Sarapan sehat adalah waktu makan paling penting yang sebaiknya tidak terlewatkan. Pasalnya, setiap hari anak perlu mengonsumsi asupan bergizi seimbang agar tetap aktif sepanjang hari. Apalagi, kebutuhan energi saat beraktivitas seharian jumlahnya tetap sama. Oleh karena itu, Ibu perlu menyiapkan makanan bergizi yang dapat membantunya kenyang lebih lama. Lantas, apa saja menu sarapan sehat untuk anak yang cocok disantap di pagi hari?

1. Olahan Telur 

Konsumsi telur pada saat sarapan dapat meningkatkan rasa kenyang dan membantu menstabilkan kadar gula darah, Bu. Selain itu, telur juga mengandung antioksidan, protein, serta kolin yang bermanfaat untuk kesehatan otak dan hati. 

Menyajikan salah satu menu sarapan sehat untuk anak ini juga cukup mudah. Pasalnya, Ibu dapat mengolah telur dengan banyak cara, seperti digoreng, direbus, atau ditumis bersama sayuran yang bergizi.

2. Sup Sayuran 

Sup sayuran juga bisa menjadi pilihan menu sarapan sehat untuk anak yang cocok disantap saat sarapan. Ibu dapat menyertakan berbagai jenis sayuran seperti wortel, kentang, brokoli, jagung, dan buncis ke dalam sup sayuran. 

Menu makanan ini sangat cocok untuk sarapan karena ada kuah hangat yang terasa nyaman di perut. Kandungan air yang banyak juga mencegah anak mengalami dehidrasi ketika beraktivitas seharian penih. Selain itu, sayuran mengandung berbagai nutrisi yang bagus untuk tubuh, seperti serat, protein, karbohidrat, vitamin, dan antioksidan. 

3. Umbi-umbian 

Umbi-umbian seperti singkong, ubi, kentang, talas, dan jagung bisa menjadi alternatif sumber karbohidrat jika anak sedang bosan makan nasi. Sumber makanan ini juga dapat diolah dengan berbagai cara, mulai dari digoreng, dipanggang, sampai dikukus. 

Sebenarnya, mengonsumsi umbi lebih disarankan dari nasi lho, Bu! Pasalnya, umbi mengandung lebih banyak serat daripada nasi putih. Serat sangat penting untuk membantu tubuh mencerna makanan dan menghindari masalah susah buang air besar.

4. Olahan Kedelai

Olahan kedelai seperti susu kedelai, tempe, dan tahu ternyata bisa memberi rasa kenyang yang lebih lama, Bu! Pasalnya, kedelai memiliki kandungan gizi yang lengkap. Dalam 100 gram kedelai, terdapat 20,2 protein, 1,6 serat, dan berbagai vitamin yang baik untuk tubuh.

Mengolah makanan berbahan dasar kedelai pun sangat bervariasi. Ibu bisa membuat tumis tempe, mendoan tempe, tahu balacan, tahu saus tiram, baso tahu, ungkep tahu, sampai tahu bacem.

5. Buah-Buahan 

Buah-buahan sangat bagus untuk dimakan saat sarapan karena mengandung Vitamin dan Serat tinggi. Selain itu, sumber makanan ini juga mengandung kadar air yang tinggi sehingga bisa mencegah anak mengalami dehidrasi di siang hari. Selain dimakan langsung, buah dapat diolah menjadi berbagai varian menu yang menarik. Beberapa olahan buah yang bisa Ibu coba di antaranya jus, smoothies, salad, dan agar-agar.

6. Minuman Cokelat MILO

Jika sudah memberikan menu sarapan sehat untuk anak saat sarapan, Ibu juga perlu melengkapi asupan gizi anak dengan minuman cokelat MILO Activ-Go. Dalam segelas MILO Activ-Go, terkandung ekstrak malt sebagai sumber Karbohidrat, Vitamin B Kompleks (B2, B3, B6, dan B12), Kalsium untuk kesehatan tulang dan gigi, Zat Besi untuk pembentukan sel darah merah, serta Vitamin C untuk meningkatkan penyerapan zat besi juga menjaga daya tahan tubuh.

Selain enam makanan di atas, Ibu juga bisa memberikan menu sarapan sehat lain. Berikut dua resep yang cepat, bergizi, dan tentunya disukai anak-anak:

1. Pancake Oat Pisang

Bahan:

  • 2 buah pisang matang
  • 1 butir telur
  • 4 sendok makan oatmeal

Cara membuat:

  1. Haluskan pisang dalam mangkuk.
  2. Tambahkan telur dan oatmeal, lalu aduk hingga rata.
  3. Panaskan teflon dengan sedikit minyak, lalu masak adonan pancake hingga berwarna keemasan.
  4. Sajikan menu sarapan sehat ini dengan madu atau potongan buah segar.

2. Sandwich Telur dan Sayur

Bahan:

  • 2 lembar roti gandum
  • 1 butir telur rebus
  • Daun selada
  • Irisan tomat dan mentimun
  • Keju (opsional)

Cara membuat: 

  1. Susun roti dengan irisan telur rebus, selada, tomat, dan mentimun.
  2. Tambahkan keju jika diinginkan.
  3. Potong sandwich menjadi dua bagian agar lebih mudah disantap.

Kedua menu sarapan sehat ini hanya memerlukan waktu sekitar 10 menit, sehingga cocok untuk pagi yang padat. Pastikan Ibu menyajikan bersama segelas susu atau jus buah untuk menambah nutrisi.

Tips Menyajikan Sarapan agar Lebih Menarik bagi Anak-anak

Terkadang, menu sarapan sehat saja tidak cukup untuk membuat anak tertarik makan. Ibu perlu sedikit kreativitas agar si kecil lebih antusias menyantap hidangan pagi. Beberapa tips berikut bisa membantu: 

Berikan Sentuhan Warna

Gunakan bahan-bahan alami seperti sayuran, buah, dan bahan lainnya yang memiliki warna cerah agar tampilan menu sarapan sehat lebih menggugah selera. Misalnya, hias pancake dengan stroberi dan blueberry atau tambahkan irisan kiwi di atas bubur oatmeal.

Bentuk Kreatif

Coba gunakan cetakan makanan berbentuk lucu seperti bintang atau hewan untuk membentuk roti, pancake, atau telur. Anak-anak biasanya lebih semangat makan jika makanan terlihat menarik. 

Libatkan Anak Saat Membuat Sarapan

Ajak anak membantu menyiapkan sarapan, seperti menata buah atau memilih topping favorit mereka. Anak yang diajak berpartisipasi biasanya lebih memiliki rasa penasaran untuk mencicipi makanan.

Sarapan sehat tidak hanya menjadi awal hari yang baik untuk anak-anak, tetapi juga memberikan fondasi penting bagi tumbuh kembang mereka. Dengan memilih menu sarapan sehat yang seimbang, resep praktis, dan penyajian yang menarik, Ibu tidak hanya memenuhi kebutuhan gizi anak, tetapi juga membuat momen makan pagi menjadi lebih menyenangkan. Jadi, yuk Ibu semangat berkreasi di dapur, karena anak yang memulai pagi dengan sarapan sehat akan mendapatkan energi optimal untuk menjalani aktivitas sepanjang hari!


