Biasanya, anak akan pulang sekolah pada siang hari bolong. Maksudnya, saat cuaca sedang panas-panasnya. Tak heran, ia sering mencari minuman dingin menyegarkan di dalam kulkas atau bahkan meminta Ibu membelikannya di warung. Supaya tidak jajan, Ibu bisa membuat sajian dingin dengan bermodalkan minuman coklat bubuk, lho.
Coklat bubuk sebenarnya dipilih karena mudah didapat dan diolah untuk makanan camilan ataupun minuman. Bahkan, Ibu bisa memilih menjadikannya minuman hangat atau dingin. Coklat bubuk untuk minuman yang enak dan sehat digunakan, yakni MILO. Ibu bisa memilih produk MILO yang sachet dengan takaran tepat atau di kardus dan kaleng.
Lalu, bagaimana cara membuat minuman coklat bubuk. Jangan bingung Ibu, berikut ini MILO merekomendasikan beberapa kreasi minuman coklat bubuk yang tepat disantap saat siang hari atau cuaca panas. Coba disimak, ya!
1. MILO Honey Granola
Apa yang dirasakan anak ketika pulang sekolah pada siang hari? Selain merasa kepanasan, anak biasanya juga merasa lelah dan mood pun jadi turun. Sebenarnya, kondisi itu wajar terjadi mengingat anak mengeluarkan banyak energi saat beraktivitas di sekolahnya. Lalu, apa yang harus Ibu lakukan?
Hal yang harus Ibu lakukan adalah memulihkan otot-otot di tubuh anak dan mengembalikan energinya. Salah satu caranya adalah memberikannya sajian yang kaya akan nutrisi dan energi. Uniknya Ibu bisa membuatnya dari bubuk coklat, madu, dan juga granola. Seperti apa caranya?
Minuman coklat bubuk ini pertama-tama dicampurkan bersama susu cair dingin, madu, serta granola. Lalu, di-blender hingga tercampur rata. Siapkan gelas dengan es batu di dalamnya. Tuangkan MILO Honey Granola di atasnya. Jangan lupa berikan juga taburan bubuk MILO di atas sajian tersebut.
Baca Juga:5 Kreasi Minuman Coklat Bubuk untuk Momen Spesial Bersama Keluarga
2. MILO Jelly Red Bean
Ibu ingin memberikan sajian minuman yang sekaligus mengenyangkan? Coba buat MILO Jelly Red Bean. Caranya mudah, dengan berbahan dasar minuman coklat bubuk dan sejumlah topping. Pastinya, rasanya yang manis akan disukai anak.
Pertama-tama, Ibu bisa mencampur es batu, MILO bubuk, dan susu dingin ke dalam blender. Biarkan bahan-bahan ini tercampur hingga rata. Setelah rata, tuangkan ke dalam gelas yang sudah berisi jelly warna-warni. Pada bagian akhir, Ibu bisa tambahkan red bean atau kacang merah di bagian atas.
Rasanya yummy dan menyegarkan di mulut. Anak pun akan merasa lebih fresh dan senang ketika mengonsumsinya. Untuk informasi tambahan, red bean ini kaya akan protein, lho. Artinya, dapat membantu atau memulihkan otot-otot yang tadi kaku setelah anak aktif berkegiatan.
3. MILO Yoghurt Strawberry
MILO, yoghurt, dan strawberry bisa disatukan menjadi minuman? Bagaimana caranya? Pastinya ini melibatkan minuman coklat bubuk. Kalau dibayangkan, minuman ini pasti terasa segar karena ada rasa asam dan manis. Bahkan, sedikit pahit dari coklat.
Cara membuatnya pun tidak sesulit yang Ibu pikirkan. Pertama-tama, siapkan MILO bubuk, yoghurt plain, buah strawberry, dan susu cair dingin. Kemudian, Ibu hanya tinggal memasukkan semua bahan ke blender dan biarkan semuanya tercampur hingga rata.
Pastinya, tekstur minuman menyegarkan ini akan sedikit padat. Pastikan disajikan saat masih terasa dingin. Hal ini juga membantu anak merasa lebih kenyang ketika mengonsumsinya. Bahkan, membantu mengembalikan energi yang hilang setelah seharian beraktivitas di sekolah.
Lengkapi kebutuhan energi anak di pagi hari agar ia siap menjalankan aktivitasnya. Untuk melengkapi energi anak sekaligus memberikannya minuman dengan kandungan susu, berikanlah minuman coklat bubuk MILO 3in1. Minuman coklat berenergi ini memiliki kandungan susu, cokelat, dan proses dua kali ekstrak malt menghasilkan energi alami di setiap butiran MILO. Susu MILO juga mengandung vitamin B2, B3, B6, B12, C, dan D, serta kalsium, fosfor, dan zat besi untuk mendukung energi dan nutrisi anak di periode tumbuh aktif.
Mengapa Ibu harus menyiapkan menu sarapan sehat untuk anak? Perlu ibu pahami, sarapan merupakan asupan makanan yang pertama dikonsumsi anak setelah tidur semalaman. Artinya, selama hampir 8 jam lebih anak berpuasa dalam tidur. Pastinya, ia memerlukan energi dan nutrisi untuk memulai harinya di sekolah. Untuk itulah, sarapan sehat diperlukan anak.
Ketika anak melewatkan menu sarapan sehat, ada kemungkinan performanya selama di sekolah menjadi kurang baik. Anak menjadi sulit berkonsentrasi dan merasa lemas. Ini karena tubuh memerlukan energi untuk memulai aktivitas. Ia pun merasa lapar sehingga akan cenderung jajan berlebihan ketika jam istirahat.
Agar itu tak terjadi, biasakan anak untuk menyantap sarapan paginya sebelum berangkat ke sekolah ataupun melakukan kegiatan apa pun. Berikut ini inspirasi menu sarapan sehat untuk anak yang bisa berikan setiap hari.
1. Oatmeal Buah
Menu sarapan sehat untuk anak pertama yang bisa dicoba adalah Oatmeal Buah. Sajian ini bisa menjadi makanan yang menyegarkan di mulut dan tenggorokan. Selain itu, kebutuhan cairan anak bisa langsung terpenuhi dengan hadirnya beberapa macam buah-buahan. Lalu, bagaimana cara membuatnya.
Sangatlah mudah, tak sampai 5 menit untuk menyajikannya. Ibu cukup menyiapkan yoghurt, oatmeal, dan buah-buahan. Lalu, campurkan dengan susu cair hingga bahan-bahan tadi tergenang. Supaya dapat sensasi menyegarkan, Ibu bisa memotong buah pada malam hari dan dimasukkan ke dalam freezer.
Buah yang dipilih bisa pisang, anggur, strawberry, atau kiwi. Walau terlihat seperti camilan, menu makanan ini mengenyangkan dan kaya nutrisi, lho.
