Tahukah Ibu, selain faktor keturunan dan lingkungan keluarga, interaksi sosial dengan orang lain di luar rumah juga dapat turut membangun karakter anak, lho! Oleh karena itu, penting untuk Ibu mendorong anak agar sering bergaul atau melakukan aktivitas bersama teman-temannya. Salah satunya bisa dilakukan dengan rutin berolahraga. Selain baik bagi kesehatan fisik dan pertumbuhannya, olahraga juga dapat menjadi sarana untuk membangun karakter anak . Lantas, apa saja karakter yang dapat terbentuk melalui olahraga? Simak penjelasan selengkapnya, Bu!
1. Membantu Anak Lebih Peduli Pada Orang Lain
Ketika melakukan kegiatan olahraga, anak dituntut untuk bekerja sama dengan tim. Saat berolahraga, anak akan diajarkan untuk bersosialisasi dengan teman-teman sebayanya. Anak juga akan diajarkan untuk berbagi peran dalam berolahraga jika ingin menang. Oleh karena itu, tanpa disadari, ia akan belajar untuk lebih peduli pada orang lain. Sebagai rekomendasi, Ibu bisa memfokuskan anak untuk mengikuti olahraga tim seperti sepakbola, basket, kasti, dan sejenisnya.
2. Membantu Anak Berani Berpendapat
Agar tim olahraga dapat berjalan dengan baik, Sang Juara akan diajarkan untuk berkomunikasi dengan baik. Misalnya, ketika ingin menang dalam pertandingan sepak bola, anak harus belajar untuk berpendapat dan mengomunikasikan strategi bersama teman satu timnya. Selain itu, ia juga mungkin ditunjuk sebagai ketua tim. Jadi, anak harus belajar untuk berani mengutarakan pendapatnya dengan baik. Ini juga bisa menjadi cara membangun karakter anak agar tidak pemalu, Bu!
3. Mendengarkan Orang Lain
Selama di rumah, mungkin anak terbiasa untuk didengar dan jadi kesulitan untuk menghargai pendapat orang lain di sekitarnya. Nah, jika anak Ibu salah satunya, sangat disarankan untuk mendorong anak lebih aktif berolahraga dengan teman sebayanya. Ketika berolahraga, anak dituntut untuk lebih mendengar dan menghargai pendapat teman satu tim olahraganya. Meski terkesan sederhana, tanpa disadari hal ini dapat menjadi cara membangun karakter anak agar lebih mau mendengarkan dan menghargai pendapat orang lain, khususnya teman sebayanya.
4. Membangun Karakter Disiplin
Saat tergabung dalam tim olahraga, anak tentu saja akan dituntut lebih disiplin dalam mengikuti pelatihan secara rutin. Tak hanya itu, biasanya ia juga harus menyesuaikan jadwalnya sehari-hari. Misal, jika ingin mengikuti latihan olahraga, ia harus bangun lebih awal untuk mengerjakan tugas sekolah atau tidak boleh telat mengikuti kelas les. Selain soal waktu, anak biasanya juga harus lebih disiplin dalam menjaga pola hidup sehat. Misal, latihan kardio agar staminanya lebih kuat ketika akan mengikuti pertandingan olahraga, menjaga pola makan sehat agar tidak mudah sakit, dan lain sejenisnya.
Itu tadi beberapa manfaat olahraga dalam membangun karakter anak. Sebagai informasi tambahan, perlu Ibu pahami bahwa manfaat di atas bisa didapat anak dengan mengikuti jenis olahraga tim atau berkelompok ya, Bu. Misalnya, sepak bola, basket, bulu tangkis dan lain sejenisnya. Terlepas dari segala manfaatnya, pastikan anak tetap mengikuti protokol kesehatan saat melakukan olahraga tim.
Selain memperhatikan protokol kesehatan, jangan lupa untuk menjaga asupan nutrisi anak dengan membekalinya makanan sehat dan minuman bergizi tinggi seperti MILO UHT. Hadir dalam kemasan praktis, MILO UHT kaya akan sumber Vitamin B1, B2, B3, B6, Kalsium, dan Fosfor yang membantu mengembalikan energi anak setelah berolahraga.
Semoga tips membangun karakter anak di atas membantu!
Apakah Ibu dan anak sering melakukan kegiatan olahraga bersama? Jika iya, pertahankan kebiasaan sehat ini ya, Bu! Faktanya, olahraga dapat membawa banyak manfaat baik bagi kesehatan dan pertumbuhan fisik serta emosional anak. Namun, pastikan anak melakukan pemanasan sebelum olahraga, ya. Ini sangat penting untuk meminimalkan risiko cedera, sehingga anak bisa mendapatkan manfaat optimal dari olahraga.
Kenapa Penting Melakukan Pemanasan Sebelum Olahraga?
Sebelum bahas lebih lanjut soal gerakannya, penting untuk Ibu mengerti alasan mengapa harus melakukan pemanasan sebelum olahraga. Manfaat pemanasan salah satunya adalah agar tubuh tidak kaget saat melakukan aktivitas fisik. Hal ini dikarenakan sebelum berolahraga, otot tubuh dalam kondisi dingin dan rileks. Nah, ketika melakukan olahraga secara tiba-tiba tanpa pemanasan, tubuh akan rentan mengalami cedera ringan hingga kram. Oleh karena itu, sebaiknya ajak anak melakukan pemanasan sekitar 10-15 menit sebelum melakukan olahraga.
5 Gerakan Pemanasan Sebelum Olahraga
Melakukan gerakan olahraga pun sebaiknya tidak sembarangan, Bu. Jika salah melakukan gerak, tubuh justru akan jadi rentan mengalami cedera. Berikut ini rekomendasi lima gerakan yang dapat diikuti Ibu dan anak:
1. Jalan Santai Selama 30 Menit
Jalan santai atau jogging bisa menjadi salah satu pilihan efektif untuk pemanasan tubuh. Idealnya, sebelum melakukan olahraga, Ibu bisa mengajak anak jalan kaki di sekitar area rumah selama 30 menit. Dengan cara ini, otot tubuh akan jadi lebih rileks, sehingga risiko nyeri otot saat berolahraga berkurang.
2. Peregangan Selama 15 Menit
Jika berencana untuk melakukan olahraga di pekarangan atau di dalam rumah, pilihan gerakan pemanasan yang ideal adalah stretching atau peregangan ringan. Regangkan seluruh bagian anggota tubuh, mulai dari kaki, lengan, pergelangan tangan, hingga bahu. Lakukan berulang selama 15 menit. Fungsi pemanasan sebelum olahraga ini dapat membantu tubuh anak jadi lebih lentur dan tidak mudah cedera, atau mengalami nyeri otot setelah beraktivitas cukup keras.
3. Lari di Tempat Selama 3 Menit
Rekomendasi pemanasan sebelum olahraga selanjutnya adalah lari di tempat. Gerakan pemanasan ini praktis karena bisa dilakukan di mana saja, Bu. Selain itu, Gerakan ini dapat membantu melancarkan aliran darah ke seluruh tubuh, termasuk otot. Jadi, anak dapat terhindar dari risiko nyeri otot setelah berolahraga. Namun, perhatikan durasinya, ya. Jika belum terbiasa sebaiknya lakukan dalam kisaran waktu 3 menit. Bila sudah terbiasa, baru tingkatkan durasi menjadi 5 menit.
