Bulan Ramadan adalah bulan yang penuh berkah, di mana kita menjalani ibadah puasa dengan penuh semangat. Tapi tak bisa dipungkiri, menjalani puasa selama sebulan penuh membutuhkan kekuatan fisik dan mental yang baik. Untuk itu, penting bagi kita untuk menjaga kesehatan agar bisa menjalankan ibadah puasa dengan maksimal. Berikut ini adalah tips kuat puasa yang bisa Ibu dan keluarga terapkan agar tetap bugar dan energik sepanjang Ramadan.

1. Pola Makan Sahur dan Berbuka yang Seimbang

Salah tips kuat puasa yang utama adalah dengan menjaga pola makan sahur dan berbuka yang seimbang. Saat sahur, pastikan mengonsumsi makanan yang kaya akan karbohidrat kompleks seperti nasi merah, roti gandum, atau oatmeal yang dapat memberikan energi bertahan lama. Jangan lupa tambahkan protein dari telur, daging tanpa lemak, atau kacang-kacangan. Sayuran dan buah-buahan juga penting untuk mencukupi kebutuhan serat dan vitamin.

Saat berbuka, awali dengan sesuatu yang manis namun sehat, seperti kurma, yang cepat mengembalikan energi yang hilang seharian. Kemudian, lanjutkan dengan mengonsumsi makanan yang kaya akan nutrisi, termasuk karbohidrat, protein, dan lemak sehat. Hindari makanan yang terlalu berat dan berlemak karena dapat membuat tubuh menjadi lelah.

Sebagai rekomendasi, Ibu bisa mengonsumsi MILO 3in1 ketika sahur dan berbuka puasa. MILO 3in1 mengandung eksrak malt, susu, dan coklat yang dapat membantu mengembalikan energi setelah beraktivitas. Tidak hanya bergizi, MILO 3in1 juga memiliki penyajian yang praktis dan kandungan nutrisi lengkap. 

2. Pentingnya Hidrasi Sepanjang Malam

Menghidrasi tubuh dengan baik adalah salah satu tips kuat puasa yang tidak boleh diabaikan. Selama bulan Ramadan, waktu untuk minum air terbatasi. Maka dari itu, Ibu harus memanfaatkan waktu setelah berbuka hingga menjelang sahur untuk mencukupi kebutuhan cairan harian.

Minum air putih minimal 8 gelas sepanjang malam, dan kurangi atau hindari minuman berkafein seperti kopi dan teh yang dapat menyebabkan dehidrasi. Selain air putih, konsumsi jus buah segar atau infused water bisa menjadi pilihan hidrasi yang menyegarkan.

3. Mengatur Aktivitas Harian Agar Tidak Kelelahan

Mengatur aktivitas harian dengan baik adalah hal yang krusial selama berpuasa. Tetapkan prioritas kegiatan yang penting dan sesuaikan dengan kondisi fisik. Hindari aktivitas fisik yang terlalu berat di siang hari. Jika memungkinkan, jadwalkan olahraga ringan di sore hari menjelang berbuka atau setelah berbuka.

Selain itu, penting untuk mendapatkan istirahat yang cukup. Tidur lebih awal di malam hari dan manfaatkan waktu setelah sahur untuk tidur sebentar. Power nap selama 15-20 menit di siang hari juga bisa membantu tubuh tetap segar dan bertenaga.

4. Suplemen Alami yang Bisa Membantu Daya Tahan Tubuh

Dalam beberapa situasi, suplemen alami dapat menjadi tambahan yang bermanfaat untuk menjaga daya tahan tubuh dan merupakan salah satu tips kuat puasa. Beberapa suplemen seperti vitamin C, zinc, dan echinacea dapat membantu sistem kekebalan tubuh Ibu tetap prima. Selain itu, madu dan kurma adalah dua bahan alami yang merupakan sumber energi dan nutrisi yang baik.

Namun, sebelum mengonsumsi suplemen, ada baiknya Ibu berkonsultasi dengan dokter untuk memastikan kecocokan dan dosis yang tepat. Menjaga asupan makanan alami dan nutrisi seimbang tetap menjadi pilihan utama dalam tips kuat puasa.

Menjaga kesehatan dan kebugaran selama Ramadan tidaklah sulit jika kita mengetahui tips kuat puasa yang tepat. Dengan menerapkan pola makan sahur dan berbuka yang seimbang, memastikan tubuh tetap terhidrasi sepanjang malam, mengatur aktivitas harian dengan bijaksana, serta mempertimbangkan suplemen alami, Ibu dan keluarga akan tetap bugar dan semangat menjalani puasa hingga akhir. Semoga ibadah kita diterima dan membawa berkah. Selamat menjalani puasa!


Source:

https://www.kompas.tv/lifestyle/495823/coba-lakukan-7-tips-ini-agar-kuat-berpuasa-meski-sedang-bekerja-seharian?page=all 

https://www.detik.com/jogja/berita/d-7247648/9-tips-agar-kuat-puasa-ramadhan-dalam-berbagai-kegiatan-anti-lemas 

https://upk.kemkes.go.id/new/5-tips-sehat-selama-bulan-ramadhan 

Banyak kesibukan yang biasa dilakukan untuk persiapan Lebaran. Mulai dari membeli baju Lebaran, membuat kue kering dan menu makanan Lebaran, membersihkan rumah untuk silaturahmi, atau juga perjalanan mudik saat akan merayakan Idul Fitri di kota lain.

Untuk persiapan Lebaran tersebut Ibu bisa melibatkan anak untuk ikut berpartisipasi dan ini baik untuk perkembangan mereka. Nah, apa saja manfaat dan tips mengajak ikut serta anak dalam persiapan Lebaran? Yuk, simak bahasannya berikut ini.

