Meski terlihat berdiam di tempat, juggling sebenarnya salah satu jenis olahraga aktif lho, Bu. Sang Juara bisa membakar energi sekaligus belajar berkonsentrasi melalui olahraga ini. Bahkan, anak bisa membuat video bermain juggling yang disesuaikan dengan irama musik seperti yang sedang tren di media sosial. Setelah aktif bergerak, Ibu bisa mengembalikan energi anak dengan MILO cair. Yuk, simak manfaat olahraga satu ini.

1.BANTU BAKAR ENERGI DAN TETAP AKTIF

Olahraga juggling merupakan aktivitas yang tidak hanya bisa dilakukan oleh orang dewasa, tetapi juga anak-anak. Selain melatih fokus agar bola tidak jatuh, ternyata olahraga juggling juga membantu membakar energi anak. Dengan melakukan olahraga ini rutin 3 kali seminggu, dapat mengurangi risiko anak terkena obesitas hingga 31%, Bu.

2.MENINGKATKAN FOKUS DAN KONSENTRASI

Selain membakar energi, ternyata olahraga juggling juga dapat meningkatkan fokus dan konsentrasi anak. Ketika juggling, koordinasi mata dan tangan, keterampilan motorik halus, dan konsentrasi anak akan ikut terlatih. Sebagai rekomendasi, anak juga bisa berlatih juggling dengan menggunakan MILO cair ukuran kecil, yakni ukuran 115 ml. Jadi, setelah selesai olahraga, bisa langsung minum MILO cair untuk kembalikan energinya secara optimal.

3.MENGURANGI DEPRESI

Ternyata depresi dan stres juga dapat terjadi pada anak, Bu. Ibu tidak perlu khawatir karena stres pada anak bisa dikurangi dengan rutin berolahraga. Juggling sebagai salah satu olahraga terbukti dapat mengatasi depresi jika dilakukan secara rutin. Menurut penelitian, olahraga dapat menurunkan risiko anak untuk terkena depresi, karena ia dapat berpartisipasi dengan teman dan akan merasa puas atas pencapaian dirinya.

4.MENINGKATKAN KESEHATAN JARINGAN OTOT

Tahukah Bu, olahraga juggling ternyata dapat melatih dan memperkuat jaringan otot lengan anak. Ketika jaringan otot anak kuat, tulang-tulangnya pun akan semakin kuat. Tentu ini akan sangat berguna untuk mendukung anak lebih kuat ketika beraktivitas setiap harinya. Selain itu, otot yang kuat juga akan mengurangi risiko osteoporosis ketika ia dewasa nanti.

5.MEMBUAT ANAK LEBIH PERCAYA DIRI

Selain menyehatkan, olahraga ini juga dapat membantu anak untuk lebih percaya diri. Menurut penelitian, olahraga dapat meningkatkan rasa kepercayaan diri anak yang pemalu, sehingga menjadi lebih berani. Setelah rutin melakukan olahraga, rasa malu dan kekhawatiran anak pun akan berkurang. Nah, supaya rasa percaya diri anak kian meningkat, Ibu bisa meengkapi kebutuhan gizi anak saat berolahraga dengan MILO cair, yakni MILO UHT yang mudah dibawa sebagai bekal saat olahraga.

Baca Juga: Anak Tetap Aktif dengan Bermain Halang Rintang di Rumah

MILO UHT dengan kandungan ekstrak malt, cokelat yang lezat, dan susu bantu mengembalikan energi anak setelah berolahraga juggling. MILO UHT juga diperkaya Vitamin dan Mineral, seperti Vitamin B1, B2, B3, B6, serta Fosfor dan Kalsium untuk mendukung anak tetap aktif sepanjang hari.

Mungkin banyak yang mengira bahwa menjadi orang yang berambisi itu kurang baik. Padahal, ambisi adalah hal positif berupa keinginan keras untuk mencapai sesuatu. Salah satu cara yang bisa Ibu lakukan untuk mengajarkan anak memiliki ambisi adalah dengan meningkatkan kepercayaan dirinya. Oleh sebab itu, yuk, ajak Sang Juara memupuk ambisi dengan cara menumbuhkan rasa percaya diri pada anak melalui olahraga.

MENGAPA PUNYA AMBISI ITU BAIK?

Meski sering dinilai negatif, memiliki ambisi itu sebenarnya baik, Bu. Ketika berambisi, anak akan lebih semangat untuk mencapai tujuannya. Sebagai contoh, anak memiliki ambisi untuk juara dalam pertandingan sepakbola di sekolahnya. Maka, ia akan lebih rajin latihan, melatih teknik bermainnya, dan menjaga kesehatan tubuhnya agar bisa menang dalam pertandingan sepakbola. Karakter ini tentu dapat sangat membantu anak meraih kesuksesan ketika ia dewasa nanti.

BAGAIMANA CARA MEMUPUK AMBISI MELALUI OLAHRAGA?

Ada banyak cara yang bisa Ibu lakukan untuk memupuk karakter ambisius pada anak. Salah satu cara efektifnya adalah melalui olahraga. Berikut ini penjelasannya:

1.Bantu Anak Menentukan Target

Ketika menekuni olahraga secara serius, anak akan terdorong untuk memiliki target yang semakin tinggi dari waktu ke waktu. Misalnya, pada mulanya ia memiliki target untuk menang melawan tim sepakbola sekolah lain. Kemudian target tersebut berkembang di mana dalam setahun, bisa terpilih mewakili nama sekolah untuk bertanding di pertandingan nasional. Tanpa disadari cara menumbuhkan rasa percaya diri pada anak ini juga akan membantunya memiliki ambisi hingga ia beranjak dewasa nanti.

2.Bantu Anak Melihat Kemajuannya

Salah satu cara menumbuhkan rasa percaya diri pada anak agar ia tumbuh menjadi pribadi ambisius adalah dengan memperlihatkan kemajuannya. Ibu bisa berkoordinasi dengan pelatih untuk melihat progress atau kemajuannya. Kemudian, ceritakan padanya, “Ibu dengar dari pelatih, kemampuan menggiring bola kamu sudah jauh lebih baik ya”. Dengan begitu anak akan merasa lebih percaya diri dan semangat untuk terus berlatih.

3.Bantu Anak Melihat Risiko Gagal dan Cara Menghadapinya

Sebagai pribadi yang berambisi, seringkali anak sulit menerima kekalahan. Oleh sebab itu, Ibu perlu menyemangati anak agar ia bangkit dari kegagalannya. Katakan bahwa ia bisa belajar dari kegagalan tersebut sehingga di kompetisi selanjutnya tidak mengulang kesalahal yang sama.

4.Dukung Asupan Nutrisi Anak

Agar bisa mencapai targetnya, tentu Sang Juara perlu didukung dengan asupan bergizi tinggi. Ada lima komponen nutrisi yang tidak boleh terlewatkan anak, yaitu Karbohidrat, Protein, Lemak, Vitamin, dan Mineral. Dengan asupan gizi seimbang, anak akan lebih berenergi dan fokus untuk mengejar impiannya, Bu. Selain dari asupan makanan, Ibu juga bisa lengkapi kebutuhan gizi anak dengan beri ia minuman cokelat MILO Activ-Go yang kaya akan nutrisi.

