RESEP MILO UNTUK LENGKAPI NUTRISI SELAMA RAMADAN
RESEP MILO UNTUK LENGKAPI
NUTRISI SELAMA RAMADAN
RESEP MILO UNTUK LENGKAPI NUTRISI SELAMA RAMADAN
Minuman segar rasa cokelat MILO yang dipadukan dengan manisnya potongan buah kurma.
Kue bertekstur lembut dengan isian cokelat leleh rasa MILO yang lezat.
Es loli MILO rasa pisang yang disajikan dengan kerenyahan MILO Balls.
Hidangan penutup favorit keluarga dengan rasa cokelat MILO yang enak dan kesegaran buah stroberi.
Agar anak dapat tumbuh aktif dan sehat, kebutuhan energinya tentu harus dipenuhi. Ada beberapa sumber makanan dan minuman bergizi yang bisa Ibu berikan untuk meningkatkan energi anak agar bisa raih lebih. Mulai dari sayur-sayuran, buah-buahan, sumber Protein, hingga susu energi anak. Yuk, simak penjelasan lengkapnya!
1. Pisang
Buah pisang merupakan sumber gula alami yang terbukti mampu mengembalikan energi tubuh setelah anak melakukan aktivitas fisik berat seperti berolahraga. Adapun kandungan Karbohidrat Kompleks, Protein, Magnesium, Vitamin B, dan Asam Amino ydi dalam pisang dapat menunjang kebutuhan nutrisi tubuh anak setelah aktif bergerak, sehingga sangat cocok dikonsumsi setelah berolahraga.
2. Kacang-Kacangan
Selain lezat disantap sebagai camilan sehat, kacang-kacangan juga mampu mengembalikan energi anak setelah berolahraga karena kaya akan kandungan Vitamin B, Serat, dan Protein. Tidak hanya itu, jenis kacang-kacangan juga mengandung Mineral Antioksidan yang terbukti mampu meningkatkan sistem imun tubuh anak.
Asupan kacang-kacangan ini sangat cocok dikonsumsi sebagai camilan baik sebelum atau di sela-sela istirahat saat berolahraga. Untuk manfaat yang lebih optimal, Ibu bisa berikan bersamaan dengan susu energi anak setelah olahraga.
3. Ubi
Camilan sehat lainnya yang bisa Ibu berikan untuk meningkatkan energi anak adalah ubi. Ubi mengandung Vitamin C, Magnesium, dan Zat Besi yang menjadi asupan esensial dalam meningkatkan energi tubuh anak. Selain sehat, ubi juga bisa jadi camilan yang dapat membuat anak kenyang lebih lama. Oleh karena itu, asupan bergizi ini cocok menjadi camilan sehat sebelum berolahraga.
Untuk penyajiannya pun bisa disesuaikan dengan selera. Misal, jika anak lebih menyukai camilan gurih, maka bisa direbus atau goreng dan tumis bawang. Sementara untuk yang menyukai camilan manis, bisa direbus kemudian taburi madu di atasnya.
4. Madu
Beralih ke minuman bergizi, ada juga pilihan lain selain susu energi anak yang bernutrisi tinggi dan bantu anak jadi lebih aktif bergerak, yaitu madu. Madu sangat baik dikonsumsi dengan cara dilarutkan dalam air hangat dan diminum di pagi hari agar tubuh jadi lebih berstamina.
Madu sendiri telah dikonsumsi oleh para atlet sejak zaman Yunani kuno lho, Bu! Ini dikarenakan madu kaya akan Karbohidrat dan Glikogen yang bisa membantu mengembalikan energi, khususnya pada otot serta tubuh yang kelelahan setelah berolahraga.
5. Susu
Terakhir adalah susu energi anak. Susu menjadi asupan minuman bernutrisi yang bisa dikonsumsi setiap hari, khususnya setelah berolahraga. Alasannya, susu tinggi akan kandungan Karbohidrat yang bisa membantu mengembalikan energi anak setelah beraktivitas fisik. Selain itu kandungan Kalsium dalam juga sangat baik bagi kesehatan tulang dan ototnya.
Ibu dapat memilih susu energi anak kaya akan Vitamin B Kompleks yang terbukti efektif dalam meningkatkan energi anak agar dapat raih lebih. Ibu juga bisa mendapatkan manfaat susu dari segelas minuman cokleat bergizi MILO 3in1.
