Siapa bilang anak tidak membutuhkan kalori dalam kehidupan sehari-hari? Perlu Ibu tahu, sebenarnya kebutuhan kalori juga disebut dengan kebutuhan energi. Lalu, sebenarnya apa itu?

Berdasarkan WHO pada tahun 1985, kebutuhan energi adalah konsumsi energi dari makanan yang bertugas menutupi pengeluaran energi dibutuhkan tubuh. Kebutuhan ini sebenarnya berbeda-beda untuk setiap anak. Ini berdasarkan komposisi tubuh dan juga aktivitas hariannya. Selain itu, faktor usia, gaya hidup, dan genetik juga mempengaruhi kebutuhan energi tersebut.

Bagaimana cara mengetahui kebutuhan energi anak? Selain berkonsultasi langsung ke ahli gizi atau dokter anak, ada beberapa cara umum yang dapat diterapkan untuk memastikan kebutuhan energi anak terpenuhi setiap harinya. Misalnya, dengan mengikuti beberapa tips berikut ini.

 

1. Rutin Sarapan Setiap Hari

Mengapa sarapan menjadi penting dilakukan setiap hari oleh anak? Sebenarnya kebiasaan sarapan merupakan salah satu cara membentuk metabolisme tubuh. Nah, daya tahan tubuh inilah yang nantinya membantu untuk membakar kalori yang masuk seharian.

Beberapa studi juga menyatakan sarapan baik untuk kesehatan. Salah satunya adalah membantu anak mendapatkan ingatan yang lebih baik dan juga meningkatkan konsentrasi. Tentunya, ini akan berkaitan dengan performa akademis di sekolah.

Perlu Ibu pahami, sarapan menjadi sumber energi atau kalori pertama anak dalam satu hari. Saat anak terbangun dari tidur malam, sebenarnya dia telah melakukan puasa. Hal ini menyebabkan gula darah menurun ketika baru bangun.

Tentunya, kebutuhan energi untuk otak, otot, dan organ tubuh lainnya bekerja jadi berkurang. Kalau anak melewatkan sarapan, berarti gula darah belum kembali normal. Hasilnya, anak jadi cepat merasa lelah di sekolah.

Baca Juga : Penuhi Kebutuhan Energi Anak Agar Aktif Di Rumah

 

2. Konsumsi Cukup Makanan Berkarbohidrat

Tahukah Ibu kalau kebutuhan energi akan bertambah ketika anak memasuki periode pertumbuhan aktif (usia 5-15 tahun)? Energi ini juga membantu mengoptimalkan pertumbuhan fisik, meningkatkan kecerdasan kognitif, dan juga membentuk karakter yang baik. Kalau asupan energi tidak cukup, tentunya perkembangan anak jadi terhambat.

Berapa sebenarnya jumlah energi yang dibutuhkan anak? Untuk anak usia 4-6 tahun kebutuhan kalori sekitar 1600 kkal/hari, sedangkan usia 7-10 tahun sekitar 1850 kkal/hari. Jumlah ini juga bisa berbeda sesuai dengan kondisi fisik, usia, aktivitas, dan genetik anak.

Nah, Karbohidrat adalah sumber energi yang besar untuk anak. Itu sebabnya, bahan makanan yang mengandung nutrisi tersebut harus ada dalam menu sarapan anak. Ibu bisa mendapatkan Karbohidrat dalam nasi putih, oatmeal, kentang, atau roti.

 

3. Perbanyak Konsumsi Protein

Selain Karbohidrat, Protein juga dibutuhkan anak untuk beraktivitas, lho. Setiap pagi, sebaiknya Ibu menyajikan menu makanan yang mengandung 10% sampai 30% protein dari jumlah asupan energi.

Ketika kebutuhan protein anak tidak dapat terpenuhi, tentunya kadar glukosa darah jadi lebih rendah. Hal ini membuat anak merasa kekurangan energi. Lelah, mengantuk, serta perasaan hati yang tidak menentu menjadi beberapa akibatnya.

Selain untuk memberikan kebutuhan energi, Protein juga bermanfaat untuk memperbaiki dan membangun sel-sel tubuh, membantu pertumbuhan tulang dan otot, membentuk massa tubuh, serta meningkatkan fungsi otak. Nutrisi ini bisa Ibu dapatkan dalam telur, daging ayam, sapi, dan juga ikan.

 

4. Penuhi Kebutuhan Lemak Tubuh

Tahukah, Ibu? Tak semua lemak harus dimusuhi. Sumber lemak tidak jenuh justru dibutuhkan anak untuk menghasilkan energi saat beraktivitas di sekolah. Bahkan, anak usia 10-15 tahun memerlukan 83 gram lemak untuk laki-laki, dan 71 gram untuk anak perempuan.

Lalu, dari mana lemak tidak jenuh itu berasal? Ibu bisa mendapatkan dari beberapa sumber makanan, seperti ikan, alpukat, dan kacang-kacangan. Tentunya, ini dengan takaran yang tidak berlebihan. Misalnya, ibu bisa mencampurkan alpukat dalam sandwich ataupun salad. Bisa juga Ibu memberikan ikan dan kentang panggang yang dilengkapi brokoli kukus. Pastinya mengenyangkan dan penuh nutrisi untuk anak memulai hari.

 

5. Batasi Konsumsi Gula

Sebenarnya, bagaimana cara menghitung kalori yang dibutuhkan? Perlu Ibu ketahui, kebutuhan energi bisa dihitung dengan metode Rumus Harris-Benedict atau BMR. Nah, perhitungan rumus ini berdasarkan beberapa faktor, seperti tinggi, berat, jenis kelamin, dan usia seseorang. Berikut ini rumusnya.

  • Untuk laki-laki: (88,4 + 13,4 x berat dalam kilogram) + (4,8 x tinggi dalam sentimeter) - (5,68 x usia dalam tahun)
  • Untuk wanita: (447,6 + 9,25 x berat dalam kilogram) + (3,10 x tinggi dalam sentimeter) - (4,33 x usia dalam tahun)

Ada baiknya Ibu juga memahami rumus ini agar mengetahui kebutuhan energi yang harus didapatkan anak dalam sehari. Lalu, bisa mengatur jenis makanan yang diberikan ketika anak aktif akan beraktivitas. Terutama, untuk pemberian makanan dan minuman mengandung gula.

Gula salah satu sumber kalori yang bisa dikonsumsi oleh anak. Namun, bila mengonsumsinya secara berlebihan dapat menyebabkan obesitas, diabetes, dan juga penyakit jantung. Untuk itu, paling tidak anak dapat mengonsumsi gula maksimal 10% dari total kebutuhan energi harian. Bisa dibilang takaran ini setara dengan 6 sendok teh bagi anak dalam kondisi sehat.

 

Salah satu minuman yang aman dari gula berlebih adalah MILO Activ-Go. Minuman coklat berenergi ini mengandung 0 sukrosa dan 100% energi juara.

MILO Activ-Go dengan susu, cokelat, dan proses dua kali ekstrak malt menghasilkan energi alami di setiap butiran MILO. MILO Activ-Go juga mengandung Vitamin B2, B3, B6, B12, C, dan D, serta Kalsium, Fosfor, dan Zat Besi untuk mendukung energi dan nutrisi anak di periode tumbuh aktif. Ibu juga bisa cari tahu lebih banyak tentang periode tumbuh aktif anak di sini.

Ingat, Ibu kebutuhan energi anak perlu diperhatikan. Pilihlah makanan dan minuman yang sesuai dengan asupan nutrisi anak harian. Salah satunya Ibu bisa memberikan MILO Less Sugar. Selamat mencoba!

Pernahkah Ibu merasa anak tiba-tiba tumbuh dengan pesat mulai dari tinggi hingga ukuran tubuhnya? Misalnya, anak sudah bisa mengenakan pakaian ayahnya. Padahal, rasanya baru kemarin balita. Sebenarnya, itu tanda anak mulai memasuki periode tumbuh aktif. Tentunya, pada masa ini, anak memerlukan banyak nutrisi. Salah satu cara untuk memenuhi kebutuhan gizinya adalah dengan MILO Kaleng.

Perlu Ibu ketahui, periode pertumbuhan aktif ini terjadi di sekitar usia 5-15 tahun. Saat inilah, Ibu akan menyaksikan pertumbuhan fisik, perkembangan kecerdasan kognitif, dan juga munculnya karakter anak. Namun, memang yang paling terlihat adalah pertumbuhan tinggi anak.

MILO Kaleng dapat memperlancar pertumbuhan fisik anak aktif ini. Hal ini karena mengandung banyak nutrisi yang tentunya membantu pertumbuhan fisik, terutama tinggi anak. Apa saja kandungan MILO Kaleng Original ini? Berikut ini beberapa yang perlu Ibu ketahui.

 

1. Susu

Ibu pernah tidak mengalami anak yang terlalu memilih menu makanannya? Biasanya, anak akan menyisihkan sayuran dan buah-buahan dalam piring makannya. Padahal, kedua bahan makanan tersebut kaya akan nutrisi untuk anak beraktivitas seharian. Pastinya, kebiasaan ini membuat Ibu lebih khawatir lagi. Takut pertumbuhan anak terganggu akibat gizi hariannya tidak terpenuhi.

Untuk itulah, susu dibutuhkan anak untuk dikonsumsi sebagai pelengkap sarapan pagi sekaligus nutrisi untuk anak. Selain itu, susu juga memiliki kandungan yang berguna untuk pertumbuhan tulang dan gigi, seperti protein, kalsium, dan juga fosfor. Susu juga bisa menambah energi anak sehingga cocok diberikan sebelum anak beraktivitas.

Sayangnya, terkadang anak tidak menyukai susu rasa vanila atau tawar. Katanya, sih, ini membuat mereka merasa begah dan mual. Itu sebabnya, Ibu bisa memberikan susu dengan rasa lain. Salah satunya rasa coklat yang disukai anak. Perlu Ibu ketahui, di dalam MILO Kaleng juga terdapat kandungan susu. Ini bisa menjadi pelengkap nutrisi anak yang dibutuhkan untuk pertumbuhan.