Manfaat Mengajak Anak dalam Persiapan Lebaran

Saat anak melewati tahap perkembangan, keterlibatan dalam tugas domestik bisa menjadi tantangan bagi Ibu untuk melatih dan mengajarkannya pada mereka. Butuh kesabaran dari Ibu dan orang terdekat saat mengajak anak ikut serta membantu beberapa aktivitas di rumah, termasuk saat persiapan Lebaran.

Ada beberapa manfaat yang diperoleh dengan melibatkan anak dalam berbagai persiapan Lebaran, berikut diantaranya adalah untuk mengasah kreativitas dan keterampilan, mengajarkan tentang kerja sama, membangun tim, tanggung jawab, dan kepedulian sosial.

Tips Melibatkan Anak untuk Persiapan Lebaran

Ada bebarapa tips yang perlu Ibu perhatikan saat mengajak anak dalam beberap aktivitas persiapan Lebaran.

  • Tetapkan tugas secara bertahap sesuai dengan kemampuan perkembangan anak.
  • Berikan pujian saat anak berhasil menyelesaikan tugas-tugas yang Ibu berikan saat membantu persiapan Lebaran di rumah.
  • Berikan pilihan tugas dan biarkan anak-anak memilih pekerjaan rumah yang mereka sukai, misal membantu membuat kue kering, merapikan ruangan, atau membuat pernak-pernik Lebaran.
  • Beri motivasi dan bisa menjadi contoh yang baik bagi anak untuk mengerjakan kegiatan persiapan Lebaran.
  • Jangan menegur terlalu keras saat anak membuat kesalahan saat melakukan kegiatan persiapan Lebaran. Ibu bisa menjelaskan apa kesalahannya lalu berikan solusi untuk memperbaiki. Proses melibatkan anak pada beberapa kegiatan di rumah memang butuh kesabaran ekstra saat membimbingnya supaya semakin terampil.

Aktivitas Bersama Anak untuk Persiapan Lebaran

Berikut aktivitas yang bisa bisa dilakukan bersama anak saat persiapan Lebaran supaya mereka lebih mengenal nilai-nilai budaya dan religi dari perayaan Lebaran.

1. Membuat dekorasi Lebaran

Ajak anak untuk menghias rumah dengan dekorasi yang menggunakan tulisan-tulisan dalam bahasa Arab. Anak-anak dapat menulis pesan-pesan yang positif atau doa-doa dalam bahasa Arab dan bahasa lainnya.

2. Menghias toples kue

Ajak anak untuk menghias toples kaca tempat kue dengan menempelkan potongan kertas atau stiker warna-warni yang dibentuk cantik dengan kreativitas mereka dan bisa diberi contoh terlebih dulu agar hasilnya rapi. Hal ini akan memacu ide kreatif dan memberi motivasi bagi anak untuk lebih terampil.

3. Menciptakan kreativitas karya Lebaran

Ibu bisa mengajak anak untuk berkreasi membuat karya untuk Lebaran, contohnya seperti menghias kartu ucapan atau souvenir Lebaran yang dapat mereka berikan kepada keluarga dan teman. Kreasi kekinian lain yang bisa dibuat adalah video atau foto ucapan Lebaran untuk diposting di media sosial saat Idul Fitri tiba.

4. Membuat kue Lebaran

Ibu juga bisa melibatkan anak untuk membantu membuat kue-kue Lebaran seperti nastar, kastangel, atau putri salju. Aktivitas ini tidak hanya mengasah keterampilan memasak, tetapi juga menciptakan kenangan yang manis bersama keluarga. 

5. Bersih-bersih rumah

Aktivitas yang tidak pernah terlewatkan sebelum Lebaran tiba adalah bersih-bersih rumah untuk menyambut keluarga dan sahabat datang bersilaturahmi saat Lebaran. Ibu juga bisa mengajak anak ikut serta bersih-bersih dengan memberikan tugas sesuai porsinya, misal merapikan kamar, mainan, dan juga membersihkan beberapa perabotan.

6. Packing baju dan perlengkapan untuk mudik

Kalau Ibu sekeluarga merencanakan mudik, Ibu juga bisa mengajak anak membantu mengemas baju dan keperluannya di koper yang akan dibawa. Ibu juga bisa melibatkan untuk menyiapkan oleh-oleh yang akan dibagikan ke keluarga di kampung halaman. Hal ini akan melatih anak untuk punya rasa saling berbagi dan kepedulian dengan sesama.

Jangan lupa untuk selalu memberikan asupan nutrisi bergizi lengkap dan seimbang agar anak tetap sehat saat menyambut Lebaran. Ibu bisa membekalinya MILO kotak kecil untuk dibawa saat mudik atau bisa jadi camilan sehat di rumah saat Lebaran. Kemasannya yang ringan dan praktis, membuat MILO UHT bisa mudah dikantongi anak saat aktif bergerak.

Aktivitas selama puasa dan menjelang Lebaran tentu membutuhkan asupan nutrisi. Selain dengan makanan bergizi seimbang, Ibu bisa memberikan MILO UHT untuk melengkapi menu sahur dan puasa dan juga sumber energi yang mengandung berbagai Vitamin dan Mineral untuk mendukung anak tetap aktif.

Jika Ibu sibuk dengan aktivitas persiapan Lebaran di rumah, bisa juga menyediakan MILO UHT kotak kecil maupun MILO kotak besar. Anak pun akan jadi lebih berenergi dan semangat untuk beraktivitas dan menyambut Lebaran.

Segelas MILO saat sahur, dan sekotak MILO saat berbuka puasa.