Baca Juga: 4 Cara untuk Bantu Anak Percaya Diri dengan Olahraga

MILO Activ-Go mengandung Vitamin B Kompleks yang bantu mengisi energi anak untuk terus aktif dan bisa raih lebih. Dengan rasa cokelat yang lezat, MILO Activ-Go juga diperkaya Vitamin dan Mineral lainnya untuk mendukung anak berenergi dalam setiap aktivitasnya.

Itulah beberapa cara menumbuhkan rasa percaya diri pada anak agar ia tumbuh menjadi pribadi yang berambisi. Semoga infonya bermanfaat ya, Bu!

Coklat hangat umumnya diminum saat melakukan aktivitas yang santai dan menenangkan. Padahal, coklat hangat juga bisa membantu memberikan anak energi, sehingga bisa menjadi asupan yang tepat untuk menemaninya melakukan aktivitas penuh semangat. Salah satunya saat merayakan 17 Agustus di rumah. Berikut ini beberapa ide aktivitas menyenangkan untuk ajak anak merayakan kemerdekaan Indonesia di rumah.

1. Lomba Hias Sepeda Virtual

Perayaan 17 Agustus belum lengkap rasanya kalau tidak menghias sepeda. Nah, karena tahun ini perayaan HUT RI dilakukan di rumah saja, Ibu bisa ajak teman-temannya menghias sepeda bersama melalui video call dari rumah masing-masing.

Selain menyenangkan, lomba ini juga membantu anak tetap aktif sekaligus meningkatkan kreativitas anak. Sediakan coklat hangat di sampingnya supaya ia tetap berenergi dan tidak kecapekan saat menghias sepeda. Jangan lupa untuk menentukan juri dan menyiapkan hadiah agar lebih menyenangkan, ya.

2. Flip Cup Games

Ide permainan lainnya adalah flip cup games dan dilakukan 1 lawan 1. Anak bisa bertanding dengan temannya melalui video call maupun dengan adik atau kakak di rumah.

Untuk memulai lomba, jejerkan 5 gelas plastik di atas meja dan isi tiap gelas dengan sedikit coklat hangat MILO. Peserta harus minum coklat hangat MILO segelas demi segelas.  Setelah habis 1 gelas, peserta harus membalik gelasnya dengan ujung jari. Peserta yang berhasil membalik 5 gelas terlebih dulu menjadi pemenangnya.

3. Bermain Tebak Gerak

Kalau ide lomba yang satu ini terbilang simpel dan membutuhkan minimal 4 orang yang terbagi dalam 2 tim. Ibu juga perlu menyiapkan 5-10 kalimat. Misalnya, Ibu makan sate kambing, buaya berjemur di pantai, dan sebagainya.

Setelah itu, satu orang dalam tim harus melakukan gerakan sesuai kalimat yang telah disiapkan dan teman satu timnya harus menebak sesuai batas waktu yang ditentukan. Tim yang menebak paling banyak kata menjadi pemenangnya.

4. Balap Bola Pingpong

Lomba yang satu ini sangat umum dimainkan saat Agustusan. Ibu cukup siapkan 5 gelas yang diisi penuh air dan bola pingpong. Peserta harus meniup bola pingpong tersebut dari satu gelas ke gelas lainnya hingga mencapai gelas terakhir. Dalam lomba ini, yang paling pertama mencapai gelas terakhir adalah yang menang. Selain menyenangkan, lomba ini juga dapat melatih konsentrasi anak.

5. Dunk Challenge

Sang Juara dan keluarga di rumah juga bisa ikutan Dunk Challenge ala MILO di halaman rumah. Ibu cukup menentukan titik lempar dan meletakkan 3 buah ember dengan jarak berbeda-beda. Setelah itu, sediakan bola-bola kecil untuk dilempar ke ember. Supaya lebih seru, tuliskan skor berbeda di tiap ember. Semakin jauh jaraknya, semakin tinggi skornya. Peserta challenge peraih nilai tertinggi dalam batas waktu yang ditentukan akan menjadi pemenang.

Itulah lima aktivitas menyenangkan yang bisa dilakukan untuk merayakan 17 Agustus di rumah. Agar anak semangat dalam melakukan aktivitas di atas, Ibu bisa beri ia segelas coklat hangat MILO Activ-Go sebagai bekal energi. MILO Activ-Go dengan ekstrak malt dan susu diperkaya rasa cokelat yang lezat pasti disukai anak. Tak hanya itu, MILO Activ-Go juga mengandung Vitamin B Kompleks yang bantu mengisi energi anak agar tetap aktif untuk raih lebih. Selamat merayakan 17 Agustus di rumah, ya!

Seperti yang sudah Ibu ketahui, olahraga memang memiliki banyak manfaat untuk tumbuh kembang anak, seperti memperbaiki postur tubuh, meningkatkan kesehatan jantung, menjaga berat badan ideal anak, dan meningkatkan kepadatan tulang anak. Selain baik untuk pertumbuhan fisiknya, ternyata olahraga juga baik untuk membangun karakter anak, salah satunya belajar mengatur emosi. Yuk, simak ulasannya!

KENAPA ANAK PERLU BELAJAR MENGATUR EMOSINYA?

Ketika anak dapat mengatur emosinya dengan baik, hubungan ke sesama teman, nilainya di sekolah, dan kesehatan mentalnya pun akan meningkat ke arah positif. Ini dikarenakan ketika memiliki mentalitas positif, anak bisa lebih fokus dan senantiasa merasa gembira menjalani harinya. Oleh karena itu, sangat penting bagi Sang Juara belajar cara mengontrol emosinya sejak dini.

MANFAAT OLAHRAGA UNTUK MENGATUR EMOSI ANAK

Olahraga tidak hanya baik untuk pertumbuhan fisik, tetapi juga membangun karakter anak, khususnya dalam mengatur emosinya, Bu. Menurut penelitian dari Health Direct, organisasi kesehatan milik pemerintah Australia, aktivitas fisik dan olahraga dapat menstimulasi reaksi kimia di otak yang membantu emosi anak lebih stabil. Sebagai contoh, belajar mengatur emosi juga dapat membantu anak menghadapi berbagai situasi berikut:

1.Belajar Menahan Emosi Ketika Kalah

Ketika melakukan pertandingan olahraga, akan ada yang menang dan juga kalah. Ada kalanya tentu anak akan berada di tim yang kalah. Nah, ketika menghadapi kekalahan, anak harus belajar bagaimana bersikap sportif dan menahan amarah serta kesedihannya ketika menghadapi kekalahan.

2.Belajar Menahan Emosi Ketika Berbeda Pendapat

Ketika menyusun strategi tim dalam olahraga, tidak jarang anak akan berbeda pendapat dengan pelatih maupun teman satu timnya. Ini merupakan hal yang baik Bu, karena ia mampu berpikir kritis. Meski begitu, ketika pendapatannya tidak diterima, tanpa disadari anak belajar untuk menahan emosinya dan bersikap sportif mengikuti keputusan pelatih dan satu tim.

3.Belajar Menahan Emosi Ketika Berhadapan dengan Lawan

Misalnya, ketika main basket, mungkin saja anak akan terdorong atau ditarik oleh tim lawan. Tanpa disadari, hal ini juga bisa menjadi salah satu cara untuk membangun karakter anak agar tidak mudah emosi. Pemain lawan baru dapat dikatakan salah jika wasit atau pelatihnya berkata demikian. Jadi, ia harus mengerti bahwa yang dapat dilakukan adalah melanjutkan permainan secara sportif.