Baca Juga : 7 Manfaat Minum Coklat Hangat Sebelum Tidur

 

2. Protein

Dalam produk MILO Kaleng juga terdapat kandungan protein, lho. Selama ini, Ibu mengetahui kalau kandungan nutrisi ini bagus untuk daya tahan anak. Namun sebenarnya, protein punya fungsi lain yang mendukung tumbuh kembang anak.

Berdasarkan National Institutes of Health, Amerika Serikat, protein punya peranan penting dalam pembentukan sel serta jaringan tubuh. Nutrisi ini juga bermanfaat dalam pertumbuhan tulang serta menjaga dan memperkuatnya. Selain itu, kandungan gizi yang satu ini punya hubungan dalam membantu penyerapan kalsium dan fosfor. Keduanya ini punya peranan penting untuk pertumbuhan fisik anak.

 

3. Kalsium

Tahukah Ibu, kalau tubuh kita sebenarnya sudah memiliki kalsium? Kira-kira nutrisi ini berada di mana, ya? Sebenarnya, tulang merupakan tempat penyimpanan cadangan kalsium alias bank kalsium. Dalam sehari, anak usia 4-8 tahun memerlukan sekitar 1000 mg asupan kalsium. Sedangkan anak usia 9-18 tahun memerlukan 1300 mg kalsium/hari.

Saat anak tidak dapat mengonsumsi kebutuhan kalsium sesuai standar hariannya, secara otomatis tubuh akan mengambilnya dari tulang. Akibatnya, kepadatan tulang anak akan berkurang. Bayangkan kalau hal ini terjadi terus-menerus. Bisa-bisa tulang anak rapuh dan mudah patah. Pertumbuhan tingginya pun bisa terhambat.

Untuk memastikan kebutuhan kalsium anak terpenuhi, Ibu jangan ragu memberikannya makanan atau minuman pendamping seperti MILO Kaleng Calcium. Perlu ibu ketahui, dalam MILO Kaleng terdapat 25% kalsium yang dapat membantu pertumbuhan tulang saat anak memasuki periode pertumbuhan aktif. Jadi, Ibu tak perlu khawatir anak kekurangan kebutuhan kalsium lagi.

 

4. Vitamin D

Ibu pasti tahu kalau vitamin D bisa didapatkan tubuh ketika berjemur di bawah sinar matahari pagi. Namun, apa jadinya kalau kondisi cuaca mendung atau anak tidak bisa keluar rumah akibat pandemi. Tentunya, Ibu harus mencari akal untuk mendapatkan salah satu sumber nutrisi yang disebutkan itu.

Bukankah vitamin D bermanfaat untuk meningkatkan daya tahan tubuh? Lalu, apa hubungannya dengan pertumbuhan tinggi anak? Perlu Ibu pahami, bila tidak ada asupan vitamin D yang masuk, tubuh anak akan sulit menyerap Kalsium dan Fosfor. Sedangkan, kedua Mineral dibutuhkan anak untuk pertumbuhan tulang dan gigi. Wajar saja, ketika anak kekurangan jenis Vitamin ini, perkembangan fisiknya bisa terhambat.

Vitamin D juga diperlukan supaya anak terhindar dari berbagai macam penyakit atau gangguan kesehatan tulang. Kekurangan Vitamin jenis ini terkadang bisa membuat anak merasakan nyeri otot, cepat lelah, dan kesulitan bergerak. Pastinya, ini menghambat kegiatan anak aktif dan Ibu tentu tak ingin ini terjadi.

 

5. Fosfor

Satu lagi nutrisi yang dibutuhkan untuk pertumbuhan anak ada di MILO Kaleng, yakni Fosfor. Biasanya, kandungan gizi ini sering dipadukan dengan Kalsium sebagai penguat dan pembentuk struktur tulang. Namun sebenarnya, fungsi Mineral tersebut bukan hanya itu, lho.

Anak aktif pastinya memerlukan kerja otot dan saraf dalam beraktivitas. Apa jadinya kalau bagian tubuh tersebut tidak bisa bekerja dengan baik? Tentunya, anak tidak dapat berkegiatan dengan lancar. Nah, Fosfor punya manfaat sebagai pemelihara otot dan sistem saraf. Bila asupan Mineral jenis ini cukup di tubuh anak, pastinya tubuh dapat bekerja secara optimal.

 

Wah, ternyata kandungan MILO Kaleng sangat bermanfaat untuk pertumbuhan tinggi anak, ya. Itu sebabnya, Ibu jangan ragu memberikan MILO Kaleng Calcium 240 ml setiap hari sebelum anak beraktivitas. MILO Kaleng dengan dengan susu, cokelat, dan proses dua kali ekstrak malt menghasilkan energi alami di setiap butiran MILO. MILO Kaleng juga mengandung Vitamin B2, B3, B6, B12, C, dan D, serta Kalsium, Fosfor, dan Zat Besi untuk mendukung energi dan nutrisi anak di periode tumbuh aktif. Ibu juga dapat mencari tahu seputar pentingnya nutrisi dan energi dalam periode tumbuh aktif anak di sini.

Tahukah, Ibu? Kebutuhan nutrisi dan energi anak semakin bertambah ketika ia memasuki periode tumbuh aktif di usia 5-15 tahun. Pada masa ini, umumnya anak sudah memasuki usia sekolah. Bahkan, Ibu bisa melihat pertumbuhan fisik, perkembangan kognitif, dan terbentuknya karakter anak.

Untuk itu, Ibu harus memenuhi nutrisi pada anak aktif tersebut. Bila tidak terpenuhi nutrisi hariannya, anak akan mengalami masalah menurunnya performa fisik dan akademis. Tentunya hal tersebut tak diinginkan Ibu, kan?

Kebutuhan nutrisi adalah kebutuhan sumber energi yang diperlukan untuk beraktivitas sehari-hari seseorang. Dari mana anak mendapatkan kebutuhan tersebut? Salah satunya adalah berasal dari makanan yang mengandung nutrisi, seperti sayuran, buah-buahan, daging, dan lain-lain.

Untuk mendorong pertumbuhan dan perkembangan anak aktif secara optimal, Ibu sebaiknya menyediakan makanan yang mengandung nutrisi alami. Berikut ini beberapa sumber makanan yang dapat memenuhi kebutuhan nutrisi anak.

Baca Juga : Apakah Kebutuhan Energi Anak Sudah Tercukupi? Yuk, Cari Tahu

 

1. Buah dan Sayur

Buah dan sayur pastinya merupakan sumber kebutuhan nutrisi yang paling Ibu tahu. Bahkan setiap jenis buah dan sayuran memiliki kadar nutrisi yang berbeda. Ibu bisa memilihnya sesuai kebutuhan anak. Misalnya, anak membutuhkan lebih banyak penguat daya tahan tubuh, Ibu bisa memilih buah serta sayur yang memiliki kadar Vitamin C tinggi.

Kedua jenis sumber makanan ini kaya akan Serat, Vitamin, Mineral, dan Antioksidan. Tentunya, kandungan ini membantu sistem pencernaan anak lebih lancar. Jika pencernaan lancar, pastinya membuat daya tahan tubuh anak meningkat sehingga terhindar dari berbagai macam penyakit. Selain itu, walau terasa manis, sayur dan buah tidak memiliki kadar gula tinggi sehingga mengurangi risiko anak mengalami obesitas ataupun diabetes.

Lalu, bagaimana kalau anak selalu menghindar ketika diminta mengonsumsi buah-buahan dan sayuran? Tenang Ibu, ada trik jitu untuk memberikannya. Ibu bisa menyelipkan keduanya dalam makanan favorit anak. Bisa juga membuatnya jadi minuman segar atau dessert manis. Pastinya, ini lebih mudah dikonsumsi anak.

 

2. Kacang-Kacangan

Tampaknya, hampir semua anak menyukai camilan gurih dan lezat. Nah, Ibu bisa memberikannya yang sehat dikonsumsi dan kaya nutrisi, lho. Sebaiknya, mulai sekarang Ibu membiasakan untuk memberikan kacang-kacangan sebagai camilan anak ketika mengerjakan pekerjaan rumah atau main games. Mengapa demikian?

Walau mungil, kacang-kacangan menyimpan banyak kebutuhan nutrisi anak, lho. Tak percaya? Kandungan nutrisi, seperti Asam Folat, Protein, Magnesium, Zink, Kalsium, dan Kalium ada dalam camilan mini ini. Bahkan, diam-diam kacang dapat menurunkan kadar kolesterol, mengontrol berat badan, melancarkan pencernaan, menguatkan tulang, serta mengurangi inflamasi dan risiko penyakit jantung.

Ternyata, banyak sekali keuntungannya ketika anak mengonsumsi kacang-kacangan, kan. Ibu bisa mengolahnya dengan cara direbus ataupun dipanggang agar lebih renyah. Jangan lupa diberikan bumbu, seperti bawang putih dan sedikit garam supaya rasanya gurih dan membuat anak ketagihan.

 

3. Gandum Utuh

Salah satu makanan pengganti nasi adalah gandum utuh. Ibu bisa memilih gandum yang belum dikuliti sehingga kandungan nutrisinya masih lengkap. Tentunya, jenis bahan makanan ini memiliki indeks glikemik lebih rendah dari nasi putih. Biasanya, ini membuat anak merasa kenyang lebih lama dan juga terjaga berat badanya. Namun, perlu Ibu pahami, kandungan nutrisi gandum utuh tak cuma sampai di situ.

Pastinya, gandum utuh kaya akan Serat, Vitamin B Kompleks, Karbohidrat, Zat Besi, Magnesium, dan juga Selenium. Karena kaya akan Serat, bahan makanan ini juga dapat memperlancar pencernaan. Bahkan, dapat mengurangi risiko anak terkena penyakit kanker usus, penyakit jantung, serta diabetes.

Tampaknya, Ibu bisa sesekali mengganti menu nasi putih saat sarapan dengan gandum utuh. Tentunya, penyajiannya dapat lebih bervariasi. Yuk, mulai dipadukan dengan buah-buahan dan susu hingga dibuat smoothies. Pastinya, anak tidak akan menolak untuk mengonsumsinya.