Source:

 

Sebagai orangtua, penting untuk Ibu mencari tahu cara menumbuhkan rasa percaya diri pada anak. Hal ini dikarenakan anak dengan kepercayaan diri yang baik lebih mampu mengendalikan diri dan mudah berkonsentrasi. Nah, salah satu caranya adalah menerapkan gaya hidup sehat. Anak yang memiliki gaya hidup sehat akan memiliki fisik yang kuat sehingga dapat tampil lebih percaya diri. Gaya hidup sehat yang dimaksud adalah pola makan teratur, menjaga kesehatan, mengatur waktu istirahat dan beraktivitas, membiasakan jalan kaki di pagi hari, hingga datang ke sekolah atau sekolah online tepat waktu.

Lantas, bagaimana cara mengatur gaya hidup sehat untuk anak agar kepercayaan dirinya meningkat? Yuk, simak!

1. Bantu Anak Membagi Waktu

Latih anak membagi waktu antara belajar, bermain, dan beristirahat. Menurut para ahli psikologi, idealnya waktu anak belajar di rumah adalah 90 menit hingga 120 menit. Adapun waktu untuk bermain di luar ruangan selama 3 jam dan bermain gadget tidak boleh lebih dari 2 jam. 

Cara menumbuhkan rasa percaya diri pada anak ini bisa bantu ia membuat perencanaan jadwal untuk esok hari. Lakukan hal ini secara rutin agar anak merasa lebih bertanggung jawab terhadap apa yang akan mereka lakukan di keesokan harinya. Kedisiplinan menaati waktu antara belajar, bermain, dan beristirahat pun bisa mulai dibiasakan. Untuk itulah, orangtua dan anak harus membangun kesepakatan dalam pembagian waktu tersebut.

2. Ingatkan untuk Bermain dan Bersosialisasi

Para ahli kedokteran dan psikologi menyarankan waktu bermain dan bersosialisasi untuk anak selama 3 jam per hari. Hal ini menjadi sangat penting sebagai cara menumbuhkan rasa percaya diri pada anak, mengingat bermain dapat menstimulasi otak dan mengoptimalkan pertumbuhan. Hal yang terpenting, bermain dan bersosialisasi dapat meningkatkan ikatan emosi dan sosial antara anak dan orangtua, keluarga, hingga teman-teman sebayanya.

Menurut American Academy of Pediatrics (AAP) bermain juga dapat meningkatkan kemampuan anak untuk merencanakan dan mengelola tugas dengan baik, meningkatkan kemampuan berbahasa, berpikir secara logika, dan kemampuan beradaptasi. Dengan begitu, kepercayaan diri anak akan meningkat secara perlahan.

3. Pastikan Anak Tetap Aktif Bergerak

Cara menumbuhkan rasa percaya diri pada anak selanjutnya adalah memastikan ia punya waktu untuk aktif bergerak maupun berolahraga secara rutin. Beraktivitas fisik maupun berolahraga tak hanya membantu fisiknya lebih sehat, tapi juga membuat mood-nya lebih positif. Sebagai rekomendasi, Ibu bisa ajak anak jalan santai di pagi hari, bermain scooter atau sepeda, hingga melakukan permainan tradisional seperti emprak/engklek. 

Baca Juga: 5 Manfaat Bela Diri Bagi Pertumbuhan Anak

Selain melakukan cara menumbuhkan rasa percaya diri pada anak di atas, Ibu juga perlu memerhatikan kebutuhan nutrisinya. Oleh karena itu, berikan ia makanan bergizi seimbang dan lengkapi kebutuhan nutrisinya dengan MILO 3in1 setiap hari.

MILO 3in1 dengan malt, susu, dan cokelat yang lezat diperkaya Vitamin B2, B3, B6, B12, C, dan D, serta Kalsium, Fosfor, dan Zat Besi untuk bantu anak tetap berenergi sepanjang hari. Dengan kombinasi pemenuhan nutrisi optimal dan gaya hidup yang sehat, anak diharapkan bisa tumbuh menjadi pribadi yang aktif dan percaya diri! 
 

Setiap anak memiliki kepribadian yang unik dan berbeda-beda. Meskipun begitu, lingkungan tempat anak tumbuh memiliki peran yang besar untuk membentuk karakternya. Nah, karakter anak berkembang melalui interaksi dengan keluarga dan teman. Membangun karakter anak juga bisa dilakukan melalui pengalaman dan hal-hal lain yang terjadi di sekitarnya. Berikut ini cara yang bisa dilakukan untuk membangun karakter anak. 

1. Stop Bandingkan Anak dengan Orang Lain 

Mungkin tanpa disadari Ibu pernah membandingkan anak dengan orang lain. Tujuannya, supaya anak   bisa termotivasi untuk menjadi lebih baik. Sayangnya, cara ini rentan membuat anak merasa rendah diri dan berpikir bahwa orang lain lebih baik darinya. 

Nah, perlu dipahami bahwa di usia 5-12 tahun  , beberapa anak belum mengerti cara menghadapi kritikan dan saran. Untuk itu, pahami terlebih dahulu kepribadian anak sehingga mereka mulai membangun kepercayaan diri dengan kekuatan terbaiknya. Sebagai orangtua, tentu Ibu bisa membantu anak berubah menjadi lebih baik, tapi tanpa membandingkan dirinya dengan orang lain, ya. Cukup memberi tahu apa yang salah dan bagaimana seharusnya mereka bersikap.

2. Stop Selalu Menyalahkan Anak 

Sebagai orangtua, wajar jika Ibu menaruh harapan di pundak anak. Misalnya, berharap anak unggul dalam pelajaran di sekolah atau menjadi juara dalam kompetisi olahraga. Oleh karena itu, saat melihat nilai anak turun atau ia gagal mendapatkan gelar juara, Ibu mungkin tanpa disadari menunjukkan kekecewaan pada anak. Nah, sebaiknya hal ini dihindari, Bu. Penting untuk mengingat bahwa setiap anak memiliki kemampuannya masing-masing. 

Sebagai solusi, Ibu bisa mencari tahu minat dan bakat anak. Jika ia tidak unggul dalam bidang akademik, bisa jadi ia unggul dalam olahraga atau seni. Begitu juga sebaliknya. Nah, bila Ibu hendak membantu membangun karakter anak dengan memperbaiki kekurangannya, ingat selalu untuk hati-hati dalam memilih kata, ya.

3. Utarakan Rasa Bangga atas Prestasi Anak

Sekecil apapun prestasi yang diraih anak, sebagai orangtua, Ibu bisa menunjukkan rasa bangga atas kerja keras dan usahanya. Prestasi yang dimaksud bukan hanya berkaitan dengan pelajaran di sekolah, tapi juga hal-hal kecil seperti menabung, membersihkan kamar, rutin berolahraga, dan sebagainya.