Baca Juga:Nutrisi Wajib di Menu Sarapan Sehat Untuk Anak
2. Nasi Goreng Sayuran
Beberapa anak sering memusuhi sayuran. Bahkan, sengaja memisahkan sayuran dalam menu makananannya di pinggiran piring. Bagaimana cara supaya anak mau makan sayur? Ayo Ibu putar otak untuk sebuah trik baru.
Salah satu caranya adalah menyisipkan sayuran dalam menu Nasi Goreng ketika sarapan pagi. Misalnya, memberikan potongan wortel yang kecil-kecil, sawi, ataupun buncis di dalamnya. Tanpa sadar, anak bisa mengonsumsi sajian tersebut. Ini karena rasa nasi goreng yang gurih membuatnya tak bisa berhenti makan hingga habis.
3. Roti Selai Kacang dan Pisang
Roti juga menjadi menu sarapan sehat untuk anak yang populer diberikan ketika akan berangkat sekolah. Biasanya, Ibu memilihnya karena mudah dibuat. Apalagi saat ibu tak sengaja bangun kesiangan. Roti bisa menjadi jalan keluar cepat dan sehat.
Ada baiknya Ibu memilih jenis roti wholegrain yang memiliki indeks glikemik rendah. Ibu bisa mengolesinya dengan selai kacang dan mengisinya dengan potongan pisang yang manis. Anak pastinya akan sulit menolak kelezatannya. Sajian ini juga bisa dijadikan bekal sekolah, lho.
4. Sereal Biji-Bijian
Sereal juga bisa menjadi jalan ninja Ibu untuk memberikan sarapan sehat. Pembuatannya yang praktis bisa menghemat waktu Ibu melakukan pekerjaan rumah lainnya. Selain praktis, menu biji-bijian ini kaya karbohidrat dan juga berprotein tinggi. Tentunya, ini cocok sekali untuk anak yang akan melakukan kegiatan seharian di sekolah.
Cara membuatnya yang mudah tentunya ini menjadi keunggulan menu sarapan sehat ini. Ibu hanya tinggal memasukan sereal dan yoghurt dalam mangkuk. Lalu, tuangkan susu cair di atasnya. Sajian ini kaya akan protein, vitamin, serta mineral untuk pertumbuhan anak.
5. Pancake
Ibu ingin mengambil inspirasi dari makanan khas Barat untuk sarapan hari ini? Menu pancake bisa menjadi pilihannya. Ibu tinggal membuat adonan dari tepung atau membeli tepung jadi khusus pancake. Lalu, adonan tersebut dipanggang di atas wajan antilengket.
Setelah jadi, Ibu bisa menambahkan topping stroberi, kiwi, taburan coklat bubuk, dan madu di atasnya. Walau terlihat seperti kue biasa, sebenarnya pancake kaya akan karbohidrat yang dapat membantu anak mendapatkan energi untuk tubuhnya. Selain itu, pilihan topping-nya juga bisa menambahkan nilai gizi sajian ini.
6. Bubur Ayam
Menu sarapan sehat untuk anak lainnya adalah bubur ayam. Pertama-tama, Ibu harus menyiapkan bubur dari beras terlebih dulu. Taruh ke dalam tempat penyimpanan yang tahan panas, misalnya termos pada malam harinya. Ketika waktu sarapan, Ibu bisa menghangatkannya lagi untuk diberikan kepada anak.
Tambahkan suwiran ayam, seledri, dan juga bawang goreng untuk menambah rasa. Ibu bisa mengganti ayam dengan daging atau udang juga, lho. Tambahkan telur setengah matang untuk kebutuhan protein dan lemak baik anak.
Untuk informasi, mengonsumsi bubur membuat anak bisa kenyang lebih lama ketimbang nasi, lho. Itu sebabnya, menu bubur ayam bisa menjadi pilihan sarapan anak.
Menu sarapan sehat untuk anak tidak akan lengkap tanpa kehadiran pelengkap nutrisi, seperti MILO 3in1. Minuman coklat berenergi ini memiliki kandungan susu, cokelat, dan proses dua kali ekstrak malt menghasilkan energi alami di setiap butiran MILO. Susu MILO juga mengandung vitamin B2, B3, B6, B12, C, dan D, serta kalsium, fosfor, dan zat besi untuk mendukung energi dan nutrisi anak di periode tumbuh aktif.
Tahukah Ibu kalau manfaat olahraga bagi anak tak hanya untuk kesehatan tubuh? Ternyata kegunaan aktivitas tersebut juga memengaruhi perkembangan mental anak. Salah satunya yang terkait dengan kepercayaan diri. Kok, bisa?
Ketika Ibu melihat sekilas aktivitas olahraga, tentunya berpikir hanya akan berguna untuk kesehatan dan pertumbuhan anak saja. Namun, kepercayaan diri juga bisa dipelajari dan dipupuk melalui kegiatan ini, lho. Kalau Ibu belum yakin, coba cek beberapa alasannya berikut ini.
1. Anak Mulai Mengetahui Kemampuannya
Ketika masa kanak-kanak, tentunya anak belum mengetahui kebiasaan atau kemampuan yang dimiliki. Terkadang, anak mengikuti arahan dari orangtua sehingga sangat mungkin kurang percaya diri atau sulit mengambil keputusan sendiri. Nah, manfaat olahraga bagi anak anak salah satunya adalah mengubah kebiasaan itu.
Olahraga membuat anak terbiasa untuk membuat target atau tujuan dari kegiatan yang dilakukan. Anak pun akan menyusun sendiri tahapan-tahapannya sesuai dengan kemampuannya. Misalnya, anak ingin jadi pemain inti dalam tim basket sekolah. Untuk mencapainya, anak bisa lakukan latihan-latihan yang dibutuhkan.
Dari kebiasaan inilah, anak jadi mengetahui seberapa besar kemampuan dan keterampilannya dalam berolahraga. Selain itu, ia juga memahami kekurangan yang dimiliki sehingga bisa diperbaiki.Dari kebiasaan inilah, anak jadi mengetahui seberapa besar kemampuan dan keterampilannya dalam berolahraga. Selain itu, ia juga memahami kekurangan yang dimiliki sehingga bisa diperbaiki.
Baca Juga : Bu, Olahraga Bulu Tangkis Punya Segudang Manfaat Bagi Anak, Lho!
2. Tak Ragu Tunjukan Kemampuan
Setelah beberapa kali mengikuti kelas olahraga, anak akan tahu kekurangan dan kelebihannya. Ia pun punya trik untuk mengatasi kelemahan serta menunjukkan kemampuan. Itu sebabnya, dia tak ragu lagi untuk memperlihatkannya di depan orang-orang. Pada momen ini, Ibu jangan ragu memberikan pujian ketika kemampuan anak diperlihatkan, ya. Pastinya, hal ini bisa tambah meningkatkan kepercayaan dirinya. Anak akan merasa kerja keras dan keahliannya diakui. Tentunya, ini menyenangkan buat anak.