 

4. Telur

Telur tampaknya menjadi bahan makanan yang paling sering dikonsumsi setiap hari. Pengolahannya yang mudah sering kali membuat Ibu memilihnya sebagai menu sarapan pagi untuk anak sebelum berangkat ke sekolah. Ibu bisa membuatnya menjadi telur dadar, orak-arik, ataupun mata sapi. Bumbunya pun hanya gula, garam, dan sedikit lada. Mudah sekali bukan?

Walau menjadi favorit, tahukah Ibu kalau telur merupakan salah satu makanan yang dapat memenuhi kebutuhan nutrisi anak aktif. Bahkan, banyak yang bilang telur adalah bahan makanan yang memiliki hampir semua makronutrien dan mikronutrien yang dibutuhkan tubuh.

Bagian putih telur, kaya akan Protein, Selenium, Vitamin B2, B6, dan juga B12. Sedangkan bagian kuning telur, mengandung lemak baik, kalori, kolesterol baik, dan sejumlah mineral. Itu sebabnya, anak sebaiknya mengonsumsi kedua bagian telur tersebut bersamaan. Hal ini karena jenis makanan ini bisa membuat anak kenyang lebih lama sehingga keinginannya untuk jajan sembarangan berkurang.

Selain itu, telur juga membantu pembentukan sel-sel tubuh, menjaga kesehatan otak, meningkatkan daya tahan tubuh, serta mengurangi risiko munculnya penyakit jantung, stroke, obesitas, serta diabetes.

 

5. Ikan

Orang tua zaman dahulu sering mengatakan kalau mengonsumsi ikan laut dapat membuat anak menjadi lebih pintar. Bahkan, minyak ikan juga dikonsumsi anak untuk memperlancar tumbuh kembangnya. Sebenarnya, pendapat tersebut bukanlah mitos. Ini karena anak akan mendapatkan banyak nutrisi ketika mengonsumsi ikan laut.

Pertama-tama, ikan mengandung asam lemak omega-3 dan omega-6. Nah, kandungan nutrisi yang satu ini dibutuhkan untuk perkembangan otak anak. Dari sinilah, ungkapan banyak makan ikan bisa membuat anak lebih pintar berasal. Tak cuma itu, ikan juga mengandung Kalsium, Fosfor, dan Vitamin D. Ketiga nutrisi itu berguna untuk pertumbuhan tulang dan gigi anak.

Ikan juga mengandung nutrisi lain, seperti Zat Besi, Zink, Yodium, Magnesium, Kalium, dan Vitamin B. Secara keseluruhan, ikan memiliki semua kebutuhan nutrisi anak. Itu sebabnya, Ibu harus rutin menyajikannya untuk anak. Jangan lupa diberikan untuk sarapan pagi juga.

Ibu juga bisa menyediakan pelengkap sarapan pagi supaya nutrisi anak terpenuhi dengan menggunakan MILO 3in1. MILO 3in1 dengan susu, cokelat, dan proses dua kali ekstrak malt menghasilkan energi alami di setiap butiran MILO. MILO Activ-Go juga mengandung Vitamin B2, B3, B6, B12, C, dan D, serta Kalsium, Fosfor, dan Zat Besi untuk mendukung energi dan nutrisi anak di periode tumbuh aktif. Ibu juga dapat mencari tahu seputar pentingnya nutrisi dan energi dalam periode tumbuh aktif anak di sini.

 

Sekarang, Ibu sudah tahu bahan makanan apa saja yang bisa diberikan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi anak, kan. Ayo, berikan menu makanan sarapan pagi yang penuh nutrisi untuk anak aktif.

“Kalau tak makan nasi, orang Indonesia belum merasa kenyang!”

Ibu pastinya tidak asing terhadap pernyataan tersebut. Sebenarnya, nasi putih kaya akan nutrisi. Bahkan menjadi sumber karbohidrat, energi, serat, protein, magnesium, dan juga Zink. Namun sayangnya, menu pokok ini tidak termasuk makanan rendah gula.

Mengenyangkan, hal itu pasti yang dirasakan kita setelah mengonsumsi nasi putih. Perlu Ibu tahu, beras putih alias nasi ini mengandung indeks glikemik tinggi. Mengapa demikian? Hal ini dikarenakan bahan makanan tersebut mudah dan cepat terpecah menjadi gula yang diserap tubuh. Akibatnya, dapat menyebabkan kadar glukosa darah seseorang meningkat.

Karena bukan makanan rendah gula, pasien diabetes atau orang yang berpotensi mengalami penyakit itu biasanya tidak direkomendasikan untuk mengonsumsi nasi putih. Lalu, menu apa yang bisa dikonsumsi sebagai makanan pokok kita? Tenang, ada beberapa makanan rendah gula pengganti nasi yang bisa dikonsumsi Ibu dan keluarga. Berikut ini daftarnya.

 

1. Nasi Merah

Ibu tentunya familiar dengan nasi merah sebagai makanan orang yang melakukan diet rendah gula. Ternyata, bahan makanan ini juga bisa menjadi pengganti nasi untuk anak. Bahkan, memiliki nutrisi yang dibutuhkan anak yang aktif berkegiatan. Mengapa bisa begitu?

Perlu Ibu ketahui, nasi merah sebenarnya terbuat dari beras yang sengaja tidak dikuliti. Bagian kulit ari beras ini dipercaya kaya vitamin, serat, dan juga karbohidrat kompleks. Selain itu, terdapat juga vitamin B, kalsium, seng, zat besi, mangan, selenium. Beras merah juga memiliki indeks glikemik yang lebih rendah dibanding nasi putih.

Itu sebabnya, bagi orang yang mencari makanan rendah gula, nasi merah bisa menjadi pilihannya. Namun, yang menjadi masalah terkadang anak tidak menyukai rasa atau tekstur jenis nasi tersebut.

Di sinilah, peran Ibu untuk mengolahnya menjadi lebih lezat. Misalnya, dipadukan dengan lauk favorit anak atau menu berkuah. Ini bisa menyamarkan tekstur yang lebih kasar pada nasi merah tersebut.

Baca Juga : 4 Cara Cek Produk Makanan & Minuman Rendah Gula Saat Belanja

 

2. Nasi Cokelat

Seperti halnya nasi merah, nasi cokelat juga berasal dari beras yang tidak dikuliti. Nah, beras cokelat ini memiliki indeks glikemik 50, sedangkan nasi putih sekitar 72. Dengan demikian, beras jenis ini lebih lambat dicerna yang menyebabkan rasa kenyang yang lebih lama di dalam tubuh. Selain itu, tidak bisa mengurangi risiko kenaikan gula darah yang tinggi juga.

Nasi cokelat juga memiliki kandungan serat dan magnesium empat kali lebih banyak serta mangan dua kali lebih banyak dari nasi putih. Cocok sekali dikonsumsi anak aktif yang memerlukan magnesium untuk pertumbuhan tulang dan otaknya. Kandungan nutrisi tersebut juga dapat menjaga kesehatan jantung dan juga otot.

 

3. Roti Gandum Utuh

Anak terkadang merasa begah atau terlalu kenyang ketika harus menyantap nasi putih. Ibu bisa menyediakan jenis karbohidrat lain, yakni salah satunya roti gandum utuh. Ibu bisa menjadikannya sandwich isi telur dan ayam. Bisa juga anak menyantapnya dengan selai favorit. Cocok sekali menjadi menu sarapan anak aktif sebelum berangkat ke sekolah.

Roti gandum utuh ini kaya akan nutrisi, seperti protein, antioksidan, mineral, zat besi, magnesium, kalsium, fosfor, kalium, sodium, zinc, vitamin B, E, K, dan juga asam folat. Wah, banyak sekali! Tak cuma itu, jenis roti tersebut juga rendah lemak dan bebas kolesterol. Tentunya, ini bisa menjaga kesehatan jantung, otak, serta berat badan anak.

Mengingat anak tengah dalam masa periode pertumbuhan aktif (usia 5-15 tahun), pastinya nutrisi sebanyak itu sangat dibutuhkan. Terutama untuk pertumbuhan fisik, perkembangan kecerdasan kognitif, dan juga karakter anak. Ibu tentunya tidak ingin anak kehilangan kesempatan mendapatkan gizi yang banyak, kan.

 

4. Oat

Ibu jangan berpikir oat dan gandum adalah jenis makanan yang sama. Padahal, oatmeal adalah makanan yang terbuat dari Avena sativa atau haver. Ini adalah tanaman serealia yang biasanya ada di negara subtropis. Nah, seperti beras merah dan cokelat, oat juga tidak dikuliti.

Menurut Food Data Central, dalam satu cangkir oat terdapat banyak nutrisi, seperti air, energi, protein, karbohidrat, lemak, kalsium, zat besi, magnesium, fosfor, kalium, zink, natrium, vitamin B6, E, dan K. Banyak sekali, ya.

Oat ini juga termasuk makanan rendah gula, jadi aman untuk kesehatan jantung, tekanan darah, dan juga otak anak. Supaya anak menyukainya sebagai menu sarapan, Ibu bisa mencampurkan sereal rendah gula ini dengan susu dan juga buah-buahan. Pastinya, anak akan merasa kenyang lebih lama dan penuh energi untuk beraktivitas.

 

5. Kentang

Biasanya, anak suka mengonsumsi kentang goreng untuk menu makanannya. Namun, ketika digoreng, kentang bisa memiliki kalori yang tinggi. Ini karena minyak yang digunakan. Padahal, kalau Ibu mengolahnya dengan dipanggang atau direbus, justru kalorinya lebih rendah dari nasi putih. Ibu juga bisa menambahkan brokoli ataupun daging ayam sebagai pelengkap kentang ini.

Kentang ini mengandung serat, vitamin B1, B6, B9 dan C. Selain itu indeks glikemik kentang juga lebih rendah dari nasi putih. Menu makanan ini juga simple untuk dijadikan sarapan pagi dan bekal anak. Pastinya, anak juga menyukainya.

