Untuk mengalihkan anak dari rasa lapar selama berpuasa, biasanya Ibu mengajaknya melakukan kegiatan selama bulan Ramadhan yang baru, lho. Misalnya, dengan melakukan ngabuburit bersama di sore hari atau memulai permainan baru. Tentunya, ini sangat membantu anak-anak yang baru saja belajar berpuasa. Biasanya, mereka akan mengalami kesulitan menahan rasa haus dan lapar. 

Nah, uniknya kegiatan selama bulan Ramadhan ini bisa Ibu terapkan lagi pada anak setelah Lebaran, lho. Bahkan, bisa menjadi rutinitas baru yang menyenangkan untuk anak. Ibu bisa mengikuti contoh kegiatan Ramadhan untuk anak SD berikut ini. Siapa tahu ada yang bisa Ibu terapkan kepada anak.

 

1. Bermain Board Game

Ibu menginginkan permainan yang tidak menguras banyak tenaga anak, tetapi tetap seru dan menyenangkan. Salah satu yang menjadi pilihan Ibu adalah board games. Ibu bisa mengajak anak bermain catur, halma, monopoli, hingga Uno. Walau tidak banyak aktivitas fisik, permainan ini juga bisa memacu adrenalin. 

Tentunya, hal ini karena bisa memunculkan rasa kompetitif dalam anak. Selain itu, kegiatan selama bulan Ramadhan yang satu ini juga mengasah kemampuan kognitif anak. Karakter anak pun juga bisa dibentuk di sini. Ternyata, banyak sekali keunggulan dari main board game, ya. 

Baca Juga : 4 Inspirasi Olahraga di Rumah untuk Anak Saat Puasa

 

2. Menjalani Hobi Baru

Tentunya, Ibu tak ingin anak berkutat pada gadget-nya saja selama menunggu waktu berbuka puasa. Biasanya, Ibu akan explore hobi anak yang selama ini belum dicoba. Misalnya, mengajaknya ikut les lukis, mencoba membuat kerajinan tangan bersama, atau menuliskan sebuah cerita.  

Hal ini membuat anak menekuni hobi tersebut sehingga lupa waktu. Tanpa terasa waktu berbuka pun tiba. Kegiatan ini bagus sekali dilakukan setelah Lebaran usai. Setidaknya dengan aktivitas ini, waktu screen time anak akan berkurang jauh. 

 

3. Jalan-Jalan Sore

Kegiatan selama bulan Ramadhan ini biasa disebut dengan ngabuburit atau jalan-jalan sore. Biasanya, Ibu dan anak akan mencari takjil dengan berkeliling sekitar lingkungan rumah. Bisa dengan menggunakan kendaraan bermotor, sepeda, ataupun berjalan kaki. 

Ibu bisa melanjutkan kegiatan ini setelah bulan puasa pun berakhir, lho. Tanpa disadari kebiasaan jalan-jalan sore ini dapat mempererat bonding dengan anak. Selain itu, anak juga bisa eksplorasi lingkungan di sekitarnya. 

 

4. Olahraga Sore

Siapa bilang saat bulan Ramadhan, lebih baik jangan melakukan olahraga. Perlu Ibu ketahui kalau olahraga justru sangat mungkin dilakukan. Namun catatannya, tidak direkomendasikan melakukan olahraga berat supaya anak tidak mengalami dehidrasi. Lalu apa saja jenis olahraganya? 

Ibu bisa mengajak anak menonton video kebugaran yang ada di kanal YouTube. Bisa juga meminta anak mencontoh video dance yang sedang viral di TikTok. Rutinitas yang dilakukan sore ini bisa meningkatkan daya tahan tubuh, Iho. Pastinya, membuat mood anak lebih ceria dan menyenangkan.

 

5. Yoga dan Meditasi

Yoga dan meditasi dapat membuat anak tidak rewel dan lebih tenang, lho. Kegiatan ini juga membantu motorik anak supaya bisa lebih seimbang dan berkoordinasi dengan baik. Ibu bisa mengajaknya melihat video tutorial yoga di YouTube atau sengaja mengikuti kelas berdua dengan anak. Pastikan, Ibu memilih gerakan yang sederhana supaya anak tak sulit untuk melakukannya. 

Pastikan anak tetap sehat untuk melakukan beberapa kegiatan selama Ramadhan  lagi. Lengkapi kebutuhan nutrisi anak dengan memberikan MILO UHT setiap hari. Minuman kotak berenergi ini memiliki kandungan susu, cokelat, dan proses dua kali ekstrak malt menghasilkan energi alami di setiap butiran MILO. Susu MILO juga mengandung vitamin B2, B3, B6, B12, C, dan D, serta kalsium, fosfor, dan zat besi untuk mendukung energi dan nutrisi anak di periode tumbuh aktif.

Ibu ingin mengajak anak berolahraga? Jangan lupa siapkan fisik anak dulu dengan melakukan pemanasan. Bagian dari olahraga ini sangat penting dan tidak boleh terlewat. Manfaat pemanasan juga banyak sekali untuk anak yang mau berolahraga. Sebelum mengetahui fungsi pemanasan sebelum olahraga, ada baiknya Ibu mengetahui apa tujuan dari pemanasan?

Tujuan pemanasan adalah membantu tubuh untuk lebih siap lagi menjalani olahraga. Termasuk mengurangi potensi cedera ketika melakukan aktivitas fisik tersebut. Ketika melakukannya dengan tepat, otot menjadi lebih lentur serta kuat. Tentunya, ini membuat anak lebih lancar berolahraga.

Untuk mendapatkan manfaat pemanasan, Ibu tak boleh asal melakukannya, lho. Salah-salah, otot tidak siap untuk berolahraga dan menimbulkan cedera. Tentunya, hal ini tidak diinginkan terjadi.

Gerakan pemanasan dan manfaatnya ini sangat penting dilakukan. Namun, Ibu harus tahu beberapa hal berikut yang bisa membuat manfaat pemanasan sulit dirasakan anak. Coba cek daftarnya, ya!

 

1. Melakukan Gerakan Terlalu Lama

Mendapatkan manfaat pemanasan, bukan berarti anak melakukan satu gerakan secara berulang dalam waktu yang lama, lho. Ibu harus tahu kalau satu gerakan stretching hanya memakan waktu singkat sekitar 10 detik. Hindari melakukannya lebih dari 20-30 detik. Hal ini hanya akan membuat otot beristirahat seperti saat pendinginan.

Tentunya, ini membuat otot menjadi kurang siap untuk melakukan olahraga yang lebih berat. Bila otot tidak siap, anak rentan mengalami cedera. Bahkan, anak bisa lebih cepat lelah.

Baca Juga : 6 Manfaat Melakukan Pemanasan Sebelum Berolahraga

 

2. Langsung Menggunakan Beban Tubuh

Tahukah Ibu kalau dalam pemanasan tidak boleh memaksa otot meregang. Jika Ibu melihat ada orang yang langsung melakukan push up atau sit up saat pemanasan, sebaiknya tidak ditiru. Biarkan otot-otot di tubuh merenggang dengan sendirinya.

Ketimbang melakukan gerakan yang menggunakan beban tubuh, sebaiknya lakukan gerakan yang lebih sederhana. Misalnya, gerakan kepala ke kiri dan kanan atau gerakan bahu ke depan dan ke belakang. Jenis stretching tersebut membuat otot-otot mudah beradaptasi dan lebih siap untuk berolahraga sebenarnya.

 

3. Meloncat ketika Awal Pemanasan

Sebenarnya, gerakan meloncat ada dalam set pemanasan. Namun, aktivitas ini tidak dilakukan ketika anak memulai stretching. Ingat Ibu, untuk mendapatkan manfaat pemanasan yang maksimal, harus sabar dan tentunya secara bertahap.

Sebaiknya, Ibu dan anak bisa memulai gerakan yang fokus terhadap meregangkan otot tubuh terlebih dulu. Mulai dari ujung kepala hingga kaki. Setelah otot-otot lebih siap baru mulai gerakan meloncat, seperti jumping jacks atau skipping. Ada baiknya untuk anak yang punya kelebihan berat badan hal ini tidak disarankan dilakukan untuk menghindari cedera.

Baca Juga : 5 Gerakan Pemanasan Lari untuk Cegah Cedera

 

4. Gunakan Latihan Kardio Sebagai Pemanasan

Pernahkah Ibu melihat orang lain melakukan lari, bersepeda, jalan cepat, atau berenang sebagai pemanasan sebelum berolahraga? Ternyata, hal tersebut tidak disarankan, lho. Apalagi kalau anak dan Ibu belum melakukan peregangan otot. Bahkan, bisa membahayakan tubuh.

Risiko mendapatkan cedera bisa lebih tinggi lagi kalau dipaksakan. Ada baiknya Ibu dan anak melakukan pemanasan secara bertahap dan jangan terburu-buru.

 

Itu tadi hal-hal yang perlu dihindari saat akan melakukan pemanasan sebelum berolahraga. Untuk membuat anak lebih berenergi dan bersemangat, Ibu juga bisa memberikan MILO Activ-Go sebelum dan sesudah berolahraga.

Minuman coklat favorit anak ini mengandung susu, bubuk kakao, dan proses dua kali ekstrak malt menghasilkan energi alami di setiap butiran MILO. Minuman berenergi ini juga mengandung Vitamin B2, B3, B6, B12, C, dan D, serta Kalsium, Fosfor, dan Zat Besi untuk mendukung energi dan nutrisi anak di periode tumbuh aktif.

Bagaimana, Ibu sudah siap mengajak anak untuk berolahraga? Ingat, untuk mendapatkan manfaat pemanasan yang tepat, harus lakukan gerakan secara bertahap dan bersabar. Yuk, ajak anak berolahraga!

