ada baiknya minum susu setelah makan. Hal ini karena kalau minuman ini dikonsumsi sebelum makan, anak akan merasa cepat kenyang dan akhirnya tidak mengonsumsi sajian makanannya.

Manfaat minum susu setelah makan ternyata juga banyak untuk tubuh anak, lho. Ibu ingin tahu apa saja? Berikut ini manfaat minum susu coklat yang perlu Ibu ketahui.

 

1. Baik untuk Pencernaan

Tahukah Ibu kalau anak yang kebutuhan nutrisinya kurang pada pagi hari, cenderung mengalami permasalahan pencernaan ketika di sekolah. Salah satunya adalah masalah perut terasa lapar sehingga menyebabkan mual.

Nah, konsumsi susu coklat membuat perut terasa lebih nyaman. Apalagi kalau anak diberikan susu coklat hangat. Selain kenyang, bagian perut terasa hangat. Pastinya, anak menjadi lebih konsentrasi lagi di sekolah.

 

2. Mendukung Kebutuhan Energi Anak

Energi merupakan hal yang paling dibutuhkan anak ketika menjalankan aktivitas sekolah. Pastinya, ia akan melakukan sejumlah kegiatan fisik seharian. Manfaat minum susu coklat lainnya adalah menjamin kecukupan energi anak. Terutama ketika dikonsumsi setelah sarapan.

Susu coklat juga bisa mengembalikan energi anak dalam sekejap ketika habis aktivitas fisik, lho. Jadi, anak tidak akan merasa kelelahan ataupun bad mood. Untuk itu, Ibu bisa memberikannya dalam menu bekal makan siang anak.

 

3. Meningkatkan Daya Tahan Tubuh

Manfaat minum susu coklat lainnya adalah meningkatkan daya tahan tubuh. Tahukah Ibu kalau susu memiliki kandungan vitamin yang tinggi. Beberapa di antaranya adalah vitamin C dan D.

Baca Juga : Wajib tahu, ini 5 Manfaat Minum Susu Setelah Olahraga

Keduanya ini sangat berfungsi untuk meningkatkan kekebalan tubuh anak. Bila sudah meningkat imunitasnya, anak tidak akan mudah terserang virus, bakteri, dan juga radikal bebas lainnya.

 

4. Mendukung Kesehatan Tulang dan Otot

Sudah disebutkan pula kalau susu coklat kaya akan kalsium. Nutrisi yang satu ini sangat membantu untuk pertumbuhan tulang dan gigi. Tentunya membuat tulang lebih kuat dan tidak mudah rusak.

Sedangkan kandungan protein di dalam susu dapat berguna juga untuk pertumbuhan otot. Ketika otot tegang akibat aktivitas fisik, protein akan membantunya untuk pemulihan dan menjadi lebih relaks.

Itu tadi beberapa manfaat minum susu coklat secara rutin setelah makan. Nah, Ibu juga bisa memberikan minuman kaya nutrisi lain, seperti MILO Activ-Go. Minuman coklat berenergi ini memiliki kandungan susu, cokelat, dan proses dua kali ekstrak malt menghasilkan energi alami di setiap butiran MILO. Produk MILO ini juga mengandung vitamin B2, B3, B6, B12, C, dan D, serta kalsium, fosfor, dan zat besi untuk mendukung energi dan nutrisi anak di periode tumbuh aktif.

Olahraga pastinya penting untuk kesehatan dan tumbuh kembang anak. Namun, Ibu perlu mengetahui kalau ketika melakukan olahraga, harus disertai asupan nutrisi yang tepat. Paling tidak sudah sesuai dengan kebutuhan harian anak. Hal ini berkaitan dengan energi. Jika nutrisi tidak lengkap, energi pun tak cukup untuk aktivitas fisik. Itu sebabnya, Ibu juga perlu menyediakan makanan penambah energi untuk anak.

Makanan penambah energi saat olahraga semestinya bisa diberikan sebelum dan sesudahnya. Ini karena setelah berolahraga, tubuh akan mengalami kekurangan energi. Untuk itu, ibu harus sudah menyajikan makanan penambah energi.

Sebenarnya, bagaimana cara mengembalikan kondisi tubuh usai berolahraga? Salah satu caranya adalah dengan mengonsumsi susu coklat sebelum dan sesudah berolahraga.

Dalam Journal of Strength and Conditioning Research pada tahun 2011, ditemukan bahwa para pemain bola yang mengonsumsi susu coklat sebelum dan sesudah latihan, punya performa lebih lama sebelum akhirnya kelelahan. Kondisi ini dibandingkan dengan para atlet yang memilih konsumsi minuman bertenaga.

Itu sebabnya, minuman dan makanan setelah olahraga juga penting untuk diperhatikan. Supaya kondisi tubuh normal kembali, Ibu bisa memberikan anak makanan penambah energi selain susu coklat. Coba cek daftarnya berikut ini.

Baca Juga : 5 Buah yang Cocok Jadi Makanan Penambah Energi

 

1. Telur

Pernah melihat atlet mengonsumsi telur setelah habis latihan? Pastinya, Ibu bertanya-tanya mengapa telur? Perlu diketahui telur merupakan makanan yang kaya akan protein. Jenis protein yang satu ini mudah dikonsumsi di dalam perut.

Nutrisi tersebut berguna untuk memulihkan otot setelah olahraga. Tentunya, ini bisa mengurangi terjadinya cedera. Protein juga berfungsi untuk regenerasi dan perbaikan sel. Ketika ada luka, nutrisi yang satu ini membantu memepercepat pemulihan.