4. Jumping Jack Selama 3 Menit
Jumping jack adalah gerakan melompat sambil membuka dan menutup tangan serta kaki secara bersamaan dan berulang-ulang. Ajak anak melakukan gerakan jumping jack selama 3 hingga 5 menit, agar otot tubuh jadi lebih lentur, serta jantung bekerja secara optimal. Jika dilakukan secara teratur, gerakan pemanasan ini juga dapat meningkatkan stamina tubuh lho, Bu!
5. Squat Selama 3 Menit
Pilihan rekomendasi pemanasan sebelum olahraga terakhir adalah melakukan squat. Fungsinya untuk memperkuat otot paha, betis, punggung, bahkan telapak kaki anak. Jika belum terbiasa, sebaiknya lakukan squad tidak lebih dari 3 menit. Namun, jika telah dilakukan secara rutin dan anak mulai terbiasa, durasinya bisa ditingkatkan menjadi 5 menit.
Itu tadi lima gerakan pemanasan sebelum olahraga yang dapat dilakukan anak agar tidak mudah cedera. Nah, setelah melakukan pemanasan dan olahraga, penting juga untuk Ibu mengembalikan energi anak dengan menyiapkan segelas MILO Activ-Go. MILO Activ-Go yang diperkaya Vitamin B2, B3, B6, B12, C, dan D, serta mineral seperti Kalsium, Fosfor, dan Zat Besi dapat membantu mengembalikan energi anak setelah olahraga. Kombinasi malt, susu, dan cokelat dalam MILO Activ-Go juga memberikan rasa yang lezat dan disukai anak.
Semoga informasi di atas membantu ya, Bu!
Tahukah Ibu, tanpa disadari duduk dalam waktu yang lama bisa memengaruhi postur tubuh anak, lho! Ketika berkegiatan di rumah, anak mungkin lebih jarang aktif bergerak. Oleh sebab itu, penting sekali untuk anak rutin melakukan olahraga dan stretching, terutama saat jam istiraha. Berikut ini perbedaan pemanasan dan stretching, serta beberapa manfaat stretching bagi anak-anak:
Perbedaan Pemanasan dan Peregangan (Stretching)
Sebelum bahas lebih jauh soal manfaat olahraga bagi anak-anak, penting untuk Ibu mengerti terlebih dahulu perbedaan pemanasan dan peregangan atau lebih dikenal dengan istilah stretching. Pemanasan adalah gerakan intens yang bertujuan untuk meningkatkan detak jantung. Contohnya seperti lompat di tempat, squat, atau aktivitas fisik lainnya yang sejenis kardio.
Sementara peregangan atau stretching adalah gerakan ringan yang bertujuan untuk merangsang kontraksi otot agar lebih lentur. Seperti merenggangkan engkel, lengan, pergelangan tangan, dan lain sejenisnya. Keduanya memiliki fungsi yang serupa, yaitu meminimalkan risiko cedera dan kram saat olahraga maupun setelah berolahraga. Selain itu, stretching juga bermanfaat untuk anak yang banyak menghabiskan waktunya dengan duduk dan menatap layar handphone, komputer, maupun laptop saat belajar dari rumah.
9 Manfaat Stretching untuk Anak
Selama masa pembelajaran jarak jauh, tentu saja anak dituntut untuk lebih sering duduk dan menatap layar laptop atau komputer. Oleh karena itu penting sekali bagi anak untuk tetap aktif bergerak secara rutin seperti stretching untuk mendapatkan empat manfaat olahraga bagi anak-anak berikut ini:
1. Tubuh Jadi Lebih Fleksibel
Ketika kurang aktif bergerak, tubuh anak biasanya akan jadi lebih kaku atau berkurang kelenturannya. Tanpa disadari hal ini dapat membuat tubuh anak jadi kurang nyaman selama beraktivitas. Oleh karena itu, penting sekali untuk menjaga kelenturan tubuh guna meminimalkan nyeri, kram, hingga tegang otot saat belajar dari rumah dengan melakukan stretching secara teratur.
2. Aliran Darah Lancar
Apakah anak sering mengeluh pegal karena terlalu lama belajar sambil menatap layar? Jika iya, tandanya ia perlu melakukan stretching secara rutin. Hal ini dikarenakan kebiasaan menatap layar laptop, komputer, maupun handphone sambil duduk terlalu lama bisa menghambat peredaran darah dalam tubuh. Hal inilah yang menyebabkan kaki, leher, dan bahu anak mudah pegal dan nyeri setelah belajar jarak jauh dalam periode yang lama.
3. Memperbaiki Postur Tubuh
Terlalu lama duduk dan menatap layar komputer, laptop, atau handphone juga bisa membuat postur tubuh anak jadi bungkuk, karena posisi kepala yang terbiasa menunduk. Tidak hanya membentuk postur tubuh yang kurang proporsional, kebiasaan bungkuk juga dapat membuat otot leher anak jadi lemah, sehingga sering mengalami pegal dan nyeri leher. Nah, untuk mengantisipasinya, lakukan stretching setiap hari secara rutin agar otot tubuh anak dapat tetap bekerja dengan baik.
4. Menghilangkan Stres
Tidak hanya baik bagi kesehatan fisiknya, stretching juga memberikan manfaat olahraga bagi anak-anak lainnya, seperti membantunya menghasilkan hormon endorfin yang berfungsi memberikan rasa senang setelah aktif bergerak. Oleh karena itu, rutin stretching juga dapat membantu anak meminimalkan stres, khususnya selama sekolah jarak jauh seperti saat ini.
5. Meningkatkan Koordinasi dan Keseimbangan
Stretching melibatkan gerakan tubuh yang terkoordinasi dan terkontrol. Manfaat stretching ini membantu meningkatkan keseimbangan dan koordinasi anak, yang penting untuk berbagai aktivitas sehari-hari seperti berjalan, berlari, atau bermain.
6. Mengajarkan Disiplin dan Konsistensi
Melakukan stretching secara rutin mengajarkan anak tentang pentingnya disiplin dan konsistensi dalam menjaga kesehatan dan kesejahteraan tubuh mereka. Manfaat stretching ini adalah kebiasaan baik yang bisa mereka terapkan sepanjang hidup mereka.
7. Meningkatkan Kualitas Tidur
Anak-anak yang melakukan stretching sebelum tidur sering mengalami tidur yang lebih nyenyak dan berkualitas. Hal ini karena otot-otot mereka lebih rileks dan tubuh mereka merasa lebih siap untuk istirahat.
8. Mengurangi Risiko Cedera
Dengan meningkatkan fleksibilitas dan kekuatan otot, stretching membantu mengurangi risiko cedera saat anak berpartisipasi dalam olahraga atau aktivitas fisik lainnya di kemudian hari. Otot yang lebih lentur dan siap akan lebih mudah menanggapi gerakan tubuh dengan aman.
9. Menumbuhkan Kesadaran Tubuh
Melalui stretching, anak-anak belajar lebih memahami tubuh mereka sendiri. Mereka menjadi lebih sadar akan bagaimana tubuh mereka merespons gerakan dan posisi tertentu, yang penting untuk pengembangan kesadaran tubuh yang baik.
