Tahukah Ibu kalau perkembangan seorang anak tak cuma semata fisik? Perkembangan kognitif anak juga terjadi seiring waktu. Nah, bicara soal tahap perkembangan kognitif anak, ada beberapa teori terkait.
Salah satu yang cukup dikenal adalah teori Piaget. Teori perkembangan kognitif Piaget tidak hanya fokus pada bagaimana anak memperoleh pengetahuan, tetapi juga pada pemahaman sifat kecerdasan.
Jika Ibu saat ini sedang mencari tahu bagaimana cara mengoptimalkan dan meningkatkan perkembangan kognitif anak, simak beberapa cara berikut.
1. Menentukan Keputusan
Walaupun masih berusia dini, anak-anak faktanya sudah bisa membuat keputusan. Untuk mengembangkan kemampuan kognitifnya, Ibu dapat mendorong anak untuk membuat keputusan. Beri anak kebebasan untuk berpikir dan berbicara.
Hal ini bisa dimulai dari hal-hal sederhana. Misalnya, menentukan mau memakai baju apa atau ingin camilan sore apa.
Baca Juga : 5 Bahan Makanan Penambah Daya Ingat dan Kecerdasan untuk Anak
2. Dorong Anak untuk Membaca
Penelitian menunjukkan semakin banyak buku yang dibaca saat kanak-kanak, semakin tinggi tingkat kemampuan membaca mereka. Sayangnya, dewasa ini media sosial membuat waktu dan minat membaca anak jadi minim.
Untuk memacunya kembali, Ayah dan Ibu bisa membelikan beberapa buku sesuai dengan usia anak. Tak ada salahnya, Ibu mengajak anak memilih buku mana yang disukai.
Tak lupa, orang tua memberi contoh dengan membaca buku saat berada di rumah. Jadi, Ibu, tinggalkan sejenak handphone Anda dan mulailah membaca.
3. Mengajukan Pertanyaan
Untuk merangsang kemampuan kognitif anak, Ibu dan Ayah bisa mengajukan pertanyaan sesuai dengan usia mereka. Misalnya, bermain tebak-tebakan warna pada balita. Untuk anak yang lebih besar, Anda bisa bertanya misalnya, “Apa bahasa Inggris anjing?”.
Kegiatan ini dapat mengasah kemampuan anak berpikir dan mencari tahu dengan cara yang menyenangkan.
4. Mengajak Anak Bepergian
Rangsang tahap perkembangan kognitif anak dengan sesekali mengajaknya bepergian ke tempat-tempat menyenangkan sekaligus edukatif. Misalnya, taman hiburan, museum, toko buku, atau kebun binatang. Hal tersebut dapat mendorong anak untuk selalu ingin belajar dan mencari tahu hal baru.
Baca Juga : Pentingnya Bermain untuk Tingkatkan Kreativitas Anak
5. Bermain
Ada beberapa permainan yang dapat meningkatkan tahap perkembangan kognitif anak. Misalnya, mencocokan bentuk dan warna, puzzle, permainan papan, atau permainan apa saja dapat membantu ikatan sosial dan pemikiran logis anak. Sesekali, Ayah dan Ibu bisa ikut bermain bersama anak. Hal tersebut juga berguna untuk mempererat bonding bersama orang tua dan anak.
6. Latihan dan Olahraga
Latihan dan olahraga dapat melepaskan hormon endorfin yang membuat anak merasa senang dan nyaman. Olahraga juga dapat mengembangkan koordinasi serta keterampilan motorik halusnya. Beberapa jenis olahraga yang bisa dilakukan adalah bola tangkap, basket, sepeda, berenang, dan juga jalan santai.
Itulah beberapa cara memacu tahap perkembangan kognitif anak. Selain itu, Ibu juga bisa melengkapi kebutuhan energi anak di pagi hari agar ia siap menjalankan aktivitasnya.
Untuk melengkapi energi anak sekaligus memberikannya minuman dengan kandungan susu, berikan MILO 3in1 setiap hari. Minuman coklat berenergi ini memiliki kandungan susu, cokelat, dan proses dua kali ekstrak malt menghasilkan energi alami di setiap butiran MILO. Susu MILO juga mengandung vitamin B2, B3, B6, B12, C, dan D, serta kalsium, fosfor, dan zat besi untuk mendukung energi dan nutrisi anak di periode tumbuh aktif.
Banyak yang bilang anak-anak banyak mendapatkan manfaat istirahat yang cukup untuk tumbuh kembangnya. Namun, tahukah Ibu apa yang dimaksud dengan istirahat? Sebenarnya, istirahat adalah berhenti sejenak dari kegiatan atau rutinitas yang tengah dilakukan. Salah satu bentuk istirahat adalah tidur.
Bahkan, bisa dibilang bentuk istirahat yang paling baik adalah tidur. Ini karena ketika tidur anak tidak melakukan kegiatan apa pun. Termasuk, makan, minum, serta berpikir. Seaktif apa pun anak dalam masa pertumbuhan, ia tetap membutuhkan waktu istirahat setiap harinya.
Kekurangan istirahat dapat menyebabkan meningkatnya tekanan darah, risiko obesitas, dan depresi. Namun dalam proses tumbuh kembang anak, memperoleh istirahat yang cukup sama pentingnya dengan memenuhi kebutuhan nutrisi bergizi untuk tubuh. Apa saja manfaat istirahat yang cukup lainnya yang dapat mempengaruhi anak?
1. Memproduksi Hormon Pertumbuhan
Sudah disebutkan sebelumnya kalau salah bentuk istirahat adalah tidur. Nah, selama anak tidur, tubuh akan memproduksi hormon pertumbuhan dan dikeluarkan saat tidur. Ingat, anak tengah dalam masa pertumbuhan. Hal ini membuat istirahat seperti tidur harus dimaksimalkan.
Baca Juga : 7 Manfaat Minum Coklat Hangat Sebelum Tidur
Ibu wajib memastikan anak mendapatkan tidur yang cukup dan tentu berkualitas. Dengan begitu, anak bisa tumbuh dan berkembang dengan maksimal. Menurut Sleep Foundation, pada anak berusia 6-12 tahun adalah memenuhi jam tidur selama 10 jam.
