Banyak anak yang cenderung memilih makanan manis dibandingkan dengan rasa lain, seperti asin ataupun asam. Dibandingkan makanan yang rendah gula, hidangan-hidangan manis memang selalu berhasil jadi favorit anak.

Sayangnya, asupan gula yang berlebih juga perlu dihindari demi seimbangnya nutrisi di dalam tubuh. Sebaiknya, asupan gula dijaga dengan memberi anak makanan yang kadar gulanya lebih rendah.

Yuk, simak apa saja buah sebagai alternatif makanan yang rendah gula yang dapat diberi ke anak!

 

1. Semangka

Semangka adalah buah berair banyak yang sangat menyegarkan untuk dikonsumsi pada siang hari. Nah, kabar baiknya, semangka juga punya kandungan gula yang rendah. Dalam secangkir penuh semangka yang dipotong dadu, kandungan gulanya tidak melebihi 10 gram.

 

2. Stroberi

Stroberi termasuk makanan yang rendah gula? Mungkin tak pernah Ibu duga sebelumnya. Namun, faktanya seperti itu, Bu! Dalam satu cangkir stroberi mentah, terdapat sekitar 7 gram gula. Jumlah tersebut sudah cukup direkomendasikan untuk kebutuhan harian rata-rata anak.

 

3. Kiwi

Ingin mengganti yang manis-manis dengan yang asam? Ibu bisa memberikan kiwi pada anak. Dalam satu buah kiwi, kadar gula yang terkandung hanya 6 gram. Itulah sebabnya kiwi dapat dikategorikan sebagai salah satu makanan yang rendah gula. Selain itu, kiwi juga mengandung vitamin C yang tinggi dan antioksidan yang berguna bagi tubuh.

 

4. Alpukat

Alpukat termasuk buah yang hampir bebas gula. Kadar gula yang terdapat pada alpukat termasuk sangat rendah, yaitu sekitar 1 gram. Bonusnya, buah less sugar ini juga merupakan sumber lemak dan serat yang baik bagi tubuh. Ibu bisa menyajikan alpukat dicampur buah-buahan lain dan segelas susu sebagai makanan pagi anak. 

 

5. Blewah

Buah blewah yang berwarna oranye ini dikenal dengan rasanya yang manis dan daging buahnya yang lembut. Meski manis, rupanya blewah tergolong makanan rendah gula. Satu cangkir blewah mengandung sekitar 13 gram gula. Coba bandingkan dengan sekaleng minuman soda (12 ons) yang bisa mengandung hampir 40 gram gula dengan nilai gizi yang sedikit. 

 

6. Jeruk 

Jeruk juga termasuk makanan yang rendah gula. Dikemas dengan Vitamin C yang tinggi, jeruk baik dikonsumsi anak yang ingin mengurangi camilan manis. Buah jeruk setidaknya punya sekitar 12 gram gula per buah dan kurang dari 70 kalori. 

 

7. Lemon

Tinggi Vitamin C, lemon bersama kelompok citrus lainnya adalah buah yang cukup asam. Buah jenis ini tidak mengandung banyak gula, yakni hanya 1 atau 2 gram gula per lemon. 

Tak cuma itu, menambahkan air perasan lemon ke dalam segelas air bisa membantu mengurangi nafsu makan, lho. Tak salah bila digunakan oleh anak yang kelebihan berat badan.

Beberapa buah di atas memang rendah gula. Namun, bukan berarti anak sama sekali tidak boleh mengonsumsi buah-buahan lain yang tinggi gula. Anak usia 6-12 tetap boleh saja memakannya. Hal tersebut karena, meski gulanya tinggi, buah-buahan itu juga mengandung nutrisi seperti vitamin dan mineral yang dibutuhkan tubuh.

Hanya saja yang perlu diperhatikan, Ibu perlu membatasi jumlah yang dikonsumsinya setiap hari. Kombinasikan dengan asupan sehat lainnya dan aktivitas fisik yang cukup.

Penting juga Ibu menjaga asupan rendah gula anak dengan memberikan MILO Less Sugar setiap hari. Ya, MILO kini hadir dengan varian less sugar. MILO Less Sugar dibuat tanpa penambahan gula pasir, tinggi serat dan protein, serta punya rasa coklat MILO yang khas dan disukai. Perlu Ibu tahu, dalam segelas minuman coklat berenergi ini terdapat kandungan Vitamin B2, B3, B6, B12, C, dan D, serta Kalsium, Fosfor, dan Zat Besi. Semuanya bermanfaat untuk mendukung pertumbuhan dan juga menambah 100% energi anak. Rasanya yang lezat yang berasal dari ekstrak malt, bubuk kakao, dan juga susu ini pasti disukai anak. 

Siapa sih anak kecil yang tidak suka minuman manis—terlebih yang dingin? Rata-rata anak-anak memang menyukainya dibandingkan minuman rendah gula. Akan tetapi, minuman ini dapat memberikan efek tidak baik bagi tubuh apabila dikonsumsi berlebihan dan sering.

Salah satu efek samping yang perlu Ibu waspadai pada anak adalah obesitas. Kelebihan berat badan pada anak bisa memicu komplikasi berat di masa depan, misalnya penyakit jantung dan pembuluh darah, diabetes, stroke, serta gangguan psikologis.

Oleh karena itu, Ibu bisa membantu mengalihkan keinginan anak untuk mengonsumsi minuman tinggi gula dengan yang rendah gula. Apa saja sih rekomendasi minuman rendah gula tersebut? Berikut daftarnya.

 

1.   Smoothies

Smoothies adalah minuman yang dibuat dari campuran sayuran, buah-buahan, susu cair, gula, dan juga es batu. Selain susu cair, smoothies juga dapat ditambahkan yoghurt dan cokelat.

Minuman ini dapat menjadi pengganti minuman manis yang sehat, serta dapat menekan rasa ingin makan berlebihan. Agar tetap sehat, batasi penggunaan gula dalam campuran smoothies.

Baca Juga : 4 Cara Cek Produk Makanan & Minuman Rendah Gula Saat Belanja

 

2.   Air Kelapa

Minuman rendah gula berikutnya adalah air kelapa. Bahan alami ini mengandung magnesium, kalium, mangan, dan natrium yang bertindak sebagai elektrolit alami.

Meskipun rasanya manis, kandungan gula pada minuman alami ini masih sangat aman dikonsumsi. Bila anak suka dingin, Anda bisa memasukkannya ke dalam lemari es selama beberapa saat atau menambahkan batu es.

 

3.   Jus Buah

Jus buah adalah alternatif minuman manis yang sehat dan alami. Anda bisa membuatnya sendiri di rumah tanpa pemanis. Kalaupun ingin tambahan manis sedikit, Ibu bisa menggunakan madu.

