Kegiatan olahraga saat pandemi masih terus berlangsung dan perlu jadi kegiatan wajib yang rutin Ibu jadwalkan bersama anak dan anggota keluarga yang lain. Hal ini penting dilakukan agar seluruh anggota keluarga tetap dalam keadaan sehat sekalipun berkegiatan di rumah saja. Olahraga bisa menjadi ajang melampiaskan energi positif anak. Tak perlu keluar rumah jauh-jauh, bahkan di halaman rumah saja Ibu dan anggota keluarga lain tetap bisa berolahraga. Berikut ini rekomendasi olahraga yang bisa dilakukan di rumah saja.

1. Stretching 

Biasanya stretching dilakukan sebelum melakukan latihan fisik. Meski begitu, Ibu dan anak tetap bisa melakukan stretching di rumah dengan gerakan yang sederhana agar tubuh tetap fit dan tidak kaku.

Selain menjaga kebugaran tubuh, melakukan stretching secara rutin bisa meningkatkan sirkulasi darah ke otot, menjaga fleksibilitas tubuh, serta memperbaiki postur tubuh. Bila Ibu dan keluarga stres bekerja dan sekolah online dari rumah, stretching juga bisa mejadi pilihan untuk membuat tubuh lebih rileks. 

Baca Juga : Ini Alasan Olahraga Dirumah Untuk Anak Bantu Dia Jadi Pemberani

2. Aerobik 

Ajak seluruh anggota keluarga untuk melakukan aerobik atau kardio. Tak perlu lama, waktu yang dibutuhkan hanya 30 menit per hari. Tapi, lakukan secara rutin ya, Bu.

Dengan rutin melakukan olahraga aerobik atau kardio, Ibu bisa meningkatkan imunitas diri dan anggota keluarga lainnya. Selain itu juga, aerobik atau kardio dapat membantu mengendalikan berat badan. 

3. Basket 3on3

Olahraga basket 3on3 pas banget dilakukan di lingkungan keluarga. Bagi anggota keluarga ke dalam 2 tim dengan masing-masing tim berjumlah 3 orang. Sekalipun olahraga basket 3on3 ini hanya berlangsung dalam satu babak dengan waktu perbandingan hanya 10 menit, seluruh tubuh anak dan anggota keluarga lainnya bergerak aktif, Bu. Selain itu, olahraga satu ini juga tak memerlukan ruang luas. Ibu dan keluarga bisa melakukannya di halaman depan atau belakang rumah.

4. Bulu Tangkis 

Bila ingin melakukan olahraga yang sedikit lebih menguras tenaga dan keringat, Ibu bisa mengajak anak melakukan olahraga bulu tangkis. Tak perlu jauh-jauh ke lapangan bulu tangkis atau badminton. Ibu dan keluarga bisa bermain bulu tangkis di halaman rumah. Selain membantu Sang Juara bergerak aktif, olahraga satu ini juga dapat membantu meningkatkan fungsi kognitif otak anak dan menguatkan otot serta persendiannya. 

5. Lari Pagi atau Bersepeda

Gak ada salahnya sesekali menghirup udara segar selama pandemi. Yuk, ajak anak dan keluarga untuk lari pagi atau bersepeda di sekitar lingkungan rumah saja. Tapi, tetap patuhi protokol kesehatan selama berolahraga di luar, ya.

Perhatikan 4 Hal Ini Ketika Olahraga Saat Pandemi

Olahraga memang penting demi menjaga kebugaran tubuh dan meningkatkan imunitas tubuh. Apalagi, di tengah pandemi seperti sekarang imun yang kuat sangat penting guna melindungi diri dari berbagai penyakit. Bila Ibu berencana untuk mengajak anak untuk olahraga di sekitar lingkungan rumah, harap perhatikan beberapa hal di bawah ini.

1. Cari Tahu Fasilitas yang Buka & Keramaiannya

Misalnya, taman sekitar rumah mana yang masih diperbolehkan untuk didatangi. Selain itu, cek juga kemungkinan keramaian di tempat tersebut. Kapan sekiranya tempat tersebut sepi atau sedikit pengunjung agar Ibu, anak, dan anggota keluarga yang lain merasa aman berolahraga. 

2. Selalu Memakai Masker dan Bawa Hand Sanitizer

Masker dan hand sanitizer sudah menjadi hal wajib ketika ingin beraktivitas di luar rumah. Selain yang dipakai, siapkan juga beberapa masker cadangan agar bisa berganti masker apabila yang dipakai kotor.

3. Jaga Jarak Sekalipun dengan Keluarga

Saat melakukan olahraga lari, jalan santai atau bersepeda, buatlah jarak dengan orang lain. Sekalipun dengan anggota keluarga sendiri, Ibu tetap harus mengingatkan mereka untuk selalu menjaga jarak. Selain itu, sebisa mungkin ingatkan anak untuk tidak bertukar alat olahraga, seperti sepeda, raket, dan lain sebagainya. 

4. Bawa Bekal Air Minum dari Rumah

Demi mengurangi transaksi dan komunikasi dengan orang luar, Ibu juga bisa menyiapkan bekal untuk dibawa saat anak berolahraga. Misalnya, membawa air putih agar anak tetap sehat.

Tapi, biasanya setelah beraktivitas fisik, anak cenderung menginginkan minuman dingin. Untuk itu, jangan lupa membawa MILO UHT, ya. Sebelum melakukan olahraga saat pandemi, Ibu bisa menyimpan MILO UHT di kulkas agar setelah anak berolahraga minuman cokelatnya sudah dalam keadaan dingin.

Mengapa harus mengonsumsi MILO UHT setelah anak selesai beraktivitas fisik? Menurut para peneliti di McMaster University, Inggris, minuman yang kaya akan kalsium seperti MILO UHT dapat lebih cepat mengisi kembali kebutuhan cairan dan energi tubuh setelah selesai berolahraga.  Selain itu, ekstrak malt yang terkandung di dalam MILO UHT mampu memberikan sumber energi dan vitamin bagi tubuh. Selain itu, MILO UHT juga kaya akan kalsium, fosfor, dan zat besi yang dibutuhkan tubuh setelah berolahraga.
 

Di usia sekolah, Ibu perlu memperhatikan kebutuhan energi anak. Di usia ini anak sudah memiliki banyak kegiatan yang menanti setiap hari. Untuk mendukung tumbuh kembang anak di usia sekolah, Ibu wajib memperhatikan asupan dan nutrisi hariannya. Apakah Ibu sudah yakin kebutuhan nutrisi anak sudah cukup terpenuhi?

Berdasarkan tabel asupan gizi anak dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia tahun 2019, anak di usia aktif sekolah membutuhkan paling tidak minimal 1.650 kalori.