Baca Juga: Pentingnya Aktivitas Fisik Bagi Pertumbuhan Anak
MILO 3in1 merupakan minuman cokelat bergizi dilengkapi dengan kandungan susu dan ekstrak malt yang membantu mengembalikan energi tubuh anak setelah berolahraga. Selain dapat menjadi sumber salah satu pilihan minuman dengan susu energi anak yang ideal, MILO 3in1 juga mampu memenuhi 25% dari kebutuhan Vitamin C Sang Juara.
Selama situasi seperti saat ini, aktivitas kumpul-kumpul bersama teman tidak direkomendasikan. Oleh karena itu, jenis olahraga yang bisa mulai dicoba anak pun jadi ikut berkurang. Nah, untungnya masih banyak jenis olahraga anak yang bisa ditekuni secara individual bahkan bisa dilakukan di rumah. Salah satunya bela diri.
Manfaat Olahraga Bela Diri untuk Anak
Selain memiliki banyak manfaat bagi kesehatan dan pertumbuhan fisik anak, jenis olahraga bela diri juga bermanfaat bagi psikis anak. Berikut ini lima manfaatnya, Bu.
1. Tubuhnya Lebih Kuat
Ketika melakukan gerakan bela diri, tubuh anak akan aktif bergerak sehingga detak jantung pun akan ikut meningkat. Oleh karena itu, jika olahraga anak ini dilakukan secara rutin, maka dapat membantu menjaga kesehatan jantungnya. Ini sangatlah penting, mengingat jantung berperan dalam mengalirkan darah ke seluruh tubuh. Dengan begitu, anak bisa tumbuh jadi lebih kuat.
2. Bantu Anak Lebih Disiplin
Ketika berolahraga di rumah, anak belajar untuk lebih disiplin terhadap waktu dan mengikuti peraturan yang ada. Misal, meski olahraga bela diri di rumah, anak tetap diharuskan untuk menggunakan seragam, fokus pada pelatihan tanpa terganggu dengan kegiatan di sekitar rumah, hingga yang paling penting adalah disiplin waktu. Tanpa disadari, anak sedang belajar untuk lebih disiplin dan komitmen terhadap suatu hal.
3. Melatih Anak Lebih Berani
Olahraga anak seperti bela diri merupakan jenis aktivitas fisik yang penuh tantangan. Anak akan dihadapkan dengan tantangan baru setiap latihannya, seperti belajar gerakan yang sebelumnya asing hingga berani mengutarakan pendapatnya. Ini dikarenakan sebelum atau setelah latihan, pelatih biasanya akan mengajak Sang Juara untuk bertukar pikiran soal tantangan dan pencapaian seperti apa yang akan diraih selanjutnya.
4. Menghilangkan Stres
Ketika olahraga, tubuh anak akan mengeluarkan endorfin atau hormon kebahagiaan yang dapat membuatnya memiliki energi positif dan lebih semangat. Selain itu, gerakan dalam bela diri juga lekat dengan aktivitas fisik seperti melompat hingga berlari. Oleh karena itu, tanpa disadari jenis olahraga anak ini dapat membantu menyalurkan emosi anak dengan baik. Sehingga setelahnya ia akan merasa lebih lega dan secara emosional pun lebih stabil.
5. Bisa Dilakukan di Rumah
Selama masa tidak menentu seperti saat ini, rasanya cukup sulit untuk mencari jenis olahraga anak yang bisa dilakukan sendiri di rumah. Mengingat, anak tidak dianjurkan untuk berolahraga berkerumunan di luar rumah. Nah, bela diri bisa menjadi pilihan yang tepat karena bisa dilakukan sendiri tanpa perlu lawan main, serta membutuhkan peralatan dan tempat latihan yang fleksibel. Saat latihan, anak hanya membutuhkan matras atau karpet yoga, sehingga ideal dilakukan di halaman rumah.
Kapan Idealnya Anak Bisa Mulai Belajar Bela Diri?
Jenis olahraga bela diri dapat diikuti anak sejak ia berusia 6 tahun. Alasannya, pada usia tersebut, anak sudah bisa mengikuti instruksi dengan baik dan mengerti pentingnya disiplin dalam berolahraga. Tentu saja level gerakan saat latihan akan disesuaikan dengan usianya ya, Bu. Meski begitu, kembali lagi harus disesuaikan dengan karakter tiap anak. Artinya, jangan paksakan jika ia tidak menyukai jenis olahraga ini, melainkan cari tahu aktivitas fisik lainnya yang digemari anak.
