Masa ujian tentu dapat menghabiskan energi anak. Pada momen ini, anak perlu menyiapkan mental dan ekstra waktu untuk belajar di rumah. Meski begitu, sebaiknya hal ini tidak menjadi alasan untuk menghambat anak tetap aktif olahraga secara rutin ya, Bu. Supaya ia bisa lebih optimal saat ujian dan tetap bisa menjalani olahraga dan aktivitas lainnya secara teratur, Ibu perlu membekalinya dengan nutrisi seimbang. Salah satu asupan yang tidak boleh dilupakan adalah memberinya susu cokelat. Berikut ini empat manfaat minum susu cokelat, khususnya selama anak menjalani masa ujian.
1. Membantu Mengatasi Rasa Gugup
Selain memiliki rasa yang lezat, kandungan kakao dalam minuman susu cokelat dapat membantu mengurangi stres anak. Hal ini dikarenakan kakao mengandung flavanol atau senyawa yang dapat meningkatkan aliran darah anak saat mengalami stres. Alhasil, tubuh bisa jadi lebih tenang dan anak pun dapat mengatasi rasa gugupnya saat mempersiapkan hingga mengerjakan ujian sekolah.
2. Membantu Menjaga Mood Selama Musim Ujian
Selain membantu mengatasi stres, manfaat minum susu cokelat lainnya adalah menjaga mood anak selama musim ujian. Ini dikarenakan cokelat mengandung teobromina atau senyawa yang dapat memengaruhi emosi anak. Selain itu, cokelat juga kaya akan kandungan antioksidan, Zat Besi, dan Magnesium yang dapat membantu tubuh anak jadi lebih rileks dan siap menghadapi ujian. Hal lainnya yang tidak boleh terlupakan adalah rasanya yang juga sangat lezat. Tidak heran jika akhirnya anak jadi lebih senang dan bersemangat setelah menikmati segelas susu cokelat.
3. Meningkatkan Daya Tahan Tubuh
Siapa sangka, kandungan lezat kakao dalam susu cokelat dapat membantu meningkatkan daya tahan tubuh anak. Beberapa ahli gizi anak menjelaskan bahwa kakao tinggi akan senyawa fenolik yang dapat meningkatkan daya tahan tubuh, sehingga anak tidak mudah sakit, khususnya selama musim ujian. Terlepas dari segala manfaat minum susu cokelat, pastikan untuk pilih yang rasa manis dan cokelatnya terbuat dari kakao asli, atau bukan dari perisa. Mengonsumsinya pun sebaiknya tidak berlebihan. Misalnya, berikan secara rutin dua kali sehari, yaitu sebagai pelengkap sarapan dan sebelum tidur atau sesudah makan malam untuk mendapatkan manfaat minum susu cokelat secara optimal.
4. Membantu Melengkapi Kebutuhan Energi Anak
Musim ujian bukanlah hambatan untuk anak tetap aktif bergerak dan rutin olahraga. Oleh karena itu, Ibu perlu melengkapi kebutuhan ekstra energi anak agar tetap bersemangat ketika olahraga sembari belajar mempersiapkan ujiannya. Nah, salah satu caranya adalah dengan memberi ia minuman yang mengandung cokelat, seperti MILO 3in1.
MILO 3in1 yang mengandung kebaikan dari malt, susu, dan cokelat dapat membantu mengembalikan energi anak setelah aktif seharian. Rasanya yang lezat membantu mengembalikan mood anak sehingga kembali bersemangat. Tak hanya itu, MILO 3in1 juga diperkaya Vitamin B2, B3, B6, B12, C, dan D untuk melengkapi kebutuhan nutrisi anak sehingga ia lebih percaya diri menghadapi ujian karena yakin telah mengonsumsi minuman yang bergizi.
Ternyata selain lezat, banyak manfaat minum susu cokelat yang bisa didapat anak ya, Bu. Oleh karena itu, jangan lupa untuk selalu menyediakan minuman yang diperkaya susu dan cokelat seperti MILO 3in1 untuk mendukungnya menghadapi ujian dan tetap beraktivitas dengan penuh energi.
Berbuka puasa memang enaknya minum-minuman dingin yang menyegarkan seperti MILO. Tidak hanya menyegarkan, minuman coklat MILO juga mengandung nutrisi lengkap yang dapat membantu mengembalikan energi anak setelah aktif bergerak selama berpuasa. Nah, selain dapat dihidangkan dengan es batu dan air dingin, minuman coklat MILO juga dapat dikreasikan dengan bahan-bahan lezat lainnya. Yuk, simak inspirasinya!
1. Dikreasikan Jadi Es Pop
Tak hanya dibuat minuman cokelat pakai es, MILO juga cocok dibuat menjadi es pop lho, tepatnya seperti Banana Cookies Popsicles. Ibu cukup menyiapkan MILO 3in1, susu UHT, dan pisang sebagai bahan es krim, lalu tambahkan MILO Balls sebagai topping-nya. Pastinya, berbuka puasa dengan takjil es pop bisa jadi pilihan yang seru untuk anak. Bagaimana cara membuatnya? Cek di sini, ya!
2. Dibuat Es Kepal
Ibu pastinya sudah tak asing dengan resep Es Kepal MILO yang sempat tren beberapa waktu lalu, bukan? Nah, selain lezat dan menyegarkan, kreasi minuman coklat MILO ini juga bisa dibuat dengan resep yang lebih sehat, sehingga sangat cocok dihidangkan saat buka puasa. Caranya, pakai topping kacang-kacangan dan buah-buahan seperti resep di sini. Nikmatnya perpaduan MILO, kacang, buah, dan es serut membuat momen berbuka puasa jadi makin menyegarkan.
3. Dikombinasikan dengan Kurma
Siapa bilang MILO dan kurma nggak bisa dikombinasikan jadi minuman yang lezat? Di bulan Ramadan, Ibu tentu lebih mudah menemukan kurma sehingga bisa mencoba resep MILO Kurma. Selain pakai MILO dan kurma, Ibu cukup menambahkan susu UHT dan es batu. Cara buatnya bisa contek di sini, ya.