Tabel Angka Kecukupan Gizi (AKG) Rata-rata yang Dianjurkan (per Orang per Hari)

Anak Umur 7 - 12 Tahun

Umur

Berat

Tinggi

Energi

Protein

7 - 9 tahun

25 kg

120 cm

1650 kkal

45 gram

10 - 12 tahun (Laki-laki)

35 kg

138 cm

2050 kkal

50 gram

10 - 12 tahun (Perempuan)

38 kg

145 cm

2050 kkal

50 gram

Adapun khusus untuk anak yang aktif tentu aktivitas kesehariannya lebih banyak dibandingkan anak pada umumnya. Ibu juga perlu memperhatikan kebutuhan energi anak demi mendukung aktivitas belajar dan aktivitas fisik seperti olahraga.

Baca Juga : Kebutuhan Energi Anak dan Orang Dewasa Beda, Lho! Berikut Faktanya!

Berikut adalah anjuran asupan kalori yang dibutuhkan anak yang aktif yang terbagi dalam umur dan jenis kelamin.

Umur

Anak Laki-laki

Anak Perempuan

6 tahun

1800 kkal

1650 kkal

7 tahun

1950 kkal

1775 kkal

8 tahun

2100 kkal

1950 kkal

9 tahun

2275 kkal

2125 kkal

10 - 12 tahun

2475 kkal

2300 kkal

Berapa Kali Idealnya Anak Makan dalam Satu Hari?

Menurut Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, berikut ini adalah rekomendasi ideal tentang berapa kali anak perlu makan dalam satu hari:

  • 5-11 tahun: 3 kali sehari dan camilan 2 kali sehari
  • 12-25 tahun: 3 kali sehari dan camilan 1 kali sehari

Baca Juga : Cek, Ini Beda Kebutuhan Nutrisi Anak Perempuan dan Laki-Laki

Tak hanya kebutuhan energi anak yang harus Ibu tahu. Demi melengkapi asupan gizi harian anak, Ibu juga harus tahu seluruh nutrisi yang dibutuhkan anak. Berikut ini adalah kebutuhan nutrisi lengkap untuk anak:

1. Protein

Ibu harus memastikan setiap porsi makan anak mengandung 10% hingga 30% protein dari jumlah asupan energi. Tujuannya adalah untuk menjaga kadar glukosa dalam darah saat anak mulai aktif memiliki aktivitas fisik seperti olahraga. Hal ini bisa Ibu mulai saat anak berada di usia 4 tahun.

2. Kalsium

Kalsium dibutuhkan untuk pertumbuhan tulang dan kontraksi otot. Apalagi bila Sang Juara sedang aktif-aktifnya, pemenuhan kalsium penting dilakukan. Adapun kebutuhan kalsium harian anak di usia 4-8 tahun sebesar 1.000 mg per hari. Khusus untuk anak di usia 9-18 tahun kebutuhan kalsium hariannya sebesar 1.300 mg per hari.

3. Zat Besi

Banyak kasus ditemukan kurangnya asupan zat besi pada makanan yang dikonsumsi anak. Padahal zat besi juga tak kalah pentingnya untuk tubuh, lho. Zat besi berperan dalam pembentukan hemoglobin yang membawa oksigen ke seluruh jaringan di dalam tubuh.

Oleh karena itu, anak perlu mendapatkan zat besi yang cukup saat makan. Anak yang berada di usia 1-10 tahun membutuhkan asupan zat besi antara 7-10 mg per harinya.

4. Vitamin D

Vitamin D dibutuhkan untuk kesehatan tulang anak dan menambah kekuatan pada otot karena vitamin D memiliki peran dalam penyerapan kalsium. 

5. Mineral

Berdasarkan Angka Kecukupan Gizi (AKG), anak aktif dan suka aktivitas olahraga membutuhkan setidaknya 1,5 liter mineral untuk mengembalikan kadar air dalam tubuh yang dikeluarkan melalui keringat. Ibu bisa menyiasatinya dengan memberi minuman bergizi dengan kandungan susu. 

Isi Piring Sang Juara dengan Makanan Bergizi

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dalam kampanye Isi Piringku memberikan panduan mengisi piring anak untuk sekali makan. Hal ini bertujuan agar kebutuhan energi anak setiap harinya terpenuhi. Perhitungannya, dalam seporsi makanan untuk anak, terdapat ⅓ piring berisi karbohidrat, ⅓ berisi sayuran, dan ⅓ lainnya berisi lauk-pauk dan buah-buahan. 

Sebagai contoh: makan siang dengan kalori kurang lebih 700 kalori.

  • Makanan Pokok (Nasi maupun penggantinya, seperti kentang atau mie)
    • 150 gram nasi = 3 centong nasi; atau 3 buah kentang (300 gram); atau 1 ½ gelas mie kering (75 gram).
  • Sayuran
    • 150 gram sayuran = 1 mangkok sedang.
  • Lauk-pauk
    • Lauk-pauk Hewani
      • 75 gram ikan kembung = 2 potong sedang ayam tanpa kulit (80 gram); atau 1 butir telur ayam ukuran besar (55 gram); atau 2 potong daging sapi sedang (70 gram).
    • Lauk-pauk Nabati
      • 100 gram tahu = 2 potong sedang tempe (50 gram).
  • Buah
    • 150 gram pepaya = 2 potong pepaya ukuran sedang; atau 2 buah jeruk sedang (110 gram); atau 1 buah kecil pisang ambon (50 gram).
       

Itu tadi informasi lengkap soal asupan bergizi yang dapat memenuhi kebutuhan energi anak. Agar anak tetap menjadi juara di tengah padatnya aktivitas belajar dan fisik, Ibu juga bisa melengkapi kebutuhan energinya dengan memberikan MILO 3in1. MILO 3in1 diperkaya vitamin B2, B3, B6, B12, dan vitamin C yang dapat meningkatkan energi anak ketika beraktivitas sehingga tetap aktif sepanjang hari!

Meski anak masih bersekolah secara daring, Ibu tetap perlu memperhatikan sarapan sehat untuk anak sekolah. dr. William Sears, dokter anak asal California, Amerika Serikat menyatakan bahwa anak yang rajin sarapan pagi akan lebih fokus dalam belajar daripada anak yang melewatkan sarapan pagi. Hal ini disebabkan energi yang berasal dari asupan karbohidrat bisa membuat anak lebih aktif dalam berdiskusi, menangani suatu persoalan yang diberikan guru, hingga mendapatkan nilai yang lebih baik. Lalu, sarapan seperti apa yang sebaiknya diberikan kepada anak? Berikut ini kreasi menu sarapan yang bisa Ibu buat beserta kandungan nutrisinya.