 

Supaya sarapan anak memenuhi kebutuhan energinya, lengkapi dengan segelas MILO Less Sugar. MILO Less Sugar dengan susu, cokelat, dan proses dua kali ekstrak malt menghasilkan energi alami di setiap butiran MILO. MILO Less Sugar juga mengandung 0 gram sukrosa, Vitamin B2, B3, B6, B12, C, dan D, serta Kalsium, Fosfor, dan Zat Besi untuk mendukung energi dan nutrisi anak di periode tumbuh aktif. Ibu juga dapat mencari tahu seputar pentingnya nutrisi dan energi dalam periode tumbuh aktif anak di sini.

Terkadang, anak-anak bertanya mengapa kita harus sarapan pagi? Biasanya, pertanyaan ini muncul karena mereka belum paham pentingnya sarapan pagi. Untuk itu, Ibu harus memberikan anak pengertian soal manfaat sarapan pagi ini. Hal ini supaya mereka mengerti waktu makan yang satu ini dapat membantu tumbuh kembangnya.

Salah satu pentingnya sarapan pagi adalah dapat membantu mendukung daya tahan tubuh anak. Tentunya, anak paham sekarang ini ada beberapa infeksi virus yang berbahaya di sekitar kita. Kalau daya tahan tubuh terganggu, pastinya anak akan mudah sekali terserang penyakit.

Supaya anak tidak bertanya-tanya lagi, Ibu bisa memberinya informasi terkait pentingnya sarapan pagi. Berikut ini yang perlu Ibu komunikasikan terhadap anak.

 

1. Terhindar dari Jajan Sembarangan

Tahukah Ibu mengapa perut anak sering merasa keroncongan ketika belajar di kelas? Salah satunya disebabkan oleh kurangnya asupan energi saat pagi hari atau melewatkan waktu sarapan. Hal ini sebenarnya tidak baik untuk dijadikan kebiasaan. Bila dibiarkan terus-menerus terjadi, anak bisa kesulitan berkonsentrasi terhadap aktivitas yang dilakukannya.

Perlu Ibu pahami anak memasuki periode tumbuh aktif ketika memasuki masa sekolah (5-15 tahun). Saat hal itu terjadi, anak membutuhkan lebih banyak energi untuk perkembangan fisik, kognitif, dan karakternya. Lalu, apa yang terjadi ketika energi yang dibutuhkan kurang?

Hal ini membuat anak mencari makanan lain yang dapat mengisi perut. Terkadang, makanan yang tersedia adalah camilan yang kurang sehat dan kaya gula. Padahal, jenis makanan ini bisa membuat anak mudah mengantuk dan seakan-akan kenyang. Bila sarapan pagi yang diberikan Ibu mengenyangkan dan kaya nutrisi, anak cenderung tidak akan jajan sembarangan.

Baca Juga : Manfaat Sarapan Pagi Agar Otak Anak Bekerja Lebih Optimal

2. Pentingnya Sarapan Pagi Memperbaiki Metabolisme Tubuh

Daya tahan tubuh menjadi kunci penting pertumbuhan anak aktif. Bila imun tubuh anak kurang bagus, tumbuh kembangnya pun rentan terhambat. Anak jadi mudah terserang penyakit yang disebabkan oleh virus, bakteri, dan jamur. Jika kondisi ini dibiarkan, anak menjadi kesulitan untuk mengikuti pelajaran ataupun kegiatan yang diminatinya.

Perlu ibu ketahui, pentingnya sarapan salah satunya untuk menjaga metabolisme tubuh dalam kondisi yang prima. Sebuah studi di Belanda menjelaskan bawah mengonsumsi sarapan pagi yang bergizi dapat meningkatkan kadar Interferon gamma (IFN-γ) di dalam tubuh. Sejenis protein kecil yang berperan untuk melawan inflamasi dan infeksi.

Artinya, protein ini dapat membantu imunitas tubuh anak meningkat. Dari studi tersebut dikatakan juga melewatkan sarapan pagi dapat mengurangi 17% dari kadar Interferon gamma di dalam tubuh. Tampaknya, Ibu tak mau ini terjadi, kan.

Baca Juga : Ibu, Ini Manfaat Sarapan Pagi untuk Bantu Anak Memiliki Kebiasaan Baik

 

3. Membuat Suasana Hati Lebih Baik

Perlu Ibu ketahui, kalau sarapan pagi sebenarnya adalah makanan yang pertama dikonsumsi anak setelah semalaman berpuasa dalam tidur. Itu artinya, anak belum memiliki satu pun asupan energi baru saat melewatkan waktu makan pagi tersebut. Ibu sebaiknya tidak menyepelekan hal tersebut. Hal ini karena kondisi ini dapat mengganggu performa anak secara akademis dan juga saat beraktivitas lainnya.

Tidak sarapan membuat kadar gula darah dalam tubuh anak berkurang. Tanpa disadari, kekurangan gula darah ini juga mempengaruhi mood alias suasana hati anak. Akibatnya, anak menjadi uring-uringan di kelas selama belajar. Ia rentan tidak bersemangat beraktivitas dan jadi mudah stres.

Dalam sebuah studi, ditemukan orang yang rutin sarapan pagi memiliki risiko lebih kecil mengalami gejala depresi. Ini dibandingkan dengan orang yang lebih sering melewatkan waktu makan pagi tersebut. Selain itu, bila menu makanan yang dibuat Ibu merupakan favorit anak, pastinya ia akan lebih senang dan suasana ini terbawa seharian.

 

4. Mengurangi Risiko Diabetes dan Penyakit Jantung

Terkadang terlewatkan, pentingnya sarapan pagi juga berhubungan dengan penyakit berat, lho. Berdasarkan penelitian yang diterbitkan di International Journal of Environmental Research and Public Health, kebiasaan menyantap sarapan pagi dapat mengurangi risiko penyakit jantung.

Selain itu, kebiasaan sarapan pagi tersebut juga ternyata mengurangi kadar kolesterol harian dibandingkan yang sering melewatkan waktu makan tersebut. Kebiasaan sarapan pagi menurut penelitian ini juga mengurangi munculnya risiko penyakit diabetes tipe 2. Ini karena kebiasaan menyantap sarapan pagi penuh nutrisi membuat orang cenderung kenyang lebih lama. Jadi, tidak tergoda untuk membeli makanan yang tinggi gula dan kolesterol.

 

5. Terhindar dari Obesitas

Apakah pernah anak meminta donat atau kue manis ketika pagi hari? Sebenarnya, hal ini menjadi indikasi kalau anak belum merasa kenyang sehingga ia menjadi “lapar mata” terhadap camilan-camilan manis. Bila anak mendapatkan sarapan pagi yang penuh nutrisi, keinginan tersebut tidak akan muncul.

Perlu Ibu ketahui, kebiasaan sarapan pagi sebenarnya berguna untuk memberikan sinyal kepada tubuh segera membakar kalori yang masuk. Bila anak melewatkan waktu makan pagi atau tidak mendapatkan menu sehat, tubuh akan menerima sinyal sebaliknya. Kalori justru akan dipertahankan atau disimpan lebih lama. Hal inilah yang menyebabkan munculnya penumpukan kalori dan risiko obesitas pada anak.

Selain itu, jarak waktu makan yang lama juga membuat keinginan menyantap makanan lebih besar. Itu sebabnya, jangan sampai anak melewati jadwal makannya, terutama sarapan pagi.

 

Supaya aktivitas anak seharian di sekolah tidak terganggu, ada baiknya Ibu memberikan pelengkap nutrisi saat sarapan pagi. Salah satunya dengan memberikan MILO 3in1. MILO 3in1 dengan susu, cokelat, dan proses dua kali ekstrak malt menghasilkan energi alami di setiap butiran MILO. MILO 3in1 juga mengandung Vitamin B2, B3, B6, B12, C, dan D, serta Kalsium, Fosfor, dan Zat Besi untuk mendukung energi dan nutrisi anak di periode tumbuh aktif. Untuk mengetahui lebih banyak soal periode tumbuh aktif, Ibu bisa cek di sini, ya.

Sekarang, Ibu sudah paham soal pentingnya sarapan pagi, kan. Pastinya, Ibu akan mewajibkan waktu makan ini dilakukan anak. Ayo biasakan sarapan!

Anak merasa tidak tertarik atau memiliki nafsu makan saat pagi hari? Jangan-jangan ini karena menu sarapan yang disediakan Ibu dianggap itu-itu saja. Pantas saja, anak jadi malas dan memilih untuk skip jadwal makan tersebut. Ini saatnya, Ibu membuat sarapan pagi yang sehat dan penuh kreasi untuk anak.

Waktu yang mepet terkadang membuat Ibu enggan mempersiapkan makanan untuk sarapan pagi yang lebih bervariasi. Itu sebabnya, Ibu cenderung membuat menu sarapan pagi yang simple dibuat saja. Padahal, anak jadi bosan dengan menu yang monoton. Akibatnya, ia jadi tak bersemangat ketika harus sarapan.

Ibu harus paham sarapan pagi yang sehat sangat diperlukan anak untuk beraktivitas seharian. Ingat, sarapan adalah makanan yang pertama kali dikonsumsi anak dalam satu hari setelah ia puasa dalam tidur. Kalau anak melewatkannya, dari mana dia mendapatkan energi untuk berkegiatan?

Definisi Sarapan Sehat

Lalu apa sebenarnya definisi sarapan pagi sehat dari ahli kesehatan? Sarapan sehat menurut dokter atau ahli nutrisi adalah menu sarapan pagi sehat yang harus memenuhi nutrisi atau gizi seimbang sesuai kebutuhan anak untuk memberikan energi dan mendukung kesehatan secara keseluruhan.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia juga menganjurkan menu sarapan sehat memakai konsep slogan Isi Piringku. Dengan slogan ini, Ibu perlu menyiapkan porsi menu sarapan sederhana dalam satu piring yang terdiri dari 50 persen buah dan sayur, dan 50 persen sisanya terdiri dari karbohidrat dan protein.

