Saat anak memasuki usia sekolah, Ibu harus mempersiapkan dan memerhatikan sejumlah hal. Salah satunya adalah kebutuhan nutrisi anak. Perlu Ibu pahami pemenuhan kebutuhan nutrisi sangat penting pada masa pertumbuhan. Ditambah lagi, anak harus mulai fokus belajar. Pastinya, jangan sampai ada gizi yang tertinggal atau terlewat.

Apa saja kebutuhan nutrisi pada anak yang diperlukan? Semua makronutrien dan mikronutrien harus dipenuhi setiap harinya supaya anak bisa tumbuh dengan sempurna. Misalnya, bagi anak membutuhkan 1.000-2.000 kalori setiap harinya untuk beraktivitas. Sedangkan untuk usia remaja, berkisar 1.400-3.200 kalori/hari.

Perlu dipahami kebutuhan kalori berdasarkan usia, kondisi fisik, aktivitas, dan juga genetik anak, lho. Sebaiknya, Ibu mengetahui nutrisi dasar yang diperlukan anak setiap harinya.

Tahukah Ibu, kalau Kementerian Kesehatan RI juga mengeluarkan 10 Pedoman Gizi Seimbang (PGS). Dalam pedoman ini, diharapkan bisa mengubah perilaku gizi masyarakat. Ini supaya gizi yang didapat dapat seimbang. Berikut 10 PGS yang perlu kamu ketahui.

  • Biasakan mengonsumsi beragam makanan pokok.
  • Batasi konsumsi panganan manis, asin, dan berlemak.
  • Lakukan aktivitas fisik yang cukup dan pertahankan berat badan ideal.
  • Biasakan mengonsumsi lauk pauk yang mengandung protein tinggi.
  • Cuci tangan pakai sabun dengan air mengalir.
  • Biasakan sarapan pagi.
  • Biasakan minum air putih yang cukup dan aman.
  • Banyak makan buah dan sayur.
  • Biasakan membaca label pada kemasan pangan.
  • Syukuri dan nikmati aneka ragam makanan.

Lalu bagaimana bisa memenuhi kebutuhan nutrisi anak usia sekolah setiap harinya? Cara memenuhi kebutuhan tersebut bisa dilakukan dengan cara sederhana seperti berikut ini. Coba ikuti dulu, Ibu!

Baca Juga : 5 Makanan Ini Bisa Memenuhi Kebutuhan Nutrisi Anak Aktif

 

1. Makan 3 Kali Sehari

Pastinya, anak usia sekolah memiliki lebih banyak aktivitas fisik dibanding sebelumnya. Selain itu, anak juga harus dapat menyerap pelajaran ketika di dalam kelas. Artinya, ia juga harus menggunakan skill kognitifnya seharian. Jangan heran, kalau energi yang dibutuhkan pun semakin meningkat.

Dari mana anak mendapatkan energi? Tentunya dari makanan dan minuman yang dikonsumsinya. Itu dia, anak sebaiknya diberikan makanan berat sebanyak tiga kali sehari. Biasanya diberikan pada waktu pagi, siang, dan malam hari. Mengapa harus pada waktu tersebut, ya?

Pagi hari karena anak memerlukan asupan energi dan nutrisi baru setelah berpuasa dalam tidur ketika malam hari. Bisa dibilang ini merupakan sajian makanan pertama yang disantap anak. Siang hari makan berat diperlukan untuk menggantikan energi yang sudah digunakan selama berada di dalam sekolah.

Sedangkan malam hari biasanya makanan yang disantap lebih ringan karena hanya perlu menggantikan sedikit energi. Dari ketiga waktu makan inilah, kebutuhan nutrisi anak harian bisa tercapai.

 

2. Rutin Konsumsi Sumber Protein

Salah satu nutrisi yang dibutuhkan anak adalah protein. Nutrisi yang satu ini dapat membantu meningkatkan imunitas anak. Selain itu, protein juga berperan untuk mengganti sel-sel yang mati dan memperkuat otot. Tentunya, hal ini dibutuhkan anak saat bersekolah dan beraktivitas.