4. Dibuat Es Campur
Berbuka puasa rasanya tidak lengkap tanpa hidangan es campur. Nah, agar rasanya spesial atau beda dari biasanya, coba kombinasikan MILO dalam resep es campur. Dengan begitu, es campur yang dihidangkan memberikan sentuhan rasa cokelat yang umumnya disukai anak, dan diperkaya Vitamin dan Mineral dari MILO, sehingga dapat membantu mengembalikan energi anak setelah berpuasa. Ibu bisa cek resep lengkapnya di sini.
Itu tadi beberapa rekomendasi kreasi minuman coklat MILO yang dapat dihidangkan sebagai menu buka puasa! MILO Activ-Go dengan susu, ekstrak malt, serta cokelat yang lezat diperkaya Vitamin B2, B3, B6, B12, C, dan D, serta Fosfor dan Zat Besi membantu mengembalikan energi anak setelah seharian berpuasa sehingga tetap aktif.
Nah, dari rekomendasi kreasi minuman coklat MILO di atas, kira-kira menu apa yang ingin Ibu coba sebagai hidangan buka puasa anak? Selamat mencoba, ya!
Sahur bisa disebut sebagai pengganti sarapan yang sebaiknya tidak terlewatkan. Pasalnya, di bulan Ramadhan ini, anak perlu mengonsumsi asupan bergizi seimbang agar tetap aktif sepanjang hari. Apalagi, kebutuhan energi saat puasa maupun tidak jumlahnya tetap sama. Oleh karena itu, Ibu perlu menyiapkan makanan bergizi dan membantunya kenyang lebih lama. Lantas, apa saja menu sarapan sehat untuk anak yang cocok disantap saat sahur?
1. Olahan Telur
Konsumsi telur pada saat sahur dapat meningkatkan rasa kenyang dan membantu menstabilkan kadar gula darah, Bu. Selain itu, telur juga mengandung antioksidan, protein, serta kolin yang bermanfaat untuk kesehatan otak dan hati.
Menyajikan salah satu menu sarapan sehat untuk anak ini juga cukup mudah. Pasalnya, Ibu dapat mengolah telur dengan banyak cara, seperti digoreng, direbus, atau ditumis bersama sayuran yang bergizi.
2. Sup Sayuran
Sup sayuran juga bisa menjadi pilihan menu sarapan sehat untuk anak yang cocok disantap saat sahur. Ibu dapat menyertakan berbagai jenis sayuran seperti wortel, kentang, brokoli, jagung, dan buncis ke dalam sup sayuran.
Menu makanan ini sangat cocok untuk sahur karena ada kuah hangat yang terasa nyaman di perut. Kandungan air yang banyak juga mencegah anak mengalami dehidrasi saat berpuasa. Selain itu, sayuran mengandung berbagai nutrisi yang bagus untuk tubuh, seperti serat, protein, karbohidrat, vitamin, dan antioksidan.
3. Umbi-umbian
Umbi-umbian seperti singkong, ubi, kentang, talas, dan jagung bisa menjadi alternatif sumber karbohidrat jika anak sedang bosan makan nasi. Sumber makanan ini juga dapat diolah dengan berbagai cara, mulai dari digoreng, dipanggang, sampai dikukus.
Sebenarnya, mengonsumsi umbi lebih disarankan dari nasi lho, Bu! Pasalnya, umbi mengandung lebih banyak serat daripada nasi putih. Serat sangat penting untuk membantu tubuh mencerna makanan dan menghindari masalah susah buang air besar.
4. Olahan Kedelai
Olahan kedelai seperti susu kedelai, tempe, dan tahu ternyata bisa memberi rasa kenyang yang lebih lama, Bu! Pasalnya, kedelai memiliki kandungan gizi yang lengkap. Dalam 100 gram kedelai, terdapat 20,2 protein, 1,6 serat, dan berbagai vitamin yang baik untuk tubuh.
Mengolah makanan berbahan dasar kedelai pun sangat bervariasi. Ibu bisa membuat tumis tempe, mendoan tempe, tahu balacan, tahu saus tiram, baso tahu, ungkep tahu, sampai tahu bacem.
5. Buah-Buahan
Buah-buahan sangat bagus untuk dimakan saat sahur karena mengandung Vitamin dan Serat tinggi. Selain itu, sumber makanan ini juga mengandung kadar air yang tinggi sehingga bisa mencegah anak mengalami dehidrasi di siang hari. Selain dimakan langsung, buah dapat diolah menjadi berbagai varian menu yang menarik. Beberapa olahan buah yang bisa Ibu coba di antaranya jus, smoothies, salad, dan agar-agar.
6. Minuman Cokelat MILO
Jika sudah memberikan menu sarapan sehat untuk anak saat sahur, Ibu juga perlu melengkapi asupan gizi anak dengan minuman cokelat MILO Activ-Go. Dalam segelas MILO Activ-Go, terkandung ekstrak malt sebagai sumber Karbohidrat, Vitamin B Kompleks (B2, B3, B6, dan B12), Kalsium untuk kesehatan tulang dan gigi, Zat Besi untuk pembentukan sel darah merah, serta Vitamin C untuk meningkatkan penyerapan zat besi juga menjaga daya tahan tubuh.
Selain enam makanan di atas, Ibu juga bisa memberikan menu sahur sehat lain seperti daging merah, ikan, brokoli, dan kacang merah. Nah, menu sarapan sehat untuk anak bisa disesuaikan dengan kesukaan masing-masing, asalkan tetap memperhatikan kandungan gizinya ya, Bu!
