Beberapa anak mungkin sering bertanya, apa pentingnya sarapan pagi? Pertama-tama, kebiasaan makan ini baik untuk memberikan asupan nutrisi ketika anak ingin beraktivitas. Misalnya, memenuhi kebutuhan kalori, protein, vitamin, C, D, dan juga B kompleks. Kebutuhan gizi ini berguna untuk membentuk energi anak yang aktif berkegiatan.
Walau terkadang anak enggan melakukannya, Ibu harus tetap membujuknya. Pentingnya sarapan pagi juga bisa mempengaruhi rutinitas dan kebiasaan anak, lho. Ini beberapa manfaat sarapan pagi.
1. Pola Makan Baik
Apakah kamu sarapan sebelum berangkat ke sekolah? Kalau iya, kebiasaan ini akan baik untuk anak. Perlu disadari sarapan adalah asupan makanan pertama yang masuk setelah 10-12 jam anak tidur malam. Kalau anak tidak makan sarapan, bisa-bisa perutnya terasa kosong saat berada di sekolah.
Tentunya kondisi seperti ini membuat anak jadi sulit konsentrasi di sekolah. Pikirannya hanya untuk cepat istirahat dan mencari jajanan. Anak pun cenderung memilih membeli camilan untuk memenuhi kebutuhan perutnya. Nah, Ibu tak bisa mengontrol makanan yang dibeli. Bisa jadi camilan itu kurang sehat dan tidak mengenyangkan. Hasilnya, tubuh anak tidak mendapatkan nutrisi yang cukup.
Sedangkan bila anak mendapatkan sarapan pagi yang dapat memenuhi nutrisi, tentunya perut akan merasa kenyang lebih lama. Hal ini membuat keinginan anak jajan sembarangan pun berkurang. Kalau kebiasaan sarapan ini dilakukan, anak jadi terbiasa dengan pola makan sehat dan tahu makanan yang bergizi.
2. Melatih Disiplin
Satu lagi pentingnya sarapan pagi untuk anak. Ingat, tak semua anak terbiasa untuk bangun pagi. Apalagi anak-anak yang baru saja masuk sekolah. Tak heran kalau setiap pagi Ibu akan mengalami “drama” membangunkan anak. Ada saja alasannya untuk kembali lagi beristirahat di tempat tidur.
Coba Ibu memasak atau menyiapkan makanan kesukaannya untuk sarapan. Anak akan merasa ada alasan untuk bangun pagi dan mengonsumsi sajian tersebut. Hal ini bisa dilakukan beberapa kali hingga anak dengan sendirinya terbiasa bangun pagi sendiri tanpa dibangunkan orang lain. Tanpa disadari, sarapan pagi membuat anak terbiasa bangun lebih pagi dan disiplin, lho.
3. Terbiasa Minum Air Putih Cukup
Pentingnya sarapan lainnya adalah untuk membiasakan anak mengonsumsi air putih cukup. Ketika tidur, anak tidak akan dapat mengonsumsi makanan dan minuman. Kondisi ini seperti puasa, tetapi terjadi dalam kurun waktu 10-12 jam. Tentunya, tubuh anak jadi kekurangan cairan, kan.
Dengan mengajak dan membiasakan sarapan pagi, anak akan mengonsumsi air putih yang cukup. Biasakan anak untuk minum sebelum dan sesudah menyantap sajian makanan, ya. Ibu juga bisa memberikan cairan lain, seperti susu coklat. Jangan lupa setelah mengonsumsinya, anak diminta minum air putih agar sisa rasa manis di tenggorokan hilang.
4. Meningkatkan Performa Akademis
Pentingnya sarapan pagi juga berhubungan dengan kemampuan serta nilai akademis anak, lho. Ibu tak percaya? Dilansir dari WebMD, anak yang rutin sarapan cenderung memiliki nilai akademis lebih baik ketimbang anak yang meninggalkan kebiasaan tersebut. Bahkan, anak-anak yang tak sarapan merasa sulit berkonsentrasi dan menerima pelajaran.
Apa yang Ibu rasakan ketika lapar? Biasanya mood jadi buruk dan juga lebih cranky. Kondisi ini juga dialami anak. Bayangkan ini terjadi ketika harus menerima pelajaran di sekolah. Aduh, pastinya apa pun yang diajarkan guru, seperti masuk telinga kiri keluar telinga kanan.
