Pada masa pandemi saat ini, aktivitas anak di luar ruangan menjadi lebih terbatas. Anak tak lagi bebas bermain bersama teman-teman sebayanya. Namun, anak harus tetap dibiasakan untuk olahraga saat pandemi. Misalnya, dengan melakukan jogging atau bersepeda. Lalu, bagaimana caranya bersepeda dengan aman dan nyaman?

Tentunya, Ibu punya banyak kekhawatiran ketika anak melakukan olahraga saat pandemi. Mulai dari khawatir akan kesehatan hingga keamanannya. Namun, untuk lepas dari kekhawatiran tersebut, Ibu bisa siapkan beberapa hal berikut ini saat ia akan bersepeda.

1. Pakai Masker dengan Tepat

Walaupun sedang olahraga saat pandemi, anak tidak boleh lepas dari protokol kesehatan. Salah satunya wajib mengenakan masker. Pastikan Ibu memilih masker yang ukurannya pas menutupi bagian wajah anak.

Saat ini, aturan pemakaian masker ada dua cara. Pertama, gunakan masker ganda atau double mask yang terdiri dari masker medis dan masker kain. Masker medis digunakan sebagai lapisan pertama, sedangkan masker kain berada di lapisan kedua guna merapatkan. Jangan sampai tertukar – seperti melapisi masker medis dengan medis, atau masker kain dengan masker kain lainnya – guna mengoptimalkan efektivitas pemakaian masker ganda ini ya, Bu.

Kedua, anak bisa memakai satu buah masker saja bila yang digunakan adalah jenis KF94. Untuk masker KN95 hanya digunakan tenaga kesehatan yang bekerja di rumah sakit atau pelayanan publik lainnya. Jadi, pilihan anak adalah memakai masker ganda atau masker KF94 saja.

Baca Juga : 6 Manfaat Melakukan Pemanasan Sebelum Berolahraga

2. Selalu Bawa Pembersih Tangan

Ingat, virus, bakteri, ataupun jamur bisa tersembunyi di tangan anak. Itu sebabnya, Ibu harus bekali tisu basah untuk membersihkan kotoran serta hand sanitizer guna mensterilkan tangannya.

Saat anak menyentuh benda lain atau berinteraksi dengan orang lain, ia bisa menggunakan kedua perlengkapan pembersih tersebut. Hal ini dilakukan agar olahraga saat pandemi tidak berisiko untuk kesehatannya.

3. Siapkan Handuk dan Minuman Sendiri

Pastinya, saat bersepeda anak akan berkeringat. Apalagi kalau dilakukan dalam waktu yang lama dan jarak tempuh panjang. Ibu bisa sediakan handuk kecil di bagian keranjang ataupun tas kecil yang tergantung di sepedanya. Hindari berbagi handuk dengan orang lain, Bu.

Selain itu, jangan lupa membawa air putih dalam botol milik sendiri. Jangan biarkan anak berbagi minum dengan orang lain juga supaya tidak terkena droplet. Untuk menambah energi saat bersepeda, Ibu juga bisa membekali MILO UHT.

Kombinasi cokelat, susu, dan malt dalam MILO UHT cocok dikonsumsi saat anak mulai lelah bersepeda untuk mengisi kembali energinya. Hal ini karena MILO UHT mengandung Vitamin B1, B2, B3, B6, Kalsium, Fosfor, dan Zat Besi. Selain rasanya enak dan bernutrisi, MILO UHT juga mudah dibawa dan praktis diminum.

4. Pilih Waktu dan Rute yang Sepi

Bila rumah Ibu berada di wilayah perumahan, jalanan di sekitar komplek bisa menjadi jalur bersepeda bagi anak. Di beberapa kota, pemerintah setempat juga sudah menyiapkan jalur khusus sepeda. Sebaiknya, Ibu dan anak mengikuti jalur tersebut. Namun, pastikan Ibu bersepeda mengikuti aturan pemerintah setempat, ya. Misalnya, bila PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) sedang berlangsung, rute bersepeda tentu ditutup dan tidak bisa dilalui.

 

Olahraga saat pandemi juga mengharuskan Ibu dan anak memilih waktu yang tepat untuk bersepeda. Pilihlah hari dan juga jam yang tidak ramai dengan pesepeda lain. Ibu bisa melakukan rutinitas bersepeda pada sore di hari kerja. Biasanya, waktu tersebut lebih sepi dari kerumunan.

Baca Juga : Rekomendasi Olahraga saat Pandemi agar Anak Tetap Aktif di Rumah

5. Tetap Jaga Jarak

Walau atribut protokol kesehatan anak sudah lengkap, Ibu juga tetap harus memperhatikan jarak. Jaga jarak paling tidak 1-2 meter dari pesepeda lain saat berpapasan. Ini guna mengurangi risiko anak tertular virus. Bila terlalu banyak pesepeda, ada baiknya Ibu dan anak menghindar atau cari jalan lain yang lebih sepi dari kerumunan.

6. Lakukan dalam Kelompok Kecil

Ibu jangan biarkan anak bersepeda sendiri, ya. Lakukan olahraga tersebut secara berkelompok. Pastikan kelompok sepeda itu berasal dari anggota keluarga yang satu rumah. Misalnya, ayah, ibu, dan kakak. Mengapa harus demikian? Ini supaya keselamatan anak tetap terjaga. Ibu juga bisa mengawasi sekaligus bersenang-senang bersama anak.

7. Langsung Mandi Saat Pulang ke Rumah

Terakhir, ajarkan anak untuk bersih-bersih setelah selesai bersepeda. Ibu bisa menyemprotkan disinfektan ke peralatan sepeda anak dan langsung mengumpulkan pakaian kotor untuk direndam dalam air sabun. Lalu, anak harus segera mandi dengan sabun. Jangan lupa keramas dan sikat gigi, ya. Ini supaya anak terbebas dari kotoran, kuman, virus, dan juga bakteri.

Nah, sekarang ibu tak usah khawatir anak olahraga saat pandemi, kan? Hal yang paling penting adalah pastikan anak tetap mengikuti protokol kesehatan dan isi kembali energinya dengan MILO UHT setelah bersepeda.

Apakah anak termasuk orang yang selalu bergerak atau tidak bisa diam saat berada di rumah? Ibu harus bersyukur karena itu tandanya ia adalah tipe anak yang aktif. Hal yang perlu Ibu lakukan selanjutnya mencari aktivitas yang dapat menyalurkan energi dan kemampuannya. Olahraga bela diri bisa menjadi salah satu alternatif kegiatan untuk anak yang aktif, Bu.

Lalu, bagaimana cara anak tahu olahraga bela diri yang cocok untuknya? Tenang, ini tugas Ibu untuk membantunya memilih aktivitas bela diri yang tepat untuknya. Ibu dan anak bisa lakukan beberapa cara atau tips berikut ini.