Sebagai orangtua, penting untuk Ibu mencari tahu cara menumbuhkan rasa percaya diri pada anak. Hal ini dikarenakan anak dengan kepercayaan diri yang baik lebih mampu mengendalikan diri dan mudah berkonsentrasi. Nah, salah satu caranya adalah menerapkan gaya hidup sehat. Anak yang memiliki gaya hidup sehat akan memiliki fisik yang kuat sehingga dapat tampil lebih percaya diri. Gaya hidup sehat yang dimaksud adalah pola makan teratur, menjaga kesehatan, mengatur waktu istirahat dan beraktivitas, membiasakan jalan kaki di pagi hari, hingga datang ke sekolah atau sekolah online tepat waktu.
Lantas, bagaimana cara mengatur gaya hidup sehat untuk anak agar kepercayaan dirinya meningkat? Yuk, simak!
1. Bantu Anak Membagi Waktu
Latih anak membagi waktu antara belajar, bermain, dan beristirahat. Menurut para ahli psikologi, idealnya waktu anak belajar di rumah adalah 90 menit hingga 120 menit. Adapun waktu untuk bermain di luar ruangan selama 3 jam dan bermain gadget tidak boleh lebih dari 2 jam.
Cara menumbuhkan rasa percaya diri pada anak ini bisa bantu ia membuat perencanaan jadwal untuk esok hari. Lakukan hal ini secara rutin agar anak merasa lebih bertanggung jawab terhadap apa yang akan mereka lakukan di keesokan harinya. Kedisiplinan menaati waktu antara belajar, bermain, dan beristirahat pun bisa mulai dibiasakan. Untuk itulah, orangtua dan anak harus membangun kesepakatan dalam pembagian waktu tersebut.
2. Ingatkan untuk Bermain dan Bersosialisasi
Para ahli kedokteran dan psikologi menyarankan waktu bermain dan bersosialisasi untuk anak selama 3 jam per hari. Hal ini menjadi sangat penting sebagai cara menumbuhkan rasa percaya diri pada anak, mengingat bermain dapat menstimulasi otak dan mengoptimalkan pertumbuhan. Hal yang terpenting, bermain dan bersosialisasi dapat meningkatkan ikatan emosi dan sosial antara anak dan orangtua, keluarga, hingga teman-teman sebayanya.
Menurut American Academy of Pediatrics (AAP) bermain juga dapat meningkatkan kemampuan anak untuk merencanakan dan mengelola tugas dengan baik, meningkatkan kemampuan berbahasa, berpikir secara logika, dan kemampuan beradaptasi. Dengan begitu, kepercayaan diri anak akan meningkat secara perlahan.
3. Pastikan Anak Tetap Aktif Bergerak
Cara menumbuhkan rasa percaya diri pada anak selanjutnya adalah memastikan ia punya waktu untuk aktif bergerak maupun berolahraga secara rutin. Beraktivitas fisik maupun berolahraga tak hanya membantu fisiknya lebih sehat, tapi juga membuat mood-nya lebih positif. Sebagai rekomendasi, Ibu bisa ajak anak jalan santai di pagi hari, bermain scooter atau sepeda, hingga melakukan permainan tradisional seperti emprak/engklek.
Baca Juga: 5 Manfaat Bela Diri Bagi Pertumbuhan Anak
Selain melakukan cara menumbuhkan rasa percaya diri pada anak di atas, Ibu juga perlu memerhatikan kebutuhan nutrisinya. Oleh karena itu, berikan ia makanan bergizi seimbang dan lengkapi kebutuhan nutrisinya dengan MILO 3in1 setiap hari.
MILO 3in1 dengan malt, susu, dan cokelat yang lezat diperkaya Vitamin B2, B3, B6, B12, C, dan D, serta Kalsium, Fosfor, dan Zat Besi untuk bantu anak tetap berenergi sepanjang hari. Dengan kombinasi pemenuhan nutrisi optimal dan gaya hidup yang sehat, anak diharapkan bisa tumbuh menjadi pribadi yang aktif dan percaya diri!
Setiap anak memiliki kepribadian yang unik dan berbeda-beda. Meskipun begitu, lingkungan tempat anak tumbuh memiliki peran yang besar untuk membentuk karakternya. Nah, karakter anak berkembang melalui interaksi dengan keluarga dan teman. Membangun karakter anak juga bisa dilakukan melalui pengalaman dan hal-hal lain yang terjadi di sekitarnya. Berikut ini cara yang bisa dilakukan untuk membangun karakter anak.
1. Stop Bandingkan Anak dengan Orang Lain
Mungkin tanpa disadari Ibu pernah membandingkan anak dengan orang lain. Tujuannya, supaya anak bisa termotivasi untuk menjadi lebih baik. Sayangnya, cara ini rentan membuat anak merasa rendah diri dan berpikir bahwa orang lain lebih baik darinya.
Nah, perlu dipahami bahwa di usia 5-12 tahun , beberapa anak belum mengerti cara menghadapi kritikan dan saran. Untuk itu, pahami terlebih dahulu kepribadian anak sehingga mereka mulai membangun kepercayaan diri dengan kekuatan terbaiknya. Sebagai orangtua, tentu Ibu bisa membantu anak berubah menjadi lebih baik, tapi tanpa membandingkan dirinya dengan orang lain, ya. Cukup memberi tahu apa yang salah dan bagaimana seharusnya mereka bersikap.
2. Stop Selalu Menyalahkan Anak
Sebagai orangtua, wajar jika Ibu menaruh harapan di pundak anak. Misalnya, berharap anak unggul dalam pelajaran di sekolah atau menjadi juara dalam kompetisi olahraga. Oleh karena itu, saat melihat nilai anak turun atau ia gagal mendapatkan gelar juara, Ibu mungkin tanpa disadari menunjukkan kekecewaan pada anak. Nah, sebaiknya hal ini dihindari, Bu. Penting untuk mengingat bahwa setiap anak memiliki kemampuannya masing-masing.
Sebagai solusi, Ibu bisa mencari tahu minat dan bakat anak. Jika ia tidak unggul dalam bidang akademik, bisa jadi ia unggul dalam olahraga atau seni. Begitu juga sebaliknya. Nah, bila Ibu hendak membantu membangun karakter anak dengan memperbaiki kekurangannya, ingat selalu untuk hati-hati dalam memilih kata, ya.