Rekomendasi Gerakan Stretching
Bu, ada beberapa rekomendasi gerakan stretching yang sederhana dan praktis, khususnya untuk anak, seperti:
- Peregangan punggung: letakkan tangan di betis, kemudian tarik ke arah dada. Tahan selama 8 detik dan ulangi 9 kali.
- Peregangan bahu dan lengan: berdiri dan ayunkan lengan ke arah depan, kemudian angkat lengan setinggi mungkin dan turunkan. Ulangi selama 1 menit.
- Peregangan leher: buat gerakan putar menggunakan leher dan ulangi sebanyak 3 kali. Kemudian putar balik arah sebanyak 3 kali.
Ternyata ada banyak sekali ya, manfaat stretching bagi anak-anak. Memberikan anak kesempatan untuk melakukan stretching secara teratur adalah investasi dalam kesehatan dan perkembangan mereka. Dengan manfaat seperti peningkatan fleksibilitas, postur yang baik, pengurangan risiko cedera, dan peningkatan keseimbangan, stretching merupakan bagian penting dari gaya hidup sehat anak-anak. Mari kita dorong mereka untuk menjadikan stretching sebagai bagian rutin dalam aktivitas harian mereka!
Agar anak lebih semangat, jangan lupa penuhi kebutuhan energi anak selama belajar dan bergerak aktif dengan MILO kotak dingin yang menyegarkan. Selain praktis, MILO kotak kaya akan Vitamin B2, B3, B6, B12, C, dan D, serta mineral seperti Kalsium dan Fosfor yang dapat membantu penuhi nutrisi anak agar tetap aktif berenergi sepanjang hari.
Semoga informasi ini membantu, ya!
Sebagai orangtua, penting untuk Ibu mencari tahu cara menumbuhkan rasa percaya diri pada anak. Hal ini dikarenakan anak dengan kepercayaan diri yang baik lebih mampu mengendalikan diri dan mudah berkonsentrasi. Nah, salah satu caranya adalah menerapkan gaya hidup sehat. Anak yang memiliki gaya hidup sehat akan memiliki fisik yang kuat sehingga dapat tampil lebih percaya diri. Gaya hidup sehat yang dimaksud adalah pola makan teratur, menjaga kesehatan, mengatur waktu istirahat dan beraktivitas, membiasakan jalan kaki di pagi hari, hingga datang ke sekolah atau sekolah online tepat waktu.
Lantas, bagaimana cara mengatur gaya hidup sehat untuk anak agar kepercayaan dirinya meningkat? Yuk, simak!
1. Bantu Anak Membagi Waktu
Latih anak membagi waktu antara belajar, bermain, dan beristirahat. Menurut para ahli psikologi, idealnya waktu anak belajar di rumah adalah 90 menit hingga 120 menit. Adapun waktu untuk bermain di luar ruangan selama 3 jam dan bermain gadget tidak boleh lebih dari 2 jam.
Cara menumbuhkan rasa percaya diri pada anak ini bisa bantu ia membuat perencanaan jadwal untuk esok hari. Lakukan hal ini secara rutin agar anak merasa lebih bertanggung jawab terhadap apa yang akan mereka lakukan di keesokan harinya. Kedisiplinan menaati waktu antara belajar, bermain, dan beristirahat pun bisa mulai dibiasakan. Untuk itulah, orangtua dan anak harus membangun kesepakatan dalam pembagian waktu tersebut.
2. Ingatkan untuk Bermain dan Bersosialisasi
Para ahli kedokteran dan psikologi menyarankan waktu bermain dan bersosialisasi untuk anak selama 3 jam per hari. Hal ini menjadi sangat penting sebagai cara menumbuhkan rasa percaya diri pada anak, mengingat bermain dapat menstimulasi otak dan mengoptimalkan pertumbuhan. Hal yang terpenting, bermain dan bersosialisasi dapat meningkatkan ikatan emosi dan sosial antara anak dan orangtua, keluarga, hingga teman-teman sebayanya.
Menurut American Academy of Pediatrics (AAP) bermain juga dapat meningkatkan kemampuan anak untuk merencanakan dan mengelola tugas dengan baik, meningkatkan kemampuan berbahasa, berpikir secara logika, dan kemampuan beradaptasi. Dengan begitu, kepercayaan diri anak akan meningkat secara perlahan.
3. Pastikan Anak Tetap Aktif Bergerak
Cara menumbuhkan rasa percaya diri pada anak selanjutnya adalah memastikan ia punya waktu untuk aktif bergerak maupun berolahraga secara rutin. Beraktivitas fisik maupun berolahraga tak hanya membantu fisiknya lebih sehat, tapi juga membuat mood-nya lebih positif. Sebagai rekomendasi, Ibu bisa ajak anak jalan santai di pagi hari, bermain scooter atau sepeda, hingga melakukan permainan tradisional seperti emprak/engklek.
Baca Juga: 5 Manfaat Bela Diri Bagi Pertumbuhan Anak
Selain melakukan cara menumbuhkan rasa percaya diri pada anak di atas, Ibu juga perlu memerhatikan kebutuhan nutrisinya. Oleh karena itu, berikan ia makanan bergizi seimbang dan lengkapi kebutuhan nutrisinya dengan MILO 3in1 setiap hari.
MILO 3in1 dengan malt, susu, dan cokelat yang lezat diperkaya Vitamin B2, B3, B6, B12, C, dan D, serta Kalsium, Fosfor, dan Zat Besi untuk bantu anak tetap berenergi sepanjang hari. Dengan kombinasi pemenuhan nutrisi optimal dan gaya hidup yang sehat, anak diharapkan bisa tumbuh menjadi pribadi yang aktif dan percaya diri!
Tahun ini, anak kembali menjalani Ramadan dengan melakukan hampir sebagian besar aktivitas di rumah saja. Meski begitu, anak tetap aktif bergerak selama puasa, kok. Kira-kira adakah olahraga di rumah untuk anak yang bisa dilakukan selama puasa? Kali ini, sebagai inspirasi, Ibu bisa mengajak anak tetap aktif bergerak di rumah tanpa menggunakan alat. Inspirasi olahraga ini cocok banget dilakukan di sore hari sambil menunggu waktu berbuka puasa.
1. Jumping Jacks
Inspirasi olahraga di rumah untuk anak yang super mudah dan praktis adalah jumping jacks. Gerakan jumping jacks sederhana. Anak cukup sambil membuka dan menutup tangan serta kakinya dengan tempo cepat. Meski terkesan sederhana, olahraga ini memberikan manfaat pada seluruh tubuh, khususnya dalam meningkatkan kesehatan jantung, paru-paru, dan otot anak secara bersamaan. Supaya mendapat manfaat optimal, pastikan Ibu dan anak melakukan pemanasan terlebih dahulu. Selain itu, sebaiknya tetap menggunakan sepatu untuk meminimalkan cedera.
2. Burpee
Apakah Ibu pernah olahraga Burpee sebelumnya? Burpee adalah gerakan sederhana yang bisa dilakukan untuk melatih kebugaran agar anak tidak mudah lelah dan memiliki stamina kuat. Gerakan burpee pada dasarnya sederhana. Anak cukup melakukan gerak jongkok (squat), letakkan kedua tangan di depan dan tendang kedua kaki ke belakang sehingga membentuk pose push up, kembali squat, dan berdiri sambil loncat. Burpee yang dilakukan secara rutin dapat menguatkan otot lengan dan paha, serta menjaga kesehatan jantung anak.