1. Kenali Dulu Manfaat Olahraga Bela Diri

Tak kenal maka tak sayang. Pepatah tersebut sering dilontarkan saat bertemu atau melakukan hal-hal baru. Maksudnya, Ibu diminta mengenal lebih dalam dulu akan seseorang atau kegiatan tertentu. Hal ini juga berlaku saat memilih bela diri sebagai kegiatan untuk anak yang aktif.

Olahraga bela diri memiliki segudang manfaat untuk kesehatan dan tumbuh kembang anak, lho. Ini dia beberapa daftar manfaat bela diri yang perlu Ibu ketahui:

Baca Juga : 4 Ide Kegiatan Anak Di Rumah Agar Tetap Aktif Bergerak!

  • Anak dapat menyalurkan energinya lewat gerakan-gerakan bela diri.
  • Bela diri dapat meningkatkan fokus serta konsentrasi anak melalui kegiatan meniru gerakan.
  • Tanpa disadari anak juga diajari kedisiplinan. Mulai dari mengenakan seragam yang rapi hingga mengikuti tahapan kegiatannya.
  • Olahraga bela diri juga dapat membantu anak untuk beradaptasi dan bersosialisasi dengan orang yang usianya sebaya ataupun lebih tua.
  • Kegiatan untuk anak yang aktif ini juga dapat melatih emosional anak.
  • Tentunya, kesehatan fisik anak juga lebih terjaga sehingga selalu fit dan bugar.

2. Temukan Olahraga yang Menarik bagi Anak

Setelah mengenal manfaatnya, Ibu harus bantu anak menentukan jenis olahraga bela diri yang dipilih. Namun, orang tua disarankan untuk tidak memaksakan keinginannya. Biarkan anak bebas memilih jenis bela diri yang diinginkannya. Ibu hanya sebagai pembuka jalan atau pembimbing saja.

Bagaimana cara memilih kegiatan untuk anak yang aktif dengan bela diri yang tepat? Untuk itu, Ibu harus lebih aktif lagi memperkenalkan sejumlah olahraga jenis tersebut. Misalnya, Ibu atau Ayah mengajak anak menonton pertandingan karate. Pada lain waktu, ajak dia ke tempat latihan silat.

Biasanya, dengan melihat, anak akan menemukan jenis olahraga bela diri yang menarik hatinya. Tanda-tanda anak tertarik umumnya dia akan terus membicarakan aktivitas tersebut. Bahkan, mulai meniru gerakan-gerakan yang sempat disaksikan.

3. Cari Tempat Berlatih yang Sesuai

Setelah memilih kegiatan untuk anak yang aktif, Ibu bisa mulai mencari pusat pelatihan yang membuka kelas bela diri secara privat di rumah. Selain membantu anak lebih cepat menguasai gerakan, mengambil kelas privat juga bisa meminimalkan aktivitas yang menimbulkan kerumunan. Jangan lupa untuk mengajak anak untuk survei atau mengikuti sesi tanya jawab soal latihannya ketika Ibu menghubungi tempat tersebut melalui telepon atau video call. Kalau kelas kegiatan untuk anak yang aktif ini cocok, Ibu bisa segera mendaftarkannya.

4. Siapkan Kebutuhan Nutrisi

Setelah mendaftar ke kelas bela diri, giliran Ibu memenuhi kebutuhan nutrisi anak setiap akan beraktivitas. Tentunya olahraga tersebut memerlukan energi yang banyak untuk beraktivitas. Itu sebabnya, ibu harus menyiapkan makanan yang kaya nutrisi dan lengkapi dengan segelas MILO 3in1.

MILO 3in1 dengan malt, susu, dan rasa cokelat yang lezat diperkaya Vitamin B1, B2, B3, B6, Kalsium, dan Fosfor untuk membantu anak kembali berenergi setelah beraktivitas. Rasa cokelatnya yang lezat juga lebih enak dan segar dinikmati dingin bagi anak yang selesai latihan bela diri.

Bagaimana, Bu, tertarik mencoba olahraga bela diri sebagai kegiatan untuk anak yang aktif? Semoga tips ini dapat membantu.

Pada masa sekarang ini, tentunya anak tidak dapat bermain dengan bebas di luar rumah. Terkadang, hal tersebut membuat ia bosan dan uring-uringan. Bahkan, Ibu mulai kehabisan ide untuk membuat anak tetap aktif walau di rumah. Ibu tak perlu resah, olahraga dirumah untuk anak bisa menjadi salah satu solusinya. Pastinya, Ibu bertanya-tanya bagaimana bisa olahraga tetap dilakukan dirumah bersama anak? Sebenarnya, Ibu cukup menyulap sebuah olahraga menjadi aktivitas yang seru untuk dilakukan bersama anak. Berikut beberapa cara yang bisa dilakukan.

1. Coba Pahami Perasaan Anak

Untuk memulai aktivitas di rumah, pertama-tama Ibu harus memahami perasaan dan keinginan anak. Ketahui waktu ia mulai merasa bosan. Biasanya, anak akan memberikan sinyal, seperti rewel, bermalas-malasan, dan mencari perhatian orang tua.

Saat itulah, Ibu harus memberi pengertian kepadanya. Ajak anak berbicara dan beritahu kalau rasa bosan yang dirasakan wajar terjadi. Ibu juga bisa meminta anak mengutarakan isi hati dan keinginannya. Obrolan dari hati ke hati ini bisa jadi inspirasi Ibu menentukan aktivitas anak.

2. Ibu Ikut Serta dalam Aktivitas Anak

Salah satu hal yang membuat anak bosan adalah tidak ada teman bermain. Pada masa seperti saat ini, interaksi sosial anak sangat terbatas. Kebanyakan anak hanya berinteraksi dengan teman-temannya lewat gawai. Karena hal tersebut, Ibu harus menjadi partner anak dalam bermain dan beraktivitas. Ibu bisa memilih olahraga dirumah untuk anak yang bisa dimainkan bersama. Tentunya, ini akan membuat suasana rumah jadi lebih ramai dan menyenangkan.

Baca Juga : Alasan Olahraga Bisa Bantu Anak Jadi Pemberani

3. Lakukan Olahraga Favorit Anak

Olahraga dirumah untuk anak bisa dipilih dari hal yang disukainya. Misalnya, anak sangat menyukai bermain basket atau sepakbola. Ibu bisa menghadirkan olahraga tersebut di rumah. Contohnya, memodifikasi permainan basket dengan bola yang lebih kecil. Lalu, ibu membuat ring basket dari ember atau panci masak. Ibu dan anak bisa main adu memasukkan bola ke dalam wadah tersebut. Tentunya ini bisa menyenangkan bagi anak. Ibu juga bisa memainkan 3on3 atau futsal bila halaman rumah cukup luas untuk bermain bagi 4 orang atau lebih. Untuk inspirasi olahraga lainnya, sekaligus info soal teknik-teknik dasar yang bisa dilatih di rumah, Ibu bisa mengajak anak mengunjungi MILO Activ Academy di sini.