Kurangnya nutrisi akibat tidak sarapan juga bisa membuat aliran darah sulit mengalirkan oksigen serta gizi dengan lancar. Akibatnya, tubuh jadi lemas dan rasa kantuk pun menyerang. Rasanya tubuh ingin kembali ke tempat tidur. Untuk itulah pentingnya sarapan pagi harus diperhatikan.
Lengkapi sarapan pagi anak Ibu dengan MILO Activ-Go. Dengan menambahkan produk MILO dalam set sarapan, anak akan mendapatkan Vitamin B2, B3, B6, B12, C, dan D, serta Kalsium, Fosfor, dan Zat besi. Pas sekali untuk anak yang perlu 100% energi saat beraktivitas.
Ay,o biasakan sarapan pagi untuk seluruh keluarga Ibu. Bila perlu resep ataupun inspirasi hidangannya, Ibu bisa mengeceknya di sini.
Anak sering sengaja melewatkan sarapan pada pagi hari? Sebaiknya Ibu harus mengubah kebiasaan itu. Ini karena menu sarapan sehat untuk anak sangat mempengaruhi aktivitasnya seharian, lho. Bahkan, manfaat sarapan itu sangat banyak. Mulai dari meningkatkan daya tahan tubuh supaya tak mudah terserang penyakit. Sampai meningkatkan kecerdasan anak karena jadi mudah berkonsentrasi menyerap pelajaran atau informasi. Sarapan pagi juga menjadi sumber energi anak untuk beraktivitas, lho. Tentunya, Ibu tak bisa sembarangan membuat hidangan pada pagi hari. Mari ikuti sejumlah tipsnya berikut ini.
Penuhi Menu Sarapan Sehat Untuk Anak dengan Nutrisi Ini
Berdasarkan Jurnal Gizi Pangan pada tahun 2013, sebanyak 69,6% anak-anak di Indonesia belum mendapatkan menu sarapan yang sehat. Bahkan, 26,1% anak tidak menikmati sarapan paginya.
Nah, karena itu, anak lebih memilih jajan ketika berada di sekolah. Padahal, jenis makanan yang dijual belum tentu sehat dikonsumsi. Untuk itu, Ibu harus menyajikan sarapan yang memenuhi gizi seimbang. Kira-kira apa maksudnya?
Gizi seimbang adalah konsep menu makanan kaya akan beberapa jenis nutrisi yang dibutuhkan tubuh dalam satu porsi. Nah, terdapat dua jenis nutrisi, yakni makronutrisi (protein, karbohidrat, dan lemak) serta mikronutrisi (mineral dan vitamin). Selain kedua jenis itu, anak juga memerlukan serat dan cairan yang cukup.
Karena nutrisi yang diperlukan tak cuma satu jenis, Ibu harus memberikan beragam kelompok makanan dalam sarapan anak. Berikut ini beberapa nutrisi sarapan pagi untuk anak yang perlu Ibu lengkapi.
Baca Juga : 4 Kreasi Menu Sarapan Pagi yang Sehat dan Kaya Nutrisi
1. Harus Mengandung Karbohidrat
Ibu sebaiknya memberikan sumber Karbohidrat Kompleks didalam sajian sarapan. Nutrisi tersebut adalah Karbohidrat yang memiliki susunan kimia yang lebih rumit, sehingga membuatnya lebih lama untuk dicerna tubuh. Ibu bisa mendapatkannya di gandum, kacang polong, roti, nasi, dan juga malt.
Kandungan gizi ini juga membuat anak tak mudah lelah dan mengantuk. Satu lagi manfaatnya yang perlu Ibu ketahui, Karbohidrat Kompleks membuat anak kenyang lebih lama. Jadi, anak tak akan banyak jajan ketika berada di sekolah
2. Tinggi Protein
- Usia 10-12 tahun: 56 g per hari.
- Usia 13-15 tahun: 72 g per hari.
- Usia 16-18 tahun: 66 g per hari.
- Usia 10-12 tahun: 60 g per hari.
- Usia 13-15 tahun: 69 g per hari.
- Usia 16-18 tahun: 59 g per hari.