Baca Juga: Ayo Ajak Anak Belajar Sosialisasi dengan Olahraga!

4.Belajar Menahan Emosi Ketika Terjadi Kecurangan

Beda halnya jika terjadi kecurangan dalam pertandingan olahraga, Bu. Sangat wajar jika Sang Juara merasa marah, namun ia tetap harus mampu mengontrol emosinya . Di sinilah pentingnya peran teman satu tim untuk saling menenangkan satu sama lain jika ada yang terbawa emosi sehingga bisa menjadi cara efektif membangun karakter anak.

Itu tadi beberapa alasan mengapa olahraga bisa menjadi sarana yang baik dalam membangun karakter anak seperti menahan atau mengontrol emosinya. Nah, jika anak suka berolahraga, Ibu jangan lupa untuk memenuhi kebutuhan energi dan nutrisi harian anak.

Pasalnya, ketika berolahraga, anak akan mengeluarkan energi lebih banyak dari aktivitas hariannya. Oleh sebab itu, kembalikan energinya setelah berolahraga dengan segelas MILO 3in1. MILO 3in1 dengan malt, susu, dan cokelat, juga diperkaya Vitamin B Kompleks bantu mengisi kembali energi anak setelah berolahraga. Rasa cokelatnya yang lezat juga bisa bantu meningkatkan mood anak sehingga emosinya stabil kembali.

Di rumah saja bukan menjadi alasan anak untuk mengurangi aktivitas olahraganya.  Ada banyak sekali kegiatan dan jenis olahraga virtual yang bisa dilakukan Sang Juara. Memang olahraga bersama banyak orang lebih seru dan menyenangkan. Namun, olahraga virtual bisa jadi alternatif untuk merasakan kemeriahan serupa. Untuk meningkatkan semangat anak selama olahraga virtual, Ibu juga bisa beri minuman coklat MILO agar Sang Juara tetap berenergi untuk raih lebih. Yuk, cari tahu soal gaya olahraga terbaru ini!

Apa dan Bagaimana Cara Olahraga Virtual ?

Sesuai dengan namanya, olahraga virtual adalah aktivitas fisik yang dilakukan secara online seperti melalui video. Saat ini sudah ada banyak sekali tersedia olahraga virtual yang dapat diakses secara gratis di media sosial. Salah satunya adalah laman MILO Activ Indonesia. Ibu cukup memilih Kelas Activ, dan ikuti gerakannya di rumah.

Apa Saja Manfaat Ikut Olahraga Virtual ? 

Ada banyak sekali manfaat mengikuti olahraga virtual. Salah satunya adalah bisa tetap aktif bergerak meski berada di rumah berolahraga di sekitar lingkungan tempat tinggal. Selain itu, anak juga bisa mengikuti acara yang sedang banyak dibicarakan dengan mengikuti protocol kesehatan. Kemudian, setelah berolahraga secara virtual, anak juga bisa mengisi kembali energinya dengan segelas minuman coklat MILO.

Baca Juga : Bolehkah Anak MInum Minuman Coklat Sebelum Olahraga Lari?

Olahraga Apa Saja yang Bisa di Lakukan Secara Virtual ? 

Tentu saja ada banyak, sehingga dapat dipilih dan disesuaikan berdasarkan minat anak. Berikut ini rekomendasi olahraga virtual lainnya yang bisa dilakukan Sang Juara di rumah:

1. Kelas Olahraga

Meski sedang menjalani masa belajar di rumah, umumnya sekolah tetap mengajarkan kelas olahraga atau PE (physical education) secara online. Jenis olahraga virtual ini bergantung pada kreativitas guru sekolahnya. Kemudian, anak tinggal mengikuti arahan guru melalui video call. Olahraga virtual ini umumnya lebih menantang karena harus mengejar nilai olahraga di sekolah. Sehingga anak akan lebih semangat menjalaninya.

2. Milorobic

Beberapa waktu lalu MILO sempat mengadakan tantangan olahraga MILOrobic. Manfaat gerakan aerobik ala MILO ini bisa membantu melancarkan aliran darah ke seluruh tubuh. Selain itu, jika gerakan aerobik ini menjadi bagian dari olahraga rutin anak, tentu sangat baik bagi kesehatan jantung, paru-paru, dan aliran darah anak. MILOrobic juga bisa menjadi cara efektif untuk mengatasi masalah kelebihan berat badan anak. Ibu bisa mengikuti gerakan MILOrobic di sini.

3. Lari Bersama Keluarga 

Olahraga virtual satu ini bisa dijadikan sebagai sarana kegiatan menyenangkan dengan seluruh anggota keluarga. Selain bisa menciptakan waktu berkualitas bersama keluarga, olahraga lari juga dapat menguatkan tulang dan otot kaki anak, serta menjaga daya tahan tubuhnya. Agar lebih menantang, Ibu bisa ajak keluarga untuk bergabung dalam MILO Indonesia Virtual Run di tanggal 9 September 2020 nanti.

Baca Juga: Yuk, Ajak Anak Olahraga Juggling untuk Tingkatkan Konsentrasi

Itu tadi beberapa olahraga virtual yang bisa bantu anak tetap sehat dan aktif bergerak selama di rumah saja. Selama melakukan olahraga virtual, jangan lupa untuk kembalikan energinya dengan beri ia segelas minuman coklat MILO Activ-Go. 

MILO Activ-Go dengan ekstrak malt, susu, dan cokelat diperkaya Vitamin B Kompleks untuk bantu mengembalikan energi anak setelah berolahraga. Dengan rasa cokelat lezat yang disukai anak, MILO Activ-Go bisa disajikan dingin maupun hangat, tergantung selera Sang Juara.

Tak hanya menyehatkan fisik, olahraga juga bisa membantu membangun karakter anak, lho! Menurut penelitian, olahraga dapat meningkatkan kemampuan anak dalam bekerja sama dengan tim, kepemimpinan, bersikap adil, pantang menyerah, perencanaan, serta menghargai proses. Untuk memaksimalkan hasil, Ibu perlu memperhatikan 6 faktor penting yang bisa membantu anak membangun karakter positif melalui olahraga. Simak, yuk!

1.CONTOH DARI ORANGTUA

Membangun karakter anak lewat olahraga bisa didukung dengan contoh dari orangtua. Misalnya, dengan menyampaikan pengalaman Ibu ketika pernah aktif berolahraga untuk meningkatkan motivasi Sang Juara. Setelah itu, ajaklah ia untuk berolahraga bersama. Menurut penelitian, aktivitas bersama orangtua membuat anak lebih menikmatinya serta meningkatkan serangkaian karakter positif seperti rasa percaya diri dan kemampuan sosialisasi.

Baca Juga : 5 Cara Supaya Anak Punya Sikap Pantang Menyerah

2.LINGKUNGAN YANG MENDUKUNG

Lingkungan dalam berolahraga adalah faktor yang sangat krusial. Hal ini dikarenakan anak cenderung mencontoh lingkungannya. Misalnya, anak cenderung lebih percaya diri jika tumbuh di lingkungan yang apresiatif. Lingkungan juga mempengaruhi bagaimana ia mendefinisikan diri sendiri. Oleh sebab itu, penting untuk memastikan anak mendapatkan teman berolahraga yang suportif, pelatih atau guru yang bisa memberikan dukungan positif, dan hubungan baik antara anak dengan lingkungannya.