2. Menjaga Kesehatan Jantung Anak
Manfaat istirahat yang cukup lainnya adalah menjaga kesehatan jantung. Perlu Ibu ketahui, saat anak istirahat hormon yang bertugas melindungi jantung dan pembuluh darah tetap sehat dilepaskan. Istirahat juga menyebabkan tekanan darah lebih stabil. Jantung dan pembuluh darah pun bisa ikutan beristirahat selama anak tidur.
Kalau anak sering begadang, ada kemungkinan fungsi pembuluh darah dan jantungnya bisa tidak lancar. Akibatnya, masalah penyakit jantung bisa muncul. Tentunya Ibu tak mau ini terjadi, kan.
3. Mengurangi Risiko Obesitas
Biasanya, anak yang kurang istirahat akan terlihat loyo dan tidak bersemangat. Bahkan, hal ini membuat anak tersebut bermalas-malasan. Bahkan, tak mau mengikuti aktivitas fisik. Padahal kegiatan fisik penting sekali untuk membakar kalori anak. Paling tidak seorang anak harus melakukan aktivitas fisik selama 60 menit setiap harinya. JIka rutin melakukannya, anak akan terhindar dari obesitas karena kegemukan saat jumlah kalori yang dikonsumsi dan dibakar seimbang.
Selain itu, anak yang kurang istirahat cenderung lebih mudah lelah. Hal ini membuatnya memilih untuk mengonsumsi makanan yang tinggi lemak dan karbohidrat. Jika hal ini dibiarkan terus menerus maka anak bisa mengalami obesitas.
Baca Juga : Mau Bangun Dengan Penuh Energi? Yuk, Minum Coklat Sebelum Tidur!
4. Meningkatkan Kekebalan Tubuh Anak
Manfaat istirahat yang cukup lainnya adalah meningkatkan daya tahan tubuh. Dengan sistem imun yang kuat, badan anak dapat melawan infeksi virus, bakteri, dan jamur. Bahkan, bisa melawan radikal bebas yang masuk ke dalam tubuh. Hal ini membuat anak terhindar dari penyakit.
5. Mengurangi Risiko Cedera
Selain meningkatkan imunitas, istirahat yang cukup juga dapat mencegah peradangan serta memperbaiki berbagai kerusakan jaringan akibat paparan radikal bebas, sinar matahari, dan polusi. Manfaat istirahat yang cukup ini juga bisa menjadi cara menurunkan demam dalam semalam.
6. Meningkatkan Kecerdasan Anak
Tahukah Ibu kalau anak cukup istirahat, mood-nya akan lebih bagus. Ia pun tidak mudah lelah dan akhirnya tidak konsentrasi di sekolah. Itu sebabnya, istirahat yang cukup dapat meningkatkan kecerdasan anak. Ia akan mudah menyerap pelajaran yang diberikan. Bahkan, bisa menyelesaikan masalah yang ada. Jangan heran kalau nilai rapornya bagus.
Lengkapi kebutuhan energi anak di pagi hari setelah ia mendapatkan manfaat istirahat yang cukup agar ia dapat menjalani aktivitasnya dengan baik. Untuk melengkapi energi anak sekaligus memberikannya minuman dengan kandungan susu, berikanlah MILO 3in1 setiap hari. Minuman coklat berenergi ini memiliki kandungan susu, cokelat, dan proses dua kali ekstrak malt menghasilkan energi alami di setiap butiran MILO. Susu MILO juga mengandung vitamin B2, B3, B6, B12, C, dan D, serta kalsium, fosfor, dan zat besi untuk mendukung energi dan nutrisi anak di periode tumbuh aktif.
Anak sangat suka mengonsumsi makanan dan minuman penuh gula? Tampaknya, kebiasaan ini harus dihindari Ibu sejak dini deh. Ibu bisa memberikan anak minuman rendah gula, seperti MILO Less Sugar. Hal ini untuk mencegah sejumlah gangguan kesehatan yang mungkin menghampiri. Mulai dari gangguan diabetes, hipertensi, stroke, bahkan serangan jantung dapat menghantui anak saat ia beranjak dewasa.
Maka dari itu, Ibu harus memperhatikan kandungan gula pada minuman. Jangan sampai anak kelebihan asupan tersebut. Menurut Kementerian Kesehatan RI, batasan konsumsi gula anak usia 6-18 tahun adalah 25 gram atau setara 6 sendok teh setiap harinya. Salah satu cara supaya asupan gula anak seimbang, Ibu bisa memberikan MILO Less Sugar. Hal ini karena kandungannya rendah gula. Cek, kandungan minuman coklat berenergi tersebut, yuk.
1. Mengandung 0 Gram Sukrosa
Sukrosa adalah jenis gula pasir yang sering digunakan untuk keperluan sehari-hari dalam pembuatan makanan ataupun minuman. Nah, dalam produk MILO Less Sugar, terdapat 0 gram sukrosa. Artinya, produk ini bebas dari kandungan tersebut.
Lalu, bagaimana produk MILO tersebut bisa tergolong dalam minuman berlabel Less Sugar. Perlu Ibu pahami, menurut aturan BPOM No.13 tahun 2016, produk yang diberikan label less sugar harus memiliki kandungan seperti berikut ini:
- 5 gram dalam 100 gram bentuk padat;
- 2,5 gram dalam 100 gram bentuk cair.
Baca Juga : Yuk, Cek 5 Fakta Minuman Less Sugar!
2. Kaya akan Kandungan Gizi
MILO Less Sugar bisa menjadi favorit baru anak, lho. Jangan berpikir karena ini produk rendah gula, rasanya tidak selezat yang normal. Nyatanya, justru sebaliknya. MILO coklat mengandung 10% bubuk kakao, bukan perisa coklat. Itu sebabnya, rasa coklat dari produk minuman bergizi ini cukup terasa.
Selain itu terdapat juga kandungan ekstrak malt dan susu yang dapat menambah energi dan membantu pertumbuhan anak. Minuman sehat ini juga mengandung 37% ekstrak malt (barli) yang tinggi serat. Kandungan serat ini berfungsi mencegah obesitas, mengenyangkan perut, mencegah diare, dan memperlancar pencernaan. Tentunya ketiga kandungan ini membuat produk minuman berenergi ini tambah lezat dan membuat anak ketagihan.
