Di usia sekolah, Ibu perlu memperhatikan kebutuhan energi anak. Di usia ini anak sudah memiliki banyak kegiatan yang menanti setiap hari. Untuk mendukung tumbuh kembang anak di usia sekolah, Ibu wajib memperhatikan asupan dan nutrisi hariannya. Apakah Ibu sudah yakin kebutuhan nutrisi anak sudah cukup terpenuhi?

Berdasarkan tabel asupan gizi anak dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia tahun 2019, anak di usia aktif sekolah membutuhkan paling tidak minimal 1.650 kalori.

Tabel Angka Kecukupan Gizi (AKG) Rata-rata yang Dianjurkan (per Orang per Hari)

Anak Umur 7 - 12 Tahun

Umur

Berat

Tinggi

Energi

Protein

7 - 9 tahun

25 kg

120 cm

1650 kkal

45 gram

10 - 12 tahun (Laki-laki)

35 kg

138 cm

2050 kkal

50 gram

10 - 12 tahun (Perempuan)

38 kg

145 cm

2050 kkal

50 gram

Adapun khusus untuk anak yang aktif tentu aktivitas kesehariannya lebih banyak dibandingkan anak pada umumnya. Ibu juga perlu memperhatikan kebutuhan energi anak demi mendukung aktivitas belajar dan aktivitas fisik seperti olahraga.

Baca Juga : Kebutuhan Energi Anak dan Orang Dewasa Beda, Lho! Berikut Faktanya!

Berikut adalah anjuran asupan kalori yang dibutuhkan anak yang aktif yang terbagi dalam umur dan jenis kelamin.

Umur

Anak Laki-laki

Anak Perempuan

6 tahun

1800 kkal

1650 kkal

7 tahun

1950 kkal

1775 kkal

8 tahun

2100 kkal

1950 kkal

9 tahun

2275 kkal

2125 kkal

10 - 12 tahun

2475 kkal

2300 kkal

Berapa Kali Idealnya Anak Makan dalam Satu Hari?

Menurut Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, berikut ini adalah rekomendasi ideal tentang berapa kali anak perlu makan dalam satu hari:

  • 5-11 tahun: 3 kali sehari dan camilan 2 kali sehari
  • 12-25 tahun: 3 kali sehari dan camilan 1 kali sehari

Baca Juga : Cek, Ini Beda Kebutuhan Nutrisi Anak Perempuan dan Laki-Laki

Tak hanya kebutuhan energi anak yang harus Ibu tahu. Demi melengkapi asupan gizi harian anak, Ibu juga harus tahu seluruh nutrisi yang dibutuhkan anak. Berikut ini adalah kebutuhan nutrisi lengkap untuk anak:

1. Protein

Ibu harus memastikan setiap porsi makan anak mengandung 10% hingga 30% protein dari jumlah asupan energi. Tujuannya adalah untuk menjaga kadar glukosa dalam darah saat anak mulai aktif memiliki aktivitas fisik seperti olahraga. Hal ini bisa Ibu mulai saat anak berada di usia 4 tahun.

2. Kalsium

Kalsium dibutuhkan untuk pertumbuhan tulang dan kontraksi otot. Apalagi bila Sang Juara sedang aktif-aktifnya, pemenuhan kalsium penting dilakukan. Adapun kebutuhan kalsium harian anak di usia 4-8 tahun sebesar 1.000 mg per hari. Khusus untuk anak di usia 9-18 tahun kebutuhan kalsium hariannya sebesar 1.300 mg per hari.

3. Zat Besi

Banyak kasus ditemukan kurangnya asupan zat besi pada makanan yang dikonsumsi anak. Padahal zat besi juga tak kalah pentingnya untuk tubuh, lho. Zat besi berperan dalam pembentukan hemoglobin yang membawa oksigen ke seluruh jaringan di dalam tubuh.

Oleh karena itu, anak perlu mendapatkan zat besi yang cukup saat makan. Anak yang berada di usia 1-10 tahun membutuhkan asupan zat besi antara 7-10 mg per harinya.

4. Vitamin D

Vitamin D dibutuhkan untuk kesehatan tulang anak dan menambah kekuatan pada otot karena vitamin D memiliki peran dalam penyerapan kalsium. 

5. Mineral

Berdasarkan Angka Kecukupan Gizi (AKG), anak aktif dan suka aktivitas olahraga membutuhkan setidaknya 1,5 liter mineral untuk mengembalikan kadar air dalam tubuh yang dikeluarkan melalui keringat. Ibu bisa menyiasatinya dengan memberi minuman bergizi dengan kandungan susu. 

Isi Piring Sang Juara dengan Makanan Bergizi

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dalam kampanye Isi Piringku memberikan panduan mengisi piring anak untuk sekali makan. Hal ini bertujuan agar kebutuhan energi anak setiap harinya terpenuhi. Perhitungannya, dalam seporsi makanan untuk anak, terdapat ⅓ piring berisi karbohidrat, ⅓ berisi sayuran, dan ⅓ lainnya berisi lauk-pauk dan buah-buahan. 

Sebagai contoh: makan siang dengan kalori kurang lebih 700 kalori.

  • Makanan Pokok (Nasi maupun penggantinya, seperti kentang atau mie)
    • 150 gram nasi = 3 centong nasi; atau 3 buah kentang (300 gram); atau 1 ½ gelas mie kering (75 gram).
  • Sayuran
    • 150 gram sayuran = 1 mangkok sedang.
  • Lauk-pauk
    • Lauk-pauk Hewani
      • 75 gram ikan kembung = 2 potong sedang ayam tanpa kulit (80 gram); atau 1 butir telur ayam ukuran besar (55 gram); atau 2 potong daging sapi sedang (70 gram).
    • Lauk-pauk Nabati
      • 100 gram tahu = 2 potong sedang tempe (50 gram).
  • Buah
    • 150 gram pepaya = 2 potong pepaya ukuran sedang; atau 2 buah jeruk sedang (110 gram); atau 1 buah kecil pisang ambon (50 gram).
       