3. Belajar Bersosialisasi
Manfaat olahraga bagi anak anak lainnya adalah bisa beradaptasi dan bersosialisasi. Terutama jika ia melakukan aktivitas olahraga tim, seperti sepakbola, voli, ataupun basket. Tentunya, anak diharuskan dapat bekerja sama dengan rekan satu timnya.
Bahkan, anak yang pemalu bisa merasa lebih nyaman berada di lingkungan tim olahraga. Ini karena ada perasaan saling mengerti dan senasib dalam tim. Ia juga bisa dengan senang hati mengulurkan tangannya untuk membantu teman satu tim yang tengah mengalami kesulitan.
Selain itu, Ibu bisa terkejut melihat anak menyemangati temannya sejak awal latihan dan menghibur bila si teman kalah berlomba. Kondisi ini juga dialami sebaliknya ketika anak yang bertanding. Tentunya, ini merupakan lingkungan positif untuk tingkatkan kepercayaan diri anak.
4. Mengenal Sportivitas
Di atas langit masih ada langit. Pepatah itu dimaksudkan agar setiap orang tidak perlu berbangga diri akan kemampuannya karena pasti ada yang lebih ahli lagi, yang merupakan bagian dari sebuah sportivitas. Nah, manfaat olahraga bagi anak anak juga memperkenalkan sikap sportivitas seperti konsep tersebut.
Sikap ini membuat anak tak mudah puas dan sombong akan kemampuannya. Jadi, ia akan menjadi orang yang selalu mau belajar dan ingin tahu untuk perkembangannya. Ia pun akan lebih percaya diri untuk meminta ilmu kepada orang yang lebih ahli.
5. Merasa Diapresiasi
Kepercayaan diri yang tinggi muncul bila anak merasa diapresiasi dan diakui kemampuannya. Ikut pertandingan dan membawa pulang piala adalah salah satu bentuk apresiasi dari orang lain. Pujian dari teman-teman dan pelatih pun bisa jadi salah satu penyemangat baginya.
Lalu, bagaimana orangtua memberikan apresiasi kepada anak? Kehadiran, dukungan, dan kegembiraan Ibu saat aktivitas olahraga berlangsung bisa salah satu bentuknya. Ibu juga bisa membawakan makanan dan minuman sehat sebagai bentuk apresiasi.
Misalnya, membawakan MILO 3in1. Dalam segelas MILO 3in1 terdapat kombinasi cokelat, susu, dan malt dengan rasa khas MILO yang disukai anak. MILO 3in1 juga diperkaya Vitamin B2, B3, B6, B12, C, dan D, serta Kalsium, Fosfor, dan Zat Besi untuk bantu anak terus berenergi sepanjang hari.
Ternyata, banyak manfaat olahraga bagi anak yang baru diketahui ya, Bu. Semangati terus anak dengan memberikan yang terbaik, ya.
Pada masa pandemi saat ini, aktivitas anak di luar ruangan menjadi lebih terbatas. Anak tak lagi bebas bermain bersama teman-teman sebayanya. Namun, anak harus tetap dibiasakan untuk olahraga saat pandemi. Misalnya, dengan melakukan jogging atau bersepeda. Lalu, bagaimana caranya bersepeda dengan aman dan nyaman?
Tentunya, Ibu punya banyak kekhawatiran ketika anak melakukan olahraga saat pandemi. Mulai dari khawatir akan kesehatan hingga keamanannya. Namun, untuk lepas dari kekhawatiran tersebut, Ibu bisa siapkan beberapa hal berikut ini saat ia akan bersepeda.
1. Pakai Masker dengan Tepat
Walaupun sedang olahraga saat pandemi, anak tidak boleh lepas dari protokol kesehatan. Salah satunya wajib mengenakan masker. Pastikan Ibu memilih masker yang ukurannya pas menutupi bagian wajah anak.
Saat ini, aturan pemakaian masker ada dua cara. Pertama, gunakan masker ganda atau double mask yang terdiri dari masker medis dan masker kain. Masker medis digunakan sebagai lapisan pertama, sedangkan masker kain berada di lapisan kedua guna merapatkan. Jangan sampai tertukar – seperti melapisi masker medis dengan medis, atau masker kain dengan masker kain lainnya – guna mengoptimalkan efektivitas pemakaian masker ganda ini ya, Bu.
Kedua, anak bisa memakai satu buah masker saja bila yang digunakan adalah jenis KF94. Untuk masker KN95 hanya digunakan tenaga kesehatan yang bekerja di rumah sakit atau pelayanan publik lainnya. Jadi, pilihan anak adalah memakai masker ganda atau masker KF94 saja.
Baca Juga : 6 Manfaat Melakukan Pemanasan Sebelum Berolahraga
2. Selalu Bawa Pembersih Tangan
Ingat, virus, bakteri, ataupun jamur bisa tersembunyi di tangan anak. Itu sebabnya, Ibu harus bekali tisu basah untuk membersihkan kotoran serta hand sanitizer guna mensterilkan tangannya.
Saat anak menyentuh benda lain atau berinteraksi dengan orang lain, ia bisa menggunakan kedua perlengkapan pembersih tersebut. Hal ini dilakukan agar olahraga saat pandemi tidak berisiko untuk kesehatannya.
3. Siapkan Handuk dan Minuman Sendiri
Pastinya, saat bersepeda anak akan berkeringat. Apalagi kalau dilakukan dalam waktu yang lama dan jarak tempuh panjang. Ibu bisa sediakan handuk kecil di bagian keranjang ataupun tas kecil yang tergantung di sepedanya. Hindari berbagi handuk dengan orang lain, Bu.
Selain itu, jangan lupa membawa air putih dalam botol milik sendiri. Jangan biarkan anak berbagi minum dengan orang lain juga supaya tidak terkena droplet. Untuk menambah energi saat bersepeda, Ibu juga bisa membekali MILO UHT.
Kombinasi cokelat, susu, dan malt dalam MILO UHT cocok dikonsumsi saat anak mulai lelah bersepeda untuk mengisi kembali energinya. Hal ini karena MILO UHT mengandung Vitamin B1, B2, B3, B6, Kalsium, Fosfor, dan Zat Besi. Selain rasanya enak dan bernutrisi, MILO UHT juga mudah dibawa dan praktis diminum.
4. Pilih Waktu dan Rute yang Sepi
Bila rumah Ibu berada di wilayah perumahan, jalanan di sekitar komplek bisa menjadi jalur bersepeda bagi anak. Di beberapa kota, pemerintah setempat juga sudah menyiapkan jalur khusus sepeda. Sebaiknya, Ibu dan anak mengikuti jalur tersebut. Namun, pastikan Ibu bersepeda mengikuti aturan pemerintah setempat, ya. Misalnya, bila PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) sedang berlangsung, rute bersepeda tentu ditutup dan tidak bisa dilalui.