Baca Juga : 3 Alasan Anak Harus Sarapan Saat Mau Ujian

1. Bubur Ayam

Saat cuaca dingin dan hujan turun, Ibu bisa membuat sarapan sehat untuk anak sekolah seperti bubur ayam agar tubuhnya tetap terasa hangat di pagi hari. Ibu memerlukan beras putih yang sudah dicuci bersih, kaldu ayam, garam, dan telur ayam yang sudah direbus untuk memasak bubur ayam dengan topping lengkap. Untuk cara membuatnya, cek di sini, ya!

Setelah itu, jangan ketinggalan untuk melengkapi sarapan anak dengan MILO 3in1. Memangnya ada bedanya sarapan dengan dilengkapi MILO dan tidak? Yuk, cek kandungan nutrisinya!

Kandungan Nutrisi

Sarapan Dilengkapi MILO

Sarapan tanpa MILO

Energi

33%

25%

Protein

48%

38%

Zat Besi

65%

31.9%

Vitamin D

36%

2.67%

Vitamin B1

58%

33.4%

Vitamin B2

80.9%

31.9%

Vitamin B3

103.5%

57.3%

Vitamin B5

52%

24.5%

2. Nasi Goreng

Ibu juga bisa berkreasi dengan nasi sebagai sarapan sehat untuk anak sekolah. Pasalnya, ada juga anak yang merasa belum makan kalau belum memakan nasi. Kreasi pertama dengan nasi adalah memasak nasi goreng. Selain mudah dibuat, bahannya pun mudah ditemukan di dapur. Ibu bisa mengintip resepnya di sini.

Namun, jangan lupa untuk melengkapi sarapan anak dengan MILO 3in1. Berikut ini adalah nutrisi yang akan didapatkan anak bila sarapan nasi goreng dilengkapi MILO 3in1 dan yang tidak.

Kandungan Nutrisi

Sarapan Dilengkapi MILO

Sarapan tanpa MILO

Energi

34%

25%

Protein

79%

70%

Zat Besi

89%

55.2%

Vitamin D

33%

0%

Vitamin B1

45%

20.3%

Vitamin B2

67.8%

18.8%

Vitamin B3

77.3%

31.1%

Vitamin B5

59.3%

32.2%

Vitamin C

75%

33%

3. Nasi Kuning

Kreasi sarapan sehat untuk anak sekolah berbahan nasi lainnya yang bisa dicoba di rumah adalah nasi kuning. Ibu hanya perlu menyiapkan 500 gram nasi putih, 50 gram santan, kunyit dan jahe 1 ruas. Siapkan pula 2 siung bawang putih dan 3 siung bawang merah. Selain itu, siapkan juga garam, 1 batang serai dan 2 lembar daun salam. Bagaimana cara membuatnya? Ibu bisa cek resep lengkapnya di sini.

Untuk melengkapi sarapannya, Ibu bisa menyiapkan MILO yang disajikan dengan es batu agar terasa lebih segar. Penting untuk menyiapkan MILO untuk melengkapi sarapan anak, lho. Berikut ini adalah perbedaan sarapan nasi kuning yang dilengkapi MILO dan yang tidak.

Kandungan Nutrisi

Sarapan Dilengkapi MILO

Sarapan tanpa MILO

Energi

27%

19%

Protein

29%

19%

Zat Besi

50%

16.2%

Vitamin D

37%

3.28%

Vitamin B1

46%

21.1%

Vitamin B2

63.4%

14.4%

Vitamin B3

83.2%

37%

Vitamin B5

46.7%

18.8%

4. French Toast

Roti juga bisa menjadi pilihan sajian sarapan sehat untuk anak sekolah, lho. Ibu bisa membuat French toast sehat dengan bahan roti tawar gandum, telur ayam, margarin, kayu manis bubuk, dan susu full cream. Intip cara membuatnya di sini, ya.

Untuk melengkapi sarapan anak, jangan lupa menyajikan segelas MILO. Berikut ini nutrisi yang terkandung saat anak menyantap French toast dengan dilengkapi MILO dan tanpa MILO.

Kandungan Nutrisi

Sarapan Dilengkapi MILO

Sarapan tanpa MILO

Energi

25%

17%

Protein

39%

29%

Zat Besi

69%

36.1%

Vitamin D

44%

10.2%

Vitamin B1

57%

32.6%

Vitamin B2

80.5%

31.5%

Vitamin B3

73.7%

27.5%

Vitamin B5

47.5%

19.7%

Vitamin C

51%

8%

5. MILO Balls

Bola-bola sereal juga bisa menjadi salah satu ide kreasi sarapan sehat untuk anak sekolah. Saat anak bosan bersantap sarapan dengan makanan berat, MILO Balls bisa menjadi pilihan Ibu. Agar nutrisi yang didapatkan anak lebih maksimal jangan lupa tambahkan beberapa buah-buahan seperti stroberi atau apel di atasnya.

Saat menyiapkan MILO Balls, jangan lupa pakai MILO 3in1, ya. Memangnya ada bedanya sarapan sereal dengan MILO dan tanpa MILO? Ibu bisa memeriksanya langsung di tabel kandungan nutrisi ini.

Kandungan Nutrisi

Sarapan Dilengkapi MILO

Sarapan tanpa MILO

Energi

27%

19%

Protein

29%

20%

Zat Besi

104%

70.6%

Vitamin D

52%

18.33%

Vitamin B1

29.3%

4.9%

Vitamin B2

134.5%

85.5%

Vitamin B3

132.4%

86.2%

Vitamin B5

45.1%

32.8%

Vitamin C

64%

22%

 

6. Sandwich

Kreasi sarapan sehat yang praktis terakhir adalah sandwich atau roti lapis sangat cocok untuk dimakan anak di pagi hari bersama MILO. Sarapan sandwich termasuk praktis karena cara membuatnya mudah dan makannya pun tidak repot. Ibu bisa mengecek resepnya di sini.

Selain itu, tanyakan kepada anak terlebih dahulu ingin sarapan dilengkapi MILO hangat atau dingin. Kenapa harus sarapan dilengkapi MILO? Tentunya demi melengkapi kebutuhan nutrisi anak, Bu. Bagaimana perbedaaanya? Cek table di bawah, yuk!

Kandungan Nutrisi

Sarapan Dilengkapi MILO

Sarapan tanpa MILO

Energi

27%

19%

Protein

43%

33%

Zat Besi

61%

28.1%

Vitamin D

37%

3.28%

Vitamin B1

65%

40.5%

Vitamin B2

69.8%

20.8%

Vitamin B3

73.6%

27.4%

Vitamin B5

39.4%

11.1%

Vitamin C

67%

24%

Pentingnya Sarapan Sehat untuk Anak Sekolah Dilengkapi MILO

Anak membutuhkan asupan gizi yang seimbang untuk meningkatkan imunitas tubuh dan membantunya tetap berenergi. Asupan gizi yang dimaksud seperti vitamin A, vitamin B2, B3, B6, B12, vitamin D, vitamin C, fosfor, kalsium, dan zat besi. Setiap gelas MILO mengandung nutrisi tersebut serta kebaikan alami yang berasal dari susu, ekstrak malt, dan cokelat untuk mendukung Sang Juara tetap berenergi untuk belajar dan beraktivitas. 