Anak diharapkan dapat mengonsumsi makanan sumber protein. Anjuran asupan protein hewani harian sebanyak 30 persen, sementara protein nabati 70 persen. Protein juga berfungsi sebagai sumber energi yang pastinya dibutuhkan oleh anak usia sekolah untuk menjalani aktivitas hariannya. Protein bisa didapat di dalam ikan laut, telur, produk susu, dan juga kacang-kacangan.

Baca Juga : Cek, Ini Beda Kebutuhan Nutrisi Anak Perempuan dan Laki-Laki

 

3. Perbanyak Sayuran dan Buah

Sudah disebutkan kebutuhan nutrisi anak termasuk makronutrien dan mikronutrien. Artinya, anak juga memerlukan sejumlah mineral dan vitamin sebagai nutrisi pembantu pertumbuhan. Sayuran dan buah-buahan merupakan bahan makanan yang mengandung itu semua.

Sudah saatnya Ibu membiasakan anak untuk mengonsumsi sayuran dan buah-buahan. Kedua bahan makanan tersebut juga kaya akan serat. Jadi, bisa memperlancar pencernaan anak. Ingat, pencernaan yang baik merupakan salah satu faktor daya tahan tubuh lebih kuat.

 

4. Batasi Junk Food

Anak Ibu termasuk yang hobi mengonsumsi junk food? Ini saatnya untuk mengubah kebiasaan tersebut. Perlu Ibu pahami mengonsumsi makanan junk food hanya akan mengganggu sistem metabolisme tubuh anak. Ia jadi lebih mudah terpapar kuman dan penyakit.

Selain itu, kebiasaan makan junk food dapat membuatnya ketagihan dan berakhir punya masalah berat badan. Ketika masalah obesitas muncul, ada risiko penyakit lain, seperti jantung diabetes bisa muncul. Tentunya, Ibu tak ingin itu terjadi. Ibu dapat membantu anak membangun kebiasaan untuk mengonsumsi makanan sehat.

Lengkapi kebutuhan nutrisi anak di pagi hari agar ia siap menjalankan aktivitasnya. Untuk melengkapi energi anak sekaligus memberikannya minuman dengan kandungan susu, berikanlah MILO 3in1.

Minuman coklat berenergi ini memiliki kandungan susu, cokelat, dan proses dua kali ekstrak malt menghasilkan energi alami di setiap butiran MILO. MILO 3in1 juga mengandung vitamin B2, B3, B6, B12, C, dan D, serta kalsium, fosfor, dan zat besi untuk mendukung energi dan nutrisi anak di periode tumbuh aktif.

Apakah anak termasuk orang yang selalu bergerak atau tidak bisa diam saat berada di rumah? Ibu harus bersyukur karena itu tandanya ia adalah tipe anak yang aktif. Hal yang perlu Ibu lakukan selanjutnya mencari aktivitas yang dapat menyalurkan energi dan kemampuannya. Olahraga bela diri bisa menjadi salah satu alternatif kegiatan untuk anak yang aktif, Bu.

Lalu, bagaimana cara anak tahu olahraga bela diri yang cocok untuknya? Tenang, ini tugas Ibu untuk membantunya memilih aktivitas bela diri yang tepat untuknya. Ibu dan anak bisa lakukan beberapa cara atau tips berikut ini.

1. Kenali Dulu Manfaat Olahraga Bela Diri

Tak kenal maka tak sayang. Pepatah tersebut sering dilontarkan saat bertemu atau melakukan hal-hal baru. Maksudnya, Ibu diminta mengenal lebih dalam dulu akan seseorang atau kegiatan tertentu. Hal ini juga berlaku saat memilih bela diri sebagai kegiatan untuk anak yang aktif.

Olahraga bela diri memiliki segudang manfaat untuk kesehatan dan tumbuh kembang anak, lho. Ini dia beberapa daftar manfaat bela diri yang perlu Ibu ketahui:

Baca Juga : 4 Ide Kegiatan Anak Di Rumah Agar Tetap Aktif Bergerak!