Olahraga saat pandemi juga mengharuskan Ibu dan anak memilih waktu yang tepat untuk bersepeda. Pilihlah hari dan juga jam yang tidak ramai dengan pesepeda lain. Ibu bisa melakukan rutinitas bersepeda pada sore di hari kerja. Biasanya, waktu tersebut lebih sepi dari kerumunan.
Baca Juga : Rekomendasi Olahraga saat Pandemi agar Anak Tetap Aktif di Rumah
5. Tetap Jaga Jarak
Walau atribut protokol kesehatan anak sudah lengkap, Ibu juga tetap harus memperhatikan jarak. Jaga jarak paling tidak 1-2 meter dari pesepeda lain saat berpapasan. Ini guna mengurangi risiko anak tertular virus. Bila terlalu banyak pesepeda, ada baiknya Ibu dan anak menghindar atau cari jalan lain yang lebih sepi dari kerumunan.
6. Lakukan dalam Kelompok Kecil
Ibu jangan biarkan anak bersepeda sendiri, ya. Lakukan olahraga tersebut secara berkelompok. Pastikan kelompok sepeda itu berasal dari anggota keluarga yang satu rumah. Misalnya, ayah, ibu, dan kakak. Mengapa harus demikian? Ini supaya keselamatan anak tetap terjaga. Ibu juga bisa mengawasi sekaligus bersenang-senang bersama anak.
7. Langsung Mandi Saat Pulang ke Rumah
Terakhir, ajarkan anak untuk bersih-bersih setelah selesai bersepeda. Ibu bisa menyemprotkan disinfektan ke peralatan sepeda anak dan langsung mengumpulkan pakaian kotor untuk direndam dalam air sabun. Lalu, anak harus segera mandi dengan sabun. Jangan lupa keramas dan sikat gigi, ya. Ini supaya anak terbebas dari kotoran, kuman, virus, dan juga bakteri.
Nah, sekarang ibu tak usah khawatir anak olahraga saat pandemi, kan? Hal yang paling penting adalah pastikan anak tetap mengikuti protokol kesehatan dan isi kembali energinya dengan MILO UHT setelah bersepeda.
Pada masa sekarang ini, tentunya anak tidak dapat bermain dengan bebas di luar rumah. Terkadang, hal tersebut membuat ia bosan dan uring-uringan. Bahkan, Ibu mulai kehabisan ide untuk membuat anak tetap aktif walau di rumah. Ibu tak perlu resah, olahraga dirumah untuk anak bisa menjadi salah satu solusinya. Pastinya, Ibu bertanya-tanya bagaimana bisa olahraga tetap dilakukan dirumah bersama anak? Sebenarnya, Ibu cukup menyulap sebuah olahraga menjadi aktivitas yang seru untuk dilakukan bersama anak. Berikut beberapa cara yang bisa dilakukan.
1. Coba Pahami Perasaan Anak
Untuk memulai aktivitas di rumah, pertama-tama Ibu harus memahami perasaan dan keinginan anak. Ketahui waktu ia mulai merasa bosan. Biasanya, anak akan memberikan sinyal, seperti rewel, bermalas-malasan, dan mencari perhatian orang tua.
Saat itulah, Ibu harus memberi pengertian kepadanya. Ajak anak berbicara dan beritahu kalau rasa bosan yang dirasakan wajar terjadi. Ibu juga bisa meminta anak mengutarakan isi hati dan keinginannya. Obrolan dari hati ke hati ini bisa jadi inspirasi Ibu menentukan aktivitas anak.
2. Ibu Ikut Serta dalam Aktivitas Anak
Salah satu hal yang membuat anak bosan adalah tidak ada teman bermain. Pada masa seperti saat ini, interaksi sosial anak sangat terbatas. Kebanyakan anak hanya berinteraksi dengan teman-temannya lewat gawai. Karena hal tersebut, Ibu harus menjadi partner anak dalam bermain dan beraktivitas. Ibu bisa memilih olahraga dirumah untuk anak yang bisa dimainkan bersama. Tentunya, ini akan membuat suasana rumah jadi lebih ramai dan menyenangkan.
Baca Juga : Alasan Olahraga Bisa Bantu Anak Jadi Pemberani
3. Lakukan Olahraga Favorit Anak
Olahraga dirumah untuk anak bisa dipilih dari hal yang disukainya. Misalnya, anak sangat menyukai bermain basket atau sepakbola. Ibu bisa menghadirkan olahraga tersebut di rumah. Contohnya, memodifikasi permainan basket dengan bola yang lebih kecil. Lalu, ibu membuat ring basket dari ember atau panci masak. Ibu dan anak bisa main adu memasukkan bola ke dalam wadah tersebut. Tentunya ini bisa menyenangkan bagi anak. Ibu juga bisa memainkan 3on3 atau futsal bila halaman rumah cukup luas untuk bermain bagi 4 orang atau lebih. Untuk inspirasi olahraga lainnya, sekaligus info soal teknik-teknik dasar yang bisa dilatih di rumah, Ibu bisa mengajak anak mengunjungi MILO Activ Academy di sini.
4. Buat Permainan Seru di Rumah
Tentunya, aktivitas tak cuma olahraga. Ada kemungkinan anak meminta ganti permainan olahraga yang tengah dilakukan. Itu sebabnya, ibu harus banyak akal dan ide. Tenang, banyak hal yang bisa dilakukan, kok.
Ibu bisa mengajak anak untuk bermain lompat tali bersama ataupun berburu harta karun. Contohnya, Ibu bisa menyembunyikan sejumlah mainan favorit anak. Tempatkan dalam sebuah kotak, lalu berikan sejumlah petunjuk di beberapa surat rahasia. Perlu Ibu tahu, aktivitas ini tak hanya membantu anak aktif bergerak, tapi juga melatih logika berpikirnya, lho.
5. Ajak Olahraga Ringan
Olahraga dirumah untuk anak tak cuma yang berat-berat, kok. Ibu juga bisa mengajak anak melakukan olahraga ringan. Misalnya, lakukan stretching atau gerakan yoga ringan di depan televisi. Ibu juga bisa mengajaknya untuk dance, zumba, atau aerobik bersama. Hanya nyalakan video dan musik, Ibu serta si kecil bisa berjoget bersama.
6. Siapkan Makanan Bersama
Setelah seharian melakukan aktivitas olahraga bersama di rumah, tentunya anak perlu mengisi energi kembali. Kali ini, libatkan anak dalam menyiapkan makanan di dapur. Beri kesempatan padanya untuk merasa penting dan dibutuhkan.