Lari bukan sekadar olahraga yang mudah dan murah tapi juga bermanfaat untuk kesehatan anak. Bahkan, bisa dibilang manfaat lari pagi juga sangat besar untuk perkembangan dan pertumbuhan anak. 

Ya, bukan cuma asupan nutrisi anak yang harus diperhatikan Ibu untuk mendukung tumbuh kembang anak. Kebiasaan berolahraga ternyata juga penting supaya sejumlah makanan bergizi yang sudah dikonsumsi anak bisa terserap dengan optimal. 

Nah, lari atau jogging bisa menjadi pilihan olahraga yang mudah dan cocok dilakukan pada pagi hari.

Manfaat Lari Pagi untuk Kognitif Anak

Pasti yang Ibu ketahui manfaat lari pagi adalah memperkuat fisik anak. Ternyata, tak cuma untuk kesehatan tubuh anak, lho. Lari di pagi hari juga dapat berhubungan dengan kecerdasan anak. Bahkan, bila rutin dilakukan, dapat meningkatkan performa akademis anak.

Penasaran, apa saja manfaat lari pagi untuk kesehatan anak? Berikut ini beberapa yang bisa Ibu ketahui.

1. Meningkatkan IQ Anak

Umumnya, tujuan jogging adalah untuk mendapatkan kebugaran tubuh dan memperkuat otot serta tulang. Namun, sebenarnya lari pagi secara rutin juga dapat meningkatkan fungsi kognitif dan juga IQ anak.

Dalam penelitian Panuwun Joko Nurcahyo yang diterbitkan di Jurnal Pendidikan Jasmani dan Olahraga pada tahun 2021, ditemukan adanya korelasi kesehatan fisik dan juga kecerdasan kognitif seseorang. Penelitian tersebut mengetes kondisi para pemain sepak bola yang masih aktif berlatih dan tidak.

Ditemukan bahwa pemain bola yang masih aktif berolahraga setiap hari, seperti lari dan latihan fisik lainnya, memiliki nilai IQ yang lebih tinggi dibanding yang tidak rutin melakukannya. Lari juga membuat detak jantung meningkat dan tubuh berkeringat. Hal ini dapat meningkatkan ukuran hipokampus, bagian otak yang bertanggung jawab untuk memori dan pembelajaran.

2. Menjaga Kesehatan Mental

Siapa sangka kalau manfaat lari pagi lainnya adalah baik untuk kesehatan mental anak. Stres tak hanya dialami orang dewasa, anak-anak pun bisa mengalaminya. Bila stres tersebut dibiarkan, dapat mempengaruhi kesehatan mental anak. Tentunya, Ibu tak ingin itu terjadi, kan? 

Untungnya, aktivitas fisik bisa menstimulasi banyak zat kimia di otak yang dapat membuat anak merasa lebih bahagia, lebih rileks, dan mengurangi rasa cemas. Manfaat lari juga dapat mengurangi kecemasan dan depresi, sekaligus membantu mengatasi gejalanya. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa lari jika dilakukan secara rutin memiliki efek yang sama seperti pengobatan dalam meredakan gejala kecemasan dan depresi.

Perlu Ibu ketahui tubuh manusia akan mengeluarkan atau memproduksi endocannabinoids setelah selesai jogging. Ini merupakan senyawa kimia yang akan memenuhi aliran darah yang akan mengalir hingga ke otak. Nah, senyawa ini dapat memberikan perasaan menenangkan dan rileks dalam waktu yang cepat.

Kalau Ibu pernah merasakan keinginan untuk duduk sambil menghela napas setelah lari, kira-kira itulah yang dilakukan endocannabinoids. Dalam sekejap, Ibu akan melupakan segala masalah dan merasa rileks untuk mengistirahatkan diri. Bayangkan bila anak juga merasakan hal tersebut. Pastinya, anak akan lebih tenang menghadapi masalahnya.

Jika kesehatan mental dan mood anak terjaga, tentunya ia akan lebih bisa berkonsentrasi menerima pelajaran di sekolah. Inilah yang membuat performa kognitif alias kecerdasan akademis anak meningkat.

3. Membuat Perasan Anak Senang

Manfaat lari pagi lainnya adalah dapat membuat anak merasa senang. Bagaimana tidak? Aktivitas ini membuat anak bisa bermain keluar rumah, melihat-lihat lingkungan sekitar, bahkan bersosialisasi dengan orang lain. Tanpa disadari, kegiatan ini meningkatkan produksi hormon endorfin. Hormon yang berperan untuk memberikan rasa bahagia atau senang di otak anak. 

Endorfin juga termasuk bahan kimia yang membuat anak merasa lebih baik karena dapat membuat anak merasa lebih baik dan membuat mereka memiliki pola pikir yang positif. Hanya lari selama 30 menit saja sudah bisa meningkatkan suasana hati. 

Tentunya, bila rutin dilakukan, anak akan jauh dari murung dan mudah marah. Ibu akan mendapatkan anak yang selalu tersenyum bahagia. Jangan lupa Ibu juga harus memperhatikan cara melakukan jogging yang tepat untuk mencegah terjadinya cedera.

4. Membangun Kepercayaan Diri

Ibu pastinya menginginkan anak punya kepribadian yang tangguh dan percaya diri, kan, terutama ketika sudah memasuki masa-masa sekolah. Nah, kepribadian tersebut sebenarnya bisa dipupuk atau dibangun dengan rutinitas sehari-hari. Salah satunya dengan lari pagi.

Ketika anak sudah lari pagi secara rutin, pastinya dia semakin merasa tertantang untuk melakukan hal baru. Misalnya, menambah jarak atau justru semakin mempercepat durasi lari dalam satu putaran. Secara tidak langsung, aktivitas ini mengajak anak untuk lebih bersemangat menghadapi tantangan dan juga mencari cara untuk menuntaskannya.

Kebiasaan ini pun terbawa saat anak belajar di sekolah. Ketika gurunya memberikan soal-soal sulit, dengan percaya diri anak berani mengerjakannya. Ia pun akan mencari cara untuk mengetahui jawaban yang tepat. Anak juga tidak malu kalau jawabannya belum tepat. Dia justru akan bertanya kepada gurunya. Dengan demikian kepribadian yang percaya diri dan tangguh dapat didapatkan anak.

5. Meningkatkan Kualitas Tidur

Lari di pagi hari membantu mengoptimalkan perubahan tekanan darah dan menghasilkan peningkatan pola tidur secara keseluruhan. Olahraga aerobik ini membantu meningkatkan jumlah tidur gelombang lambat yang didapatkan anak. 

Tidur gelombang lambat berperan penting dalam kualitas tidur, dimana membuat otak dan tubuh memiliki kesempatan untuk melakukan peremajaan. Olahraga juga dapat membantu menstabilkan suasana hati dan mengurangi tekanan pikiran, sebuah proses kognitif yang penting untuk transisi tidur secara alami. Nah, hal inilah yang membuat tidur lebih nyenyak.

Tidur adalah bagian yang sangat penting dari kesehatan mental dan fisik anak Anda karena memungkinkan pikiran dan tubuh anak Anda beristirahat dan pulih. Ada banyak hal yang dapat Anda lakukan untuk membantu anak atau remaja Anda mendapatkan kualitas tidur yang baik sesering mungkin.

6. Meningkatkan Daya Tahan Tubuh

Olahraga, termasuk lari pagi, membantu mengeluarkan bakteri dari paru-paru dan saluran udara. Hal ini dapat mengurangi kemungkinan Anak terkena pilek, flu, atau penyakit lainnya. Olahraga ini juga mengubah regulasi kekebalan tubuh dengan mempengaruhi sel dan meningkatkan efek anti inflamasi yang memperkuat sistem imun. Dengan begitu, Si Kecil tidak akan mudah jatuh sakit.

Selain itu, lari membuat tidur lebih nyenyak. Tidur nyenyak dalam jumlah yang cukup memungkinkan pertahanan kekebalan tubuh seimbang yang menampilkan kekebalan bawaan dan adaptif yang kuat, respons efisien terhadap vaksin, dan reaksi alergi yang tidak terlalu parah. Ketika kurang tidur, fungsi kekebalan tubuh anak bisa terganggu sehingga mereka rentan sakit. Dengan sistem imun yang baik, perkembangan kognitif anak juga akan lebih baik.

7. Menurunkan Tekanan Darah

Serupa dengan orang dewasa, tekanan darah tinggi pada anak-anak juga bisa terjadi karena gaya hidup yang buruk, termasuk kurangnya olahraga. Karena itu, Ibu bisa mengajak Si Kecil untuk melakukan lari pagi secara rutin.

Lari pagi secara rutin sangat membantu menurunkan tekanan darah karena membantu memompa lebih banyak oksigen ke dalam tubuh, sekaligus memperkuat jantung. Ketika kita meningkatkan jumlah oksigen dalam tubuh, hal ini mengurangi kekakuan di dalam pembuluh darah, sehingga darah mengalir lebih bebas melalui pembuluh darah tersebut.

Penelitian membuktikan bahwa tekanan darah yang tinggi maupun rendah dapat berpengaruh pada defisit kognitif di usia anak yang lebih matang.

8. Memperkuat Tulang

Salah satu manfaat lari pagi yang tak kalah penting untuk anak adalah memperkuat tulang. Tulang adalah jaringan hidup yang membutuhkan tekanan mekanis untuk mempertahankan kekuatannya. Nah, olahraga lari membantu memberikan tekanan mekanis namun menghasilkan dampak yang rendah sehingga Anda tidak akan mengalami kelelahan saat melakukannya.

