RESEP MILO UNTUK LENGKAPI NUTRISI SELAMA RAMADAN
RESEP MILO UNTUK LENGKAPI
NUTRISI SELAMA RAMADAN
RESEP MILO UNTUK LENGKAPI NUTRISI SELAMA RAMADAN
Irisan roti panggang yang disajikan dengan potongan mentega dan irisan buah segar, serta segelas MILO.
Sarapan kaya protein dan mengenyangkan dengan rasa gurih nasi kuning yang khas. Disajikan bersama segelas MILO.
Roti lapis dengan isian protein, sayur, dan buah yang cocok disajikan bersama segelas MILO dingin.
Minuman segar rasa cokelat MILO yang dipadukan dengan manisnya potongan buah kurma.
Kue bertekstur lembut dengan isian cokelat leleh rasa MILO yang lezat.
Es loli MILO rasa pisang yang disajikan dengan kerenyahan MILO Balls.
Hidangan penutup favorit keluarga dengan rasa cokelat MILO yang enak dan kesegaran buah stroberi.
Agar anak dapat tumbuh aktif dan sehat, kebutuhan energinya tentu harus dipenuhi. Ada beberapa sumber makanan dan minuman bergizi yang bisa Ibu berikan untuk meningkatkan energi anak agar bisa raih lebih. Mulai dari sayur-sayuran, buah-buahan, sumber Protein, hingga susu energi anak. Yuk, simak penjelasan lengkapnya!
1. Pisang
Buah pisang merupakan sumber gula alami yang terbukti mampu mengembalikan energi tubuh setelah anak melakukan aktivitas fisik berat seperti berolahraga. Adapun kandungan Karbohidrat Kompleks, Protein, Magnesium, Vitamin B, dan Asam Amino ydi dalam pisang dapat menunjang kebutuhan nutrisi tubuh anak setelah aktif bergerak, sehingga sangat cocok dikonsumsi setelah berolahraga.
2. Kacang-Kacangan
Selain lezat disantap sebagai camilan sehat, kacang-kacangan juga mampu mengembalikan energi anak setelah berolahraga karena kaya akan kandungan Vitamin B, Serat, dan Protein. Tidak hanya itu, jenis kacang-kacangan juga mengandung Mineral Antioksidan yang terbukti mampu meningkatkan sistem imun tubuh anak.
Asupan kacang-kacangan ini sangat cocok dikonsumsi sebagai camilan baik sebelum atau di sela-sela istirahat saat berolahraga. Untuk manfaat yang lebih optimal, Ibu bisa berikan bersamaan dengan susu energi anak setelah olahraga.
3. Ubi
Camilan sehat lainnya yang bisa Ibu berikan untuk meningkatkan energi anak adalah ubi. Ubi mengandung Vitamin C, Magnesium, dan Zat Besi yang menjadi asupan esensial dalam meningkatkan energi tubuh anak. Selain sehat, ubi juga bisa jadi camilan yang dapat membuat anak kenyang lebih lama. Oleh karena itu, asupan bergizi ini cocok menjadi camilan sehat sebelum berolahraga.
Untuk penyajiannya pun bisa disesuaikan dengan selera. Misal, jika anak lebih menyukai camilan gurih, maka bisa direbus atau goreng dan tumis bawang. Sementara untuk yang menyukai camilan manis, bisa direbus kemudian taburi madu di atasnya.
4. Madu
Beralih ke minuman bergizi, ada juga pilihan lain selain susu energi anak yang bernutrisi tinggi dan bantu anak jadi lebih aktif bergerak, yaitu madu. Madu sangat baik dikonsumsi dengan cara dilarutkan dalam air hangat dan diminum di pagi hari agar tubuh jadi lebih berstamina.
Madu sendiri telah dikonsumsi oleh para atlet sejak zaman Yunani kuno lho, Bu! Ini dikarenakan madu kaya akan Karbohidrat dan Glikogen yang bisa membantu mengembalikan energi, khususnya pada otot serta tubuh yang kelelahan setelah berolahraga.
5. Susu
Terakhir adalah susu energi anak. Susu menjadi asupan minuman bernutrisi yang bisa dikonsumsi setiap hari, khususnya setelah berolahraga. Alasannya, susu tinggi akan kandungan Karbohidrat yang bisa membantu mengembalikan energi anak setelah beraktivitas fisik. Selain itu kandungan Kalsium dalam juga sangat baik bagi kesehatan tulang dan ototnya.
Ibu dapat memilih susu energi anak kaya akan Vitamin B Kompleks yang terbukti efektif dalam meningkatkan energi anak agar dapat raih lebih. Ibu juga bisa mendapatkan manfaat susu dari segelas minuman cokleat bergizi MILO 3in1.