Ibu bisa menyiapkan makanan yang kaya nutrisi, seperti sayuran dan buah-buahan. Jangan lupa lengkapi dengan segelas MILO ActivGo. MILO ActivGo dengan malt, susu, serta rasa cokelat yang lezat mengandung Vitamin B1, B2, B3, B6, C, dan D, serta Zat Besi, Kalsium, dan Fosfor untuk mengembalikan energi anak setelah bergerak aktif seharian.
Sekarang, Ibu sudah tidak kehabisan ide aktivitas dan olahraga dirumah untuk anak, kan? Yuk, coba cara-cara di atas untuk bantu anak tetap aktif selama di rumah!
Berpartisipasi dalam kompetisi olahraga di sekolah bisa jadi cara menumbuhkan rasa percaya diri pada anak. Sayangnya, kegiatan tersebut ikut berhenti seiring berlakunya kegiatan belajar yang dilakukan secara online. Namun, jangan khawatir, sebenarnya ada cara lain supaya rasa percaya diri anak tetap tumbuh meski tidak mengikuti kompetisi olahraga di sekolah. Bahkan, cara-cara ini bisa dilakukan dari rumah. Simak ulasannya berikut ini!
1. Berolahraga di Rumah Bersama Keluarga
Tidak hanya di sekolah, berolahraga juga bisa dilakukan di halaman rumah bersama keluarga. Ajak ayah dan kakak untuk melakukan berbagai aktivitas olahraga bersama Sang Juara. Ibu juga bisa arahkan anak untuk mengatur strategi supaya memenangkan kompetisi kecil. Beberapa permainan yang bisa dilakukan di antaranya bulu tangkis, 3on3, tenis, juga senam. Cara menumbuhkan rasa percaya diri pada anak ini bisa dilakukan rutin, lho.
Baca Juga : 4 Cara untuk Bantu Anak Percaya Diri dengan Olahraga
2. Buatkan Catatan untuk Melihat Perkembangan Anak
Jika sudah rutin beraktivitas di rumah, jangan lupa untuk mencatat perkembangan anak dalam berolahraga di satu buku khusus. Beberapa hal yang bisa Ibu catat perkembangannya adalah durasi olahraga, jarak, teknik, strategi tertentu, sampai dengan skor pertandingan. Dengan membuat catatan, Ibu bisa mengukur aktivitasnya sehingga ketika grafiknya meningkat, Ibu bisa menunjukkannya kepada Sang Juara untuk membantunya lebih percaya diri.
3. Unggah di Media Sosial
Cara menumbuhkan rasa percaya diri pada anak selanjutnya adalah dengan mem-posting kegiatan anak saat beraktivitas di sosial media orangtua maupun kakaknya. Hal ini dapat membantu anak menumbuhkan kepercayaan diri karena ia jadi terbiasa tampil di depan kamera. Perlihatkan komentar positif yang diberikan di sosial media kepada anak untuk membuatnya semakin percaya diri.
4. Ajak Mengikuti Challenge
Ada banyak challenge tentang aktivitas fisik yang dapat Ibu perkenalkan ke anak. Misalnya, Air Balloon Challenge di mana anak harus melempar balon ke udara dan menjaganya agar tidak jatuh ke tanah. Ada juga Zig Zag Challenge yang mengharuskan kita menempatkan lima objek sejara zig zag. Kalau di Indonesia, Ibu bisa ajak anak ikutan MILOrobic Challenge di sini. Ibu juga bisa menemukan referensi challenge lainnya di internet.
5. Berikan Penghargaan
Setiap anak selesai beraktivitas, jangan lupa berikan penghargaan atas kerja kerasnya. Beberapa ide yang bisa ditiru adalah memberikan pujian, hadiah, atau membuatkan makanan favoritnya. Menurut penelitian, memberi penghargaan bisa jadi salah satu cara menumbuhkan rasa percaya diri pada anak sehingga ia semakin bersemangat untuk melakukan aktivitas fisik lainnya.
6. Perkenalkan Anak dengan Video Olahraga Online
Beberapa aktivitas fisik bisa dilakukan di dalam ruangan dengan menyaksikan tayangan video, misalnya senam aerobic, tari, atau yoga. Video semacam itu sangat mudah ditemukan, salah satunya di laman Kelas Activ dari MILO di sini. Cara menumbuhkan rasa percaya diri pada anak yang satu ini juga bisa menjadi salah satu jalan untuk memperkenalkan anak pada olahraga tertentu, terutama jika ia belum bergelut di bidang olahraga khusus.
7. Pastikan Anak Mendapat Asupan Energi dari Minuman Bergizi
Untuk mendukung berbagai aktivitas fisik anak, tentu asupan energi yang cukup diperlukan oleh tubuhnya. MILO Activ-Go bisa menjadi pilihan untuk melengkapi gizi Sang Juara. Minuman cokelat bubuk ini mengandung bubuk kakao yang nikmat, ekstrak malt sebagai sumber energi, dan susu sebagai sumber protein dan kalsium. Selain itu, MILO Activ-Go mengandung berbagai vitamin, mulai dari B2, B3, B6, B2, C, sampai D.
Itulah tujuh cara menumbuhkan rasa percaya diri pada anak tanpa harus keluar dari rumah. Dengan dukungan orangtua secara menyeluruh, semoga tumbuh kembang anak berjalan secara maksimal ya, Bu!
Situasi yang belum juga berubah sejak berbulan-bulan lalu mungkin telah membantu anak belajar beradaptasi. Salah satu adaptasi yang mungkin Sang Juara lakukan adalah memiliki kebiasaan baru, yaitu olahraga di rumah, baik sendiri maupun bersama keluarga. Nah, meskipun ia belum ikut klub, ekskul, atau aktivitas olahraga di luar rumah bersama teman-temannya, olahraga di rumah juga turut membangun karakter anak lho, Bu!
1. Memiliki Jiwa Kompetitif
Meski selama masa seperti ini anak tidak sering berkompetisi langsung, tapi ia bisa melihat perkembangan teman-teman, atlet, atau bahkan influencer di bidang olahraga favoritnya melalui media sosial. Nah, tanpa disadari ini dapat menumbuhkan jiwa kompetitif anak agar terdorong untuk berusaha lebih baik lagi dari waktu ke waktu.
2. Peduli Kesehatan
Ini dikarenakan ketika menggemari suatu jenis olahraga tertentu, kebanyakan anak akan mencari tahu secara detail manfaat olahraga tersebut terhadap tubuhnya. Hal inilah yang akhirnya dapat membangun karakter anak jadi lebih peduli terhadap kesehatannya dan tidak keberatan untuk tetap aktif meski di rumah saja.