Manfaat Sarapan Pagi untuk Anak

Mungkin ada Sebagian Ibu yang yang penasaran apa saja manfaat atau pentingnya sarapan pagi untuk anak. Untuk lebih jelasnya, simak penjelasan berikut ini:

  1. Menambah energi. Kandungan nutrisi dalam sarapan pagi memberikan energi yang dibutuhkan tubuh untuk memulai aktivitas sehari-hari, termasuk belajar di sekolah, bermain, dan berinteraksi dengan teman-teman.
  2. Meningkatkan konsentrasi. Sarapan sehat yang rutin dikonsumsi anak akan meningkatkan kemampuan kognitif lebih baik. Efeknya akan membuat anak lebih mudah konsentrasi saat belajar atau melakukan tugas sekolah atau aktivitas lainnya.3
  3. Meningkatkan mood. Sarapan juga dapat mempengaruhi suasana hati. Anak yang rutin sarapan akan cenderung lebih merasa bahagia, nyaman, dan rasa cemas atau stresnya berkurang.3
  4. Menjaga berat badan. Ibu perlu tahu kalau anak melewatkan sarapan, justru cenderung makan berlebihan atau jajan pada waktu lain sehingga berisiko kelebihan berat badan. Untuk menjaga berat badan anak, Ibu juga bisa menyiapkan sarapan rendah kalori namun tetap dengan nutrisi seimbang.3

Contoh Resep Sarapan Sehat

Ibu merasa sering kerepotan saat akan menyiapkan sarapan untuk anak? Tenang, Ibu! Beberapa menu makanan sarapan pagi yang sehat mudah dibuat dan tidak pakai ribet, kok. Ini beberapa rekomendasi sarapan yang dapat Ibu buat dalam sekejap.

1. Nasi Goreng Wortel Sosis

Ibu masih memiliki sisa nasi kemarin malam? Ini saatnya Ibu membuat nasi goreng yang disukai anak. Menu makanan yang satu ini pasti sulit ditolak anak karena rasanya gurih dan juga lezat. Ada baiknya, ketika menumis nasinya, Ibu menambahkan mentega atau butter untuk menambah cita rasa.

Jangan lupa untuk menambahkan sayuran, seperti wortel dan kacang polong agar makanan ini menjadi menu sarapan pagi yang sehat. Tambahkan juga sosis goreng yang sudah disayat sehingga bentuknya mirip bunga bermekaran.

Lebih menggemaskan lagi, kalau Ibu menghias sepiring nasi goreng. Ibu bisa membentuknya seperti hati atau boneka beruang yang diselimuti telur dadar. Pastinya, anak jadi lebih bersemangat untuk menyantap sarapan paginya.

2. Kentang Panggang Brokoli

Anak bukan tipe yang mengonsumsi nasi ketika pagi hari dan lebih menyukai kentang goreng? Namun, Ibu tak ingin memberikan kentang yang berminyak sebagai makanan pertama anak sebelum berangkat ke sekolah. Tenang, ide variasi menu yang satu ini tak mungkin ditolak oleh anak.

Ibu bisa menyiapkan kentang utuh yang sudah dibersihkan dan direndam selama 10-15 menit dengan air garam. Lalu, potong menjadi bagian yang lebih tipis dan kecil. Kentang-kentang tersebut kemudian dioleskan dengan butter atau mentega yang sudah dicampur tumbukan bawang putih. Kemudian, tambahkan sejumput lada dan masukan ke dalam pemanggang hingga matang.

Jangan lupa tambahkan brokoli yang sudah dikukus atau dioseng sebagai pelengkap menu tersebut. Pastinya, menu sarapan pagi yang sehat ini menggugah selera anak. Kentang yang crunchy di bagian luar, tetapi lembut di bagian dalam. Ditambah rasanya gurih dan membuat ketagihan. Tak lupa brokoli yang rasanya tak kalah menarik. Untuk pilihan, Ibu bisa menambahkan keju yang mudah meleleh di atas brokolinya, lho. Yummy! 

3. Sandwich Ayam Lettuce

Menu sarapan pagi simple yang satu ini bisa menjadi pilihan Ibu ketika telat bangun untuk mempersiapkan kebutuhan anak pada pagi hari. Ibu hanya memerlukan roti tawar, ayam tepung yang sudah digoreng atau ayam kukus tanpa kulit, serta selada. Ibu bisa menambahkan keju, tomat, ataupun saus wijen di dalam tumpukan sandwich tersebut supaya tambah padat.

Meskipun sederhana dan mudah dibuat, rekomendasi sarapan pagi yang satu ini memiliki komposisi nutrisi yang seimbang, lho. Ada roti sebagai karbohidrat, ayam yang memenuhi kebutuhan protein, serta selada yang kaya akan serat. Tampaknya, porsi yang cukup dapat membuat performa anak di sekolah baik di hari itu. 

4. Bubur Kacang Hijau

Biasanya, menu bubur kacang hijau disantap orang ketika musim penghujan tiba atau sedang merasa tidak enak badan. Namun ternyata, bisa juga menjadi pilihan makanan untuk sarapan pagi anak sebelum beraktivitas di sekolah, lho. Menu yang satu ini bisa membuat anak merasa full hingga siang hari tiba. Ditambah lagi kacang hijau yang kaya protein dapat menguatkan daya tahan tubuh anak.

Ibu bisa menyiapkan menu rekomendasi sarapan ini sejak malam, lho. Setelah jadi, masukan ke dalam kulkas. Keesokan paginya, Ibu tinggal menghangatkannya saja. Ibu bisa menambahkan minuman coklat dan juga roti tawar sebagai pelengkapnya.

Pilih minuman yang kaya nutrisi seperti MILO 3in1 untuk memulai hari anak. MILO 3in1 dengan susu, cokelat, dan proses dua kali ekstrak malt menghasilkan energi alami di setiap butiran MILO. MILO 3in1 juga mengandung Vitamin B2, B3, B6, B12, C, dan D, serta Kalsium, Fosfor, dan Zat Besi untuk mendukung energi dan nutrisi anak di periode tumbuh aktif.

Perlu Ibu ingat, seiring bertambahnya usia (5-15 tahun), anak memasuki periode tumbuh aktif. Pada periode ini, perkembangan fisik, kognitif, dan karakter anak berlangsung pesat dan signifikan. Tentunya, hal ini perlu didukung dengan asupan energi dan nutrisi yang tepat. Yuk, cari tahu lebih banyak tentang cara mendukung periode tumbuh aktif anak dan kebutuhan energinya di masa tersebut dengan klik di sini.

Nah, bagaimana Ibu? Menyiapkan menu sarapan pagi yang sehat untuk anak tidak sulit bukan. Ibu juga bisa mendapatkan inspirasi sarapan lainnya dari MILO di sini. Selamat mencoba!


Source:

  1. IDAI. Sarapan? Gak ah...Dari https://www.idai.or.id/artikel/seputar-kesehatan-anak/sarapan-gak-ah%E2%80%A6  . Diakses 5/10/2023 
  2. Kemenkes RI. Isi Piringku. Dari https://kesmas.kemkes.go.id/konten/133/0/062511-isi-piringku. Diakses 5/10/2023.
  3. AAP. Breakfast for Learning: Why the Morning Meal Matters. Dari https://www.healthychildren.org/English/healthy-living/nutrition/Pages/Breakfast-for-Learning.aspx. Diakses 5/10/2023

Pernahkah Ibu berpikir apa itu sarapan? Menurut Ibu apa artinya? Sarapan merupakan salah satu waktu makan yang biasanya dilakukan pada pagi hari. Kabarnya, jadwal makan pada pagi hari ini paling penting untuk aktivitas sehari-hari. Hal ini membuat Ibu makin penasaran sebenarnya apa saja manfaat sarapan pagi?

Sebelum mengetahui manfaat sarapan pagi, Ibu harus paham kalau waktu makan yang satu ini merupakan yang pertama dalam satu hari. Hal ini karena tubuh kita berpuasa, tidak makan dan minum, selama tidur pada malam hari. Kalau misalnya anak melewati jadwal sarapan tersebut, bisa-bisa ia merasa kelaparan ketika beraktivitas di sekolah.

Akibat tidak sarapan pagi biasanya sangat berpengaruh terhadap performanya selama sekolah. Mulai dari sulit berkonsentrasi hingga merasa kelelahan sepanjang hari karena kurangnya energi. Kurang darah dan pertumbuhan terganggu juga bisa menjadi bahaya tidak sarapan pagi terlalu sering.

Supaya Ibu semakin mengetahui manfaat sarapan pagi, cek beberapa alasan penting sarapan untuk anak berikut ini.

 

1. Manfaat Sarapan Pagi Membantu Anak Lebih Disiplin

Anak Ibu termasuk yang susah dibangunkan ketika harus bersiap untuk sekolah? Coba perhatikan, beberapa hal yang kurang atau tidak dilakukannya. Tampaknya, anak juga sering melewatkan sarapan pagi karena terburu-buru untuk berangkat sekolah. Ada baiknya hal ini sekarang tidak dilakukan lagi, ya.

Melewatkan waktu sarapan dapat membuat anak sulit konsentrasi selama beraktivitas seharian. Untuk itu, Ibu harus membiasakan dan memastikan anak untuk menyantap makan pagi tersebut sebelum ke sekolah. Coba dengan memberikan atau membuat menu-menu favorit anak pada pagi hari.

Hal ini membuat anak bersemangat untuk bangun lebih pagi. Jangan heran kalau melihatnya bangun tidur sendiri tanpa paksaan Ibu. Ada baiknya bila anak sudah mulai terbiasa bangun pagi, Ibu harus kreatif memilihkan menu sarapan yang penuh nutrisi. Ini supaya tidak malas-malasan bangun lagi. Tanpa disadarinya, Ibu melatih anak untuk disiplin mempersiapkan diri sebelum ke sekolah.

Baca Juga : Nutrisi Wajib di Menu Sarapan Sehat Untuk Anak

 

2. Terbiasa Buat Persiapan Matang

Manfaat sarapan pagi lainnya adalah membuat anak terbiasa mempersiapkan diri lebih matang. Mengapa demikian? Pastinya, Ibu setiap harinya akan bangun lebih pagi untuk mempersiapkan keluarga sarapan pagi. Bahkan terkadang, pada malam sebelumnya, Ibu sudah memotong bahan makanan supaya pada pagi harinya tinggal dimasak.

Melihat kebiasaan Ibu tersebut, anak tanpa menyadari belajar memahami konsep persiapan matang. Ia juga tidak lagi terburu-buru ketika pagi hari. Misalnya, anak mulai mempersiapkan buku ataupun tugas dan memasukkannya ke dalam tas pada malam harinya.