  • Anak dapat menyalurkan energinya lewat gerakan-gerakan bela diri.
  • Bela diri dapat meningkatkan fokus serta konsentrasi anak melalui kegiatan meniru gerakan.
  • Tanpa disadari anak juga diajari kedisiplinan. Mulai dari mengenakan seragam yang rapi hingga mengikuti tahapan kegiatannya.
  • Olahraga bela diri juga dapat membantu anak untuk beradaptasi dan bersosialisasi dengan orang yang usianya sebaya ataupun lebih tua.
  • Kegiatan untuk anak yang aktif ini juga dapat melatih emosional anak.
  • Tentunya, kesehatan fisik anak juga lebih terjaga sehingga selalu fit dan bugar.

2. Temukan Olahraga yang Menarik bagi Anak

Setelah mengenal manfaatnya, Ibu harus bantu anak menentukan jenis olahraga bela diri yang dipilih. Namun, orang tua disarankan untuk tidak memaksakan keinginannya. Biarkan anak bebas memilih jenis bela diri yang diinginkannya. Ibu hanya sebagai pembuka jalan atau pembimbing saja.

Bagaimana cara memilih kegiatan untuk anak yang aktif dengan bela diri yang tepat? Untuk itu, Ibu harus lebih aktif lagi memperkenalkan sejumlah olahraga jenis tersebut. Misalnya, Ibu atau Ayah mengajak anak menonton pertandingan karate. Pada lain waktu, ajak dia ke tempat latihan silat.

Biasanya, dengan melihat, anak akan menemukan jenis olahraga bela diri yang menarik hatinya. Tanda-tanda anak tertarik umumnya dia akan terus membicarakan aktivitas tersebut. Bahkan, mulai meniru gerakan-gerakan yang sempat disaksikan.

3. Cari Tempat Berlatih yang Sesuai

Setelah memilih kegiatan untuk anak yang aktif, Ibu bisa mulai mencari pusat pelatihan yang membuka kelas bela diri secara privat di rumah. Selain membantu anak lebih cepat menguasai gerakan, mengambil kelas privat juga bisa meminimalkan aktivitas yang menimbulkan kerumunan. Jangan lupa untuk mengajak anak untuk survei atau mengikuti sesi tanya jawab soal latihannya ketika Ibu menghubungi tempat tersebut melalui telepon atau video call. Kalau kelas kegiatan untuk anak yang aktif ini cocok, Ibu bisa segera mendaftarkannya.

4. Siapkan Kebutuhan Nutrisi

Setelah mendaftar ke kelas bela diri, giliran Ibu memenuhi kebutuhan nutrisi anak setiap akan beraktivitas. Tentunya olahraga tersebut memerlukan energi yang banyak untuk beraktivitas. Itu sebabnya, ibu harus menyiapkan makanan yang kaya nutrisi dan lengkapi dengan segelas MILO 3in1.

MILO 3in1 dengan malt, susu, dan rasa cokelat yang lezat diperkaya Vitamin B1, B2, B3, B6, Kalsium, dan Fosfor untuk membantu anak kembali berenergi setelah beraktivitas. Rasa cokelatnya yang lezat juga lebih enak dan segar dinikmati dingin bagi anak yang selesai latihan bela diri.

Bagaimana, Bu, tertarik mencoba olahraga bela diri sebagai kegiatan untuk anak yang aktif? Semoga tips ini dapat membantu.

Di usia sekolah, Ibu perlu memperhatikan kebutuhan energi anak. Di usia ini anak sudah memiliki banyak kegiatan yang menanti setiap hari. Untuk mendukung tumbuh kembang anak di usia sekolah, Ibu wajib memperhatikan asupan dan nutrisi hariannya. Apakah Ibu sudah yakin kebutuhan nutrisi anak sudah cukup terpenuhi?

Berdasarkan tabel asupan gizi anak dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia tahun 2019, anak di usia aktif sekolah membutuhkan paling tidak minimal 1.650 kalori.