Saat anak berolahraga, otot-otot yang bekerja untuk membuat mereka terus bergerak dan tulang pun tertarik sehingga mengalami stres, Stres inilah yang berdampak langsung pada peningkatan kepadatan tulang. 

Mungkin Ibu bertanya apa hubungan antara kekuatan tulang dengan fungsi kognitif. Ternyata, beberapa penelitian menemukan bahwa ada asosiasi dari kerapuhan tulang dengan gangguan kognitif.

9. Menurunkan Berat Badan

Anak yang gemuk mungkin terlihat menggemaskan. Namun, hal itu bisa memicu masalah kesehatan, loh, Bu. Sama dengan orang dewasa, obesitas pada anak-anak bisa meningkatkan risiko tekanan darah tinggi dan kolesterol tinggi yang merupakan faktor risiko penyakit jantung. Anak yang obesitas juga rentan mengalami diabetes tipe 2 serta masalah pernapasan, seperti asma dan sleep apnea.

Selain menyebabkan masalah fisik, obesitas pada anak juga bisa memicu masalah psikologis seperti kecemasan dan depresi, masalah sosial seperti intimidasi dan stigma.  

Untuk mengatasi masalah tersebut, olahraga lari bisa menjadi solusi. Lari mampu membakar kalori hingga 671 kalori dalam 30 menit jika kondisinya terpenuhi. Jika dilakukan rutin, hal ini akan membantu tubuh mengalami defisit kalori yang memicu penurunan berat badan.

10. Memperkuat Pertumbuhan Tulang

Saat lari, kaki harus menahan beban tubuh. Hentakan kaki ke tanah akan memberi tekanan pada sistem rangka yang pada gilirannya meningkatkan kepadatan mineral tulang. Kepadatan mineral tulang yang lebih tinggi akan memperkuat tulang. Hal ini mengurangi risiko osteoporosis, jatuh, dan patah tulang di kemudian hari. 

Pertumbuhan tulang akan membuat postur tubuh anak juga baik. Tahukah Ibu, ternyata postur tubuh pendek memiliki hubungan dengan gangguan fungsi kognitif saat usia lanjut.

Optimalkan Manfaat Lari Pagi dengan Segelas MILO Activ-Go

Namun, tumbuh kembang anak aktif berbeda setiap tahunnya. Perkembangan fisik, kognitif, dan karakter anak terjadi bertahap pada kurun usia 5-15 tahun, yang dikenal sebagai periode tumbuh aktif. Untuk itu, Ibu perlu menyediakan asupan nutrisi yang tepat untuk mengoptimalkan perkembangan karakter, kognitif, juga tubuhnya. Salah satunya dengan memberikan MILO Activ-Go untuk melengkapi nutrisi sesudah olahraga agar mendapatkan manfaat lari pagi secara optimal oleh anak.

MILO Activ-Go dengan susu, coklat, dan proses dua kali ekstrak malt menghasilkan energi alami di setiap butiran MILO. MILO Activ-Go juga mengandung Vitamin B2, B3, B6, B12, C, dan D, serta Kalsium, Fosfor, dan Zat Besi untuk mendukung energi dan nutrisi anak di periode tumbuh aktif. 

Nah, itu dia manfaat lari pagi yang bisa dirasakan si kecil jika dilakukan secara rutin. Ibu juga dapat mencari tahu seputar pentingnya nutrisi dan energi dalam periode tumbuh aktif anak di sini.


Source:

 

  1. WebMD - How Does Running Improve Your Health? Dari https://www.webmd.com/fitness-exercise/health-benefits-running. Diakses 3 Oktober 2023
  2. Mayo Clinic - Exercise: 7 benefits of regular physical activity. Dari https://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/fitness/in-depth/exercise/art-20048389. Diakses 3 Oktober 2023
  3. WebMD - Mental Health Benefits of Running. Dari https://www.webmd.com/fitness-exercise/how-running-affects-mental-health. Diakses 3 Oktober 2023
  4. Cleveland Clinic - Endorphins: What They Are and How to Boost Them. Dari https://my.clevelandclinic.org/health/body/23040-endorphins. Diakses 3 Oktober 2023
  5. UPMC - 3 Incredible Ways Running Can Improve Your Mood. Dari https://share.upmc.com/2017/04/mental-health-benefits-running/. Diakses 3 Oktober 2023
  6. Fairbrother, K., Cartner, B., Alley, J. R., Curry, C. D., Dickinson, D. L., Morris, D. M., & Collier, S. R. (2014). Effects of exercise timing on sleep architecture and nocturnal blood pressure in prehypertensives. Vascular health and risk management, 10, 691–698. https://doi.org/10.2147/VHRM.S73688
  7. Johns Hopkins Medicine - Exercising for Better Sleep. Dari https://www.hopkinsmedicine.org/health/wellness-and-prevention/exercising-for-better-sleep. Diakses 3 Oktober 2023  
  8. About Kids Health - Sleep: Benefits and recommended amounts for children. Dari https://www.aboutkidshealth.ca/article?contentid=645&language=english. Diakses 3 Oktober 2023
  9. MedlinePlus Medical Encyclopedia - Exercise and immunity. Dari https://medlineplus.gov/ency/article/007165.htm. Diakses 3 Oktober 2023
  10. Columbia University Irving Medical Center - What You Really Need to Do to Boost Your Immunity. Dari https://www.cuimc.columbia.edu/news/what-you-really-need-do-boost-your-immunity. Diakses 3 Oktober 2023
  11. Sleep Foundation - Sleep & Immunity: Can a Lack of Sleep Make You Sick? Dari https://www.sleepfoundation.org/physical-health/how-sleep-affects-immunity. Diakses 3 Oktober 2023  
  12. Marin, I., & Kipnis, J. (2013). Learning and memory ... and the immune system. Learning & memory (Cold Spring Harbor, N.Y.), 20(10), 601–606. https://doi.org/10.1101/lm.028357.112
  13. Mayo Clinic - High blood pressure in children - Symptoms & causes. Dari https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/high-blood-pressure-in-children/symptoms-causes/syc-20373440. Diakses 3 Oktober 2023
  14. Kent Cardio - Does running lower your blood pressure? Dari https://kentcardio.com/does-running-lower-your-blood-pressure/. Diakses 3 Oktober 2023
  15. Forte, G., De Pascalis, V., Favieri, F., & Casagrande, M. (2019). Effects of Blood Pressure on Cognitive Performance: A Systematic Review. Journal of clinical medicine, 9(1), 34. https://doi.org/10.3390/jcm9010034
  16. Boudenot, A., Achiou, Z., & Portier, H. (2015). Does running strengthen bone?. Applied physiology, nutrition, and metabolism = Physiologie appliquee, nutrition et metabolisme, 40(12), 1309–1312. https://doi.org/10.1139/apnm-2015-0265
  17. London Bridge Orthopaedics - How Does Running Improve Bone Density? Dari https://www.londonbridgeorthopaedics.co.uk/running-and-your-bone-density/. Diakses 3 Oktober 2023
  18. Zhang, P., Zhou, Y., Chen, G. et al. Potential association of bone mineral density loss with cognitive impairment and central and peripheral amyloid-β changes: a cross-sectional study. BMC Musculoskelet Disord 23, 626 (2022). https://doi.org/10.1186/s12891-022-05580-7
  19. CDC - Consequences of Obesity | Overweight & Obesity. Dari https://www.cdc.gov/obesity/basics/consequences.html. Diakses 3 Oktober 2023
  20. WebMD - What to Know About Running to Lose Weight. Dari https://www.webmd.com/fitness-exercise/running-to-lose-weight. Diakses 3 Oktober 2023
  21. Nemours KidsHealth - 3 Ways to Build Strong Bones (for Parents). Dari https://kidshealth.org/en/parents/strong-bones.html. Diakses 3 Oktober 2023
  22. Stewart, R., Hardy, R., & Richards, M. (2015). Associations between skeletal growth in childhood and cognitive function in mid-life in a 53-year prospective birth cohort study. PloS one, 10(4), e0124163. https://doi.org/10.1371/journal.pone.012416

Ibu melihat anak kurang aktivitas fisik. Biasanya, ia hanya berkutat dengan gadget-nya saja. Tampaknya, Ibu harus membuat rutinitas baru untuknya. Coba mulai dengan olahraga yang simple, yakni lari pagi dengan cara jogging. Perlu Ibu tahu manfaat lari pagi itu banyak, lho.

Sebelum mengetahui manfaat olahraga lari pagi, ada baiknya kita cari tahu sedikit soal aktivitas ini. Jogging adalah variasi lari yang dilakukan secara perlahan dengan santai. Biasanya, dilakukan sambil menikmati lingkungan alam sekitar serta manfaat udara pagi. Tidak cuma bisa dilakukan di pagi hari, waktu jogging yang tepat juga bisa dilakukan di sore hari, lho.  

Walau terkesan ringan, Ibu dan anak juga tetap harus melakukan pemanasan sebelum jogging pagi dan sore dimulai. Paling tidak, lakukan peregangan badan 10-15 menit, terutama di bagian kaki dan lengan. Ini supaya untuk menghindari terjadinya cedera otot atau kram.

Nah, sebenarnya apa kegunaan jogging ini untuk anak? Secara fisik, manfaat lari pagi setiap hari bisa menguatkan otot, tulang, dan juga daya tahan tubuh. Anak akan tidak mudah terserang bakteri ataupun virus. 

Namun, fungsinya tak hanya itu, lho. Manfaat lari pagi juga ada yang berhubungan dengan mental atau psikologis anak. Apa saja ya, kira-kira? 