Pernahkah Ibu mendengar pertanyaan soal bolehkah olahraga saat puasa? Tentunya, ini juga membuat Ibu bertanya-tanya. Amankah anak berolahraga saat puasa? Sebenarnya, tidak ada larangan untuk melakukannya. Namun, tentu ada beberapa tips olahraga saat puasa yang perlu diketahui. Jangan sampai malah jadi merusak kesehatan. 

Olahraga dapat membawa pengaruh positif pada tubuh, antara lain untuk menjaga tubuh tetap sehat. Namun, penting juga untuk memperhatikan waktu dan jenis olahraga yang dilakukan agar tidak memberatkan ibadah puasa. Bagaimana cara menjalankan olahraga yang baik saat sedang berpuasa? Berikut ini beberapa tips olahraga saat puasa yang bisa diikuti Ibu dan anak.

 

1. Perhatikan Waktu Olahraga

Ibu dan anak biasa melakukan olahraga ketika pagi hari? Sebaiknya, hal itu dihindari ketika berpuasa. Ini karena dikhawatirkan anak akan mengalami dehidrasi mengingat tidak boleh mengonsumsi minuman dan makanan. Sedangkan, tubuh akan mengeluarkan banyak cairan saat berolahraga. 

Waktu yang tepat untuk melakukan olahraga saat puasa adalah setelah waktu berbuka. Hal ini karena energi tubuh anak sudah terpenuhi saat berbuka. Bisa juga anak melakukan olahraga ringan menjelang buka puasa. Misalnya, sekitar jam 5 sore. Ini supaya saat selesai aktivitas, anak bisa langsung minum karena sudah waktu berbuka.

Baca Juga : 4 Inspirasi Olahraga di Rumah untuk Anak Saat Puasa

 

2. Jenis Olahraga yang Dipilih

Ibu juga harus membatasi jenis olahraga yang dipilih anak selama bulan puasa. Usahakan pilih olahraga yang memiliki intensitas ringan ke sedang. Misalnya, berjalan kaki, joging, atau pun bersepeda. Anak tidak disarankan untuk melakukan olahraga intensitas tinggi supaya tubuh tidak lelah dan mengurangi risiko dehidrasi.

 

3. Perhatikan Asupan Makanan

Cara olahraga pada saat puasa lainnya adalah memerhatikan asupan makanan yang dikonsumsi anak ketika sahur dan juga berbuka. Usahakan Ibu memberikan makanan sesuai kebutuhan kalori dan nutrisi yang sama dalam kondisi tidak berpuasa. Selain itu, pastikan menu makanan tetap mengandung karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral untuk memenuhi kebutuhan zat gizi yang diperlukan tubuh.

 

4. Banyak Minum

Tips olahraga saat puasa lainnya adalah jangan lupa untuk banyak minum. Bayangkan, kalau anak seharian tidak mengonsumsi minuman dan makanan sepanjang hari. Lalu, ia melakukan aktivitas fisik yang mengeluarkan cairan. Pastinya, bahaya dehidrasi di depan mata. Itu sebabnya, anak mesti banyak minum supaya tubuh terhidrasi kembali. Ada baiknya, olahraga dilakukan setelah berbuka puasa tiba. Sehingga anak lebih leluasa minum. 

Baca Juga : Yuk, Bikin Es Kepal MILO yang Lebih Sehat untuk Buka Puasa

 

5. Istirahat Cukup

Ketika bulan puasa tiba, waktu tidur anak akan berkurang. Ia akan bangun lebih pagi dan tidur lebih malam. Rutinitas ini bagi sebagian anak membuat badan menjadi lemah dan cepat lelah. Bayangkan, dengan kondisi tersebut harus melakukan olahraga. Bisa-bisa daya tahan tubuh jadi berkurang. 

Untuk itu, jangan lupa meminta anak untuk tidur di siang hari ketika berpuasa. Ini supaya waktu normal tidur 10 jam bisa terpenuhi sehingga energi mereka dapat kembali. 

Satu lagi tips olahraga saat puasa yang perlu Ibu lakukan. Untuk tambahan energi anak saat ia beraktivitas dan berolahraga, Ibu bisa memberikan MILO Activ-Go. Minuman coklat berenergi ini memiliki kandungan susu, cokelat, dan proses dua kali ekstrak malt menghasilkan energi alami di setiap butiran MILO. Susu MILO juga mengandung vitamin B2, B3, B6, B12, C, dan D, serta kalsium, fosfor, dan zat besi untuk mendukung energi dan nutrisi anak di periode tumbuh aktif.

Untuk mengalihkan anak dari rasa lapar selama berpuasa, biasanya Ibu mengajaknya melakukan kegiatan selama bulan Ramadhan yang baru, lho. Misalnya, dengan melakukan ngabuburit bersama di sore hari atau memulai permainan baru. Tentunya, ini sangat membantu anak-anak yang baru saja belajar berpuasa. Biasanya, mereka akan mengalami kesulitan menahan rasa haus dan lapar. 

Nah, uniknya kegiatan selama bulan Ramadhan ini bisa Ibu terapkan lagi pada anak setelah Lebaran, lho. Bahkan, bisa menjadi rutinitas baru yang menyenangkan untuk anak. Ibu bisa mengikuti contoh kegiatan Ramadhan untuk anak SD berikut ini. Siapa tahu ada yang bisa Ibu terapkan kepada anak.

 

1. Bermain Board Game

Ibu menginginkan permainan yang tidak menguras banyak tenaga anak, tetapi tetap seru dan menyenangkan. Salah satu yang menjadi pilihan Ibu adalah board games. Ibu bisa mengajak anak bermain catur, halma, monopoli, hingga Uno. Walau tidak banyak aktivitas fisik, permainan ini juga bisa memacu adrenalin. 