3. Mengandung Banyak Protein
Apakah minuman coklat yang satu ini mengandung protein? Jawabannya, iya, Ibu. Dalam MILO Less Sugar terdapat 32% padatan susu (susu bubuk skim, susu bubuk, dan laktosa. Ini merupakan susu rendah gula yang kaya protein dibutuhkan anak aktif.
Perlu Ibu pahami kalau protein punya manfaat membentuk jaringan tubuh, menguatkan tulang dan otot, sumber energi, serta pembentukan daya tahan tubuh. Sehingga anak tak mudah terserang penyakit ketika melakukan aktivitas sehari-hari.
Baca Juga : Yuk, Coba MILO Less Sugar! Pilihan Minuman dengan Gula Lebih Rendah
4. Penuh Vitamin dan Mineral
Perlu Ibu tahu, dalam segelas minuman coklat berenergi ini terdapat kandungan vitamin B2, B3, B6, B12, C, dan D, serta kalsium, fosfor, dan zat besi. Semuanya bermanfaat untuk mendukung pertumbuhan dan juga menambah 100% energi anak.
Itu sebabnya, Ibu jangan sampai lupa lengkapi kebutuhan energi anak dengan segelas MILO Less Sugar. Ayo, dicoba untuk anak!
Tahukah Ibu kalau anak memerlukan aktivitas fisik setiap hari. Menurut WHO, waktu ideal melakukan aktivitas fisik adalah 60 menit setiap hari untuk anak usia 6-12 tahun. Pastinya, Ibu bertanya-tanya mengapa kegiatan itu sangatlah penting? Sebenarnya apa saja manfaat aktivitas fisik untuk anak?
Sebenarnya, untuk menjaga kebugaran dan daya tahan tubuh, manfaat aktivitas fisik lainnya berhubungan dengan kelancaran tumbuh kembang anak, lho. Daripada Ibu penasaran, berikut ini beberapa fungsi aktivitas fisik yang perlu diketahui.
1. Menjaga Berat Badan
Pernahkah Ibu kesulitan mengontrol kebiasaan anak mengonsumsi makanan manis dan juga junk food. Kedua jenis sajian tersebut sebenarnya dapat meningkatkan risiko obesitas terhadap anak. Hal ini karena makanan tersebut membuat anak lapar lebih cepat. Coba bayangkan kalau kebiasaan ini tidak dibarengi dengan aktivitas fisik. Bisa-bisa anak mengalami kelebihan berat badan. Sedangkan, permasalahan kesehatan ini dapat menghambat pertumbuhannya.
Menurut European Childhood Obesity Group (ECOG), sebenarnya, aktivitas fisik rutin ada dalam daftar program pengobatan masalah obesitas. Aktivitas ini membantu membantu anak mengeluarkan energi dan juga kalori berlebih di dalam tubuh. Selain itu, meningkatkan massa tubuh tidak berlemak. Kegiatan fisik juga bisa mengurangi keinginan makan anak.
Baca Juga : Yuk, Bantu Anak Tingkatkan Imun dengan Melakukan Aktivitas Fisik
2. Meningkatkan Fungsi Kognitif
Manfaat aktivitas fisik untuk anak ternyata berhubungan dengan fungsi kognitif dan IQ, lho. Pastinya, Ibu bertanya-tanya. Kok, bisa kegiatan itu ada hubungannya dengan kecerdasan otak.
Menurut penelitian Panuwun Joko Nurcahyo yang diterbitkan di Jurnal Pendidikan Jasmani dan Olahraga pada tahun 2021, ditemukan adanya korelasi kesehatan fisik dan juga kecerdasan kognitif seseorang. Hal ini ditemukan dalam partisipan pemain sepak bola yang masih aktif berlatih dan tidak.
Hasil penelitian menyebutkan pemain bola yang masih aktif berolahraga setiap hari, seperti lari dan latihan fisik lainnya, memiliki nilai IQ yang lebih tinggi dibanding yang tidak rutin melakukannya. Itu sebabnya, aktivitas penting dilakukan untuk anak setiap hari. Jangan sampai terlewat, ya.
3. Memperbanyak Energi
Benarkah salah satu manfaat aktivitas fisik adalah meningkatkan energi di dalam tubuh? Bukankah kegiatan ini justru mengeluarkan banyak energi? Jawabannya ternyata benar, Ibu. Lalu, mengapa demikian?
Sebenarnya, aktivitas fisik dapat memberikan atau memperlancar oksigen dan nutrisi beredar ke jaringan tubuh. Selain itu, kerja sistem jantung menjadi lebih efisien. Hal ini membuat jantung dan paru-paru lebih sehat. Ketika kedua organ itu sehat, tubuh akan mendapatkan energi lebih banyak untuk melakukan tugas sehari-hari.
Baca Juga : 4 Cara Meningkatkan Kecerdasan Anak Lewat Aktivitas Fisik
4. Memperbaiki Kualitas Tidur
Anak salah satu orang yang mengalami kesulitan tidur saat malam hari? Bila itu masalahnya, Ibu bisa mengajaknya rutin melakukan kegiatan fisik. Ketika anak melakukan aktivitas fisik, secara otomatis tubuh akan merasa lelah dan lebih relaks. Hal ini membuat anak jadi lebih mudah terlelap ketika malam hari dan kualitasnya pun meningkat. Saat bangun pagi, tubuh terasa segar.
5. Menjaga Kesehatan Mental
Ternyata, fungsi aktivitas fisik lainnya adalah menjaga kesehatan mental anak. Pastinya, anak tidak terlepas dari stres ketika menghadapi pelajaran. Terutama bila pelajaran yang dia dapatkan sulit untuk dimengerti. Jangan sampai Ibu membiarkannya, ya.
Dilansir dari laman WebMD, tubuh manusia akan mengeluarkan atau memproduksi endocannabinoids setelah selesai beraktivitas fisik. Ini adalah senyawa kimia bertugas memenuhi aliran darah yang akan mengalir hingga ke otak. Nah, senyawa ini dapat memberikan perasaan menenangkan dan relaks dalam waktu yang cepat.