4. Buat Permainan Seru di Rumah

Tentunya, aktivitas tak cuma olahraga. Ada kemungkinan anak meminta ganti permainan olahraga yang tengah dilakukan. Itu sebabnya, ibu harus banyak akal dan ide. Tenang, banyak hal yang bisa dilakukan, kok.

Ibu bisa mengajak anak untuk bermain lompat tali bersama ataupun berburu harta karun. Contohnya, Ibu bisa menyembunyikan sejumlah mainan favorit anak. Tempatkan dalam sebuah kotak, lalu berikan sejumlah petunjuk di beberapa surat rahasia. Perlu Ibu tahu, aktivitas ini tak hanya membantu anak aktif bergerak, tapi juga melatih logika berpikirnya, lho.

5. Ajak Olahraga Ringan

Olahraga dirumah untuk anak tak cuma yang berat-berat, kok. Ibu juga bisa mengajak anak melakukan olahraga ringan. Misalnya, lakukan stretching atau gerakan yoga ringan di depan televisi. Ibu juga bisa mengajaknya untuk dance, zumba, atau aerobik bersama. Hanya nyalakan video dan musik, Ibu serta si kecil bisa berjoget bersama.

6. Siapkan Makanan Bersama

Setelah seharian melakukan aktivitas olahraga bersama di rumah, tentunya anak perlu mengisi energi kembali. Kali ini, libatkan anak dalam menyiapkan makanan di dapur. Beri kesempatan padanya untuk merasa penting dan dibutuhkan.

Ibu bisa menyiapkan makanan yang kaya nutrisi, seperti sayuran dan buah-buahan. Jangan lupa lengkapi dengan segelas MILO ActivGo. MILO ActivGo dengan malt, susu, serta rasa cokelat yang lezat mengandung Vitamin B1, B2, B3, B6, C, dan D, serta Zat Besi, Kalsium, dan Fosfor untuk mengembalikan energi anak setelah bergerak aktif seharian.

Sekarang, Ibu sudah tidak kehabisan ide aktivitas dan olahraga dirumah untuk anak, kan? Yuk, coba cara-cara di atas untuk bantu anak tetap aktif selama di rumah!

Tahukah Ibu, selain faktor keturunan dan lingkungan keluarga, interaksi sosial dengan orang lain di luar rumah juga dapat turut membangun karakter anak, lho! Oleh karena itu, penting untuk Ibu mendorong anak agar sering bergaul atau melakukan aktivitas bersama teman-temannya. Salah satunya bisa dilakukan dengan rutin berolahraga. Selain baik bagi kesehatan fisik dan pertumbuhannya, olahraga juga dapat menjadi sarana untuk membangun karakter anak . Lantas, apa saja karakter yang dapat terbentuk melalui olahraga? Simak penjelasan selengkapnya, Bu!

1. Membantu Anak Lebih Peduli Pada Orang Lain

Ketika melakukan kegiatan olahraga, anak dituntut untuk bekerja sama dengan tim. Saat berolahraga, anak akan diajarkan untuk bersosialisasi dengan teman-teman sebayanya. Anak juga akan diajarkan untuk berbagi peran dalam berolahraga jika ingin menang. Oleh karena itu, tanpa disadari, ia akan belajar untuk lebih peduli pada orang lain. Sebagai rekomendasi, Ibu bisa memfokuskan anak untuk mengikuti olahraga tim seperti sepakbola, basket, kasti, dan sejenisnya. 

2. Membantu Anak Berani Berpendapat

Agar tim olahraga dapat berjalan dengan baik, Sang Juara akan diajarkan untuk berkomunikasi dengan baik. Misalnya, ketika ingin menang dalam pertandingan sepak bola, anak harus belajar untuk berpendapat dan mengomunikasikan strategi bersama teman satu timnya. Selain itu, ia juga mungkin ditunjuk sebagai ketua tim. Jadi, anak harus belajar untuk berani mengutarakan pendapatnya dengan baik. Ini juga bisa menjadi cara membangun karakter anak  agar tidak pemalu, Bu!

3. Mendengarkan Orang Lain

Selama di rumah, mungkin anak terbiasa untuk didengar dan jadi kesulitan untuk menghargai pendapat orang lain di sekitarnya. Nah, jika anak Ibu salah satunya, sangat disarankan untuk mendorong anak lebih aktif berolahraga dengan teman sebayanya. Ketika berolahraga, anak dituntut untuk lebih mendengar dan menghargai pendapat teman satu tim olahraganya. Meski terkesan sederhana, tanpa disadari hal ini dapat menjadi cara membangun karakter anak  agar lebih mau mendengarkan dan menghargai pendapat orang lain, khususnya teman sebayanya.

4. Membangun Karakter Disiplin

Saat tergabung dalam tim olahraga, anak tentu saja akan dituntut lebih disiplin dalam mengikuti pelatihan secara rutin. Tak hanya itu, biasanya ia juga harus menyesuaikan jadwalnya sehari-hari. Misal, jika ingin mengikuti latihan olahraga, ia harus bangun lebih awal untuk mengerjakan tugas sekolah atau tidak boleh telat mengikuti kelas les. Selain soal waktu, anak biasanya juga harus lebih disiplin dalam menjaga pola hidup sehat. Misal, latihan kardio agar staminanya lebih kuat ketika akan mengikuti pertandingan olahraga, menjaga pola makan sehat agar tidak mudah sakit, dan lain sejenisnya.

Itu tadi beberapa manfaat olahraga dalam membangun karakter anak. Sebagai informasi tambahan, perlu Ibu pahami bahwa manfaat di atas bisa didapat anak dengan mengikuti jenis olahraga tim atau berkelompok ya, Bu. Misalnya, sepak bola, basket, bulu tangkis dan lain sejenisnya. Terlepas dari segala manfaatnya, pastikan anak tetap mengikuti protokol kesehatan saat melakukan olahraga tim. 

Selain memperhatikan protokol kesehatan, jangan lupa untuk menjaga asupan nutrisi anak dengan membekalinya makanan sehat dan minuman bergizi tinggi seperti MILO UHT. Hadir dalam kemasan praktis, MILO UHT kaya akan sumber Vitamin B1, B2, B3, B6, Kalsium, dan Fosfor yang membantu mengembalikan energi anak setelah berolahraga. 

Semoga tips membangun karakter anak di atas membantu!
 

Apakah Ibu dan anak sering melakukan kegiatan olahraga bersama? Jika iya, pertahankan kebiasaan sehat ini ya, Bu! Faktanya, olahraga dapat membawa banyak manfaat baik bagi kesehatan dan pertumbuhan fisik serta emosional anak. Namun, pastikan anak melakukan pemanasan sebelum olahraga, ya. Ini sangat penting untuk meminimalkan risiko cedera, sehingga anak bisa mendapatkan manfaat optimal dari olahraga. 