Tentunya, hal ini karena bisa memunculkan rasa kompetitif dalam anak. Selain itu, kegiatan selama bulan Ramadhan yang satu ini juga mengasah kemampuan kognitif anak. Karakter anak pun juga bisa dibentuk di sini. Ternyata, banyak sekali keunggulan dari main board game, ya. 

Baca Juga : 4 Inspirasi Olahraga di Rumah untuk Anak Saat Puasa

 

2. Menjalani Hobi Baru

Tentunya, Ibu tak ingin anak berkutat pada gadget-nya saja selama menunggu waktu berbuka puasa. Biasanya, Ibu akan explore hobi anak yang selama ini belum dicoba. Misalnya, mengajaknya ikut les lukis, mencoba membuat kerajinan tangan bersama, atau menuliskan sebuah cerita.  

Hal ini membuat anak menekuni hobi tersebut sehingga lupa waktu. Tanpa terasa waktu berbuka pun tiba. Kegiatan ini bagus sekali dilakukan setelah Lebaran usai. Setidaknya dengan aktivitas ini, waktu screen time anak akan berkurang jauh. 

 

3. Jalan-Jalan Sore

Kegiatan selama bulan Ramadhan ini biasa disebut dengan ngabuburit atau jalan-jalan sore. Biasanya, Ibu dan anak akan mencari takjil dengan berkeliling sekitar lingkungan rumah. Bisa dengan menggunakan kendaraan bermotor, sepeda, ataupun berjalan kaki. 

Ibu bisa melanjutkan kegiatan ini setelah bulan puasa pun berakhir, lho. Tanpa disadari kebiasaan jalan-jalan sore ini dapat mempererat bonding dengan anak. Selain itu, anak juga bisa eksplorasi lingkungan di sekitarnya. 

 

4. Olahraga Sore

Siapa bilang saat bulan Ramadhan, lebih baik jangan melakukan olahraga. Perlu Ibu ketahui kalau olahraga justru sangat mungkin dilakukan. Namun catatannya, tidak direkomendasikan melakukan olahraga berat supaya anak tidak mengalami dehidrasi. Lalu apa saja jenis olahraganya? 

Ibu bisa mengajak anak menonton video kebugaran yang ada di kanal YouTube. Bisa juga meminta anak mencontoh video dance yang sedang viral di TikTok. Rutinitas yang dilakukan sore ini bisa meningkatkan daya tahan tubuh, Iho. Pastinya, membuat mood anak lebih ceria dan menyenangkan.

 

5. Yoga dan Meditasi

Yoga dan meditasi dapat membuat anak tidak rewel dan lebih tenang, lho. Kegiatan ini juga membantu motorik anak supaya bisa lebih seimbang dan berkoordinasi dengan baik. Ibu bisa mengajaknya melihat video tutorial yoga di YouTube atau sengaja mengikuti kelas berdua dengan anak. Pastikan, Ibu memilih gerakan yang sederhana supaya anak tak sulit untuk melakukannya. 

Pastikan anak tetap sehat untuk melakukan beberapa kegiatan selama Ramadhan  lagi. Lengkapi kebutuhan nutrisi anak dengan memberikan MILO UHT setiap hari. Minuman kotak berenergi ini memiliki kandungan susu, cokelat, dan proses dua kali ekstrak malt menghasilkan energi alami di setiap butiran MILO. Susu MILO juga mengandung vitamin B2, B3, B6, B12, C, dan D, serta kalsium, fosfor, dan zat besi untuk mendukung energi dan nutrisi anak di periode tumbuh aktif.

Berbuka puasa memang enaknya minum-minuman dingin yang menyegarkan seperti MILO. Tidak hanya menyegarkan, minuman coklat MILO juga mengandung nutrisi lengkap yang dapat membantu mengembalikan energi anak setelah aktif bergerak selama berpuasa. Nah, selain dapat dihidangkan dengan es batu dan air dingin, minuman coklat MILO juga dapat dikreasikan dengan bahan-bahan lezat lainnya. Yuk, simak inspirasinya!

1. Dikreasikan Jadi Es Pop

Tak hanya dibuat minuman cokelat pakai es, MILO juga cocok dibuat menjadi es pop lho, tepatnya seperti Banana Cookies Popsicles. Ibu cukup menyiapkan MILO 3in1, susu UHT, dan pisang sebagai bahan es krim, lalu tambahkan MILO Balls sebagai topping-nya. Pastinya, berbuka puasa dengan takjil es pop bisa jadi pilihan yang seru untuk anak. Bagaimana cara membuatnya? Cek di sini, ya!

2. Dibuat Es Kepal

Ibu pastinya sudah tak asing dengan resep Es Kepal MILO yang sempat tren beberapa waktu lalu, bukan? Nah, selain lezat dan menyegarkan, kreasi minuman coklat MILO ini juga bisa dibuat dengan resep yang lebih sehat, sehingga sangat cocok dihidangkan saat buka puasa. Caranya, pakai topping kacang-kacangan dan buah-buahan seperti resep di sini. Nikmatnya perpaduan MILO, kacang, buah, dan es serut membuat momen berbuka puasa jadi makin menyegarkan.

3. Dikombinasikan dengan Kurma

Siapa bilang MILO dan kurma nggak bisa dikombinasikan jadi minuman yang lezat? Di bulan Ramadan, Ibu tentu lebih mudah menemukan kurma sehingga bisa mencoba resep MILO Kurma. Selain pakai MILO dan kurma, Ibu cukup menambahkan susu UHT dan es batu. Cara buatnya bisa contek di sini, ya.

