Pahami Perbedaan Laktosa & Sukrosa Sebelum Memilih Makanan Favoritmu!
Sebagai Ibu yang selalu mendukung aktivitas Si Kecil yang aktif dan gemar berolahraga, pasti Ibu ingin memberikan asupan makanan dan minuman terbaik untuk menunjang energinya.
Saat memilih makanan maupun minuman, penting bagi Ibu untuk memahami kandungan yang ada di dalamnya, termasuk jenis gula seperti laktosa dan sukrosa.
Meskipun sama-sama merupakan jenis gula, keduanya memiliki perbedaan yang signifikan. Memahami perbedaan laktosa dan sukrosa ini akan membantu Ibu dalam menentukan pilihan yang lebih sehat. Yuk Bu, simak penjelasannya lebih lanjut!
Laktosa: Gula Alami dalam Susu dan Produk Turunannya
Laktosa adalah jenis gula alami yang terdapat dalam susu dan produk turunannya, seperti yogurt dan keju. Laktosa terdiri dari dua molekul gula sederhana, yaitu glukosa dan galaktosa, yang dipecah oleh enzim laktase di dalam tubuh.
Untuk Si Kecil yang gemar olahraga, konsumsi makanan atau minuman yang mengandung laktosa bisa menjadi sumber energi alami karena laktosa menyediakan karbohidrat yang mudah dicerna.
Namun, tidak semua anak dapat mencerna laktosa dengan baik. Beberapa orang memiliki kondisi yang disebut intoleransi laktosa, di mana tubuh mereka kekurangan enzim laktase.
Jika Si Kecil mengalami gejala seperti sakit perut atau kembung setelah mengonsumsi susu, Ibu bisa memilih susu bebas laktosa, yang tetap memberikan manfaat gizi susu tanpa risiko gangguan pencernaan.
Sukrosa: Gula Pasir dari Tebu atau Bit Gula, Digunakan sebagai Pemanis Tambahan
Sukrosa, yang sering dikenal sebagai gula pasir, adalah jenis gula yang umum digunakan sebagai pemanis tambahan dalam makanan dan minuman. Sukrosa biasanya berasal dari tebu dan juga merupakan sumber energi yang cepat dicerna tubuh.
Sukrosa terdiri dari dua molekul gula sederhana, yaitu glukosa dan fruktosa. Dalam bentuk utuhnya, sukrosa sering dijadikan bahan utama dalam pembuatan makanan manis, seperti kue, permen, dan minuman kemasan. Namun, Ibu perlu berhati-hati karena konsumsi berlebihan sukrosa dapat menyebabkan peningkatan kadar gula darah yang kurang baik untuk kesehatan Si Kecil, terutama untuk anak yang aktif berolahraga.
Batas maksimal konsumsi sukrosa (gula tambahan) harian di luar makanan utama telah ditetapkan oleh berbagai lembaga kesehatan dunia untuk mencegah risiko penyakit tidak menular seperti obesitas, diabetes tipe 2, dan penyakit jantung.
Menurut pedoman dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC), konsumsi gula tambahan sebaiknya tidak melebihi 10% dari total kalori harian. Untuk orang dewasa dengan kebutuhan energi sekitar 2.000 kalori per hari, ini berarti maksimal sekitar 200 kalori atau 12 sendok teh (sekitar 50 gram) gula tambahan 1.
Gula tambahan ini mencakup sukrosa yang ditambahkan ke minuman seperti soda, teh manis, dan makanan ringan seperti permen dan kue.
Sementara itu, World Health Organization (WHO) juga menyarankan agar konsumsi free sugars (termasuk sukrosa yang ditambahkan di luar makanan alami seperti buah) dibatasi hingga kurang dari 10% dari total energi harian, dan bahkan menyarankan pengurangan lebih lanjut hingga kurang dari 5% untuk manfaat kesehatan tambahan 2.
WHO menekankan bahwa konsumsi berlebihan sukrosa dapat mengurangi kualitas nutrisi makanan dan meningkatkan risiko obesitas serta penyakit kronis lainnya.
Dengan demikian, untuk menjaga kesehatan, disarankan agar konsumsi sukrosa tambahan di luar makanan utama tidak melebihi 50 gram per hari bagi orang dewasa, dan lebih rendah lagi jika memungkinkan.
Perbedaan Laktosa dan Sukrosa
Bu, untuk memahami perbedaan laktosa dan sukrosa, berikut perbedaan utamanya:
- Struktur Kimia: Laktosa terdiri dari glukosa dan galaktosa, sedangkan sukrosa adalah kombinasi glukosa dan fruktosa.
- Sumber Alami: Laktosa berasal dari susu dan produk susu, sedangkan sukrosa berasal dari tanaman seperti tebu dan bit gula.
- Cara Tubuh Mencerna: Laktosa membutuhkan enzim laktase untuk dipecah, sedangkan sukrosa dipecah oleh enzim sukrase saat dicerna.
Memahami maltosa, sukrosa, laktosa dan struktur setiap gula membantu Ibu melihat pentingnya memilih sumbernya sesuai kebutuhan tubuh Si Kecil.