Gerakan burpee bisa dilakukan dengan cepat dan diulang beberapa kali. Tapi, jika anak belum terbiasa, tidak perlu terburu-buru dan lakukan dalam tempo pelan saja, ya. Misalnya, setelah jongkok, letakkan kedua tangan di depan dan julurkan kaki satu persatu ke belakang, lalu kembali jongkok, dan berdiri sambil meloncat. Setelah terbiasa, baru lakukan dengan tempo yang lebih cepat.
3. Jalan Santai
Apa yang biasanya Ibu dan keluarga lakukan saat ngabuburit sembari menunggu buka puasa? Daripada bingung, ajak keluarga untuk jalan santai. Selain bisa dilakukan di luar rumah, jalan santai juga bisa dilakukan di teras, di halaman, bahkan di dalam rumah. Misalnya, jika ingin melakukan jalan santai di rumah saja, cukup buat rute dari melewati berbagai ruangan dari bagian paling belakang rumah ke bagian paling depan. Ulangi selama beberapa putaran atau jika ingin lebih seru, Ibu bisa sisipkan beberapa hadiah kecil di sudut-sudut rumah. Misal voucher menu makanan kesukaan anak yang bisa Ibu siapkan besok, atau makanan ringan. Selain menyenangkan, olahraga jalan santai juga dapat bantu menjaga stamina dan imun anak selama Ramadan.
4. Menari
Olahraga di rumah untuk anak yang menyenangkan adalah menari. Misal, Ibu bisa putarkan video tutorial menari dari grup musik atau idola kesukaannya, kemudian mengikuti instruksinya hingga gerakannya lancar. Agar anak lebih semangat, Ibu bisa menemaninya mengikuti gerakan pada video yang Ibu putarkan. Selain menyenangkan dan bisa jadi kegiatan ngabuburit yang seru, menari juga dapat meningkatkan mood dan menguatkan otot pada tubuh anak.
Itu tadi empat rekomendasi olahraga di rumah untuk anak yang dapat dilakukan tanpa alat. Praktis dan menyenangkan bukan, Bu? Diingatkan lagi, sebaiknya ajak anak melakukan olahraga di atas mendekati waktu buka puasa, ya. Dengan begitu, setelah mengeluarkan keringat, tubuh dapat dihidrasi dengan asupan makanan dan minuman bergizi seperti MILO UHT. MILO UHT adalah minuman cokelat siap minum yang mengandung nutrisi lengkap seperti Vitamin B2, B3, B6, B12, dan D, serta Kalsium, Fosfor, dan Zat Besi untuk membantu mengembalikan energi anak setelah beraktivitas fisik dan berpuasa seharian. Semangat terus berolahraga dan bergerak aktif!
Kegiatan olahraga saat pandemi masih terus berlangsung dan perlu jadi kegiatan wajib yang rutin Ibu jadwalkan bersama anak dan anggota keluarga yang lain. Hal ini penting dilakukan agar seluruh anggota keluarga tetap dalam keadaan sehat sekalipun berkegiatan di rumah saja. Olahraga bisa menjadi ajang melampiaskan energi positif anak. Tak perlu keluar rumah jauh-jauh, bahkan di halaman rumah saja Ibu dan anggota keluarga lain tetap bisa berolahraga. Berikut ini rekomendasi olahraga yang bisa dilakukan di rumah saja.
1. Stretching
Biasanya stretching dilakukan sebelum melakukan latihan fisik. Meski begitu, Ibu dan anak tetap bisa melakukan stretching di rumah dengan gerakan yang sederhana agar tubuh tetap fit dan tidak kaku.
Selain menjaga kebugaran tubuh, melakukan stretching secara rutin bisa meningkatkan sirkulasi darah ke otot, menjaga fleksibilitas tubuh, serta memperbaiki postur tubuh. Bila Ibu dan keluarga stres bekerja dan sekolah online dari rumah, stretching juga bisa mejadi pilihan untuk membuat tubuh lebih rileks.
Baca Juga : Ini Alasan Olahraga Dirumah Untuk Anak Bantu Dia Jadi Pemberani
2. Aerobik
Ajak seluruh anggota keluarga untuk melakukan aerobik atau kardio. Tak perlu lama, waktu yang dibutuhkan hanya 30 menit per hari. Tapi, lakukan secara rutin ya, Bu.
Dengan rutin melakukan olahraga aerobik atau kardio, Ibu bisa meningkatkan imunitas diri dan anggota keluarga lainnya. Selain itu juga, aerobik atau kardio dapat membantu mengendalikan berat badan.
3. Basket 3on3
Olahraga basket 3on3 pas banget dilakukan di lingkungan keluarga. Bagi anggota keluarga ke dalam 2 tim dengan masing-masing tim berjumlah 3 orang. Sekalipun olahraga basket 3on3 ini hanya berlangsung dalam satu babak dengan waktu perbandingan hanya 10 menit, seluruh tubuh anak dan anggota keluarga lainnya bergerak aktif, Bu. Selain itu, olahraga satu ini juga tak memerlukan ruang luas. Ibu dan keluarga bisa melakukannya di halaman depan atau belakang rumah.
4. Bulu Tangkis
Bila ingin melakukan olahraga yang sedikit lebih menguras tenaga dan keringat, Ibu bisa mengajak anak melakukan olahraga bulu tangkis. Tak perlu jauh-jauh ke lapangan bulu tangkis atau badminton. Ibu dan keluarga bisa bermain bulu tangkis di halaman rumah. Selain membantu Sang Juara bergerak aktif, olahraga satu ini juga dapat membantu meningkatkan fungsi kognitif otak anak dan menguatkan otot serta persendiannya.
5. Lari Pagi atau Bersepeda
Gak ada salahnya sesekali menghirup udara segar selama pandemi. Yuk, ajak anak dan keluarga untuk lari pagi atau bersepeda di sekitar lingkungan rumah saja. Tapi, tetap patuhi protokol kesehatan selama berolahraga di luar, ya.
Perhatikan 4 Hal Ini Ketika Olahraga Saat Pandemi
Olahraga memang penting demi menjaga kebugaran tubuh dan meningkatkan imunitas tubuh. Apalagi, di tengah pandemi seperti sekarang imun yang kuat sangat penting guna melindungi diri dari berbagai penyakit. Bila Ibu berencana untuk mengajak anak untuk olahraga di sekitar lingkungan rumah, harap perhatikan beberapa hal di bawah ini.
1. Cari Tahu Fasilitas yang Buka & Keramaiannya
Misalnya, taman sekitar rumah mana yang masih diperbolehkan untuk didatangi. Selain itu, cek juga kemungkinan keramaian di tempat tersebut. Kapan sekiranya tempat tersebut sepi atau sedikit pengunjung agar Ibu, anak, dan anggota keluarga yang lain merasa aman berolahraga.
2. Selalu Memakai Masker dan Bawa Hand Sanitizer
Masker dan hand sanitizer sudah menjadi hal wajib ketika ingin beraktivitas di luar rumah. Selain yang dipakai, siapkan juga beberapa masker cadangan agar bisa berganti masker apabila yang dipakai kotor.