4. Dibuat Es Campur

Berbuka puasa rasanya tidak lengkap tanpa hidangan es campur. Nah, agar rasanya spesial atau beda dari biasanya, coba kombinasikan MILO dalam resep es campur. Dengan begitu, es campur yang dihidangkan memberikan sentuhan rasa cokelat yang umumnya disukai anak, dan diperkaya Vitamin dan Mineral dari MILO, sehingga dapat membantu mengembalikan energi anak setelah berpuasa. Ibu bisa cek resep lengkapnya di sini.

Itu tadi beberapa rekomendasi kreasi minuman coklat MILO yang dapat dihidangkan sebagai menu buka puasa! MILO Activ-Go dengan susu, ekstrak malt, serta cokelat yang lezat diperkaya Vitamin B2, B3, B6, B12, C, dan D, serta Fosfor dan Zat Besi membantu mengembalikan energi anak setelah seharian berpuasa sehingga tetap aktif.

Nah, dari rekomendasi kreasi minuman coklat MILO di atas, kira-kira menu apa yang ingin Ibu coba sebagai hidangan buka puasa anak? Selamat mencoba, ya!
 

Sahur bisa disebut sebagai pengganti sarapan yang sebaiknya tidak terlewatkan. Pasalnya, di bulan Ramadhan ini, anak perlu mengonsumsi asupan bergizi seimbang agar tetap aktif sepanjang hari. Apalagi, kebutuhan energi saat puasa maupun tidak jumlahnya tetap sama. Oleh karena itu, Ibu perlu menyiapkan makanan bergizi dan membantunya kenyang lebih lama. Lantas, apa saja menu sarapan sehat untuk anak yang cocok disantap saat sahur? 

1. Olahan Telur 

Konsumsi telur pada saat sahur dapat meningkatkan rasa kenyang dan membantu menstabilkan kadar gula darah, Bu. Selain itu, telur juga mengandung antioksidan, protein, serta kolin yang bermanfaat untuk kesehatan otak dan hati. 

Menyajikan salah satu menu sarapan sehat untuk anak ini juga cukup mudah. Pasalnya, Ibu dapat mengolah telur dengan banyak cara, seperti digoreng, direbus, atau ditumis bersama sayuran yang bergizi.

2. Sup Sayuran 

Sup sayuran juga bisa menjadi pilihan menu sarapan sehat untuk anak yang cocok disantap saat sahur. Ibu dapat menyertakan berbagai jenis sayuran seperti wortel, kentang, brokoli, jagung, dan buncis ke dalam sup sayuran. 

Menu makanan ini sangat cocok untuk sahur karena ada kuah hangat yang terasa nyaman di perut. Kandungan air yang banyak juga mencegah anak mengalami dehidrasi saat berpuasa. Selain itu, sayuran mengandung berbagai nutrisi yang bagus untuk tubuh, seperti serat, protein, karbohidrat, vitamin, dan antioksidan.

3. Umbi-umbian 

Umbi-umbian seperti singkong, ubi, kentang, talas, dan jagung bisa menjadi alternatif sumber karbohidrat jika anak sedang bosan makan nasi. Sumber makanan ini juga dapat diolah dengan berbagai cara, mulai dari digoreng, dipanggang, sampai dikukus. 

Sebenarnya, mengonsumsi umbi lebih disarankan dari nasi lho, Bu! Pasalnya, umbi mengandung lebih banyak serat daripada nasi putih. Serat sangat penting untuk membantu tubuh mencerna makanan dan menghindari masalah susah buang air besar.

4. Olahan Kedelai

Olahan kedelai seperti susu kedelai, tempe, dan tahu ternyata bisa memberi rasa kenyang yang lebih lama, Bu! Pasalnya, kedelai memiliki kandungan gizi yang lengkap. Dalam 100 gram kedelai, terdapat 20,2 protein, 1,6 serat, dan berbagai vitamin yang baik untuk tubuh.

Mengolah makanan berbahan dasar kedelai pun sangat bervariasi. Ibu bisa membuat tumis tempe, mendoan tempe, tahu balacan, tahu saus tiram, baso tahu, ungkep tahu, sampai tahu bacem.

5. Buah-Buahan  

Buah-buahan sangat bagus untuk dimakan saat sahur karena mengandung Vitamin dan Serat tinggi. Selain itu, sumber makanan ini juga mengandung kadar air yang tinggi sehingga bisa mencegah anak mengalami dehidrasi di siang hari. Selain dimakan langsung, buah dapat diolah menjadi berbagai varian menu yang menarik. Beberapa olahan buah yang bisa Ibu coba di antaranya jus, smoothies, salad, dan agar-agar.

6. Minuman Cokelat MILO

Jika sudah memberikan menu sarapan sehat untuk anak saat sahur, Ibu juga perlu melengkapi asupan gizi anak dengan minuman cokelat MILO Activ-Go. Dalam segelas MILO Activ-Go, terkandung ekstrak malt sebagai sumber Karbohidrat, Vitamin B Kompleks (B2, B3, B6, dan B12), Kalsium untuk kesehatan tulang dan gigi, Zat Besi untuk pembentukan sel darah merah, serta Vitamin C untuk meningkatkan penyerapan zat besi juga menjaga daya tahan tubuh.

Selain enam makanan di atas, Ibu juga bisa memberikan menu sahur sehat lain seperti daging merah, ikan, brokoli, dan kacang merah. Nah, menu sarapan sehat untuk anak bisa disesuaikan dengan kesukaan masing-masing, asalkan tetap memperhatikan kandungan gizinya ya, Bu!
 

Tahun ini, anak kembali menjalani Ramadan dengan melakukan hampir sebagian besar aktivitas di rumah saja. Meski begitu, anak tetap aktif bergerak selama puasa, kok. Kira-kira adakah olahraga di rumah untuk anak yang bisa dilakukan selama puasa? Kali ini, sebagai inspirasi, Ibu bisa mengajak anak  tetap aktif bergerak di rumah tanpa menggunakan alat. Inspirasi olahraga ini cocok banget dilakukan di sore hari sambil menunggu waktu berbuka puasa.