Ibu bisa perhatikan kembali perbedaan saat anak mengonsumsi MILO saat sarapan dan yang tidak mengonsumsi MILO saat sarapan. Perbedaannya jauh berbeda bukan? Mulai kini, segera siapkan MILO di rumah untuk menemani santap sarapan Sang Juara, ya.

Agar anak dapat tumbuh aktif dan sehat, kebutuhan energinya tentu harus dipenuhi. Ada beberapa sumber makanan dan minuman bergizi yang bisa Ibu berikan untuk meningkatkan energi anak agar bisa raih lebih. Mulai dari sayur-sayuran, buah-buahan, sumber Protein, hingga susu energi anak. Yuk, simak penjelasan lengkapnya!  

1. Pisang 

Buah pisang merupakan sumber gula alami yang terbukti mampu mengembalikan energi tubuh setelah anak melakukan aktivitas fisik berat seperti berolahraga. Adapun kandungan Karbohidrat Kompleks, Protein, Magnesium, Vitamin B, dan Asam Amino ydi dalam pisang dapat menunjang kebutuhan nutrisi tubuh anak setelah aktif bergerak, sehingga sangat cocok dikonsumsi setelah berolahraga.  

2. Kacang-Kacangan 

Selain lezat disantap sebagai camilan sehat, kacang-kacangan juga mampu mengembalikan energi anak setelah berolahraga karena kaya akan kandungan Vitamin B, Serat, dan Protein. Tidak hanya itu, jenis kacang-kacangan juga mengandung Mineral Antioksidan yang terbukti mampu meningkatkan sistem imun tubuh anak.  

Asupan kacang-kacangan ini sangat cocok dikonsumsi sebagai camilan baik sebelum atau di sela-sela istirahat saat berolahraga. Untuk manfaat yang lebih optimal, Ibu bisa berikan bersamaan dengan susu energi anak setelah olahraga.  

3. Ubi 

Camilan sehat lainnya yang bisa Ibu berikan untuk meningkatkan energi anak adalah ubi. Ubi mengandung Vitamin C, Magnesium, dan Zat Besi yang menjadi asupan esensial dalam meningkatkan energi tubuh anak. Selain sehat, ubi juga bisa jadi camilan yang dapat membuat anak kenyang lebih lama. Oleh karena itu, asupan bergizi ini cocok menjadi camilan sehat sebelum berolahraga.  

Untuk penyajiannya pun bisa disesuaikan dengan selera. Misal, jika anak lebih menyukai camilan gurih, maka bisa direbus atau goreng dan tumis bawang. Sementara untuk yang menyukai camilan manis, bisa direbus kemudian taburi madu di atasnya.  

4. Madu 

Beralih ke minuman bergizi, ada juga pilihan lain selain susu energi anak yang bernutrisi tinggi dan bantu anak jadi lebih aktif bergerak, yaitu madu. Madu sangat baik dikonsumsi dengan cara dilarutkan dalam air hangat dan diminum di pagi hari agar tubuh jadi lebih berstamina.  

Madu sendiri telah dikonsumsi oleh para atlet sejak zaman Yunani kuno lho, Bu! Ini dikarenakan madu kaya akan Karbohidrat dan Glikogen yang bisa membantu mengembalikan energi, khususnya pada otot serta tubuh yang kelelahan setelah berolahraga.  

5. Susu 

Terakhir adalah susu energi anak. Susu menjadi asupan minuman bernutrisi yang bisa dikonsumsi setiap hari, khususnya setelah berolahraga. Alasannya, susu tinggi akan kandungan Karbohidrat yang bisa membantu mengembalikan energi anak setelah beraktivitas fisik. Selain itu kandungan Kalsium dalam juga sangat baik bagi kesehatan tulang dan ototnya.  

Ibu dapat memilih susu energi anak kaya akan Vitamin B Kompleks yang terbukti efektif dalam meningkatkan energi anak agar dapat raih lebih. Ibu juga bisa mendapatkan manfaat susu dari segelas minuman cokleat bergizi MILO 3in1.  

Baca Juga: Pentingnya Aktivitas Fisik Bagi Pertumbuhan Anak 

MILO 3in1 merupakan minuman cokelat bergizi dilengkapi dengan kandungan susu dan ekstrak malt yang membantu mengembalikan energi tubuh anak setelah berolahraga. Selain dapat menjadi sumber salah satu pilihan minuman dengan susu energi anak yang ideal, MILO 3in1 juga mampu memenuhi 25% dari kebutuhan Vitamin C Sang Juara. 

Selama situasi seperti saat ini, aktivitas kumpul-kumpul bersama teman tidak direkomendasikan. Oleh karena itu, jenis olahraga yang bisa mulai dicoba anak pun jadi ikut berkurang. Nah, untungnya masih banyak jenis olahraga anak yang bisa ditekuni secara individual bahkan bisa dilakukan di rumah. Salah satunya bela diri. 

Manfaat Olahraga Bela Diri untuk Anak 

Selain memiliki banyak manfaat bagi kesehatan dan pertumbuhan fisik anak, jenis olahraga bela diri juga bermanfaat bagi psikis anak. Berikut ini lima manfaatnya, Bu. 

1. Tubuhnya Lebih Kuat  

Ketika melakukan gerakan bela diri, tubuh anak akan aktif bergerak sehingga detak jantung pun akan ikut meningkat. Oleh karena itu, jika olahraga anak ini dilakukan secara rutin, maka dapat membantu menjaga kesehatan jantungnya. Ini sangatlah penting, mengingat jantung berperan dalam mengalirkan darah ke seluruh tubuh. Dengan begitu, anak bisa tumbuh jadi lebih kuat.  

2. Bantu Anak Lebih Disiplin 

Ketika berolahraga di rumah, anak belajar untuk lebih disiplin terhadap waktu dan mengikuti peraturan yang ada. Misal, meski olahraga bela diri di rumah, anak tetap diharuskan untuk menggunakan seragam, fokus pada pelatihan tanpa terganggu dengan kegiatan di sekitar rumah, hingga yang paling penting adalah disiplin waktu. Tanpa disadari, anak sedang belajar untuk lebih disiplin dan komitmen terhadap suatu hal.  

3. Melatih Anak Lebih Berani 

Olahraga anak seperti bela diri merupakan jenis aktivitas fisik yang penuh tantangan. Anak akan dihadapkan dengan tantangan baru setiap latihannya, seperti belajar gerakan yang sebelumnya asing hingga berani mengutarakan pendapatnya. Ini dikarenakan sebelum atau setelah latihan, pelatih biasanya akan mengajak Sang Juara untuk bertukar pikiran soal tantangan dan pencapaian seperti apa yang akan diraih selanjutnya. 