Alasannya, anak akan semakin terdorong dan semangat saat orangtua menunjukkan rasa bangga kepada mereka. Hal ini juga membantu membangun karakter anak agar lebih percaya diri, sekaligus meminimalkan rasa rasa gugup atau takut. Ungkapkan bahwa Ibu bangga kepadanya di setiap kali ia menerapkan perilaku positif.

4. Ingatkan Anak untuk Selalu Aktif Bergerak 

Saat bersekolah jarak jauh, gadget menjadi perangkat yang wajib digunakan anak. Di luar waktu tersebut, sebaiknya minimalkan penggunaan gadget sehingga Ibu bisa membangun karakter anak secara intelektual dan sosial melalui cara lain. Misalnya, alihkan perhatian anak pada kegiatan di luar rumah, seperti bermain layangan, bersepeda, atau melakukan olahraga ringan. Kemas kegiatan outdoor semenarik mungkin dan temani anak   bila memungkinkan.

Baca Juga: Penuhi Kebutuhan Energi Anak dengan Makanan Berikut!

Itu tadi beberapa cara yang bisa Ibu lakukan untuk membangun karakter anak menjadi lebih baik. Nah, supaya anak punya energi yang cukup untuk tetap aktif sepanjang hari, berikan makanan bergizi seimbang dan lengkapi dengan MILO   Activ-Go. MILO Activ-Go kaya akan vitamin B2, B3, B6, B12, C, dan D, juga Kalsium, Fosfor, dan Zat Besi yang dibutuhkan anak agar tetap berenergi. Selain diperkaya vitamin dan mineral, kombinasi susu, malt, dan cokelat dalam MILO Activ-Go juga terasa lezat serta lebih segar saat diminum dingin. Jadi, jangan lupa berikan MILO Activ-Go setiap hari agar anak   makin semangat beraktivitas, ya!
 

Tahun ini, anak kembali menjalani Ramadan dengan melakukan hampir sebagian besar aktivitas di rumah saja. Meski begitu, anak tetap aktif bergerak selama puasa, kok. Kira-kira adakah olahraga di rumah untuk anak yang bisa dilakukan selama puasa? Kali ini, sebagai inspirasi, Ibu bisa mengajak anak  tetap aktif bergerak di rumah tanpa menggunakan alat. Inspirasi olahraga ini cocok banget dilakukan di sore hari sambil menunggu waktu berbuka puasa.

1. Jumping Jacks 

Inspirasi olahraga di rumah untuk anak yang super mudah dan praktis adalah jumping jacks. Gerakan jumping jacks sederhana. Anak cukup sambil membuka dan menutup tangan serta kakinya dengan tempo cepat. Meski terkesan sederhana, olahraga ini memberikan manfaat pada seluruh tubuh, khususnya dalam meningkatkan kesehatan jantung, paru-paru, dan otot anak secara bersamaan. Supaya mendapat manfaat optimal, pastikan Ibu dan anak melakukan pemanasan terlebih dahulu. Selain itu, sebaiknya tetap menggunakan sepatu untuk meminimalkan cedera.

2. Burpee 

Apakah Ibu pernah olahraga Burpee sebelumnya? Burpee adalah gerakan sederhana yang bisa dilakukan untuk melatih kebugaran agar anak tidak mudah lelah dan memiliki stamina kuat. Gerakan burpee pada dasarnya sederhana. Anak cukup melakukan gerak jongkok (squat), letakkan kedua tangan di depan dan tendang kedua kaki ke belakang sehingga membentuk pose push up, kembali squat, dan berdiri sambil loncat. Burpee yang dilakukan secara rutin dapat menguatkan otot lengan dan paha, serta menjaga kesehatan jantung anak. 

Gerakan burpee bisa dilakukan dengan cepat dan diulang beberapa kali. Tapi, jika anak belum terbiasa, tidak perlu terburu-buru dan lakukan dalam tempo pelan saja, ya. Misalnya, setelah jongkok, letakkan kedua tangan di depan dan julurkan kaki satu persatu ke belakang, lalu kembali jongkok, dan berdiri sambil meloncat. Setelah terbiasa, baru lakukan dengan tempo yang lebih cepat. 

3. Jalan Santai 

Apa yang biasanya Ibu dan keluarga lakukan saat ngabuburit sembari menunggu buka puasa? Daripada bingung, ajak keluarga untuk jalan santai. Selain bisa dilakukan di luar rumah, jalan santai juga bisa dilakukan di teras, di halaman, bahkan di dalam rumah. Misalnya, jika ingin melakukan jalan santai di rumah saja, cukup buat rute dari melewati berbagai ruangan dari bagian paling belakang rumah ke bagian paling depan. Ulangi selama beberapa putaran atau jika ingin lebih seru, Ibu bisa sisipkan beberapa hadiah kecil di sudut-sudut rumah. Misal voucher menu makanan kesukaan anak yang bisa Ibu siapkan besok, atau makanan ringan. Selain menyenangkan, olahraga jalan santai juga dapat bantu menjaga stamina dan imun anak selama Ramadan.

4. Menari 

Olahraga di rumah untuk anak yang menyenangkan adalah menari. Misal, Ibu bisa putarkan video tutorial menari dari grup musik atau idola kesukaannya, kemudian mengikuti instruksinya hingga gerakannya lancar. Agar anak lebih semangat, Ibu bisa menemaninya mengikuti gerakan pada video yang Ibu putarkan. Selain menyenangkan dan bisa jadi kegiatan ngabuburit yang seru, menari juga dapat meningkatkan mood dan menguatkan otot pada tubuh anak. 

Itu tadi empat rekomendasi olahraga di rumah untuk anak yang dapat dilakukan tanpa alat. Praktis dan menyenangkan bukan, Bu? Diingatkan lagi, sebaiknya ajak anak melakukan olahraga di atas mendekati waktu buka puasa, ya. Dengan begitu, setelah mengeluarkan keringat, tubuh dapat dihidrasi dengan asupan makanan dan minuman bergizi seperti MILO UHT. MILO UHT adalah minuman cokelat siap minum yang mengandung nutrisi lengkap seperti Vitamin B2, B3, B6, B12, dan D, serta Kalsium, Fosfor, dan Zat Besi untuk membantu mengembalikan energi anak setelah beraktivitas fisik dan berpuasa seharian.   Semangat terus berolahraga dan bergerak aktif!

Bangkitkan semangat puasa anak dengan bikin Es Kepal MILO, yuk. Bulan puasa di tengah pandemi sangat mungkin membuat anak kurang bersemangat menjalani ibadah puasa. Hal ini dikarenakan di situasi pandemi ini membuat anak jadi sulit ngabuburit. Daripada semangat untuk berpuasanya kendur, Ibu bisa mengakalinya dengan membuat camilan berbuka puasa di rumah. Berikut, cara membuat es kepal MILO dengan memerhatikan bahan-bahan yang Ibu gunakan agar minuman ringan lezat ini tetap sehat dikonsumsi anak.