3. Utarakan Rasa Bangga atas Prestasi Anak
Sekecil apapun prestasi yang diraih anak, sebagai orangtua, Ibu bisa menunjukkan rasa bangga atas kerja keras dan usahanya. Prestasi yang dimaksud bukan hanya berkaitan dengan pelajaran di sekolah, tapi juga hal-hal kecil seperti menabung, membersihkan kamar, rutin berolahraga, dan sebagainya.
Alasannya, anak akan semakin terdorong dan semangat saat orangtua menunjukkan rasa bangga kepada mereka. Hal ini juga membantu membangun karakter anak agar lebih percaya diri, sekaligus meminimalkan rasa rasa gugup atau takut. Ungkapkan bahwa Ibu bangga kepadanya di setiap kali ia menerapkan perilaku positif.
4. Ingatkan Anak untuk Selalu Aktif Bergerak
Saat bersekolah jarak jauh, gadget menjadi perangkat yang wajib digunakan anak. Di luar waktu tersebut, sebaiknya minimalkan penggunaan gadget sehingga Ibu bisa membangun karakter anak secara intelektual dan sosial melalui cara lain. Misalnya, alihkan perhatian anak pada kegiatan di luar rumah, seperti bermain layangan, bersepeda, atau melakukan olahraga ringan. Kemas kegiatan outdoor semenarik mungkin dan temani anak bila memungkinkan.
Baca Juga: Penuhi Kebutuhan Energi Anak dengan Makanan Berikut!
Itu tadi beberapa cara yang bisa Ibu lakukan untuk membangun karakter anak menjadi lebih baik. Nah, supaya anak punya energi yang cukup untuk tetap aktif sepanjang hari, berikan makanan bergizi seimbang dan lengkapi dengan MILO Activ-Go. MILO Activ-Go kaya akan vitamin B2, B3, B6, B12, C, dan D, juga Kalsium, Fosfor, dan Zat Besi yang dibutuhkan anak agar tetap berenergi. Selain diperkaya vitamin dan mineral, kombinasi susu, malt, dan cokelat dalam MILO Activ-Go juga terasa lezat serta lebih segar saat diminum dingin. Jadi, jangan lupa berikan MILO Activ-Go setiap hari agar anak makin semangat beraktivitas, ya!
Tahun ini, anak kembali menjalani Ramadan dengan melakukan hampir sebagian besar aktivitas di rumah saja. Meski begitu, anak tetap aktif bergerak selama puasa, kok. Kira-kira adakah olahraga di rumah untuk anak yang bisa dilakukan selama puasa? Kali ini, sebagai inspirasi, Ibu bisa mengajak anak tetap aktif bergerak di rumah tanpa menggunakan alat. Inspirasi olahraga ini cocok banget dilakukan di sore hari sambil menunggu waktu berbuka puasa.
1. Jumping Jacks
Inspirasi olahraga di rumah untuk anak yang super mudah dan praktis adalah jumping jacks. Gerakan jumping jacks sederhana. Anak cukup sambil membuka dan menutup tangan serta kakinya dengan tempo cepat. Meski terkesan sederhana, olahraga ini memberikan manfaat pada seluruh tubuh, khususnya dalam meningkatkan kesehatan jantung, paru-paru, dan otot anak secara bersamaan. Supaya mendapat manfaat optimal, pastikan Ibu dan anak melakukan pemanasan terlebih dahulu. Selain itu, sebaiknya tetap menggunakan sepatu untuk meminimalkan cedera.
2. Burpee
Apakah Ibu pernah olahraga Burpee sebelumnya? Burpee adalah gerakan sederhana yang bisa dilakukan untuk melatih kebugaran agar anak tidak mudah lelah dan memiliki stamina kuat. Gerakan burpee pada dasarnya sederhana. Anak cukup melakukan gerak jongkok (squat), letakkan kedua tangan di depan dan tendang kedua kaki ke belakang sehingga membentuk pose push up, kembali squat, dan berdiri sambil loncat. Burpee yang dilakukan secara rutin dapat menguatkan otot lengan dan paha, serta menjaga kesehatan jantung anak.
Gerakan burpee bisa dilakukan dengan cepat dan diulang beberapa kali. Tapi, jika anak belum terbiasa, tidak perlu terburu-buru dan lakukan dalam tempo pelan saja, ya. Misalnya, setelah jongkok, letakkan kedua tangan di depan dan julurkan kaki satu persatu ke belakang, lalu kembali jongkok, dan berdiri sambil meloncat. Setelah terbiasa, baru lakukan dengan tempo yang lebih cepat.
3. Jalan Santai
Apa yang biasanya Ibu dan keluarga lakukan saat ngabuburit sembari menunggu buka puasa? Daripada bingung, ajak keluarga untuk jalan santai. Selain bisa dilakukan di luar rumah, jalan santai juga bisa dilakukan di teras, di halaman, bahkan di dalam rumah. Misalnya, jika ingin melakukan jalan santai di rumah saja, cukup buat rute dari melewati berbagai ruangan dari bagian paling belakang rumah ke bagian paling depan. Ulangi selama beberapa putaran atau jika ingin lebih seru, Ibu bisa sisipkan beberapa hadiah kecil di sudut-sudut rumah. Misal voucher menu makanan kesukaan anak yang bisa Ibu siapkan besok, atau makanan ringan. Selain menyenangkan, olahraga jalan santai juga dapat bantu menjaga stamina dan imun anak selama Ramadan.
4. Menari
Olahraga di rumah untuk anak yang menyenangkan adalah menari. Misal, Ibu bisa putarkan video tutorial menari dari grup musik atau idola kesukaannya, kemudian mengikuti instruksinya hingga gerakannya lancar. Agar anak lebih semangat, Ibu bisa menemaninya mengikuti gerakan pada video yang Ibu putarkan. Selain menyenangkan dan bisa jadi kegiatan ngabuburit yang seru, menari juga dapat meningkatkan mood dan menguatkan otot pada tubuh anak.