4. Menghilangkan Stres 

Ketika olahraga, tubuh anak akan mengeluarkan endorfin atau hormon kebahagiaan yang dapat membuatnya memiliki energi positif dan lebih semangat. Selain itu, gerakan dalam bela diri juga lekat dengan aktivitas fisik seperti melompat hingga berlari. Oleh karena itu, tanpa disadari jenis olahraga anak ini dapat membantu menyalurkan emosi anak dengan baik. Sehingga setelahnya ia akan merasa lebih lega dan secara emosional pun lebih stabil. 

5. Bisa Dilakukan di Rumah 

Selama masa tidak menentu seperti saat ini, rasanya cukup sulit untuk mencari jenis olahraga anak yang bisa dilakukan sendiri di rumah. Mengingat, anak tidak dianjurkan untuk berolahraga berkerumunan di luar rumah. Nah, bela diri bisa menjadi pilihan yang tepat karena bisa dilakukan sendiri tanpa perlu lawan main, serta membutuhkan peralatan dan tempat latihan yang fleksibel. Saat latihan, anak hanya membutuhkan matras atau karpet yoga, sehingga ideal dilakukan di halaman rumah.  

Kapan Idealnya Anak Bisa Mulai Belajar Bela Diri?  

Jenis olahraga bela diri dapat diikuti anak sejak ia berusia 6 tahun. Alasannya, pada usia tersebut, anak sudah bisa mengikuti instruksi dengan baik dan mengerti pentingnya disiplin dalam berolahraga. Tentu saja level gerakan saat latihan akan disesuaikan dengan usianya ya, Bu. Meski begitu, kembali lagi harus disesuaikan dengan karakter tiap anak. Artinya, jangan paksakan jika ia tidak menyukai jenis olahraga ini, melainkan cari tahu aktivitas fisik lainnya yang digemari anak.  

Apakah Boleh Anak Belajar Bela Diri di Rumah?  

Tentu saja boleh, Bu. Tapi sebaiknya tetap mendatangkan pelatih ke rumah. Bisa juga belajar dari orangtua atau keluarga yang menguasai teknik dasar bela diri, mengingat gerakan bela diri cukup kompleks dan berkaitan dengan fleksibilitas tubuh anak. Jika tidak dilakukan dengan benar dan tanpa pengawasan ahli, anak beresiko cedera seperti terkilir.  

 

Baca Juga: Yuk, Ajak Anak Olahraga Virtual Bersama Milo! 

 

Sekarang Ibu jadi lebih tahu manfaat olahraga anak bela diri bagi kesehatan fisik dan mentalnya, bukan? Nah, selain mengajak anak aktif olahraga, pastikan Ibu bekali Sang Juara dengan MILO 3in1 agar ia terus benergi untuk raih lebih. MILO 3in1 dengan ekstrak malt, susu, dan rasa yang lezat diperkaya Vitamin B Kompleks serta Zat Besi yang dapat membantu mengembalikan energi setelah berolahraga bela diri.

Bu, daya tahan tubuh atau imunitas yang kuat sangat penting untuk mencegah berbagai penyakit masuk ke dalam tubuh anak. Oleh karena itu, penting bagi Ibu untuk memerhatikan asupan nutrisi hariannya. Selain mengonsumsi  makanan bernutrisi seimbang dan cukup sesuai usianya, Sang Juara juga perlu untuk selalu aktif bergerak guna meningkatkan daya tahan tubuhnya. Yuk, simak selengkapnya! 

Mengapa Aktivitas Fisik Penting Bagi Daya Tahan Tubuh Anak? 

Aktivitas fisik anak yang dilakukan secara rutin bisa meningkatkan daya tahan tubuh untuk membantu menangkal penularan virus dan bakteri. Ketika aktif bergerak, sirkulasi darah akan ikut meningkat, sehingga tubuh secara otomatis mampu membersihkan bakteri yang masuk dalam saluran pernapasan. Akhirnya, antibodi anak akan terbentuk dan mampu melawan infeksi hingga mengurangi hormon stres dalam tubuh.  

Selain itu, menurut direktur Fakultas Kedokteran Universitas Arizona – Farshad Fani Marvasti, MD – olahraga secara teratur juga dapat mengurangi peradangan dan memungkinkan sistem kekebalan tubuh bekerja lebih baik.  

Rekomendasi Aktivitas Fisik yang Bisa Dilakukan di Rumah 

Meski Sang Juara dituntut untuk lebih sering beraktivitas di rumah, ada banyak rekomendasi aktivitas fisik yang tetap dapat ia lakukan agar daya tahan tubuhnya terjaga. Misalnya, mengikuti anjuran World Health Organization (WHO, yaitu melakukan peregangan selama 3-4 menit untuk meningkatkan sirkulasi darah dan aktivitas otot saat istirahat sekolah online.  

Meski terkesan sederhana, kebiasaan ini bermanfaat bagi kesehatan fisik dan mental. Sebab, melakukan peregangan selama selama beberapa menit dapat mengontrol tekanan darah dan menjaga kesehatan jantung anak yang berperan penting dalam meningkatkan imunitas tubuh. Rekomendasi aktivitas fisik dari WHO lainnya adalah mengikuti kelas olahraga online, menari, dan lompat tali. Nah, untuk mengikuti kelas olahraga online, Ibu juga bisa mengajak Sang Juara untuk mengikuti Kelas Activ dari MILO di sini

Durasi Ideal untuk Anak Beraktivitas Fisik 

Untuk kisaran usia 7-17 tahun, disarankan melakukan aktivitas fisik anak yang sederhana sekitar 60 menit setiap harinya. Sementara untuk aktivitas fisik yang agak berat, seperti jogging, bersepeda, dan olahraga kardio lainnya yang dapat memperkuat tulang sebaiknya dilakukan secara rutin 3 kali seminggu. Terakhir, aktivitas fisik yang berkaitan dengan pembentukan otot, seperti push up, angkat beban ringan, dan sejenisnya disarankan setidaknya 3 kali seminggu. Sebaiknya olahraga juga tidak dilakukan secara berlebihan karena berisiko memberatkan kerja jantung untuk memompa darah ke seluruh tubuh. Jadi, lakukan olahraga dengan durasi secukupnya dan cek kemampuan Sang Juara juga, ya.  

Baca Juga: 4 Ide Kegiatan Anak Di Rumah Agar Tetap Aktif Bergerak! 

Ternyata, tidak sulit bukan Bu untuk mengajak Sang Juara melakukan aktivitas fisik anak selama di rumah saja. Selain memperhatikan intensitas fisik anak, jangan lupa beri ia MILO UHT untuk mengisi kembali energinya. MILO UHT dengan ekstrak malt, susu, dan rasa cokelat yang lezat diperkaya Vitamin B Kompleks membantu anak lebih semangat dan berenergi dalam beraktivitas setiap harinya. Dengan kemasan praktis dan siap minum, MILO UHT juga kini hadir dengan sedotan kertas, sebagai upaya untuk membantu mengatasi permasalahan seputar sampah plastik saat ini.