Buah-buahan, seperti manga, papaya, dan juga melon, memiliki rasa manis alami yang tidak akan menciptakan terlalu banyak kadar glukosa pada seseorang.

 

4.   Teh Masala

Mungkin teh masala belum terlalu populer. Minuman ini terbuat dari teh hitam, susu, dan rempah seperti kayu manis, cengkih, kapulaga, dan lada.

Teh masala dapat menjadi minuman hangat manis yang menghangatkan tubuh dan memperbaiki mood tanpa memberikan ancaman diabetes.

Baca Juga : 4 Manfaat Konsumsi Makanan Rendah Gula Sejak Dini

 

5.   Teh Herbal

Teh biasanya tidak dianggap sebagai minuman “ramah” anak. Namun, beberapa teh herbal adalah aman dan sehat untuk anak-anak.

Teh serai dan chamomile, misalnya, bisa menjadi alternatif pengganti minuman manis karena bebas kafein dan memberikan rasa yang menyenangkan.

Selain itu, teh herbal menawarkan manfaat nutrisi, bahkan dapat membantu anak-anak dengan masalah kecemasan.

Melansir Healthline, chamomile telah lama digunakan sebagai pengobatan alami untuk gangguan pencernaan, termasuk mual, gas, diare, pada anak-anak dan orang dewasa.

Meski demikian, ingat ya, teh herbal tidak cocok untuk bayi. Minuman rendah gula ini juga harus disajikan kepada anak pada suhu yang aman.

Satu lagi minuman rendah gula yang pas buat anak, MILO Less Sugar. Dengan kandungan 0 gram sukrosa, minuman kemasan rendah gula ini tidak memiliki kandungan glukosa tambahan yang dapat memicu gangguan kesehatan pada anak.

MILO Less Sugar memiliki kandungan gula MILO ​yang rendah, susu, cokelat, dan proses dua kali ekstrak malt menghasilkan energi alami di setiap butiran MILO. Susu MILO juga mengandung vitamin B2, B3, B6, B12, C, dan D, serta kalsium, fosfor, dan zat besi untuk mendukung energi dan nutrisi anak di periode tumbuh aktif.

Kini, Ibu sudah tahu ya apa saja minuman rendah gula yang sehat dan alami buat anak. Yuk, mulai ubah pola diet anak untuk mencegah obesitas dan penyakit kronis lain di masa depan.

Anak sangat suka mengonsumsi makanan dan minuman penuh gula? Tampaknya, kebiasaan ini harus dihindari Ibu sejak dini deh. Ibu bisa memberikan anak minuman rendah gula, seperti MILO Less Sugar. Hal ini untuk mencegah sejumlah gangguan kesehatan yang mungkin menghampiri. Mulai dari gangguan diabetes, hipertensi, stroke, bahkan serangan jantung dapat menghantui anak saat ia beranjak dewasa. 

Maka dari itu, Ibu harus memperhatikan kandungan gula pada minuman. Jangan sampai anak kelebihan asupan tersebut. Menurut Kementerian Kesehatan RI, batasan konsumsi gula anak usia 6-18 tahun adalah 25 gram atau setara 6 sendok teh setiap harinya. Salah satu cara supaya asupan gula anak seimbang, Ibu bisa memberikan MILO Less Sugar. Hal ini karena kandungannya rendah gula. Cek, kandungan minuman coklat berenergi tersebut, yuk

 

1. Mengandung 0 Gram Sukrosa

Sukrosa adalah jenis gula pasir yang sering digunakan untuk keperluan sehari-hari dalam pembuatan makanan ataupun minuman. Nah, dalam produk MILO Less Sugar, terdapat 0 gram sukrosa. Artinya, produk ini bebas dari kandungan tersebut.

Lalu, bagaimana produk MILO tersebut bisa tergolong dalam minuman berlabel  Less Sugar. Perlu Ibu pahami, menurut aturan BPOM No.13 tahun 2016, produk yang diberikan label less sugar harus memiliki kandungan seperti berikut ini:

  • 5 gram dalam 100 gram bentuk padat;
  • 2,5 gram dalam 100 gram bentuk cair.  

Baca Juga : Yuk, Cek 5 Fakta Minuman Less Sugar!

 

2. Kaya akan Kandungan Gizi

MILO Less Sugar bisa menjadi favorit baru anak, lho. Jangan berpikir karena ini produk rendah gula, rasanya tidak selezat yang normal. Nyatanya, justru sebaliknya. MILO coklat mengandung 10% bubuk kakao, bukan perisa coklat. Itu sebabnya, rasa coklat dari produk minuman bergizi ini cukup terasa.

Selain itu terdapat juga kandungan ekstrak malt dan susu yang dapat menambah energi dan membantu pertumbuhan anak. Minuman sehat ini juga mengandung 37% ekstrak malt (barli) yang tinggi serat. Kandungan serat ini berfungsi mencegah obesitas, mengenyangkan perut, mencegah diare, dan memperlancar pencernaan. Tentunya ketiga kandungan ini membuat produk minuman berenergi ini tambah lezat dan membuat anak ketagihan.

 

3. Mengandung Banyak Protein

Apakah minuman coklat yang satu ini mengandung protein? Jawabannya, iya, Ibu. Dalam MILO Less Sugar terdapat 32% padatan susu (susu bubuk skim, susu bubuk, dan laktosa. Ini merupakan susu rendah gula yang kaya protein dibutuhkan anak aktif. 

Perlu Ibu pahami kalau protein punya manfaat membentuk jaringan tubuh, menguatkan tulang dan otot, sumber energi, serta pembentukan daya tahan tubuh. Sehingga anak tak mudah terserang penyakit ketika melakukan aktivitas sehari-hari.

Baca Juga : Yuk, Coba MILO Less Sugar! Pilihan Minuman dengan Gula Lebih Rendah

 

4. Penuh Vitamin dan Mineral

Perlu Ibu tahu, dalam segelas minuman coklat berenergi ini terdapat kandungan vitamin B2, B3, B6, B12, C, dan D, serta kalsium, fosfor, dan zat besi. Semuanya bermanfaat untuk mendukung pertumbuhan dan juga menambah 100% energi anak. 

Itu sebabnya, Ibu jangan sampai lupa lengkapi kebutuhan energi anak dengan segelas MILO Less Sugar. Ayo, dicoba untuk anak!

“Kalau tak makan nasi, orang Indonesia belum merasa kenyang!”

Ibu pastinya tidak asing terhadap pernyataan tersebut. Sebenarnya, nasi putih kaya akan nutrisi. Bahkan menjadi sumber karbohidrat, energi, serat, protein, magnesium, dan juga Zink. Namun sayangnya, menu pokok ini tidak termasuk makanan rendah gula.