3. Belajar Disiplin
Ketika anak menyukai olahraga tertentu, ia akan menyempatkan waktu untuk melakukannya. Oleh karena itu, ia dituntut untuk lebih disiplin dalam mengatur waktunya. Misal, bangun lebih pagi agar bisa menyempatkan diri olahraga sebelum memulai aktivitas sekolah. Ketika anak mulai disiplin untuk olahraga di rumah, Ibu bisa menunjukkan dukungan, seperti ikut bangun pagi dan menyiapkan sarapan anak. Ibu juga bisa ikut olahraga bersama.
4. Mengontrol Emosi
Bu, ketika berolahraga, tubuh anak akan mengeluarkan endorfin atau hormon bahagia yang dapat meningkatkan suasana hatinya sehingga membangun karakter anak menjadi lebih tenang dan senang. Nah, karakter ini sangat penting untuk dimiliki setiap anak, khususnya selama waktu-waktu ini yang mengharuskannya lebih banyak di rumah, sehingga tak jarang ia jadi lebih mudah stres. Oleh karena itu, dengan rutin berolahraga di rumah, emosi anak dapat lebih stabil dan tenang.
Baca Juga: Ini Alasan Olahraga Dirumah Untuk Anak Bantu Dia Jadi Pemberani
5. Lebih Percaya Diri
Bu, ketika menghabiskan waktu terlalu lama di dalam rumah, anak rentan terserang cabin fever. Cabin fever adalah kondisi dimana anak merasa sedih dan tidak percaya diri karena terisolasi dari lingkungan sekitarnya. Nah, olahraga di rumah bisa membantunya mengatasi masalah tersebut dan membangun karakter anak agar jadi lebih percaya diri. Selain itu, ketika ia mampu disiplin dan menyelesaikan olahraganya di rumah, tanpa disadari ini bisa membuatnya jadi lebih percaya diri, Bu!
6. Lebih Fokus
Selama melakukan pembelajaran online, konsentrasi anak mungkin lebih mudah terganggu oleh media sosial atau lingkungan di sekitarnya. Oleh karena itu, dengan membiasakan anak olahraga di rumah, ia juga akan belajar lebih fokus. Hal ini dikarenakan ketika olahraga ia dituntut untuk fokus mengatur pernafasan dan gerakan tubuhnya. Hal inilah yang akhirnya akan membangun karakter anak agar lebih fokus dan tidak mudah terganggu konsentrasinya.
Itu tadi penjelasan soal mengapa olahraga di rumah bisa bantu Ibu membangun karakter Sang Juara. Selain mengajak anak rutin olahraga di rumah, jangan lupa isi energi anak dengan segelas MILO Activ-Go setelah berolahraga atau sebagai pelengkap sarapan paginya agar lebih semangat beraktivitas untuk raih lebih. MILO Activ-Go mengandung kebaikan dari ekstrak malt, cokelat, dan susu, serta diperkaya Vitamin B Kompleks untuk bantu mengisi kembali energi Sang Juara agar bisa raih lebih!
Bu, olahraga menjadi kegiatan wajib yang penting dilakukan secara rutin guna mendukung kesehatan fisik dan mental anak. Nah, apakah selama ini Sang Juara sudah rutin melakukan olahraga bersama teman-temannya? Jika iya, sesekali coba ajak untuk berolahraga bersama keluarga, yuk. Meski berada di rumah, ada banyak olahraga yang bisa dilakukan bersama anggota keluarga, lho. Selain menyenangkan, kegiatan ini juga bisa menciptakan momen berkualitas bersama. Simak rekomendasinya ya, Bu!
1. Kompetisi Bowling
Siapa bilang bermain bowling hanya bisa dilakukan di arena khusus. Ibu juga bisa kok buat kompetisi bowling yang menyenangkan di rumah. Caranya, Ibu bisa susun botol plastik kosong dan menyiapkan bola yang ada di rumah. Jangan lupa siapkan papan skor untuk mencatat tiap poin yang didapat pemain. Agar permainan ini lebih seru, Ibu juga bisa siapkan hadiah kecil untuk pemenangnya. Jadi, anak akan lebih semangat mengikuti kompetisi bowling.
Manfaat: Dapat melatih koordinasi tubuh, konsentrasi, kekuatan tangan, dan jiwa kompetitif anak.
2. Bermain Lampu Lalu Lintas
Rekomendasi kegiatan atau olahraga yang bisa dilakukan di rumah bersama keluarga selanjutnya adalah bermain lampu lalu lintas. Caranya gampang, Ibu hanya perlu buat maze atau labirin sederhana. Kemudian buat beberapa pemberhentian menggunakan lampu lalu lintas yang terbuat dari kertas origami. Misal, merah untuk berhenti, kuning berjalan pelan-plan, hijau berlari, macet untuk merangkak. Jangan lupa juga buat titik start dan finish agar lebih seru.
Manfaat: Dapat melatih kekuatan otot kaki dan tangan, konsentrasi, daya ingat, serta daya pikir anak.
3. Merayap dengan Tali
Ini juga salah satu olahraga yang bisa dilakukan di rumah dengan seru, Bu. Ibu perlu menyiapkan tali rafia, kemudian tempelkan tali tersebut pada dinding yang bersebrangan sehingga menjadi semacam halang rintang. Nah, anak harus melewatinya dengan cara merayap agar tidak terkena tali tersebut. Agar lebih seru, jangan lupa siapkan hadiah untuk pemenangnya ya, Bu.
Manfaat: Dapat melatih kekuatan otot kaki dan tangan, kemampuan memecahkan masalah, dan daya berpikir anak.
Baca Juga: ANAK TETAP AKTIF DENGAN BERMAIN HALANG RINTANG DI RUMAH
4. Balapan Lari Kepiting
Konsepnya sebenarnya serupa dengan lomba lari. Hanya saja yang membedakan ada pada gerakan larinya. Dalam balapan lari kepiting, pemain harus mengikuti posisi seperti kayang. Kaki dan tangan menyentuh lantai, sementara badan menghadap ke atas. Kemudian mulai dari garis start hingga finish. Nah, yang pertama menyelesaikan garis finish adalah pemenangnya. Seru dan unik ya, Bu!
Manfaat: Dapat melatih kekuatan otot kaki dan tangan, fleksibilitas, meningkatkan aliran darah, dan kemampuan konsentrasi anak.
5. Gerak Mengikuti Koreografi
Aktivitas seru ini juga bisa mengajak anak untuk tetap aktif bergerak di rumah, Bu. Jika Sang Juara suka menari atau bergerak mengikuti irama lagu, ajak ia mengikuti gerakan senam yang diiringi lagu dari musisi favoritnya. Sang Juara juga bisa mengikuti koreografi dari video musik yang ia sukai. Dijamin anak akan lebih semangat mengikuti olahraga yang bisa dilakukan di rumah ini!