1. Mengurangi Stres

Banyak yang belum menyadari kalau manfaat lari di pagi hari salah satunya adalah mengurangi stres. Tentunya, ibu bertanya-tanya, kok, bisa? Sebelum itu, Ibu harus tahu soal endocannabinoid. Ini merupakan senyawa yang diproduksi secara alami di dalam tubuh. Nah, kehadiran zat kimia ini memberikan efek menenangkan.

Lalu apa hubungannya dengan jogging di pagi hari? Beberapa penelitian menunjukkan aktivitas olahraga tersebut dapat melepaskan endocannabinoid lebih banyak. Senyawa tersebut semakin lancar menyebar hingga ke otak karena aliran darah lancar. Itu sebabnya, rasa stres tersebut kemudian berubah menjadi perasaan tenang dan nyaman setelah lari.

Tentunya, anak yang mungkin stres di rumah ataupun terhadap pelajarannya bisa lebih merasa senang ketika habis berlari. Itu sebabnya, jogging pagi bisa membuat kesehatan mental anak lebih terjaga lagi. 

Saat stres berkurang, kondisi tersebut juga berpengaruh pada efek positif lainnya. Misalnya manfaat lari pagi untuk wajah yang membuat kulit muka jadi lebih sehat dan tidak mudah berjerawat karena kelenjar minyak di wajah akan lebih terkontrol saat kondisi tubuh dan psikis tidak mengalami stres atau cemas.

2. Memperbaiki Pola Tidur

Anak termasuk tipe orang yang sering terbangun tengah malam saat tidur atau justru sering begadang? Aduh, hal ini sangat berbahaya untuk kesehatan, Bu. Bisa-bisa kebiasaan ini bisa mengurangi daya tahan tubuh. Tahukah Ibu salah satu cara mengatasi pola tidur tidak beraturan pada anak ini bisa cara dengan lari santai pagi hari?

Saat jogging, hampir semua otot di tubuh bekerja keras. Jangan heran ketika usai melakukan aktivitas ini tubuh merasa pegal atau lelah. Ditambah lagi dengan adanya senyawa endocannabinoid yang membuat anak menjadi lebih rileks.

Kondisi fisik dan dan mental anak yang seperti ini membuatnya lebih mudah untuk tidur pada malam hari. Bahkan, bisa masuk dalam tahap deep sleep lebih cepat. Anak akan bangun pagi dengan wajah cerah karena tidak merasa kurang tidur. Selain itu, istirahat cukup ini membuat otak anak kembali bekerja dengan baik. 

Hampir serupa dengan lari pagi, ternyata manfaat lari sore atau jogging sore juga berdampak baik untuk mengatasi masalah gangguan tidur atau insomnia.  Fungsi lari pagi dan lari sore bisa membuat tubuh merasa relaks yang akan berdampak untuk meningkatkan kualitas tidur. Tapi pastikan, untuk menyelesaikan lari 2 jam sebelum waktu tidur agar proses relaksasi tubuh lebih maksimal. 

3. Melatih Pernapasan 

Manfaat lari pagi dan manfaat olahraga lari sore lainnya adalah untuk melatih pernapasan. Hal ini dikarenakan gerakan lari yang termasuk olahraga aerobik yang memacu otot-otot paru bekerja lebih maksimal dan efisien saat mengambil oksigen untuk disalurkan ke bagian tubuh lain lewat pembuluh darah.  

Sore hingga malam hari juga disebut waktu yang ideal untuk berlari karena suhu tubuh sedang naik atau mencapai puncaknya. Pada kondisi ini otot-otot bekerja lebih fleksibel dan kapasitas paru-paru 6% lebih besar dibandingkan pagi hari karena resistensi saluran napas berkurang.

4. Mengoptimalkan Kemampuan Otak

Manfaat lari pagi setiap hari juga ada yang berhubungan dengan kemampuan otak anak, lho. Perlu Ibu tahu, ketika anak melakukan jogging, memicu terjadinya peningkatan kekuatan otak. Kekuatan ini kemudian digunakan otak untuk membuat sel-sel baru serta meningkatkan kinerjanya.

Semakin berat aktivitas lari yang dilakukan, semakin banyak sel baru yang dibentuk. Lalu saat lari juga, kadar protein di dalam tubuh membantu dalam berpikir secara logika, mengambil keputusan, hingga menerima informasi baru. Tak heran, kalau olahraga ini dapat meningkatkan kecerdasan juga untuk anak.  

5. Meningkatkan Kadar Endorfin

Manfaat lari pagi lainnya adalah bisa meningkatkan kadar hormon endorfin di dalam tubuh anak. Hormon ini sebenarnya memiliki fungsi yang mirip dengan obat pereda gejala kecemasan. Jika endorfin muncul, suasana hati anak akan lebih baik. Akibatnya, anak jauh dari risiko gangguan kecemasan.

Selain hormon tersebut, lari juga bisa meningkatkan dopamin dan serotonin. Keduanya juga berfungsi sebagai mood booster. Itu sebabnya, ada baiknya anak-anak rutin berolahraga pada pagi hari. Mulai dari jogging hingga nantinya mencoba aktivitas lainnya. 

6. Membuat Lebih Percaya Diri

Saat anak memiliki tubuh dengan berat badan ideal, secara tidak langsung hal ini berdampak untuk membuatnya lebih percaya diri saat bersosialisasi atau tampil di depan umum. Nah, lari pagi dan sore hari juga bisa jadi olahraga andalan untuk membantu membakar kalori tubuh dan efektif mengurangi lemak jahat di area perut, sekaligus membantu menekan nafsu makan. Jika diimbangi dengan defisit kalori, lari pagi bisa menurunkan berat badan secara efektif. Tentunya dalam hal ini juga perlu selalu memperhatikan nutrisi seimbang untuk menjaga kesehatan tubuh secara keseluruhan.  

Bagaimana bentuk dukungan Ibu terhadap aktivitas ini? Ibu bisa menyiapkan MILO UHT untuk anak sesudah berolahraga. Ini supaya energi yang diperlukan tubuh tetap terpenuhi. Minuman coklat berenergi ini mengandung vitamin B2, B3, B6, B12, C, dan D, serta kalsium, fosfor, dan zat besi. Semua ini berguna untuk memasok 100% energi anak. Ayo Bu, biarkan anak rasakan manfaat lari pagi!


Source:

  1. Allure. This Is What Happens to Your Skin on a Run. Dari https://www.allure.com/story/what-happens-skin-on-a-run . Diakses 17/10/2023
  2. Sleep Foundation. What’s the Best Time of Day to Exercise for Sleep? https://www.sleepfoundation.org/physical-activity/best-time-of-day-to-exercise-for-sleep . Diakses 17/10/2023
  3. Kemkes RI. Perbedaan Jalan Kaki, Joging Dan Lari Serta Manfaatnya.  https://bkombandung.kemkes.go.id/perbedaan-jalan-kaki-joging-dan-lari-serta-manfaatnya/  Diakses 17/10/2023
  4. Fit Page. Which Time of the Day is Best for Running? Dari https://fitpage.in/which-time-of-the-day-is-best-for-running/#:~: Diakses 18/10/2023
  5. Verywell Fit. Running Advice for Overweight Runners. Dari https://www.verywellfit.com/running-tips-for-overweight-runners-4142348 . Diakses 18/10/2023

Akhir-akhir anak sedang menggandrungi permainan bulu tangkis. Hampir setiap sore dia mengajak Ibu melakukan olahraga tersebut. Ditambah lagi, anak melihat prestasi Tim Bulu Tangkis Indonesia yang membanggakan di dunia internasional. Tenang Bu, manfaat olahraga bagi anak-anak pastinya sangat banyak. Permainan bulu tangkis sendiri selain tak sulit dilakukan juga memiliki segudang manfaat fisik dan psikis. Yuk, simak manfaat bermain bulu tangkis berikut ini.

1. Manfaat Fisik

Kesehatan fisik anak menjadi salah satu hal utama yang perlu Ibu perhatikan. Terlebih lagi anak sedang dalam tahap masa pertumbuhan. Bila kesehatan fisik tidak terjaga, bisa-bisa perkembangannya terganggu.

Manfaat olahraga bagi anak-anak adalah melatih dan memperkuat fisik. Salah satu olahraga yang bisa memberikan dampak positif bagi fisik anak adalah bulu tangkis. Ini yang perlu ibu ketahui.

  • Memperkuat Otot Inti

    Menurut ahli kebugaran asal Amerika Serikat, Semir Becic, permainan bulu tangkis sangat berguna bagi otot-otot tubuh. Selama aktivitas badminton dilakukan, otot-otot inti anak tidak berhenti bekerja.

    Otot paha depan, pantat, kaki, betis, dan paha belakang akan lebih kuat kalau anak rutin melakukan bulu tangkis. Semua ini karena selama bermain badminton, anak akan berlari dan melompat.

    Tak lupa juga, otot bagian lengan dan punggung juga semakin kuat. Bagian ini bekerja menggenggam raket. Bayangkan ketika anak memukul kok dengan kecepatan tinggi, pastinya bagian otot ini akan bekerja keras.

  • Melatih Refleks dan Reaksi Anak

    Ibu pernah melihat pertandingan badminton di televisi? Dari situ, Ibu akan melihat bahwa atlet bulu tangkis tak pernah berhenti bergerak mengejar kok yang melintas secepat kilat.

    Menurut penelitian tahun 2014 berjudul Badminton: Specific Movement Agility Testing System, permainan badminton dapat melatih ketangkasan atau kelincahan anak, termasuk di dalamnya refleks dan reaksi anak. Hal ini karena selama permainan, anak akan belajar bergerak sesuai arah jalan kok. Bahkan, anak harus siap menerima serangan balik dari lawan.