Untuk mendapatkan manfaat aktivitas fisik yang maksimal, Ibu juga jangan lupa memberikan asupan energi diperlukan anak. Jangan lupa penuhi asupan yang diperlukan anak dengan memberikan MILO Activ-Go. Minuman coklat berenergi ini memiliki kandungan susu, cokelat, dan proses dua kali ekstrak malt menghasilkan energi alami di setiap butiran MILO. Susu MILO juga mengandung vitamin B2, B3, B6, B12, C, dan D, serta kalsium, fosfor, dan zat besi untuk mendukung energi dan nutrisi anak di periode tumbuh aktif.
Pernahkah Ibu mendengar pertanyaan soal bolehkah olahraga saat puasa? Tentunya, ini juga membuat Ibu bertanya-tanya. Amankah anak berolahraga saat puasa? Sebenarnya, tidak ada larangan untuk melakukannya. Namun, tentu ada beberapa tips olahraga saat puasa yang perlu diketahui. Jangan sampai malah jadi merusak kesehatan.
Olahraga dapat membawa pengaruh positif pada tubuh, antara lain untuk menjaga tubuh tetap sehat. Namun, penting juga untuk memperhatikan waktu dan jenis olahraga yang dilakukan agar tidak memberatkan ibadah puasa. Bagaimana cara menjalankan olahraga yang baik saat sedang berpuasa? Berikut ini beberapa tips olahraga saat puasa yang bisa diikuti Ibu dan anak.
1. Perhatikan Waktu Olahraga
Ibu dan anak biasa melakukan olahraga ketika pagi hari? Sebaiknya, hal itu dihindari ketika berpuasa. Ini karena dikhawatirkan anak akan mengalami dehidrasi mengingat tidak boleh mengonsumsi minuman dan makanan. Sedangkan, tubuh akan mengeluarkan banyak cairan saat berolahraga.
Waktu yang tepat untuk melakukan olahraga saat puasa adalah setelah waktu berbuka. Hal ini karena energi tubuh anak sudah terpenuhi saat berbuka. Bisa juga anak melakukan olahraga ringan menjelang buka puasa. Misalnya, sekitar jam 5 sore. Ini supaya saat selesai aktivitas, anak bisa langsung minum karena sudah waktu berbuka.
Baca Juga : 4 Inspirasi Olahraga di Rumah untuk Anak Saat Puasa
2. Jenis Olahraga yang Dipilih
Ibu juga harus membatasi jenis olahraga yang dipilih anak selama bulan puasa. Usahakan pilih olahraga yang memiliki intensitas ringan ke sedang. Misalnya, berjalan kaki, joging, atau pun bersepeda. Anak tidak disarankan untuk melakukan olahraga intensitas tinggi supaya tubuh tidak lelah dan mengurangi risiko dehidrasi.
3. Perhatikan Asupan Makanan
Cara olahraga pada saat puasa lainnya adalah memerhatikan asupan makanan yang dikonsumsi anak ketika sahur dan juga berbuka. Usahakan Ibu memberikan makanan sesuai kebutuhan kalori dan nutrisi yang sama dalam kondisi tidak berpuasa. Selain itu, pastikan menu makanan tetap mengandung karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral untuk memenuhi kebutuhan zat gizi yang diperlukan tubuh.
4. Banyak Minum
Tips olahraga saat puasa lainnya adalah jangan lupa untuk banyak minum. Bayangkan, kalau anak seharian tidak mengonsumsi minuman dan makanan sepanjang hari. Lalu, ia melakukan aktivitas fisik yang mengeluarkan cairan. Pastinya, bahaya dehidrasi di depan mata. Itu sebabnya, anak mesti banyak minum supaya tubuh terhidrasi kembali. Ada baiknya, olahraga dilakukan setelah berbuka puasa tiba. Sehingga anak lebih leluasa minum.
Baca Juga : Yuk, Bikin Es Kepal MILO yang Lebih Sehat untuk Buka Puasa
5. Istirahat Cukup
Ketika bulan puasa tiba, waktu tidur anak akan berkurang. Ia akan bangun lebih pagi dan tidur lebih malam. Rutinitas ini bagi sebagian anak membuat badan menjadi lemah dan cepat lelah. Bayangkan, dengan kondisi tersebut harus melakukan olahraga. Bisa-bisa daya tahan tubuh jadi berkurang.
Untuk itu, jangan lupa meminta anak untuk tidur di siang hari ketika berpuasa. Ini supaya waktu normal tidur 10 jam bisa terpenuhi sehingga energi mereka dapat kembali.
Satu lagi tips olahraga saat puasa yang perlu Ibu lakukan. Untuk tambahan energi anak saat ia beraktivitas dan berolahraga, Ibu bisa memberikan MILO Activ-Go. Minuman coklat berenergi ini memiliki kandungan susu, cokelat, dan proses dua kali ekstrak malt menghasilkan energi alami di setiap butiran MILO. Susu MILO juga mengandung vitamin B2, B3, B6, B12, C, dan D, serta kalsium, fosfor, dan zat besi untuk mendukung energi dan nutrisi anak di periode tumbuh aktif.
Ibu pastinya menginginkan anak berprestasi di sekolah, kan? Namun, apa jadinya kalau anak belum memiliki keinginan untuk belajar. Tak usah panik, Ibu hanya perlu mengetahui cara meningkatkan semangat belajar anak. Biasanya, anak perlu dukungan orang tua untuk muncul motivasi.
Beberapa tips agar semangat belajar anak meningkat ini bisa diikuti Ibu. Namun, jangan sampai dipaksakan, ya.
1. Memberi Apresiasi
Semangat belajar anak bisa muncul kalau ia merasa didukung oleh kedua orang tuanya. Sebenarnya, anak tidak memerlukan fasilitas atau hadiah yang mahal untuk belajar. Anak hanya memerlukan Ibu dan ayah menunjukan apresiasinya. Hal ini bahkan bisa dilakukan dengan cara yang sederhana.
Misalnya, anak nilainya meningkat, tetapi belum masuk peringkat 10 besar. Alih-alih Ibu marah, lebih baik katakan, “good job,” kepada anak. Lalu, membuatkan makanan favoritnya sambil mengakui perasaan bangga terhadap peningkatan tersebut. Dengan demikian, anak akan mengetahui kalau usahanya diapresiasi. Iya pun jadi termotivasi untuk lebih baik lagi demi melihat senyuman Ibu.