3. Jaga Jarak Sekalipun dengan Keluarga
Saat melakukan olahraga lari, jalan santai atau bersepeda, buatlah jarak dengan orang lain. Sekalipun dengan anggota keluarga sendiri, Ibu tetap harus mengingatkan mereka untuk selalu menjaga jarak. Selain itu, sebisa mungkin ingatkan anak untuk tidak bertukar alat olahraga, seperti sepeda, raket, dan lain sebagainya.
4. Bawa Bekal Air Minum dari Rumah
Demi mengurangi transaksi dan komunikasi dengan orang luar, Ibu juga bisa menyiapkan bekal untuk dibawa saat anak berolahraga. Misalnya, membawa air putih agar anak tetap sehat.
Tapi, biasanya setelah beraktivitas fisik, anak cenderung menginginkan minuman dingin. Untuk itu, jangan lupa membawa MILO UHT, ya. Sebelum melakukan olahraga saat pandemi, Ibu bisa menyimpan MILO UHT di kulkas agar setelah anak berolahraga minuman cokelatnya sudah dalam keadaan dingin.
Mengapa harus mengonsumsi MILO UHT setelah anak selesai beraktivitas fisik? Menurut para peneliti di McMaster University, Inggris, minuman yang kaya akan kalsium seperti MILO UHT dapat lebih cepat mengisi kembali kebutuhan cairan dan energi tubuh setelah selesai berolahraga. Selain itu, ekstrak malt yang terkandung di dalam MILO UHT mampu memberikan sumber energi dan vitamin bagi tubuh. Selain itu, MILO UHT juga kaya akan kalsium, fosfor, dan zat besi yang dibutuhkan tubuh setelah berolahraga.
Meski anak masih bersekolah secara daring, Ibu tetap perlu memperhatikan sarapan sehat untuk anak sekolah. dr. William Sears, dokter anak asal California, Amerika Serikat menyatakan bahwa anak yang rajin sarapan pagi akan lebih fokus dalam belajar daripada anak yang melewatkan sarapan pagi. Hal ini disebabkan energi yang berasal dari asupan karbohidrat bisa membuat anak lebih aktif dalam berdiskusi, menangani suatu persoalan yang diberikan guru, hingga mendapatkan nilai yang lebih baik. Lalu, sarapan seperti apa yang sebaiknya diberikan kepada anak? Berikut ini kreasi menu sarapan yang bisa Ibu buat beserta kandungan nutrisinya.
Baca Juga : 3 Alasan Anak Harus Sarapan Saat Mau Ujian
1. Bubur Ayam
Saat cuaca dingin dan hujan turun, Ibu bisa membuat sarapan sehat untuk anak sekolah seperti bubur ayam agar tubuhnya tetap terasa hangat di pagi hari. Ibu memerlukan beras putih yang sudah dicuci bersih, kaldu ayam, garam, dan telur ayam yang sudah direbus untuk memasak bubur ayam dengan topping lengkap. Untuk cara membuatnya, cek di sini, ya!
Setelah itu, jangan ketinggalan untuk melengkapi sarapan anak dengan MILO 3in1. Memangnya ada bedanya sarapan dengan dilengkapi MILO dan tidak? Yuk, cek kandungan nutrisinya!
Kandungan Nutrisi | Sarapan Dilengkapi MILO | Sarapan tanpa MILO |
Energi | 33% | 25% |
Protein | 48% | 38% |
Zat Besi | 65% | 31.9% |
Vitamin D | 36% | 2.67% |
Vitamin B1 | 58% | 33.4% |
Vitamin B2 | 80.9% | 31.9% |
Vitamin B3 | 103.5% | 57.3% |
Vitamin B5 | 52% | 24.5% |
2. Nasi Goreng
Ibu juga bisa berkreasi dengan nasi sebagai sarapan sehat untuk anak sekolah. Pasalnya, ada juga anak yang merasa belum makan kalau belum memakan nasi. Kreasi pertama dengan nasi adalah memasak nasi goreng. Selain mudah dibuat, bahannya pun mudah ditemukan di dapur. Ibu bisa mengintip resepnya di sini.
Namun, jangan lupa untuk melengkapi sarapan anak dengan MILO 3in1. Berikut ini adalah nutrisi yang akan didapatkan anak bila sarapan nasi goreng dilengkapi MILO 3in1 dan yang tidak.
Kandungan Nutrisi | Sarapan Dilengkapi MILO | Sarapan tanpa MILO |
Energi | 34% | 25% |
Protein | 79% | 70% |
Zat Besi | 89% | 55.2% |
Vitamin D | 33% | 0% |
Vitamin B1 | 45% | 20.3% |
Vitamin B2 | 67.8% | 18.8% |
Vitamin B3 | 77.3% | 31.1% |
Vitamin B5 | 59.3% | 32.2% |
Vitamin C | 75% | 33% |
3. Nasi Kuning
Kreasi sarapan sehat untuk anak sekolah berbahan nasi lainnya yang bisa dicoba di rumah adalah nasi kuning. Ibu hanya perlu menyiapkan 500 gram nasi putih, 50 gram santan, kunyit dan jahe 1 ruas. Siapkan pula 2 siung bawang putih dan 3 siung bawang merah. Selain itu, siapkan juga garam, 1 batang serai dan 2 lembar daun salam. Bagaimana cara membuatnya? Ibu bisa cek resep lengkapnya di sini.
Untuk melengkapi sarapannya, Ibu bisa menyiapkan MILO yang disajikan dengan es batu agar terasa lebih segar. Penting untuk menyiapkan MILO untuk melengkapi sarapan anak, lho. Berikut ini adalah perbedaan sarapan nasi kuning yang dilengkapi MILO dan yang tidak.
Kandungan Nutrisi | Sarapan Dilengkapi MILO | Sarapan tanpa MILO |
Energi | 27% | 19% |
Protein | 29% | 19% |
Zat Besi | 50% | 16.2% |
Vitamin D | 37% | 3.28% |
Vitamin B1 | 46% | 21.1% |
Vitamin B2 | 63.4% | 14.4% |
Vitamin B3 | 83.2% | 37% |
Vitamin B5 | 46.7% | 18.8% |
4. French Toast
Roti juga bisa menjadi pilihan sajian sarapan sehat untuk anak sekolah, lho. Ibu bisa membuat French toast sehat dengan bahan roti tawar gandum, telur ayam, margarin, kayu manis bubuk, dan susu full cream. Intip cara membuatnya di sini, ya.
Untuk melengkapi sarapan anak, jangan lupa menyajikan segelas MILO. Berikut ini nutrisi yang terkandung saat anak menyantap French toast dengan dilengkapi MILO dan tanpa MILO.
Kandungan Nutrisi | Sarapan Dilengkapi MILO | Sarapan tanpa MILO |
Energi | 25% | 17% |
Protein | 39% | 29% |
Zat Besi | 69% | 36.1% |
Vitamin D | 44% | 10.2% |
Vitamin B1 | 57% | 32.6% |
Vitamin B2 | 80.5% | 31.5% |
Vitamin B3 | 73.7% | 27.5% |
Vitamin B5 | 47.5% | 19.7% |
Vitamin C | 51% | 8% |
5. MILO Balls
Bola-bola sereal juga bisa menjadi salah satu ide kreasi sarapan sehat untuk anak sekolah. Saat anak bosan bersantap sarapan dengan makanan berat, MILO Balls bisa menjadi pilihan Ibu. Agar nutrisi yang didapatkan anak lebih maksimal jangan lupa tambahkan beberapa buah-buahan seperti stroberi atau apel di atasnya.