Itu tadi empat rekomendasi olahraga di rumah untuk anak yang dapat dilakukan tanpa alat. Praktis dan menyenangkan bukan, Bu? Diingatkan lagi, sebaiknya ajak anak melakukan olahraga di atas mendekati waktu buka puasa, ya. Dengan begitu, setelah mengeluarkan keringat, tubuh dapat dihidrasi dengan asupan makanan dan minuman bergizi seperti MILO UHT. MILO UHT adalah minuman cokelat siap minum yang mengandung nutrisi lengkap seperti Vitamin B2, B3, B6, B12, dan D, serta Kalsium, Fosfor, dan Zat Besi untuk membantu mengembalikan energi anak setelah beraktivitas fisik dan berpuasa seharian. Semangat terus berolahraga dan bergerak aktif!
Bangkitkan semangat puasa anak dengan bikin Es Kepal MILO, yuk. Bulan puasa di tengah pandemi sangat mungkin membuat anak kurang bersemangat menjalani ibadah puasa. Hal ini dikarenakan di situasi pandemi ini membuat anak jadi sulit ngabuburit. Daripada semangat untuk berpuasanya kendur, Ibu bisa mengakalinya dengan membuat camilan berbuka puasa di rumah. Berikut, cara membuat es kepal MILO dengan memerhatikan bahan-bahan yang Ibu gunakan agar minuman ringan lezat ini tetap sehat dikonsumsi anak.
1. Pilihlah Dark Chocolate dibandingkan White atau Milk Chocolate
Salah satu kelebihan milk chocolate adalah rasanya yang manis karena perpaduan antara cokelat dan susu. Adapun white chocolate yang memiliki unsur rasa vanila akan menambah cita rasanya tersendiri. Walaupun begitu, menurut Mee Young Hong, PhD, seorang profesor ilmu olahraga dan nutrisi di San Diego State University, demi kesehatan tubuh ada baiknya memiliih cokelat hitam dibandingkan jenis cokelat manapun. Mengapa? Sebab cokelat hitam mengandung 70% kakao. Kakao sendiri mengandung flavonol yang berfungsi sebagai antioksidan.
Baca Juga : Anak Pilih Es Susu Coklat Ketimbang Coklat Hangat?
2. Gunakan Es Batu dari Air Matang bukan Air Mentah
Ibu harus memperhatikan es batu yang akan digunakan nanti. Disarankan untuk menggunakan es batu yang terbuat dari air matang. Mengapa demikian, sebab bila menggunakan air mentah ditakutkan bakteri yang terkandung di dalam air tidak akan mati saat proses pembekuan. Bakteri-bakteri seperti patogen, E. Coli, dan bakteri lainnya bila tidak mati saat proses pembekuan maka dampaknya bisa fatal untuk si anak. Penyakit seperti nyeri perut, muntah, diare, dan demam rentan menghantui anak, lho.
3. Pilih Topping yang Berkualitas
Agar sajian terlihat menarik untuk anak, Ibu wajib memilih topping yang disukai oleh mereka dan tetap menyehatkan. Misalnya, kacang cincang atau stroberi segar. Hindari menggunakan permen jelly atau agar-agar karena umumnya kandungan gulanya tinggi dan gizinya rendah.
4. Pilih Milo UHT untuk Menggantikan Gula Pasir atau Kental Manis
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia menyarankan konsumsi gula harian yang sehat untuk setiap orang adalah 50 gram gula atau setara dengan 5-9 sendok teh. Dengan menggunakan Milo UHT, Ibu sudah melengkapi kebutuhan gula anak sebesar 10 gram dan tentunya tak berlebihan, ya.
Nah, Ibu pasti sudah tak sabar mengajak Sang Juara membuat Es Kepal Milo untuk buka puasa nanti. Yuk, cari tahu resepnya!
Bahan-bahan:
- 250 ml MILO UHT
- 130 gr MILO 3in1
- 13 gr tepung maizena
- 50 gr cokelat hitam (dark chocolate)
- Secukupnya es batu dari air matang
Topping:
- 25 gr kacang cincang
- 25 gr meses cokelat
- 25 gr stroberi, potong dadu kecil
Cara Membuat:
- Campurkan MILO UHT, MILO 3in1, dan tepung maizena. Lalu blender semua bahan hingga merata
- Masak bahan yang sudah diblender dan tambahkan dark chocolate. Masak adonan hingga mengental. Sisihkan.
- Serut es batu yang sudah disiapkan. Bentuklah es batu serut menjadi bentuk kepal di dalam mangkuk. Setelah itu, tuang adonan MILO yang sudah dikentalkan ke atas es batu serut.
- Terakhir, taburkan topping yang sudah Ibu dan Anak siapkan.
Kenapa Pilih Es Kepal Milo untuk Temani Anak Berbuka Puasa?
Ibu tahu bahwa anak suka sekali minuman ringan yang dingin. Dibandingkan harus beli es di luar yang belum terjamin kebersihan dan kesehatannya, ada baiknya Ibu melindungi anak dengan mempersiapkan apa yang mereka sukai.
Selain menjadi minuman favorit anak, kebutuhan gizi anak pun ikut terpenuhi. Satu porsi Es Kepal MILO yang Ibu buat sudah mengandung 1.363 kalori dan 28 gram protein. Dengan menikmati Es Kepal MILO pada jam berbuka, lebih dari setengah kebutuhan gizi anak sudah tercukupkan. Jadi, Sang Juara tetap berenergi saat berpuasa di tengah pandemi!
Bu, kelebihan mengonsumsi gula juga bisa mengganggu kualitas tidur anak. Bila waktu tidur anak terganggu maka proses belajar dan perkembangan emosinya pun turut terganggu. Oleh karena itu, penting untuk Ibu menjaga dan mengontrol asupan gula pada makanan dan minuman yang dikonsumsi anak. Misalnya, beralih ke MILO dan asupan rendah gula lainnya, karena kadar gula yang lebih rendah 25% kini membuat MILO less sugar. Lantas, makanan dan minuman apa yang sebaiknya dihindari karena kandungan gulanya tinggi? Sebelum bahas lebih lanjut soal hal itu, perhatikan terlebih dahulu kebutuhan gula anak.