1. Jumping Jacks 

Inspirasi olahraga di rumah untuk anak yang super mudah dan praktis adalah jumping jacks. Gerakan jumping jacks sederhana. Anak cukup sambil membuka dan menutup tangan serta kakinya dengan tempo cepat. Meski terkesan sederhana, olahraga ini memberikan manfaat pada seluruh tubuh, khususnya dalam meningkatkan kesehatan jantung, paru-paru, dan otot anak secara bersamaan. Supaya mendapat manfaat optimal, pastikan Ibu dan anak melakukan pemanasan terlebih dahulu. Selain itu, sebaiknya tetap menggunakan sepatu untuk meminimalkan cedera.

2. Burpee 

Apakah Ibu pernah olahraga Burpee sebelumnya? Burpee adalah gerakan sederhana yang bisa dilakukan untuk melatih kebugaran agar anak tidak mudah lelah dan memiliki stamina kuat. Gerakan burpee pada dasarnya sederhana. Anak cukup melakukan gerak jongkok (squat), letakkan kedua tangan di depan dan tendang kedua kaki ke belakang sehingga membentuk pose push up, kembali squat, dan berdiri sambil loncat. Burpee yang dilakukan secara rutin dapat menguatkan otot lengan dan paha, serta menjaga kesehatan jantung anak. 

Gerakan burpee bisa dilakukan dengan cepat dan diulang beberapa kali. Tapi, jika anak belum terbiasa, tidak perlu terburu-buru dan lakukan dalam tempo pelan saja, ya. Misalnya, setelah jongkok, letakkan kedua tangan di depan dan julurkan kaki satu persatu ke belakang, lalu kembali jongkok, dan berdiri sambil meloncat. Setelah terbiasa, baru lakukan dengan tempo yang lebih cepat. 

3. Jalan Santai 

Apa yang biasanya Ibu dan keluarga lakukan saat ngabuburit sembari menunggu buka puasa? Daripada bingung, ajak keluarga untuk jalan santai. Selain bisa dilakukan di luar rumah, jalan santai juga bisa dilakukan di teras, di halaman, bahkan di dalam rumah. Misalnya, jika ingin melakukan jalan santai di rumah saja, cukup buat rute dari melewati berbagai ruangan dari bagian paling belakang rumah ke bagian paling depan. Ulangi selama beberapa putaran atau jika ingin lebih seru, Ibu bisa sisipkan beberapa hadiah kecil di sudut-sudut rumah. Misal voucher menu makanan kesukaan anak yang bisa Ibu siapkan besok, atau makanan ringan. Selain menyenangkan, olahraga jalan santai juga dapat bantu menjaga stamina dan imun anak selama Ramadan.

4. Menari 

Olahraga di rumah untuk anak yang menyenangkan adalah menari. Misal, Ibu bisa putarkan video tutorial menari dari grup musik atau idola kesukaannya, kemudian mengikuti instruksinya hingga gerakannya lancar. Agar anak lebih semangat, Ibu bisa menemaninya mengikuti gerakan pada video yang Ibu putarkan. Selain menyenangkan dan bisa jadi kegiatan ngabuburit yang seru, menari juga dapat meningkatkan mood dan menguatkan otot pada tubuh anak. 

Itu tadi empat rekomendasi olahraga di rumah untuk anak yang dapat dilakukan tanpa alat. Praktis dan menyenangkan bukan, Bu? Diingatkan lagi, sebaiknya ajak anak melakukan olahraga di atas mendekati waktu buka puasa, ya. Dengan begitu, setelah mengeluarkan keringat, tubuh dapat dihidrasi dengan asupan makanan dan minuman bergizi seperti MILO UHT. MILO UHT adalah minuman cokelat siap minum yang mengandung nutrisi lengkap seperti Vitamin B2, B3, B6, B12, dan D, serta Kalsium, Fosfor, dan Zat Besi untuk membantu mengembalikan energi anak setelah beraktivitas fisik dan berpuasa seharian.   Semangat terus berolahraga dan bergerak aktif!

Bangkitkan semangat puasa anak dengan bikin Es Kepal MILO, yuk. Bulan puasa di tengah pandemi sangat mungkin membuat anak kurang bersemangat menjalani ibadah puasa. Hal ini dikarenakan di situasi pandemi ini membuat anak jadi sulit ngabuburit. Daripada semangat untuk berpuasanya kendur, Ibu bisa mengakalinya dengan membuat camilan berbuka puasa di rumah. Berikut, cara membuat es kepal MILO dengan memerhatikan bahan-bahan yang Ibu gunakan agar minuman ringan lezat ini tetap sehat dikonsumsi anak.

1. Pilihlah Dark Chocolate dibandingkan White atau Milk Chocolate

Salah satu kelebihan milk chocolate adalah rasanya yang manis karena perpaduan antara cokelat dan susu. Adapun white chocolate yang memiliki unsur rasa vanila akan menambah cita rasanya tersendiri. Walaupun begitu, menurut Mee Young Hong, PhD, seorang profesor ilmu olahraga dan nutrisi di San Diego State University, demi kesehatan tubuh ada baiknya memiliih cokelat hitam dibandingkan jenis cokelat manapun. Mengapa? Sebab cokelat hitam mengandung 70% kakao. Kakao sendiri mengandung flavonol yang berfungsi sebagai antioksidan. 

Baca Juga : Anak Pilih Es Susu Coklat Ketimbang Coklat Hangat?