Terkadang, Ibu memberikan nasi goreng atau roti isi coklat saja untuk sarapan. Namun, melupakan kebutuhan protein untuk anak. Padahal, anak juga harus memenuhi kandungan gizi tersebut untuk menjaga dan mengganti jaringan yang ada dalam tubuh. Protein berperan sebagai antibodi melawan virus, bakteri, bahkan jamur.
Nutrisi yang satu ini juga dapat menghasilkan kalori untuk energi tubuh. Kebutuhan protein anak usia 4-6 tahun sekitar 35 g/ hari, sedangkan anak usia 7-9 tahun 49 g/hari. Ketika menginjak 10 tahun kebutuhan protein anak dibagi berdasarkan jenis kelamin.
Anak laki-laki:
Anak perempuan:
Ibu bisa menyediakan susu, yoghurt, telur, ataupun daging saat sarapan untuk memenuhi kebutuhan gizi seimbang anak.
3. Cukup Serat
Sarapan pagi harus dilengkapi dengan serat. Kira-kira mengapa, ya? Perlu Ibu ketahui, nutrisi yang satu ini sangat penting untuk pencernaan anak. Kalau dalam menu sarapan Ibu sajikan makanan kaya serat, anak akan terhindar dari masalah pencernaan. Misalnya, diare ataupun sembelit. Ibu bisa mendapatkan kandungan serat dalam buah-buahan, biji-bijian, kacang-kacangan, dan sayuran. Untuk anak usia 5-10 tahun serat yang diperlukan 10-15 g/hari sedangkan anak di atas 10 tahun butuh 15-20 g/hari.
4. Lengkapi dengan MILO
Supaya anak lebih berenergi, Ibu dapat melengkapi sarapan anak dengan MILO 3in1. Misalnya, Ibu membuat nasi goreng untuk anak. Dalam seporsi menu tersebut, anak akan mendapatkan 25% energi. Namun, ketika ditambah MILO, energi yang didapat anak menjadi 34%. Bila disederhanakan, kebutuhan energi anak saat sarapan adalah +600 kkal. Nah, bila sarapan tanpa MILO, energi yang terpenuhi hanya sekitar 400-450 kkal saja. Sementara saat dilengkapi MILO, energi yang dipenuhi sekitar +550-600 kkal.
Baca Juga: Sarapan Tanpa MILO Vs Dilengkapi MILO, Ini Perbandingannya
Sarapan yang dilengkapi MILO 3in1 juga mengandung banyak vitamin dan mineral. Kombinasi malt, susu, dan cokelat dalam segelas MILO 3in1 juga diperkaya Vitamin B2, B3, B6, B12, C, dan D, serta Kalsium, Fosfor, dan Zat Besi. Yuk, berikan anak sarapan sehat dan minuman coklat yang bergizi agar lancar beraktivitas.
Anak sering sengaja melewatkan sarapan pada pagi hari? Sebaiknya Ibu harus mengubah kebiasaan itu. Ini karena menu sarapan untuk anak sangat mempengaruhi aktivitasnya seharian, lho. Bahkan, manfaat sarapan pagi untuk anak sangat banyak. Mulai dari meningkatkan daya tahan tubuh anak supaya tak mudah terserang penyakit. Sampai meningkatkan kecerdasan anak karena jadi mudah berkonsentrasi menyerap pelajaran atau informasi. Sarapan pagi juga menjadi sumber energi anak untuk beraktivitas, lho. Tentunya, Ibu tak bisa sembarangan membuat hidangan pada pagi hari. Mari ikuti sejumlah tips membuat menu sarapan untuk anak berikut ini.
Penuhi Menu Sarapan Anak dengan Nutrisi Ini
Berdasarkan Jurnal Gizi Pangan pada tahun 2013, sebanyak 69,6% anak di Indonesia belum mendapatkan menu sarapan pagi yang sehat untuk anak. Bahkan, 26,1% anak tidak menikmati sarapan paginya.
Nah, karena itu, anak lebih memilih jajan ketika berada di sekolah. Padahal, jenis makanan yang dijual belum tentu sehat dikonsumsi anak. Untuk itu, Ibu harus menyajikan menu sarapan anak yang memenuhi gizi seimbang. Kira-kira apa maksudnya?
Gizi seimbang adalah konsep menu makanan kaya akan beberapa jenis nutrisi yang dibutuhkan tubuh dalam satu porsi. Nah, terdapat dua jenis nutrisi, yakni makronutrisi (protein, karbohidrat, dan lemak) serta mikronutrisi (mineral dan vitamin). Selain kedua jenis itu, anak juga memerlukan serat dan cairan yang cukup.