Anak juga sudah menata seragam yang akan dipakai untuk ke sekolah. Jadi, ketika bangun dan selesai mandi, ia tidak perlu bingung mencari kemeja atau dasi yang semestinya dipakai. Jangan kaget kalau anak request menu makanan untuk sarapan dan bekal sekolahnya kepada Ibu. Itu artinya, konsep persiapan matang sudah dipahami anak.

 

3. Mengetahui Pentingnya Sarapan Pagi

Sarapan pagi sudah menjadi kebiasaan anak. Ketika suatu hari jadwal makan tersebut terlewat, anak merasa ada yang kurang. Misalnya, merasa mengantuk dan lelah ketika belajar di kelas. Selain itu, rasa lapar membuat perut bergejolak dan ini membuat anak kesulitan untuk berkonsentrasi ketika harus menerima pelajaran.

Karena sudah mengalami hal tersebut, anak jadi tidak ingin melewatkan sarapan. Ada baiknya, Ibu juga memberitahu risiko melewatkan sarapan. Salah satunya adalah rentang mengurangi kecerdasan kognitif dan akademis, daya tahan tubuh menjadi rendah, bahkan tumbuh kembang anak aktif pun bisa tidak berjalan lancar. Pastinya, anak tak ingin hal tersebut terjadi terhadapnya.

 

4. Paham Makanan dan Minuman Bernutrisi

Nutrisi sangat dibutuhkan untuk pertumbuhan anak aktif. Apalagi bertambahnya usia, membuat kebutuhan gizi pun berubah. Itu sebabnya, Ibu harus memperhatikan kebutuhan makronutrien dan mikronutrien anak.

Perlu Ibu ketahui, pada usia 5-10 tahun, anak memasuki periode tumbuh aktif. Pada periode ini, anak akan mengalami perkembangan signifikan dari aspek fisik, kognitif, dan karakternya. Ketiga aspek ini akan berkembang secara optimal bila didukung dengan stimulasi untuk terus bergerak aktif juga kebutuhan nutrisi yang terpenuhi.

Jika nutrisi anak terpenuhi, tentunya perkembangan fisik, kecerdasan kognitif, serta kepribadian anak bisa berjalan lancar. Kebiasaan sarapan pagi juga dapat membuat anak mengetahui beberapa jenis makanan dan minuman yang bergizi dan dibutuhkan tubuhnya. Dengan demikian, anak akan menjauhi mengonsumsi makanan sembarangan saat berada di sekolah.

 

Supaya nutrisi untuk pertumbuhan anak aktif terpenuhi, lengkapi menu sarapan pagi dengan MILO 3in1. MILO 3in1 dengan susu, cokelat, dan proses dua kali ekstrak malt menghasilkan energi alami di setiap butiran MILO. MILO 3in1 juga mengandung Vitamin B2, B3, B6, B12, C, dan D, serta Kalsium, Fosfor, dan Zat Besi untuk mendukung energi dan nutrisi anak di periode tumbuh aktif.

Nah, itu dia manfaat sarapan pagi yang wajib Ibu ketahui untuk mendukung periode tumbuh aktif anak. Untuk mencari tahu lebih lanjut tentang periode tumbuh aktif anak, cek di sini ya, Bu.

Dalam satu hari, anak punya segudang aktivitas. Mulai dari belajar di kelas, ikut kegiatan olahraga, hingga mengikuti ekskul ataupun les tambahan. Segudang kegiatan ini membutuhkan energi dan tenaga supaya anak tak cepat lelah. Untuk itu, Ibu perlu memberikan susu coklat kotak untuk bekal anak.

Jangan sampai anak menjadi cepat lelah, loyo, dan tidak bersemangat karena kurang energi. Mengapa harus susu coklat kotak yang diberikan kepada anak? Ibu ingin tahu jawabannya, cek sejumlah manfaat susu UHT dan keuntungan lainnya berikut ini.

 

1. Susu Coklat Kotak Ringkas Dijadikan Bekal

Kadang anak malas membawa bekal karena terkesan ribet dan berat dibawa. Namun sebenarnya, bekal makanan dan minuman ini sangat dibutuhkan anak. Terutama anak yang memiliki banyak aktivitas dalam sehari. Supaya ringkas, Ibu bisa membekali susu coklat kotak di dalam tas kegiatan anak.

Ukuran susu milo coklat kotak kecil sehingga bisa diletakan di saku tas ataupun di kantong celana dan rok anak. Bahkan, bisa ditaruh di tas perlengkapan olahraga anak, lho. Bentuknya yang cair dan sudah dilengkapi sedotan membuat produk susu ini mudah untuk dikonsumsi dalam sekejap.

Cukup beberapa kali menyeruput, nutrisi baru masuk kembali dalam tubuh anak. Susu kotak ini cocok dikonsumsi sebelum dan sesudah anak berkegiatan. Terutama saat melakukan aktivitas yang berat.

 

Baca Juga : 5 Inspirasi Bekal Anak yang Lezat Disantap Bersama Susu Coklat Kotak

 

2. Susu MILO Coklat Kotak Sudah Melalui Proses UHT

Ibu sering mendengar istilah susu UHT, tetapi tahukah maksud dan arti varian tersebut? Perlu Ibu ketahui, susu coklat kotak adalah salah satu jenis olahan susu yang proses pembuatannya dengan cara sterilisasi. Caranya, dengan memanaskan susu tersebut dengan suhu tinggi, yakni 135-145 derajat Celcius. Proses ini dilakukan sekitar 2-4 detik sebagai proses sterilisasi untuk membunuh bakteri patogen, sehingga susu bisa disimpan lebih lama di kulkas maupun dalam suhu ruangan.

Produk susu UHT ini biasanya bisa bertahan selama 12 bulan jika terus berada dalam kemasan. Namun, kondisi ini berbeda kalau susu dibuka atau dipindahkan ke wadah lain. Hanya bisa bertahan lama selama lima hari. Tenang saja, Bu, susu kotak ini tidak perlu disimpan dalam lemari pendingin.

Uniknya, terkadang proses pembuatan UHT ini mengurangi kadar nutrisi yang ada dalam susu sapi. Hal ini membuat beberapa produsen susu menambahkan gizi tambahan. Tenang saja, beberapa nutrisi tetap masih terkandung meskipun sudah melalui proses pemanasan, yaitu:

  • Protein
  • Kalsium
  • Zat besi
  • Fosfor
  • Vitamin B2, B3, B6, B12

Bila dilihat nutrisi yang masih terdapat dalam produk tersebut, bisa dibilang manfaat susu UHT masih bisa didapat. Misalnya, fungsinya untuk mengembalikan energi, menjaga daya tahan tubuh, serta menguatkan tulang, gigi, dan otot.

 

3. Rasanya Lezat

Beberapa anak kurang menyukai rasa susu murni yang plain atau tawar. Bahkan, ada anak yang merasa jenis susu ini membuatnya mual. Untuk itu, hadir varian susu UHT yang memiliki rasa berbeda dan pastinya disukai anak. Salah satu yang menjadi favorit adalah susu MILO coklat kotak.

MILO UHT dengan susu, cokelat, dan proses dua kali ekstrak malt menghasilkan energi alami di setiap butiran MILO. MILO UHT juga mengandung Vitamin B2, B3, B6, B12, C, dan D, serta Kalsium, Fosfor, dan Zat Besi untuk mendukung energi dan nutrisi anak di periode tumbuh aktif.

 

Itu dia alasan mengapa sekotak MILO UHT bisa Ibu sediakan selalu di tas maupun meja belajar anak. Selain itu, pemenuhan nutrisi memang penting dilakukan dalam periode tumbuh aktif yang berlangsung pada usia 5-15 tahun, Bu. Hal ini supaya perkembangan tubuh, karakter, dan kognitif anak berjalan optimal dengan asupan energi dan nutrisi yang maksimal. Untuk tahu lebih lanjut tentang periode tumbuh aktif, cek di sini ya, Bu.

Anak Ibu termasuk yang rutin mengonsumsi susu coklat? Tentunya, Ibu tak bisa sembarangan memberikan produk susu bubuk coklat kepada anak. Biasanya, sebelum memilih produk susu bubuk yang bagus untuk kesehatan, Ibu akan mengecek mulai dari kandungan nutrisi hingga cara pembuatannya.

Perlu Ibu tahu susu bubuk adalah varian susu yang bentuknya bubuk seperti pasir. Nah, wujud yang seperti itu, diperoleh dari susu cair yang sudah melalui proses pasteurisasi dan juga pengeringan. Susu bubuk itu kemudian diberikan rasa. Itu sebabnya ada susu bubuk coklat, madu, stroberi, ataupun matcha.

Kabarnya, varian susu bubuk coklat ini lebih tahan lama disimpan. Namun, memang penyajiannya membutuhkan air panas untuk melarutkan bubuk susu tersebut. Kali ini, mari bahas keuntungan atau manfaat mengonsumsi jenis susu tersebut.

 

1. Rasanya Lezat

Terkadang, anak tidak menyukai rasa susu yang plain atau tawar. Bahkan, sering anak mengatakan kurang menyukai aromanya. Salah satu cara supaya anak mau mengonsumsinya adalah dengan memilih produk susu bubuk yang punya varian rasa. Salah satunya seperti minuman coklat berenergi MILO.

Perpaduan kandungan susu MILO dengan ekstrak malt dan rasa cokelat banyak disukai anak. Pertama-tama, ekstrak malt yang bisa bantu memberikan energi. Kemudian, ada bubuk kakao yang kaya akan antioksidan dan rasanya lezat. Ada juga susu yang bisa membantu pertumbuhan anak aktif. Kombinasi ketiganya membuat minuman berenergi tidak sulit dikonsumsi anak. Ibu pun juga mudah menyajikannya. Ada baiknya, diberikan sebagai pelengkap sarapan pagi anak sebelum pergi ke sekolah. Pastinya, anak akan suka.