Apakah Boleh Anak Belajar Bela Diri di Rumah?
Tentu saja boleh, Bu. Tapi sebaiknya tetap mendatangkan pelatih ke rumah. Bisa juga belajar dari orangtua atau keluarga yang menguasai teknik dasar bela diri, mengingat gerakan bela diri cukup kompleks dan berkaitan dengan fleksibilitas tubuh anak. Jika tidak dilakukan dengan benar dan tanpa pengawasan ahli, anak beresiko cedera seperti terkilir.
Baca Juga: Yuk, Ajak Anak Olahraga Virtual Bersama Milo!
Sekarang Ibu jadi lebih tahu manfaat olahraga anak bela diri bagi kesehatan fisik dan mentalnya, bukan? Nah, selain mengajak anak aktif olahraga, pastikan Ibu bekali Sang Juara dengan MILO 3in1 agar ia terus benergi untuk raih lebih. MILO 3in1 dengan ekstrak malt, susu, dan rasa yang lezat diperkaya Vitamin B Kompleks serta Zat Besi yang dapat membantu mengembalikan energi setelah berolahraga bela diri.
Bu, daya tahan tubuh atau imunitas yang kuat sangat penting untuk mencegah berbagai penyakit masuk ke dalam tubuh anak. Oleh karena itu, penting bagi Ibu untuk memerhatikan asupan nutrisi hariannya. Selain mengonsumsi makanan bernutrisi seimbang dan cukup sesuai usianya, Sang Juara juga perlu untuk selalu aktif bergerak guna meningkatkan daya tahan tubuhnya. Yuk, simak selengkapnya!
Mengapa Aktivitas Fisik Penting Bagi Daya Tahan Tubuh Anak?
Aktivitas fisik anak yang dilakukan secara rutin bisa meningkatkan daya tahan tubuh untuk membantu menangkal penularan virus dan bakteri. Ketika aktif bergerak, sirkulasi darah akan ikut meningkat, sehingga tubuh secara otomatis mampu membersihkan bakteri yang masuk dalam saluran pernapasan. Akhirnya, antibodi anak akan terbentuk dan mampu melawan infeksi hingga mengurangi hormon stres dalam tubuh.
Selain itu, menurut direktur Fakultas Kedokteran Universitas Arizona – Farshad Fani Marvasti, MD – olahraga secara teratur juga dapat mengurangi peradangan dan memungkinkan sistem kekebalan tubuh bekerja lebih baik.
Rekomendasi Aktivitas Fisik yang Bisa Dilakukan di Rumah
Meski Sang Juara dituntut untuk lebih sering beraktivitas di rumah, ada banyak rekomendasi aktivitas fisik yang tetap dapat ia lakukan agar daya tahan tubuhnya terjaga. Misalnya, mengikuti anjuran World Health Organization (WHO, yaitu melakukan peregangan selama 3-4 menit untuk meningkatkan sirkulasi darah dan aktivitas otot saat istirahat sekolah online.
Meski terkesan sederhana, kebiasaan ini bermanfaat bagi kesehatan fisik dan mental. Sebab, melakukan peregangan selama selama beberapa menit dapat mengontrol tekanan darah dan menjaga kesehatan jantung anak yang berperan penting dalam meningkatkan imunitas tubuh. Rekomendasi aktivitas fisik dari WHO lainnya adalah mengikuti kelas olahraga online, menari, dan lompat tali. Nah, untuk mengikuti kelas olahraga online, Ibu juga bisa mengajak Sang Juara untuk mengikuti Kelas Activ dari MILO di sini.
Durasi Ideal untuk Anak Beraktivitas Fisik
Untuk kisaran usia 7-17 tahun, disarankan melakukan aktivitas fisik anak yang sederhana sekitar 60 menit setiap harinya. Sementara untuk aktivitas fisik yang agak berat, seperti jogging, bersepeda, dan olahraga kardio lainnya yang dapat memperkuat tulang sebaiknya dilakukan secara rutin 3 kali seminggu. Terakhir, aktivitas fisik yang berkaitan dengan pembentukan otot, seperti push up, angkat beban ringan, dan sejenisnya disarankan setidaknya 3 kali seminggu. Sebaiknya olahraga juga tidak dilakukan secara berlebihan karena berisiko memberatkan kerja jantung untuk memompa darah ke seluruh tubuh. Jadi, lakukan olahraga dengan durasi secukupnya dan cek kemampuan Sang Juara juga, ya.