3.KONDISI TUBUH

Olahraga adalah aktivitas yang banyak mengandalkan fisik, sehingga kondisi tubuh anak sangat perlu diperhatikan sebelum memulai kegiatan. Perhatikan kondisi fisiknya, apakah ada penyakit atau hal lain yang membuatnya kurang maksimal dalam melakukan olahraga tertentu. Pasalnya, banyak anak yang mengalami cedera dalam berolahraga karena fisiknya belum siap.

4.ANTUSISME ANAK

Pastikan olahraga yang Ibu pilih membuat anak bahagia. Jangan sampai ia malah terbebani oleh kegiatan yang tidak ia senangi. Ibu dapat mendiskusikan keinginannya terlebih dahulu sebelum memilih kegiatan olahraga yang cocok untuknya. Jika sudah memiliki beberapa opsi, perkenalkan anak dengan beberapa jenis olahraga tersebut. Apabila anak merasa senang saat menjalani aktivitasnya, tentu kegiatan tersebut akan jauh lebih optimal dalam membangun karakter anak yang positif.

5.KESIAPAN MENTAL

Bukan hanya kesiapan fisik, olahraga juga memerlukan kesiapan mental yang baik agar bisa membangun karakter anak dengan maksimal. Pada usia 6-9 tahun, anak sudah memiliki kapasitas untuk melakukan olahraga sederhana. Namun, umumnya mereka belum siap untuk memahami konsep strategi dan kerja sama tim. Pada usia 10-12 tahun, biasanya sudah bisa memahami olahraga yang lebih kompleks.

Baca Juga: Ajak Anak Tonton Pertandingan Olahraga, Yuk! Ini 7 Manfaatnya

6.KEBUTUHAN ENERGI YANG TERPENUHI

Energi yang cukup akan membantunya tumbuh secara optimal sekaligus membangun karakter anak. Umumnya, anak yang tumbuh dengan rasa percaya diri tinggi secara fisik lebih menonjol karena merasa kebutuhan energinya tercukupi. Selain itu, asupan gizi yang lengkap juga akan mendorong pertumbuhan dan perkembangan otak, sehingga mengoptimalkan perkembangan motorik, kognitif, hingga kemampuan sosial selama masa pertumbuhan.

Untuk mendukung tumbuh kembang Sang Juara agar tumbuh optimal dan senantiasa berenergi, terus berikan ia makanan yang bergizi. Lengkapi pula kebutuhan nutrisinya dengan segelas MILO 3in1 yang disajikan hangat maupun dingin. MILO 3in1 merupakan minuman coklat bubuk yang diperkaya susu dan ekstrak malt, serta mengandung Vitamin dan Mineral. Misalnya, Kalsium, Vitamin C, dan Vitamin D untuk memperkuat tulang dan gigi; juga Vitamin B2, B3, dan B6 yang membantu mengisi energi anak agar terus aktif untuk raih lebih.

Apakah Ibu sudah tahu bagaimana cara lari yang benar? Selain menyenangkan, olahraga lari juga memiliki banyak manfaat bagi kesehatan fisik dan mental anak. Jika dilakukan secara rutin, tubuh anak bisa jadi lebih kuat dan daya tahan tubuhnya pun akan meningkat, sehingga tidak mudah terserang penyakit. 

Lari secara tepat juga membantu meningkatkan kecepatan, olahraga jadi lebih efisien dan nyaman, serta mengurangi tekanan pada tubuh sehingga risiko cedera berkurang. Bentuk lari yang tepat mengurangi risiko kelelahan dan memastikan Anda mendapatkan hasil maksimal dari lari Anda. Lalu bagaimana teknik lari yang benar? Berikut akan dibahas secara rinci cara lari yang tepat:

Cara Lari yang Benar agar Tidak Cedera

Terlepas dari segala manfaat lari untuk menjaga kesehatan, ada beberapa hal penting yang harus diperhatikan untuk menghindari resiko cedera saat lari. Apa saja itu? Berikut ini informasi lengkapnya, Bu!

1. Gunakan pakaian yang menyerap keringat

Meskipun terlihat sepele, menggunakan baju yang menyerap keringat merupakan hal yang penting. Mengapa demikian? Pakaian olahraga yang baik bisa memberikan rasa hangat pada saat cuaca sedang berangin, dan memberikan rasa sejuk ketika cuaca sedang panas. Selain itu, bila pakaian yang dipakai Sang Juara tidak mampu menyerap keringat dengan baik, ia akan merasa kurang nyaman, dan rentan mengalami cedera. Maka dari itu, pilihlah pakaian olahraga yang dapat menyerap keringat dengan baik.

2. Pakai sepatu lari yang tepat

Memilih sepatu olahraga yang tepat juga merupakan salah satu hal yang wajib Ibu perhatikan. Perlu Ibu ketahui bahwa ada berbagai jenis sepatu olahraga, sesuai dengan kebutuhan aktivitas yang dilakukan. Contohnya, jika Sang Juara akan melakukan olahraga lari, maka gunakanlah sepatu khusus lari. Hal ini untuk menghindari jari kaki lecet, rasa sakit pada betis, sakit lutut, dan lainnya. Selain itu, pastikan anak juga menggunakan ukuran sepatu yang sesuai. Hindari ukuran sepatu yang terlalu pas maupun terlalu besar.

3. Lakukan pemanasan

Nah, sebelum olahraga lari, ingatkan anak untuk melakukan pemanasan ya, Bu. Kadang kala karena terlalu semangat untuk olahraga, banyak anak yang mengabaikan pemanasan. Padahal, meskipun sudah sering melakukan olahraga, pemanasan wajib dilakukan. Hal ini untuk mencegah terjadinya kram otot dan terhindar dari risiko cedera ketika berolahraga. Selain itu, pemanasan juga dilakukan untuk meningkatkan cairan yang melumasi persendian sehingga membuat sendi anak menjadi lebih lentur.

4. Perhatikan teknik berlari yang benar

Tahukah Ibu bahwa olahraga lari juga harus dilakukan dengan teknik yang benar? Awalnya memang terasa kaku, namun jika sudah terbiasa, tubuh anak akan beradaptasi dengan baik. Salah satu cara berlari yang bisa anak lakukan adalah mulai berjalan kaki dengan jarak dan durasi yang pendek. Langkahkan kaki sesuai kemampuan anak. Jadi, ingatkan anak untuk tidak memaksakan diri, ya. Kemudian, perlahan cobalah berlari dengan posisi dan postur tubuh yang benar, yaitu badan lurus agak mencondong ke depan, pandangan lurus ke depan, dan ayunkan tangan secara natural di kanan dan kiri tubuh.