Kenapa Penting Melakukan Pemanasan Sebelum Olahraga?

Sebelum bahas lebih lanjut soal gerakannya, penting untuk Ibu mengerti alasan mengapa harus melakukan pemanasan sebelum olahraga. Manfaat pemanasan salah satunya adalah agar tubuh tidak kaget saat melakukan aktivitas fisik. Hal ini dikarenakan sebelum berolahraga, otot tubuh dalam kondisi dingin dan rileks. Nah, ketika melakukan olahraga secara tiba-tiba tanpa pemanasan, tubuh akan rentan mengalami cedera ringan hingga kram. Oleh karena itu, sebaiknya ajak anak melakukan pemanasan sekitar 10-15 menit sebelum melakukan olahraga.   

5 Gerakan Pemanasan Sebelum Olahraga 

Melakukan gerakan olahraga pun sebaiknya tidak sembarangan, Bu. Jika salah melakukan gerak, tubuh justru akan jadi rentan mengalami cedera. Berikut ini rekomendasi lima gerakan yang dapat diikuti Ibu dan anak: 

1. Jalan Santai Selama 30 Menit

Jalan santai atau jogging bisa menjadi salah satu pilihan efektif untuk pemanasan tubuh. Idealnya, sebelum melakukan olahraga, Ibu bisa mengajak anak jalan kaki di sekitar area rumah selama 30 menit. Dengan cara ini, otot tubuh akan jadi lebih rileks, sehingga risiko nyeri otot saat berolahraga berkurang. 

2. Peregangan Selama 15 Menit

Jika berencana untuk melakukan olahraga di pekarangan atau di dalam rumah, pilihan gerakan pemanasan yang ideal adalah stretching atau peregangan ringan. Regangkan seluruh bagian anggota tubuh, mulai dari kaki, lengan, pergelangan tangan, hingga bahu. Lakukan berulang selama 15 menit. Fungsi pemanasan sebelum olahraga ini dapat membantu tubuh anak jadi lebih lentur dan tidak mudah cedera, atau mengalami nyeri otot setelah beraktivitas cukup keras. 

3. Lari di Tempat Selama 3 Menit

Rekomendasi pemanasan sebelum olahraga selanjutnya adalah lari di tempat. Gerakan pemanasan ini praktis karena bisa dilakukan di mana saja, Bu. Selain itu, Gerakan ini dapat membantu melancarkan aliran darah ke seluruh tubuh, termasuk otot. Jadi, anak dapat terhindar dari risiko nyeri otot setelah berolahraga. Namun, perhatikan durasinya, ya. Jika belum terbiasa sebaiknya lakukan dalam kisaran waktu 3 menit. Bila sudah terbiasa, baru tingkatkan durasi menjadi 5 menit.

4. Jumping Jack Selama 3 Menit

Jumping jack adalah gerakan melompat sambil membuka dan menutup tangan serta kaki secara bersamaan dan berulang-ulang. Ajak anak melakukan gerakan jumping jack selama 3 hingga 5 menit, agar otot tubuh jadi lebih lentur, serta jantung bekerja secara optimal. Jika dilakukan secara teratur, gerakan pemanasan ini juga dapat meningkatkan stamina tubuh lho, Bu!

5. Squat Selama 3 Menit

Pilihan rekomendasi pemanasan sebelum olahraga terakhir adalah melakukan squat. Fungsinya untuk memperkuat otot paha, betis, punggung, bahkan telapak kaki anak. Jika belum terbiasa, sebaiknya lakukan squad tidak lebih dari 3 menit. Namun, jika telah dilakukan secara rutin dan anak mulai terbiasa, durasinya bisa ditingkatkan menjadi 5 menit. 

Itu tadi lima gerakan pemanasan sebelum olahraga yang dapat dilakukan anak agar tidak mudah cedera. Nah, setelah melakukan pemanasan dan olahraga, penting juga untuk Ibu mengembalikan energi anak dengan menyiapkan segelas MILO Activ-Go. MILO Activ-Go yang diperkaya Vitamin B2, B3, B6, B12, C, dan D, serta mineral seperti Kalsium, Fosfor, dan Zat Besi   dapat membantu mengembalikan energi anak setelah olahraga. Kombinasi malt, susu, dan cokelat dalam MILO Activ-Go juga memberikan rasa yang lezat dan disukai anak.

Semoga informasi di atas membantu ya, Bu!

Tahukah Ibu, tanpa disadari duduk dalam waktu yang lama bisa memengaruhi postur tubuh anak, lho! Ketika berkegiatan di rumah, anak mungkin lebih jarang aktif bergerak. Oleh sebab itu, penting sekali untuk anak rutin melakukan olahraga dan stretching, terutama saat jam istiraha. Berikut ini perbedaan pemanasan dan stretching, serta beberapa manfaat stretching bagi anak-anak:

Perbedaan Pemanasan dan Peregangan (Stretching)

Sebelum bahas lebih jauh soal manfaat olahraga bagi anak-anak, penting untuk Ibu mengerti terlebih dahulu perbedaan pemanasan dan peregangan atau lebih dikenal dengan istilah stretching. Pemanasan adalah gerakan intens yang bertujuan untuk meningkatkan detak jantung. Contohnya seperti lompat di tempat, squat, atau aktivitas fisik lainnya yang sejenis kardio.

Sementara peregangan atau stretching adalah gerakan ringan yang bertujuan untuk merangsang kontraksi otot agar lebih lentur. Seperti merenggangkan engkel, lengan, pergelangan tangan, dan lain sejenisnya. Keduanya memiliki fungsi yang serupa, yaitu meminimalkan risiko cedera dan kram saat olahraga maupun setelah berolahraga. Selain itu, stretching juga bermanfaat untuk anak yang banyak menghabiskan waktunya dengan duduk dan menatap layar handphone, komputer, maupun laptop saat belajar dari rumah.

9 Manfaat Stretching untuk Anak

Selama masa pembelajaran jarak jauh, tentu saja anak dituntut untuk lebih sering duduk dan menatap layar laptop atau komputer. Oleh karena itu penting sekali bagi anak untuk tetap aktif bergerak secara rutin seperti stretching untuk mendapatkan empat manfaat olahraga bagi anak-anak berikut ini:

1. Tubuh Jadi Lebih Fleksibel

Ketika kurang aktif bergerak, tubuh anak biasanya akan jadi lebih kaku atau berkurang kelenturannya. Tanpa disadari hal ini dapat membuat tubuh anak jadi kurang nyaman selama beraktivitas. Oleh karena itu, penting sekali untuk menjaga kelenturan tubuh guna meminimalkan nyeri, kram, hingga tegang otot saat belajar dari rumah dengan melakukan stretching secara teratur.