Baca Juga: 4 Ide Kegiatan Anak Di Rumah Agar Tetap Aktif Bergerak!
Ternyata, tidak sulit bukan Bu untuk mengajak Sang Juara melakukan aktivitas fisik anak selama di rumah saja. Selain memperhatikan intensitas fisik anak, jangan lupa beri ia MILO UHT untuk mengisi kembali energinya. MILO UHT dengan ekstrak malt, susu, dan rasa cokelat yang lezat diperkaya Vitamin B Kompleks membantu anak lebih semangat dan berenergi dalam beraktivitas setiap harinya. Dengan kemasan praktis dan siap minum, MILO UHT juga kini hadir dengan sedotan kertas, sebagai upaya untuk membantu mengatasi permasalahan seputar sampah plastik saat ini.
Berpartisipasi dalam kompetisi olahraga di sekolah bisa jadi cara menumbuhkan rasa percaya diri pada anak. Sayangnya, kegiatan tersebut ikut berhenti seiring berlakunya kegiatan belajar yang dilakukan secara online. Namun, jangan khawatir, sebenarnya ada cara lain supaya rasa percaya diri anak tetap tumbuh meski tidak mengikuti kompetisi olahraga di sekolah. Bahkan, cara-cara ini bisa dilakukan dari rumah. Simak ulasannya berikut ini!
1. Berolahraga di Rumah Bersama Keluarga
Tidak hanya di sekolah, berolahraga juga bisa dilakukan di halaman rumah bersama keluarga. Ajak ayah dan kakak untuk melakukan berbagai aktivitas olahraga bersama Sang Juara. Ibu juga bisa arahkan anak untuk mengatur strategi supaya memenangkan kompetisi kecil. Beberapa permainan yang bisa dilakukan di antaranya bulu tangkis, 3on3, tenis, juga senam. Cara menumbuhkan rasa percaya diri pada anak ini bisa dilakukan rutin, lho.
Baca Juga : 4 Cara untuk Bantu Anak Percaya Diri dengan Olahraga
2. Buatkan Catatan untuk Melihat Perkembangan Anak
Jika sudah rutin beraktivitas di rumah, jangan lupa untuk mencatat perkembangan anak dalam berolahraga di satu buku khusus. Beberapa hal yang bisa Ibu catat perkembangannya adalah durasi olahraga, jarak, teknik, strategi tertentu, sampai dengan skor pertandingan. Dengan membuat catatan, Ibu bisa mengukur aktivitasnya sehingga ketika grafiknya meningkat, Ibu bisa menunjukkannya kepada Sang Juara untuk membantunya lebih percaya diri.
3. Unggah di Media Sosial
Cara menumbuhkan rasa percaya diri pada anak selanjutnya adalah dengan mem-posting kegiatan anak saat beraktivitas di sosial media orangtua maupun kakaknya. Hal ini dapat membantu anak menumbuhkan kepercayaan diri karena ia jadi terbiasa tampil di depan kamera. Perlihatkan komentar positif yang diberikan di sosial media kepada anak untuk membuatnya semakin percaya diri.
4. Ajak Mengikuti Challenge
Ada banyak challenge tentang aktivitas fisik yang dapat Ibu perkenalkan ke anak. Misalnya, Air Balloon Challenge di mana anak harus melempar balon ke udara dan menjaganya agar tidak jatuh ke tanah. Ada juga Zig Zag Challenge yang mengharuskan kita menempatkan lima objek sejara zig zag. Kalau di Indonesia, Ibu bisa ajak anak ikutan MILOrobic Challenge di sini. Ibu juga bisa menemukan referensi challenge lainnya di internet.
5. Berikan Penghargaan
Setiap anak selesai beraktivitas, jangan lupa berikan penghargaan atas kerja kerasnya. Beberapa ide yang bisa ditiru adalah memberikan pujian, hadiah, atau membuatkan makanan favoritnya. Menurut penelitian, memberi penghargaan bisa jadi salah satu cara menumbuhkan rasa percaya diri pada anak sehingga ia semakin bersemangat untuk melakukan aktivitas fisik lainnya.