Manfaat: Dapat melatih fleksibilitas, meningkatkan aliran darah, kepercayaan diri, dan meningkatkan daya ingat anak
Dari lima rekomendasi aktivitas olahraga yang bisa dilakukan di rumah ini, kira-kira pilihan mana yang paling menarik perhatian Ibu? Oh iya, ketika mengajak anak untuk aktif bergerak, jangan lupa juga bekali Sang Juara dengan MILO Activ-Go. Sebab, dalam setiap gelas MILO Activ-Go terkandung kebaikan alami dari Ekstrak Malt, Bubuk Kakao, Susu, Vitamin B Kompleks, dan Zat Besi yang dapat mengembalikan energi anak setelah aktif bergerak.
Tubuh aktif bergerak menjadi kunci dalam menjaga kesehatan dan kebugaran fisik anak. Kebugaran fisik berkaitan erat dengan kesehatan mental karena tubuh dan pikiran kita saling terhubung. Nah, salah satu olahraga menyenangkan yang bisa dilakukan anak adalah bersepeda.
Yuk, simak manfaat olahraga sepeda untuk kesehatan fisik dan mental si kecil di bawah ini.
Manfaat Olahraga Sepeda untuk Kesehatan Fisik Anak
Tak perlu melakukan olahraga berat untuk menjaga kesehatan fisik kita. Bersepeda santai jika dilakukan rutin pun bisa memberikan manfaat positif untuk kesehatan fisik. Berikut berbagai manfaat olahraga sepeda untuk kesehatan fisik anak:
1. Membangun kekuatan dan daya tahan otot
Bersepeda termasuk dari salah satu olahraga aerobik yang membantu membangun kekuatan dan daya tahan otot Anda. Saat bersepeda, hampir semua bagian bawah tubuh bergerak. Bersepeda membantu mengendurkan paha depan, paha belakang, betis, dan pinggul. Dengan cara ini, tubuh bagian bawah Anda menjadi lebih fleksibel seiring berjalannya waktu. Otot inti dan lengan anak juga mendapatkan manfaat yang sama.
2. Meningkatkan daya tahan tubuh
Jika Ibu ingin Si Kecil tidak mudah jatuh sakit, olahraga bersepeda bisa menjadi solusinya. Rutin melakukan olahraga sepeda membantu sel-sel kekebalan bekerja secara efektif — meningkatkan aliran darah, mengurangi stres dan peradangan, serta memperkuat antibodi. Semua itu bisa membuat sel darah putih mengalir lancar ke seluruh tubuh dan sel-sel kekebalan bekerja secara maksimal.
3. Mengurangi risiko penyakit kardiovaskular
Manfaat olahraga sepeda berikutnya adalah mengurangi risiko penyakit kardiovaskular. Penyakit kardiovaskular adalah sekelompok gangguan yang terjadi ketika jantung dan pembuluh darah tidak berfungsi sebagaimana mestinya, seperti stroke, serangan jantung, aterosklerosis, dan sejenisnya.
4. Menurunkan risiko diabetes
Penelitian menemukan bahwa bersepeda secara teratur dapat menurunkan resistensi insulin secara signifikan. Artinya bersepeda secara teratur membuat sel-sel dalam tubuh menyerap glukosa dalam darah dengan lebih baik sehingga risiko penyakit diabetes bisa dihindari.
Apa Manfaat Bersepeda untuk Kesehatan Mental Anak?
Telah disebutkan sebelumnya bahwa manfaat olahraga sepeda tak hanya berdampak positif pada kesehatan fisik. Rutin gowes sepeda juga bisa membantu meningkatkan kesejahteraan psikologis anak. Berikut berbagai manfaat naik sepeda untuk kesehatan mental anak:
1. Meningkatkan Mood Anak
Manfaat bersepeda pertama adalah dapat meningkatkan mood atau suasana hati anak. Hal ini dikarenakan ketika bersepeda, kadar endorfin dalam tubuh akan ikut meningkat sehingga dapat memberikan perasaan senang. Selain itu, bersepeda merupakan olahraga outdoor yang menyenangkan. Sebab, anak bisa jalan-jalan menikmati pemandangan sekitar. Apalagi jika menggowes sepeda bersama teman-temannya, pasti akan lebih menyenangkan, sehingga anak makin semangat untuk tetap aktif bergerak.
2. Mengurangi Stres
Di kondisi seperti sekarang ini, anak dituntut untuk lebih sering di rumah. Artinya, ia harus membiasakan diri belajar jarak jauh, minim sosialisasi tatap-muka, dan jarang bermain bersama teman. Nggak heran jika akhirnya anak berisiko mengalami stres. Nah, salah satu cara mengatasi masalah stres pada anak adalah dengan mengajaknya rutin gowes sepeda, Bu. Sebab, bersepeda dapat meningkatkan hormon endorfin anak yang dapat membuat suasana hati lebih ceria. Selain itu, Sang Juara juga bisa melepas penat selama berada di rumah. Dengan begitu, hal ini dapat memotivasinya untuk rutin melakukan aktivitas fisik.
3. Bantu Anak Lebih Fokus
Selain membantu menjaga mood tetap ceria, salah satu manfaat sepeda adalah untuk mendukung fungsi otaknya. Ini karena ketika anak mengayuh sepeda, ia bergerak menggunakan tiga anggota tubuhnya secara bersamaan, yaitu mata, tangan, dan kaki. Artinya, diperlukan konsentrasi untuk menyelaraskan kerja ketiga anggota tubuh tersebut. Selain itu, anak juga harus menjaga keseimbangan di saat yang bersamaan. Tanpa disadari, cara ini dapat melatih anak lebih fokus berkonsentrasi dan membantunya belajar dengan lebih efektif. Dengan begitu, anak punya lebih banyak waktu luang untuk terus aktif bergerak.
4. Meningkatkan Kemampuan Daya Ingat
Memasuki usia SD, anak sudah bisa Ibu lepas untuk bermain sepeda di sekitar area rumah. Dengan memberi kepercayaan dan kebebasan itu, anak mau tidak mau harus belajar menghafal daerah sekitar rumah agar tidak tersesat saat pulang. Nah, tanpa disadari, tujuan bersepeda ini bisa mengasah kemampuan mengingatnya, Bu. Tapi, sebagai permulaan, untuk anak usia SD, sebaiknya Ibu temani dulu selama beberapa kali. Semakin anak percaya diri dengan kemampuan memorinya, semakin kuat motivasinya untuk rutin gowes dan melewati jalur yang baru.
5. Mengajarkan Anak Tanggung Jawab
Ketika hobi menggowes sepeda, Ibu bisa ingatkan anak untuk menjaga dan merawat sepedanya dengan baik. Dengan begitu anak dapat memiliki rasa tanggung jawab, seperti mencuci sepedanya sendiri, menjaganya agar tetap awet, dan lain sebagainya. Selain itu, ketika ia akan bersepeda, tanyakan padanya, kira-kira jam berapa ia akan pulang. Cara ini dapat mengajarkannya bertanggung jawab pada waktu, sehingga ia bisa disiplin kapan harus belajar dan kapan waktunya untuk melakukan aktivitas lain seperti berolahraga.