Mengenyangkan, hal itu pasti yang dirasakan kita setelah mengonsumsi nasi putih. Perlu Ibu tahu, beras putih alias nasi ini mengandung indeks glikemik tinggi. Mengapa demikian? Hal ini dikarenakan bahan makanan tersebut mudah dan cepat terpecah menjadi gula yang diserap tubuh. Akibatnya, dapat menyebabkan kadar glukosa darah seseorang meningkat.

Karena bukan makanan rendah gula, pasien diabetes atau orang yang berpotensi mengalami penyakit itu biasanya tidak direkomendasikan untuk mengonsumsi nasi putih. Lalu, menu apa yang bisa dikonsumsi sebagai makanan pokok kita? Tenang, ada beberapa makanan rendah gula pengganti nasi yang bisa dikonsumsi Ibu dan keluarga. Berikut ini daftarnya.

 

1. Nasi Merah

Ibu tentunya familiar dengan nasi merah sebagai makanan orang yang melakukan diet rendah gula. Ternyata, bahan makanan ini juga bisa menjadi pengganti nasi untuk anak. Bahkan, memiliki nutrisi yang dibutuhkan anak yang aktif berkegiatan. Mengapa bisa begitu?

Perlu Ibu ketahui, nasi merah sebenarnya terbuat dari beras yang sengaja tidak dikuliti. Bagian kulit ari beras ini dipercaya kaya vitamin, serat, dan juga karbohidrat kompleks. Selain itu, terdapat juga vitamin B, kalsium, seng, zat besi, mangan, selenium. Beras merah juga memiliki indeks glikemik yang lebih rendah dibanding nasi putih.

Itu sebabnya, bagi orang yang mencari makanan rendah gula, nasi merah bisa menjadi pilihannya. Namun, yang menjadi masalah terkadang anak tidak menyukai rasa atau tekstur jenis nasi tersebut.

Di sinilah, peran Ibu untuk mengolahnya menjadi lebih lezat. Misalnya, dipadukan dengan lauk favorit anak atau menu berkuah. Ini bisa menyamarkan tekstur yang lebih kasar pada nasi merah tersebut.

Baca Juga : 4 Cara Cek Produk Makanan & Minuman Rendah Gula Saat Belanja

 

2. Nasi Cokelat

Seperti halnya nasi merah, nasi cokelat juga berasal dari beras yang tidak dikuliti. Nah, beras cokelat ini memiliki indeks glikemik 50, sedangkan nasi putih sekitar 72. Dengan demikian, beras jenis ini lebih lambat dicerna yang menyebabkan rasa kenyang yang lebih lama di dalam tubuh. Selain itu, tidak bisa mengurangi risiko kenaikan gula darah yang tinggi juga.

Nasi cokelat juga memiliki kandungan serat dan magnesium empat kali lebih banyak serta mangan dua kali lebih banyak dari nasi putih. Cocok sekali dikonsumsi anak aktif yang memerlukan magnesium untuk pertumbuhan tulang dan otaknya. Kandungan nutrisi tersebut juga dapat menjaga kesehatan jantung dan juga otot.

 

3. Roti Gandum Utuh

Anak terkadang merasa begah atau terlalu kenyang ketika harus menyantap nasi putih. Ibu bisa menyediakan jenis karbohidrat lain, yakni salah satunya roti gandum utuh. Ibu bisa menjadikannya sandwich isi telur dan ayam. Bisa juga anak menyantapnya dengan selai favorit. Cocok sekali menjadi menu sarapan anak aktif sebelum berangkat ke sekolah.

Roti gandum utuh ini kaya akan nutrisi, seperti protein, antioksidan, mineral, zat besi, magnesium, kalsium, fosfor, kalium, sodium, zinc, vitamin B, E, K, dan juga asam folat. Wah, banyak sekali! Tak cuma itu, jenis roti tersebut juga rendah lemak dan bebas kolesterol. Tentunya, ini bisa menjaga kesehatan jantung, otak, serta berat badan anak.

Mengingat anak tengah dalam masa periode pertumbuhan aktif (usia 5-15 tahun), pastinya nutrisi sebanyak itu sangat dibutuhkan. Terutama untuk pertumbuhan fisik, perkembangan kecerdasan kognitif, dan juga karakter anak. Ibu tentunya tidak ingin anak kehilangan kesempatan mendapatkan gizi yang banyak, kan.

 

4. Oat

Ibu jangan berpikir oat dan gandum adalah jenis makanan yang sama. Padahal, oatmeal adalah makanan yang terbuat dari Avena sativa atau haver. Ini adalah tanaman serealia yang biasanya ada di negara subtropis. Nah, seperti beras merah dan cokelat, oat juga tidak dikuliti.

Menurut Food Data Central, dalam satu cangkir oat terdapat banyak nutrisi, seperti air, energi, protein, karbohidrat, lemak, kalsium, zat besi, magnesium, fosfor, kalium, zink, natrium, vitamin B6, E, dan K. Banyak sekali, ya.

Oat ini juga termasuk makanan rendah gula, jadi aman untuk kesehatan jantung, tekanan darah, dan juga otak anak. Supaya anak menyukainya sebagai menu sarapan, Ibu bisa mencampurkan sereal rendah gula ini dengan susu dan juga buah-buahan. Pastinya, anak akan merasa kenyang lebih lama dan penuh energi untuk beraktivitas.

 

5. Kentang

Biasanya, anak suka mengonsumsi kentang goreng untuk menu makanannya. Namun, ketika digoreng, kentang bisa memiliki kalori yang tinggi. Ini karena minyak yang digunakan. Padahal, kalau Ibu mengolahnya dengan dipanggang atau direbus, justru kalorinya lebih rendah dari nasi putih. Ibu juga bisa menambahkan brokoli ataupun daging ayam sebagai pelengkap kentang ini.

Kentang ini mengandung serat, vitamin B1, B6, B9 dan C. Selain itu indeks glikemik kentang juga lebih rendah dari nasi putih. Menu makanan ini juga simple untuk dijadikan sarapan pagi dan bekal anak. Pastinya, anak juga menyukainya.

 

Supaya sarapan anak memenuhi kebutuhan energinya, lengkapi dengan segelas MILO Less Sugar. MILO Less Sugar dengan susu, cokelat, dan proses dua kali ekstrak malt menghasilkan energi alami di setiap butiran MILO. MILO Less Sugar juga mengandung 0 gram sukrosa, Vitamin B2, B3, B6, B12, C, dan D, serta Kalsium, Fosfor, dan Zat Besi untuk mendukung energi dan nutrisi anak di periode tumbuh aktif. Ibu juga dapat mencari tahu seputar pentingnya nutrisi dan energi dalam periode tumbuh aktif anak di sini.