5. Terapkan cara bernapas yang baik

Mengatur pernapasan bagi pemula memang cukup menantang. Meski begitu, ada cara mudah yang dapat diikuti Sang Juara. Berikut ini langkah-langkah agar bisa bernapas dengan baik:

  • Hirup udara melalui hidung
  • Penuhi ruang di paru-paru
  • Lepaskan melalui mulut yang sedikit terbuka

Langkah-langkah ini sangat penting untuk dilakukan. Hal ini dikarenakan menarik napas melalui mulut dapat menyebabkan terhirupnya kotoran dan debu sehingga masuk ke saluran pernapasan.

6. Perhatikan posisi kaki

Ibu juga perlu memperhatikan posisi kaki jika ingin menerapkan cara lari yang benar. Untuk mengurangi risiko cedera, hentakan bagian kaki depan atau tengah terlebih dahulu saat mendaratkan kaki ke tanah. 

Sebuah penelitian menemukan bahwa pelari yang terbiasa mendarat dengan tumit (rear-foot strike) mengalami cedera stres berulang yang lebih besar dibandingkan dengan pelari yang kebanyakan mendarat dengan kaki depan dan kaki depan.

7. Jaga hidrasi tubuh dengan minum air

Minumlah air ekstra beberapa jam sebelum dan sesudah berlari. Jika memungkinkan, bawalah air saat Anda berlari. Hal ini berguna untuk mencegah dehidrasi. Dehidrasi dapat menyebabkan badan terasa mudah lelah, sakit kepala, penurunan koordinasi, mual, dan kram otot. Minum air yang cukup saat lari juga mencegah heat stroke yang bisa menimbulkan konsekuensi serius. Dehidrasi juga bisa memperlambat performa saat berlari.

8. Lakukan pendinginan usai lari

Setelah Anda melakukan olahraga lari, Anda perlu melakukan pendinginan. Pendinginan mempersiapkan tubuh kita untuk pemulihan. Jika tidak dilakukan dengan benar, tubuh membutuhkan waktu lama untuk pulih dan performa lari berikutnya akan terhambat. 

Seiring waktu, hal ini juga bisa memicu cedera. Pendinginan juga menyeimbangkan sistem kardiovaskular: Saat berlari, detak jantung dan curah jantung meningkat untuk mengalirkan darah kaya oksigen ke otot-otot yang bekerja.

Pendinginan yang tidak dilakukan dengan benar dapat menghambat pemulihan dan performa Anda di masa mendatang, yang mungkin dapat menyebabkan cedera seiring berjalannya waktu. Ibu bisa mengajar si kecil melakukan pendinginan usai olahraga lari selama 5 hingga 10 menit. Pendinginan bisa dilakukan dengan jalan kaki cepat.

Kembalikan Energi Setelah Lari dengan MILO Activ-Go

Itu dia beberapa cara lari yang benar dengan benar agar terhindar dari risiko cedera. Nah, setelah lelah berolahraga, jangan lupa kembalikan energi Sang Juara dengan MILO Activ-Go. MILO Activ-Go merupakan minuman cokelat yang kaya akan Vitamin B Kompleks yang membantu mengembalikan energi anak setelah aktif bergerak. Jadi, ia bisa tetap aktif untuk raih lebih. Ibu bisa memberikan Milo 2 kali sehari saat pagi dan sore. Jadi, si Kecil akan memiliki energi penuh untuk beraktivitas dan terhindar dari kelelahan.


 

Source:

  1. Verywell Fit - 8 Tips for Proper Running Form. Dari https://www.verywellfit.com/tips-for-proper-running-form-4020227. Diakses 3 Oktober 2023  
  2. POGO Physio Gold Coast - Running Technique Principle 3: Optimise Your Foot Placement. Dari https://www.pogophysio.com.au/blog/running-technique-principle-3-optimise-your-foot-placement/. Diakses 3 Oktober 2023
  3. healthdirect - Running tips for beginners. Dari https://www.healthdirect.gov.au/running-tips. Diakses 3 Oktober 2023  
  4. Verywell Fit - Keeping Hydrated During Your Runs. Dari https://www.verywellfit.com/hydration-and-running-2911541. Diakses 3 Oktober 2023  
  5. Penn Medicine - Injury Prevention: 3 Cool Down Steps for Runners. Dari https://www.pennmedicine.org/updates/blogs/musculoskeletal-and-rheumatology/2017/february/injury-prevention-three-cool-down-steps-for-runners. Diakses 3 Oktober 2023
  6. Mayo Clinic - Aerobic exercise: How to warm up and cool down. Dari https://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/fitness/in-depth/exercise/art-20045517. Diakses 3 Oktober 202

Kemandirian merupakan bagian dari personal sosial yang harus diajarkan kepada anak sejak dini. Ibu bisa melatih cara hidup mandiri pada anak melalui kegiatan rutin, seperti berpakaian, makan, menjaga kebersihan diri, dan melibatkan anak untuk membereskan pakaian atau mengatur meja.

Manfaat sikap mandiri pada anak tak hanya menguntungkan si Kecil saja. Ibu juga bisa menjadi lebih santai karena mereka bisa mengambil barang sendiri, menyiapkan makanan ringannya sendiri, mengemas bekal makan siangnya, dan sejenisnya. Sikap mandiri juga bisa mendidik mereka menjadi pribadi yang bertanggung jawab.

Cara Melatih Anak Hidup Mandiri Sejak Dini

Sikap mandiri adalah bagian penting dari perjalanan anak menuju kedewasaan. Dengan kemandirian, anak bisa mencoba hal-hal baru, mengambil lebih banyak tanggung jawab, membuat keputusan sendiri, dan mencari tahu siapa diri mereka dan apa yang mereka inginkan. 

Itulah mengapa kita harus memiliki sikap mandiri yang dipupuk sejak masa kanak-kanak. Untuk melatih anak hidup mandiri, Ibu bisa menerapkan cara berikut:

1. Berikan tugas atau tantangan

Selain melatih kemandirian si kecil, cara ini juga bagus untuk mendidik mereka memiliki rasa tanggung jawab. Ibu bisa mengajak si kecil untuk turut serta mengerjakan tugas rumah sehari-hari. Ketika anak kecil meniru tugas rumah tangga sehari-hari, mereka sebenarnya belajar bagaimana berkontribusi. Seiring bertambahnya usia anak, mereka dapat mulai mengambil tanggung jawab nyata, seperti:

  • Menyiapkan meja.
  • Membereskan  mainan mereka.
  • Memberi makan hewan peliharaan.
  • Meletakkan pakaian kotor ke dalam keranjang.

2. Biarkan anak memilih

Biarkan anak Anda mengikuti idenya sendiri dan membuat pilihan sendiri sepanjang hari. Hal ini dapat dilakukan dengan cara yang sederhana seperti membiarkan mereka memilih buku apa yang ingin mereka baca sebelum tidur atau warna cangkir apa yang ingin mereka minum. Dengan memberikan si kecil pilihan, mereka akan merasa lebih berdaya untuk melakukan tugasnya.

3. Dorong anak untuk bersosialisasi

Untuk melatih sikap mandiri si kecil, Ibu bisa meminta mereka menghabiskan waktu bersama teman bermainnya tanpa orang tua. Seiring bertambahnya usia anak, orang tua hendaknya mendorong anak untuk bermain bersama teman. Dorong anak untuk memutuskan kegiatan yang akan mereka lakukan. Misalnya, membiarkan anak menghadiri pesta sendirian lalu jemput mereka saat pesta selesai. Cara ini akan membuat anak juga belajar tentang keterampilan sosial, keterampilan memecahkan masalah dan mengatasi rasa takut dan malu, terutama ketika mereka menghadapi begitu banyak orang yang berbeda sendirian.