Tabel Angka Kecukupan Gizi (AKG) Rata-rata yang Dianjurkan (per Orang per Hari)

Anak Umur 7 - 12 Tahun

Umur

Berat

Tinggi

Energi

Protein

7 - 9 tahun

25 kg

120 cm

1650 kkal

45 gram

10 - 12 tahun (Laki-laki)

35 kg

138 cm

2050 kkal

50 gram

10 - 12 tahun (Perempuan)

38 kg

145 cm

2050 kkal

50 gram

Adapun khusus untuk anak yang aktif tentu aktivitas kesehariannya lebih banyak dibandingkan anak pada umumnya. Ibu juga perlu memperhatikan kebutuhan energi anak demi mendukung aktivitas belajar dan aktivitas fisik seperti olahraga.

Baca Juga : Kebutuhan Energi Anak dan Orang Dewasa Beda, Lho! Berikut Faktanya!

Berikut adalah anjuran asupan kalori yang dibutuhkan anak yang aktif yang terbagi dalam umur dan jenis kelamin.

Umur

Anak Laki-laki

Anak Perempuan

6 tahun

1800 kkal

1650 kkal

7 tahun

1950 kkal

1775 kkal

8 tahun

2100 kkal

1950 kkal

9 tahun

2275 kkal

2125 kkal

10 - 12 tahun

2475 kkal

2300 kkal

Berapa Kali Idealnya Anak Makan dalam Satu Hari?

Menurut Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, berikut ini adalah rekomendasi ideal tentang berapa kali anak perlu makan dalam satu hari:

  • 5-11 tahun: 3 kali sehari dan camilan 2 kali sehari
  • 12-25 tahun: 3 kali sehari dan camilan 1 kali sehari

Baca Juga : Cek, Ini Beda Kebutuhan Nutrisi Anak Perempuan dan Laki-Laki

Tak hanya kebutuhan energi anak yang harus Ibu tahu. Demi melengkapi asupan gizi harian anak, Ibu juga harus tahu seluruh nutrisi yang dibutuhkan anak. Berikut ini adalah kebutuhan nutrisi lengkap untuk anak:

1. Protein

Ibu harus memastikan setiap porsi makan anak mengandung 10% hingga 30% protein dari jumlah asupan energi. Tujuannya adalah untuk menjaga kadar glukosa dalam darah saat anak mulai aktif memiliki aktivitas fisik seperti olahraga. Hal ini bisa Ibu mulai saat anak berada di usia 4 tahun.

2. Kalsium

Kalsium dibutuhkan untuk pertumbuhan tulang dan kontraksi otot. Apalagi bila Sang Juara sedang aktif-aktifnya, pemenuhan kalsium penting dilakukan. Adapun kebutuhan kalsium harian anak di usia 4-8 tahun sebesar 1.000 mg per hari. Khusus untuk anak di usia 9-18 tahun kebutuhan kalsium hariannya sebesar 1.300 mg per hari.

3. Zat Besi

Banyak kasus ditemukan kurangnya asupan zat besi pada makanan yang dikonsumsi anak. Padahal zat besi juga tak kalah pentingnya untuk tubuh, lho. Zat besi berperan dalam pembentukan hemoglobin yang membawa oksigen ke seluruh jaringan di dalam tubuh.

Oleh karena itu, anak perlu mendapatkan zat besi yang cukup saat makan. Anak yang berada di usia 1-10 tahun membutuhkan asupan zat besi antara 7-10 mg per harinya.

4. Vitamin D

Vitamin D dibutuhkan untuk kesehatan tulang anak dan menambah kekuatan pada otot karena vitamin D memiliki peran dalam penyerapan kalsium. 

5. Mineral

Berdasarkan Angka Kecukupan Gizi (AKG), anak aktif dan suka aktivitas olahraga membutuhkan setidaknya 1,5 liter mineral untuk mengembalikan kadar air dalam tubuh yang dikeluarkan melalui keringat. Ibu bisa menyiasatinya dengan memberi minuman bergizi dengan kandungan susu. 