Apakah anak Ibu sangat suka makanan dan minuman manis? Lebih baik sekarang Ibu harus memaksa anak meninggalkan kebiasaan itu. Pasalnya, terlalu sering mengonsumsi sajian manis, seperti permen manis dan minuman bersoda, dapat membahayakan kesehatan tubuh. Untuk itu, Ibu harus membiasakan anak mengonsumsi makanan rendah gula.

Makanan rendah gula, bukan berarti tidak manis sama sekali, lho. Namun, jenis sajian ini biasanya menggunakan tipe gula yang lebih sehat dan takarannya jauh lebih sedikit. Biasanya, tidak akan melebihi jumlah gula harian yang diperlukan anak dalam satu kali sajian.

Kebutuhan Gula Anak

Sebenarnya, berapa, sih, kebutuhan gula yang diperlukan anak? Berdasarkan catatan American Heart Association, anak sebaiknya hanya mengonsumsi 6 sendok teh gula atau setara dengan 24 gram per hari. Kadar asupan ini berlaku untuk anak usia 2-18 tahun.

Namun sayangnya, Ibu sering melupakan kalau kadar gula ada di semua makanan yang dikonsumsi anak. Misalnya, nasi, roti, minuman bersoda, bahkan dalam sebuah permen sehat sekali pun. Padahal, gula berlebih ini dapat memunculkan masalah obesitas dan diabetes.

Baca Juga : Bisa Dicoba, Ini 5 Makanan Rendah Gula Pengganti Nasi Putih

 

Manfaat Konsumsi Makanan dan Minuman Rendah Gula

Makanan kadar gula rendah punya sejumlah manfaat jangka panjang untuk anak. Terutama yang terkait dengan kesehatan dan pertumbuhannya. Berikut ini manfaat konsumsi makanan rendah gula yang perlu Ibu ketahui.

1. Menjaga Daya Ingat

Apa yang terjadi kalau anak terlalu banyak mengonsumsi makanan dan minuman tinggi gula? Dilansir dari Healthline, kebiasaan konsumsi gula terlalu banyak bisa mengurangi kemampuan kognitif seseorang. Bahkan, beberapa peneliti menemukan kondisi tersebut menyebabkan daya ingat dan volume otak seseorang berkurang. Terutama di bagian otak yang berfungsi menyimpan memori jangka pendek.

Bayangkan kalau anak mengalaminya, tentu ia akan sulit sekali untuk menerima pelajaran di sekolah. Bahkan, sulit untuk menerima arahan atau tugas sederhana. Untuk itulah, manfaat konsumsi makanan rendah gula salah satunya adalah menjaga daya ingat anak.

 

2. Mengurangi Keinginan Makan Banyak

Mengapa anak yang mengonsumsi gula berlebih lebih suka makan banyak? Ini karena makanan manis cenderung membuat anak cepat merasa kenyang, tetapi perut belum terisi full. Akhirnya, ini membuat anak mau mengonsumsi makanan dan minuman lainnya.

Kalau hal itu terus terjadi dan tidak terkontrol, bisa-bisa anak jadi kelebihan berat badan. Obesitas ini bisa menimbulkan banyak permasalahan medis lainnya, lho. Jadi, Ibu benar-benar harus mengontrol asupan gula anak.

 

3. Mencegah Anak Lemas karena Gula Darah Meningkat Drastis

Pernahkah Ibu mendengar istilah sugar rush? Istilah ini merujuk pada konsumsi hidangan yang tinggi gula secara berlebih. Banyak yang percaya kalau anak mengonsumsi makanan atau minuman tinggi gula, akan menunjukkan gejala hiperaktif.

Namun ternyata, hal tersebut tidak sepenuhnya benar. Menurut The American Dietetic Association, belum ditemukan hubungan sugar rush sebagai penyebab anak hiperaktif. Walaupun demikian, konsumsi gula berlebihan berefek pada peningkatan hormon insulin di dalam tubuh anak.

Saat hormon insulin meningkat, anak akan mengalami perubahan mood dan perilaku. Ia mungkin akan menjadi 5-10 kali lebih aktif dari biasanya. Sayangnya, efek ini hanya sementara, Bu. Setelah level gula darahnya kembali normal, anak rentan merasa mengantuk dan lemas karena perubahan level gula darah yang naik-turun secara drastis.

 

4. Mengurangi Risiko Penyakit Berat

Manfaat konsumsi makanan rendah gula lainnya adalah mengurangi risiko munculnya penyakit berat pada masa yang akan datang. Seperti yang disebutkan sebelumnya, hidangan manis dapat membuat anak menikmati rasa kenyang semu. Hal ini menyebabkan anak akan meminta makan lagi setelah beberapa menit.

Tentunya, hal ini kalau berlangsung terus akan membuat anak jadi obesitas. Ketika itu terjadi, ada kemungkinan perkembangan dan pertumbuhan anak menjadi terhambat. Ditambah lagi ancaman penyakit keras, seperti penyakit jantung, hipertensi, stroke, dan diabetes mengincar anak di masa depan.

Itu sebabnya, penting untuk Ibu tetap menjaga asupan gula untuk anak. Ibu bisa mulai mengecek label produk camilan yang akan diberikan pada anak. Pastikan, tidak melebihi kebutuhan gula hariannya. Biasanya, makan rendah gula ada labelnya tersendiri. Ibu juga bisa mengganti menu makanan manis dengan buah-buahan yang alami. Selain itu, Ibu juga bisa menyiapkan MILO Less Sugar untuk anak.

 

MILO kini hadir dalam varian MILO Less Sugar. Dengan kandungan 0 gr Sukrosa, MILO Less Sugar dapat menjadi pilihan sehat yang tepat untuk memberikan 100% Energi MILO untuk anak aktif.

Jadi, mulai sekarang Ibu perhatikan kebutuhan gula anak, ya. Lebih baik mengontrolnya supaya anak tetap sehat. Semoga informasi ini bermanfaat!

Demi anak yang tumbuh aktif, tentu Ibu akan lebih memperhatikan produk makanan dan minuman yang diberikan kepada anak. Bahkan, Ibu mungkin termasuk orang yang akan mengecek terlebih dulu kandungan nutrisi dan gula yang terdapat dalam produk-produk tersebut agar tidak memilih yang kadar gulanya tinggi. Makanya, makanan ataupun minuman rendah gula lebih sering menjadi pilihan Ibu.

Biasanya, minuman rendah gula sudah disesuaikan dengan aturan dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Bahkan, pemberian label Rendah Gula atau Less Sugar tak bisa sembarangan lho, Bu. Menurut aturan BPOM No.13 tahun 2016, produk yang diberikan label tersebut harus memiliki kandungan maksimal:

  • 5 gram per 100 gram produk yang berbentuk padat;
  • 2,5 gram per 100 gram produk yang berbentuk cair.