1. Pilihlah Dark Chocolate dibandingkan White atau Milk Chocolate

Salah satu kelebihan milk chocolate adalah rasanya yang manis karena perpaduan antara cokelat dan susu. Adapun white chocolate yang memiliki unsur rasa vanila akan menambah cita rasanya tersendiri. Walaupun begitu, menurut Mee Young Hong, PhD, seorang profesor ilmu olahraga dan nutrisi di San Diego State University, demi kesehatan tubuh ada baiknya memiliih cokelat hitam dibandingkan jenis cokelat manapun. Mengapa? Sebab cokelat hitam mengandung 70% kakao. Kakao sendiri mengandung flavonol yang berfungsi sebagai antioksidan. 

Baca Juga : Anak Pilih Es Susu Coklat Ketimbang Coklat Hangat?

2. Gunakan Es Batu dari Air Matang bukan Air Mentah

Ibu harus memperhatikan es batu yang akan digunakan nanti. Disarankan untuk menggunakan es batu yang terbuat dari air matang. Mengapa demikian, sebab bila menggunakan air mentah ditakutkan bakteri yang terkandung di dalam air tidak akan mati saat proses pembekuan. Bakteri-bakteri seperti patogen, E. Coli, dan bakteri lainnya bila tidak mati saat proses pembekuan maka dampaknya bisa fatal untuk si anak. Penyakit seperti nyeri perut, muntah, diare, dan demam rentan menghantui anak, lho. 

3. Pilih Topping yang Berkualitas

Agar sajian terlihat menarik untuk anak, Ibu wajib memilih topping yang disukai oleh mereka dan tetap menyehatkan. Misalnya, kacang cincang atau stroberi segar. Hindari menggunakan permen jelly atau agar-agar karena umumnya kandungan gulanya tinggi dan gizinya rendah.

4. Pilih Milo UHT untuk Menggantikan Gula Pasir atau Kental Manis

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia menyarankan konsumsi gula harian yang sehat untuk setiap orang adalah 50 gram gula atau setara dengan 5-9 sendok teh. Dengan menggunakan Milo UHT, Ibu sudah melengkapi kebutuhan gula anak sebesar 10 gram dan tentunya tak berlebihan, ya. 

Nah, Ibu pasti sudah tak sabar mengajak Sang Juara membuat Es Kepal Milo untuk buka puasa nanti. Yuk, cari tahu resepnya!

Bahan-bahan:

  • 250 ml MILO UHT
  • 130 gr MILO 3in1
  • 13 gr tepung maizena
  • 50 gr cokelat hitam (dark chocolate)
  • Secukupnya es batu dari air matang

Topping:

  • 25 gr kacang cincang
  • 25 gr meses cokelat 
  • 25 gr stroberi, potong dadu kecil

Cara Membuat:

  1. Campurkan MILO UHT, MILO 3in1, dan tepung maizena. Lalu blender semua bahan hingga merata
  2. Masak bahan yang sudah diblender dan tambahkan dark chocolate. Masak adonan hingga mengental. Sisihkan.
  3. Serut es batu yang sudah disiapkan. Bentuklah es batu serut menjadi bentuk kepal di dalam mangkuk. Setelah itu, tuang adonan MILO yang sudah dikentalkan ke atas es batu serut. 
  4. Terakhir, taburkan topping yang sudah Ibu dan Anak siapkan.
     

Kenapa Pilih Es Kepal Milo untuk Temani Anak Berbuka Puasa?

Ibu tahu bahwa anak suka sekali minuman ringan yang dingin. Dibandingkan harus beli es di luar yang belum terjamin kebersihan dan kesehatannya, ada baiknya Ibu melindungi anak dengan mempersiapkan apa yang mereka sukai.

Selain menjadi minuman favorit anak, kebutuhan gizi anak pun ikut terpenuhi. Satu porsi Es Kepal MILO yang Ibu buat sudah mengandung 1.363 kalori dan 28 gram protein. Dengan menikmati Es Kepal MILO pada jam berbuka, lebih dari setengah kebutuhan gizi anak sudah tercukupkan. Jadi, Sang Juara tetap berenergi saat berpuasa di tengah pandemi!
 

Bu, kelebihan mengonsumsi gula juga bisa mengganggu kualitas tidur anak. Bila waktu tidur anak terganggu maka proses belajar dan perkembangan emosinya pun turut terganggu. Oleh karena itu, penting untuk Ibu menjaga dan mengontrol asupan gula pada makanan dan minuman yang dikonsumsi anak. Misalnya, beralih ke MILO dan asupan rendah gula lainnya, karena kadar gula yang lebih rendah 25% kini membuat MILO less sugar. Lantas, makanan dan minuman apa yang sebaiknya dihindari karena kandungan gulanya tinggi? Sebelum bahas lebih lanjut soal hal itu, perhatikan terlebih dahulu kebutuhan gula anak.

Berapa Kebutuhan Gula untuk Anak?

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menjelaskan panduan konsumsi gula yang dapat dikonsumsi orang setiap harinya berdasarkan jenis kelamin dan umur. Menurut data WHO, asupan gula tambahan tidak boleh lebih dari 10% dari total energi yang dikonsumsi anak. Nah, anak usia 7-10 tahun tidak boleh lebih dari 24 gram atau 6 sendok teh gula per hari.  

Baca Juga : MILO Less Sugar! Minuman Energi dengan Gula Rendah

Makanan dengan Kandungan Gula yang Tinggi 

Demi melindungi Sang Juara dari asupan gula berlebih, Ibu harus tahu makanan dan minuman apa saja yang berpotensi memiliki kandungan gula yang tinggi. Berikut ini adalah sederet makanan dan minuman yang memiliki kandungan gula yang tinggi dan konsumsinya sebaiknya dibatasi.

1. Nasi Putih

Sebuah penelitian menemukan fakta bahwa orang yang mengonsumsi nasi putih secara berlebihan berisiko terkena diabetes tipe 2. Hal ini wajar karena nasi putih memiliki kandungan karbohidrat tinggi namun rendah serat. Dalam 100 gram nasi putih saja sudah mengandung indeks glemiks yang tinggi yang bisa menaikkan kadar gula darah dengan cepat. 

2. Roti Putih

Ternyata roti putih mengandung karbohidrat tinggi yang membuat makanan dapat diolah lebih cepat di dalam tubuh dan dapat meningkatkan kadar gula darah. Oleh sebab itu, bila Sang Juara suka makan roti, sebaiknya ganti jenis rotinya dengan roti gandum yang lebih rendah gula.

Baca Juga : Kenali Kandungan Pada Minuman MILO Less Sugar

3. Makanan Siap Saji

Banyak sekali makanan siap saji yang beredar saat ini. Tentu saja anak sangat menyukai bila Ibu mengajak mereka makan ayam goreng di tempat makanan siap saji. Makanan ini memang nikmat, namun terdapat kandungan lemak, gula, dan karbohidrat yang mampu meningkatkan gula darah bahkan hanya dalam satu kali makan.