Itu tadi informasi lengkap soal asupan bergizi yang dapat memenuhi kebutuhan energi anak. Agar anak tetap menjadi juara di tengah padatnya aktivitas belajar dan fisik, Ibu juga bisa melengkapi kebutuhan energinya dengan memberikan MILO 3in1. MILO 3in1 diperkaya vitamin B2, B3, B6, B12, dan vitamin C yang dapat meningkatkan energi anak ketika beraktivitas sehingga tetap aktif sepanjang hari!

Berpartisipasi dalam kompetisi olahraga di sekolah bisa jadi cara menumbuhkan rasa percaya diri pada anak. Sayangnya, kegiatan tersebut ikut berhenti seiring berlakunya kegiatan belajar yang dilakukan secara online. Namun, jangan khawatir, sebenarnya ada cara lain supaya rasa percaya diri anak tetap tumbuh meski tidak mengikuti kompetisi olahraga di sekolah. Bahkan, cara-cara ini bisa dilakukan dari rumah. Simak ulasannya berikut ini! 

1. Berolahraga di Rumah Bersama Keluarga 

Tidak hanya di sekolah, berolahraga juga bisa dilakukan di halaman rumah bersama keluarga. Ajak ayah dan kakak untuk melakukan berbagai aktivitas olahraga bersama Sang Juara. Ibu juga bisa arahkan anak untuk mengatur strategi supaya memenangkan kompetisi kecil. Beberapa permainan yang bisa dilakukan di antaranya bulu tangkis, 3on3, tenis, juga senam. Cara menumbuhkan rasa percaya diri pada anak ini bisa dilakukan rutin, lho. 

Baca Juga : 4 Cara untuk Bantu Anak Percaya Diri dengan Olahraga

2. Buatkan Catatan untuk Melihat Perkembangan Anak  

Jika sudah rutin beraktivitas di rumah, jangan lupa untuk mencatat perkembangan anak dalam berolahraga di satu buku khusus. Beberapa hal yang bisa Ibu catat perkembangannya adalah durasi olahraga, jarak, teknik, strategi tertentu, sampai dengan skor pertandingan. Dengan membuat catatan, Ibu bisa mengukur aktivitasnya sehingga ketika grafiknya meningkat, Ibu bisa menunjukkannya kepada Sang Juara untuk membantunya lebih percaya diri. 

3. Unggah di Media Sosial 

Cara menumbuhkan rasa percaya diri pada anak selanjutnya adalah dengan mem-posting kegiatan anak saat beraktivitas di sosial media orangtua maupun kakaknya. Hal ini dapat membantu anak menumbuhkan kepercayaan diri karena ia jadi terbiasa tampil di depan kamera. Perlihatkan komentar positif yang diberikan di sosial media kepada anak untuk membuatnya semakin percaya diri. 

4. Ajak Mengikuti Challenge 

Ada banyak challenge tentang aktivitas fisik yang dapat Ibu perkenalkan ke anak. Misalnya, Air Balloon Challenge di mana anak harus melempar balon ke udara dan menjaganya agar tidak jatuh ke tanah. Ada juga Zig Zag Challenge yang mengharuskan kita menempatkan lima objek sejara zig zag. Kalau di Indonesia, Ibu bisa ajak anak ikutan MILOrobic Challenge di sini. Ibu juga bisa menemukan referensi challenge lainnya di internet. 

5. Berikan Penghargaan 

Setiap anak selesai beraktivitas, jangan lupa berikan penghargaan atas kerja kerasnya. Beberapa ide yang bisa ditiru adalah memberikan pujian, hadiah, atau membuatkan makanan favoritnya. Menurut penelitian, memberi penghargaan bisa jadi salah satu cara menumbuhkan rasa percaya diri pada anak sehingga ia semakin bersemangat untuk melakukan aktivitas fisik lainnya. 

6. Perkenalkan Anak dengan Video Olahraga Online 

Beberapa aktivitas fisik bisa dilakukan di dalam ruangan dengan menyaksikan tayangan video, misalnya senam aerobic, tari, atau yoga. Video semacam itu sangat mudah ditemukan, salah satunya di laman Kelas Activ dari MILO di sini. Cara menumbuhkan rasa percaya diri pada anak yang satu ini juga bisa menjadi salah satu jalan untuk memperkenalkan anak pada olahraga tertentu, terutama jika ia belum bergelut di bidang olahraga khusus. 

7. Pastikan Anak Mendapat Asupan Energi dari Minuman Bergizi 

Untuk mendukung berbagai aktivitas fisik anak, tentu asupan energi yang cukup diperlukan oleh tubuhnya. MILO Activ-Go bisa menjadi pilihan untuk melengkapi gizi Sang Juara. Minuman cokelat bubuk ini mengandung bubuk kakao yang nikmat, ekstrak malt sebagai sumber energi, dan susu sebagai sumber protein dan kalsium. Selain itu, MILO Activ-Go mengandung berbagai vitamin, mulai dari B2, B3, B6, B2, C, sampai D. 

 

Itulah tujuh cara menumbuhkan rasa percaya diri pada anak tanpa harus keluar dari rumah. Dengan dukungan orangtua secara menyeluruh, semoga tumbuh kembang anak berjalan secara maksimal ya, Bu! 