Sebenarnya, Ibu bisa mengeceknya sendiri dalam kemasan. Produk minuman sehat untuk anak yang baik biasanya akan memiliki informasi tersebut. Berikut ini cara mengeceknya.

Baca Juga : Coba 5 Rekomendasi Minuman Rendah Gula yang Aman untuk Anak

 

1.Cek Tabel Informasi NIlai Gizi

Ketika hendak membeli produk makanan dan minuman anak, Ibu harus memperhatikan Tabel Informasi Nilai Gizi. Informasi ini biasanya terletak di bagian belakang ataupun samping kemasan. Lalu, bagaimana cara membacanya?

Perlu Ibu ketahui, dalam satu produk pangan, biasanya berisi lebih dari satu sajian. Maksudnya, makanan dan minuman tersebut bisa disajikan beberapa kali. Sedangkan, informasi gizi yang ada di tabel tersebut merupakan kandungan gizi dalam satu sajian. Misalnya, anak mengonsumsi habis empat cookies dalam satu kemasan, berarti ia mendapatkan empat kali gizi dari produk cookies tersebut.

Nah, Ibu perlu berhati-hati untuk membacanya dan juga memberikan produk tersebut kepada anak. Jangan sampai yang diberikan menjadi berebihan. Dalam tabel ini, Ibu juga bisa melihat nutrisi yang terkandung dalam produk pangan.

 

2.Gula Tak Melebihi AKG

Perlu Ibu ketahui, anak-anak juga tak boleh mengonsumsi makanan dan minuman mengandung gula melebihi Angka Kecukupan Gizi. Menurut Kementerian Kesehatan RI, sebaiknya orang dewasa hanya mengonsumsi 50 gram atau 4 sendok makan gula setiap harinya. Sedangkan untuk anak usia 6-18 tahun maksimal mengonsumsi 20 gram atau setara 6 sendok teh gula setiap hari.

Informasi kadar gula produk sebenarnya sudah ada dalam kemasan. Namun, kembali ingat yang dicantumkan adalah kadar gula dalam satu sajian bukan kemasan. Kalau Ibu melihat kadar gulanya sedikit, pastikan jumlah sajiannya. Batasi penyajian produk tersebut untuk anak.

 

3.Kenali Cara Penyebutan Berbagai Jenis Gula

Tak mencantumkan kata “gula” dalam Tabel Informasi Nilai Gizi bukan berarti bebas manis, lho. Pasalnya, terkadang perusahaan makanan dan minuman mencantumkan nama lain gula dalam tabel tersebut.

Ada baiknya, Ibu mulai menghafal nama lain dari gula guna memilih produk makanan dan minuman yang tepat untuk anak. Beberapa nama lain gula yang biasa dipakai adalah glukosa, fruktosa, sukrosa, karbitol, sorbitol, concentrate fruit juice, corn sweetener, digliserida, disakarida, dan masih banyak lagi.

Mengapa nama gula bisa berbeda-beda? Perlu Ibu pahami kalau setiap gula itu berasal dari sumber dan juga proses yang berbeda. Hal ini juga membuatnya punya perbedaan dalam tekstur dan rasanya. Jadi, jangan heran kalau nama gula itu sangat banyak.

 

4.Pastikan Label yang Ada di Kemasan

Selain informasi nutrisi, Ibu juga bisa mengecek label yang tertera dalam produk pangan. Biasanya, akan ada label halal dari MUI di bagian depan kemasan. Untuk produk makanan dan minuman rendah gula, juga akan ada label less sugar di bagian depan kemasan seperti MILO Less Sugar.

 

Produk MILO Less Sugar ini mengandung 0 gram sukrosa dan dilengkapi Vitamin B2, B3, B6, B12, C, dan D, serta Kalsium, Fosfor, dan Zat Besi. Meski lebih rendah gula, MILO Less Sugar tetap punya rasa cokelat yang lezat dan disukai anak. Kini, Ibu tak usah ragu lagi memilih minuman rendah gula. Langsung coba produk MILO yang satu ini, ya!

 

Pastinya, Ibu selalu mau yang terbaik untuk anak. Itu sebabnya, Ibu selalu memperhatikan makanan dan minuman yang dikonsumsi anak setiap hari. Salah satu yang bisa menjadi pilihan adalah MILO Less Sugar.

Varian terbaru dari MILO ini tentunya memiliki banyak keunggulan jika dikonsumsi anak. Apa saja kelebihan varian MILO rendah gula ini? Yuk, ibu cari tahu informasinya!

1. Less Sugar Berarti Rendah Gula

Ibu pastinya sering melihat label less sugar dalam produk makanan dan minuman. Namun, tahukah arti sebenarnya? Sebenarnya, ada berapa kandungan gula dalam produk yang memberikan label misalnya dalam susu rendah gula.

Menurut aturan BPOM No.13 tahun 2016, produk yang diberikan label less sugar harus memiliki setidaknya kandungan tidak lebih dari:

  • 5 gram per 100 gram produk yang berbentuk padat;
  • 2,5 gram per 100 gram produk yang berbentuk cair.

Perlu Ibu ketahui, minuman MILO Less Sugar mengandung 0 gram sukrosa. Sukrosa sendiri adalah jenis gula pasir yang sering digunakan untuk keperluan sehari-hari dalam pembuatan makanan ataupun minuman. Artinya, MILO Less Sugar merupakan varian MILO tanpa tambahan gula pasir.

Jadi, Ibu tak perlu khawatir ketika anak mengonsumsi minuman coklat berenergi ini sehari-hari. Tentunya, aman dari kelebihan gula dan mengurangi risiko masalah kesehatan lainnya. Walaupun memiliki 0 gram Sukrosa, MILO Less Sugar tetap bisa menjadi pilihan Ibu untuk memberikan 100% energi MILO bagi anak aktif.

2. Tak Melebihi Kebutuhan Gula Anak

Kementerian Kesehatan RI juga menganjurkan batasan konsumsi gula setiap orang per hari adalah 50 gram atau setara 4 sendok makan untuk orang dewasa. Sedangkan untuk anak (6-18 tahun), boleh mengonsumsi maksimal 20 gram setiap harinya.

Walau gula dibutuhkan untuk pembentukan energi, bukan berarti anak harus mengonsumsinya berlebihan. Bila terlalu banyak, justru meningkatkan risiko kesehatan anak. Bahkan, pertumbuhan dan perkembangannya bisa terganggu, lho.