4. Minuman Kaleng dan Minuman Berenergi

Minuman kaleng (soft drink) dan minuman berenergi mengandung gula yang sangat tinggi. Bahkan, dalam satu botol minuman bisa terkandung 20,2 gram atau setara dengan 5 sendok teh gula. Beberapa soft drink bahkan mengandung hingga 39 gram hingga 99 gram gula. Oleh sebab itu, bila Sang Juara butuh minuman yang bisa membantu mengisi kembali energinya, Ibu bisa memberikan Sang Juara MILO Activ-Go, MILO 3in1, maupun MILO UHT. Dengan kandungan gula 25% lebih rendah membuat MILO less sugar dan menjadi pilihan yang lebih sehat untuk anak. Sebagai contoh, bila Ibu menyiapkan segelas MILO 3in1 sesuai petunjuk penyajian, Sang Juara akan mendapat asupan gula sebanyak 16 gram saja.

5. Camilan

Ibu juga perlu memperhatikan camilan atau jajanan yang dikonsumsi anak setiap harinya. Sederet camilan ini ternyata mengandung kadar gula yang cukup tinggi juga, lho.

  • Donat = 5 sendok teh gula
  • Jelly 75 gram = 4 sendok teh gula
  • Permen karet 50 gram = 7 sendok teh gula
  • Biskuit cokelat = 2,5 sendok teh gula
  • Es krim 1 scoop = 4 sendok teh gula
  • Susu cokelat dengan tambahan gula = 3 sendok teh gula

Itu tadi beberapa jenis makanan tinggi gula yang umumnya dikonsumsi anak. Perlu Ibu pahami sekali lagi, penting untuk memilih makanan dan minuman yang rendah gula. Hal ini dikarenakan terlalu banyak mengonsumsi gula juga bisa meningkatkan risiko anak mengalami obesitas. 

Untuk itu, demi membantu menjaga asupan gula anak, Ibu bisa memberikan MILO sebagai minuman cokelat yang lezat dan bergizi. MILO kini hadir dengan gula 25% lebih rendah dibandingkan produk MILO sebelumnya dan membuat MILO less sugar. Kandungan kalsium dan protein di dalamnya juga dapat membantu memperbaiki tulang dan otot setelah anak melakukan beragam aktivitas fisik.

Meski kini MILO less sugar karena kadar gulanya lebih rendah, rasanya tetap lezat karena MILO juga diperkaya susu dan cokelat. Jadi, tunggu apalagi, Bu? Segera jaga dan kontrol konsumsi gula anakmu dengan menyediakan MILO less sugar di rumah!
 

Kegiatan olahraga saat pandemi masih terus berlangsung dan perlu jadi kegiatan wajib yang rutin Ibu jadwalkan bersama anak dan anggota keluarga yang lain. Hal ini penting dilakukan agar seluruh anggota keluarga tetap dalam keadaan sehat sekalipun berkegiatan di rumah saja. Olahraga bisa menjadi ajang melampiaskan energi positif anak. Tak perlu keluar rumah jauh-jauh, bahkan di halaman rumah saja Ibu dan anggota keluarga lain tetap bisa berolahraga. Berikut ini rekomendasi olahraga yang bisa dilakukan di rumah saja.

1. Stretching 

Biasanya stretching dilakukan sebelum melakukan latihan fisik. Meski begitu, Ibu dan anak tetap bisa melakukan stretching di rumah dengan gerakan yang sederhana agar tubuh tetap fit dan tidak kaku.

Selain menjaga kebugaran tubuh, melakukan stretching secara rutin bisa meningkatkan sirkulasi darah ke otot, menjaga fleksibilitas tubuh, serta memperbaiki postur tubuh. Bila Ibu dan keluarga stres bekerja dan sekolah online dari rumah, stretching juga bisa mejadi pilihan untuk membuat tubuh lebih rileks. 

Baca Juga : Ini Alasan Olahraga Dirumah Untuk Anak Bantu Dia Jadi Pemberani

2. Aerobik 

Ajak seluruh anggota keluarga untuk melakukan aerobik atau kardio. Tak perlu lama, waktu yang dibutuhkan hanya 30 menit per hari. Tapi, lakukan secara rutin ya, Bu.

Dengan rutin melakukan olahraga aerobik atau kardio, Ibu bisa meningkatkan imunitas diri dan anggota keluarga lainnya. Selain itu juga, aerobik atau kardio dapat membantu mengendalikan berat badan. 

3. Basket 3on3

Olahraga basket 3on3 pas banget dilakukan di lingkungan keluarga. Bagi anggota keluarga ke dalam 2 tim dengan masing-masing tim berjumlah 3 orang. Sekalipun olahraga basket 3on3 ini hanya berlangsung dalam satu babak dengan waktu perbandingan hanya 10 menit, seluruh tubuh anak dan anggota keluarga lainnya bergerak aktif, Bu. Selain itu, olahraga satu ini juga tak memerlukan ruang luas. Ibu dan keluarga bisa melakukannya di halaman depan atau belakang rumah.

4. Bulu Tangkis 

Bila ingin melakukan olahraga yang sedikit lebih menguras tenaga dan keringat, Ibu bisa mengajak anak melakukan olahraga bulu tangkis. Tak perlu jauh-jauh ke lapangan bulu tangkis atau badminton. Ibu dan keluarga bisa bermain bulu tangkis di halaman rumah. Selain membantu Sang Juara bergerak aktif, olahraga satu ini juga dapat membantu meningkatkan fungsi kognitif otak anak dan menguatkan otot serta persendiannya. 

5. Lari Pagi atau Bersepeda

Gak ada salahnya sesekali menghirup udara segar selama pandemi. Yuk, ajak anak dan keluarga untuk lari pagi atau bersepeda di sekitar lingkungan rumah saja. Tapi, tetap patuhi protokol kesehatan selama berolahraga di luar, ya.

Perhatikan 4 Hal Ini Ketika Olahraga Saat Pandemi

Olahraga memang penting demi menjaga kebugaran tubuh dan meningkatkan imunitas tubuh. Apalagi, di tengah pandemi seperti sekarang imun yang kuat sangat penting guna melindungi diri dari berbagai penyakit. Bila Ibu berencana untuk mengajak anak untuk olahraga di sekitar lingkungan rumah, harap perhatikan beberapa hal di bawah ini.

1. Cari Tahu Fasilitas yang Buka & Keramaiannya

Misalnya, taman sekitar rumah mana yang masih diperbolehkan untuk didatangi. Selain itu, cek juga kemungkinan keramaian di tempat tersebut. Kapan sekiranya tempat tersebut sepi atau sedikit pengunjung agar Ibu, anak, dan anggota keluarga yang lain merasa aman berolahraga. 