Bu, daya tahan tubuh atau imunitas yang kuat sangat penting untuk mencegah berbagai penyakit masuk ke dalam tubuh anak. Oleh karena itu, penting bagi Ibu untuk memerhatikan asupan nutrisi hariannya. Selain mengonsumsi  makanan bernutrisi seimbang dan cukup sesuai usianya, Sang Juara juga perlu untuk selalu aktif bergerak guna meningkatkan daya tahan tubuhnya. Yuk, simak selengkapnya! 

Mengapa Aktivitas Fisik Penting Bagi Daya Tahan Tubuh Anak? 

Aktivitas fisik anak yang dilakukan secara rutin bisa meningkatkan daya tahan tubuh untuk membantu menangkal penularan virus dan bakteri. Ketika aktif bergerak, sirkulasi darah akan ikut meningkat, sehingga tubuh secara otomatis mampu membersihkan bakteri yang masuk dalam saluran pernapasan. Akhirnya, antibodi anak akan terbentuk dan mampu melawan infeksi hingga mengurangi hormon stres dalam tubuh.  

Selain itu, menurut direktur Fakultas Kedokteran Universitas Arizona – Farshad Fani Marvasti, MD – olahraga secara teratur juga dapat mengurangi peradangan dan memungkinkan sistem kekebalan tubuh bekerja lebih baik.  

Rekomendasi Aktivitas Fisik yang Bisa Dilakukan di Rumah 

Meski Sang Juara dituntut untuk lebih sering beraktivitas di rumah, ada banyak rekomendasi aktivitas fisik yang tetap dapat ia lakukan agar daya tahan tubuhnya terjaga. Misalnya, mengikuti anjuran World Health Organization (WHO, yaitu melakukan peregangan selama 3-4 menit untuk meningkatkan sirkulasi darah dan aktivitas otot saat istirahat sekolah online.  

Meski terkesan sederhana, kebiasaan ini bermanfaat bagi kesehatan fisik dan mental. Sebab, melakukan peregangan selama selama beberapa menit dapat mengontrol tekanan darah dan menjaga kesehatan jantung anak yang berperan penting dalam meningkatkan imunitas tubuh. Rekomendasi aktivitas fisik dari WHO lainnya adalah mengikuti kelas olahraga online, menari, dan lompat tali. Nah, untuk mengikuti kelas olahraga online, Ibu juga bisa mengajak Sang Juara untuk mengikuti Kelas Activ dari MILO di sini

Durasi Ideal untuk Anak Beraktivitas Fisik 

Untuk kisaran usia 7-17 tahun, disarankan melakukan aktivitas fisik anak yang sederhana sekitar 60 menit setiap harinya. Sementara untuk aktivitas fisik yang agak berat, seperti jogging, bersepeda, dan olahraga kardio lainnya yang dapat memperkuat tulang sebaiknya dilakukan secara rutin 3 kali seminggu. Terakhir, aktivitas fisik yang berkaitan dengan pembentukan otot, seperti push up, angkat beban ringan, dan sejenisnya disarankan setidaknya 3 kali seminggu. Sebaiknya olahraga juga tidak dilakukan secara berlebihan karena berisiko memberatkan kerja jantung untuk memompa darah ke seluruh tubuh. Jadi, lakukan olahraga dengan durasi secukupnya dan cek kemampuan Sang Juara juga, ya.  

Baca Juga: 4 Ide Kegiatan Anak Di Rumah Agar Tetap Aktif Bergerak! 

Ternyata, tidak sulit bukan Bu untuk mengajak Sang Juara melakukan aktivitas fisik anak selama di rumah saja. Selain memperhatikan intensitas fisik anak, jangan lupa beri ia MILO UHT untuk mengisi kembali energinya. MILO UHT dengan ekstrak malt, susu, dan rasa cokelat yang lezat diperkaya Vitamin B Kompleks membantu anak lebih semangat dan berenergi dalam beraktivitas setiap harinya. Dengan kemasan praktis dan siap minum, MILO UHT juga kini hadir dengan sedotan kertas, sebagai upaya untuk membantu mengatasi permasalahan seputar sampah plastik saat ini.

Situasi yang belum juga berubah sejak berbulan-bulan lalu mungkin telah membantu anak belajar beradaptasi. Salah satu adaptasi yang mungkin Sang Juara lakukan adalah memiliki kebiasaan baru, yaitu olahraga di rumah, baik sendiri maupun bersama keluarga. Nah, meskipun ia belum ikut klub, ekskul, atau aktivitas olahraga di luar rumah bersama teman-temannya, olahraga di rumah juga turut membangun karakter anak lho, Bu!  

1. Memiliki Jiwa Kompetitif 

Meski selama masa seperti ini anak tidak sering berkompetisi langsung, tapi ia bisa melihat perkembangan teman-teman, atlet, atau bahkan influencer di bidang olahraga favoritnya melalui media sosial. Nah, tanpa disadari ini dapat menumbuhkan jiwa kompetitif anak agar terdorong untuk berusaha lebih baik lagi dari waktu ke waktu.  

2. Peduli Kesehatan 

Ini dikarenakan ketika menggemari suatu jenis olahraga tertentu, kebanyakan anak akan mencari tahu secara detail manfaat olahraga tersebut terhadap tubuhnya. Hal inilah yang akhirnya dapat membangun karakter anak jadi lebih peduli terhadap kesehatannya dan tidak keberatan untuk tetap aktif meski di rumah saja. 