Baca Juga : 4 Cara Meningkatkan Kecerdasan Anak Lewat Aktivitas Fisik
2. Atur Istirahat
Ibu perlu pahami, kalau cara meningkatkan semangat belajar anak, bukan berarti ia akan berkutat pada pelajaran seharian. Bila terlalu memaksakan diri untuk belajar, anak bisa stres dan tidak konsentrasi. Alhasil, hal-hal yang dipelajari tidak ada yang dipahami.
Ibu harus memberikannya jeda istirahat. Misalnya, memperbolehkan anak menggunakan gadget atau nonton televisi selama satu jam di sela-sela waktu belajarnya. Bisa juga tiba-tiba Ibu mengajaknya ke mal untuk membeli es krim sebagai cara menikmati istirahat. Dengan demikian, anak tahu kalau Ibu memerhatikannya.
3. Sesuaikan Gaya Belajar Anak
Meningkatkan motivasi belajar anak, bukan berarti Ibu memaksakan gaya belajarnya. Ada baiknya Ibu memperhatikan dan mengetahui, gaya belajar yang nyaman dilakukan anak. Lakukan hal tersebut karena ini membuatnya lebih berkonsentrasi.
Salah satu contoh metode belajar yaitu metode kinestetik, metode ini sangat sesuai dengan anak yang aktif bergerak. Metode pembelajaran kinestetik biasanya melibatkan banyak bahasa tubuh untuk mempelajari sesuatu.
4. Fokus Minat Anak
Tentunya, setiap anak memiliki minat yang berbeda. Itu sebabnya, cara meningkatkan semangat belajar anak bisa dengan fokus dengan hal-hal yang diminatinya. Misalnya, anak lebih unggul dalam bidang sepak bola. Ibu bisa fokus meningkatkan dalam hal tersebut.
Dengan pelatihan dan bimbingan yang tepat, pasti anak bisa berprestasi dalam bidang tersebut. Namun, bila anak mau mencoba hal lain, Ibu juga harus mendukung, ya.
Baca Juga : Cara Melatih Mental Anak Agar Berani dan Tangguh Dengan Olahraga
5. Ajak Anak Membaca
Buku adalah gudang ilmu. Beberapa informasi bisa didapat melalui kebiasaan membaca buku, koran, majalah, ataupun artikel online. Cara meningkatkan semangat belajar anak bisa dari memberikannya sebuah bacaan tentang hal yang diminatinya.
Kalau Ibu melihat anak tertarik membaca, mulailah jadikan kebiasaan. Jadi, ia tak malas lagi membaca buku pelajaran ketika harus belajar. Anak pun tumbuh menjadi anak yang penuh dengan rasa ingin tahu dan mencari jawaban berdasarkan data dari buku yang dibacanya.
6. Berkreasi Dalam Belajar
Menjadi seorang Ibu memang penuh tantangan sendiri. Terutama, Ibu harus memiliki segudang ide cerdik dalam otaknya. Salah satu ide kreatif bisa digunakan untuk membuat waktu belajar anak lebih menyenangkan. Misalnya, mengajak anak belajar dengan menggunakan sebuah permainan sederhana. Bisa juga Ibu menemukan metode belajar yang lebih efektif digunakan anak.
Selain cara meningkatkan semangat belajar di atas, dukung anak agar tetap semangat belajar dengan MILO 3in1 agar lebih berenergi dalam menjalankan kegiatan belajar. Minuman coklat berenergi ini memiliki kandungan susu, cokelat, dan proses dua kali ekstrak malt menghasilkan energi alami di setiap butiran MILO. Susu MILO juga mengandung vitamin B2, B3, B6, B12, C, dan D, serta kalsium, fosfor, dan zat besi untuk mendukung energi dan nutrisi anak di periode tumbuh aktif.
Perlu Ibu ketahui, setiap anak memiliki kepribadian yang unik sejak lahir ke dunia. Namun, seiring berjalannya waktu lingkungan dan juga peran orang tua penting untuk membentuk kepribadian anak. Biasanya. perkembangan karakter anak akan mulai terlihat ketika memasuki usia sekolah.
Menurut American Psychological Association (APA), perkembangan karakter adalah sebuah perkembangan bertahap konsep moral, hati nurani, nilai-nila atau pandangan keyakinan dan juga sikap sosial seseorang sebagai aspek penting dari pengembangan kepribadian.
Contoh pengembangan kepribadian misalnya seorang anak sejak kecil sudah ditanamkan untuk tidak lupa untuk membersihkan diri setelah aktivitas di luar rumah. Anak itu juga dibiasakan membersihkan kamar sendiri. Hal ini juga diterapkannya di setiap lingkungan yang dia datangi. Di dalam pikirannya, tubuh yang sehat didapat dari tubuh dan lingkungan yang bersih. Ia pun menjadi anak yang mencintai kebersihan lingkungan.
Ibu bisa membantu mendidik anak untuk mengembangkan diri serta kepribadian yang positif, terutama saat ia mulai dipengaruhi dengan berbagai faktor di luar rumahnya. Apa saja langkah yang tepat untuk dukung perkembangan karakter anak? Cek berikut ini.
Baca Juga : 6 Cara Membangun Karakter Saling Menghormati Dengan Olahraga
1. Tidak Membandingkan Anak
Langkah pertama dukung perkembangan karakter anak adalah tidak membanding-bandingkan ia dengan anak lain. Ingat Bu, Setiap anak memiliki keunikan sendiri. Mulai dari kepribadian, hobi, hingga keunggulannya. Ibu tidak bisa memaksa anak untuk menjadi seorang perenang bila hal yang disukainya adalah menari balet.
Untuk itu, jauhkan dari kebiasaan membandingkan anak dengan orang lain. Hal ini hanya akan membuatnya tidak percaya diri. Bahkan, hilang kepercayaan terhadap Ibu. Tidak mau hal itu terjadi bukan.