6. Perkenalkan Anak dengan Video Olahraga Online
Beberapa aktivitas fisik bisa dilakukan di dalam ruangan dengan menyaksikan tayangan video, misalnya senam aerobic, tari, atau yoga. Video semacam itu sangat mudah ditemukan, salah satunya di laman Kelas Activ dari MILO di sini. Cara menumbuhkan rasa percaya diri pada anak yang satu ini juga bisa menjadi salah satu jalan untuk memperkenalkan anak pada olahraga tertentu, terutama jika ia belum bergelut di bidang olahraga khusus.
7. Pastikan Anak Mendapat Asupan Energi dari Minuman Bergizi
Untuk mendukung berbagai aktivitas fisik anak, tentu asupan energi yang cukup diperlukan oleh tubuhnya. MILO Activ-Go bisa menjadi pilihan untuk melengkapi gizi Sang Juara. Minuman cokelat bubuk ini mengandung bubuk kakao yang nikmat, ekstrak malt sebagai sumber energi, dan susu sebagai sumber protein dan kalsium. Selain itu, MILO Activ-Go mengandung berbagai vitamin, mulai dari B2, B3, B6, B2, C, sampai D.
Itulah tujuh cara menumbuhkan rasa percaya diri pada anak tanpa harus keluar dari rumah. Dengan dukungan orangtua secara menyeluruh, semoga tumbuh kembang anak berjalan secara maksimal ya, Bu!
Situasi yang belum juga berubah sejak berbulan-bulan lalu mungkin telah membantu anak belajar beradaptasi. Salah satu adaptasi yang mungkin Sang Juara lakukan adalah memiliki kebiasaan baru, yaitu olahraga di rumah, baik sendiri maupun bersama keluarga. Nah, meskipun ia belum ikut klub, ekskul, atau aktivitas olahraga di luar rumah bersama teman-temannya, olahraga di rumah juga turut membangun karakter anak lho, Bu!
1. Memiliki Jiwa Kompetitif
Meski selama masa seperti ini anak tidak sering berkompetisi langsung, tapi ia bisa melihat perkembangan teman-teman, atlet, atau bahkan influencer di bidang olahraga favoritnya melalui media sosial. Nah, tanpa disadari ini dapat menumbuhkan jiwa kompetitif anak agar terdorong untuk berusaha lebih baik lagi dari waktu ke waktu.
2. Peduli Kesehatan
Ini dikarenakan ketika menggemari suatu jenis olahraga tertentu, kebanyakan anak akan mencari tahu secara detail manfaat olahraga tersebut terhadap tubuhnya. Hal inilah yang akhirnya dapat membangun karakter anak jadi lebih peduli terhadap kesehatannya dan tidak keberatan untuk tetap aktif meski di rumah saja.
3. Belajar Disiplin
Ketika anak menyukai olahraga tertentu, ia akan menyempatkan waktu untuk melakukannya. Oleh karena itu, ia dituntut untuk lebih disiplin dalam mengatur waktunya. Misal, bangun lebih pagi agar bisa menyempatkan diri olahraga sebelum memulai aktivitas sekolah. Ketika anak mulai disiplin untuk olahraga di rumah, Ibu bisa menunjukkan dukungan, seperti ikut bangun pagi dan menyiapkan sarapan anak. Ibu juga bisa ikut olahraga bersama.
4. Mengontrol Emosi
Bu, ketika berolahraga, tubuh anak akan mengeluarkan endorfin atau hormon bahagia yang dapat meningkatkan suasana hatinya sehingga membangun karakter anak menjadi lebih tenang dan senang. Nah, karakter ini sangat penting untuk dimiliki setiap anak, khususnya selama waktu-waktu ini yang mengharuskannya lebih banyak di rumah, sehingga tak jarang ia jadi lebih mudah stres. Oleh karena itu, dengan rutin berolahraga di rumah, emosi anak dapat lebih stabil dan tenang.