3. Belajar Disiplin 

Ketika anak menyukai olahraga tertentu, ia akan menyempatkan waktu untuk melakukannya. Oleh karena itu, ia dituntut untuk lebih disiplin dalam mengatur waktunya. Misal, bangun lebih pagi agar bisa menyempatkan diri olahraga sebelum memulai aktivitas sekolah. Ketika anak mulai disiplin untuk olahraga di rumah, Ibu bisa menunjukkan dukungan, seperti ikut bangun pagi dan menyiapkan sarapan anak. Ibu juga bisa ikut olahraga bersama.  

4. Mengontrol Emosi 

Bu, ketika berolahraga, tubuh anak akan mengeluarkan endorfin atau hormon bahagia yang dapat meningkatkan suasana hatinya sehingga membangun karakter anak menjadi lebih tenang dan senang. Nah, karakter ini sangat penting untuk dimiliki setiap anak, khususnya selama waktu-waktu ini yang mengharuskannya lebih banyak di rumah, sehingga tak jarang ia jadi lebih mudah stres. Oleh karena itu, dengan rutin berolahraga di rumah, emosi anak dapat lebih stabil dan tenang.  

Baca Juga: Ini Alasan Olahraga Dirumah Untuk Anak Bantu Dia Jadi Pemberani

5. Lebih Percaya Diri

Bu, ketika menghabiskan waktu terlalu lama di dalam rumah, anak rentan terserang cabin fever. Cabin fever adalah kondisi dimana anak merasa sedih dan  tidak percaya diri karena terisolasi dari lingkungan sekitarnya. Nah, olahraga di rumah bisa membantunya mengatasi masalah tersebut dan membangun karakter anak agar jadi lebih percaya diri. Selain itu, ketika ia mampu disiplin dan menyelesaikan olahraganya di rumah, tanpa disadari ini bisa membuatnya jadi lebih percaya diri, Bu!  

6. Lebih Fokus 

Selama melakukan pembelajaran online, konsentrasi anak mungkin lebih mudah terganggu oleh media sosial atau lingkungan di sekitarnya. Oleh karena itu, dengan membiasakan anak olahraga di rumah,  ia juga akan belajar lebih fokus. Hal ini dikarenakan ketika olahraga ia dituntut untuk fokus mengatur pernafasan dan gerakan tubuhnya. Hal inilah yang akhirnya akan membangun karakter anak agar lebih fokus dan tidak mudah terganggu konsentrasinya. 

 

Itu tadi penjelasan soal mengapa olahraga di rumah bisa bantu Ibu membangun karakter Sang Juara. Selain mengajak anak rutin olahraga di rumah, jangan lupa isi energi anak dengan segelas MILO Activ-Go setelah berolahraga atau sebagai pelengkap sarapan paginya agar lebih semangat beraktivitas untuk raih lebih. MILO Activ-Go mengandung kebaikan dari ekstrak malt, cokelat, dan susu, serta diperkaya Vitamin B Kompleks untuk bantu mengisi kembali energi Sang Juara agar bisa raih lebih!

Mulai dari cuca yang tak mendukung, lingkungan di luar rumah yang cukup ramai oleh orang lain yang berolahraga, hingga situasi seperti saat ini, bisa jadi membatasi Sang Juara untuk bergerak aktif. Terus bagaimana solusinya, supaya anak dapat terus aktif bergerak? Jangan khawatir Bu, lakukan beberapa kegiatan anak di rumah yang menyenangkan ini: 

1. Ikutan Kelas Activ  

MILO punya cara seru untuk mengajak Ibu dan anak menerapkan gaya hidup yang aktif di rumah. Salah satunya, adalah olahraga senam. Senam itu jadi salah satu olahraga ringan yang gampang untuk dilakukan di rumah. Ini karena aktivitas fisik yang satu ini tidak membutuhkan perlengkapan khusus. Jadi, Ibu dan anak cukup gunakan pakaian olahraga yang nyaman.  

Nah, supaya makin seru, Ibu bisa ajak anak ikutan Kelas Activ untuk melakukan senam MILOrobic. Selain bermanfaat untuk mengurangi risiko cedera sebelum memulai olahraga, senam ini juga menjadi alternatif kegiatan anak di rumah yang aktif dan menyenangkan, lho. Gimana, sudah siap untuk senam bersama anak? Yuk, ikutan Kelas Activ di sini

2. Bermain Engklek atau Emprak Modern 

Masih ingat permainan engklek atau emprak, Bu? Permainan tradisional ini tidak hanya seru, tapi juga punya banyak manfaat untuk Sang Juara. Nah, supaya tidak bosan, bagaimana kalau kali ini Ibu ajak anak bermain engklek modern! 

Caranya gampang, Ibu tinggal mencetak gambar jejak kaki dan tangan menggunakan printer pada tiap lembar kertas atau bisa juga membuatnya dengan cara menjiplak kaki dan tangan pakai pensil warna. Lalu, susun gambar tersebut di atas lantai. Ajak anak bergerak maju di atas kertas mengikuti instruksi gambar. Misalnya, gambar satu jejak kaki berarti berdiri di atas kertas dengan satu kaki, dan seterusnya. Selain menyenangkan, kegiatan anak di rumah ini juga bisa melatih keseimbangan dan otot tubuh anak.  