Baca Juga : Ini 4 Manfaat Konsumsi Susu Coklat Bubuk Sebelum Sekolah

 

2. Bantu Anak Tumbuh Aktif

Salah satu goals Ibu adalah membuat anak tumbuh aktif dan sehat, kan? Terlebih lagi, terjadi perubahan kebutuhan gizi anak selama kurun usia 5-15 tahun atau saat periode tumbuh aktif. Itu sebabnya, kebutuhan makronutrien dan mikronutrien anak harus diperhatikan oleh Ibu. Nah, susu bubuk coklat ini bisa dijadikan pelengkap saat Ibu tak yakin makanan yang dikonsumsi anak sudah cukup nutrisinya.

Dalam segelas susu coklat ini, terdapat manfaat yang mengagumkan untuk tumbuh kembang anak aktif. Misalnya, kandungan Vitamin B1, B2, B3, dan B6 yang bermanfaat untuk melancarkan peredaran darah, menjaga daya tahan tubuh, memaksimalkan kerja organ tubuh, memberikan energi lebih, meningkatkan kecerdasan kognitif, serta menjaga kesehatan mental.

Tentunya, nutrisi ini diperlukan anak untuk melakukan aktivitas padat di sekolah sehari-hari. Selain itu, susu coklat juga membantu pertumbuhan tulang dan gigi, memproduksi sel darah merah, serta mengurangi risiko kelebihan berat badan sejak dini.

 

3. Bisa Diolah Jadi Menu Menarik

Susu bubuk coklat juga tak cuma disajikan dalam bentuk minuman saja, lho. Ibu bisa berkreasi untuk menu-menunya. Misalnya, Ibu bisa membuatnya menjadi puding, es doger coklat, yoghurt, hingga es krim. Jadi, selalu ada cara supaya anak mengonsumsi susu.

Bahkan, Ibu bisa menyelipkan susu coklat ini dalam menu favorit anak dan disajikan pada waktu spesial. Misalnya, pada saat berada di tempat dingin atau menjadi menu milkshake coklat ketika kumpul keluarga. Pastinya, anak akan gembira dan tanpa segan mengonsumsinya.

 

Sekarang, Ibu tak perlu merasa kesulitan memberikan susu kepada anak. Dengan susu bubuk coklat, anak tidak akan menolak, bahkan menikmatinya. Ibu bisa memilih MILO 3in1 yang mengandung susu dan juga bubuk kakao yang kaya manfaat.

Selain itu, MILO 3in1 dengan proses dua kali ekstrak malt menghasilkan energi alami di setiap butiran MILO. MILO 3in1 juga mengandung Vitamin B2, B3, B6, B12, C, dan D, serta Kalsium, Fosfor, dan Zat Besi untuk mendukung energi dan nutrisi anak di periode tumbuh aktif. Ibu juga bisa cari tahu lebih banyak tentang periode tumbuh aktif anak di sini, ya.

Lari bukan sekadar olahraga yang mudah dan murah tapi juga bermanfaat untuk kesehatan anak. Bahkan, bisa dibilang manfaat lari pagi juga sangat besar untuk perkembangan dan pertumbuhan anak. 

Ya, bukan cuma asupan nutrisi anak yang harus diperhatikan Ibu untuk mendukung tumbuh kembang anak. Kebiasaan berolahraga ternyata juga penting supaya sejumlah makanan bergizi yang sudah dikonsumsi anak bisa terserap dengan optimal. 

Nah, lari atau jogging bisa menjadi pilihan olahraga yang mudah dan cocok dilakukan pada pagi hari.

Manfaat Lari Pagi untuk Kognitif Anak

Pasti yang Ibu ketahui manfaat lari pagi adalah memperkuat fisik anak. Ternyata, tak cuma untuk kesehatan tubuh anak, lho. Lari di pagi hari juga dapat berhubungan dengan kecerdasan anak. Bahkan, bila rutin dilakukan, dapat meningkatkan performa akademis anak.

Penasaran, apa saja manfaat lari pagi untuk kesehatan anak? Berikut ini beberapa yang bisa Ibu ketahui.

1. Meningkatkan IQ Anak

Umumnya, tujuan jogging adalah untuk mendapatkan kebugaran tubuh dan memperkuat otot serta tulang. Namun, sebenarnya lari pagi secara rutin juga dapat meningkatkan fungsi kognitif dan juga IQ anak.

Dalam penelitian Panuwun Joko Nurcahyo yang diterbitkan di Jurnal Pendidikan Jasmani dan Olahraga pada tahun 2021, ditemukan adanya korelasi kesehatan fisik dan juga kecerdasan kognitif seseorang. Penelitian tersebut mengetes kondisi para pemain sepak bola yang masih aktif berlatih dan tidak.

Ditemukan bahwa pemain bola yang masih aktif berolahraga setiap hari, seperti lari dan latihan fisik lainnya, memiliki nilai IQ yang lebih tinggi dibanding yang tidak rutin melakukannya. Lari juga membuat detak jantung meningkat dan tubuh berkeringat. Hal ini dapat meningkatkan ukuran hipokampus, bagian otak yang bertanggung jawab untuk memori dan pembelajaran.

2. Menjaga Kesehatan Mental

Siapa sangka kalau manfaat lari pagi lainnya adalah baik untuk kesehatan mental anak. Stres tak hanya dialami orang dewasa, anak-anak pun bisa mengalaminya. Bila stres tersebut dibiarkan, dapat mempengaruhi kesehatan mental anak. Tentunya, Ibu tak ingin itu terjadi, kan? 

Untungnya, aktivitas fisik bisa menstimulasi banyak zat kimia di otak yang dapat membuat anak merasa lebih bahagia, lebih rileks, dan mengurangi rasa cemas. Manfaat lari juga dapat mengurangi kecemasan dan depresi, sekaligus membantu mengatasi gejalanya. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa lari jika dilakukan secara rutin memiliki efek yang sama seperti pengobatan dalam meredakan gejala kecemasan dan depresi.

Perlu Ibu ketahui tubuh manusia akan mengeluarkan atau memproduksi endocannabinoids setelah selesai jogging. Ini merupakan senyawa kimia yang akan memenuhi aliran darah yang akan mengalir hingga ke otak. Nah, senyawa ini dapat memberikan perasaan menenangkan dan rileks dalam waktu yang cepat.

Kalau Ibu pernah merasakan keinginan untuk duduk sambil menghela napas setelah lari, kira-kira itulah yang dilakukan endocannabinoids. Dalam sekejap, Ibu akan melupakan segala masalah dan merasa rileks untuk mengistirahatkan diri. Bayangkan bila anak juga merasakan hal tersebut. Pastinya, anak akan lebih tenang menghadapi masalahnya.

Jika kesehatan mental dan mood anak terjaga, tentunya ia akan lebih bisa berkonsentrasi menerima pelajaran di sekolah. Inilah yang membuat performa kognitif alias kecerdasan akademis anak meningkat.

3. Membuat Perasan Anak Senang

Manfaat lari pagi lainnya adalah dapat membuat anak merasa senang. Bagaimana tidak? Aktivitas ini membuat anak bisa bermain keluar rumah, melihat-lihat lingkungan sekitar, bahkan bersosialisasi dengan orang lain. Tanpa disadari, kegiatan ini meningkatkan produksi hormon endorfin. Hormon yang berperan untuk memberikan rasa bahagia atau senang di otak anak. 

Endorfin juga termasuk bahan kimia yang membuat anak merasa lebih baik karena dapat membuat anak merasa lebih baik dan membuat mereka memiliki pola pikir yang positif. Hanya lari selama 30 menit saja sudah bisa meningkatkan suasana hati. 

Tentunya, bila rutin dilakukan, anak akan jauh dari murung dan mudah marah. Ibu akan mendapatkan anak yang selalu tersenyum bahagia. Jangan lupa Ibu juga harus memperhatikan cara melakukan jogging yang tepat untuk mencegah terjadinya cedera.

4. Membangun Kepercayaan Diri

Ibu pastinya menginginkan anak punya kepribadian yang tangguh dan percaya diri, kan, terutama ketika sudah memasuki masa-masa sekolah. Nah, kepribadian tersebut sebenarnya bisa dipupuk atau dibangun dengan rutinitas sehari-hari. Salah satunya dengan lari pagi.

Ketika anak sudah lari pagi secara rutin, pastinya dia semakin merasa tertantang untuk melakukan hal baru. Misalnya, menambah jarak atau justru semakin mempercepat durasi lari dalam satu putaran. Secara tidak langsung, aktivitas ini mengajak anak untuk lebih bersemangat menghadapi tantangan dan juga mencari cara untuk menuntaskannya.

Kebiasaan ini pun terbawa saat anak belajar di sekolah. Ketika gurunya memberikan soal-soal sulit, dengan percaya diri anak berani mengerjakannya. Ia pun akan mencari cara untuk mengetahui jawaban yang tepat. Anak juga tidak malu kalau jawabannya belum tepat. Dia justru akan bertanya kepada gurunya. Dengan demikian kepribadian yang percaya diri dan tangguh dapat didapatkan anak.

5. Meningkatkan Kualitas Tidur

Lari di pagi hari membantu mengoptimalkan perubahan tekanan darah dan menghasilkan peningkatan pola tidur secara keseluruhan. Olahraga aerobik ini membantu meningkatkan jumlah tidur gelombang lambat yang didapatkan anak. 

Tidur gelombang lambat berperan penting dalam kualitas tidur, dimana membuat otak dan tubuh memiliki kesempatan untuk melakukan peremajaan. Olahraga juga dapat membantu menstabilkan suasana hati dan mengurangi tekanan pikiran, sebuah proses kognitif yang penting untuk transisi tidur secara alami. Nah, hal inilah yang membuat tidur lebih nyenyak.

Tidur adalah bagian yang sangat penting dari kesehatan mental dan fisik anak Anda karena memungkinkan pikiran dan tubuh anak Anda beristirahat dan pulih. Ada banyak hal yang dapat Anda lakukan untuk membantu anak atau remaja Anda mendapatkan kualitas tidur yang baik sesering mungkin.