 

2. Salmon

Jenis makanan penambah energi lainya adalah salmon. Ikan yang satu ini mengandung tinggi protein juga asam lemak Omega-3. Itu sebabnya, salmon bisa mengembalikan energi anak yang sudah berkurang dalam waktu cepat serta berguna juga untuk pemulihan otot. Tidak lupa kandungan Omega-3 yang berguna untuk stamina dan ketahanan tubuh.

 

3. Ayam

Ayam juga bisa menjadi makanan penambah energi yang sangat mudah didapat. Ada baiknya Ibu memilih bagian dada yang sudah tidak berkulit untuk diberikan setelah berolahraga. Bisa dibilang bahan makanan ini termasuk dalam sajian yang mengandung protein hewani. Jika anak mengonsumsi dada ayam setelah berolahraga, pastinya energinya akan kembali lagi. Ibu bisa membuatnya dengan cara dipanggang atau kukus.

 

4. Ubi

Tubuh anak yang habis melakukan olahraga pastinya memerlukan energi. Nah, untuk itu, ia memerlukan sajian yang kaya akan karbohidrat kompleks. Ubi bisa menjadi salah satu pilihan makanan penambah energi tersebut. Ibu bisa menyajikannya secara dikukus atau dipanggang dalam oven. Tambahkan sayuran juga dalam satu sajian tersebut supaya kebutuhan cairan juga terpenuhi.

 

5. Buah-buahan

Diam-diam buah juga bisa menjadi pengembali energi, lho. Ini karena buah-buahan mengandung makronutrien dan mikronutrien yang dalam sekejap bisa menambah energi serta cairan tubuh. Buah yang baik dikonsumsi setelah olahraga biasanya yang mengandung antioksidan, zat besi, kalsium, dan potassium. Misalnya, seperti pisang, kurma, jeruk, serta beri.

Itu tadi sejumlah makanan penambah energi. Untuk mengembalikan energi yang hilang, jangan lupa berikan anak MILO UHT setelah anak berolahraga. Minuman coklat berenergi ini memiliki kandungan susu, cokelat, dan proses dua kali ekstrak malt menghasilkan energi alami di setiap butiran MILO. Susu kotak ini juga mengandung vitamin B2, B3, B6, B12, C, dan D, serta kalsium, fosfor, dan zat besi untuk mendukung energi dan nutrisi anak di periode tumbuh aktif.

TETAP AKTIF DAN BERENERGI

SAAT PUASA

5 manfaat sarapan pagi untuk anak aktif Sarapan
5 Manfaat Sarapan Pagi untuk Anak Aktif

Mengapa anak suka melewatkan waktu sarapan pagi? Salah satu alasannya karena takut terlambat atau tidak suka dengan menu sarapan pagi anak yang

Menu sarapan pagi sehat Sarapan
5 Menu Sarapan Pagi yang Sehat dan Mudah Dikreasikan

Sarapan pagi yang sehat ternyata bisa menentukan performa anak seharian, lho. Jangan sampai anak Ibu merasa loyo sehingga tidak bisa melakukan

4 pilihan makanan menu sarapan sehat untuk anak Sarapan
4 Pilihan Makanan Menu Sarapan Sehat untuk Anak

Tahukah Ibu apa hal terpenting yang wajib dilakukan anak sebelum berangkat ke sekolah? Yup, menyantap sarapan sehat untuk anak sangat penting

Menu Sarapan Pagi Inspirasi Nutrisi
5 Resep Menu Sarapan Pagi yang Sehat dan Baik untuk Mood Anak

Tahukah Ibu kalau sarapan pagi yang sehat dibutuhkan anak untuk menjalani aktivitas kesehariannya? Coba bayangkan kalau anak tidak sarapan pagi di

Susu Coklat untuk Mengawali Hari dengan Positif Aktivitas
Pentingnya Minum Susu Coklat untuk Mengawali Hari dengan Positif

Apa yang biasanya membuat mood anak berantakan ketika di pagi hari? Pastinya, karena ia harus bangun pagi dan buru-buru ke sekolah dan tidak ada waktu

manfaat susu coklat saat diminum pagi hari Aktivitas
4 Manfaat Susu Coklat saat Diminum Pagi Hari

Anak termasuk yang lebih menyukai susu coklat dibanding putih? Tenang, Ibu tak perlu khawatir. Manfaat susu coklat juga tak kalah dengan susu putih,

Sarapan Pagi untuk Daya Tahan Tubuh Aktivitas
5 Alasan Pentingnya Sarapan Pagi untuk Dukung Daya Tahan Tubuh

Terkadang, anak-anak bertanya mengapa kita harus sarapan pagi? Biasanya, pertanyaan ini muncul karena mereka belum paham pentingnya sarapan pagi.

Kreasi menu sarapan pagi sehat Aktivitas
Kreasi Menu Sarapan Pagi yang Sehat dan Kaya Nutrisi

Anak merasa tidak tertarik atau memiliki nafsu makan saat pagi hari? Jangan-jangan ini karena menu sarapan yang disediakan Ibu dianggap itu-itu saja.

Manfaat Sarapan Pagi untuk Anak Aktivitas
Ibu, Ini Manfaat Sarapan Pagi untuk Bantu Anak Memiliki Kebiasaan Baik

Pernahkah Ibu berpikir apa itu sarapan? Menurut Ibu apa artinya? Sarapan merupakan salah satu waktu makan yang biasanya dilakukan pada pagi hari.