  • Meningkatkan Mobilitas

    Anak jarang bergerak atau melakukan aktivitas fisik? Sudah dikatakan sebelumnya manfaat olahraga bagi anak-anak banyak, terutama bulu tangkis. Tanpa disadari olahraga badminton ini dapat meningkatkan mobilitas anak walaupun ia minim berpindah tempat. Pergerakan ini mencegah munculnya masalah obesitas pada anak. Selain itu, anak tidak akan menyadari terjadinya mobilitas karena terlalu asyik dan seru melakukan bulu tangkis.

  • Terhindar dari Masalah Persendian

    Manfaat bermain bulu tangkis lainnya adalah bisa membuat anak terhindar dari masalah persendian. Pergerakan yang cukup sering pada saat bermain badminton membuat bagian persendian menjadi lebih kuat.

    Ketika persendian sudah kuat dan lentur, anak akan terhindar dari cedera ringan ataupun berat. Selain itu, bulu tangkis juga bisa meningkatkan kepadatan tulang sejak dini.

Baca Juga: Perlu Tahu, 5 Alasan Olahraga untuk Tingkatkan Kepercayaan Diri Anak

2. Manfaat Psikis

Selain kesehatan fisik, manfaat olahraga bagi anak-anak lainnya juga menjaga kesehatan psikis atau mental, lho. Pastinya, Ibu bertanya-tanya, bagaimana bisa bulu tangkis membuat kondisi mental anak lebih baik? Ini dia manfaat psikis yang perlu Ibu ketahui.

  • Mempercepat Produksi Hormon Endorfin

    Anak mudah merasa stres ketika di rumah? Sebaiknya, Ibu segera mengajaknya untuk berolahraga yang mudah dan sederhana, seperti bulu tangkis. Olahraga jenis ini dapat memicu tubuh untuk memproduksi hormon endorfin lebih cepat.

    Hormon endorfin tersebut yang dapat membuat anak merasa senang, tenang, dan bahagia. Tentunya, bila hormon tersebut cukup di tubuh, anak tidak akan mudah stres lagi.

  • Meningkatkan Kepercayaan Diri

    Olahraga bulu tangkis memerlukan kecerdasan dan ketangkasan saat melakukannya. Bila anak rutin bermain badminton, kepercayaan dirinya akan meningkat. Ia tidak akan ragu lagi memukul dan mengarahkan kok. Bahkan, anak sudah bisa memperkirakan arah datangnya kok.

    Melalui permainan ini juga, anak bisa berkenalan dengan orang lain yang memiliki hobi yang sama. Baik sebaya maupun beda usia. Pergaulannya pun akan makin luas.

  • Belajar Bersikap Sportif

    Sikap sportif tak cuma diperlukan saat pertandingan olahraga, tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari. Nah, melalui olahraga bulu tangkis, anak akan mempelajari sikap sportif tanpa disadari.

    Anak akan menerima kekalahan dan tidak akan menyombongkan diri saat menang. Ia akan belajar memahami perasaan orang lain melalui badminton. Pastinya, dalam kehidupan sehari-hari, anak tidak egois dan cenderung lebih tenang.

Bagaimana, Bu, manfaat olahraga bagi anak-anak sangat banyak, kan? Ibu bisa mendukung aktivitas bulu tangkis anak dengan memberikan asupan yang bergizi. Misalnya, berikan sekotak MILO UHT ketika anak selesai bermain badminton untuk mengembalikan energinya.

Dalam sekotak MILO UHT, terdapat kandungan Vitamin B2, B3, B6, B12, C, dan D, serta Kalsium, Fosfor, dan Zat Besi untuk bantu anak terus berenergi sepanjang hari. Pastinya, makin bersemangat ketika bermain bulu tangkis dan manfaat olahraga bagi anak-anak bisa didapatkan dengan maksimal.

Menyambut Hari Olahraga Nasional yang jatuh pada tanggal 9 September, Ibu tentu ingin mengajak anak menjaga kesehatannya, baik kesehatan tulang maupun fisik secara keseluruhan. Nah, salah satu caranya dengan melakukan olahraga dirumah untuk anak. Perlu Ibu ketahui bahwa kesehatan tulang penting untuk anak karena ia masih dalam masa pertumbuhan. Oleh karena itu, ini saatnya memperkuat tulang supaya di kemudian hari tidak mudah keropos ataupun terkena masalah kesehatan tulang lainnya. Bila tulang anak kuat, tentunya aktivitas anak tidak mudah terhambat.

Termasuk saat belajar di sekolah maupun bermain dan bergerak aktif bersama teman-teman.

Yuk, intip beberapa olahraga dirumah untuk anak yang menyehatkan tulang berikut ini!

1. Aerobik

Aerobik bisa menjadi pilihan olahraga dirumah untuk anak, lho. Tak perlu khawatir berbahaya, Ibu bisa memilih jenis gerakan olahraga anak SD atau aerobik yang memang dikhususkan untuk anak-anak.

Mengapa senam aerobik menjadi pilihannya? Olahraga yang bisa dilakukan di rumah ini bisa membantu anak berlatih menahan beban dan membantu memperkuat tulang anak. Ibu bisa melakukan aerobik di dalam rumah sambil melihat tutorial aerobik dari MILO Activ Academy, lho. Yuk, daftar sekarang juga di sini, ikuti panduannya, dan ajak anak mengumpulkan poin sebanyak-banyaknya dalam Kompetisi Kelas Activ!

2. Basket 3 On 3

Ibu memiliki halaman yang cukup untuk anak bermain outdoor? Nah, ini saatnya ambil bola basket dan ajak olahraga anak. Coba ajak ayah dan juga anggota keluarga lainnya untuk bermain basket 3 On 3. Ini supaya bertambah seru dan penuh tantangan.

Umumnya, gerakan melompat dan berlari menjadi aktivitas utama dalam olahraga basket. Tahukah Ibu kalau gerakan ini membantu menguatkan tulang dan juga persendian anak? Gerakan-gerakan ini juga membantu pertumbuhan anak, termasuk tinggi badan. Jangan heran, kalau pemain basket memiliki postur tubuh atletis dan tinggi yang menjulang.

3. Jogging

Ini olahraga paling simple dan tidak memerlukan alat. Hal yang Ibu siapkan hanya baju, olahraga, sepatu, dan juga minum untuk jogging. Coba cek lingkungan sekitar rumah Ibu. Siapa tahu tidak terlalu banyak orang dan kendaraan lalu lalang. Bila lingkungan sudah tepat, ajak anak untuk jogging. Tentunya, dengan menaati protokol kesehatan yang berlaku. Ibu bisa melakukan jogging bersama anak sekitar 20-30 menit. Jangan lupa untuk melakukan pemanasan terlebih dulu supaya tidak mengalami kram di otot kaki.

Mengapa mengajak anak jogging? Ini olahraga yang paling mudah dilakukan, tetapi memiliki dampak maksimal untuk tulang. Ketika masih anak-anak, tulang dapat beregenerasi dengan cepat. Salah satu hal yang dapat memicunya dengan olahraga jogging tersebut. Hal ini membuat tulang anak lebih padat dan siap menghadapi usia dewasa

4. Olahraga Raket

Salah satu olahraga dirumah untuk anak adalah permainan raket. Pastinya, Ibu dan anak mengenal tenis, serta badminton atau bulutangkis. Olahraga raket ini sangat populer di Indonesia. Ini karena cabang olahraga badminton memang menjadi andalan tanah air.

Anak yang rutin olahraga badminton biasanya kesehatan tulangnya terjaga. Ini karena olahraga raket tersebut dapat menjaga kepadatan tulang. Ketika anak mengayunkan raket ataupun melakukan gerakan smash, sel-sel pembentuk tulang mulai bekerja. Itu sebabnya kepadatan tulang muncul secara alami.

Baca Juga:  5 Gerakan Pemanasan Lari Untuk Cegah Cedera

Jangan lupa setelah melakukan olahraga anak harus melakukan pendinginan. Gerakan ini dilakukan supaya otot kembali lemas dan tidak tegang lagi. Setelah itu, isi kembali energinya dengan memberikan segelas kebaikan MILO 3in1. Kombinasi malt, susu, dan cokelat dalam segelas MILO 3in1 mengandung Vitamin B2, B3, B6, B12, C, dan D, serta Kalsium, Fosfor, dan Zat Besi. Tentunya, ini bisa membantu anak terus berenergi sepanjang hari.

Saat melakukan olahraga di rumah untuk anak, Ibu juga bisa mengajak anak berkompetisi dengan bergabung dalam MILO Activ Academy. Di sini, anak bisa memilih olahraga yang disukai dan berinteraksi dengan orang lain. Selamat mencoba!

Dalam rangka menyambut Hari Olahraga Nasional, Ibu tentu ingin anak terlibat dalam suatu kegiatan olahraga. Pastinya, Ibu ingin aktivitas fisik tersebut selain dapat meningkatkan kesehatan juga dapat membangun karakter anak. MILO percaya bahwa olahraga dapat mengajarkan nilai sosial yang baik untuk anak.

Nah, salah satu jenis olahraga yang bisa menjadi cara membangun karakter anak adalah futsal. Olahraga berkelompok ini dapat meningkatkan keahlian pribadi dan kemampuan sosial anak. Itu sebabnya, sangat diperlukan dalam masa pertumbuhan ini.

Apa Itu Permainan Futsal?

Olahraga ini memang populer di kalangan anak-anak dan remaja. Sejumlah sekolah juga memiliki ekskul futsal, lho. Bahkan, banyak kompetisinya hingga ke ajang internasional. Namun, apakah Ibu tahu seperti apa sebenarnya olahraga yang dapat membentuk karakter anak ini?