Seperti yang kita ketahui, aktif bergerak menjadi salah satu cara untuk Sang Juara mendapatkan tubuh  sehat dan kuat. Sebelum mulai olahraga, ada satu hal yang tidak boleh terlupakan, yaitu pemanasan. Manfaat pemanasan sebelum olahraga untuk mempersiapkan tubuh sebelum mulai melakukan aktivitas fisik dan menghindari risiko cedera. Pemanasan merupakan gerakan yang membantu mempersiapkan seseorang menghadapi tantangan saat berolahraga.

Pemasanan juga berhubungan dengan sistem jantung dan pembuluh darah. Aktivitas ini membuat detak jantung dan aliran darah meningkat sehingga aliran darah ke oksigen lebih banyak jumlahnya. Pemanasan juga mengaktifkan dan memperkuat hubungan antara saraf dan otot, sehingga meningkatkan efisiensi gerakan.

Manfaat Pemanasan Sebelum Anak Berolahraga

Manfaat pemanasan yang utama adalah mempersiapkan tubuh untuk melakukan aktivitas olahraga sehingga kita terhindar dari resiko cedera. Selain itu, ada beberapa manfaat lainnya yang bisa Sang Juara dapatkan. Apa saja itu? Yuk, cari tahu!

1. Bantu Anak Lebih Menikmati Olahraganya

Manfaat pemanasan sebelum olahraga dapat membantu sendi dalam tubuh anak lebih leluasa bergerak. Sebab, beberapa gerakan pemanasan olahraga mengajak anak meregangkan otot dan menahan satu posisi dalam beberapa waktu. Ada juga beberapa gerakannya dilakukan berulang. Hal inilah yang akhirnya dapat membuat sendi tubuh anak leluasa, sehingga ia bisa berolahraga dengan nyaman dan performa aktivitas fisiknya pun dapat lebih maksimal.

2. Mengurangi Risiko Cedera

Perlu Ibu ketahui, bahwa cedera saat berolahraga umumnya terjadi akibat kram otot atau terkilir. Nah, risiko tersebut sebenarnya bisa dikurangi dengan melakukan pemanasan. Hal ini dikarenakan gerakan pemanasan dapat mengoptimalkan elastisitas otot sehingga lebih rileks. Selain itu, manfaat pemanasan sebelum olahraga juga dapat meningkatkan aliran darah ke otot guna mengurangi rasa nyeri otot setelah berolahraga. 

3. Memperbaiki Postur Tubuh 

Tujuan utama dari pemanasan adalah mencegah ketidakseimbangan otot yang pada akhirnya dapat mengganggu aktivitas fisik anak. Namun, terlepas dari itu, peregangan secara rutin dapat memberikan manfaat yang baik bagi postur tubuh. Bahkan beberapa riset kesehatan menyebutkan bahwa pemanasan sebelum olahraga, dapat membantu memperbaiki postur tubuh anak, lho.

4. Mengurangi Risiko Nyeri Setelah Berolahraga

Setelah berolahraga, umumnya otot dalam tubuh akan terasa nyeri sehingga anak kesulitan untuk beraktivitas setelahnya. Nah, risiko ini dapat diminimalkan dengan melakukan peregangan sebelum olahraga. Mengapa begitu? Karena peregangan dapat meningkatkan kinerja sirkulasi darah secara optimal ke otot dan sendi. Hal ini nanti akan membantu pemulihan fisik anak setelah olahraga lebih cepat. Jadi, anak tidak perlu khawatir akan nyeri otot berlebihan setelah melakukan aktivitas fisik. 

5. Meningkatkan Fleksibilitas Tubuh

Fleksibilitas tubuh penting dimiliki Sang Juara untuk mengurangi risiko terjadinya cedera atau rasa nyeri pada area-area tubuh tertentu, seperti sakit punggung. Jadi, bukan berarti hanya jenis olahraga seperti yoga saja yang membutuhkan latihan fleksibilitas, tapi juga hampir semua jenis olahraga lainnya. Nah, fungsi pemanasan bisa bantu meningkatkan fleksibilitas tubuh yang dibutuhkan. Namun butuh proses dan harus dilakukan secara konsisten ya. 

6. Melepas stres 

Selain bermanfaat bagi kesehatan fisik, tujuan pemanasan sebelum olahraga juga bisa menjadi kegiatan untuk melepas stres. Sebab, ketika mengalami stres, otot dalam tubuh akan menjadi tegang - biasanya pada area leher dan pundak. Untuk itu, Ibu bisa ajak anak melakukan pemanasan untuk merelaksasi otot-otot tubuh dan membantu mengurangi stres.

Tips Melakukan Pemanasan Sebelum Berolahraga

Pemanasan memang terlihat mudah namun masih banyak orang yang keliru saat melakukannya. Pemanasan harus dilakukan dengan benar untuk mencegah cedera dan membuat aktivitas fisik yang dilakukan Si Kecil lebih efektif. Nah, agar Sang Juara tidak keliru saat melakukan pemanasan sebelum berolahraga, berikut teknik yang harus diperhatikan:

  • Secara umum, pemanasan harus dilakukan dengan memusatkan perhatian terlebih dahulu pada kelompok otot besar, seperti paha belakang. Kemudian Ibu bisa meminta Si Kecil melakukan latihan yang lebih spesifik untuk olahraga atau aktivitas fisik yang akan dilakukan.
  • Pemanasan sebaiknya dilakukan minimal 10 menit atau lebih sebelum memulai rutinitas olahraga apa pun untuk mengurangi kemungkinan cedera. Jika pemanasan terlalu singkat, maka aliran darah ke otot tidak mencukupi sehingga menyulitkannya untuk menangani kekuatan peregangan, tarikan, dan kontraksi yang diperlukan selama berolahraga.
  • Lakukan gerakan pemanasan dengan perlahan lalu tingkatkan kecepatan atau intensitas.
  • Setelah membuat otot tubuh hangat, luangkan beberapa menit untuk melakukan peregangan. Karena tujuan pemanasan Anda adalah untuk meningkatkan detak jantung dan membuat kita siap untuk latihan yang lebih intens, pilihlah peregangan yang dapat dilakukan sambil berdiri.

Itu tadi enam manfaat pemanasan sebelum olahraga. Ternyata banyak sekali ya Bu manfaatnya, baik secara fisik maupun mental untuk Sang Juara. Selain melakukan pemanasan, pastikan Ibu juga mengembalikan energi anak setelah berolahraga dengan MILO 3in1. Selain penyajiannya yang praktis, MILO 3in1 kaya akan kandungan Protein dan Vitamin B Kompleks yang dapat membantu memberikan energi untuk raih lebih. Untuk hasil manfaat yang maksimal, sebaiknya berikan secara rutin di pagi hari sebelum mulai beraktivitas dan malam hari sebelum istirahat ya, Bu!