2. Aliran Darah Lancar

Apakah anak sering mengeluh pegal karena terlalu lama belajar sambil menatap layar? Jika iya, tandanya ia perlu melakukan stretching secara rutin. Hal ini dikarenakan kebiasaan menatap layar laptop, komputer, maupun handphone sambil duduk terlalu lama bisa menghambat peredaran darah dalam tubuh. Hal inilah yang menyebabkan kaki, leher, dan bahu anak mudah pegal dan nyeri setelah belajar jarak jauh dalam periode yang lama.

3. Memperbaiki Postur Tubuh

Terlalu lama duduk dan menatap layar komputer, laptop, atau handphone juga bisa membuat postur tubuh anak jadi bungkuk, karena posisi kepala yang terbiasa menunduk. Tidak hanya membentuk postur tubuh yang kurang proporsional, kebiasaan bungkuk juga dapat membuat otot leher anak jadi lemah, sehingga sering mengalami pegal dan nyeri leher. Nah, untuk mengantisipasinya, lakukan stretching setiap hari secara rutin agar otot tubuh anak dapat tetap bekerja dengan baik.

4. Menghilangkan Stres

Tidak hanya baik bagi kesehatan fisiknya, stretching juga memberikan manfaat olahraga bagi anak-anak lainnya, seperti membantunya menghasilkan hormon endorfin yang berfungsi memberikan rasa senang setelah aktif bergerak. Oleh karena itu, rutin stretching juga dapat membantu anak meminimalkan stres, khususnya selama sekolah jarak jauh seperti saat ini.

5. Meningkatkan Koordinasi dan Keseimbangan

Stretching melibatkan gerakan tubuh yang terkoordinasi dan terkontrol. Manfaat stretching ini membantu meningkatkan keseimbangan dan koordinasi anak, yang penting untuk berbagai aktivitas sehari-hari seperti berjalan, berlari, atau bermain.

6. Mengajarkan Disiplin dan Konsistensi

Melakukan stretching secara rutin mengajarkan anak tentang pentingnya disiplin dan konsistensi dalam menjaga kesehatan dan kesejahteraan tubuh mereka. Manfaat stretching ini adalah kebiasaan baik yang bisa mereka terapkan sepanjang hidup mereka.

7. Meningkatkan Kualitas Tidur

Anak-anak yang melakukan stretching sebelum tidur sering mengalami tidur yang lebih nyenyak dan berkualitas. Hal ini karena otot-otot mereka lebih rileks dan tubuh mereka merasa lebih siap untuk istirahat.

8. Mengurangi Risiko Cedera

Dengan meningkatkan fleksibilitas dan kekuatan otot, stretching membantu mengurangi risiko cedera saat anak berpartisipasi dalam olahraga atau aktivitas fisik lainnya di kemudian hari. Otot yang lebih lentur dan siap akan lebih mudah menanggapi gerakan tubuh dengan aman.

9. Menumbuhkan Kesadaran Tubuh

Melalui stretching, anak-anak belajar lebih memahami tubuh mereka sendiri. Mereka menjadi lebih sadar akan bagaimana tubuh mereka merespons gerakan dan posisi tertentu, yang penting untuk pengembangan kesadaran tubuh yang baik.

Rekomendasi Gerakan Stretching 

Bu, ada beberapa rekomendasi gerakan stretching yang sederhana dan praktis, khususnya untuk anak, seperti:

  • Peregangan punggung: letakkan tangan di betis, kemudian tarik ke arah dada. Tahan selama 8 detik dan ulangi 9 kali.
  • Peregangan bahu dan lengan: berdiri dan ayunkan lengan ke arah depan, kemudian angkat lengan setinggi mungkin dan turunkan. Ulangi selama 1 menit.
  • Peregangan leher: buat gerakan putar menggunakan leher dan ulangi sebanyak 3 kali. Kemudian putar balik arah sebanyak 3 kali.

Ternyata ada banyak sekali ya, manfaat stretching bagi anak-anak. Memberikan anak kesempatan untuk melakukan stretching secara teratur adalah investasi dalam kesehatan dan perkembangan mereka. Dengan manfaat seperti peningkatan fleksibilitas, postur yang baik, pengurangan risiko cedera, dan peningkatan keseimbangan, stretching merupakan bagian penting dari gaya hidup sehat anak-anak. Mari kita dorong mereka untuk menjadikan stretching sebagai bagian rutin dalam aktivitas harian mereka!

Agar anak lebih semangat, jangan lupa penuhi kebutuhan energi anak selama belajar dan bergerak aktif dengan MILO kotak dingin yang menyegarkan. Selain praktis, MILO kotak kaya akan Vitamin B2, B3, B6, B12, C, dan D, serta mineral seperti Kalsium dan Fosfor   yang dapat membantu penuhi nutrisi anak agar tetap aktif berenergi sepanjang hari.

Semoga informasi ini membantu, ya!

Sebagai orangtua, penting untuk Ibu mencari tahu cara menumbuhkan rasa percaya diri pada anak. Hal ini dikarenakan anak dengan kepercayaan diri yang baik lebih mampu mengendalikan diri dan mudah berkonsentrasi. Nah, salah satu caranya adalah menerapkan gaya hidup sehat. Anak yang memiliki gaya hidup sehat akan memiliki fisik yang kuat sehingga dapat tampil lebih percaya diri. Gaya hidup sehat yang dimaksud adalah pola makan teratur, menjaga kesehatan, mengatur waktu istirahat dan beraktivitas, membiasakan jalan kaki di pagi hari, hingga datang ke sekolah atau sekolah online tepat waktu.

Lantas, bagaimana cara mengatur gaya hidup sehat untuk anak agar kepercayaan dirinya meningkat? Yuk, simak!

1. Bantu Anak Membagi Waktu

Latih anak membagi waktu antara belajar, bermain, dan beristirahat. Menurut para ahli psikologi, idealnya waktu anak belajar di rumah adalah 90 menit hingga 120 menit. Adapun waktu untuk bermain di luar ruangan selama 3 jam dan bermain gadget tidak boleh lebih dari 2 jam. 

Cara menumbuhkan rasa percaya diri pada anak ini bisa bantu ia membuat perencanaan jadwal untuk esok hari. Lakukan hal ini secara rutin agar anak merasa lebih bertanggung jawab terhadap apa yang akan mereka lakukan di keesokan harinya. Kedisiplinan menaati waktu antara belajar, bermain, dan beristirahat pun bisa mulai dibiasakan. Untuk itulah, orangtua dan anak harus membangun kesepakatan dalam pembagian waktu tersebut.

2. Ingatkan untuk Bermain dan Bersosialisasi

Para ahli kedokteran dan psikologi menyarankan waktu bermain dan bersosialisasi untuk anak selama 3 jam per hari. Hal ini menjadi sangat penting sebagai cara menumbuhkan rasa percaya diri pada anak, mengingat bermain dapat menstimulasi otak dan mengoptimalkan pertumbuhan. Hal yang terpenting, bermain dan bersosialisasi dapat meningkatkan ikatan emosi dan sosial antara anak dan orangtua, keluarga, hingga teman-teman sebayanya.