Perlu Ibu ketahui, permainan futsal mirip dengan sepakbola. Perbedaannya, futsal dilakukan di lapangan yang lebih kecil dan juga jumlah pemainnya lebih sedikit, yakni enam orang. Waktu pertandingannya pun lebih singkat sekitar 20 menit setiap babak.

Olahraga yang membangun karakter anak ini diperkenalkan pertama kali di Amerika Selatan pada tahun 1930 dan sudah diakui oleh berbagai lembaga sepak bola internasional. Futsal sendiri mulai dikenal di Indonesia pada awal tahun 2000-an.

Permainan futsal fokus terhadap kemampuan teknik setiap pemain dan juga keahlian memberikan keputusan ketika berada dalam kondisi tekanan tinggi. Tampaknya, ini akan membuat anak lebih kuat dan cerdik, ya.

Manfaat Futsal untuk Pembentukan Karakter Anak

Selain bagus untuk melatih fisik, olahraga futsal juga dapat membangun karakter anak, lho. Bagaimana cara pembentukan karakter anak ini dilakukan? Caranya dengan mengecek manfaatnya berikut ini.

1. Belajar Bekerja Sama dengan Orang Lain

Bangun karakter tak bisa dilakukan sendiri. Ibu juga memerlukan orang lain untuk bisa melakukannya. Salah satunya adalah dengan permainan futsal. Dalam olahraga ini, anak harus belajar beradaptasi, memahami orang lain, menekan ego, melatih emosi, dan lebih berani berpendapat. Setiap tim pun harus mengerti satu sama lain terhadap kebiasaan dan juga kondisi rekan-rekannya. Ini tentunya untuk mencapai teamwork yang baik.

Tanpa disadari kemampuan observasi anak pun meningkat. Anak akan bersikap dan bertingkah sesuai dengan kondisi yang dihadapinya. Ia pun belajar lebih peka terhadap perasaan orang lain.

2. Lebih Disiplin

Mengapa futsal bisa membuat anak lebih disiplin? Perlu Ibu ketahui, latihan dan pertandingan futsal itu cukup ketat dan padat, sehingga anak bahkan tidak sempat berpikir untuk melanggar aturan yang dibuat. Bila anak terbiasa dengan pola tersebut, pastinya ini menjadi cara anak lebih disiplin.

3. Belajar Pengendalian Diri

Saat belajar teknik futsal, anak juga harus bisa mengendalikan emosi. Perlu Ibu ketahui, emosi yang tidak stabil saat pertandingan dapat menyebabkan permainan menjadi buruk.

Misalnya, tim futsal anak dalam kondisi ketinggalan point dari tim lawan. Tanpa disadari, anak panik dan sulit mengendalikan emosinya. Hal ini bisa mengakibatkan anak tak dapat menendang bola dengan tepat dan membuat performa tim menurun. Bahkan, ia rentan melakukan kesalahan yang berdampak dengan hukuman.

Oleh karena itu, futsal bisa mengendalikan emosinya. Diharapkan kemampuan ini dapat dibawa dalam kehidupan sehari-hari anak.

4. Mampu Mengambil Keputusan

Tahukah Ibu kalau permainan futsal mengharuskan pemainnya untuk berpikir cepat? Karena tempo permainannya cepat, anak harus dapat memprediksi lawan serta mengambil keputusan dalam hitungan detik. Kebiasaan ini membantu anak lebih percaya diri dalam memutuskan sesuatu dan secara tidak langsung meningkatkan kecerdasannya. Tanpa disadari, aktivitas ini membentuk karakter problem solver dengan kemampuan observasi lingkungan yang baik.

5. Menghormati Orang Lain

Futsal bukan olahraga one man show. Jadi, anak tidak bisa bertindak sendirian sesuka hati saat melakukan permainan jenis ini. Anak harus menghormati pelatih, kapten tim, dan juga teman-teman satu timnya.

Selain itu, anak juga belajar menerima kekalahan dan sportivitas. Anak akan belajar untuk memberikan selamat kepada pemenangnya. Bahkan, berpikir untuk melakukan lebih baik di pertandingan selanjutnya. Jadi, anak tidak sedih berlarut-larut ketika menghadapi kegagalan ataupun keinginannya belum tercapai.

Baca Juga:   Pentingnya Bermain untuk Tingkatkan Kreativitas Anak

Lalu, bagaimana peran Ibu untuk pembentukan karakter anak? Tentunya, Ibu sebagai pendukung utama anak. Memberikan semangat sebelum dan sesudah olahraga futsal dilakukan. Salah satu bentuk dukungan Ibu adalah dengan memberikan MILO UHT untuk mengisi kembali energinya.

Dalam sekotak MILO UHT dengan kebaikan malt, susu, dan cokelat mengandung Vitamin B2, B3, B6, B12, C, dan D, serta Kalsium, Fosfor, dan Zat Besi. Tentunya, ini untuk bantu anak terus berenergi sepanjang hari.

Ibu juga bisa membentuk karakter anak dengan mendukungnya bergabung dalam MILO Activ Academy. Di sini, anak bisa mengikuti sejumlah kegiatan olahraga yang diminatinya dan berkompetisi dengan anak-anak lainnya dalam Kompetisi Kelas Activ. Yuk, daftar sekarang juga!

Selama pandemi ini, mungkin anak jarang beraktivitas fisik. Padahal, Ibu tahu kegiatan tersebut diperlukan anak untuk mengoptimalkan tumbuh kembangnya. Apalagi Hari Olahraga Nasional sudah di depan mata. Untuk menyambutnya, Ibu bisa mengajak anak melakukan senam aerobik. Dari jenis senam ini, manfaat olahraga bagi anak-anak bisa didapatkan. Sebelum itu, kenali dulu yuk, sejumlah fakta dari olahraga aerobik Ibu bisa melakukannya dengan baik bersama anak di rumah.

Apa Itu Aerobik?

Menurut Stanford Children Health Hospital, Amerika Serikat, aerobik adalah latihan gerakan yang dapat memicu aliran darah terpompa lebih cepat ke seluruh organ tubuh. Aktivitas ini akan membuat jantung berdetak lebih kencang dan membuat paru-paru menghirup oksigen lebih banyak. Itu sebabnya, orang akan bernapas lebih cepat saat melakukan aerobik.

Tentunya, ada batasan waktu untuk melakukan olahraga anak satu ini. Departemen Kesehatan AS menyarankan aerobik dilakukan oleh anak sekitar 60 menit dan pastikan anak melakukan aerobik minimal tiga kali dalam seminggu. Hal ini dilakukan supaya mendapatkan manfaat olahraga bagi anak-anak. Nah, Ibu bisa melakukannya bersama anak di rumah. Bisa dilakukan setiap pagi sebelum sekolah online atau pada sore hari saat anak mulai merasa bosan.

Manfaat Aerobik Bagi Anak

Bagaimana Bu, sudah paham soal aktivitas kesehatan yang satu ini, kan? Sekarang saatnya Ibu mengetahui manfaat dari olahraga aerobik. Berikut ini beberapa manfaat olahraga bagi anak-anak bila aerobik dilakukan dengan baik, benar, terukur, dan teratur.

  1. Membakar Kalori & Meningkatkan Metabolisme

    Obesitas menjadi perhatian utama Ibu ketika anak jarang berkegiatan fisik. Biasanya, obesitas terjadi saat energi yang keluar lebih sedikit dari energi yang masuk. Nah, aerobik bisa menjadi jawaban Ibu untuk membakar kalori ataupun lemak berlebih dalam tubuh anak sekaligus meningkatkan metabolisme tubuhnya.

    Senam aerobik membantu tubuh bergerak aktif meski gerakannya sederhana. Selain itu, aerobik juga sangat menyenangkan karena diiringi lagu yang bersemangat dan bisa dilakukan bersama seluruh anggota keluarga. Bahkan, anak bisa ikut berkompetisi dengan mengikuti senam aerobik, lho. Caranya, gabung MILO Activ Academydi sini, ikuti tahapan pelatihannya, dan tunjukkan prestasi olahraga anak dalam Kompetisi Kelas Activ sebagai pemilik poin terbanyak!

  2. Menjaga Paru-Paru dan Jantung Tetap Sehat

    Seperti yang disebutkan sebelumnya, aerobik membuat otot-otot membutuhkan lebih banyak oksigen. Itu sebabnya, anak yang melakukan aerobik akan lebih cepat saat bernapas.

    Ibu mungkin berpikir anak ngos-ngosan karena lelah berolahraga. Padahal, ini merupakan tanda anak melakukan aerobik dengan tepat. Ketika anak bernapas lebih cepat, aktivitas ini membuat darah mengalir melewati paru-paru untuk mengambil oksigen. Jantung pun mempercepat gerakan pompa darah yang kaya oksigen ke seluruh otot dan organ tubuh. Secara tidak langsung, anak melakukan jenis olahraga kardiovaskular. Kalau dilakukan secara rutin, hal ini dapat memperkuat otot jantung dan paru-paru anak.

  3. Memperkuat Tulang dan Otot

    Manfaat olahraga bagi tubuh pastinya berhubungan dengan tulang dan otot. Menurut penelitian, orang yang melakukan aerobik secara rutin selama empat minggu mengalami peningkatan produksi protein otot rangka. Artinya, contoh aktivitas fisik seperti aerobik dapat menguatkan otot tubuh. Selain itu, dalam gerakan aerobik juga ada latihan menahan beban yang dapat melatih tulang menjadi lebih kuat.

  4. Melatih dan Mengembangkan Motorik Anak

    Bu, melatih motorik anak tak cuma diperlukan saat anak masih balita, tapi juga pada usia sekolah hingga remaja. Nah, salah satu cara untuk melatih motorik anak adalah melalui latihan gerakan, dan aerobik adalah salah satunya. Ini karena saat melakukan aerobik, anak akan mencontoh sejumlah gerakan dari instruktur atau video yang ditonton. Koordinasi bagian tubuh yang bergerak bersamaan, bergantian, maupun berlawanan inilah yang akan membantu meningkatkan kemampuan motorik anak.