Saat menyiapkan MILO Balls, jangan lupa pakai MILO 3in1, ya. Memangnya ada bedanya sarapan sereal dengan MILO dan tanpa MILO? Ibu bisa memeriksanya langsung di tabel kandungan nutrisi ini.
Kandungan Nutrisi | Sarapan Dilengkapi MILO | Sarapan tanpa MILO |
Energi | 27% | 19% |
Protein | 29% | 20% |
Zat Besi | 104% | 70.6% |
Vitamin D | 52% | 18.33% |
Vitamin B1 | 29.3% | 4.9% |
Vitamin B2 | 134.5% | 85.5% |
Vitamin B3 | 132.4% | 86.2% |
Vitamin B5 | 45.1% | 32.8% |
Vitamin C | 64% | 22% |
6. Sandwich
Kreasi sarapan sehat yang praktis terakhir adalah sandwich atau roti lapis sangat cocok untuk dimakan anak di pagi hari bersama MILO. Sarapan sandwich termasuk praktis karena cara membuatnya mudah dan makannya pun tidak repot. Ibu bisa mengecek resepnya di sini.
Selain itu, tanyakan kepada anak terlebih dahulu ingin sarapan dilengkapi MILO hangat atau dingin. Kenapa harus sarapan dilengkapi MILO? Tentunya demi melengkapi kebutuhan nutrisi anak, Bu. Bagaimana perbedaaanya? Cek table di bawah, yuk!
Kandungan Nutrisi | Sarapan Dilengkapi MILO | Sarapan tanpa MILO |
Energi | 27% | 19% |
Protein | 43% | 33% |
Zat Besi | 61% | 28.1% |
Vitamin D | 37% | 3.28% |
Vitamin B1 | 65% | 40.5% |
Vitamin B2 | 69.8% | 20.8% |
Vitamin B3 | 73.6% | 27.4% |
Vitamin B5 | 39.4% | 11.1% |
Vitamin C | 67% | 24% |
Pentingnya Sarapan Sehat untuk Anak Sekolah Dilengkapi MILO
Anak membutuhkan asupan gizi yang seimbang untuk meningkatkan imunitas tubuh dan membantunya tetap berenergi. Asupan gizi yang dimaksud seperti vitamin A, vitamin B2, B3, B6, B12, vitamin D, vitamin C, fosfor, kalsium, dan zat besi. Setiap gelas MILO mengandung nutrisi tersebut serta kebaikan alami yang berasal dari susu, ekstrak malt, dan cokelat untuk mendukung Sang Juara tetap berenergi untuk belajar dan beraktivitas.
Ibu bisa perhatikan kembali perbedaan saat anak mengonsumsi MILO saat sarapan dan yang tidak mengonsumsi MILO saat sarapan. Perbedaannya jauh berbeda bukan? Mulai kini, segera siapkan MILO di rumah untuk menemani santap sarapan Sang Juara, ya.
Selama situasi seperti saat ini, aktivitas kumpul-kumpul bersama teman tidak direkomendasikan. Oleh karena itu, jenis olahraga yang bisa mulai dicoba anak pun jadi ikut berkurang. Nah, untungnya masih banyak jenis olahraga anak yang bisa ditekuni secara individual bahkan bisa dilakukan di rumah. Salah satunya bela diri.
Manfaat Olahraga Bela Diri untuk Anak
Selain memiliki banyak manfaat bagi kesehatan dan pertumbuhan fisik anak, jenis olahraga bela diri juga bermanfaat bagi psikis anak. Berikut ini lima manfaatnya, Bu.
1. Tubuhnya Lebih Kuat
Ketika melakukan gerakan bela diri, tubuh anak akan aktif bergerak sehingga detak jantung pun akan ikut meningkat. Oleh karena itu, jika olahraga anak ini dilakukan secara rutin, maka dapat membantu menjaga kesehatan jantungnya. Ini sangatlah penting, mengingat jantung berperan dalam mengalirkan darah ke seluruh tubuh. Dengan begitu, anak bisa tumbuh jadi lebih kuat.
2. Bantu Anak Lebih Disiplin
Ketika berolahraga di rumah, anak belajar untuk lebih disiplin terhadap waktu dan mengikuti peraturan yang ada. Misal, meski olahraga bela diri di rumah, anak tetap diharuskan untuk menggunakan seragam, fokus pada pelatihan tanpa terganggu dengan kegiatan di sekitar rumah, hingga yang paling penting adalah disiplin waktu. Tanpa disadari, anak sedang belajar untuk lebih disiplin dan komitmen terhadap suatu hal.
3. Melatih Anak Lebih Berani
Olahraga anak seperti bela diri merupakan jenis aktivitas fisik yang penuh tantangan. Anak akan dihadapkan dengan tantangan baru setiap latihannya, seperti belajar gerakan yang sebelumnya asing hingga berani mengutarakan pendapatnya. Ini dikarenakan sebelum atau setelah latihan, pelatih biasanya akan mengajak Sang Juara untuk bertukar pikiran soal tantangan dan pencapaian seperti apa yang akan diraih selanjutnya.
4. Menghilangkan Stres
Ketika olahraga, tubuh anak akan mengeluarkan endorfin atau hormon kebahagiaan yang dapat membuatnya memiliki energi positif dan lebih semangat. Selain itu, gerakan dalam bela diri juga lekat dengan aktivitas fisik seperti melompat hingga berlari. Oleh karena itu, tanpa disadari jenis olahraga anak ini dapat membantu menyalurkan emosi anak dengan baik. Sehingga setelahnya ia akan merasa lebih lega dan secara emosional pun lebih stabil.
5. Bisa Dilakukan di Rumah
Selama masa tidak menentu seperti saat ini, rasanya cukup sulit untuk mencari jenis olahraga anak yang bisa dilakukan sendiri di rumah. Mengingat, anak tidak dianjurkan untuk berolahraga berkerumunan di luar rumah. Nah, bela diri bisa menjadi pilihan yang tepat karena bisa dilakukan sendiri tanpa perlu lawan main, serta membutuhkan peralatan dan tempat latihan yang fleksibel. Saat latihan, anak hanya membutuhkan matras atau karpet yoga, sehingga ideal dilakukan di halaman rumah.
Kapan Idealnya Anak Bisa Mulai Belajar Bela Diri?
Jenis olahraga bela diri dapat diikuti anak sejak ia berusia 6 tahun. Alasannya, pada usia tersebut, anak sudah bisa mengikuti instruksi dengan baik dan mengerti pentingnya disiplin dalam berolahraga. Tentu saja level gerakan saat latihan akan disesuaikan dengan usianya ya, Bu. Meski begitu, kembali lagi harus disesuaikan dengan karakter tiap anak. Artinya, jangan paksakan jika ia tidak menyukai jenis olahraga ini, melainkan cari tahu aktivitas fisik lainnya yang digemari anak.
Apakah Boleh Anak Belajar Bela Diri di Rumah?