Karena nutrisi yang diperlukan tak cuma satu jenis, Ibu harus memberikan beragam kelompok makanan dalam menu sarapan untuk anak. Berikut ini beberapa nutrisi sarapan pagi untuk anak yang perlu Ibu lengkapi.
Harus Mengandung Karbohidrat
Ibu sebaiknya memberikan sumber Karbohidrat Kompleks sebagai menu sarapan anak. Nutrisi tersebut adalah Karbohidrat yang memiliki susunan kimia yang lebih rumit, sehingga membuatnya lebih lama untuk dicerna tubuh. Ibu bisa mendapatkannya di gandum, kacang polong, roti, nasi, dan juga malt.
Kandungan gizi ini juga membuat anak tak mudah lelah dan mengantuk. Satu lagi manfaatnya yang perlu Ibu ketahui, Karbohidrat Kompleks membuat anak kenyang lebih lama. Jadi, anak tak akan banyak jajan ketika berada di sekolah.
Tinggi Protein
Terkadang, Ibu memberikan nasi goreng atau roti isi coklat saja untuk sarapan. Namun, melupakan kebutuhan protein untuk anak. Padahal, anak juga harus memenuhi kandungan gizi tersebut untuk menjaga dan mengganti jaringan yang ada dalam tubuh. Protein berperan sebagai antibodi melawan virus, bakteri, bahkan jamur.
Nutrisi yang satu ini juga dapat menghasilkan kalori untuk energi tubuh. Kebutuhan protein anak usia 4-6 tahun sekitar 35 g/ hari, sedangkan anak usia 7-9 tahun 49 g/hari. Ketika menginjak 10 tahun kebutuhan protein anak dibagi berdasarkan jenis kelamin.
Anak laki-laki:
- Usia 10-12 tahun: 56 g per hari.
- Usia 13-15 tahun: 72 g per hari.
- Usia 16-18 tahun: 66 g per hari.
Anak perempuan:
- Usia 10-12 tahun: 60 g per hari.
- Usia 13-15 tahun: 69 g per hari.
- Usia 16-18 tahun: 59 g per hari.
Ibu bisa menyediakan susu, yoghurt, telur, ataupun daging saat sarapan untuk memenuhi kebutuhan gizi seimbang anak.
Cukup Serat
Menu sarapan untuk anak juga harus dilengkapi dengan serat. Kira-kira mengapa, ya? Perlu Ibu ketahui, nutrisi yang satu ini sangat penting untuk pencernaan anak. Kalau dalam menu sarapan Ibu sajikan makanan kaya serat, anak akan terhindar dari masalah pencernaan. Misalnya, diare ataupun sembelit. Ibu bisa mendapatkan kandungan serat dalam buah-buahan, biji-bijian, kacang-kacangan, dan sayuran. Untuk anak usia 5-10 tahun serat yang diperlukan 10-15 g/hari sedangkan anak di atas 10 tahun butuh 15-20 g/hari.
Lengkapi dengan MILO
Supaya anak lebih berenergi, Ibu dapat melengkapi sarapan anak dengan MILO 3in1. Misalnya, Ibu membuat nasi goreng untuk anak. Dalam seporsi menu tersebut, anak akan mendapatkan 25% energi. Namun, ketika ditambah MILO, energi yang didapat anak menjadi 34%. Bila disederhanakan, kebutuhan energi anak saat sarapan adalah +600 kkal. Nah, bila sarapan tanpa MILO, energi yang terpenuhi hanya sekitar 400-450 kkal saja. Sementara saat dilengkapi MILO, energi yang dipenuhi sekitar +550-600 kkal.
Baca Juga:Sarapan Tanpa MILO Vs Dilengkapi MILO, Ini Perbandingannya!
Menu sarapan untuk anak yang dilengkapi MILO 3in1 juga mengandung banyak vitamin dan mineral. Kombinasi malt, susu, dan cokelat dalam segelas MILO 3in1 juga diperkaya Vitamin B2, B3, B6, B12, C, dan D, serta Kalsium, Fosfor, dan Zat Besi. Yuk, berikan anak sarapan sehat dan minuman coklat yang bergizi agar lancar beraktivitas.
Pagination
- Previous page
- Page 3