  5. Menaikkan Mood Anak

    Terlalu lama di dalam rumah tentunya membuat anak bosan. Bahkan, berisiko membuat emosinya sulit terkontrol serta mood tidak menentu. Manfaat olahraga bagi anak-anak salah satunya juga berkaitan dengan kesehatan mentalnya, lho. Berdasarkan beberapa penelitian, sejumlah olahraga mampu mengurangi mood negatif dan meningkatkan mood positif. Hal ini mengurangi risiko anak mengalami stres ataupun masalah psikologi lainnya.

  6. Meningkatkan Kecerdasan Anak

    Sejumlah penelitian medis menemukan manfaat senam aerobik untuk kecerdasan anak, lho. Ibu mungkin bertanya-tanya, apa hubungannya gerakan fisik dan otak anak? Perlu Ibu tahu, rutin melakukan aerobik melatih proses berpikir anak. Kemampuan ini dilatih ketika anak mulai mengikuti gerakan demi gerakan dari senam aerobik. Saat itulah, anak belajar konsentrasi untuk menerima informasi baru sekaligus menerapkannya, sehingga bisa mengoptimalkan daya serap pelajaran di skeolah.

Baca Juga:  Alasan Olahraga Pagi Bisa Bantu Sang Juara Optimalkan Tumbuh Kembangnya

Ternyata banyak sekali ya, manfaat aerobik untuk anak. Mulai dari manfaat bagi fisik, mental, hingga kemampuan belajar. Supaya manfaat olahraga bagi anak-anak terasa dengan optimal, ajak anak melakukan pemanasan terlebih dulu sebelum melakukan senam aerobik, ya. Fungsi pemanasan sebelum olahraga salah satunya adalah agar tubuh tidak kaget saat memulai gerakannya.

Nah, setelah selesai, Ibu bisa mengisi kembali energi anak dengan MILO UHT. Kombinasi malt, susu, dan cokelat yang lezat dalam sekotak MILO UHT pasti disukai anak. Tak hanya itu, MILO UHT juga mengandung Vitamin B2, B3, B6, B12, C, dan D, serta Kalsium, Fosfor, dan Zat Besi untuk bantu anak terus berenergi sepanjang hari. Yuk, ajak anak untuk lebih sehat dan berenergi!

Olahraga lari memang terlihat tidak terlalu berat dan simple. Namun, bila anak tidak melakukan persiapan yang tepat, bisa saja muncul cedera di kaki atau bagian tubuh lainnya. Untuk itu, Ibu harus memastikan anak melakukan gerakan pemanasan sebelum lari dimulai.

Pemanasan berguna untuk membuat otot-otot menjadi lebih fleksibel, kuat, dan sehat. Otot yang fleksibel ini diperlukan untuk menjaga rentang pergerakan antar sendi.

Manfaat Pemanasan Sebelum Lari

Tanpa gerakan pemanasan sebelum lari, otot-otot akan memendek dan menjadi tegang. Hal inilah yang memungkinkan terjadinya nyeri sendi, kram, ataupun kerusakan pada otot. Tentunya, Ibu tak ingin anak mengalami masalah kesehatan tersebut bukan? Berikut ini berbagai manfaat pemanasan sebelum lari:

  • Meningkatkan performa olahraga

Pemanasan sebelum lari membantu meningkatkan suhu dan fleksibilitas otot, serta membantu tubuh menjadi lebih efisien dan aman selama berolahraga. Pemanasan sebelum lari juga memungkinkan peningkatan detak jantung dan pernapasan secara bertahap di awal aktivitas. 

  • Meminimalisir risiko cedera

Pemanasan secara perlahan menghangatkan jantung dan pembuluh darah, yang juga disebut sistem kardiovaskular. Hal ini juga bisa meningkatkan suhu tubuh dan meningkatkan aliran darah ke otot. Ketika suhu tubuh dan fleksibilitas otot meningkat, sistem kardiovaskular akan siap untuk melakukan aktivitas fisik. Hal ini juga membantu untuk mencegah cedera dan nyeri otot.

Bagaimana Cara Melakukan Pemanasan yang Tepat?

Melihat manfaatnya, bisa dibilang pemanasan adalah bagian penting untuk mempersiapkan tubuh sebelum berolahraga. Itu sebabnya, gerakan pemanasan sebelum lari tidak boleh dilakukan sembarangan atau sekadar bergerak tidak beraturan. Ibu bisa meminta si Kecil melakukan pemanasan tepat sebelum Anda berolahraga. 

Untuk mendapatkan manfaat maksimal, mintalah si kecil lakukan pemanasan minimal 10 menit. Pemanasan bisa dilakukan dengan memusatkan perhatian terlebih dahulu pada kelompok otot besar, seperti paha belakang. Untuk hasil terbaik, mulailah gerakan pemanasan dengan perlahan, lalu tingkatkan kecepatannya. 

Banyak gerakan pemanasan yang berfokus pada latihan kardio dan rentang gerak, seperti jumping jack dan lunge. Ibu juga bisa meminta si kecil melakukan pemanasan sederhana dengan berjalan di tempat sambil mengayunkan lengan perlahan, atau bahkan menari mengikuti beberapa lagu.

Gerakan Pemanasan Sebelum Berlari

Apakah Ibu masih bingung mengenai gerakan pemanasan yang bisa dilakukan bersama si kecil? Berikut ini sejumlah contoh gerakan pemanasan sebelum lari yang bisa diterapkan pada Ibu dan juga anak:

1. Jalan Cepat

Bagaimana cara melakukan gerakan pemanasan yang tepat? Salah satu caranya adalah anak melakukan olahraga yang dimaksud dalam versi yang lebih ringan. Misalnya, anak ingin olahraga lari. Untuk pemanasan, anak bisa lakukan jalan cepat selama 10-15 menit sebelum berlari.

Saat jalan cepat, usahakan fokus terhadap otot kaki dan tangan. Anggap saja tengah berlari. Hal ini dilakukan supaya otot-otot di bagian kaki dan tangan mulai terbiasa dengan gerakan di bagian tersebut. Pemanasan dengan jalan cepat ini juga mencegah terjadinya “otot kaget”. Maksudnya, otot terasa kaku dan nyeri karena langsung berolahraga.

2. Butt Kicks

Gerakan pemanasan yang satu ini berguna untuk mengencangkan dan memperkuat otot paha bagian belakang. Tentunya, bagian tubuh yang satu ini akan banyak digunakan ketika anak melakukan olahraga lari.

Tenang Bu, gerakan pemanasan yang satu ini cukup mudah diikuti oleh anak. Pertama-tama, tekuk lutut kanan dan angkat tumit ke arah belakang mendekati bokong. Lakukan gerakan ini secara bergantian dengan kaki kiri. Perhatikan tumpuan berat tubuh berada di dasar kaki (pangkal jari-jari kaki).Gerakan selanjutnya, anak diminta tendangkan bagian tumit ke arah bawah pantat secara bergantian. Pastikan bagian tumit mengenai ujung pantat tersebut. Satu set butt kick dilakukan selama 30 detik dengan istirahat 20 detik. Anak bisa melakukannya selama 5-10 menit.

3. Hip Circle

Perlu Ibu ketahui, selain bagian kaki, area panggul juga mendapatkan tekanan besar saat anak berlari. Agar cedera otot di bagian panggul anak tidak terjadi, Ibu harus mengajari anak untuk melakukan hip circle atau gerakan memutar pada area tubuh tersebut.

Gerakan ini dilakukan dengan berdiri dengan kaki terbuka. Kemudian, mulailah gerakan memutar di daerah panggul ke satu arah saja. Setelah melakukan 6-10 putaran di sisi tersebut, anak dapat menukar arah posisi hip circle. Lakukan hal tersebut kurang lebih 10 menit.

4. Calf Raises

Manfaat gerakan pemanasan dilakukan supaya bagian-bagian tubuh yang akan bekerja keras saat berlari siap dan tidak kaku. Salah satunya, otot betis. Area tubuh ini biasanya akan berkontraksi ketika anak mulai menaikkan kaki dari tanah (posisi kaki berlari). Untuk menghindari cedera di bagian tersebut, ibu bisa menyarankan anak melakukan gerakan calf raises.

Caranya tidak sulit kok, Bu. Anak bisa berdiri di pinggir tangga atau tempat yang lebih tinggi. Lalu, bagian belakang telapak kaki dibiarkan menggantung dengan posisi tubuh menghadap ke depan dan dalam.

Setelah posisi tubuhnya tepat, naik-turunkan kaki secara bergantian secara perlahan untuk meregangkannya. Anak diminta rasakan adanya kontraksi di bagian otot betis. Jika sudah merasakan kontraksinya, itu berarti gerakan peregangan yang dilakukan sudah tepat. Lakukan aktivitas itu selama kurang lebih 10 menit dengan tiap set 1 menit calf raises dan 1 menit istirahat.

5. Walking Lunges

Bila aktivitas peregangan yang dilakukan kurang tepat, biasanya anak akan mengalami otot kaku ataupun kram. Umumnya, hal ini bisa terjadi di area kaki hingga pinggang. Bahkan, dalam kasus yang ekstrem, bisa mengalami kerusakan permanen. Inilah hal yang ingin dihindari Ibu.

Walking lunges bisa menjadi salah satu gerakan peregangan yang aman dan tepat ketika anak akan melakukan olahraga lari. Caranya pasti mudah diikuti anak. Pertama-tama, tekuk lutut ke arah depan hingga membentuk sudut 90 derajat. Usahakan supaya hampir menyentuh tanah.