Kandungan Gula di Dalam Makanan Tidak Sepenuhnya Sukrosa
Tidak semua makanan manis mengandung sukrosa. Beberapa makanan alami seperti susu dan buah mengandung jenis gula lain seperti laktosa dan fruktosa yang memiliki efek berbeda pada tubuh Si Kecil. Mengetahui perbedaannya membantu Ibu memilih makanan dan minuman yang lebih sehat dan sesuai kebutuhan gizi anak.
Berikut adalah beberapa jenis gula yang umum ditemukan dalam makanan:
- Sukrosa: Gula meja yang sering digunakan dalam teh, kopi, atau kue.
- Laktosa: Gula alami dalam susu dan produk olahannya.
- Fruktosa: Gula alami yang terdapat dalam buah-buahan.
- Maltosa: Gula hasil pemecahan pati, banyak ditemukan dalam minuman berbasis malt seperti cokelat malt.
Setiap jenis gula ini diproses berbeda dalam tubuh dan memiliki dampak kesehatan yang bervariasi tergantung jumlah dan frekuensi konsumsinya.
Memahami perbedaan laktosa dan sukrosa dan mana yang lebih aman untuk Si Kecil menjadi langkah bijak bagi Ibu dalam memberikan makanan yang sesuai dengan kebutuhan tubuhnya.
Setelah memahami perbedaan laktosa dan sukrosa, Ibu kini memiliki panduan yang lebih jelas dalam memilih makanan dan minuman bagi Si Kecil. Jika makanan utama seperti susu atau yoghurt menjadi sumber energi harian, pastikan konsumsi disesuaikan dengan kebutuhan tubuh Si Kecil. Hindari konsumsi berlebihan gula tambahan dari sukrosa dalam makanan ringan atau minuman kemasan.
MILO Less Sugar Polybag hadir dengan kandungan 0gr sukrosa, menjadikannya pilihan yang tepat bagi mereka yang ingin menikmati minuman bernutrisi tanpa khawatir mengonsumsi gula berlebih. Dengan pendekatan seperti ini, produk ini mendukung gaya hidup yang lebih seimbang sekaligus tetap memberikan energi yang diperlukan.
Untuk anak yang aktif dan suka berolahraga, makanan alami dan bernutrisi, seperti susu bebas laktosa atau makanan dengan kandungan gula yang seimbang, adalah pilihan terbaik.
Dengan mengetahui perbedaan antara laktosa, sukrosa, dan jenis gula lainnya seperti maltosa, Ibu memiliki kebebasan lebih besar untuk menyusun pola makan sehat dan mendukung kesehatan jangka panjang Si Kecil.
Setiap anak memiliki kebutuhan yang berbeda, terutama dalam hal pencernaan dan energi. Memahami perbedaan laktosa dan sukrosa bukan hanya membantu Ibu memilih makanan dan minuman yang lebih sehat, tetapi juga dapat memberikan manfaat yang lebih besar bagi Si Kecil yang aktif bergerak.
Jangan ragu untuk mencoba susu bebas laktosa jika Si Kecil menunjukkan gejala intoleransi, atau mengurangi konsumsi gula tambahan dari sukrosa untuk menjaga keseimbangan nutrisinya.
Dengan memberikan asupan terbaik, Ibu turut mendukung tumbuh kembang dan aktivitas Si Kecil dengan maksimal. Semangat selalu, Bu!
FAQ
- Apa perbedaan utama antara laktosa dan sukrosa?
Laktosa adalah gula alami yang ditemukan dalam susu dan produk olahannya, sedangkan sukrosa adalah gula meja yang biasanya ditambahkan ke makanan dan minuman sebagai pemanis. Secara kimia, laktosa terdiri dari glukosa dan galaktosa, sementara sukrosa terdiri dari glukosa dan fruktosa.
- Mengapa penting memahami perbedaan laktosa dan sukrosa dalam makanan?
Memahami perbedaan ini penting karena masing-masing memiliki dampak kesehatan yang berbeda. Laktosa bisa menyebabkan masalah pencernaan bagi orang yang intoleran terhadapnya, sedangkan konsumsi sukrosa berlebihan dapat meningkatkan risiko obesitas dan diabetes.
- Apa saja gejala intoleransi laktosa yang perlu diwaspadai?
Gejala umum intoleransi laktosa meliputi kembung, diare, sakit perut, dan gas berlebih setelah mengonsumsi produk susu. Jika kamu mengalami gejala ini secara konsisten, sebaiknya konsultasikan dengan tenaga medis.
- Apakah sukrosa selalu buruk untuk kesehatan?
Tidak selalu. Sukrosa dalam jumlah kecil bisa menjadi sumber energi. Namun, konsumsi berlebihan terutama dari makanan olahan dan minuman manis dapat berdampak negatif bagi kesehatan, seperti meningkatkan risiko penyakit jantung dan gangguan metabolik.
- Bagaimana cara memilih makanan yang rendah laktosa dan sukrosa?
Periksa label nutrisi pada kemasan makanan. Pilih produk yang mencantumkan “bebas laktosa” atau “rendah gula tambahan.” Produk berbasis nabati seperti susu almond atau oat juga bisa menjadi alternatif yang baik untuk menghindari laktosa.
Source:
Temukan
Resep Kreasi Milo
Ayo berkreasi dengan resep-resep menarik dari MILO untuk melengkapi energi dan nutrisi anak.