2. Selalu Memakai Masker dan Bawa Hand Sanitizer

Masker dan hand sanitizer sudah menjadi hal wajib ketika ingin beraktivitas di luar rumah. Selain yang dipakai, siapkan juga beberapa masker cadangan agar bisa berganti masker apabila yang dipakai kotor.

3. Jaga Jarak Sekalipun dengan Keluarga

Saat melakukan olahraga lari, jalan santai atau bersepeda, buatlah jarak dengan orang lain. Sekalipun dengan anggota keluarga sendiri, Ibu tetap harus mengingatkan mereka untuk selalu menjaga jarak. Selain itu, sebisa mungkin ingatkan anak untuk tidak bertukar alat olahraga, seperti sepeda, raket, dan lain sebagainya. 

4. Bawa Bekal Air Minum dari Rumah

Demi mengurangi transaksi dan komunikasi dengan orang luar, Ibu juga bisa menyiapkan bekal untuk dibawa saat anak berolahraga. Misalnya, membawa air putih agar anak tetap sehat.

Tapi, biasanya setelah beraktivitas fisik, anak cenderung menginginkan minuman dingin. Untuk itu, jangan lupa membawa MILO UHT, ya. Sebelum melakukan olahraga saat pandemi, Ibu bisa menyimpan MILO UHT di kulkas agar setelah anak berolahraga minuman cokelatnya sudah dalam keadaan dingin.

Mengapa harus mengonsumsi MILO UHT setelah anak selesai beraktivitas fisik? Menurut para peneliti di McMaster University, Inggris, minuman yang kaya akan kalsium seperti MILO UHT dapat lebih cepat mengisi kembali kebutuhan cairan dan energi tubuh setelah selesai berolahraga.  Selain itu, ekstrak malt yang terkandung di dalam MILO UHT mampu memberikan sumber energi dan vitamin bagi tubuh. Selain itu, MILO UHT juga kaya akan kalsium, fosfor, dan zat besi yang dibutuhkan tubuh setelah berolahraga.
 

Di usia sekolah, Ibu perlu memperhatikan kebutuhan energi anak. Di usia ini anak sudah memiliki banyak kegiatan yang menanti setiap hari. Untuk mendukung tumbuh kembang anak di usia sekolah, Ibu wajib memperhatikan asupan dan nutrisi hariannya. Apakah Ibu sudah yakin kebutuhan nutrisi anak sudah cukup terpenuhi?

Berdasarkan tabel asupan gizi anak dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia tahun 2019, anak di usia aktif sekolah membutuhkan paling tidak minimal 1.650 kalori.

Tabel Angka Kecukupan Gizi (AKG) Rata-rata yang Dianjurkan (per Orang per Hari)

Anak Umur 7 - 12 Tahun

Umur

Berat

Tinggi

Energi

Protein

7 - 9 tahun

25 kg

120 cm

1650 kkal

45 gram

10 - 12 tahun (Laki-laki)

35 kg

138 cm

2050 kkal

50 gram

10 - 12 tahun (Perempuan)

38 kg

145 cm

2050 kkal

50 gram

Adapun khusus untuk anak yang aktif tentu aktivitas kesehariannya lebih banyak dibandingkan anak pada umumnya. Ibu juga perlu memperhatikan kebutuhan energi anak demi mendukung aktivitas belajar dan aktivitas fisik seperti olahraga.

Baca Juga : Kebutuhan Energi Anak dan Orang Dewasa Beda, Lho! Berikut Faktanya!

Berikut adalah anjuran asupan kalori yang dibutuhkan anak yang aktif yang terbagi dalam umur dan jenis kelamin.

Umur

Anak Laki-laki

Anak Perempuan

6 tahun

1800 kkal

1650 kkal

7 tahun

1950 kkal

1775 kkal

8 tahun

2100 kkal

1950 kkal

9 tahun

2275 kkal

2125 kkal

10 - 12 tahun

2475 kkal

2300 kkal

Berapa Kali Idealnya Anak Makan dalam Satu Hari?

Menurut Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, berikut ini adalah rekomendasi ideal tentang berapa kali anak perlu makan dalam satu hari:

  • 5-11 tahun: 3 kali sehari dan camilan 2 kali sehari
  • 12-25 tahun: 3 kali sehari dan camilan 1 kali sehari

Baca Juga : Cek, Ini Beda Kebutuhan Nutrisi Anak Perempuan dan Laki-Laki

Tak hanya kebutuhan energi anak yang harus Ibu tahu. Demi melengkapi asupan gizi harian anak, Ibu juga harus tahu seluruh nutrisi yang dibutuhkan anak. Berikut ini adalah kebutuhan nutrisi lengkap untuk anak:

1. Protein

Ibu harus memastikan setiap porsi makan anak mengandung 10% hingga 30% protein dari jumlah asupan energi. Tujuannya adalah untuk menjaga kadar glukosa dalam darah saat anak mulai aktif memiliki aktivitas fisik seperti olahraga. Hal ini bisa Ibu mulai saat anak berada di usia 4 tahun.

2. Kalsium

Kalsium dibutuhkan untuk pertumbuhan tulang dan kontraksi otot. Apalagi bila Sang Juara sedang aktif-aktifnya, pemenuhan kalsium penting dilakukan. Adapun kebutuhan kalsium harian anak di usia 4-8 tahun sebesar 1.000 mg per hari. Khusus untuk anak di usia 9-18 tahun kebutuhan kalsium hariannya sebesar 1.300 mg per hari.

3. Zat Besi

Banyak kasus ditemukan kurangnya asupan zat besi pada makanan yang dikonsumsi anak. Padahal zat besi juga tak kalah pentingnya untuk tubuh, lho. Zat besi berperan dalam pembentukan hemoglobin yang membawa oksigen ke seluruh jaringan di dalam tubuh.

Oleh karena itu, anak perlu mendapatkan zat besi yang cukup saat makan. Anak yang berada di usia 1-10 tahun membutuhkan asupan zat besi antara 7-10 mg per harinya.

4. Vitamin D

Vitamin D dibutuhkan untuk kesehatan tulang anak dan menambah kekuatan pada otot karena vitamin D memiliki peran dalam penyerapan kalsium. 

5. Mineral

Berdasarkan Angka Kecukupan Gizi (AKG), anak aktif dan suka aktivitas olahraga membutuhkan setidaknya 1,5 liter mineral untuk mengembalikan kadar air dalam tubuh yang dikeluarkan melalui keringat. Ibu bisa menyiasatinya dengan memberi minuman bergizi dengan kandungan susu. 

Isi Piring Sang Juara dengan Makanan Bergizi

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dalam kampanye Isi Piringku memberikan panduan mengisi piring anak untuk sekali makan. Hal ini bertujuan agar kebutuhan energi anak setiap harinya terpenuhi. Perhitungannya, dalam seporsi makanan untuk anak, terdapat ⅓ piring berisi karbohidrat, ⅓ berisi sayuran, dan ⅓ lainnya berisi lauk-pauk dan buah-buahan. 

Sebagai contoh: makan siang dengan kalori kurang lebih 700 kalori.