Berapa Kebutuhan Gula untuk Anak?
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menjelaskan panduan konsumsi gula yang dapat dikonsumsi orang setiap harinya berdasarkan jenis kelamin dan umur. Menurut data WHO, asupan gula tambahan tidak boleh lebih dari 10% dari total energi yang dikonsumsi anak. Nah, anak usia 7-10 tahun tidak boleh lebih dari 24 gram atau 6 sendok teh gula per hari.
Baca Juga : MILO Less Sugar! Minuman Energi dengan Gula Rendah
Makanan dengan Kandungan Gula yang Tinggi
Demi melindungi Sang Juara dari asupan gula berlebih, Ibu harus tahu makanan dan minuman apa saja yang berpotensi memiliki kandungan gula yang tinggi. Berikut ini adalah sederet makanan dan minuman yang memiliki kandungan gula yang tinggi dan konsumsinya sebaiknya dibatasi.
1. Nasi Putih
Sebuah penelitian menemukan fakta bahwa orang yang mengonsumsi nasi putih secara berlebihan berisiko terkena diabetes tipe 2. Hal ini wajar karena nasi putih memiliki kandungan karbohidrat tinggi namun rendah serat. Dalam 100 gram nasi putih saja sudah mengandung indeks glemiks yang tinggi yang bisa menaikkan kadar gula darah dengan cepat.
2. Roti Putih
Ternyata roti putih mengandung karbohidrat tinggi yang membuat makanan dapat diolah lebih cepat di dalam tubuh dan dapat meningkatkan kadar gula darah. Oleh sebab itu, bila Sang Juara suka makan roti, sebaiknya ganti jenis rotinya dengan roti gandum yang lebih rendah gula.
Baca Juga : Kenali Kandungan Pada Minuman MILO Less Sugar
3. Makanan Siap Saji
Banyak sekali makanan siap saji yang beredar saat ini. Tentu saja anak sangat menyukai bila Ibu mengajak mereka makan ayam goreng di tempat makanan siap saji. Makanan ini memang nikmat, namun terdapat kandungan lemak, gula, dan karbohidrat yang mampu meningkatkan gula darah bahkan hanya dalam satu kali makan.
4. Minuman Kaleng dan Minuman Berenergi
Minuman kaleng (soft drink) dan minuman berenergi mengandung gula yang sangat tinggi. Bahkan, dalam satu botol minuman bisa terkandung 20,2 gram atau setara dengan 5 sendok teh gula. Beberapa soft drink bahkan mengandung hingga 39 gram hingga 99 gram gula. Oleh sebab itu, bila Sang Juara butuh minuman yang bisa membantu mengisi kembali energinya, Ibu bisa memberikan Sang Juara MILO Activ-Go, MILO 3in1, maupun MILO UHT. Dengan kandungan gula 25% lebih rendah membuat MILO less sugar dan menjadi pilihan yang lebih sehat untuk anak. Sebagai contoh, bila Ibu menyiapkan segelas MILO 3in1 sesuai petunjuk penyajian, Sang Juara akan mendapat asupan gula sebanyak 16 gram saja.
5. Camilan
Ibu juga perlu memperhatikan camilan atau jajanan yang dikonsumsi anak setiap harinya. Sederet camilan ini ternyata mengandung kadar gula yang cukup tinggi juga, lho.
- Donat = 5 sendok teh gula
- Jelly 75 gram = 4 sendok teh gula
- Permen karet 50 gram = 7 sendok teh gula
- Biskuit cokelat = 2,5 sendok teh gula
- Es krim 1 scoop = 4 sendok teh gula
- Susu cokelat dengan tambahan gula = 3 sendok teh gula
Itu tadi beberapa jenis makanan tinggi gula yang umumnya dikonsumsi anak. Perlu Ibu pahami sekali lagi, penting untuk memilih makanan dan minuman yang rendah gula. Hal ini dikarenakan terlalu banyak mengonsumsi gula juga bisa meningkatkan risiko anak mengalami obesitas.
Untuk itu, demi membantu menjaga asupan gula anak, Ibu bisa memberikan MILO sebagai minuman cokelat yang lezat dan bergizi. MILO kini hadir dengan gula 25% lebih rendah dibandingkan produk MILO sebelumnya dan membuat MILO less sugar. Kandungan kalsium dan protein di dalamnya juga dapat membantu memperbaiki tulang dan otot setelah anak melakukan beragam aktivitas fisik.
Meski kini MILO less sugar karena kadar gulanya lebih rendah, rasanya tetap lezat karena MILO juga diperkaya susu dan cokelat. Jadi, tunggu apalagi, Bu? Segera jaga dan kontrol konsumsi gula anakmu dengan menyediakan MILO less sugar di rumah!
Kegiatan olahraga saat pandemi masih terus berlangsung dan perlu jadi kegiatan wajib yang rutin Ibu jadwalkan bersama anak dan anggota keluarga yang lain. Hal ini penting dilakukan agar seluruh anggota keluarga tetap dalam keadaan sehat sekalipun berkegiatan di rumah saja. Olahraga bisa menjadi ajang melampiaskan energi positif anak. Tak perlu keluar rumah jauh-jauh, bahkan di halaman rumah saja Ibu dan anggota keluarga lain tetap bisa berolahraga. Berikut ini rekomendasi olahraga yang bisa dilakukan di rumah saja.
1. Stretching
Biasanya stretching dilakukan sebelum melakukan latihan fisik. Meski begitu, Ibu dan anak tetap bisa melakukan stretching di rumah dengan gerakan yang sederhana agar tubuh tetap fit dan tidak kaku.