Baca Juga: Ini Alasan Olahraga Dirumah Untuk Anak Bantu Dia Jadi Pemberani
5. Lebih Percaya Diri
Bu, ketika menghabiskan waktu terlalu lama di dalam rumah, anak rentan terserang cabin fever. Cabin fever adalah kondisi dimana anak merasa sedih dan tidak percaya diri karena terisolasi dari lingkungan sekitarnya. Nah, olahraga di rumah bisa membantunya mengatasi masalah tersebut dan membangun karakter anak agar jadi lebih percaya diri. Selain itu, ketika ia mampu disiplin dan menyelesaikan olahraganya di rumah, tanpa disadari ini bisa membuatnya jadi lebih percaya diri, Bu!
6. Lebih Fokus
Selama melakukan pembelajaran online, konsentrasi anak mungkin lebih mudah terganggu oleh media sosial atau lingkungan di sekitarnya. Oleh karena itu, dengan membiasakan anak olahraga di rumah, ia juga akan belajar lebih fokus. Hal ini dikarenakan ketika olahraga ia dituntut untuk fokus mengatur pernafasan dan gerakan tubuhnya. Hal inilah yang akhirnya akan membangun karakter anak agar lebih fokus dan tidak mudah terganggu konsentrasinya.
Itu tadi penjelasan soal mengapa olahraga di rumah bisa bantu Ibu membangun karakter Sang Juara. Selain mengajak anak rutin olahraga di rumah, jangan lupa isi energi anak dengan segelas MILO Activ-Go setelah berolahraga atau sebagai pelengkap sarapan paginya agar lebih semangat beraktivitas untuk raih lebih. MILO Activ-Go mengandung kebaikan dari ekstrak malt, cokelat, dan susu, serta diperkaya Vitamin B Kompleks untuk bantu mengisi kembali energi Sang Juara agar bisa raih lebih!
Seperti yang kita ketahui, aktif bergerak menjadi salah satu cara untuk Sang Juara mendapatkan tubuh sehat dan kuat. Sebelum mulai olahraga, ada satu hal yang tidak boleh terlupakan, yaitu pemanasan. Manfaat pemanasan sebelum olahraga untuk mempersiapkan tubuh sebelum mulai melakukan aktivitas fisik dan menghindari risiko cedera. Pemanasan merupakan gerakan yang membantu mempersiapkan seseorang menghadapi tantangan saat berolahraga.
Pemasanan juga berhubungan dengan sistem jantung dan pembuluh darah. Aktivitas ini membuat detak jantung dan aliran darah meningkat sehingga aliran darah ke oksigen lebih banyak jumlahnya. Pemanasan juga mengaktifkan dan memperkuat hubungan antara saraf dan otot, sehingga meningkatkan efisiensi gerakan.
Manfaat Pemanasan Sebelum Anak Berolahraga
Manfaat pemanasan yang utama adalah mempersiapkan tubuh untuk melakukan aktivitas olahraga sehingga kita terhindar dari resiko cedera. Selain itu, ada beberapa manfaat lainnya yang bisa Sang Juara dapatkan. Apa saja itu? Yuk, cari tahu!
1. Bantu Anak Lebih Menikmati Olahraganya
Manfaat pemanasan sebelum olahraga dapat membantu sendi dalam tubuh anak lebih leluasa bergerak. Sebab, beberapa gerakan pemanasan olahraga mengajak anak meregangkan otot dan menahan satu posisi dalam beberapa waktu. Ada juga beberapa gerakannya dilakukan berulang. Hal inilah yang akhirnya dapat membuat sendi tubuh anak leluasa, sehingga ia bisa berolahraga dengan nyaman dan performa aktivitas fisiknya pun dapat lebih maksimal.
2. Mengurangi Risiko Cedera
Perlu Ibu ketahui, bahwa cedera saat berolahraga umumnya terjadi akibat kram otot atau terkilir. Nah, risiko tersebut sebenarnya bisa dikurangi dengan melakukan pemanasan. Hal ini dikarenakan gerakan pemanasan dapat mengoptimalkan elastisitas otot sehingga lebih rileks. Selain itu, manfaat pemanasan sebelum olahraga juga dapat meningkatkan aliran darah ke otot guna mengurangi rasa nyeri otot setelah berolahraga.