Menurut American Academy of Pediatrics (AAP) bermain juga dapat meningkatkan kemampuan anak untuk merencanakan dan mengelola tugas dengan baik, meningkatkan kemampuan berbahasa, berpikir secara logika, dan kemampuan beradaptasi. Dengan begitu, kepercayaan diri anak akan meningkat secara perlahan.

3. Pastikan Anak Tetap Aktif Bergerak

Cara menumbuhkan rasa percaya diri pada anak selanjutnya adalah memastikan ia punya waktu untuk aktif bergerak maupun berolahraga secara rutin. Beraktivitas fisik maupun berolahraga tak hanya membantu fisiknya lebih sehat, tapi juga membuat mood-nya lebih positif. Sebagai rekomendasi, Ibu bisa ajak anak jalan santai di pagi hari, bermain scooter atau sepeda, hingga melakukan permainan tradisional seperti emprak/engklek. 

Baca Juga: 5 Manfaat Bela Diri Bagi Pertumbuhan Anak

Selain melakukan cara menumbuhkan rasa percaya diri pada anak di atas, Ibu juga perlu memerhatikan kebutuhan nutrisinya. Oleh karena itu, berikan ia makanan bergizi seimbang dan lengkapi kebutuhan nutrisinya dengan MILO 3in1 setiap hari.

MILO 3in1 dengan malt, susu, dan cokelat yang lezat diperkaya Vitamin B2, B3, B6, B12, C, dan D, serta Kalsium, Fosfor, dan Zat Besi untuk bantu anak tetap berenergi sepanjang hari. Dengan kombinasi pemenuhan nutrisi optimal dan gaya hidup yang sehat, anak diharapkan bisa tumbuh menjadi pribadi yang aktif dan percaya diri! 
 

Tahun ini, anak kembali menjalani Ramadan dengan melakukan hampir sebagian besar aktivitas di rumah saja. Meski begitu, anak tetap aktif bergerak selama puasa, kok. Kira-kira adakah olahraga di rumah untuk anak yang bisa dilakukan selama puasa? Kali ini, sebagai inspirasi, Ibu bisa mengajak anak  tetap aktif bergerak di rumah tanpa menggunakan alat. Inspirasi olahraga ini cocok banget dilakukan di sore hari sambil menunggu waktu berbuka puasa.

1. Jumping Jacks 

Inspirasi olahraga di rumah untuk anak yang super mudah dan praktis adalah jumping jacks. Gerakan jumping jacks sederhana. Anak cukup sambil membuka dan menutup tangan serta kakinya dengan tempo cepat. Meski terkesan sederhana, olahraga ini memberikan manfaat pada seluruh tubuh, khususnya dalam meningkatkan kesehatan jantung, paru-paru, dan otot anak secara bersamaan. Supaya mendapat manfaat optimal, pastikan Ibu dan anak melakukan pemanasan terlebih dahulu. Selain itu, sebaiknya tetap menggunakan sepatu untuk meminimalkan cedera.

2. Burpee 

Apakah Ibu pernah olahraga Burpee sebelumnya? Burpee adalah gerakan sederhana yang bisa dilakukan untuk melatih kebugaran agar anak tidak mudah lelah dan memiliki stamina kuat. Gerakan burpee pada dasarnya sederhana. Anak cukup melakukan gerak jongkok (squat), letakkan kedua tangan di depan dan tendang kedua kaki ke belakang sehingga membentuk pose push up, kembali squat, dan berdiri sambil loncat. Burpee yang dilakukan secara rutin dapat menguatkan otot lengan dan paha, serta menjaga kesehatan jantung anak. 

Gerakan burpee bisa dilakukan dengan cepat dan diulang beberapa kali. Tapi, jika anak belum terbiasa, tidak perlu terburu-buru dan lakukan dalam tempo pelan saja, ya. Misalnya, setelah jongkok, letakkan kedua tangan di depan dan julurkan kaki satu persatu ke belakang, lalu kembali jongkok, dan berdiri sambil meloncat. Setelah terbiasa, baru lakukan dengan tempo yang lebih cepat. 

3. Jalan Santai 

Apa yang biasanya Ibu dan keluarga lakukan saat ngabuburit sembari menunggu buka puasa? Daripada bingung, ajak keluarga untuk jalan santai. Selain bisa dilakukan di luar rumah, jalan santai juga bisa dilakukan di teras, di halaman, bahkan di dalam rumah. Misalnya, jika ingin melakukan jalan santai di rumah saja, cukup buat rute dari melewati berbagai ruangan dari bagian paling belakang rumah ke bagian paling depan. Ulangi selama beberapa putaran atau jika ingin lebih seru, Ibu bisa sisipkan beberapa hadiah kecil di sudut-sudut rumah. Misal voucher menu makanan kesukaan anak yang bisa Ibu siapkan besok, atau makanan ringan. Selain menyenangkan, olahraga jalan santai juga dapat bantu menjaga stamina dan imun anak selama Ramadan.

4. Menari 

Olahraga di rumah untuk anak yang menyenangkan adalah menari. Misal, Ibu bisa putarkan video tutorial menari dari grup musik atau idola kesukaannya, kemudian mengikuti instruksinya hingga gerakannya lancar. Agar anak lebih semangat, Ibu bisa menemaninya mengikuti gerakan pada video yang Ibu putarkan. Selain menyenangkan dan bisa jadi kegiatan ngabuburit yang seru, menari juga dapat meningkatkan mood dan menguatkan otot pada tubuh anak. 

Itu tadi empat rekomendasi olahraga di rumah untuk anak yang dapat dilakukan tanpa alat. Praktis dan menyenangkan bukan, Bu? Diingatkan lagi, sebaiknya ajak anak melakukan olahraga di atas mendekati waktu buka puasa, ya. Dengan begitu, setelah mengeluarkan keringat, tubuh dapat dihidrasi dengan asupan makanan dan minuman bergizi seperti MILO UHT. MILO UHT adalah minuman cokelat siap minum yang mengandung nutrisi lengkap seperti Vitamin B2, B3, B6, B12, dan D, serta Kalsium, Fosfor, dan Zat Besi untuk membantu mengembalikan energi anak setelah beraktivitas fisik dan berpuasa seharian.   Semangat terus berolahraga dan bergerak aktif!

Kegiatan olahraga saat pandemi masih terus berlangsung dan perlu jadi kegiatan wajib yang rutin Ibu jadwalkan bersama anak dan anggota keluarga yang lain. Hal ini penting dilakukan agar seluruh anggota keluarga tetap dalam keadaan sehat sekalipun berkegiatan di rumah saja. Olahraga bisa menjadi ajang melampiaskan energi positif anak. Tak perlu keluar rumah jauh-jauh, bahkan di halaman rumah saja Ibu dan anggota keluarga lain tetap bisa berolahraga. Berikut ini rekomendasi olahraga yang bisa dilakukan di rumah saja.