Tentu saja boleh, Bu. Tapi sebaiknya tetap mendatangkan pelatih ke rumah. Bisa juga belajar dari orangtua atau keluarga yang menguasai teknik dasar bela diri, mengingat gerakan bela diri cukup kompleks dan berkaitan dengan fleksibilitas tubuh anak. Jika tidak dilakukan dengan benar dan tanpa pengawasan ahli, anak beresiko cedera seperti terkilir.
Baca Juga: Yuk, Ajak Anak Olahraga Virtual Bersama Milo!
Sekarang Ibu jadi lebih tahu manfaat olahraga anak bela diri bagi kesehatan fisik dan mentalnya, bukan? Nah, selain mengajak anak aktif olahraga, pastikan Ibu bekali Sang Juara dengan MILO 3in1 agar ia terus benergi untuk raih lebih. MILO 3in1 dengan ekstrak malt, susu, dan rasa yang lezat diperkaya Vitamin B Kompleks serta Zat Besi yang dapat membantu mengembalikan energi setelah berolahraga bela diri.
Situasi yang belum juga berubah sejak berbulan-bulan lalu mungkin telah membantu anak belajar beradaptasi. Salah satu adaptasi yang mungkin Sang Juara lakukan adalah memiliki kebiasaan baru, yaitu olahraga di rumah, baik sendiri maupun bersama keluarga. Nah, meskipun ia belum ikut klub, ekskul, atau aktivitas olahraga di luar rumah bersama teman-temannya, olahraga di rumah juga turut membangun karakter anak lho, Bu!
1. Memiliki Jiwa Kompetitif
Meski selama masa seperti ini anak tidak sering berkompetisi langsung, tapi ia bisa melihat perkembangan teman-teman, atlet, atau bahkan influencer di bidang olahraga favoritnya melalui media sosial. Nah, tanpa disadari ini dapat menumbuhkan jiwa kompetitif anak agar terdorong untuk berusaha lebih baik lagi dari waktu ke waktu.
2. Peduli Kesehatan
Ini dikarenakan ketika menggemari suatu jenis olahraga tertentu, kebanyakan anak akan mencari tahu secara detail manfaat olahraga tersebut terhadap tubuhnya. Hal inilah yang akhirnya dapat membangun karakter anak jadi lebih peduli terhadap kesehatannya dan tidak keberatan untuk tetap aktif meski di rumah saja.
3. Belajar Disiplin
Ketika anak menyukai olahraga tertentu, ia akan menyempatkan waktu untuk melakukannya. Oleh karena itu, ia dituntut untuk lebih disiplin dalam mengatur waktunya. Misal, bangun lebih pagi agar bisa menyempatkan diri olahraga sebelum memulai aktivitas sekolah. Ketika anak mulai disiplin untuk olahraga di rumah, Ibu bisa menunjukkan dukungan, seperti ikut bangun pagi dan menyiapkan sarapan anak. Ibu juga bisa ikut olahraga bersama.
4. Mengontrol Emosi
Bu, ketika berolahraga, tubuh anak akan mengeluarkan endorfin atau hormon bahagia yang dapat meningkatkan suasana hatinya sehingga membangun karakter anak menjadi lebih tenang dan senang. Nah, karakter ini sangat penting untuk dimiliki setiap anak, khususnya selama waktu-waktu ini yang mengharuskannya lebih banyak di rumah, sehingga tak jarang ia jadi lebih mudah stres. Oleh karena itu, dengan rutin berolahraga di rumah, emosi anak dapat lebih stabil dan tenang.
Baca Juga: Ini Alasan Olahraga Dirumah Untuk Anak Bantu Dia Jadi Pemberani
5. Lebih Percaya Diri
Bu, ketika menghabiskan waktu terlalu lama di dalam rumah, anak rentan terserang cabin fever. Cabin fever adalah kondisi dimana anak merasa sedih dan tidak percaya diri karena terisolasi dari lingkungan sekitarnya. Nah, olahraga di rumah bisa membantunya mengatasi masalah tersebut dan membangun karakter anak agar jadi lebih percaya diri. Selain itu, ketika ia mampu disiplin dan menyelesaikan olahraganya di rumah, tanpa disadari ini bisa membuatnya jadi lebih percaya diri, Bu!
6. Lebih Fokus
Selama melakukan pembelajaran online, konsentrasi anak mungkin lebih mudah terganggu oleh media sosial atau lingkungan di sekitarnya. Oleh karena itu, dengan membiasakan anak olahraga di rumah, ia juga akan belajar lebih fokus. Hal ini dikarenakan ketika olahraga ia dituntut untuk fokus mengatur pernafasan dan gerakan tubuhnya. Hal inilah yang akhirnya akan membangun karakter anak agar lebih fokus dan tidak mudah terganggu konsentrasinya.
Itu tadi penjelasan soal mengapa olahraga di rumah bisa bantu Ibu membangun karakter Sang Juara. Selain mengajak anak rutin olahraga di rumah, jangan lupa isi energi anak dengan segelas MILO Activ-Go setelah berolahraga atau sebagai pelengkap sarapan paginya agar lebih semangat beraktivitas untuk raih lebih. MILO Activ-Go mengandung kebaikan dari ekstrak malt, cokelat, dan susu, serta diperkaya Vitamin B Kompleks untuk bantu mengisi kembali energi Sang Juara agar bisa raih lebih!
Seperti yang kita ketahui, aktif bergerak menjadi salah satu cara untuk Sang Juara mendapatkan tubuh sehat dan kuat. Sebelum mulai olahraga, ada satu hal yang tidak boleh terlupakan, yaitu pemanasan. Manfaat pemanasan sebelum olahraga untuk mempersiapkan tubuh sebelum mulai melakukan aktivitas fisik dan menghindari risiko cedera. Pemanasan merupakan gerakan yang membantu mempersiapkan seseorang menghadapi tantangan saat berolahraga.
Pemasanan juga berhubungan dengan sistem jantung dan pembuluh darah. Aktivitas ini membuat detak jantung dan aliran darah meningkat sehingga aliran darah ke oksigen lebih banyak jumlahnya. Pemanasan juga mengaktifkan dan memperkuat hubungan antara saraf dan otot, sehingga meningkatkan efisiensi gerakan.
Manfaat Pemanasan Sebelum Anak Berolahraga
Sebelum memulai olahraga, tubuh kita seperti mesin yang perlu "dipanaskan" agar siap beraktivitas. Nah, pemanasan sebelum olahraga berfungsi untuk meningkatkan suhu otot, memperlancar aliran darah, dan mempersiapkan tubuh secara mental maupun fisik. Tanpa pemanasan yang cukup, tubuh akan lebih rentan terhadap cedera, seperti otot tegang atau nyeri.
Bagi Ibu yang memiliki anak yang aktif, pemanasan adalah kegiatan menyenangkan yang bisa dilakukan bersama. Selain memperkuat hubungan dengan si kecil, aktivitas ini juga memberikan pengenalan pada pentingnya rutinitas olahraga yang sehat. Ingat ya, Ibu, memulai pemanasan tidak perlu memakan waktu lama—hanya 5-10 menit sudah cukup untuk tubuh merasa siap berolahraga!
Manfaat pemanasan yang utama adalah mempersiapkan tubuh untuk melakukan aktivitas olahraga sehingga kita terhindar dari resiko cedera. Selain itu, ada beberapa manfaat lainnya yang bisa Sang Juara dapatkan. Apa saja itu? Yuk, cari tahu!