4. Ajak anak melakukan hobi

Mendidik anak agar mandiri juga bisa dilakukan dengan mengeksplorasi minat dan bakat mereka. Bantu mereka menemukan hobi yang akan membuat mereka tetap aktif, ajari mereka keterampilan baru, dan biarkan mereka bersenang-senang. Ibu juga bisa mendorong si kecil untuk rutin berolahraga. Kesehatan dan kekuatan juga berhubungan dengan sikap mandiri. Karena itu, Ibu juga perlu mengajarkan anak berolahraga. 

Manfaat Sikap Mandiri yang Dipupuk dari Olahraga

Manfaat olahraga bagi kesehatan fisik anak tentu sudah menjadi informasi umum yang diketahui semua Ibu. Namun, tahukah Ibu bahwa olahraga ternyata juga dapat mendidik anak agar mandiri dan berani. Ada berbagai manfaat sikap mandiri yang didapatkan dari olahraga lho, Bu. Apa saja?

  • Belajar Bersosialisasi

Ketika olahraga, anak memiliki tujuan yang sama dengan teman satu timnya. Tak lain adalah mencari cara untuk unggul ketika berhadapan dengan tim lawan. Nah, interaksi ini akan mendorongnya untuk berkomunikasi secara terbuka dengan satu sama lain. Dengan begitu, keterampilan sosial anak akan terbentuk dan ia jadi lebih berani untuk berpendapat atau berkomunikasi dengan orang lain.

  • Memahami Konsep Tanggung Jawab

Baik tergabung dalam olahraga individu maupun tim dapat membantu anak memahami konsep tanggung jawab, Bu. Pelatih dan teman satu timnya bisa membantu ia meraih kemenangan. Namun, lama kelamaan anak akan sadar bahwa kuncinya ada pada tanggung jawab diri sendiri untuk disiplin latihan dan kerja keras agar bisa unggul berhadapan dengan tim lawan.

Kemampuan tanggung jawab ini juga akan membentuk karakter mandiri anak. Contohnya, ketika teknik olahraga yang ia lakukan ternyata kurang bagus, anak akan sadar ini bukan kesalahan pelatih, melainkan ia harus bertanggung jawab dan mandiri mencari cara untuk memperbaiki hal tersebut.

  • Meningkatkan Kemampuan Pribadi

Ketika mengalami kekalahan, pelatih atau teman satu tim anak biasanya akan berdiskusi kenapa mereka bisa kalah dalam pertandingan olahraga itu. Nah, di sini anak akan sadar bahwa kekalahan tadi disebabkan oleh performa setiap anggota tim yang kurang maksimal. Pelatih akan memberi masukan dan anak harus memikirkan cara menerapkan saran itu di pertandingan selanjutnya. Tanpa disadari, anak sedang belajar mandiri untuk meningkatkan kemampuan pribadinya, Bu.

  • Meningkatkan Kepercayaan Diri

Ketika berolahraga, tentu anak harus kerja keras untuk bisa menang. Tanpa disadari, ia akan belajar lebih gigih dan percaya diri dalam mengejar tujuannya. Selain itu, ketika olahraga, anak juga akan mendapat dukungan dari orang di sekitarnya. Tidak jarang juga ia harus menyemangati dirinya sendiri, Bu. Hal ini akan meningkatkan kepercayaan diri anak baik dalam bidang olahraga maupun aktivitas sekolah lainnya.

  • Belajar Mengambil Keputusan

Dalam olahraga, terkadang anak harus mengambil keputusan dalam waktu singkat. Contohnya, ketika olahraga sepakbola, setiap keputusan yang diambil harus sesegera mungkin. Misalnya, memutuskan untuk mengoper bola atau menendangnya langsung ke gawang. Artinya, selama olahraga, tidak hanya fisik anak saja yang dilatih, melainkan juga daya pikir dalam mengambil keputusan. Hal ini dikarenakan keputusan yang diambil tidak hanya harus cepat, tapi juga tepat.

  • Belajar Mengelola Emosinya Sendiri

Jika sebelumnya anak bergantung secara emosional pada Ibu, olahraga dapat mengajarkannya cara mengelola emosi dan mengatasi rasa frustasi ketika mengalami kegagalan. Kemampuan mandiri secara emosional ini sangat penting Bu, mengingat dalam hidup tidak selamanya anak akan selalu berhasil. Pasti ada kalanya ia gagal dan harus mampu mengelola emosinya sendiri, khususnya ketika sudah dewasa nanti. Ini merupakan salah satu manfaat mandiri yang nantinya akan berguna hingga dewasa lho, Bu.

Itu tadi beberapa cara mendidik anak agar bisa hidup mandiri.  Untuk meningkatkan kemandirian si kecil, Ibu juga perlu memperhatikan asupan nutrisi si Kecil agar ia lebih berenergi. 

Salah satu cara meningkatkan nutrisi untuk mendukung si kecil agar tetap berenergi adalah dengan memberikan minuman cokelat MILO ActivGo yang kaya Protein dan Vitamin B Kompleks. Selain itu, ekstrak malt dalam segelas MILO ActivGo juga menjadi sumber energi yang tahan lama serta mampu mendukung aktivitas fisik anak sehingga daya tahan tubuhnya pun dapat ikut terjaga.

Itu tadi beberapa manfaat sikap mandiri yang ditanamkan sejak masa kanak-kanak dan cara melatihnya. Semoga informasi ini dapat membantu ya, Bu!


 

Source:

  1. IDAI - Memupuk Kemandirian Batita (Bagian I). Dari https://www.idai.or.id/artikel/klinik/pengasuhan-anak/memupuk-kemandirian-batita-bagian-i. Diakses 24 September 2023
  2. Verywell Family - How to Teach Your Kids to Be More Independent. Dari https://www.verywellfamily.com/how-to-teach-your-kids-to-be-more-independent-4779863. Diakses 24 September 2023  
  3. Raising Children - Independence in pre-teens and teenagers. Dari https://raisingchildren.net.au/pre-teens/development/social-emotional-development/independence-in-teens. Diakses 24 September 2023  
  4. AAP - Growing Independence: Tips for Parents of Young Children. Dari https://www.healthychildren.org/English/ages-stages/preschool/Pages/Growing-Independence-Tips-for-Parents-of-Young-Children.aspx. Diakses 24 September 2023  
  5. Only About Children - Top Tips to Encourage Independence in Toddlers. Dari https://www.oac.edu.au/news-views/top-tips-to-encourage-independence-in-toddlers/. Diakses 24 September 2023
  6. Child Mind Institute - How to Build Independence in Preschoolers. Dari https://childmind.org/article/how-to-build-independence-in-preschoolers/. Diakses 24 September 2023
  7. Rain Tree Montessori Schoolhouse - What is independence in children? How can I encourage my child to be independent? Dari https://www.rtmschool.com/post/what-is-independence-in-children-how-can-i-encourage-my-child-to-be-independent. Diakses 24 September 2023
  8. CDC - Encouraging Teen Independence. Dari https://www.cdc.gov/parents/essentials/teens/encouraging-independence.html. Diakses 24 September 2023
  9. Sukatin, P. K. (2020). MENDIDIK KEMANDIRIAN ANAK USIA DINI. Bunayya : Jurnal Pendidikan Anak, 6(2), 172–184. https://doi.org/10.22373/bunayya.v6i2.7344

Apakah Ibu rutin beri anak susu coklat setiap harinya? Jika iya, kebiasaan ini sangatlah baik, Bu. Selain memenuhi kebutuhan Protein dan Kalsium, manfaat susu coklat juga terlihat karena membantu meningkatkan mood anak sehingga lebih ceria. Menariknya, olahraga lari juga memiliki manfaat yang serupa, lho.