Isi Piring Sang Juara dengan Makanan Bergizi

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dalam kampanye Isi Piringku memberikan panduan mengisi piring anak untuk sekali makan. Hal ini bertujuan agar kebutuhan energi anak setiap harinya terpenuhi. Perhitungannya, dalam seporsi makanan untuk anak, terdapat ⅓ piring berisi karbohidrat, ⅓ berisi sayuran, dan ⅓ lainnya berisi lauk-pauk dan buah-buahan. 

Sebagai contoh: makan siang dengan kalori kurang lebih 700 kalori.

  • Makanan Pokok (Nasi maupun penggantinya, seperti kentang atau mie)
    • 150 gram nasi = 3 centong nasi; atau 3 buah kentang (300 gram); atau 1 ½ gelas mie kering (75 gram).
  • Sayuran
    • 150 gram sayuran = 1 mangkok sedang.
  • Lauk-pauk
    • Lauk-pauk Hewani
      • 75 gram ikan kembung = 2 potong sedang ayam tanpa kulit (80 gram); atau 1 butir telur ayam ukuran besar (55 gram); atau 2 potong daging sapi sedang (70 gram).
    • Lauk-pauk Nabati
      • 100 gram tahu = 2 potong sedang tempe (50 gram).
  • Buah
    • 150 gram pepaya = 2 potong pepaya ukuran sedang; atau 2 buah jeruk sedang (110 gram); atau 1 buah kecil pisang ambon (50 gram).
       

Itu tadi informasi lengkap soal asupan bergizi yang dapat memenuhi kebutuhan energi anak. Agar anak tetap menjadi juara di tengah padatnya aktivitas belajar dan fisik, Ibu juga bisa melengkapi kebutuhan energinya dengan memberikan MILO 3in1. MILO 3in1 diperkaya vitamin B2, B3, B6, B12, dan vitamin C yang dapat meningkatkan energi anak ketika beraktivitas sehingga tetap aktif sepanjang hari!

Tubuh aktif bergerak menjadi kunci dalam menjaga kesehatan dan kebugaran fisik anak. Kebugaran fisik berkaitan erat dengan kesehatan mental karena tubuh dan pikiran kita saling terhubung. Nah, salah satu olahraga menyenangkan yang bisa dilakukan anak adalah bersepeda. 

Yuk, simak manfaat  olahraga sepeda untuk kesehatan fisik dan mental si kecil di bawah ini.

Manfaat Olahraga Sepeda untuk Kesehatan Fisik Anak

Tak perlu melakukan olahraga berat untuk menjaga kesehatan fisik kita. Bersepeda santai jika dilakukan rutin pun bisa memberikan manfaat positif untuk kesehatan fisik. Berikut berbagai manfaat olahraga sepeda untuk kesehatan fisik anak:

1. Membangun kekuatan dan daya tahan otot

Bersepeda termasuk dari salah satu olahraga aerobik yang membantu membangun kekuatan dan daya tahan otot Anda. Saat bersepeda, hampir semua bagian bawah tubuh bergerak. Bersepeda membantu mengendurkan paha depan, paha belakang, betis, dan pinggul. Dengan cara ini, tubuh bagian bawah Anda menjadi lebih fleksibel seiring berjalannya waktu. Otot inti dan lengan anak juga mendapatkan manfaat yang sama.

2. Meningkatkan daya tahan tubuh

Jika Ibu ingin Si Kecil tidak mudah jatuh sakit, olahraga bersepeda bisa menjadi solusinya. Rutin melakukan olahraga sepeda membantu sel-sel kekebalan bekerja secara efektif — meningkatkan aliran darah, mengurangi stres dan peradangan, serta memperkuat antibodi. Semua itu bisa membuat sel darah putih mengalir lancar ke seluruh tubuh dan sel-sel kekebalan bekerja secara maksimal.