Baca Juga: Pentingnya Aktivitas Fisik Bagi Pertumbuhan Anak
MILO 3in1 merupakan minuman cokelat bergizi dilengkapi dengan kandungan susu dan ekstrak malt yang membantu mengembalikan energi tubuh anak setelah berolahraga. Selain dapat menjadi sumber salah satu pilihan minuman dengan susu energi anak yang ideal, MILO 3in1 juga mampu memenuhi 25% dari kebutuhan Vitamin C Sang Juara.
Selama situasi seperti saat ini, aktivitas kumpul-kumpul bersama teman tidak direkomendasikan. Oleh karena itu, jenis olahraga yang bisa mulai dicoba anak pun jadi ikut berkurang. Nah, untungnya masih banyak jenis olahraga anak yang bisa ditekuni secara individual bahkan bisa dilakukan di rumah. Salah satunya bela diri.
Manfaat Olahraga Bela Diri untuk Anak
Selain memiliki banyak manfaat bagi kesehatan dan pertumbuhan fisik anak, jenis olahraga bela diri juga bermanfaat bagi psikis anak. Berikut ini lima manfaatnya, Bu.
1. Tubuhnya Lebih Kuat
Ketika melakukan gerakan bela diri, tubuh anak akan aktif bergerak sehingga detak jantung pun akan ikut meningkat. Oleh karena itu, jika olahraga anak ini dilakukan secara rutin, maka dapat membantu menjaga kesehatan jantungnya. Ini sangatlah penting, mengingat jantung berperan dalam mengalirkan darah ke seluruh tubuh. Dengan begitu, anak bisa tumbuh jadi lebih kuat.
2. Bantu Anak Lebih Disiplin
Ketika berolahraga di rumah, anak belajar untuk lebih disiplin terhadap waktu dan mengikuti peraturan yang ada. Misal, meski olahraga bela diri di rumah, anak tetap diharuskan untuk menggunakan seragam, fokus pada pelatihan tanpa terganggu dengan kegiatan di sekitar rumah, hingga yang paling penting adalah disiplin waktu. Tanpa disadari, anak sedang belajar untuk lebih disiplin dan komitmen terhadap suatu hal.
3. Melatih Anak Lebih Berani
Olahraga anak seperti bela diri merupakan jenis aktivitas fisik yang penuh tantangan. Anak akan dihadapkan dengan tantangan baru setiap latihannya, seperti belajar gerakan yang sebelumnya asing hingga berani mengutarakan pendapatnya. Ini dikarenakan sebelum atau setelah latihan, pelatih biasanya akan mengajak Sang Juara untuk bertukar pikiran soal tantangan dan pencapaian seperti apa yang akan diraih selanjutnya.
4. Menghilangkan Stres
Ketika olahraga, tubuh anak akan mengeluarkan endorfin atau hormon kebahagiaan yang dapat membuatnya memiliki energi positif dan lebih semangat. Selain itu, gerakan dalam bela diri juga lekat dengan aktivitas fisik seperti melompat hingga berlari. Oleh karena itu, tanpa disadari jenis olahraga anak ini dapat membantu menyalurkan emosi anak dengan baik. Sehingga setelahnya ia akan merasa lebih lega dan secara emosional pun lebih stabil.
5. Bisa Dilakukan di Rumah
Selama masa tidak menentu seperti saat ini, rasanya cukup sulit untuk mencari jenis olahraga anak yang bisa dilakukan sendiri di rumah. Mengingat, anak tidak dianjurkan untuk berolahraga berkerumunan di luar rumah. Nah, bela diri bisa menjadi pilihan yang tepat karena bisa dilakukan sendiri tanpa perlu lawan main, serta membutuhkan peralatan dan tempat latihan yang fleksibel. Saat latihan, anak hanya membutuhkan matras atau karpet yoga, sehingga ideal dilakukan di halaman rumah.
Kapan Idealnya Anak Bisa Mulai Belajar Bela Diri?
Jenis olahraga bela diri dapat diikuti anak sejak ia berusia 6 tahun. Alasannya, pada usia tersebut, anak sudah bisa mengikuti instruksi dengan baik dan mengerti pentingnya disiplin dalam berolahraga. Tentu saja level gerakan saat latihan akan disesuaikan dengan usianya ya, Bu. Meski begitu, kembali lagi harus disesuaikan dengan karakter tiap anak. Artinya, jangan paksakan jika ia tidak menyukai jenis olahraga ini, melainkan cari tahu aktivitas fisik lainnya yang digemari anak.
Apakah Boleh Anak Belajar Bela Diri di Rumah?
Tentu saja boleh, Bu. Tapi sebaiknya tetap mendatangkan pelatih ke rumah. Bisa juga belajar dari orangtua atau keluarga yang menguasai teknik dasar bela diri, mengingat gerakan bela diri cukup kompleks dan berkaitan dengan fleksibilitas tubuh anak. Jika tidak dilakukan dengan benar dan tanpa pengawasan ahli, anak beresiko cedera seperti terkilir.