Berapa Lama Olahraga Sepeda yang Ideal untuk Anak?
Untuk mendapatkan manfaat dari olahraga sepeda, Ibu tak perlu meminta Si Kecil untuk melakukannya dalam waktu lama. Ibu bisa mendorong mereka untuk menggowes sepeda minimal 60 menit per harinya. Durasi 60 menit ini tidak harus dilakukan dalam satu waktu, namun bisa dibagi menjadi beberapa periode dalam sehari.
Saat anak sedang bersepeda, ibu juga harus memastikan keamanan mereka. Pastikan si kecil untuk berada di jalur sepeda yang telah ditentukan jika melakukannya di luar ruangan. Ibu juga harus lebih waspada dengan kendaraan atau pejalan kaki yang melintas. Pastikan juga Si Kecil bersepeda dengan menggunakan helm dan menaati aturan lalu lintas ketika melakukannya.
Pastikan untuk tetap waspada terhadap lalu lintas dan pejalan kaki yang datang. Bersepeda memang bisa menjadi pilihan olahraga yang bagus bagi siapa saja, termasuk anak-anak. Namun, pastikan melakukannya dengan aman dan tidak tergesa-gesa. Aktivitas berdampak rendah ini dapat membantu membangun kekuatan, fleksibilitas, dan memberi berbagai manfaat kesehatan lainnya.
Itu tadi manfaat olahraga sepeda yang bisa anak dapatkan. Namun perlu Ibu ketahui, bahwa bersepeda merupakan aktivitas fisik yang cukup melelahkan. Karena itu, kembalikan energi anak setelah bersepeda dengan memberikannya segelas MILO 3in1 yang tinggi akan kandungan Ekstrak Malt, Minyak Nabati, Kakao, Mineral, dan Premiks Vitamin. Adapun kandungan Vitamin B Kompleks yang dapat membantu mengembalikan energi secara optimal!
- Mental Health - Physical health and mental health. Dari https://www.mentalhealth.org.uk/explore-mental-health/a-z-topics/physical-health-and-mental-health. Diakses 24 September 2023
- Cleveland Clinic - 5 Benefits of Cycling. Dari https://health.clevelandclinic.org/benefits-of-cycling/. Diakses 24 September 2023
- UCLA - Doctor's Orders: Walk and Bike to Boost Your Immune System. Dari https://transportation.ucla.edu/blog/doctors-orders-walk-and-bike-your-way-better-immune-system. Diakses 24 September 2023
- Nordengen, S., Andersen, L. B., Solbraa, A. K., & Riiser, A. (2019). Cycling is associated with a lower incidence of cardiovascular diseases and death: Part 1 - systematic review of cohort studies with meta-analysis. British journal of sports medicine, 53(14), 870–878. https://doi.org/10.1136/bjsports-2018-099099
- Nemours KidsHealth - Heart Disease (for Kids). Dari https://kidshealth.org/en/kids/heart-disease.html. Diakses 24 September 2023
- Medicine.net - Can You Lose Belly Fat by Cycling?. Dari https://www.medicinenet.com/can_you_lose_belly_fat_by_cycling/article.htm. Diakses 24 September 2023
- IDAI - Manfaat Olahraga bagi Kesehatan Anak dan Remaja. Dari https://www.idai.or.id/artikel/seputar-kesehatan-anak/manfaat-olahraga-bagi-kesehatan-anak-dan-remaja. Diakses 24 September 2023
Kenapa aktivitas fisik itu penting untuk perkembangan anak? Dari umur berapa anak itu bisa dilatih? Pasti banyak pertanyaan ya Bu kalau sudah berhubungan dengan perkembangan anak. Yuk kita bahas tentang hal ini.
Ketika anak Ibu ada di masa pertumbuhan sangat penting untuk rajin melakukan aktivitas fisik. Karena kegiatan tersebut akan membuat perkembangan anak Ibu menjadi lebih maksimal. Dan itu semua bisa dilatih dari usia dini ya Bu, dimana keterampilan anak Ibu perlu distimulasi dulu agar kebutuhan anak dalam hal kognitif, fisik, dan emosi juga bisa terpenuhi.
Ibu juga perlu memahami kemampuan motorik anak Ibu yang harus dilatih sesuai dengan usianya. Ibu bisa mengajak anak Ibu melakukan aktivitas fisik melalui permainan yang menyenangkan lho. Seperti melakukan olah raga, menari, bermain jungkat-jungkit, lari, atau bermain salah satu permainan tradisional seperti lompat tali.
Baca Juga : 6 Manfaat Melakukan Pemanasan Sebelum Berolahraga
Bisa juga melatih kecerdasan anak Ibu dengan memakai berbagai alat main seperti ayunan, sepeda, bermain bola, tali untuk memanjat, memakai jaring laba-laba, lorong untuk merangkak, dan sebagainya. Anak Ibu bisa bermain kapan saja dan Ibu bisa ikut bermain bersamanya.
Contohnya, ketika anak Ibu belajar naik sepeda roda dua, Ibu akan mengajari anak Ibu agar dia berani mencoba sesuatu yang baru. Anak Ibu juga belajar cara mengayuh sepeda dan cara menjaga keseimbangannya agar tidak jatuh dari sepeda. Untuk dapat lancar bersepeda, anak Ibu perlu latihan beberapa kali ya Bu.
Baca Juga : 5 Manfaat Aktivitas Fisik Bagi Tumbuh Kembang Anak
Contoh lainnya, untuk anak Ibu yang sedang belajar menghafal kata-kata yang berlawanan, seperti kata “atas” dan “bawah”. Ibu bisa mengajaknya bermain bola sambil memberitahunya "kalau bola dilempar itu ke atas, kalau jatuh akan ke bawah". Dengan cara ini, anak Ibu akan merasa sedang bermain bukannya belajar. Padahal secara tidak langsung, itu proses belajar yang fun untuk dia.
Kalau anak Ibu banyak bergerak, dia dapat memaksimalkan perkembangan fisiknya lho. Tapi apa hanya fisiknya saja yang berkembang? Tentu tidak Bu, kemampuan-kemampuan lainnya juga ikut terasah kok, seperti cara berpikirnya. Dan kalau aktivitas fisik dilakukan anak Ibu secara rutin dan didukung nutrisi yang tepat, dia bisa lebih sehat, lebih bersemangat setiap hari, jarang stress dan tentunya jadi lebih bahagia Bu. Jadi, ayo ajak anak Ibu melakukan aktivitas fisik ya.
Narasumber : Sahening Dian Ardini, Psikolog Konselor Anak & Keluarga
Pagination
- Previous page
- Page 3
- Next page