Selain menjaga kebugaran tubuh, melakukan stretching secara rutin bisa meningkatkan sirkulasi darah ke otot, menjaga fleksibilitas tubuh, serta memperbaiki postur tubuh. Bila Ibu dan keluarga stres bekerja dan sekolah online dari rumah, stretching juga bisa mejadi pilihan untuk membuat tubuh lebih rileks.
Baca Juga : Ini Alasan Olahraga Dirumah Untuk Anak Bantu Dia Jadi Pemberani
2. Aerobik
Ajak seluruh anggota keluarga untuk melakukan aerobik atau kardio. Tak perlu lama, waktu yang dibutuhkan hanya 30 menit per hari. Tapi, lakukan secara rutin ya, Bu.
Dengan rutin melakukan olahraga aerobik atau kardio, Ibu bisa meningkatkan imunitas diri dan anggota keluarga lainnya. Selain itu juga, aerobik atau kardio dapat membantu mengendalikan berat badan.
3. Basket 3on3
Olahraga basket 3on3 pas banget dilakukan di lingkungan keluarga. Bagi anggota keluarga ke dalam 2 tim dengan masing-masing tim berjumlah 3 orang. Sekalipun olahraga basket 3on3 ini hanya berlangsung dalam satu babak dengan waktu perbandingan hanya 10 menit, seluruh tubuh anak dan anggota keluarga lainnya bergerak aktif, Bu. Selain itu, olahraga satu ini juga tak memerlukan ruang luas. Ibu dan keluarga bisa melakukannya di halaman depan atau belakang rumah.
4. Bulu Tangkis
Bila ingin melakukan olahraga yang sedikit lebih menguras tenaga dan keringat, Ibu bisa mengajak anak melakukan olahraga bulu tangkis. Tak perlu jauh-jauh ke lapangan bulu tangkis atau badminton. Ibu dan keluarga bisa bermain bulu tangkis di halaman rumah. Selain membantu Sang Juara bergerak aktif, olahraga satu ini juga dapat membantu meningkatkan fungsi kognitif otak anak dan menguatkan otot serta persendiannya.
5. Lari Pagi atau Bersepeda
Gak ada salahnya sesekali menghirup udara segar selama pandemi. Yuk, ajak anak dan keluarga untuk lari pagi atau bersepeda di sekitar lingkungan rumah saja. Tapi, tetap patuhi protokol kesehatan selama berolahraga di luar, ya.
Perhatikan 4 Hal Ini Ketika Olahraga Saat Pandemi
Olahraga memang penting demi menjaga kebugaran tubuh dan meningkatkan imunitas tubuh. Apalagi, di tengah pandemi seperti sekarang imun yang kuat sangat penting guna melindungi diri dari berbagai penyakit. Bila Ibu berencana untuk mengajak anak untuk olahraga di sekitar lingkungan rumah, harap perhatikan beberapa hal di bawah ini.
1. Cari Tahu Fasilitas yang Buka & Keramaiannya
Misalnya, taman sekitar rumah mana yang masih diperbolehkan untuk didatangi. Selain itu, cek juga kemungkinan keramaian di tempat tersebut. Kapan sekiranya tempat tersebut sepi atau sedikit pengunjung agar Ibu, anak, dan anggota keluarga yang lain merasa aman berolahraga.
2. Selalu Memakai Masker dan Bawa Hand Sanitizer
Masker dan hand sanitizer sudah menjadi hal wajib ketika ingin beraktivitas di luar rumah. Selain yang dipakai, siapkan juga beberapa masker cadangan agar bisa berganti masker apabila yang dipakai kotor.
3. Jaga Jarak Sekalipun dengan Keluarga
Saat melakukan olahraga lari, jalan santai atau bersepeda, buatlah jarak dengan orang lain. Sekalipun dengan anggota keluarga sendiri, Ibu tetap harus mengingatkan mereka untuk selalu menjaga jarak. Selain itu, sebisa mungkin ingatkan anak untuk tidak bertukar alat olahraga, seperti sepeda, raket, dan lain sebagainya.
4. Bawa Bekal Air Minum dari Rumah
Demi mengurangi transaksi dan komunikasi dengan orang luar, Ibu juga bisa menyiapkan bekal untuk dibawa saat anak berolahraga. Misalnya, membawa air putih agar anak tetap sehat.
Tapi, biasanya setelah beraktivitas fisik, anak cenderung menginginkan minuman dingin. Untuk itu, jangan lupa membawa MILO UHT, ya. Sebelum melakukan olahraga saat pandemi, Ibu bisa menyimpan MILO UHT di kulkas agar setelah anak berolahraga minuman cokelatnya sudah dalam keadaan dingin.
Mengapa harus mengonsumsi MILO UHT setelah anak selesai beraktivitas fisik? Menurut para peneliti di McMaster University, Inggris, minuman yang kaya akan kalsium seperti MILO UHT dapat lebih cepat mengisi kembali kebutuhan cairan dan energi tubuh setelah selesai berolahraga. Selain itu, ekstrak malt yang terkandung di dalam MILO UHT mampu memberikan sumber energi dan vitamin bagi tubuh. Selain itu, MILO UHT juga kaya akan kalsium, fosfor, dan zat besi yang dibutuhkan tubuh setelah berolahraga.
Di usia sekolah, Ibu perlu memperhatikan kebutuhan energi anak. Di usia ini anak sudah memiliki banyak kegiatan yang menanti setiap hari. Untuk mendukung tumbuh kembang anak di usia sekolah, Ibu wajib memperhatikan asupan dan nutrisi hariannya. Apakah Ibu sudah yakin kebutuhan nutrisi anak sudah cukup terpenuhi?
Berdasarkan tabel asupan gizi anak dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia tahun 2019, anak di usia aktif sekolah membutuhkan paling tidak minimal 1.650 kalori.