  • Makanan Pokok (Nasi maupun penggantinya, seperti kentang atau mie)
    • 150 gram nasi = 3 centong nasi; atau 3 buah kentang (300 gram); atau 1 ½ gelas mie kering (75 gram).
  • Sayuran
    • 150 gram sayuran = 1 mangkok sedang.
  • Lauk-pauk
    • Lauk-pauk Hewani
      • 75 gram ikan kembung = 2 potong sedang ayam tanpa kulit (80 gram); atau 1 butir telur ayam ukuran besar (55 gram); atau 2 potong daging sapi sedang (70 gram).
    • Lauk-pauk Nabati
      • 100 gram tahu = 2 potong sedang tempe (50 gram).
  • Buah
    • 150 gram pepaya = 2 potong pepaya ukuran sedang; atau 2 buah jeruk sedang (110 gram); atau 1 buah kecil pisang ambon (50 gram).
       

Itu tadi informasi lengkap soal asupan bergizi yang dapat memenuhi kebutuhan energi anak. Agar anak tetap menjadi juara di tengah padatnya aktivitas belajar dan fisik, Ibu juga bisa melengkapi kebutuhan energinya dengan memberikan MILO 3in1. MILO 3in1 diperkaya vitamin B2, B3, B6, B12, dan vitamin C yang dapat meningkatkan energi anak ketika beraktivitas sehingga tetap aktif sepanjang hari!

Meski anak masih bersekolah secara daring, Ibu tetap perlu memperhatikan sarapan sehat untuk anak sekolah. dr. William Sears, dokter anak asal California, Amerika Serikat menyatakan bahwa anak yang rajin sarapan pagi akan lebih fokus dalam belajar daripada anak yang melewatkan sarapan pagi. Hal ini disebabkan energi yang berasal dari asupan karbohidrat bisa membuat anak lebih aktif dalam berdiskusi, menangani suatu persoalan yang diberikan guru, hingga mendapatkan nilai yang lebih baik. Lalu, sarapan seperti apa yang sebaiknya diberikan kepada anak? Berikut ini kreasi menu sarapan yang bisa Ibu buat beserta kandungan nutrisinya.

Baca Juga : 3 Alasan Anak Harus Sarapan Saat Mau Ujian

1. Bubur Ayam

Saat cuaca dingin dan hujan turun, Ibu bisa membuat sarapan sehat untuk anak sekolah seperti bubur ayam agar tubuhnya tetap terasa hangat di pagi hari. Ibu memerlukan beras putih yang sudah dicuci bersih, kaldu ayam, garam, dan telur ayam yang sudah direbus untuk memasak bubur ayam dengan topping lengkap. Untuk cara membuatnya, cek di sini, ya!

Setelah itu, jangan ketinggalan untuk melengkapi sarapan anak dengan MILO 3in1. Memangnya ada bedanya sarapan dengan dilengkapi MILO dan tidak? Yuk, cek kandungan nutrisinya!

Kandungan Nutrisi

Sarapan Dilengkapi MILO

Sarapan tanpa MILO

Energi

33%

25%

Protein

48%

38%

Zat Besi

65%

31.9%

Vitamin D

36%

2.67%

Vitamin B1

58%

33.4%

Vitamin B2

80.9%

31.9%

Vitamin B3

103.5%

57.3%

Vitamin B5

52%

24.5%

2. Nasi Goreng

Ibu juga bisa berkreasi dengan nasi sebagai sarapan sehat untuk anak sekolah. Pasalnya, ada juga anak yang merasa belum makan kalau belum memakan nasi. Kreasi pertama dengan nasi adalah memasak nasi goreng. Selain mudah dibuat, bahannya pun mudah ditemukan di dapur. Ibu bisa mengintip resepnya di sini.

Namun, jangan lupa untuk melengkapi sarapan anak dengan MILO 3in1. Berikut ini adalah nutrisi yang akan didapatkan anak bila sarapan nasi goreng dilengkapi MILO 3in1 dan yang tidak.

Kandungan Nutrisi

Sarapan Dilengkapi MILO

Sarapan tanpa MILO

Energi

34%

25%

Protein

79%

70%

Zat Besi

89%

55.2%

Vitamin D

33%

0%

Vitamin B1

45%

20.3%

Vitamin B2

67.8%

18.8%

Vitamin B3

77.3%

31.1%

Vitamin B5

59.3%

32.2%

Vitamin C

75%

33%

3. Nasi Kuning

Kreasi sarapan sehat untuk anak sekolah berbahan nasi lainnya yang bisa dicoba di rumah adalah nasi kuning. Ibu hanya perlu menyiapkan 500 gram nasi putih, 50 gram santan, kunyit dan jahe 1 ruas. Siapkan pula 2 siung bawang putih dan 3 siung bawang merah. Selain itu, siapkan juga garam, 1 batang serai dan 2 lembar daun salam. Bagaimana cara membuatnya? Ibu bisa cek resep lengkapnya di sini.

Untuk melengkapi sarapannya, Ibu bisa menyiapkan MILO yang disajikan dengan es batu agar terasa lebih segar. Penting untuk menyiapkan MILO untuk melengkapi sarapan anak, lho. Berikut ini adalah perbedaan sarapan nasi kuning yang dilengkapi MILO dan yang tidak.

Kandungan Nutrisi

Sarapan Dilengkapi MILO

Sarapan tanpa MILO

Energi

27%

19%

Protein

29%

19%

Zat Besi

50%

16.2%

Vitamin D

37%

3.28%

Vitamin B1

46%

21.1%

Vitamin B2

63.4%

14.4%

Vitamin B3

83.2%

37%

Vitamin B5

46.7%

18.8%

4. French Toast

Roti juga bisa menjadi pilihan sajian sarapan sehat untuk anak sekolah, lho. Ibu bisa membuat French toast sehat dengan bahan roti tawar gandum, telur ayam, margarin, kayu manis bubuk, dan susu full cream. Intip cara membuatnya di sini, ya.

Untuk melengkapi sarapan anak, jangan lupa menyajikan segelas MILO. Berikut ini nutrisi yang terkandung saat anak menyantap French toast dengan dilengkapi MILO dan tanpa MILO.

Kandungan Nutrisi

Sarapan Dilengkapi MILO

Sarapan tanpa MILO

Energi

25%

17%

Protein

39%

29%

Zat Besi

69%

36.1%

Vitamin D

44%

10.2%

Vitamin B1

57%

32.6%

Vitamin B2

80.5%

31.5%

Vitamin B3

73.7%

27.5%

Vitamin B5

47.5%

19.7%

Vitamin C

51%

8%

5. MILO Balls

Bola-bola sereal juga bisa menjadi salah satu ide kreasi sarapan sehat untuk anak sekolah. Saat anak bosan bersantap sarapan dengan makanan berat, MILO Balls bisa menjadi pilihan Ibu. Agar nutrisi yang didapatkan anak lebih maksimal jangan lupa tambahkan beberapa buah-buahan seperti stroberi atau apel di atasnya.