Anak dapat dengan mudah mengalami kerusakan gigi karena gula yang manis terkadang tidak bisa dibersihkan secara sempurna. Akhirnya, gula yang tersisa dalam gigi dapat mengundang bakteri perusak gigi.

Minuman rendah gula juga dapat mencegah munculnya masalah kelebihan berat badan atau obesitas. Kondisi ini dapat menimbulkan risiko komplikasi kesehatan, seperti diabetes, penyakit jantung, stroke, bahkan masalah mental.

Itu sebabnya, Ibu dianjurkan untuk memberikan kebutuhan gula dari bahan-bahan alami, seperti sayuran dan buah-buahan. Untuk tambahan, Ibu bisa memilih produk minuman yang mengandung 0 gram sukrosa, seperti MILO Less Sugar.

3. Tidak Melebihi Kalori yang Dibutuhkan Tubuh

Sebenarnya, gula dan kalori saling berhubungan. Dalam 1 sendok makan gula, terkandung 49 kalori. Namun, bukan berarti Ibu harus takut terhadap kalori. Menurut Medical News Today, manusia memerlukan kalori untuk bertahan hidup.

Tanpa adanya asupan kalori, sel-sel tubuh bisa berhenti beregenerasi, bahkan mati. Sejumlah organ tubuh juga bisa tidak bekerja dengan baik. Walau berguna, Ibu dan anak juga harus berhati-hati mengonsumsinya. Karena kelebihan kalori juga dapat menimbulkan masalah kesehatan, seperti jantung, stroke, dan juga diabetes.

Lalu, berapa sebenarnya kalori yang dibutuhkan anak dalam sehari? Sebenarnya, tidak ada ukuran pastinya. Ini karena anak memiliki berat tubuh dan juga setiap tubuh memiliki kecepatan membakar kalori dengan kecepatan berbeda. Oleh sebab itu, dianjurkan sebaiknya mengonsumsi 1600-2200 kal/hari untuk anak usia 6-12 tahun.

Namun, saat memasuki masa pubertas, kebutuhan kalori anak perempuan cenderung berkurang dibanding anak laki-laki. Terutama bagi anak yang benar-benar aktif dalam kegiatan fisik.

Kuncinya adalah mengatur masuknya asupan kalori harian. Lakukan aktivitas fisik untuk membakar kalori bila konsumsinya melebihi batas harian.

Bagaimana dengan kalori MILO Less Sugar? Perlu Ibu ketahui, dalam segelas MILO Less Sugar mengandung 120 kkal.

4. Mengurangi Risiko Penyakit

Mengapa anak tak boleh mengonsumsi minuman tinggi gula terlalu banyak? Salah satu masalahnya adalah sejumlah produk makanan lainnya memiliki kandungan gula tersembunyi. Misalnya pasta, roti, bahkan nasi. Jika anak mengonsumsi minuman manis lagi, bisa-bisa melewati batasan kebutuhan gula sehari-harinya. Tentunya, Ibu tak mau itu terjadi, kan?

Itu sebabnya, Ibu harus rajin-rajin mengecek label kandungan bahan dalam semua produk makanan dan minuman anak. Bila Ibu tak mengawasinya, bisa-bisa anak akan mengalami masalah kesehatan ketika beranjak dewasa.

Komplikasi penyakitnya tak main-main, lho. Mulai dari obesitas, serangan jantung, kurangnya performa kerja otak, diabetes, hingga masalah tulang. Bahkan, kekebalan tubuh anak juga bisa berkurang. Makanya, Ibu sebaiknya mulai memilih minuman yang aman seperti MILO Less Sugar.

5. Minuman Less Sugar Tetap Bernutrisi

Walau rendah gula, Ibu juga harus berhati-hati dalam memilih produk minuman untuk anak. Ini karena sejumlah produk justru tidak mengandung nutrisi yang dibutuhkan tubuh. Ibu bisa mengetahui kandungannya lewat tabel keterangan nutrisi yang ada di bagian belakang kemasan produk minuman. Jangan sampai salah pilih, Ibu. Pastikan anak mendapatkan gizi dari minuman yang tepat seperti MILO Less Sugar.

Baca Juga: Hindari Asupan Tinggi Gula & Beralihlah ke MILO Less Sugar

Perlu Ibu tahu, dalam segelas minuman coklat berenergi ini terdapat kandungan vitamin B2, B3, B6, B12, C, dan D, serta Kalsium, Fosfor, dan Zat Besi. Selain itu, MILO Less Sugar juga merupakan sumber Serat dan Protein yang membantu membangun dan memperbaiki jaringan tubuh. Semuanya bermanfaat untuk mendukung pertumbuhan dan juga menambah 100% energi anak.

Rasanya yang lezat yang berasal dari ekstrak malt, bubuk kakao, dan juga susu ini pasti disukai anak. Ayo, Bu, tak usah ragu lagi memberikan MILO Less Sugar untuk anak dan dapat dibeli di Shopee sekarang!

Rasa manis selalu menjadi daya tarik tersendiri bagi anak. Itu sebabnya, anak cenderung menyukai makanan ataupun minuman manis dengan gula tambahan. Sayangnya, bila dikonsumsi secara berlebihan akan ada bahayanya untuk anak. Oleh sebab itu, MILO Less Sugar bisa menjadi salah satu alternatif minuman anak karena mengandung 0 gram Sukrosa. Apakah itu? Yuk, simak penjelasan lengkapnya!

Perbedaan Sukrosa dan Laktosa

Ada dua jenis gula yang biasa terkandung dalam makanan maupun minuman, yakni sukrosa dan laktosa. Sukrosa merupakan gula pasir yang bisa Ibu temui. Jenis gula ini mengandung glukosa yang disimpan tubuh menjadi energi dan fruktosa yang diubah jadi lemak. Sedangkan laktosa adalah karbohidrat utama yang ditemukan di dalam ASI. Laktosa ini berguna sekali untuk perkembangan otak dan sumber energi.

Perlu Ibu ketahui, gula sebenarnya tidak melulu jahat untuk tubuh, lho. Gula juga dibutuhkan sebagai sumber energi. Akan tetapi, Ibu harus membatasi konsumsinya. Anjuran konsumsi gula berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) tahun 2013 adalah 10% dari total energi. Misalnya, bila kebutuhan energi harian anak adalah 2.000 kkal, maka batas konsumsi gulanya adalah 200 kkal. Angka tersebut setara dengan 50 gram atau 4 sendok makan gula. Jadi, pastikan konsumsi gula anak masih dalam batas tersebut untuk menghindari efek samping gula berlebih ya, Bu.