2. Gunakan Es Batu dari Air Matang bukan Air Mentah

Ibu harus memperhatikan es batu yang akan digunakan nanti. Disarankan untuk menggunakan es batu yang terbuat dari air matang. Mengapa demikian, sebab bila menggunakan air mentah ditakutkan bakteri yang terkandung di dalam air tidak akan mati saat proses pembekuan. Bakteri-bakteri seperti patogen, E. Coli, dan bakteri lainnya bila tidak mati saat proses pembekuan maka dampaknya bisa fatal untuk si anak. Penyakit seperti nyeri perut, muntah, diare, dan demam rentan menghantui anak, lho. 

3. Pilih Topping yang Berkualitas

Agar sajian terlihat menarik untuk anak, Ibu wajib memilih topping yang disukai oleh mereka dan tetap menyehatkan. Misalnya, kacang cincang atau stroberi segar. Hindari menggunakan permen jelly atau agar-agar karena umumnya kandungan gulanya tinggi dan gizinya rendah.

4. Pilih Milo UHT untuk Menggantikan Gula Pasir atau Kental Manis

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia menyarankan konsumsi gula harian yang sehat untuk setiap orang adalah 50 gram gula atau setara dengan 5-9 sendok teh. Dengan menggunakan Milo UHT, Ibu sudah melengkapi kebutuhan gula anak sebesar 10 gram dan tentunya tak berlebihan, ya. 

Nah, Ibu pasti sudah tak sabar mengajak Sang Juara membuat Es Kepal Milo untuk buka puasa nanti. Yuk, cari tahu resepnya!

Bahan-bahan:

  • 250 ml MILO UHT
  • 130 gr MILO 3in1
  • 13 gr tepung maizena
  • 50 gr cokelat hitam (dark chocolate)
  • Secukupnya es batu dari air matang

Topping:

  • 25 gr kacang cincang
  • 25 gr meses cokelat 
  • 25 gr stroberi, potong dadu kecil

Cara Membuat:

  1. Campurkan MILO UHT, MILO 3in1, dan tepung maizena. Lalu blender semua bahan hingga merata
  2. Masak bahan yang sudah diblender dan tambahkan dark chocolate. Masak adonan hingga mengental. Sisihkan.
  3. Serut es batu yang sudah disiapkan. Bentuklah es batu serut menjadi bentuk kepal di dalam mangkuk. Setelah itu, tuang adonan MILO yang sudah dikentalkan ke atas es batu serut. 
  4. Terakhir, taburkan topping yang sudah Ibu dan Anak siapkan.
     

Kenapa Pilih Es Kepal Milo untuk Temani Anak Berbuka Puasa?

Ibu tahu bahwa anak suka sekali minuman ringan yang dingin. Dibandingkan harus beli es di luar yang belum terjamin kebersihan dan kesehatannya, ada baiknya Ibu melindungi anak dengan mempersiapkan apa yang mereka sukai.

Selain menjadi minuman favorit anak, kebutuhan gizi anak pun ikut terpenuhi. Satu porsi Es Kepal MILO yang Ibu buat sudah mengandung 1.363 kalori dan 28 gram protein. Dengan menikmati Es Kepal MILO pada jam berbuka, lebih dari setengah kebutuhan gizi anak sudah tercukupkan. Jadi, Sang Juara tetap berenergi saat berpuasa di tengah pandemi!
 

Apakah Ibu sudah mulai mengajarkan anak puasa? Wah, selamat ya, Bu! Pada usia 6-7 tahun, anak memang sudah mulai bisa ikut berpuasa. Beberapa anak mungkin masih melakukan “puasa beduk” sebagai pembelajaran. Oleh sebab itu, tetap dukung usaha anak dengan memenuhi asupan nutrisinya ya, Bu. Salah satunya adalah mendapatkan manfaat minum susu coklat agar ia tetap berenergi menjalani harinya.

Nah, bicara soal puasa beduk, ternyata ada banyak sekali manfaat yang bisa Sang Juara dapatkan dari metode puasa ini. Berikut ini beberapa di antaranya:

1. Mendukung Masa Pertumbuhan

Menurut hasil penelitian yang dilakukan Americans College of Cardiology di New Orleans, puasa dapat meningkatkan produksi hormon pertumbuhan. Hormon ini berfungsi mengatur pertumbuhan tinggi badan serta pembentukan otot anak.

2. Mengoptimalkan Fungsi Otak

Proses hormon pertumbuhan yang telah disebutkan di poin sebelumnya, ternyata juga dapat meningkatkan fungsi otak anak, Bu. Ketika fungsi otak bekerja dengan optimal, kemampuan berpikir, bernalah, dan kreativitas anak pun akan ikut meningkat.

3. Belajar Menahan Diri

Ketika berpuasa beduk, tentu anak akan belajar bagaimana caranya menahan rasa lapar, haus, dan rasa marah. Tanpa disadari ia sedang berlatih mengendalikan emosi dan keinginannya. Hal ini dapat berpengaruh positif terhadap kecerdasan emosional anak.

 

Baca Juga: Cara Mendorong Anak Belajar Menjadi Pemberani

 

Manfaat Minum Susu Coklat Setelah “Puasa Beduk”

Supaya anak tetap berenergi untuk beribadah, belajar, bermain, hingga berolahraga, Ibu perlu memastikan nutrisi anak tetap tercukupi selama bulan puasa. Hal ini dapat dilakukan dengan beri ia makanan dan minuman kaya nutrisi, salah satunya adalah susu cokelat. Berikut ini manfaat minum susu coklat yang bisa sang Juara dapatkan selama “puasa beduk”:

1. Menghilangkan Rasa Haus

Sebuah studi dari Yale School of Medicine menemukan bahwa otak memiliki respon pengatur rasa haus. Itu sebabnya, ketika minum es susu coklat saat buka puasa, anak merasakan sensasi rehidrasi yang menyegarkan.