Apakah Sang Juara termasuk anak yang aktif bergerak? Itu berarti ia butuh asupan makanan nutrisi tinggi yang tepat, Bu. Anak yang aktif bergerak tentu mengeluarkan energi lebih banyak. Terkadang, ia butuh asupan energi lebih meski belum saatnya jam makan. Untuk itu, Ibu bisa membekali Sang Juara dengan minuman dan makanan yang mudah dibawa dan dikonsumsi berikut ini supaya ia bisa tetap aktif dan berenergi untuk raih lebih. 

1. Pisang 

Tahukah, Bu? Pisang merupakan salah satu makanan nutrisi tinggi yang sangat bermanfaat bagi kesehatan fisik anak, khususnya ketika dikonsumsi setelah berolahraga. Ini dikarenakan satu buah pisang memiliki sekitar 120 kalori dan 16 gram gula yang dapat memberikan asupan energi tubuh anak. Selain itu, pisang juga mengandung sekitar 1,5 gram protein yang dapat memberi asupan pada otot setelah anak aktif bergerak. Bahkan, beberapa penelitian menganjurkan buah ini sebagai bahan utama minuman olahraga yang dapat menggantikan elektrolit atau cairan tubuh yang hilang.  

Baca Juga : 6 Sumber Makanan Nutrisi Tinggi untuk Penuhi Energi Anak

2. Telur Rebus 

Telur kaya akan kandungan Vitamin A, Vitamin B5, Vitamin B12, Fosfor, Vitamin B2, dan Selenium. Menurut Dr Rohini Patil - pendiri dan ahli gizi Nutracy Lifestyle asal India - makanan nutrisi tinggi ini merupakan menu sarapan yang baik sebab dapat menjaga dan meningkatkan energi tubuh anak sebelum beraktivitas. Selain itu, telur juga tinggi akan kandungan Zat Besi yang dapat meningkatkan sistem daya tahan tubuh. Dengan begitu, Sang Juara bisa terus beraktivitas karena tidak mudah sakit.  

3. Ubi Jalar 

Apakah Ibu sering menyiapkan camilan ubi untuk anak? Jika iya, berarti ini sangat bagus, Bu! Ubi jalar berukuran sedang mengandung sekitar 4 gram Serat dan 438 mg Kalium. Kedua kandungan tersebut berperan besar dalam memberikan sumber energi pada tubuh anak. Nah, perlu Ibu ketahui, bahwa nutrisi tersebut terkandung dalam bagian kulit ubi. Oleh karena itu, sebaiknya tidak mengupas kulitnya, agar manfaat ubi bisa didapatkan secara maksimal.  

4. Apel 

Selain menyegarkan, apel merupakan salah satu makanan nutrisi tinggi, di antaranya adalah antioksidan bernama Flavonoid yang dapat memberikan energi pada anak. Selain itu, ada juga kandungan Vitamin dan Mineral yang terbukti mampu menjaga sistem daya tahan tubuh anak, Bu. Untuk penyajiannya, sebaiknya Ibu tidak kupas kulit apel agar kandungan Serat dalam apel tidak hilang. Jika anak kurang suka dengan rasa apel, Ibu bisa kreasikan menjadi oatmeal, lumpia apel cokelat, dan kreasi camilan lainnya.  

5. Ikan 

Tidak hanya baik bagi pertumbuhan dan fungsi otak, ikan juga kaya akan Protein dan Vitamin B yang dapat memenuhi kebutuhan energi tubuh anak agar tetap aktif sepanjang hari. Sebagai rekomendasi, Ibu bisa cari jenis ikan yang tulangnya mudah dipilah, seperti ikan gurame. Atau Ibu bisa juga pilih yang tulangnya sedikit, seperti ikan mujair. Dengan begitu, Ibu tidak perlu khawatir anak tersedak tulang ikan. 

6. MILO UHT 

Salah satu minuman bernutrisi yang dapat mengembalikan energi tubuh anak adalah minuman yang mengandung susu. Karena itu, Ibu bisa siapkan MILO UHT yang memiliki kandungan susu dilengkapi Ekstrak Malt, Minyak Nabati, Kakao, Mineral, dan Premiks Vitamin B Kompleks. Dengan kandungan nutrisi yang lengkap, anak bisa lebih semangat dan berenergi dalam melakukan aktivitasnya setiap hari.  

Baca Juga: PERHATIKAN 4 HAL INI SAAT MEMILIH BUBUK COKELAT UNTUK MINUMAN ANAK 

Ternyata ada banyak sekali ya Bu, minuman dan makanan nutrisi tinggi yang dapat meningkatkan energi anak. Semoga membantu, ya! 

Mulai dari cuca yang tak mendukung, lingkungan di luar rumah yang cukup ramai oleh orang lain yang berolahraga, hingga situasi seperti saat ini, bisa jadi membatasi Sang Juara untuk bergerak aktif. Terus bagaimana solusinya, supaya anak dapat terus aktif bergerak? Jangan khawatir Bu, lakukan beberapa kegiatan anak di rumah yang menyenangkan ini: 

1. Ikutan Kelas Activ  

MILO punya cara seru untuk mengajak Ibu dan anak menerapkan gaya hidup yang aktif di rumah. Salah satunya, adalah olahraga senam. Senam itu jadi salah satu olahraga ringan yang gampang untuk dilakukan di rumah. Ini karena aktivitas fisik yang satu ini tidak membutuhkan perlengkapan khusus. Jadi, Ibu dan anak cukup gunakan pakaian olahraga yang nyaman.  

Nah, supaya makin seru, Ibu bisa ajak anak ikutan Kelas Activ untuk melakukan senam MILOrobic. Selain bermanfaat untuk mengurangi risiko cedera sebelum memulai olahraga, senam ini juga menjadi alternatif kegiatan anak di rumah yang aktif dan menyenangkan, lho. Gimana, sudah siap untuk senam bersama anak? Yuk, ikutan Kelas Activ di sini

2. Bermain Engklek atau Emprak Modern 

Masih ingat permainan engklek atau emprak, Bu? Permainan tradisional ini tidak hanya seru, tapi juga punya banyak manfaat untuk Sang Juara. Nah, supaya tidak bosan, bagaimana kalau kali ini Ibu ajak anak bermain engklek modern! 