Manfaat Lari untuk Kesehatan Emosional Anak

Sama halnya dengan manfaat susu coklat, rutin mengajak anak olahraga ternyata tidak hanya baik bagi kesehatan tubuhnya, tapi juga kesehatan mentalnya. Berikut penjelasannya, Bu!

  1. Membuat anak lebih ceria. Saat olahraga lari, tubuh akan melepaskan hormon endorfin atau hormon kebahagiaan. Nah, ketika hormon ini meningkat, anak merasa lebih ceria dan bersemangat menjalani hari.
  2. Meningkatkan kualitas tidur. Faktanya, olahraga lari bisa membuat tubuh anak lebih fit dan menghilangkan stres. Jadi, di malam hari anak akan lebih mudah istirahat dan kualitas tidur pun ikut meningkat.
  3. Mengurangi rasa kecemasan. Menurut Journal of Psychiatry & Neuroscience, jurnal penelitian dan Kanada, saat lari tubuh akan mempromosikan pertumbuhan neuron baru di otak. Ini bisa membuat tubuh anak rileks dan mengurangi rasa kecemasan pada anak.
  4. Lebih percaya diri. Ketika rutin olahraga lari, tubuh anak akan lebih sehat dan lebih atletis. Tanpa disadari, ini bisa membuat anak merasa lebih percaya diri, Bu.
  5. Lebih semangat sekolah. Ketika suasana hati anak baik, ia akan lebih semangat dan berenergi dalam menjalani harinya di sekolah, seperti belajar dan bermain bersama teman.

Baca Juga : Manfaat Lari untuk Kesehatan Emosional Anak

Hal yang Perlu Diperhatikan Saat Anak Olahraga Lari

Sama halnya dengan manfaat susu coklat, aktivitas olahraga lari juga dapat mendukung kesehatan anak baik secara fisik maupun emosional. Meski begitu, sebagaimana manfaat susu coklat yang dapat diperoleh bila dikonsumsi secukupnya, olahraga lari pun demikian.

Ada beberapa hal penting yang perlu Ibu perhatikan guna menjaga agar Sang Juara tetap aman saat berolahraga lari. Berikut beberapa di antaranya:

1. Usia yang Tepat untuk Mulai Olahraga Lari

Sebaiknya, mulai ajak anak olahraga lari sejak umur tujuh tahun. Anak usia 7-12 tahun bisa mulai lari sepanjang 200m hingga 800m. Untuk ikut maraton anak, umumnya usia minimum yang direkomendasikan adalah 13 tahun.

Sebaiknya Ibu berkonsultasi dengan dokter dan pelatih olahraga anak terlebih dulu bila akan mengajaknya mengikuti maraton. Terutama, saat usianya belum genap 13 tahun.

2. Durasi Lari yang Direkomendasikan

Sebagai permulaan, Ibu bisa ajak anak lari pagi selama 20-30 menit. Menurut Cris Dobrosielski, pelatih olahraga dari American Council on Exercise, anak sebaiknya berolahraga lari maksimal tiga kali dalam seminggu untuk mengurangi risiko cedera. Selain itu, pastikan juga Ibu yang mengikuti kecepatan lari anak, ya.

3. Asupan Nutrisi Setelah Lari

Tahukah Ibu, menurut Manuel Vilacorta, R.D, ahli gizi dan juru bicara dari American Dietetic Association, Karbohidrat dan Protein merupakan dua asupan penting yang diperlukan anak setelah olahraga lari. Nah, ini bisa Sang Juara dapatkan melalui makanan gizi seimbang, serta dilengkapi segelas MILO 3in1 untuk mendapat manfaat susu coklat yang optimal.

MILO 3in1 dengan ekstrak malt, cokelat, dan susu juga diperkaya Vitamin dan Mineral untuk bantu mengisi kembali energi anak setelah berolahraga lari. Sebagai rekomendasi, berikan anak MILO 3in1 dalam keadaan dingin untuk membuatnya segar kembali usai berkeringat saat berolahraga.

Wah, ternyata banyak manfaat susu coklat yang juga bisa didapat dari olahraga lari ya, Bu. Dengan kombinasi olahraga teratur dan nutrisi yang cukup, anak pun dapat memiliki mendapatkan asupan energi untuk raih lebih. Semoga info ini bermanfaat!

 

 

Bagaimana cara menumbuhkan sikap percaya diri pada anak? Yah, pertanyaan tersebut mungkin sering membuat Ibu bingung, terutama jika memiliki anak yang cenderung pemalu dan tertutup. 

Anak-anak yang percaya diri dapat menghadapi tantangan baru tanpa rasa takut – yang merupakan faktor penting untuk kehidupan yang bahagia dan memuaskan. Rasa percaya diri anak bergantung pada apa yang didengarnya, dan orang tua berperan penting di dalamnya. 

Bagaimana Cara Menumbuhkan Sikap Percaya Diri pada Anak?

Salah satu faktor yang dapat membantu anak sukses dalam segala bidang adalah ketika ia memiliki kepercayaan diri yang tinggi. Kepercayaan diri dapat membuat anak termotivasi melakukan hal lebih, karena ia tahu bahwa ia mampu. Lalu bagaimana cara menumbuhkan sikap percaya diri pada anak? Berikut penjelasannya:

1. Hindari Membandingkan Kemampuan Anak

Mungkin maksud Ibu baik dengan membandingkan kemampuan anak agar ia lebih terpacu untuk unggul dalam kegiatannya. Namun, anggapan ini sebenarnya kurang tepat, Bu. Ketika anak terbiasa dibandingkan, ia akan berpikir bahwa anak-anak lain selalu lebih baik dari padanya. Ia pun bisa rendah diri dan merasa tidak unggul dalam hal apa pun.

Sebaliknya, salah satu cara menumbuhkan rasa percaya diri pada anak adalah puji ketika ia berprestasi atau bahkan kalah dalam suatu pertandingan. Pastikan bahwa Ibu menunjukkan rasa bangga karena ia telah berusaha melakukan yang terbaik. 

2. Biarkan Anak Menghadapi Ketakutannya

Sebagai orangtua, tentu Ibu ingin selalu melindungi anak dari ketakutannya. Namun, hal ini sebenarnya tidak selalu baik karena dapat membuat anak merasa kurang percaya diri ketika berinteraksi dengan orang lain saat jauh dari pengawasan Ibu.

Justru Ibu harus ajarkan anak bagaimana cara menghadapi ketakutannya. Misalnya, bila ia tidak mau ikut pertandingan olahraga karena takut kalah, Ibu bisa jelaskan bahwa anak tidak perlu fokus pada menang atau kalah. Hal yang paling penting adalah melakukan yang terbaik dan bersenang-senang dengan teman satu timnya.