3. Mengurangi risiko penyakit kardiovaskular

Manfaat olahraga sepeda berikutnya adalah mengurangi risiko penyakit kardiovaskular. Penyakit kardiovaskular adalah sekelompok  gangguan yang terjadi ketika jantung dan pembuluh darah tidak berfungsi sebagaimana mestinya, seperti stroke, serangan jantung, aterosklerosis, dan sejenisnya. 

4. Menurunkan risiko diabetes

Penelitian menemukan bahwa bersepeda secara teratur dapat menurunkan resistensi insulin secara signifikan. Artinya bersepeda secara teratur membuat sel-sel dalam tubuh menyerap glukosa dalam darah dengan lebih baik sehingga risiko penyakit diabetes bisa dihindari.

Apa Manfaat Bersepeda untuk Kesehatan Mental Anak?

Telah disebutkan sebelumnya bahwa manfaat olahraga sepeda tak hanya berdampak positif pada kesehatan fisik. Rutin gowes sepeda juga bisa membantu meningkatkan kesejahteraan psikologis anak. Berikut berbagai manfaat naik sepeda untuk kesehatan mental anak:

1. Meningkatkan Mood Anak 

Manfaat bersepeda pertama adalah dapat meningkatkan mood atau suasana hati anak. Hal ini dikarenakan ketika bersepeda, kadar endorfin dalam tubuh akan ikut meningkat sehingga dapat memberikan perasaan senang. Selain itu, bersepeda merupakan olahraga outdoor yang menyenangkan. Sebab, anak bisa jalan-jalan menikmati pemandangan sekitar. Apalagi jika menggowes sepeda bersama teman-temannya, pasti akan lebih menyenangkan, sehingga anak makin semangat untuk tetap aktif bergerak.  

2. Mengurangi Stres 

Di kondisi seperti sekarang ini, anak dituntut untuk lebih sering di rumah. Artinya, ia harus membiasakan diri belajar jarak jauh, minim sosialisasi tatap-muka, dan jarang bermain bersama teman. Nggak heran jika akhirnya anak berisiko mengalami stres. Nah, salah satu cara mengatasi masalah stres pada anak adalah dengan mengajaknya rutin gowes sepeda, Bu. Sebab, bersepeda dapat meningkatkan hormon endorfin anak yang dapat membuat suasana hati lebih ceria. Selain itu, Sang Juara juga bisa melepas penat selama berada di rumah. Dengan begitu, hal ini dapat memotivasinya untuk rutin melakukan aktivitas fisik. 

3. Bantu Anak Lebih Fokus 

Selain membantu menjaga mood tetap ceria, salah satu manfaat sepeda adalah untuk mendukung fungsi otaknya. Ini karena ketika anak mengayuh sepeda, ia bergerak menggunakan tiga anggota tubuhnya secara bersamaan, yaitu mata, tangan, dan kaki. Artinya, diperlukan konsentrasi untuk menyelaraskan kerja ketiga anggota tubuh tersebut. Selain itu, anak juga harus menjaga keseimbangan di saat yang bersamaan. Tanpa disadari, cara ini dapat melatih anak lebih fokus berkonsentrasi dan membantunya belajar dengan lebih efektif. Dengan begitu, anak punya lebih banyak waktu luang untuk terus aktif bergerak. 

4. Meningkatkan Kemampuan Daya Ingat 

Memasuki usia SD, anak sudah bisa Ibu lepas untuk bermain sepeda di sekitar area rumah. Dengan memberi kepercayaan dan kebebasan itu, anak mau tidak mau harus belajar menghafal daerah sekitar rumah agar tidak tersesat saat pulang. Nah, tanpa disadari, tujuan bersepeda ini bisa mengasah kemampuan mengingatnya, Bu. Tapi, sebagai permulaan, untuk anak usia SD, sebaiknya Ibu temani dulu selama beberapa kali. Semakin anak percaya diri dengan kemampuan memorinya, semakin kuat motivasinya untuk rutin gowes dan melewati jalur yang baru. 