1. Bantu Anak Lebih Menikmati Olahraganya
Manfaat pemanasan sebelum olahraga dapat membantu sendi dalam tubuh anak lebih leluasa bergerak. Sebab, beberapa gerakan pemanasan olahraga mengajak anak meregangkan otot dan menahan satu posisi dalam beberapa waktu. Ada juga beberapa gerakannya dilakukan berulang. Hal inilah yang akhirnya dapat membuat sendi tubuh anak leluasa, sehingga ia bisa berolahraga dengan nyaman dan performa aktivitas fisiknya pun dapat lebih maksimal.
2. Mengurangi Risiko Cedera
Perlu Ibu ketahui, bahwa cedera saat berolahraga umumnya terjadi akibat kram otot atau terkilir. Nah, risiko tersebut sebenarnya bisa dikurangi dengan melakukan pemanasan. Hal ini dikarenakan gerakan pemanasan dapat mengoptimalkan elastisitas otot sehingga lebih rileks. Selain itu, manfaat pemanasan sebelum olahraga juga dapat meningkatkan aliran darah ke otot guna mengurangi rasa nyeri otot setelah berolahraga.
3. Memperbaiki Postur Tubuh
Tujuan utama dari pemanasan adalah mencegah ketidakseimbangan otot yang pada akhirnya dapat mengganggu aktivitas fisik anak. Namun, terlepas dari itu, peregangan secara rutin dapat memberikan manfaat yang baik bagi postur tubuh. Bahkan beberapa riset kesehatan menyebutkan bahwa pemanasan sebelum olahraga, dapat membantu memperbaiki postur tubuh anak, lho.
4. Mengurangi Risiko Nyeri Setelah Berolahraga
Setelah berolahraga, umumnya otot dalam tubuh akan terasa nyeri sehingga anak kesulitan untuk beraktivitas setelahnya. Nah, risiko ini dapat diminimalkan dengan melakukan peregangan sebelum olahraga. Mengapa begitu? Karena peregangan dapat meningkatkan kinerja sirkulasi darah secara optimal ke otot dan sendi. Hal ini nanti akan membantu pemulihan fisik anak setelah olahraga lebih cepat. Jadi, anak tidak perlu khawatir akan nyeri otot berlebihan setelah melakukan aktivitas fisik.
5. Meningkatkan Fleksibilitas Tubuh
Fleksibilitas tubuh penting dimiliki Sang Juara untuk mengurangi risiko terjadinya cedera atau rasa nyeri pada area-area tubuh tertentu, seperti sakit punggung. Jadi, bukan berarti hanya jenis olahraga seperti yoga saja yang membutuhkan latihan fleksibilitas, tapi juga hampir semua jenis olahraga lainnya. Nah, fungsi pemanasan bisa bantu meningkatkan fleksibilitas tubuh yang dibutuhkan. Namun butuh proses dan harus dilakukan secara konsisten ya.
6. Melepas stres
Selain bermanfaat bagi kesehatan fisik, tujuan pemanasan sebelum olahraga juga bisa menjadi kegiatan untuk melepas stres. Sebab, ketika mengalami stres, otot dalam tubuh akan menjadi tegang - biasanya pada area leher dan pundak. Untuk itu, Ibu bisa ajak anak melakukan pemanasan untuk merelaksasi otot-otot tubuh dan membantu mengurangi stres.
Tips Melakukan Pemanasan Sebelum Berolahraga
Pemanasan memang terlihat mudah namun masih banyak orang yang keliru saat melakukannya. Pemanasan harus dilakukan dengan benar untuk mencegah cedera dan membuat aktivitas fisik yang dilakukan Si Kecil lebih efektif. Nah, agar Sang Juara tidak keliru saat melakukan pemanasan sebelum berolahraga, berikut teknik yang harus diperhatikan:
- Secara umum, pemanasan harus dilakukan dengan memusatkan perhatian terlebih dahulu pada kelompok otot besar, seperti paha belakang. Kemudian Ibu bisa meminta Si Kecil melakukan latihan yang lebih spesifik untuk olahraga atau aktivitas fisik yang akan dilakukan.
- Pemanasan sebaiknya dilakukan minimal 10 menit atau lebih sebelum memulai rutinitas olahraga apa pun untuk mengurangi kemungkinan cedera. Jika pemanasan terlalu singkat, maka aliran darah ke otot tidak mencukupi sehingga menyulitkannya untuk menangani kekuatan peregangan, tarikan, dan kontraksi yang diperlukan selama berolahraga.
- Lakukan gerakan pemanasan dengan perlahan lalu tingkatkan kecepatan atau intensitas.
- Setelah membuat otot tubuh hangat, luangkan beberapa menit untuk melakukan peregangan. Karena tujuan pemanasan Anda adalah untuk meningkatkan detak jantung dan membuat kita siap untuk latihan yang lebih intens, pilihlah peregangan yang dapat dilakukan sambil berdiri.
Contoh Gerakan Pemanasan yang Bisa Dilakukan Bersama Anak
Menjadikan pemanasan sebelum olahraga sebagai ritual bersama cukup mudah, Ibu. Berikut beberapa gerak pemanasan yang sederhana dan menyenangkan, bahkan bisa dilakukan di rumah:
Gerakan Lompat-lompat
Ajak anak melakukan jumping jack selama 30 detik. Gerakan ini tidak hanya meningkatkan detak jantung, tetapi juga membuat tubuh lebih lentur dan bersemangat.
Peregangan Dinamis
Gerakan seperti mengayunkan lengan atau kaki secara perlahan sangat cocok untuk anak. Gerakan ini membantu otot dan sendi menjadi fleksibel, terutama jika Ibu atau si kecil sedang bersiap untuk pemanasan sebelum lari.
Squat
Squat ringan dengan tempo lambat hingga cepat bisa menjadi pemanasan sebelum olahraga yang baik untuk memperkuat otot kaki. Anak-anak biasanya menikmati gerakan ini karena bisa menjadi tantangan untuk mereka.
Dengan melakukan gerakan pemanasan bersama, Ibu tidak hanya mengajarkan anak gerak pemanasan yang benar, tetapi juga mendorong mereka untuk aktif bergerak sambil bersenang-senang!
Itu tadi enam manfaat pemanasan sebelum olahraga. Ternyata banyak sekali ya Bu manfaatnya, baik secara fisik maupun mental untuk Sang Juara. Selain melakukan pemanasan, pastikan Ibu juga mengembalikan energi anak setelah berolahraga dengan MILO Less Sugar Polybag. MILO Less Sugar Polybag adalah pilihan yang tepat untuk memberikan energi bernutrisi bagi anak yang aktif. Dengan kandungan gula yang lebih rendah, produk ini tetap menghadirkan rasa cokelat yang lezat dan manfaat nutrisi dari perpaduan susu, malt, serta vitamin dan mineral. Cocok untuk anak yang membutuhkan asupan energi sebelum melakukan aktivitas fisik. Produk ini dapat membantu mendukung kebutuhan energi harian anak, terutama ketika berolahraga atau menjalani kegiatan fisik lainnya.
Untuk hasil manfaat yang maksimal, sebaiknya berikan secara rutin di pagi hari sebelum mulai beraktivitas dan malam hari sebelum istirahat ya, Bu!
Pagination
- Previous page
- Page 9
- Next page