Baca Juga: Yuk, Ajak Anak Olahraga Virtual Bersama Milo!
Sekarang Ibu jadi lebih tahu manfaat olahraga anak bela diri bagi kesehatan fisik dan mentalnya, bukan? Nah, selain mengajak anak aktif olahraga, pastikan Ibu bekali Sang Juara dengan MILO 3in1 agar ia terus benergi untuk raih lebih. MILO 3in1 dengan ekstrak malt, susu, dan rasa yang lezat diperkaya Vitamin B Kompleks serta Zat Besi yang dapat membantu mengembalikan energi setelah berolahraga bela diri.
Bu, daya tahan tubuh atau imunitas yang kuat sangat penting untuk mencegah berbagai penyakit masuk ke dalam tubuh anak. Oleh karena itu, penting bagi Ibu untuk memerhatikan asupan nutrisi hariannya. Selain mengonsumsi makanan bernutrisi seimbang dan cukup sesuai usianya, Sang Juara juga perlu untuk selalu aktif bergerak guna meningkatkan daya tahan tubuhnya. Yuk, simak selengkapnya!
Mengapa Aktivitas Fisik Penting Bagi Daya Tahan Tubuh Anak?
Aktivitas fisik anak yang dilakukan secara rutin bisa meningkatkan daya tahan tubuh untuk membantu menangkal penularan virus dan bakteri. Ketika aktif bergerak, sirkulasi darah akan ikut meningkat, sehingga tubuh secara otomatis mampu membersihkan bakteri yang masuk dalam saluran pernapasan. Akhirnya, antibodi anak akan terbentuk dan mampu melawan infeksi hingga mengurangi hormon stres dalam tubuh.
Selain itu, menurut direktur Fakultas Kedokteran Universitas Arizona – Farshad Fani Marvasti, MD – olahraga secara teratur juga dapat mengurangi peradangan dan memungkinkan sistem kekebalan tubuh bekerja lebih baik.
Rekomendasi Aktivitas Fisik yang Bisa Dilakukan di Rumah
Meski Sang Juara dituntut untuk lebih sering beraktivitas di rumah, ada banyak rekomendasi aktivitas fisik yang tetap dapat ia lakukan agar daya tahan tubuhnya terjaga. Misalnya, mengikuti anjuran World Health Organization (WHO, yaitu melakukan peregangan selama 3-4 menit untuk meningkatkan sirkulasi darah dan aktivitas otot saat istirahat sekolah online.
Meski terkesan sederhana, kebiasaan ini bermanfaat bagi kesehatan fisik dan mental. Sebab, melakukan peregangan selama selama beberapa menit dapat mengontrol tekanan darah dan menjaga kesehatan jantung anak yang berperan penting dalam meningkatkan imunitas tubuh. Rekomendasi aktivitas fisik dari WHO lainnya adalah mengikuti kelas olahraga online, menari, dan lompat tali. Nah, untuk mengikuti kelas olahraga online, Ibu juga bisa mengajak Sang Juara untuk mengikuti Kelas Activ dari MILO di sini.
Durasi Ideal untuk Anak Beraktivitas Fisik
Untuk kisaran usia 7-17 tahun, disarankan melakukan aktivitas fisik anak yang sederhana sekitar 60 menit setiap harinya. Sementara untuk aktivitas fisik yang agak berat, seperti jogging, bersepeda, dan olahraga kardio lainnya yang dapat memperkuat tulang sebaiknya dilakukan secara rutin 3 kali seminggu. Terakhir, aktivitas fisik yang berkaitan dengan pembentukan otot, seperti push up, angkat beban ringan, dan sejenisnya disarankan setidaknya 3 kali seminggu. Sebaiknya olahraga juga tidak dilakukan secara berlebihan karena berisiko memberatkan kerja jantung untuk memompa darah ke seluruh tubuh. Jadi, lakukan olahraga dengan durasi secukupnya dan cek kemampuan Sang Juara juga, ya.
Baca Juga: 4 Ide Kegiatan Anak Di Rumah Agar Tetap Aktif Bergerak!
Ternyata, tidak sulit bukan Bu untuk mengajak Sang Juara melakukan aktivitas fisik anak selama di rumah saja. Selain memperhatikan intensitas fisik anak, jangan lupa beri ia MILO UHT untuk mengisi kembali energinya. MILO UHT dengan ekstrak malt, susu, dan rasa cokelat yang lezat diperkaya Vitamin B Kompleks membantu anak lebih semangat dan berenergi dalam beraktivitas setiap harinya. Dengan kemasan praktis dan siap minum, MILO UHT juga kini hadir dengan sedotan kertas, sebagai upaya untuk membantu mengatasi permasalahan seputar sampah plastik saat ini.
Pagination
- Previous page
- Page 59
- Next page