6. Meningkatkan Daya Tahan Tubuh

Olahraga, termasuk lari pagi, membantu mengeluarkan bakteri dari paru-paru dan saluran udara. Hal ini dapat mengurangi kemungkinan Anak terkena pilek, flu, atau penyakit lainnya. Olahraga ini juga mengubah regulasi kekebalan tubuh dengan mempengaruhi sel dan meningkatkan efek anti inflamasi yang memperkuat sistem imun. Dengan begitu, Si Kecil tidak akan mudah jatuh sakit.

Selain itu, lari membuat tidur lebih nyenyak. Tidur nyenyak dalam jumlah yang cukup memungkinkan pertahanan kekebalan tubuh seimbang yang menampilkan kekebalan bawaan dan adaptif yang kuat, respons efisien terhadap vaksin, dan reaksi alergi yang tidak terlalu parah. Ketika kurang tidur, fungsi kekebalan tubuh anak bisa terganggu sehingga mereka rentan sakit. Dengan sistem imun yang baik, perkembangan kognitif anak juga akan lebih baik.

7. Menurunkan Tekanan Darah

Serupa dengan orang dewasa, tekanan darah tinggi pada anak-anak juga bisa terjadi karena gaya hidup yang buruk, termasuk kurangnya olahraga. Karena itu, Ibu bisa mengajak Si Kecil untuk melakukan lari pagi secara rutin.

Lari pagi secara rutin sangat membantu menurunkan tekanan darah karena membantu memompa lebih banyak oksigen ke dalam tubuh, sekaligus memperkuat jantung. Ketika kita meningkatkan jumlah oksigen dalam tubuh, hal ini mengurangi kekakuan di dalam pembuluh darah, sehingga darah mengalir lebih bebas melalui pembuluh darah tersebut.

Penelitian membuktikan bahwa tekanan darah yang tinggi maupun rendah dapat berpengaruh pada defisit kognitif di usia anak yang lebih matang.

8. Memperkuat Tulang

Salah satu manfaat lari pagi yang tak kalah penting untuk anak adalah memperkuat tulang. Tulang adalah jaringan hidup yang membutuhkan tekanan mekanis untuk mempertahankan kekuatannya. Nah, olahraga lari membantu memberikan tekanan mekanis namun menghasilkan dampak yang rendah sehingga Anda tidak akan mengalami kelelahan saat melakukannya.

Saat anak berolahraga, otot-otot yang bekerja untuk membuat mereka terus bergerak dan tulang pun tertarik sehingga mengalami stres, Stres inilah yang berdampak langsung pada peningkatan kepadatan tulang. 

Mungkin Ibu bertanya apa hubungan antara kekuatan tulang dengan fungsi kognitif. Ternyata, beberapa penelitian menemukan bahwa ada asosiasi dari kerapuhan tulang dengan gangguan kognitif.

9. Menurunkan Berat Badan

Anak yang gemuk mungkin terlihat menggemaskan. Namun, hal itu bisa memicu masalah kesehatan, loh, Bu. Sama dengan orang dewasa, obesitas pada anak-anak bisa meningkatkan risiko tekanan darah tinggi dan kolesterol tinggi yang merupakan faktor risiko penyakit jantung. Anak yang obesitas juga rentan mengalami diabetes tipe 2 serta masalah pernapasan, seperti asma dan sleep apnea.

Selain menyebabkan masalah fisik, obesitas pada anak juga bisa memicu masalah psikologis seperti kecemasan dan depresi, masalah sosial seperti intimidasi dan stigma.  

Untuk mengatasi masalah tersebut, olahraga lari bisa menjadi solusi. Lari mampu membakar kalori hingga 671 kalori dalam 30 menit jika kondisinya terpenuhi. Jika dilakukan rutin, hal ini akan membantu tubuh mengalami defisit kalori yang memicu penurunan berat badan.

10. Memperkuat Pertumbuhan Tulang

Saat lari, kaki harus menahan beban tubuh. Hentakan kaki ke tanah akan memberi tekanan pada sistem rangka yang pada gilirannya meningkatkan kepadatan mineral tulang. Kepadatan mineral tulang yang lebih tinggi akan memperkuat tulang. Hal ini mengurangi risiko osteoporosis, jatuh, dan patah tulang di kemudian hari. 

Pertumbuhan tulang akan membuat postur tubuh anak juga baik. Tahukah Ibu, ternyata postur tubuh pendek memiliki hubungan dengan gangguan fungsi kognitif saat usia lanjut.

Optimalkan Manfaat Lari Pagi dengan Segelas MILO Activ-Go

Namun, tumbuh kembang anak aktif berbeda setiap tahunnya. Perkembangan fisik, kognitif, dan karakter anak terjadi bertahap pada kurun usia 5-15 tahun, yang dikenal sebagai periode tumbuh aktif. Untuk itu, Ibu perlu menyediakan asupan nutrisi yang tepat untuk mengoptimalkan perkembangan karakter, kognitif, juga tubuhnya. Salah satunya dengan memberikan MILO Activ-Go untuk melengkapi nutrisi sesudah olahraga agar mendapatkan manfaat lari pagi secara optimal oleh anak.

MILO Activ-Go dengan susu, coklat, dan proses dua kali ekstrak malt menghasilkan energi alami di setiap butiran MILO. MILO Activ-Go juga mengandung Vitamin B2, B3, B6, B12, C, dan D, serta Kalsium, Fosfor, dan Zat Besi untuk mendukung energi dan nutrisi anak di periode tumbuh aktif. 

Nah, itu dia manfaat lari pagi yang bisa dirasakan si kecil jika dilakukan secara rutin. Ibu juga dapat mencari tahu seputar pentingnya nutrisi dan energi dalam periode tumbuh aktif anak di sini.


Source:

 

  1. WebMD - How Does Running Improve Your Health? Dari https://www.webmd.com/fitness-exercise/health-benefits-running. Diakses 3 Oktober 2023
  2. Mayo Clinic - Exercise: 7 benefits of regular physical activity. Dari https://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/fitness/in-depth/exercise/art-20048389. Diakses 3 Oktober 2023
  3. WebMD - Mental Health Benefits of Running. Dari https://www.webmd.com/fitness-exercise/how-running-affects-mental-health. Diakses 3 Oktober 2023
  4. Cleveland Clinic - Endorphins: What They Are and How to Boost Them. Dari https://my.clevelandclinic.org/health/body/23040-endorphins. Diakses 3 Oktober 2023
  5. UPMC - 3 Incredible Ways Running Can Improve Your Mood. Dari https://share.upmc.com/2017/04/mental-health-benefits-running/. Diakses 3 Oktober 2023
  6. Fairbrother, K., Cartner, B., Alley, J. R., Curry, C. D., Dickinson, D. L., Morris, D. M., & Collier, S. R. (2014). Effects of exercise timing on sleep architecture and nocturnal blood pressure in prehypertensives. Vascular health and risk management, 10, 691–698. https://doi.org/10.2147/VHRM.S73688
  7. Johns Hopkins Medicine - Exercising for Better Sleep. Dari https://www.hopkinsmedicine.org/health/wellness-and-prevention/exercising-for-better-sleep. Diakses 3 Oktober 2023  
  8. About Kids Health - Sleep: Benefits and recommended amounts for children. Dari https://www.aboutkidshealth.ca/article?contentid=645&language=english. Diakses 3 Oktober 2023
  9. MedlinePlus Medical Encyclopedia - Exercise and immunity. Dari https://medlineplus.gov/ency/article/007165.htm. Diakses 3 Oktober 2023
  10. Columbia University Irving Medical Center - What You Really Need to Do to Boost Your Immunity. Dari https://www.cuimc.columbia.edu/news/what-you-really-need-do-boost-your-immunity. Diakses 3 Oktober 2023
  11. Sleep Foundation - Sleep & Immunity: Can a Lack of Sleep Make You Sick? Dari https://www.sleepfoundation.org/physical-health/how-sleep-affects-immunity. Diakses 3 Oktober 2023  
  12. Marin, I., & Kipnis, J. (2013). Learning and memory ... and the immune system. Learning & memory (Cold Spring Harbor, N.Y.), 20(10), 601–606. https://doi.org/10.1101/lm.028357.112
  13. Mayo Clinic - High blood pressure in children - Symptoms & causes. Dari https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/high-blood-pressure-in-children/symptoms-causes/syc-20373440. Diakses 3 Oktober 2023
  14. Kent Cardio - Does running lower your blood pressure? Dari https://kentcardio.com/does-running-lower-your-blood-pressure/. Diakses 3 Oktober 2023
  15. Forte, G., De Pascalis, V., Favieri, F., & Casagrande, M. (2019). Effects of Blood Pressure on Cognitive Performance: A Systematic Review. Journal of clinical medicine, 9(1), 34. https://doi.org/10.3390/jcm9010034
  16. Boudenot, A., Achiou, Z., & Portier, H. (2015). Does running strengthen bone?. Applied physiology, nutrition, and metabolism = Physiologie appliquee, nutrition et metabolisme, 40(12), 1309–1312. https://doi.org/10.1139/apnm-2015-0265
  17. London Bridge Orthopaedics - How Does Running Improve Bone Density? Dari https://www.londonbridgeorthopaedics.co.uk/running-and-your-bone-density/. Diakses 3 Oktober 2023
  18. Zhang, P., Zhou, Y., Chen, G. et al. Potential association of bone mineral density loss with cognitive impairment and central and peripheral amyloid-β changes: a cross-sectional study. BMC Musculoskelet Disord 23, 626 (2022). https://doi.org/10.1186/s12891-022-05580-7
  19. CDC - Consequences of Obesity | Overweight & Obesity. Dari https://www.cdc.gov/obesity/basics/consequences.html. Diakses 3 Oktober 2023
  20. WebMD - What to Know About Running to Lose Weight. Dari https://www.webmd.com/fitness-exercise/running-to-lose-weight. Diakses 3 Oktober 2023
  21. Nemours KidsHealth - 3 Ways to Build Strong Bones (for Parents). Dari https://kidshealth.org/en/parents/strong-bones.html. Diakses 3 Oktober 2023
  22. Stewart, R., Hardy, R., & Richards, M. (2015). Associations between skeletal growth in childhood and cognitive function in mid-life in a 53-year prospective birth cohort study. PloS one, 10(4), e0124163. https://doi.org/10.1371/journal.pone.012416