Tabel Angka Kecukupan Gizi (AKG) Rata-rata yang Dianjurkan (per Orang per Hari)
Anak Umur 7 - 12 Tahun
Umur | Berat | Tinggi | Energi | Protein |
7 - 9 tahun | 25 kg | 120 cm | 1650 kkal | 45 gram |
10 - 12 tahun (Laki-laki) | 35 kg | 138 cm | 2050 kkal | 50 gram |
10 - 12 tahun (Perempuan) | 38 kg | 145 cm | 2050 kkal | 50 gram |
Adapun khusus untuk anak yang aktif tentu aktivitas kesehariannya lebih banyak dibandingkan anak pada umumnya. Ibu juga perlu memperhatikan kebutuhan energi anak demi mendukung aktivitas belajar dan aktivitas fisik seperti olahraga.
Baca Juga : Kebutuhan Energi Anak dan Orang Dewasa Beda, Lho! Berikut Faktanya!
Berikut adalah anjuran asupan kalori yang dibutuhkan anak yang aktif yang terbagi dalam umur dan jenis kelamin.
Umur | Anak Laki-laki | Anak Perempuan |
6 tahun | 1800 kkal | 1650 kkal |
7 tahun | 1950 kkal | 1775 kkal |
8 tahun | 2100 kkal | 1950 kkal |
9 tahun | 2275 kkal | 2125 kkal |
10 - 12 tahun | 2475 kkal | 2300 kkal |
Berapa Kali Idealnya Anak Makan dalam Satu Hari?
Menurut Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, berikut ini adalah rekomendasi ideal tentang berapa kali anak perlu makan dalam satu hari:
- 5-11 tahun: 3 kali sehari dan camilan 2 kali sehari
- 12-25 tahun: 3 kali sehari dan camilan 1 kali sehari
Baca Juga : Cek, Ini Beda Kebutuhan Nutrisi Anak Perempuan dan Laki-Laki
Tak hanya kebutuhan energi anak yang harus Ibu tahu. Demi melengkapi asupan gizi harian anak, Ibu juga harus tahu seluruh nutrisi yang dibutuhkan anak. Berikut ini adalah kebutuhan nutrisi lengkap untuk anak:
1. Protein
Ibu harus memastikan setiap porsi makan anak mengandung 10% hingga 30% protein dari jumlah asupan energi. Tujuannya adalah untuk menjaga kadar glukosa dalam darah saat anak mulai aktif memiliki aktivitas fisik seperti olahraga. Hal ini bisa Ibu mulai saat anak berada di usia 4 tahun.
2. Kalsium
Kalsium dibutuhkan untuk pertumbuhan tulang dan kontraksi otot. Apalagi bila Sang Juara sedang aktif-aktifnya, pemenuhan kalsium penting dilakukan. Adapun kebutuhan kalsium harian anak di usia 4-8 tahun sebesar 1.000 mg per hari. Khusus untuk anak di usia 9-18 tahun kebutuhan kalsium hariannya sebesar 1.300 mg per hari.
3. Zat Besi
Banyak kasus ditemukan kurangnya asupan zat besi pada makanan yang dikonsumsi anak. Padahal zat besi juga tak kalah pentingnya untuk tubuh, lho. Zat besi berperan dalam pembentukan hemoglobin yang membawa oksigen ke seluruh jaringan di dalam tubuh.
Oleh karena itu, anak perlu mendapatkan zat besi yang cukup saat makan. Anak yang berada di usia 1-10 tahun membutuhkan asupan zat besi antara 7-10 mg per harinya.
4. Vitamin D
Vitamin D dibutuhkan untuk kesehatan tulang anak dan menambah kekuatan pada otot karena vitamin D memiliki peran dalam penyerapan kalsium.
5. Mineral
Berdasarkan Angka Kecukupan Gizi (AKG), anak aktif dan suka aktivitas olahraga membutuhkan setidaknya 1,5 liter mineral untuk mengembalikan kadar air dalam tubuh yang dikeluarkan melalui keringat. Ibu bisa menyiasatinya dengan memberi minuman bergizi dengan kandungan susu.
Isi Piring Sang Juara dengan Makanan Bergizi
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dalam kampanye Isi Piringku memberikan panduan mengisi piring anak untuk sekali makan. Hal ini bertujuan agar kebutuhan energi anak setiap harinya terpenuhi. Perhitungannya, dalam seporsi makanan untuk anak, terdapat ⅓ piring berisi karbohidrat, ⅓ berisi sayuran, dan ⅓ lainnya berisi lauk-pauk dan buah-buahan.
Sebagai contoh: makan siang dengan kalori kurang lebih 700 kalori.
- Makanan Pokok (Nasi maupun penggantinya, seperti kentang atau mie)
- 150 gram nasi = 3 centong nasi; atau 3 buah kentang (300 gram); atau 1 ½ gelas mie kering (75 gram).
- Sayuran
- 150 gram sayuran = 1 mangkok sedang.
- Lauk-pauk
- Lauk-pauk Hewani
- 75 gram ikan kembung = 2 potong sedang ayam tanpa kulit (80 gram); atau 1 butir telur ayam ukuran besar (55 gram); atau 2 potong daging sapi sedang (70 gram).
- Lauk-pauk Nabati
- 100 gram tahu = 2 potong sedang tempe (50 gram).
- Lauk-pauk Hewani
- Buah
- 150 gram pepaya = 2 potong pepaya ukuran sedang; atau 2 buah jeruk sedang (110 gram); atau 1 buah kecil pisang ambon (50 gram).
- 150 gram pepaya = 2 potong pepaya ukuran sedang; atau 2 buah jeruk sedang (110 gram); atau 1 buah kecil pisang ambon (50 gram).
Itu tadi informasi lengkap soal asupan bergizi yang dapat memenuhi kebutuhan energi anak. Agar anak tetap menjadi juara di tengah padatnya aktivitas belajar dan fisik, Ibu juga bisa melengkapi kebutuhan energinya dengan memberikan MILO 3in1. MILO 3in1 diperkaya vitamin B2, B3, B6, B12, dan vitamin C yang dapat meningkatkan energi anak ketika beraktivitas sehingga tetap aktif sepanjang hari!
Pagination
- Previous page
- Page 26
- Next page