Caranya gampang, Ibu tinggal mencetak gambar jejak kaki dan tangan menggunakan printer pada tiap lembar kertas atau bisa juga membuatnya dengan cara menjiplak kaki dan tangan pakai pensil warna. Lalu, susun gambar tersebut di atas lantai. Ajak anak bergerak maju di atas kertas mengikuti instruksi gambar. Misalnya, gambar satu jejak kaki berarti berdiri di atas kertas dengan satu kaki, dan seterusnya. Selain menyenangkan, kegiatan anak di rumah ini juga bisa melatih keseimbangan dan otot tubuh anak.  

3. Bermain Twister 

Konsepnya tidak jauh berbeda dengan permainan Engklek Modern di atas. Namun, permainan ini bisa dilakukan bersamaan oleh 2-4 orang sekaligus, dan setiap pemain harus bergerak di atas karpet Twister mengikuti instruksi acak. Misalnya, kaki kiri menginjak lingkaran biru, dan seterusnya. Kalau Ibu tidak punya karpetnya di rumah, Ibu bisa membuatnya sendiri menggunakan karton atau kertas origami warna-warni yang digunting berbentuk lingkaran dan ditempel di atas lantai. Ibu juga bisa membuat sendiri instruksi gerakannya di atas kertas berbentuk lingkaran, lalu gunakan botol kosong yang diputar di tengah lingkaran tersebut untuk menunjukkan mana gerakan yang harus dilakukan para pemain.  

Kegiatan anak di rumah yang satu ini dapat melatih kemampuan berpikir anak, Bu. Sebab, ia harus memikirkan jalan keluar agar tidak jatuh ketika mengikuti instruksi. Selain itu, keseimbangan, kekuatan otot, hingga kemampuan koordinasi tubuh anak juga akan teruji dalam permainan ini.  

 

Baca Juga: OLAHRAGA TINGKATKAN KEMAMPUAN AKADEMIK ANAK, BENARKAH? 

 

Gimana? Apakah Ibu tertarik untuk mengajak Sang Juara aktif bergerak dengan melakukan kegiatan anak di rumah seperti empat rekomendasi di atas? Agar anak tetap aktif, pastikan kebutuhan energinya terpenuhi. Salah satunya, dengan memberikan anak MILO Activ-Go. Memiliki rasa cokelat yang lezat, MILO Activ-Go kaya akan kandungan Ekstrak Malt, Kakao, Mineral, dan Vitamin B Kompleks, untuk membantu mengembalikan energi anak setelah beraktivitas.

Sarapan adalah kegiatan yang penting untuk memenuhi kebutuhan energi anak supaya bisa memulai hari dengan penuh semangat. Tak hanya asal kenyang, pemenuhan gizi yang tepat juga harus diperhatikan, Bu. Oleh karena itu, pertimbangkan beberapa hal ketika memberikan anak sarapan, salah satunya memberikan susu energi anak seperti MILO 3in1. Yuk, simak tips dan rekomendasi sarapan anak yang enak dan bergizi berikut ini! 

Pentingnya Sarapan untuk Anak 

Hindari anak melewatkan sarapan, karena hal ini penting untuk mendukung aktivitasnya. Anak yang sarapan secara rutin cenderung mendapatkan kebutuhan nutrisi yang cukup, memiliki berat tubuh ideal, dan dapat lebih fokus berkonsentrasi saat belajar. Sebaliknya, anak yang melewatkan sarapan cenderung lapar sehingga banyak mengonsumsi kudapan yang kurang memiliki nilai gizi. Kebiasaan makan seperti ini berpotensi mengarah ke obesitas jika tidak dihentikan sampai dewasa. 

Hindari Kekenyangan Saat Sarapan 

Terlalu kenyang saat sarapan bisa membuat anak merasa lemas dan mengantuk. Sebab, tubuh memerlukan energi ekstra untuk memecah asupan makanan yang terlalu banyak. Selain itu, makanan juga meningkatkan kadar melatonin dalam otak, yang berperan aktif dalam mengontrol rasa kantuk setelah makan. Maka dari itu, sebaiknya berikan anak porsi sarapan yang secukupnya saja, ya Bu. 

Rekomendasi Sarapan yang Baik 

Menu sarapan yang tepat juga berpengaruh pada kinerja tubuh anak. Tentunya makanan dan minuman yang dikonsumsi saat sarapan harus bergizi supaya bisa mendukung aktivitas seharian, seperti susu energi anak MILO 3in1. Lantas, apa saja ciri-ciri sarapan yang baik? Yuk simak rekomendasi sarapan yang baik untuk anak berikut ini! 

1. Mengandung Karbohidrat 

Pastikan sarapan anak mengandung Karbohidrat ya Bu. Zat ini penting untuk mengisi energi di pagi hari. Karbohidrat adalah sumber gula yang lebih mudah dipecah oleh tubuh sehingga membuat anak lebih kenyang dan berenergi. Sumber Karbohidrat kompleks seperti sereal dan kacang-kacangan lebih direkomendasikan, karena bisa dipecah lebih cepat dari nasi dan bisa disimpan untuk cadangan energi jangka panjang. 

2. Mengandung Protein 

Mengonsumsi makanan atau minuman kaya akan protein saat sarapan seperti susu energi anak MILO, dapat membantu tubuh mengolah Karbohidrat yang dikonsumsi saat sarapan dan makan siang. Selain itu, Protein juga dikenal dapat meningkatkan fungsi kerja otak sehingga kinerja organ tubuh lebih maksimal. Dengan mengonsumsi cukup Protein, daya tahan tubuh anak juga dapat terjaga, dan pembentukan ototnya pun berkembang dengan optimal.  

3. Mengandung Vitamin dan Mineral 

Konsumsi makanan yang mengandung Vitamin dan Mineral di pagi hari akan membantu menyuplai kebutuhan harian anak. Menurut penelitian, anak yang tidak terbiasa sarapan cenderung kekurangan asupan Vitamin dan Mineral. Namun, perhatikan juga kadar gizi yang tepat ya, Bu. Kelebihan Vitamin dan Mineral pada anak sebenarnya malah menimbulkan efek negatif pada anak seperti masalah kesehatan di kemudian hari. 

 

Baca Juga: Penuhi Kebutuhan Energi Anak Agar Tetap Aktif Di Rumah 

4. Dilengkapi Segelas MILO 

Kandungan nutrisi seperti Karbohidrat, Protein, Vitamin, dan Mineral bisa didapatkan dengan mengonsumsi segelas MILO 3in1. Sebab, minuman cokelat bubuk ini mengandung Ekstrak Malt, Bubuk Kakao, dan Susu yang penuh dengan gizi. Tak hanya disukai anak karena mengandung coklat, susu energi anak MILO 3in1 juga praktis dibuat. Ibu hanya tinggal menyeduhnya dengan air panas sebelum disajikan. 

 

Yuk, lengkapi menu sarapan Sang Juara dengan susu energi anak MILO 3in1 setiap hari! Dengan begitu, Ibu dapat membantu penuhi kebutuhan energinya agar ia dapat meraih lebih!