3. Memperbaiki Postur Tubuh
Tujuan utama dari pemanasan adalah mencegah ketidakseimbangan otot yang pada akhirnya dapat mengganggu aktivitas fisik anak. Namun, terlepas dari itu, peregangan secara rutin dapat memberikan manfaat yang baik bagi postur tubuh. Bahkan beberapa riset kesehatan menyebutkan bahwa pemanasan sebelum olahraga, dapat membantu memperbaiki postur tubuh anak, lho.
4. Mengurangi Risiko Nyeri Setelah Berolahraga
Setelah berolahraga, umumnya otot dalam tubuh akan terasa nyeri sehingga anak kesulitan untuk beraktivitas setelahnya. Nah, risiko ini dapat diminimalkan dengan melakukan peregangan sebelum olahraga. Mengapa begitu? Karena peregangan dapat meningkatkan kinerja sirkulasi darah secara optimal ke otot dan sendi. Hal ini nanti akan membantu pemulihan fisik anak setelah olahraga lebih cepat. Jadi, anak tidak perlu khawatir akan nyeri otot berlebihan setelah melakukan aktivitas fisik.
5. Meningkatkan Fleksibilitas Tubuh
Fleksibilitas tubuh penting dimiliki Sang Juara untuk mengurangi risiko terjadinya cedera atau rasa nyeri pada area-area tubuh tertentu, seperti sakit punggung. Jadi, bukan berarti hanya jenis olahraga seperti yoga saja yang membutuhkan latihan fleksibilitas, tapi juga hampir semua jenis olahraga lainnya. Nah, fungsi pemanasan bisa bantu meningkatkan fleksibilitas tubuh yang dibutuhkan. Namun butuh proses dan harus dilakukan secara konsisten ya.
6. Melepas stres
Selain bermanfaat bagi kesehatan fisik, tujuan pemanasan sebelum olahraga juga bisa menjadi kegiatan untuk melepas stres. Sebab, ketika mengalami stres, otot dalam tubuh akan menjadi tegang - biasanya pada area leher dan pundak. Untuk itu, Ibu bisa ajak anak melakukan pemanasan untuk merelaksasi otot-otot tubuh dan membantu mengurangi stres.
Tips Melakukan Pemanasan Sebelum Berolahraga
Pemanasan memang terlihat mudah namun masih banyak orang yang keliru saat melakukannya. Pemanasan harus dilakukan dengan benar untuk mencegah cedera dan membuat aktivitas fisik yang dilakukan Si Kecil lebih efektif. Nah, agar Sang Juara tidak keliru saat melakukan pemanasan sebelum berolahraga, berikut teknik yang harus diperhatikan:
- Secara umum, pemanasan harus dilakukan dengan memusatkan perhatian terlebih dahulu pada kelompok otot besar, seperti paha belakang. Kemudian Ibu bisa meminta Si Kecil melakukan latihan yang lebih spesifik untuk olahraga atau aktivitas fisik yang akan dilakukan.
- Pemanasan sebaiknya dilakukan minimal 10 menit atau lebih sebelum memulai rutinitas olahraga apa pun untuk mengurangi kemungkinan cedera. Jika pemanasan terlalu singkat, maka aliran darah ke otot tidak mencukupi sehingga menyulitkannya untuk menangani kekuatan peregangan, tarikan, dan kontraksi yang diperlukan selama berolahraga.
- Lakukan gerakan pemanasan dengan perlahan lalu tingkatkan kecepatan atau intensitas.
- Setelah membuat otot tubuh hangat, luangkan beberapa menit untuk melakukan peregangan. Karena tujuan pemanasan Anda adalah untuk meningkatkan detak jantung dan membuat kita siap untuk latihan yang lebih intens, pilihlah peregangan yang dapat dilakukan sambil berdiri.
Itu tadi enam manfaat pemanasan sebelum olahraga. Ternyata banyak sekali ya Bu manfaatnya, baik secara fisik maupun mental untuk Sang Juara. Selain melakukan pemanasan, pastikan Ibu juga mengembalikan energi anak setelah berolahraga dengan MILO 3in1. Selain penyajiannya yang praktis, MILO 3in1 kaya akan kandungan Protein dan Vitamin B Kompleks yang dapat membantu memberikan energi untuk raih lebih. Untuk hasil manfaat yang maksimal, sebaiknya berikan secara rutin di pagi hari sebelum mulai beraktivitas dan malam hari sebelum istirahat ya, Bu!
Pagination
- Previous page
- Page 58
- Next page