Baca Juga : Yuk, Perhatikan Kandungan Gula pada Makanan & Minuman Anak

Dampak Gula Berlebih

Setelah mengetahui batas konsumsi gula serta perbedaan sukrosa dan laktosa, Ibu tentu jadi lebih memahami mengapa MILO Less Sugar bisa menjadi pilihan yang tepat untuk anak. Lalu, Ibu mungkin bertanya-tanya, memangnya apa bahaya gula bila dikonsumsi secara berlebih atau melewati batas yang dianjurkan? Ini dia beberapa risiko yang perlu Ibu ketahui.

  1. Obesitas Dini

    Salah satu bahaya konsumsi gula berlebihan pada anak adalah munculnya masalah obesitas dini. Hal ini karena sumber energi yang tak terpakai dalam sukrosa akan disimpan sebagai lemak. Itu sebabnya, berat badan akan melonjak ketika kelebihan gula. Saat obesitas sudah terjadi pada usia anak, dapat mengganggu aktivitas sehari-hari dan juga pertumbuhannya.

  2. Risiko Terkena Banyak Penyakit

    Selain masalah obesitas, lemak yang menumpuk akibat mengonsumsi gula berlebihan dapat menyebabkan penurunan HDL (kolesterol baik), peningkatan LDL (kolesterol jahat), gula darah tinggi, peningkatan trigliserida (lemak dalam darah), dan tekanan darah tinggi. Kini Ibu memiliki pilihan untuk mengonsumsi minuman lebih rendah gula, seperti MILO Less Sugar.

  3. Gangguan Pencernaan

    Menurut penelitian yang dilakukan Oregon State University, Amerika Serikat pada tahun 2013, konsumsi gula berlebih dapat menimbulkan masalah pencernaan. Hal ini disebabkan tingginya perkembangbiakan bakteri jahat di usus setelah menerima banyak asupan gula.

    Kondisi ini menyebabkan bakteri baik terancam keberadaannya. Selain itu, kerja usus pun menjadi terganggu. Itu sebabnya, proses pencernaan jadi tidak lancar. Anak pun rentan mengalami sembelit atau BAB tidak lancar.

  4. Berisiko Terkena Penyakit Jantung dan Hipertensi Lebih Dini

    Alasan lain Ibu harus membiasakan anak mengonsumsi hidangan less sugar, seperti MILO Less Sugar adalah agar terhindar dari penyakit kardiovaskular dan hipertensi. Berdasarkan Journal of American Heart Association pada tahun 2013, kerja jantung memompa darah ke seluruh tubuh bisa terganggu karena kadar gula yang tinggi.

    Bahkan, bila anak terbiasa mengonsumsi minuman manis dalam jumlah banyak dalam sehari, dapat meningkatkan potensi hipertensi dan membuat hati membuang lemak ke aliran darah. Anak yang mengalami obesitas pun punya risiko lebih tinggi mengalami penyakit jantung dan hipertensi.

  5. Kerusakan pada Gigi

    Salah satu masalah yang sering terlewat adalah karies gigi. Sering mengonsumsi makanan tinggi gula berpotensi tertinggal di bagian gigi. Sisa dari gula tersebut dicerna bakteri yang hidup di mulut. Bakteri itu dapat membusuk dan menghancurkan enamel gigi. Pertumbuhan gigi anak pun jadi terganggu.

    Bukan hanya makanan dan permen, minuman juga bisa jadi sumber gula berlebih bagi anak. Berikut beberapa kadar gula minuman manis yang biasa dikonsumsi.

    • Minuman teh dalam kemasan: 3 sendok teh gula
    • Es teh manis: 3 sendok teh gula
    • Susu kental manis: 4 sendok teh gula
    • Jus buah kemasan: 4 sendok teh gula
    • Minuman bersoda: 15 sendok teh gula

Baca Juga: 4 Tips Membuat Resep Minuman Coklat Hangat untuk Musim Hujan

Lalu, bagaimana solusinya supaya anak tidak kelebihan konsumsi gula? Salah satunya adalah dengan memilih MILO Less Sugar yang mengandung 0 gr sukrosa dan tanpa penambahan gula pasir. MILO Less Sugar dapat menjadi pilihan sehat yang tepat untuk memberikan 100% energi MILO untuk anak aktif. Selain itu, meski less sugar, MILO Less Sugar tetap memiliki kombinasi kebaikan malt, susu, dan rasa cokelat MILO yang khas, lezat dan disukai anak dan merupakan sumber serat dan protein bagi tubuh. Diperkaya juga dengan vitamin B2, B3, B6, dan B12, serta kandungan kalsium, fosfor, dan zat besi, MILO Less Sugar tetap mengandung nutrisi yang tinggi. Jadi, ayo berikan anak minuman coklat yang bergizi dan lezat untuk mengawali hari. Untuk tahu lebih lengkap tentang MILO Less Sugar dan berbagai kelebihannya, Ibu bisa cek di sini.

 

Anak Ibu penggemar minuman manis? Kini, Ibu tak perlu lagi khawatir karena MILO hadir dengan varian baru, yakni MILO Less Sugar. Kira-kira kenapa ya, MILO Less Sugar patut menjadi pilihan Ibu untuk diberikan kepada anak? Yuk, simak beberapa alasan MILO rendah gula bisa dicoba!

1. Rasa Coklat Nikmat dan Disukai Anak

Ibu pasti berpikir minuman sehat yang tidak mengandung banyak gula tidak terasa lezat bagi anak. Namun, hal ini ini tidak berlaku untuk MILO Less Sugar. Ini karena MILO coklat mengandung 10% bubuk kakao, bukan perisa coklat. Itu sebabnya, rasa coklat dari produk minuman satu ini khas dan lezat. Pastinya, anak akan menyukai rasa varian MILO rendah gula ini. Bahkan, Ibu pun juga dapat menikmatinya.

2. Mengandung 0 Gram Sukrosa

Kenapa MILO tidak manis?  MILO Less Sugar mengandung 0 gram sukrosa. Apa itu sukrosa? Sukrosa sebenarnya adalah gula tambahan berupa gula pasir yang umumnya dijual di pasaran dan digunakan untuk kebutuhan rumah tangga. Jenis gula satu ini mengandung glukosa yang disimpan tubuh menjadi energi dan fruktosa yang diubah jadi lemak. Jadi, MILO Less Sugar merupakan minuman tanpa tambahan gula pasir yang tentu baik untuk anak, Bu.

Baca Juga : 5 Buah yang Cocok Jadi Makanan Penambah Energi

Perlu Ibu ketahui, anjuran konsumsi gula berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) tahun 2013 adalah maksimal 50 gram atau 4 sendok makan sehari. Itu sudah termasuk konsumsi gula di semua makanan maupun minuman anak, ya. Oleh sebab itu, dengan mengonsumsi MILO Less Sugar, Ibu tak perlu khawatir anak kelebihan konsumsi gula karena memiliki 0 gr sukrosa atau gula pasir tambahan. Itu sebabnya, minuman coklat ini sangat tepat memberikan 100% energi MILO kepada anak.