2. Menjadi Contoh untuk Anak
Pengembangan karakter memang bisa terjadi karena faktor di luar keluarga atau rumah. Namun, contoh karakter yang paling sering dilihat anak adalah milik orang tuanya. Jika Ibu menginginkan anak punya karakter yang baik, coba untuk menjadi contoh terlebih dulu. Anak akan meniru kebaikan yang Ibu dan ayah lakukan.
Misalnya, Ibu ingin anak memiliki karakter religius. Coba perlihatkan ibadah agama di depan anak. Dengan berjalannya waktu, ia akan mengetahui kalau ibadah itu sebuah rutinitas dan amalannya baik. Namun, semua harus bermula dari orang tua menjadi contoh.
3. Libatkan Anak dalam Aktivitas Luar Ruangan
Sudah disebutkan sebelumnya, perkembangan karakter seorang anak juga banyak dipengaruhi faktor luar lingkungan keluarga. Ibu bisa mencari sebuah kegiatan luar rumah yang memiliki dampak baik untuk anak. Misalnya, mengikuti latihan bela diri. Dalam latihan ini diajari kedisiplinan, toleransi, dan sportivitas. Karakter ini juga bisa diterapkan langsung saat menghadapi orang lain.
Baca Juga : Ini Rahasia Membangun Karakter Anak Lewat Olahraga
4. Batasi Waktu Penggunaan Gadget
Penggunaan gadget secara berlebihan untuk main games dan menonton video juga bisa memengaruhi perkembangan karakter anak. Ingat, anak adalah peniru yang ulung. Segala hal yang dia saksikan bisa ditiru dengan baik. Termasuk hal-hal negatif yang disaksikan melalui gadget-nya. Untuk itu, Ibu perlu membatasi penggunaan gawai tersebut. Kalau bisa, berikan mode privacy atau parental guide. Ini supaya penggunaannya tetap terkontrol orang tua.
5. Buat Peraturan Jelas
Ibu jangan setengah-setengah menerapkan peraturan di rumah. Terutama yang berhubungan dengan anak. Misalnya, Ibu membatasi anak bermain dengan gadget-nya selama 2 jam. Jika dilanggar, anak tidak boleh menggunakan gawai dalam seminggu. Ketika anak menangis dan marah karena menginginkannya, Ibu tak boleh lemah.
Hal ini hanya akan membangun kebiasaan yang tidak baik. Anak akan berpikir hukuman Ibu tak berlaku kalau ia marah dan menangis kencang. Jadi, ia akan melakukan hal itu ketika mendapatkan hukuman.
6. Dorong Kemandirian Anak
Walau Ibu ingin selalu hadir untuk anak, bukan berarti setiap kali harus membantunya menyelesaikan masalah. Kebiasaan ini hanya akan membuatnya tidak mandiri. Biarkan anak menghadapi masalahnya sendiri.
Beri waktu untuknya mencari penyelesaiannya. Jadi teman berdiskusi ketika anak memerlukan sebuah pendapat. Ingat, peran Ibu hanya mengawasi. Biarkan anak menyelesaikan dan menghadapi masalah dengan caranya sendiri.
Supaya perkembangan karakter anak lancar, Ibu juga vusa memberikan pelengkap energi yang mengandung susu, seperti MILO 3in1 setiap hari. Minuman coklat berenergi ini memiliki kandungan susu, cokelat, dan proses dua kali ekstrak malt menghasilkan energi alami di setiap butiran MILO. Susu MILO juga mengandung vitamin B2, B3, B6, B12, C, dan D, serta kalsium, fosfor, dan zat besi untuk mendukung energi dan nutrisi anak di periode tumbuh aktif.
Semua Ibu pasti ingin melindungi anak dari kesedihan ataupun rasa kecewa. Namun sebenarnya, anak harus merasakan hal tersebut untuk memiliki sikap pantang menyerah. Dari kegagalan atau kekecewaan tersebut anak bisa belajar untuk bangkit dan menjadi kuat.
Pantang menyerah adalah suatu sikap tidak mudah patah semangat dalam menghadapi berbagai rintangan, selalu bekerja keras untuk mewujudkan tujuan, menganggap rintangan atau hambatan selalu ada dalam setiap kegiatan yang harus dihadapi.
Contoh pantang menyerah biasanya dilakukan oleh para atlet. Biasanya seorang atlet harus melewati rutinitas latihan yang berat. Ketika ikut lomba dan kalah, ia akan berlatih lagi demi memperbaiki kekurangan. Dari situlah, mereka terus berlatih dan bertanding untuk mencapai mimpinya.
Perlu Ibu pahami, anak yang mudah menyerah akan menjadikan kekalahan atau kekurangan sebagai alasan untuk melarikan diri dari sebuah masalah. Tentu saja hal ini tidak baik untuk dilakukan Masalah harus diselesaikan bukan justru dihindari. Untuk itu, Ibu bisa mengecek beberapa tips mendidik anak hingga memiliki sikap pantang menyerah berikut ini.
Baca Juga : Ini Rahasia Membangun Karakter Anak Lewat Olahraga
1. Beri Contoh Terlebih Dulu
Ketahuilah kalau anak akan mencontoh semua hal yang dilakukan orang tua. Itu sebabnya, sikap pantang menyerah harus ditunjukkan terlebih dulu oleh Ibu. Misalnya, Ibu harus bersikap tenang ketika menghadapi berbagai macam masalah. Terutama di depan anak.
Jangan mengeluhkan sesuatu ketika sedang berusaha memecahkan masalah. Contohnya, Ibu tengah memperbaiki salah satu mainan anak dan mengalami kesulitan. Lakukan dengan teliti dan bersemangat. Kalau tidak berhasil, coba lagi atau mencari cara lain. Dengan demikian, anak akan tahu kalau Ibu sebenarnya punya sikap pantang menyerah untuk menyelesaikan masalah serta ada beberapa jalan untuk bisa menghadapinya.
2. Biarkan Anak Lakukan Kesalahan
Ibu pastinya ingin anak menjadi yang terbaik di mana pun ia berada. Nah, keinginan itulah yang kadang-kadang menjadi boomerang untuk anak. Ibu jadi sering membantunya mengerjakan pekerjaan sekolah di rumah. Anak pun jadi terbiasa menerima bantuan Ibu. Bila tidak bisa, ia cenderung akan meminta Ibu untuk membereskan masalah itu.