3. Bantu Anak Berhenti Memikirkan Pendapat Orang Lain

Cara menumbuhkan rasa percaya diri pada anak selanjutnya adalah ajarkan ia untuk berhenti memikirkan pendapat orang lain. Terkadang, anak takut untuk mencoba suatu hal karena takut dianggap buruk oleh teman-temannya. Di sinilah pentingnya peran Ibu dalam menumbuhkan rasa percaya dirinya.

Ajarkan anak bahwa yang bisa ia lakukan adalah fokus pada pikiran dan perbuatannya sendiri. Lakukan yang terbaik dan jika ada yang berpikir buruk tentangnya, jadikan itu motivasi untuk berlatih lebih keras. Ketika Ibu bisa mengubah pemikiran ini, anak akan lebih semangat dan percaya diri melakukan kegiatan olahraga di sekolah.

4. Ajar Anak Belajar dari Kesalahan

Mendukung anak baik ketika ia kalah ataupun menang saat pertandingan atau lomba memang sangat penting untuk dilakukan. Namun, Ibu tetap harus ajarkan anak belajar dari kesalahan. Bukan berarti menyudutkan anak ketika ia kalah ya, Bu. Ajarkan ia mulai memahami konsep bahwa kekalahan adalah konsekuensi dari kesalahan. Untuk itu, dari pada sedih dan kehilangan percaya diri, lebih baik bersyukur karena kekalahan ini justru bisa jadi pembelajaran agar sukses di kemudian hari.

5. Berikan Anak Pujian atau Apresiasi

Ketika anak Anda berhasil melakukan sesuatu, bahkan untuk hal kecil sekalipun, berikan mereka pujian. Misalnya, setelah putra Anda mahir menggoreng telur, Anda dapat memberikan apresiasi dengan memuji rasa makanan yang sudah mereka buat. Menggoreng telur mungkin tidak tampak seperti pencapaian besar, namun ini adalah langkah penting menuju kemandirian anak Anda sekaligus cara agar percaya diri anak bisa meningkat.

6. Biarkan Anak Membuat Pilihan Sendiri

Biarkan anak Anda memutuskan antara pilihannya sendiri, seperti mainan mana yang akan dimainkan, atau apakah ia akan memilih makan roti dengan  selai atau sayuran, Hal ini memberi si kecil rasa kontrol yang menarik, yang membantu mengembangkan kepercayaan diri dan rasa percaya diri.

7. Ajak Anak Bermain Bersama

Dengan bermain bersama, Anda akan belajar banyak tentang anak Anda dan diri Anda sendiri. Waktu bermain memberikan pesan kepada anak Anda, “Kamu berharga untuk hidupku.” Bermain juga bisa menjadi sarana belajar si kecil serta memberi keyakinan bahwa mereka berharga.

8. Berikan  Anak Tugas dan Tanggung Jawab

Bertanggung jawab atas tugas-tugas yang sesuai dengan usianya akan memberi anak Anda tujuan dan pencapaian. Memiliki tugas dan tanggung jawab juga memberi anak-anak rasa kendali atas kehidupan mereka. Memiliki tanggung jawab atas pekerjaan kecil di rumah bisa sangat membantu dalam membangun rasa percaya diri dan resiliensi (kemampuan untuk bertahan dan menghadapi segala kondisi).

9. Tunjukkan Cinta Tanpa Syarat Setiap Hari

Mengetahui betapa Anda mencintai mereka memberi anak Anda rasa aman dan rasa memiliki yang sangat penting bagi pandangan mereka tentang diri mereka sendiri. Hal ini juga bisa menjadi dasar bagi semua hubungan yang sehat dan kuat yang akan mereka bentuk di kemudian hari dalam hidup mereka. Ibu bisa mencoba untuk lebih sering memeluk si kecil, membaca buku bersama, dan mengungkapkan cinta setiap hari. Inilah bagaimana cara percaya diri anak bisa meningkat dari waktu ke waktu karena mereka merasa memiliki tempat teraman untuk kembali ketika gagal.

10. Biarkan Anak Mengambil Risiko

Biarkan anak-anak mengambil risiko sesuai usianya untuk melakukan apa yang mereka sukai, meskipun mereka mungkin terluka. Melarangnya untuk melakukan hal yang disukai hanya akan membuat si kecil merasa bahwa mereka tidak cukup kuat untuk melakukannya. Ajari anak Anda bahwa mereka dapat membuat keputusan sendiri dan bisa bertanggung jawab atas risiko yang akan dihadapi.

11. Hindari Intervensi Anak

Jangan terlalu mengintervensi anak dengan memberikan tugas yang terlalu berat atau tidak membiarkan anak untuk melakukan kesalahan. Intervensi yang terus menerus melemahkan rasa percaya diri anak dan menghalanginya untuk belajar sendiri. Intervensi sekecil apa pun dapat menjadi penyebab tidak percaya diri ketika diminta melakukan sesuatu.

Untuk meningkatkan  percaya diri si kecil, Ibu juga perlu memastikan si kecil memiliki energi yang cukup untuk beraktivitas. Karena itu, Ibu perlu penuhi kebutuhan nutrisinya dengan asupan bergizi seimbang. Salah satunya dengan menyiapkan MILO 3in1 usai beraktivitas.

MILO 3in1 kaya akan kandungan Vitamin B Kompleks dan Mineral yang dapat membantu mengembalikan energi anak baik setelah beraktivitas. Tidak hanya bergizi, MILO 3in1 juga memiliki penyajian yang praktis dan kandungan nutrisi lengkap. Mulai dari kebaikan malt, kakao, dan susu bisa Sang Juara dapatkan dalam segelas MILO 3in1.

Itulah 11 tips untuk menjawab pertanyaan Ibu tentang bagaimana cara menumbuhkan sikap percaya diri pada anak.


Source:

  1. Mayo Clinic Health System - Practical ways to raise confident kids. Dari https://www.mayoclinichealthsystem.org/hometown-health/speaking-of-health/practical-ways-to-raise-confident-kids. Diakses 24 September 2023
  2. Johns Hopkins All Children's Hospital - Raising Confident Kids. Dari https://www.hopkinsallchildrens.org/Patients-Families/Health-Library/HealthDocNew/Raising-Confident-Kids. Diakses 24 September 2023
  3. Raising Children - Self-esteem in children 1-8 years. Dari https://raisingchildren.net.au/toddlers/behaviour/understanding-behaviour/about-self-esteem. Diakses 24 September 2023   
  4. Ask Dr Sears - 12 Ways to Raise a Confident Child. Dari https://www.askdrsears.com/topics/parenting/child-rearing-and-development/12-ways-help-your-child-build-self-confidence/. Diakses 24 September 2023   
  5.  Verywell Family - 9 Ways to Build More Self-Esteem in Your Child. Dari https://www.verywellfamily.com/ways-to-build-strong-self-esteem-in-your-child-3953464. Diakses 24 September 2023
  6. Psychology Today - 12 Ways to Raise a Competent, Confident Child with Grit . Dari https://www.psychologytoday.com/us/blog/peaceful-parents-happy-kids/201506/12-ways-raise-competent-confident-child-grit. Diakses 24 September 2023