Saat menyiapkan MILO Balls, jangan lupa pakai MILO 3in1, ya. Memangnya ada bedanya sarapan sereal dengan MILO dan tanpa MILO? Ibu bisa memeriksanya langsung di tabel kandungan nutrisi ini.

Kandungan Nutrisi

Sarapan Dilengkapi MILO

Sarapan tanpa MILO

Energi

27%

19%

Protein

29%

20%

Zat Besi

104%

70.6%

Vitamin D

52%

18.33%

Vitamin B1

29.3%

4.9%

Vitamin B2

134.5%

85.5%

Vitamin B3

132.4%

86.2%

Vitamin B5

45.1%

32.8%

Vitamin C

64%

22%

 

6. Sandwich

Kreasi sarapan sehat yang praktis terakhir adalah sandwich atau roti lapis sangat cocok untuk dimakan anak di pagi hari bersama MILO. Sarapan sandwich termasuk praktis karena cara membuatnya mudah dan makannya pun tidak repot. Ibu bisa mengecek resepnya di sini.

Selain itu, tanyakan kepada anak terlebih dahulu ingin sarapan dilengkapi MILO hangat atau dingin. Kenapa harus sarapan dilengkapi MILO? Tentunya demi melengkapi kebutuhan nutrisi anak, Bu. Bagaimana perbedaaanya? Cek table di bawah, yuk!

Kandungan Nutrisi

Sarapan Dilengkapi MILO

Sarapan tanpa MILO

Energi

27%

19%

Protein

43%

33%

Zat Besi

61%

28.1%

Vitamin D

37%

3.28%

Vitamin B1

65%

40.5%

Vitamin B2

69.8%

20.8%

Vitamin B3

73.6%

27.4%

Vitamin B5

39.4%

11.1%

Vitamin C

67%

24%

Pentingnya Sarapan Sehat untuk Anak Sekolah Dilengkapi MILO

Anak membutuhkan asupan gizi yang seimbang untuk meningkatkan imunitas tubuh dan membantunya tetap berenergi. Asupan gizi yang dimaksud seperti vitamin A, vitamin B2, B3, B6, B12, vitamin D, vitamin C, fosfor, kalsium, dan zat besi. Setiap gelas MILO mengandung nutrisi tersebut serta kebaikan alami yang berasal dari susu, ekstrak malt, dan cokelat untuk mendukung Sang Juara tetap berenergi untuk belajar dan beraktivitas. 

Ibu bisa perhatikan kembali perbedaan saat anak mengonsumsi MILO saat sarapan dan yang tidak mengonsumsi MILO saat sarapan. Perbedaannya jauh berbeda bukan? Mulai kini, segera siapkan MILO di rumah untuk menemani santap sarapan Sang Juara, ya.

Agar anak dapat tumbuh aktif dan sehat, kebutuhan energinya tentu harus dipenuhi. Ada beberapa sumber makanan dan minuman bergizi yang bisa Ibu berikan untuk meningkatkan energi anak agar bisa raih lebih. Mulai dari sayur-sayuran, buah-buahan, sumber Protein, hingga susu energi anak. Yuk, simak penjelasan lengkapnya!  

1. Pisang 

Buah pisang merupakan sumber gula alami yang terbukti mampu mengembalikan energi tubuh setelah anak melakukan aktivitas fisik berat seperti berolahraga. Adapun kandungan Karbohidrat Kompleks, Protein, Magnesium, Vitamin B, dan Asam Amino ydi dalam pisang dapat menunjang kebutuhan nutrisi tubuh anak setelah aktif bergerak, sehingga sangat cocok dikonsumsi setelah berolahraga.  

2. Kacang-Kacangan 

Selain lezat disantap sebagai camilan sehat, kacang-kacangan juga mampu mengembalikan energi anak setelah berolahraga karena kaya akan kandungan Vitamin B, Serat, dan Protein. Tidak hanya itu, jenis kacang-kacangan juga mengandung Mineral Antioksidan yang terbukti mampu meningkatkan sistem imun tubuh anak.  

Asupan kacang-kacangan ini sangat cocok dikonsumsi sebagai camilan baik sebelum atau di sela-sela istirahat saat berolahraga. Untuk manfaat yang lebih optimal, Ibu bisa berikan bersamaan dengan susu energi anak setelah olahraga.  

3. Ubi 

Camilan sehat lainnya yang bisa Ibu berikan untuk meningkatkan energi anak adalah ubi. Ubi mengandung Vitamin C, Magnesium, dan Zat Besi yang menjadi asupan esensial dalam meningkatkan energi tubuh anak. Selain sehat, ubi juga bisa jadi camilan yang dapat membuat anak kenyang lebih lama. Oleh karena itu, asupan bergizi ini cocok menjadi camilan sehat sebelum berolahraga.  

Untuk penyajiannya pun bisa disesuaikan dengan selera. Misal, jika anak lebih menyukai camilan gurih, maka bisa direbus atau goreng dan tumis bawang. Sementara untuk yang menyukai camilan manis, bisa direbus kemudian taburi madu di atasnya.  

4. Madu 

Beralih ke minuman bergizi, ada juga pilihan lain selain susu energi anak yang bernutrisi tinggi dan bantu anak jadi lebih aktif bergerak, yaitu madu. Madu sangat baik dikonsumsi dengan cara dilarutkan dalam air hangat dan diminum di pagi hari agar tubuh jadi lebih berstamina.  

Madu sendiri telah dikonsumsi oleh para atlet sejak zaman Yunani kuno lho, Bu! Ini dikarenakan madu kaya akan Karbohidrat dan Glikogen yang bisa membantu mengembalikan energi, khususnya pada otot serta tubuh yang kelelahan setelah berolahraga.  

5. Susu 

Terakhir adalah susu energi anak. Susu menjadi asupan minuman bernutrisi yang bisa dikonsumsi setiap hari, khususnya setelah berolahraga. Alasannya, susu tinggi akan kandungan Karbohidrat yang bisa membantu mengembalikan energi anak setelah beraktivitas fisik. Selain itu kandungan Kalsium dalam juga sangat baik bagi kesehatan tulang dan ototnya.  

Ibu dapat memilih susu energi anak kaya akan Vitamin B Kompleks yang terbukti efektif dalam meningkatkan energi anak agar dapat raih lebih. Ibu juga bisa mendapatkan manfaat susu dari segelas minuman cokleat bergizi MILO 3in1.  

Baca Juga: Pentingnya Aktivitas Fisik Bagi Pertumbuhan Anak 

MILO 3in1 merupakan minuman cokelat bergizi dilengkapi dengan kandungan susu dan ekstrak malt yang membantu mengembalikan energi tubuh anak setelah berolahraga. Selain dapat menjadi sumber salah satu pilihan minuman dengan susu energi anak yang ideal, MILO 3in1 juga mampu memenuhi 25% dari kebutuhan Vitamin C Sang Juara.