Mulai sekarang, jangan terlalu membantu anak dalam mengerjakan PR. Biarkan anak belajar mendapatkan, menghadapi, dan menyelesaikan masalahnya sendiri. Hal ini supaya anak terlatih untuk menyelesaikan setiap permasalahan yang ada. Jadi, iya bisa lebih mandiri dalam beraktivitas. Merasakan kesalahan, justru membuatnya tahu kelemahan serta hal-hal yang harus diperbaiki.
Baca Juga : Cara Melatih Mental Anak Agar Berani dan Tangguh Dengan Olahraga
3. Puji Anak Jika Berhasil
Ketika anak mulai menunjukkan sikap pantang menyerah, ada baiknya Ibu mendukungnya. Contohnya seperti ini, anak belum pernah menggambar seekor jerapah. Beberapa kali ia harus menghapus gambarnya karena salah. Namun, akhirnya, anak berhasil menggambar seekor gambar walau belum terlalu bagus. Ia pun dengan bangga menunjukkan hasil jerih payahnya kepada Ibu.
Saat itu dilakukan, pujilah usaha anak itu. Hal ini membuat anak merasa dihargai segala usaha yang sudah dilakukannya. Ia pun jadi semakin percaya diri untuk melakukan aktivitas lain yang belum pernah dicobanya. Selain itu, anak juga tahu kalau pantang menyerah akan membuahkan hasil yang manis.
4. Ajari Anak Kelola Emosi
Anak belum memahami semua jenis perasaan, seperti sedih, senang, marah, harus diekspresikan. Coba ajari anak untuk melakukannya. Bisa dengan memberi contoh Ibu tertawa saat mendapatkan sebuah hadiah atau marah ketika anak berperilaku tidak baik.
Ibu juga bisa menanyakan perasaan anak ketika kalah dalam suatu lomba atau mendapat nilai jelek. Dari sini, anak akan paham kalau sebuah emosi harus dikontrol agar tidak menjadi suatu masalah. Untuk bangkit dari perasaan sedih dan kecewa, anak harus bisa menghadapi emosinya. Peran Ibu hanya bisa mengawasi dan memberi petunjuk saja.
5. Ajak Anak Pecahkan Masalah
Anak yang punya sikap pantang menyerah akan mendatangi Ibu dan mengajak diskusi soal masalah yang tengah dihadapinya. Bahkan, terhadap masalah yang sederhana, seperti di mana harusnya ia meletakan mainannya. Walau Ibu bisa memberi jawabannya, sebaiknya jangan dilakukan.
Ada baiknya, Ibu menanyakan ide-ide anak terlebih dahulu. Tugas Ibu adalah membuat anak sadar akan beberapa pilihan yang bisa dipertimbangkan. Biarkan anak yang memutuskan pilihannya untuk memecahkan masalah.
Untuk tambahan energi anak saat ia beraktivitas dan menghadapi berbagai tantangan dalam hidupnya, Ibu bisa memberikan MILO Activ-Go. Minuman coklat berenergi ini memiliki kandungan susu, cokelat, dan proses dua kali ekstrak malt menghasilkan energi alami di setiap butiran MILO. Susu MILO juga mengandung vitamin B2, B3, B6, B12, C, dan D, serta kalsium, fosfor, dan zat besi untuk mendukung energi dan nutrisi anak di periode tumbuh aktif.
Ada baiknya, Ibu mencoba tips-tips di atas. Semoga anak tumbuh dengan memiliki sikap pantang menyerah, ya.
Untuk mengalihkan anak dari rasa lapar selama berpuasa, biasanya Ibu mengajaknya melakukan kegiatan selama bulan Ramadhan yang baru, lho. Misalnya, dengan melakukan ngabuburit bersama di sore hari atau memulai permainan baru. Tentunya, ini sangat membantu anak-anak yang baru saja belajar berpuasa. Biasanya, mereka akan mengalami kesulitan menahan rasa haus dan lapar.
Nah, uniknya kegiatan selama bulan Ramadhan ini bisa Ibu terapkan lagi pada anak setelah Lebaran, lho. Bahkan, bisa menjadi rutinitas baru yang menyenangkan untuk anak. Ibu bisa mengikuti contoh kegiatan Ramadhan untuk anak SD berikut ini. Siapa tahu ada yang bisa Ibu terapkan kepada anak.
1. Bermain Board Game
Ibu menginginkan permainan yang tidak menguras banyak tenaga anak, tetapi tetap seru dan menyenangkan. Salah satu yang menjadi pilihan Ibu adalah board games. Ibu bisa mengajak anak bermain catur, halma, monopoli, hingga Uno. Walau tidak banyak aktivitas fisik, permainan ini juga bisa memacu adrenalin.
Tentunya, hal ini karena bisa memunculkan rasa kompetitif dalam anak. Selain itu, kegiatan selama bulan Ramadhan yang satu ini juga mengasah kemampuan kognitif anak. Karakter anak pun juga bisa dibentuk di sini. Ternyata, banyak sekali keunggulan dari main board game, ya.
Baca Juga : 4 Inspirasi Olahraga di Rumah untuk Anak Saat Puasa
2. Menjalani Hobi Baru
Tentunya, Ibu tak ingin anak berkutat pada gadget-nya saja selama menunggu waktu berbuka puasa. Biasanya, Ibu akan explore hobi anak yang selama ini belum dicoba. Misalnya, mengajaknya ikut les lukis, mencoba membuat kerajinan tangan bersama, atau menuliskan sebuah cerita.
Hal ini membuat anak menekuni hobi tersebut sehingga lupa waktu. Tanpa terasa waktu berbuka pun tiba. Kegiatan ini bagus sekali dilakukan setelah Lebaran usai. Setidaknya dengan aktivitas ini, waktu screen time anak akan berkurang jauh.
3. Jalan-Jalan Sore
Kegiatan selama bulan Ramadhan ini biasa disebut dengan ngabuburit atau jalan-jalan sore. Biasanya, Ibu dan anak akan mencari takjil dengan berkeliling sekitar lingkungan rumah. Bisa dengan menggunakan kendaraan bermotor, sepeda, ataupun berjalan kaki.