Coba tahan di posisi tersebut selama 2-4 detik. Lalu, kembali secara perlahan ke posisi berdiri. Lakukan gerakan tersebut sebanyak 10 kali dan 1 menit istirahat dalam satu set. Lakukan 5-10 menit sesuai kebutuhan.

Sekarang, Ibu sudah tahu gerakan pemanasan yang tepat untuk anak yang ingin melakukan olahraga lari, kan. Nah, jangan lupa setelah selesai lari, anak juga harus melakukan pendinginan agar otot-otot terhindar dari cedera.

6. Ankle Movement

Ankle movement atau gerakan pergelangan kaki juga bisa menjadi cara pemanasan sebelum lari yang mudah dilakukan anak. Gerakan hanya bisa dilakukan dengan duduk dan menggerakan pergelangan kaki membentuk lingkaran. 

Buatlah lingkaran dengan kaki kanan ke satu arah sebanyak lima kali dan kemudian lima kali ke arah lain. Ulangi dengan pergelangan kaki lainnya.

7. Menari atau Dance

Menari atau dance bisa menjadi gerakan pemanasan sebelum lari yang menyenangkan bagi Anak. Ibu hanya perlu membiarkan si kecil membuat gerakannya sendiri mengikuti musik yang mereka sukai. Gerakan pemanasan ini juga bisa dilakukan secara berkelompok dengan membuat koreografi tarian sederhana menggunakan lagu populer. 

8. Squat

Squat juga bisa menjadi salah satu gerakan yang mudah dilakukan untuk pemanasan. Jika dilakukan dengan benar, squat bisa meningkatkan metabolisme, membantu mencegah cedera, memperkuat otot inti, serta meningkatkan keseimbangan dan postur tubuh.

Untuk melakukan squat dengan benar, Anda bisa memulai dengan menempatkan kaki sejajar lalu posisikan bagi dengan kemiringan 90 derajat. Usahakan agar dada tetap tegak, lalu gerakan otot perut, dan pindahkan beban ke tumit sembari mendorong pinggul kembali ke posisi duduk.

Nah, itu dia cara melakukan pemanasan sebelum  lari yang harus diperhatikan. Selain melakukan pemanasan dan pendinginan, jangan lupa untuk isi kembali energi anak dengan MILO UHT. MILO UHT mengandung kombinasi coklat, susu, dan malt dengan rasa khas MILO yang disukai anak. MILO UHT juga diperkaya Vitamin B1, B2, B3, B6, serta Kalsium dan Fosfor untuk bantu anak terus berenergi sepanjang hari dalam kemasan yang praktis dan mudah dibawa.


Source:

  1. American Heart Association - Warm Up, Cool Down. Dari https://www.heart.org/en/healthy-living/fitness/fitness-basics/warm-up-cool-down. Diakses 3 Oktober 2023
  2. Mayo Clinic - Aerobic exercise: How to warm up and cool down. Dari https://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/fitness/in-depth/exercise/art-20045517. Diakses 3 Oktober 2023  
  3. Tri-City Medical Center - Why Warming Up and Cooling Down is Important. Dari https://www.tricitymed.org/2016/12/warming-cooling-important/. Diakses 3 Oktober 2023
  4. Harvard Health - Exercise 101: Don't skip the warm-up or cool-down. Dari https://www.health.harvard.edu/staying-healthy/exercise-101-dont-skip-the-warm-up-or-cool-down. Diakses 3 Oktober 2023
  5. Health - Warming up and cooling down. Dari https://www.health.act.gov.au/about-our-health-system/healthy-living/kids-play-active-play/early-childhood-educators/warming-and. Diakses 3 Oktober 2023
  6. Verywell Family - 9 Warm-Up Exercises for Kids Before Sports or Active Play. Dari https://www.verywellfamily.com/best-warm-up-exercises-for-kids-1257044. Diakses 3 Oktober 2023
  7. NHS inform - Warm-up and cool-down. Dari https://www.nhsinform.scot/healthy-living/keeping-active/before-and-after-exercise/warm-up-and-cool-down. Diakses 3 Oktober 2023  
  8. Physiopedia - Squat Exercise. Dari https://www.physio-pedia.com/Squat_Exercise. Diakses 3 Oktober 2023

 

Tahukah Ibu kalau manfaat olahraga bagi anak tak hanya untuk kesehatan tubuh? Ternyata kegunaan aktivitas tersebut juga memengaruhi perkembangan mental anak. Salah satunya yang terkait dengan kepercayaan diri. Kok, bisa?

Ketika Ibu melihat sekilas aktivitas olahraga, tentunya berpikir hanya akan berguna untuk kesehatan dan pertumbuhan anak saja. Namun, kepercayaan diri juga bisa dipelajari dan dipupuk melalui kegiatan ini, lho. Kalau Ibu belum yakin, coba cek beberapa alasannya berikut ini.

1. Anak Mulai Mengetahui Kemampuannya

Ketika masa kanak-kanak, tentunya anak belum mengetahui kebiasaan atau kemampuan yang dimiliki. Terkadang, anak mengikuti arahan dari orangtua sehingga sangat mungkin kurang percaya diri atau sulit mengambil keputusan sendiri. Nah, manfaat olahraga bagi anak anak salah satunya adalah mengubah kebiasaan itu.

Olahraga membuat anak terbiasa untuk membuat target atau tujuan dari kegiatan yang dilakukan. Anak pun akan menyusun sendiri tahapan-tahapannya sesuai dengan kemampuannya. Misalnya, anak ingin jadi pemain inti dalam tim basket sekolah. Untuk mencapainya, anak bisa lakukan latihan-latihan yang dibutuhkan.

Dari kebiasaan inilah, anak jadi mengetahui seberapa besar kemampuan dan keterampilannya dalam berolahraga. Selain itu, ia juga memahami kekurangan yang dimiliki sehingga bisa diperbaiki.Dari kebiasaan inilah, anak jadi mengetahui seberapa besar kemampuan dan keterampilannya dalam berolahraga. Selain itu, ia juga memahami kekurangan yang dimiliki sehingga bisa diperbaiki.

Baca Juga : Bu, Olahraga Bulu Tangkis Punya Segudang Manfaat Bagi Anak, Lho!

2. Tak Ragu Tunjukan Kemampuan

Setelah beberapa kali mengikuti kelas olahraga, anak akan tahu kekurangan dan kelebihannya. Ia pun punya trik untuk mengatasi kelemahan serta menunjukkan kemampuan. Itu sebabnya, dia tak ragu lagi untuk memperlihatkannya di depan orang-orang. Pada momen ini, Ibu jangan ragu memberikan pujian ketika kemampuan anak diperlihatkan, ya. Pastinya, hal ini bisa tambah meningkatkan kepercayaan dirinya. Anak akan merasa kerja keras dan keahliannya diakui. Tentunya, ini menyenangkan buat anak.

3. Belajar Bersosialisasi

Manfaat olahraga bagi anak anak lainnya adalah bisa beradaptasi dan bersosialisasi. Terutama jika ia melakukan aktivitas olahraga tim, seperti sepakbola, voli, ataupun basket. Tentunya, anak diharuskan dapat bekerja sama dengan rekan satu timnya.

Bahkan, anak yang pemalu bisa merasa lebih nyaman berada di lingkungan tim olahraga. Ini karena ada perasaan saling mengerti dan senasib dalam tim. Ia juga bisa dengan senang hati mengulurkan tangannya untuk membantu teman satu tim yang tengah mengalami kesulitan.

Selain itu, Ibu bisa terkejut melihat anak menyemangati temannya sejak awal latihan dan menghibur bila si teman kalah berlomba. Kondisi ini juga dialami sebaliknya ketika anak yang bertanding. Tentunya, ini merupakan lingkungan positif untuk tingkatkan kepercayaan diri anak.

4. Mengenal Sportivitas

Di atas langit masih ada langit. Pepatah itu dimaksudkan agar setiap orang tidak perlu berbangga diri akan kemampuannya karena pasti ada yang lebih ahli lagi, yang merupakan bagian dari sebuah sportivitas. Nah, manfaat olahraga bagi anak anak juga memperkenalkan sikap sportivitas seperti konsep tersebut.

Sikap ini membuat anak tak mudah puas dan sombong akan kemampuannya. Jadi, ia akan menjadi orang yang selalu mau belajar dan ingin tahu untuk perkembangannya. Ia pun akan lebih percaya diri untuk meminta ilmu kepada orang yang lebih ahli.

5. Merasa Diapresiasi

Kepercayaan diri yang tinggi muncul bila anak merasa diapresiasi dan diakui kemampuannya. Ikut pertandingan dan membawa pulang piala adalah salah satu bentuk apresiasi dari orang lain. Pujian dari teman-teman dan pelatih pun bisa jadi salah satu penyemangat baginya.

Lalu, bagaimana orangtua memberikan apresiasi kepada anak? Kehadiran, dukungan, dan kegembiraan Ibu saat aktivitas olahraga berlangsung bisa salah satu bentuknya. Ibu juga bisa membawakan makanan dan minuman sehat sebagai bentuk apresiasi.

Misalnya, membawakan MILO 3in1. Dalam segelas MILO 3in1 terdapat kombinasi cokelat, susu, dan malt dengan rasa khas MILO yang disukai anak. MILO 3in1 juga diperkaya Vitamin B2, B3, B6, B12, C, dan D, serta Kalsium, Fosfor, dan Zat Besi untuk bantu anak terus berenergi sepanjang hari.

Ternyata, banyak manfaat olahraga bagi anak yang baru diketahui ya, Bu. Semangati terus anak dengan memberikan yang terbaik, ya.