2. Mengembalikan Energi yang Hilang

Mengingat anak tetap beraktivitas seperti biasa, tentu energinya akan berkurang. Oleh sebab itu, saat berbuka dari “puasa beduk”, Ibu dapat mengisi kembali energinya dengan segelas MILO 3in1. Dengan susu, ekstrak malt, dan rasa cokelat yang lezat, MILO 3in1 bantu mengembalikan energi anak setelah berpuasa.

Dengan energi yang kembali terisi, anak bisa kembali bermain atau belajar. Bahkan, di sore hari, anak bisa berolahraga dengan anggota keluarga lainnya sambil mengisi waktu ngabuburit.

3. Bantu Memenuhi Asupan Nutrisi

Manfaat minum susu coklat seperti MILO 3in1 setelah “puasa beduk” lainnya adalah membantu memenuhi asupan nutrisi anak segera setelah berbuka. MILO 3in1 diperkaya Kalsium, Protein, Vitamin B Kompleks, Vitamin C, Vitamin D, serta tinggi Zat Besi. Dengan asupan nutrisi yang tercukupi, daya tahan tubuh anak saat puasa pun senantiasa terjaga.

Agar puasa anak berjalan dengan lancar, sebaiknya berikan susu cokelat MILO 3in1 saat sahur dan buka puasa. Jadi, meskipun sedang berpuasa, anak tetap berenergi untuk belajar, beribadah, bermain di rumah, hingga berolahraga secara rutin.

Supaya anak kembali berenergi setelah berpuasa seharian, Ibu bisa memberinya minuman dingin seperti es susu coklat sebagai menu buka puasa. Meski begitu, cara membuat minuman coklat dingin untuk menu buka puasa juga perlu diperhatikan. Dengan begitu, ia bisa tetap penuh energi untuk beraktivitas saat malam, seperti tarawih bersama keluarga, mengaji, bermain, hingga belajar.

1. TIDAK HANYA DINGIN, TAPI JUGA BERNUTRISI

Menurut dr. Asep Ahmad Munawar selaku Kepala Instalasi Gizi Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung, saat berpuasa, tubuh tidak mendapat asupan makanan yang biasanya dapat diolah menjadi energi. Oleh karena itu, asupan Protein saat berbuka sangat penting untuk mengembalikan energi tubuh yang hilang. Ini bisa Ibu lakukan dengan menyiapkan es susu cokelat saat berbuka, seperti MILO 3in1 dingin.

Tak hanya menyegarkan, MILO 3in1 yang diperkaya susu, ekstrak malt, dan cokelat ini juga mengandung Protein, Vitamin B Kompleks, Vitamin C, Vitamin D dan Zat Besi untuk membantu anak senantiasa aktif bergerak. Selain itu, cara membuat minuman coklat dingin ini juga mudah dan praktis, Bu.

2. HINDARI KOMBINASI MINUMAN DINGIN DENGAN HIDANGAN PANAS

Saat Ibu memberikan MILO 3in1 dingin untuk anak, sebaiknya tidak dibarengi dengan hidangan panas ya, Bu. Kebiasaan mengkombinasikan minuman dingin dengan hidangan panas juga berisiko buruk bagi kesehatan gigi anak.

Faktanya, lapisan dentin yang berfungsi melindungi mahkota gigi dapat melemah jika terkena perubahan suhu ekstrem. Ketika kesehatan gigi anak terganggu, ia rentan merasa tidak nyaman saat beraktivitas. Misalnya, ia rentan kesulitan berkonsentrasi saat belajar, sensitif ketika berinteraksi dengan teman maupun keluarga, hingga sulit beristirahat.

Baca Juga: Sederet Manfaat Minuman Coklat, Bisa Bantu Anak Atasi Gugup

3. PERHATIKAN PORSINYA

Pastikan porsi asupan saat anak berbuka cukup atau sesuai dengan porsi normal saat ia tidak berpuasa. Porsi menu berbuka yang terlalu banyak justru dapat membuat tubuh jadi mudah mengantuk dan malas bergerak.

Anak yang kekenyangan juga umumnya tidak semangat untuk beraktivitas seperti biasa, Bu. Dikhawatirkan, hal ini akan menghambatnya untuk mengaji bersama keluarga, tarawih berjamaah di rumah, belajar untuk materi online learning esok hari, hingga enggan bermain dengan kakak atau adik.

4. HINDARI MINUMAN COKELAT YANG TINGGI GULA

Minuman es cokelat memang dapat memberikan sensasi menyegarkan, sehingga nikmat diminum saat berbuka. Namun, pastikan bahwa minuman cokelat yang Ibu siapkan kandungan gulanya tidak berlebihan.

Sebagai rekomendasi, Ibu bisa menyiapkan MILO 3in1 dingin yang 25% lebih rendah gula dibanding kemasan sebelumnya. Jadi, Ibu tak perlu khawatir anak mengonsumsi terlalu banyak gula. Apalagi, cara membuat minuman coklat dingin ini juga praktis karena cukup diseduh dengan air dan diberi es sesuai selera.

Nah, selain memastikan cara membuat minuman coklat dingin untuk melengkapi gizi anak selama puasa sudah tepat, Ibu juga bisa mengajak anak berolahraga ringan agar staminanya tetap terjaga. Contohnya, saat masa PSBB seperti sekarang ini, ajak ia sekedar lari di sekitar rumah, atau bantu bersihkan rumah seperti sapu dan pel. Cara ini juga bisa menciptakan waktu berkualitas bersama Ayah dan Ibu.

Jadi, apakah sang juara sudah siap untuk menjalani puasa di tahun ini? Mari berikan tambahan nutrisi pada anak untuk meningkatkan energinya selama puasa.