3. Sumber Protein dan Serat

Perlu Ibu ketahui MILO Less Sugar juga mengandung 32% padatan susu (susu bubuk skim, susu bubuk, dan laktosa). Susu rendah gula ini kaya akan protein yang dibutuhkan anak aktif.

Menurut National Institutes of Health, Protein bermanfaat untuk membentuk jaringan tubuh, menguatkan tulang dan otot, sumber energi, serta pembentukan daya tahan tubuh. Sehingga anak tidak mudah terserang penyakit ketika melakukan aktivitas sehari-hari.

Minuman sehat ini juga mengandung 37% ekstrak malt (barli) yang tinggi serat. Kandungan serat ini berfungsi mencegah obesitas, mengenyangkan perut, mencegah diare, dan memperlancar pencernaan. Jadi, anak tidak akan terganggu aktivitasnya karena konstipasi ataupun sembelit.

4. Kaya Nutrisi untuk Pertumbuhan Anak

Jangan lupa MILO rendah gula ini juga kaya akan nutrisi. Dalam segelas minuman berenergi tersebut, terdapat kandungan Vitamin B2, B3, B6, B12, C, dan D, serta Kalsium, Fosfor, dan Zat Besi. Semuanya bermanfaat untuk mendukung pertumbuhan dan juga menambah energi anak.

Baca Juga: 4 Tips Membuat Resep Minuman Coklat Hangat untuk Musim Hujan

Ayo Bu, coba MILO Less Sugar sekarang! Tidak hanya bisa menjadi pilihan anak, MILO Less Sugar juga bisa dikonsumsi oleh Ibu juga. Kapan lagi mendapatkan minuman lezat rendah gula dan bergizi penambah energi. Ibu juga bisa mengenal lebih lanjut tentang varian terbaru dari MILO ini di sini.

Anak-anak secara umum memang lebih suka makanan dan minuman manis. Rasanya yang lezat tentu membuat anak lebih senang saat menikmatinya. Selain itu, gula juga memiliki efek adiktif sehingga membuat anak ingin terus-terusan menyantapnya. Sayangnya, konsumsi gula berlebih juga rentan mengganggu kesehatan anak lho, Bu! Itulah mengapa konsumsi gula anak perlu dibatasi. Misalnya, beralih ke MILO dan asupan rendah gula lainnya, karena kadar gula yang lebih rendah 25% kini membuat MILO less sugar. Apa lagi yang perlu diperhatikan? Simak selengkapnya, yuk!

Mengapa Konsumsi Gula Anak Harus Dibatasi? 

Menurut WHO, batas konsumsi gula harian maksimal pada manusia adalah kurang dari 10 persen dari total energi harian. Angka tersebut setara dengan 4 sampai dengan 8 sendok teh untuk anak usia 7 sampai dengan 12 tahun. 

Lantas, apa yang akan terjadi jika anak mengonsumsi terlalu banyak gula? Kelebihan gula pada tubuh anak dapat menimbulkan serangkaian efek negatif, seperti peningkatan risiko diabetes, obesitas, dan perilaku hiperaktif. Selain itu, kelebihan gula juga dapat mengganggu sistem imun, memperlemah pandangan, menyebabkan masalah pencernaan, dan mengganggu sistem kognitif anak. Oleh sebab itu, faktor gula memang perlu menjadi perhatian khusus dalam memberikan asupan gizi pada anak. 

Tips Membatasi Konsumsi Gula pada Anak 

Untuk membatasi konsumsi gula pada anak, Ibu dapat mengikuti beberapa tips berikut:

1. Memastikan Anak Mendapat Sarapan yang Cukup dan Bergizi

Rutin sarapan setiap pagi dengan makanan dan minuman yang cukup dan bergizi dapat menekan rasa lapar di siang hari. Oleh sebab itu, sarapan bisa menekan keinginan anak untuk memakan camilan tinggi gula. Selain itu, sarapan juga penting untuk mendukung aktivitas harian anak. Sebagai pelengkap sarapan, Ibu dapat memberikan satu gelas MILO setiap pagi. Dengan kandungan gula 25% lebih rendah membuat MILO less sugar dan diperkaya Vitamin B, Mineral, dan berbagai nutrisi lainnya yang diperlukan anak.

2. Menyajikan Makanan Penutup dalam Piring Kecil

Selain memberikan MILO – yang kadar gulanya 25% lebih rendah sehingga membuat MILO less sugar –  sebagai pelengkap sarapan, Ibu juga bisa membatasi konsumsi gula pada anak dengan menyiasati piring saji saat memberikan camilan. Apabila anak meminta camilan atau makanan penutup, Ibu dapat menyajikannya di atas piring kecil dengan porsi penuh, alih-alih di atas piring yang lebih besar. Cara ini dapat memberikan efek makanan terlihat lebih banyak.

3. Mengganti Camilan Manis dengan Buah-buahan 

Ibu dapat mengganti camilan manis dalam kemasan dengan camilan yang lebih sehat seperti buah-buahan. Pasalnya, kadar gula di dalam buah jauh lebih rendah dibandingkan dengan camilan kemasan. Selain itu, buah juga dapat memberikan banyak nutrisi bermanfaat untuk tubuh anak, seperti Serat, Vitamin, dan Mineral. Buah juga dapat mengatasi masalah dehidrasi jika anak sulit minum air.

4. Mengecek Kandungan Gula di Setiap Camilan Anak

Tidak apa sesekali menyantap makanan manis kemasan, seperti kue kering atau permen. Namun, Ibu perlu memperhatikan kandungan gula yang tertera di dalam kemasannya terlebih dahulu. Lalu, sesuaikan porsi camilan tersebut dengan kebutuhan asupan gula harian anak.

5. Menyiapkan Minuman dengan Kandungan Gula Lebih Rendah

Sebagai alternatif dari camilan manis, Ibu dapat menyiapkan minuman cokelat yang mengandung gula 25% lebih rendah dari kemasan sebelumnya seperti MILO. Meski kini MILO less sugar  karena kadar gulanya lebih rendah, rasanya tetap lezat karena MILO juga diperkaya susu dan cokelat. Selain itu, MILO juga mengandung Vitamin B, C, D, Zat Besi, serta berbagai nutrisi penting lainnya yang diperlukan untuk mendukung aktivitas harian anak supaya tetap aktif dan berenergi.

Semoga informasi di atas membantu Ibu untuk membatasi konsumsi gula anak, ya. Jangan lupa selalu sediakan MILO di rumah yang kadar gulanya 25% lebih rendah karena kini MILO less sugar !