3. Bermain Twister 

Konsepnya tidak jauh berbeda dengan permainan Engklek Modern di atas. Namun, permainan ini bisa dilakukan bersamaan oleh 2-4 orang sekaligus, dan setiap pemain harus bergerak di atas karpet Twister mengikuti instruksi acak. Misalnya, kaki kiri menginjak lingkaran biru, dan seterusnya. Kalau Ibu tidak punya karpetnya di rumah, Ibu bisa membuatnya sendiri menggunakan karton atau kertas origami warna-warni yang digunting berbentuk lingkaran dan ditempel di atas lantai. Ibu juga bisa membuat sendiri instruksi gerakannya di atas kertas berbentuk lingkaran, lalu gunakan botol kosong yang diputar di tengah lingkaran tersebut untuk menunjukkan mana gerakan yang harus dilakukan para pemain.  

Kegiatan anak di rumah yang satu ini dapat melatih kemampuan berpikir anak, Bu. Sebab, ia harus memikirkan jalan keluar agar tidak jatuh ketika mengikuti instruksi. Selain itu, keseimbangan, kekuatan otot, hingga kemampuan koordinasi tubuh anak juga akan teruji dalam permainan ini.  

 

Baca Juga: OLAHRAGA TINGKATKAN KEMAMPUAN AKADEMIK ANAK, BENARKAH? 

 

Gimana? Apakah Ibu tertarik untuk mengajak Sang Juara aktif bergerak dengan melakukan kegiatan anak di rumah seperti empat rekomendasi di atas? Agar anak tetap aktif, pastikan kebutuhan energinya terpenuhi. Salah satunya, dengan memberikan anak MILO Activ-Go. Memiliki rasa cokelat yang lezat, MILO Activ-Go kaya akan kandungan Ekstrak Malt, Kakao, Mineral, dan Vitamin B Kompleks, untuk membantu mengembalikan energi anak setelah beraktivitas.

Kenapa aktivitas fisik itu penting untuk perkembangan anak? Dari umur berapa anak itu bisa dilatih? Pasti banyak pertanyaan ya Bu kalau sudah berhubungan dengan perkembangan anak. Yuk kita bahas tentang hal ini. 

Ketika anak Ibu ada di masa pertumbuhan sangat penting untuk rajin melakukan aktivitas fisik. Karena kegiatan tersebut akan membuat perkembangan anak Ibu menjadi lebih maksimal. Dan itu semua bisa dilatih dari usia dini ya Bu, dimana keterampilan anak Ibu perlu distimulasi dulu agar kebutuhan anak dalam hal kognitif, fisik, dan emosi juga bisa terpenuhi.

Ibu juga perlu memahami kemampuan motorik anak Ibu yang harus dilatih sesuai dengan usianya. Ibu bisa mengajak anak Ibu melakukan aktivitas fisik melalui permainan yang menyenangkan lho. Seperti melakukan olah raga, menari, bermain jungkat-jungkit, lari, atau bermain salah satu permainan tradisional seperti lompat tali.

Baca Juga : 6 Manfaat Melakukan Pemanasan Sebelum Berolahraga

Bisa juga melatih kecerdasan anak Ibu dengan memakai berbagai alat main seperti ayunan, sepeda, bermain bola, tali untuk memanjat, memakai jaring laba-laba, lorong untuk merangkak, dan sebagainya. Anak Ibu bisa bermain kapan saja dan Ibu bisa ikut bermain bersamanya.

Contohnya, ketika anak Ibu belajar naik sepeda roda dua, Ibu akan mengajari anak Ibu agar dia berani mencoba sesuatu yang baru. Anak Ibu juga belajar cara mengayuh sepeda dan cara menjaga keseimbangannya agar tidak jatuh dari sepeda. Untuk dapat lancar bersepeda, anak Ibu perlu latihan beberapa kali ya Bu.

Baca Juga : 5 Manfaat Aktivitas Fisik Bagi Tumbuh Kembang Anak

Contoh lainnya, untuk anak Ibu yang sedang belajar menghafal kata-kata yang berlawanan, seperti kata “atas” dan “bawah”. Ibu bisa mengajaknya bermain bola sambil memberitahunya "kalau bola dilempar itu ke atas, kalau jatuh akan ke bawah". Dengan cara ini,  anak Ibu akan merasa sedang bermain bukannya belajar. Padahal secara tidak langsung, itu proses belajar yang fun untuk dia.

Kalau anak Ibu banyak bergerak, dia dapat memaksimalkan perkembangan fisiknya lho. Tapi apa hanya fisiknya saja yang berkembang? Tentu tidak Bu, kemampuan-kemampuan lainnya juga ikut terasah kok, seperti cara berpikirnya. Dan kalau aktivitas fisik dilakukan anak Ibu secara rutin dan didukung nutrisi yang tepat, dia bisa lebih sehat, lebih bersemangat setiap hari, jarang stress dan tentunya jadi lebih bahagia Bu. Jadi, ayo ajak anak Ibu melakukan aktivitas fisik ya.

 

 

 

Narasumber : Sahening Dian Ardini, Psikolog Konselor Anak & Keluarga

Bu, meskipun sedang belajar berpuasa, bukan berarti anak tidak bisa beraktivitas normal seperti biasanya. Sebaliknya, Ibu justru perlu mendorong anak tetap aktif. Anak bisa tetap belajar seperti biasa, bahkan bermain dan beribadah secara teratur. Di sore hari, ia bisa berolahraga ringan di halaman atau sekitar rumah supaya badannya tetap bugar.

Bahkan, olahraga untuk anak SD tetap perlu dilakukan meskipun anak sedang belajar berpuasa. Kenapa? Simak penjelasan lengkapnya, yuk!

1. MENINGKATKAN SISTEM IMUN

Perlu Ibu ketahui bahwa konsentrasi imunoglobulin G dan A yang berperang penting dalam menjaga sistem imun tubuh akan mengalami penurunan selama bulan puasa. Hal ini dikarenakan perubahan asupan makanan dan minuman dalam tubuh. Nah, di sisi lain, olahraga dapat meningkatkan sistem imun tersebut, sehingga daya tahan tubuh lebih kuat dalam menangkal virus dan bakteri penyebab sakit.