5. Mengajarkan Anak Tanggung Jawab 

Ketika hobi menggowes sepeda, Ibu bisa ingatkan anak untuk menjaga dan merawat sepedanya dengan baik. Dengan begitu anak dapat memiliki rasa tanggung jawab, seperti mencuci sepedanya sendiri, menjaganya agar tetap awet, dan lain sebagainya. Selain itu, ketika ia akan bersepeda, tanyakan padanya, kira-kira jam berapa ia akan pulang. Cara ini dapat mengajarkannya bertanggung jawab pada waktu, sehingga ia bisa disiplin kapan harus belajar dan kapan waktunya untuk melakukan aktivitas lain seperti berolahraga. 

Berapa Lama Olahraga Sepeda yang Ideal untuk Anak?

Untuk mendapatkan manfaat dari olahraga sepeda, Ibu tak perlu meminta Si Kecil untuk melakukannya dalam waktu lama. Ibu bisa mendorong mereka untuk menggowes sepeda minimal 60 menit per harinya. Durasi 60 menit ini tidak harus dilakukan dalam satu waktu, namun bisa dibagi menjadi beberapa periode dalam sehari. 

Saat anak sedang bersepeda, ibu juga harus memastikan keamanan mereka. Pastikan si kecil untuk berada di jalur sepeda yang telah ditentukan jika melakukannya di luar ruangan. Ibu juga harus lebih waspada dengan kendaraan atau pejalan kaki yang melintas. Pastikan juga Si Kecil bersepeda dengan menggunakan helm dan menaati aturan lalu lintas ketika melakukannya.  

Pastikan untuk tetap waspada terhadap lalu lintas dan pejalan kaki yang datang. Bersepeda memang bisa menjadi pilihan olahraga yang bagus bagi siapa saja, termasuk anak-anak. Namun, pastikan melakukannya dengan aman dan tidak tergesa-gesa. Aktivitas berdampak rendah ini dapat membantu membangun kekuatan, fleksibilitas, dan memberi berbagai manfaat kesehatan lainnya.

Itu tadi manfaat olahraga sepeda yang bisa anak dapatkan. Namun perlu Ibu ketahui, bahwa bersepeda merupakan aktivitas fisik yang cukup melelahkan. Karena itu, kembalikan energi anak setelah bersepeda dengan memberikannya segelas MILO 3in1 yang tinggi akan kandungan Ekstrak Malt, Minyak Nabati, Kakao, Mineral, dan Premiks Vitamin. Adapun kandungan Vitamin B Kompleks yang dapat membantu mengembalikan energi secara optimal!


Source:

 

  1. Mental Health - Physical health and mental health. Dari https://www.mentalhealth.org.uk/explore-mental-health/a-z-topics/physical-health-and-mental-health. Diakses 24 September 2023
  2. Cleveland Clinic - 5 Benefits of Cycling. Dari https://health.clevelandclinic.org/benefits-of-cycling/. Diakses 24 September 2023  
  3. UCLA - Doctor's Orders: Walk and Bike to Boost Your Immune System. Dari https://transportation.ucla.edu/blog/doctors-orders-walk-and-bike-your-way-better-immune-system. Diakses 24 September 2023  
  4. Nordengen, S., Andersen, L. B., Solbraa, A. K., & Riiser, A. (2019). Cycling is associated with a lower incidence of cardiovascular diseases and death: Part 1 - systematic review of cohort studies with meta-analysis. British journal of sports medicine, 53(14), 870–878. https://doi.org/10.1136/bjsports-2018-099099
  5. Nemours KidsHealth - Heart Disease (for Kids). Dari https://kidshealth.org/en/kids/heart-disease.html. Diakses 24 September 2023  
  6. Medicine.net - Can You Lose Belly Fat by Cycling?. Dari https://www.medicinenet.com/can_you_lose_belly_fat_by_cycling/article.htm. Diakses 24 September 2023
  7. IDAI - Manfaat Olahraga bagi Kesehatan Anak dan Remaja. Dari https://www.idai.or.id/artikel/seputar-kesehatan-anak/manfaat-olahraga-bagi-kesehatan-anak-dan-remaja. Diakses 24 September 2023