1. Stretching 

Biasanya stretching dilakukan sebelum melakukan latihan fisik. Meski begitu, Ibu dan anak tetap bisa melakukan stretching di rumah dengan gerakan yang sederhana agar tubuh tetap fit dan tidak kaku.

Selain menjaga kebugaran tubuh, melakukan stretching secara rutin bisa meningkatkan sirkulasi darah ke otot, menjaga fleksibilitas tubuh, serta memperbaiki postur tubuh. Bila Ibu dan keluarga stres bekerja dan sekolah online dari rumah, stretching juga bisa mejadi pilihan untuk membuat tubuh lebih rileks. 

Baca Juga : Ini Alasan Olahraga Dirumah Untuk Anak Bantu Dia Jadi Pemberani

2. Aerobik 

Ajak seluruh anggota keluarga untuk melakukan aerobik atau kardio. Tak perlu lama, waktu yang dibutuhkan hanya 30 menit per hari. Tapi, lakukan secara rutin ya, Bu.

Dengan rutin melakukan olahraga aerobik atau kardio, Ibu bisa meningkatkan imunitas diri dan anggota keluarga lainnya. Selain itu juga, aerobik atau kardio dapat membantu mengendalikan berat badan. 

3. Basket 3on3

Olahraga basket 3on3 pas banget dilakukan di lingkungan keluarga. Bagi anggota keluarga ke dalam 2 tim dengan masing-masing tim berjumlah 3 orang. Sekalipun olahraga basket 3on3 ini hanya berlangsung dalam satu babak dengan waktu perbandingan hanya 10 menit, seluruh tubuh anak dan anggota keluarga lainnya bergerak aktif, Bu. Selain itu, olahraga satu ini juga tak memerlukan ruang luas. Ibu dan keluarga bisa melakukannya di halaman depan atau belakang rumah.

4. Bulu Tangkis 

Bila ingin melakukan olahraga yang sedikit lebih menguras tenaga dan keringat, Ibu bisa mengajak anak melakukan olahraga bulu tangkis. Tak perlu jauh-jauh ke lapangan bulu tangkis atau badminton. Ibu dan keluarga bisa bermain bulu tangkis di halaman rumah. Selain membantu Sang Juara bergerak aktif, olahraga satu ini juga dapat membantu meningkatkan fungsi kognitif otak anak dan menguatkan otot serta persendiannya. 

5. Lari Pagi atau Bersepeda

Gak ada salahnya sesekali menghirup udara segar selama pandemi. Yuk, ajak anak dan keluarga untuk lari pagi atau bersepeda di sekitar lingkungan rumah saja. Tapi, tetap patuhi protokol kesehatan selama berolahraga di luar, ya.

Perhatikan 4 Hal Ini Ketika Olahraga Saat Pandemi

Olahraga memang penting demi menjaga kebugaran tubuh dan meningkatkan imunitas tubuh. Apalagi, di tengah pandemi seperti sekarang imun yang kuat sangat penting guna melindungi diri dari berbagai penyakit. Bila Ibu berencana untuk mengajak anak untuk olahraga di sekitar lingkungan rumah, harap perhatikan beberapa hal di bawah ini.

1. Cari Tahu Fasilitas yang Buka & Keramaiannya

Misalnya, taman sekitar rumah mana yang masih diperbolehkan untuk didatangi. Selain itu, cek juga kemungkinan keramaian di tempat tersebut. Kapan sekiranya tempat tersebut sepi atau sedikit pengunjung agar Ibu, anak, dan anggota keluarga yang lain merasa aman berolahraga. 

2. Selalu Memakai Masker dan Bawa Hand Sanitizer

Masker dan hand sanitizer sudah menjadi hal wajib ketika ingin beraktivitas di luar rumah. Selain yang dipakai, siapkan juga beberapa masker cadangan agar bisa berganti masker apabila yang dipakai kotor.

3. Jaga Jarak Sekalipun dengan Keluarga

Saat melakukan olahraga lari, jalan santai atau bersepeda, buatlah jarak dengan orang lain. Sekalipun dengan anggota keluarga sendiri, Ibu tetap harus mengingatkan mereka untuk selalu menjaga jarak. Selain itu, sebisa mungkin ingatkan anak untuk tidak bertukar alat olahraga, seperti sepeda, raket, dan lain sebagainya. 

4. Bawa Bekal Air Minum dari Rumah

Demi mengurangi transaksi dan komunikasi dengan orang luar, Ibu juga bisa menyiapkan bekal untuk dibawa saat anak berolahraga. Misalnya, membawa air putih agar anak tetap sehat.

Tapi, biasanya setelah beraktivitas fisik, anak cenderung menginginkan minuman dingin. Untuk itu, jangan lupa membawa MILO UHT, ya. Sebelum melakukan olahraga saat pandemi, Ibu bisa menyimpan MILO UHT di kulkas agar setelah anak berolahraga minuman cokelatnya sudah dalam keadaan dingin.

Mengapa harus mengonsumsi MILO UHT setelah anak selesai beraktivitas fisik? Menurut para peneliti di McMaster University, Inggris, minuman yang kaya akan kalsium seperti MILO UHT dapat lebih cepat mengisi kembali kebutuhan cairan dan energi tubuh setelah selesai berolahraga.  Selain itu, ekstrak malt yang terkandung di dalam MILO UHT mampu memberikan sumber energi dan vitamin bagi tubuh. Selain itu, MILO UHT juga kaya akan kalsium, fosfor, dan zat besi yang dibutuhkan tubuh setelah berolahraga.
 

Meski anak masih bersekolah secara daring, Ibu tetap perlu memperhatikan sarapan sehat untuk anak sekolah. dr. William Sears, dokter anak asal California, Amerika Serikat menyatakan bahwa anak yang rajin sarapan pagi akan lebih fokus dalam belajar daripada anak yang melewatkan sarapan pagi. Hal ini disebabkan energi yang berasal dari asupan karbohidrat bisa membuat anak lebih aktif dalam berdiskusi, menangani suatu persoalan yang diberikan guru, hingga mendapatkan nilai yang lebih baik. Lalu, sarapan seperti apa yang sebaiknya diberikan kepada anak? Berikut ini kreasi menu sarapan yang bisa Ibu buat beserta kandungan nutrisinya.

Baca Juga : 3 Alasan Anak Harus Sarapan Saat Mau Ujian

1. Bubur Ayam

Saat cuaca dingin dan hujan turun, Ibu bisa membuat sarapan sehat untuk anak sekolah seperti bubur ayam agar tubuhnya tetap terasa hangat di pagi hari. Ibu memerlukan beras putih yang sudah dicuci bersih, kaldu ayam, garam, dan telur ayam yang sudah direbus untuk memasak bubur ayam dengan topping lengkap. Untuk cara membuatnya, cek di sini, ya!

Setelah itu, jangan ketinggalan untuk melengkapi sarapan anak dengan MILO 3in1. Memangnya ada bedanya sarapan dengan dilengkapi MILO dan tidak? Yuk, cek kandungan nutrisinya!