Baca Juga : Inspirasi Anak Aktif

2. MENGURANGI STRES

Tidak hanya baik untuk tubuh anak, olahraga juga dapat menghilangkan stres, Bu. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Centers for Disease Control and Prevention, olahraga dapat meningkatkan hormon endorfin atau hormon bahagia dalam tubuh. Itu sebabnya setelah berolahraga, anak akan merasa lebih semangat dan berenergi.

Selain itu, olahraga juga membantu mengurangi stres karena rasa lapar dan haus. Misalnya, ketika ia melakukan olahraga untuk anak SD seperti senam, ia akan fokus gerakannya, sehingga pikiran lapar dan haus pun akan teralihkan.

3. MENGONTROL BERAT BADAN IDEAL ANAK

Ketika berpuasa, anak akan terdorong untuk malas bergerak karena rasa lapar dan haus yang ia rasakan. Hal ini akhirnya bisa meningkatkan risiko kelebihan berat badan. Oleh karena itu, aktivitas fisik seperti olahraga sangat penting untuk tetap rutin dilakukan. Namun, pastikan olahraga yang dilakukan tidak terlalu berat dan diimbangi dengan asupan bernutrisi saat sahur dan buka puasa.

PERHATIKAN HAL INI SAAT ANAK OLAHRAGA SAMBIL BERPUASA

Terlepas dari manfaat di atas, ada beberapa hal yang harus diperhatikan ketika anak berolahraga sambil berpuasa. Jangan sampai kesehatannya justru terganggu karena terlalu lelah berolahraga.

  • Hindari olahraga berat. Coba lakukan olahraga untuk anak SD yang ringan seperti senam, berjalan santai, atau bersepeda di area sekitar rumah.
  • Perhatikan durasi. Durasi olahraga untuk anak SD yang ideal saat puasa adalah 30-45 menit. Namun, jika anak merasa lemas saat tengah berolahraga, sebaiknya biarkan ia istirahat, ya.
  • Sebaiknya olahraga pada sore hari. Dengan begitu, ia bisa langsung makan dan minum saat jam berbuka tiba, sehingga jadwal puasa tidak terganggu.
  • Sesuaikan dengan kemampuan dan usia anak. Misalnya, untuk anak yang baru pertama kali puasa, tak perlu dipaksakan untuk berlari atau main basket. Ibu bisa mengajaknya stretching dan berjalan santai di pekarang rumah.
  • Imbangi dengan asupan energi yang cukup. Supaya ia tetap aktif dan penuh energi, selain memberikan makanan bernutrisi saat berbuka dan sahur, Ibu bisa melengkapinya dengan MILO ActivGo.

MILO ActivGo merupakan minuman cokelat dengan rasa yang lezat dan diperkaya ekstrak malt. MILO ActivGo juga membantu memenuhi kebutuhan nutrisi harian anak dengan kandungan Vitamin B Kompleks, Vitamin C, Vitamin D, Kalsium, dan Zat Besi. Jadi, anak tetap aktif dan penuh energi meskipun sedang berpuasa. Semangat terus meningkatkan energi anak selama bulan puasa, Bu!

Bagaimana kabar Ibu dan keluarga selama masa PSBB ini? Semoga sehat terus, ya. Meski sedang di rumah saja, Ibu bisa mengajak anak tetap berolahraga bertim bersama anggota keluarga di rumah. Misalnya, bermain bulu tangkis, lempar bola, 3on3, dan masih banyak lagi. Tak hanya belajar kerja sama, olahraga dalam tim juga dapat membangun karakter saling menghormati pada anak. Bagaimana caranya olahraga membantu anak belajar konsep saling menghormati? Simak penjelasannya yuk, Bu!

1. Belajar Mendengarkan Pendapat dan Arahan 

Dalam olahraga, anak harus mengerti cara membentuk kerja sama tim yang baik. Salah satunya adalah mendengarkan pendapat teman satu tim dan arahan pelatih. Di momen ini, ia harus mendengar dan menghargai arahan pelatih.

Namun, bukan berarti ia tidak boleh berpendapat ya, Bu. Ia tetap dapat mengutarakan pendapatnya dengan sopan dan pada akhirnya mendengarkan keputusan pelatih. Hal ini sangat penting dalam membangun karakter anak untuk menjadi pemimpin yang baik di masa depan.

Baca Juga : 6 Tips Dukung Perkembangan Karakter Anak Usia Sekolah

2. Belajar Menerima Hasil Keputusan Bersama

Mengajarkan anak untuk mampu menerima keputusan yang tidak sesuai dengan pilihannya mungkin bukan hal mudah, Bu. Nah, olahraga bisa menjadi salah satu cara membangun karakter anak agar mampu bekerja sama dengan anggota lain dan mendengarkan pelatih agar bisa berprestasi. Anak akan didorong belajar menekan egonya guna mendapatkan hasil terbaik untuk kepentingan satu tim, bukan hanya dirinya sendiri.

3. Belajar Bersikap Sportif 

Dalam pertandingan olahraga, pastinya setiap anak ingin menang. Namun, penting untuk dipahami bahwa kemenangan yang sebenarnya adalah ketika ia telah kerja keras melakukan yang terbaik dan bertanding secara sportif. Untuk membangun karakter anak ini, Ibu bisa memberinya pelukan dan tunjukkan rasa bangga karena ia telah bertanding secara jujur. Dengan begitu, anak dapat mengerti bahwa sikap sportif sama pentingnya dengan menjadi pemenang.