Ibu bisa melanjutkan kegiatan ini setelah bulan puasa pun berakhir, lho. Tanpa disadari kebiasaan jalan-jalan sore ini dapat mempererat bonding dengan anak. Selain itu, anak juga bisa eksplorasi lingkungan di sekitarnya.
4. Olahraga Sore
Siapa bilang saat bulan Ramadhan, lebih baik jangan melakukan olahraga. Perlu Ibu ketahui kalau olahraga justru sangat mungkin dilakukan. Namun catatannya, tidak direkomendasikan melakukan olahraga berat supaya anak tidak mengalami dehidrasi. Lalu apa saja jenis olahraganya?
Ibu bisa mengajak anak menonton video kebugaran yang ada di kanal YouTube. Bisa juga meminta anak mencontoh video dance yang sedang viral di TikTok. Rutinitas yang dilakukan sore ini bisa meningkatkan daya tahan tubuh, Iho. Pastinya, membuat mood anak lebih ceria dan menyenangkan.
5. Yoga dan Meditasi
Yoga dan meditasi dapat membuat anak tidak rewel dan lebih tenang, lho. Kegiatan ini juga membantu motorik anak supaya bisa lebih seimbang dan berkoordinasi dengan baik. Ibu bisa mengajaknya melihat video tutorial yoga di YouTube atau sengaja mengikuti kelas berdua dengan anak. Pastikan, Ibu memilih gerakan yang sederhana supaya anak tak sulit untuk melakukannya.
Pastikan anak tetap sehat untuk melakukan beberapa kegiatan selama Ramadhan lagi. Lengkapi kebutuhan nutrisi anak dengan memberikan MILO UHT setiap hari. Minuman kotak berenergi ini memiliki kandungan susu, cokelat, dan proses dua kali ekstrak malt menghasilkan energi alami di setiap butiran MILO. Susu MILO juga mengandung vitamin B2, B3, B6, B12, C, dan D, serta kalsium, fosfor, dan zat besi untuk mendukung energi dan nutrisi anak di periode tumbuh aktif.
Selain hidangan makanan utama, anak sering kali meminta Ibu membuatkan hidangan penutup alias dessert. Terkadang, ini membuat Ibu bingung. Tenang saja, Ibu. Sajian penutup yang manis dan segar bisa didapat melalui minuman coklat sachet, lho. Bahkan, minuman sachet coklat ini bisa menjadi favorit anak yang terbaru.
Ibu bisa membuatnya sendiri di rumah, kok. Supaya Ibu makin termotivasi membuatnya, berikut beberapa inspirasi sajian minuman coklat sachet yang bisa dibuat. Pastinya, rasanya yummy dan segar di lidah serta tenggorokan anak. Coba ikuti, ya.
1. MILO Es Pisang Ijo
Siapa yang tahu soal Es pisang ijo? Menu pencuci mulut yang satu ini berasal dari Kota Makassar, Sulawesi Selatan. Kira-kira seperti apa ya hidangan ini? Es pisang Ijo sebenarnya adalah pisang kukus yang dibalut adonan berwarna hijau. Dalam penyajiannya, pisang kukus berwarna hijau ini dipadukan bersama es dan kuah kental dari santan yang dilengkapi sirup berwarna merah.
Ibu bisa mengkreasikan menu nusantara ini dengan mengganti sirupnya. Tentunya, Ibu bisa menggunakan coklat sachet paling enak, yaitu MILO. Pastinya, anak akan ketagihan mengonsumsi menu hidangan pencuci mulut tersebut. Rasanya segar, manis, dan tentunya lezat! Jangan lupa sajian ini juga kaya akan karbohidrat, protein, dan energi.
Baca Juga : Resep Minuman Coklat Milo Untuk Kembalikan Energi Anak
2. MILO Es Doger
Apa yang dipikirkan anak ketika mendengar kata es? Biasanya, tekstur es krim menjadi hal pertama yang muncul dalam benaknya. Namun, tahukah Indonesia juga memiliki es yang berbahan dasar santan kelapa. Jenis hidangan ini merupakan camilan khas dari Cirebon, Jawa Barat. Namanya Es Doger. Umumnya, sajian ini ditambahkan topping, seperti tapai, ketan hitam, dan juga jelly. Lalu, bagaimana caranya supaya anak suka?
Ibu bisa menambahkan bubuk MILO coklat sachet ke dalam adonan Es Doger. Bubuk ini mengandung kakao, ekstrak malt, dan juga susu. Rasanya pasti disukai anak-anak. Manis, segar, dan pastinya enak di lidah. Ibu bisa menyajikan hidangan pencuci mulut ini saat cuaca panas.
Baca Juga : 4 Kreasi MILO Bubuk Minuman Coklat Sachet Panas dan Nikmat
3. MILO Jelly Red Bean
Kreasi minuman coklat sachet yang satu ini pastinya bisa menjadi favorit anak, lho. Ibu bisa coba membuat MILO Jelly Red Bean. Selain rasanya yang menyegarkan mulut, sajian ini juga kaya akan nutrisi. Dijamin aman untuk anak. Lalu, bagaimana cara membuatnya?
Ibu hanya tinggal menyiapkan bahan, seperti susu cair, bubuk MILO, red bean, dan juga jelly. Tentunya, ini bahan-bahan yang mudah didapatkan Ibu. Perlu Ibu pahami, red bean alias kacang merah ini kaya akan protein. Tentunya ketika mengonsumsi ini anak akan kenyang lebih lama dan energinya pun bertambah. Tak sulit, kan, membuat minuman coklat sachet ini?
Tentunya, Ibu bisa menggunakan MILO Activ-Go Sachet 22 gram sebagai bahan dasar kreasi minuman coklat sachet ini. Minuman coklat berenergi ini memiliki kandungan susu, cokelat, dan proses dua kali ekstrak malt menghasilkan energi alami di setiap butiran MILO. Susu MILO juga mengandung vitamin B2, B3, B6, B12, C, dan D, serta kalsium, fosfor, dan zat besi untuk mendukung energi dan nutrisi anak di periode tumbuh aktif.
Yuk, Ibu jangan ragu membuat hidangan pencuci mulut untuk anak!
MILO 3in1
Pagination
- Previous page
- Page 17
- Next page