Kandungan Nutrisi

Sarapan Dilengkapi MILO

Sarapan tanpa MILO

Energi

33%

25%

Protein

48%

38%

Zat Besi

65%

31.9%

Vitamin D

36%

2.67%

Vitamin B1

58%

33.4%

Vitamin B2

80.9%

31.9%

Vitamin B3

103.5%

57.3%

Vitamin B5

52%

24.5%

2. Nasi Goreng

Ibu juga bisa berkreasi dengan nasi sebagai sarapan sehat untuk anak sekolah. Pasalnya, ada juga anak yang merasa belum makan kalau belum memakan nasi. Kreasi pertama dengan nasi adalah memasak nasi goreng. Selain mudah dibuat, bahannya pun mudah ditemukan di dapur. Ibu bisa mengintip resepnya di sini.

Namun, jangan lupa untuk melengkapi sarapan anak dengan MILO 3in1. Berikut ini adalah nutrisi yang akan didapatkan anak bila sarapan nasi goreng dilengkapi MILO 3in1 dan yang tidak.

Kandungan Nutrisi

Sarapan Dilengkapi MILO

Sarapan tanpa MILO

Energi

34%

25%

Protein

79%

70%

Zat Besi

89%

55.2%

Vitamin D

33%

0%

Vitamin B1

45%

20.3%

Vitamin B2

67.8%

18.8%

Vitamin B3

77.3%

31.1%

Vitamin B5

59.3%

32.2%

Vitamin C

75%

33%

3. Nasi Kuning

Kreasi sarapan sehat untuk anak sekolah berbahan nasi lainnya yang bisa dicoba di rumah adalah nasi kuning. Ibu hanya perlu menyiapkan 500 gram nasi putih, 50 gram santan, kunyit dan jahe 1 ruas. Siapkan pula 2 siung bawang putih dan 3 siung bawang merah. Selain itu, siapkan juga garam, 1 batang serai dan 2 lembar daun salam. Bagaimana cara membuatnya? Ibu bisa cek resep lengkapnya di sini.

Untuk melengkapi sarapannya, Ibu bisa menyiapkan MILO yang disajikan dengan es batu agar terasa lebih segar. Penting untuk menyiapkan MILO untuk melengkapi sarapan anak, lho. Berikut ini adalah perbedaan sarapan nasi kuning yang dilengkapi MILO dan yang tidak.

Kandungan Nutrisi

Sarapan Dilengkapi MILO

Sarapan tanpa MILO

Energi

27%

19%

Protein

29%

19%

Zat Besi

50%

16.2%

Vitamin D

37%

3.28%

Vitamin B1

46%

21.1%

Vitamin B2

63.4%

14.4%

Vitamin B3

83.2%

37%

Vitamin B5

46.7%

18.8%

4. French Toast

Roti juga bisa menjadi pilihan sajian sarapan sehat untuk anak sekolah, lho. Ibu bisa membuat French toast sehat dengan bahan roti tawar gandum, telur ayam, margarin, kayu manis bubuk, dan susu full cream. Intip cara membuatnya di sini, ya.

Untuk melengkapi sarapan anak, jangan lupa menyajikan segelas MILO. Berikut ini nutrisi yang terkandung saat anak menyantap French toast dengan dilengkapi MILO dan tanpa MILO.

Kandungan Nutrisi

Sarapan Dilengkapi MILO

Sarapan tanpa MILO

Energi

25%

17%

Protein

39%

29%

Zat Besi

69%

36.1%

Vitamin D

44%

10.2%

Vitamin B1

57%

32.6%

Vitamin B2

80.5%

31.5%

Vitamin B3

73.7%

27.5%

Vitamin B5

47.5%

19.7%

Vitamin C

51%

8%

5. MILO Balls

Bola-bola sereal juga bisa menjadi salah satu ide kreasi sarapan sehat untuk anak sekolah. Saat anak bosan bersantap sarapan dengan makanan berat, MILO Balls bisa menjadi pilihan Ibu. Agar nutrisi yang didapatkan anak lebih maksimal jangan lupa tambahkan beberapa buah-buahan seperti stroberi atau apel di atasnya.

Saat menyiapkan MILO Balls, jangan lupa pakai MILO 3in1, ya. Memangnya ada bedanya sarapan sereal dengan MILO dan tanpa MILO? Ibu bisa memeriksanya langsung di tabel kandungan nutrisi ini.

Kandungan Nutrisi

Sarapan Dilengkapi MILO

Sarapan tanpa MILO

Energi

27%

19%

Protein

29%

20%

Zat Besi

104%

70.6%

Vitamin D

52%

18.33%

Vitamin B1

29.3%

4.9%

Vitamin B2

134.5%

85.5%

Vitamin B3

132.4%

86.2%

Vitamin B5

45.1%

32.8%

Vitamin C

64%

22%

 

6. Sandwich

Kreasi sarapan sehat yang praktis terakhir adalah sandwich atau roti lapis sangat cocok untuk dimakan anak di pagi hari bersama MILO. Sarapan sandwich termasuk praktis karena cara membuatnya mudah dan makannya pun tidak repot. Ibu bisa mengecek resepnya di sini.

Selain itu, tanyakan kepada anak terlebih dahulu ingin sarapan dilengkapi MILO hangat atau dingin. Kenapa harus sarapan dilengkapi MILO? Tentunya demi melengkapi kebutuhan nutrisi anak, Bu. Bagaimana perbedaaanya? Cek table di bawah, yuk!

Kandungan Nutrisi

Sarapan Dilengkapi MILO

Sarapan tanpa MILO

Energi

27%

19%

Protein

43%

33%

Zat Besi

61%

28.1%

Vitamin D

37%

3.28%

Vitamin B1

65%

40.5%

Vitamin B2

69.8%

20.8%

Vitamin B3

73.6%

27.4%

Vitamin B5

39.4%

11.1%

Vitamin C

67%

24%

Pentingnya Sarapan Sehat untuk Anak Sekolah Dilengkapi MILO

Anak membutuhkan asupan gizi yang seimbang untuk meningkatkan imunitas tubuh dan membantunya tetap berenergi. Asupan gizi yang dimaksud seperti vitamin A, vitamin B2, B3, B6, B12, vitamin D, vitamin C, fosfor, kalsium, dan zat besi. Setiap gelas MILO mengandung nutrisi tersebut serta kebaikan alami yang berasal dari susu, ekstrak malt, dan cokelat untuk mendukung Sang Juara tetap berenergi untuk belajar dan beraktivitas. 

Ibu bisa perhatikan kembali perbedaan saat anak mengonsumsi MILO saat sarapan dan yang tidak mengonsumsi MILO saat sarapan. Perbedaannya jauh berbeda bukan? Mulai kini, segera siapkan MILO di rumah untuk menemani santap sarapan Sang Juara, ya.