4. Belajar Menerima Kekalahan 

Ketika kalah dalam pertandingan olahraga, wajar jika anak merasa kecewa dan sedih. Meski begitu, ia harus bisa menerima dan menghormati hasil tersebut. Ingatkan sebelum bertanding, bahwa ketika menang ia boleh saja merayakannya. Namun, jika kalah, ia harus menghormati keputusan tersebut dan mengakui kemampuan lawannya. Hal ini penting untuk dimengerti guna membangun karakter anak.

5. Belajar Menghormati Tim Lawan Ketika Menang 

Selain belajar menerima kekalahan, anak juga harus mampu menghormati tim lawan ketika menang. Artinya, tidak sombong dan menghargai kerja keras tim lawan. Bahkan, Ibu juga bisa mendorong anak untuk menyemangati lawannya yang kecewa karena kalah. Cara ini dapat membangun empati anak terhadap orang lain. Biasakan juga anak menunjukkan rasa hormat dengan cara bersalaman setelah pertandingan, baik ketika kalah maupun menang.

6. Belajar Komunikasi yang Baik 

Dalam olahraga tim, anak akan belajar komunikasi yang sopan untuk menunjukkan rasa hormatnya terhadap orang lain. Selain itu, pelatih juga biasanya akan menegur anak jika ia mengeluarkan kata-kata negatif selama pertandingan. Meski terkesan sepele, namun ini bisa menjadi cara efektif untuk membangun karakter anak yang sopan dan menghormati orang lain.

Ternyata ada banyak sekali ya, manfaat olahraga dalam membangun karakter anak yang sopan dan menghormati orang lain. Nah, selain mendorong anak untuk aktif berolahraga, Ibu juga perlu memenuhi kebutuhan nutrisi harian Sang Juara dan melengkapinya dengan MILO ActivGo.

MILO ActivGo diperkaya ekstrak malt dengan rasa cokelat yang lezat. Selain itu, MILO juga mengandung Vitamin B Kompleks dan tinggi akan Zat Besi yang bisa mendukung performa anak aktif. Vitamin B Kompleks sendiri merupakan nutrisi yang membantu mengoptimalkan pertumbuhan fisik agar senantiasa berenergi menjalani aktivitas belajar hingga bermain. Selamat mengajak anak berolahraga bersama di rumah!

Bagaimana kabar Ibu dan anak selama menjalani masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) ini? Sangat wajar jika pergerakan anak terbatas karena harus berkegiatan di sekitar rumah saja. Namun, sebenarnya ada banyak aktivitas fisik yang bisa tetap dilakukan anak selama di rumah saja, Bu. Sebagai inspirasi, Ibu bisa membuat permainan halang rintang atau obstacle course sembari menikmati susu MILO kotak.

APA ITU PERMAINAN HALANG RINTANG?

Permainan halang rintang adalah aktivitas fisik di mana Ibu membuat beberapa rintangan yang harus dilewati anak. Misalnya, menyusun kursi dan meja kecil secara zigzag dan minta anak melewatinya dengan memanjat. Selain menggunakan meja dan kursi, Ibu bisa buat halang rintang dari barang-barang yang ada disekitar rumah. Aktivitas fisik ini bisa di lakukan baik di dalam rumah maupun di pekarangan.

MANFAAT PERMAINAN HALANG RINTANG

Selain menyenangkan, permainan halang rintang ini juga memberikan banyak manfaat bagi kesehatan fisik dan mental anak. Berikut ini di antaranya:

1. Tetap Aktif Selama di Rumah Saja

Permainan halang rintang sangat menyenangkan, sehingga anak jadi lebih semangat untuk melakukannya dan lebih aktif bergerak selama di rumah saja. Selama melakukan permainan halang rintang anak akan aktif bergerak seperti berlari, memanjat, dan melompat. Sehingga, tubuh anak dapat tetap sehat selama PSBB.

2. Melatih Konsentrasi dan Daya Pikir Anak

Ketika bermain halang rintang, anak harus menghafalkan letak-letak rintangan yang Ibu buat. Tanpa disadari ini akan melatih konsentrasi dan memori anak. Selain itu, anak juga dituntut untuk berpikir kritis bagaimana cara sampai garis akhir dengan cepat. Ibu juga bisa ingatkan anak agar tidak curang selama bermain.

3. Melatih Keseimbangan

Agar bisa sampai ke garis akhir, anak harus berhasil menjaga keseimbangannya selama melewati rintangan. Oleh karena itu, permainan halang rintang juga bisa melatih keseimbangan anak dan sangat cocok khususnya untuk sang Juara yang aktif olahraga atau gymnastic.

4. Menciptakan Waktu Berkualitas

Selama masa PSBB ini menjadi waktu yang tepat untuk menciptakan waktu berkualitas bersama keluarga, Bu. Yuk, ajak seluruh anggota keluarga bermain halang rintang bersama. Saat melewati rintangan, jangan lupa untuk menjaga dan memastikan anak tidak terjatuh ya, Bu. Sehingga Sang Juara akan merasa aman dan nyaman ketika Ayah atau Ibu di dekatnya. 

5. Melatih Kemampuan Komunikasi

Selama bermain halang rintang, Ibu bisa menyemangatinya dan memberikan tips agar bisa menyelesaikan halang rintang hingga akhir. Meski terkesan sederhana, namun ini bisa menjadi cara efektif dalam melatih kemampuan komunikasi anak lho, Bu. 

BAGAIMANA MEMBUAT PERMAINAN HALANG RINTANG DI RUMAH?

Setelah membaca manfaat di atas, apakah Ibu tertarik membuat permainan halang rintang di rumah? Caranya mudah. Ibu hanya perlu ikuti langkah-langkah berikut:

  • Manfaatkan barang-barang yang ada. Misalnya, gunakan kolong meja sebagai area merangkak atau keranjang cucian untuk melempar bola. Setelah itu, buat jalur halang rintang dan beri penanda di setiap titik.
  • Buat kompetisi dengan saudaranya. Agar lebih menyenangkan, Ibu bisa adakan kompetisi halang rintang dengan saudaranya. Misal yang paling cepat menyelesaikan rintangan akan mendapatkan hadiah, seperti dimasakkan menu favoritnya untuk buka puasa. Ibu juga bisa menyimpan susu MILO kotak UHT di akhir rintangan sulit sebagai “reward kecil” sebelum melanjutkan permainan.
  • Isi kembali energi anak setelah bermain. Setelah aktif bergerak melakukan permainan halang rintang, jangan lupa kembalikan energi anak dengan asupan bergizi seperti susu MILO kotak UHT saat waktu berbuka puasa.

Baca Juga: 5 NUTRISI DARI SUSU COKLAT YANG BAIK DIMINUM SETELAH OLAHRAGA!

Susu MILO kotak UHT cocok diminum anak yang aktif bergerak karena memiliki kemasan yang ringan dan praktis. Hal ini bisa memudahkan anak mendapatkan sumber energi ketika sedang bermain khususnya selama bulan puasa ini. Hal ini karena MILO UHT tinggi akan nutrisi penting seperti Vitamin B1, B2, B3, B6, serta ekstrak malt yang terbukti mampu mengembalikan energi anak setelah aktif bergerak.

Selama masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) ini, mungkin anak kangen bermain secara aktif bersama teman-temannya. Sebenarnya, ada banyak cara yang bisa Ibu lakukan untuk bantu anak tetap aktif secara fisik dan sosial dengan “berkumpul” lewat video call sambil menikmati MILO cairIni sangat penting untuk dilakukan Bu, mengingat aktivitas sosial dapat membawa dampak positif bagi kesehatan fisik dan mental anak.

Mengapa Anak Perlu Tetap Aktif Secara Sosial?

Memasuki usia sekolah, umumnya anak telah terbiasa dalam kegiatan sosial, seperti bermain dan belajar bersama teman di sekolah. Oleh karena itu, ketika kegiatan sosialnya dibatasi, tak jarang anak jadi lebih stres dan tidak mood dalam menjalani kegiatannya. Selain itu, menurut beberapa penelitian, aktif secara sosial dapat meningkatkan kerja otak sehingga terhindar dari risiko gangguan fungsi sel otak.

Aktivitas yang Bisa Dilakukan Bersama Melalui Video Call

Nah, ada banyak kegiatan yang bisa Sang Juara lakukan bersama teman-temannya melalui video call. Berikut di antaranya, Bu:

1. Karaoke atau Main Musik Bersama

Apakah anak Ibu senang bermain musik? Jika iya, ajak ia berkaraoke atau main musik bersama temannya lewat video call yuk, Bu. Misalnya, anak bisa bermain gitar dan temannya menyanyi. Ibu juga bisa merekam dan mengunggahnya di YouTube bila Sang Juara bersedia. Dengan begitu, anak jadi lebih terdorong dan termotivasi dalam berkegiatan setiap harinya.

2. Melakukan Challenge

Jika ingin kegiatan yang lebih aktif bergerak, coba ajak anak melakukan challenge bersama temannya. Misalnya, dance challenge atau meniru gerakan aktif tertentu. Ibu juga bisa mengajak anak buat 30 days challenge khusus untuk olahraga. Setelah anak melakukan challenge, jangan lupa kembalikan energi anak dengan asupan bergizi dilengkapi MILO cair ya, Bu.

3. Berfoto Bersama

Selama masa PSBB ini, ada tren baru yang bisa anak ikuti juga, yaitu virtual photoshoot. Sesuai dengan namanya, virtual photoshoot dilakukan dengan cara anak melakukan video call bersama temannya. Ini bisa meningkatkan kreativitas dan aktivitas sosial anak selama menjalani PSBB.

4. Buka Puasa Bersama 

Selama PSBB bukan berarti anak tidak bisa buka puasa bersama temannya. Tentukan hari dan ajak anak buka puasa bersama temannya melalui video call. Cara ini juga bisa dilakukan untuk bersilaturahmi dengan keluarga lainnya. Jangan lupa siapkan makanan yang kaya akan nutrisi dan lengkapi dengan sekotak MILO cair.

Baca Juga: Cara Mendorong Anak Belajar Jadi Pemberani

Itu tadi beberapa rekomendasi aktivitas sosial yang bisa anak lakukan bersama teman-temannya di masa PSBB ini. Selama beraktivitas di rumah, jangan lupa untuk jaga asupan nutrisi anak dengan minum MILO cair ya, Bu. Dengan rasa cokelat yang lezat, MILO UHT juga dapat bantu meningkatkan mood anak selama di rumah saat “bermain” dengan teman-temannya.

MILO UHT hadir dengan kemasan yang ringan dan praktis, sehingga mudah dikonsumsi ketika sedang beraktivitas. Selain itu, MILO UHT juga kaya akan nutrisi penting seperti  Vitamin B1, B2, B3, B6, Kalsium serta ekstrak malt yang dapat mengembalikan energi anak agar tetap aktif khususnya di bulan puasa ini.