01 September 2022

Mengenal 4 Tahap Perkembangan Kognitif pada Anak

Bagikan Artikel:

Kecerdasan kognitif anak ternyata tidak bisa muncul dengan sendirinya, lho. Anak harus mendapatkan rangsangan tertentu agar kemampuan tersebut muncul. Untuk memahaminya, Ibu juga harus mengetahui tahap perkembangan kognitif anak. Tahapan ini diperkenalkan oleh psikolog asal Swiss bernama Jean Piaget. Ia percaya, ada empat tahapan kognitif yang akan dilalui anak.

Namun, sebelum masuk ke 4 tahap perkembangan kognitif Jean Piaget, ada baiknya Ibu mengetahui dulu apa yang dimaksud dengan kognitif? Ini supaya Ibu tahu tipe belajar mengembangkan aspek kognitif yang tepat untuk anak.

Dalam tulisan berjudul Theories of Adolescent Development yang diterbitkan dalam jurnal Academic Press tahun 2020, kognitif adalah kemampuan anak yang mengacu terhadap proses ingatan, problem solving, dan pengambilan keputusan.

Contoh kemampuan kognitif misalnya anak bisa menceritakan kejadian di sekolah dengan detail. Ia punya sejumlah ide untuk menyelesaikan masalah yang ditemuinya saat sedang belajar. Supaya Ibu tak bingung lagi, berikut ini 4 tahap perkembangan kognitif anak berdasarkan Jean Piaget.

Baca Juga : Perhatikan, 6 Cara Ini untuk Tahap Perkembangan Kognitif Anak

 

1. Tahap Sensorimotor (0-2 tahun)

Ini merupakan tahap perkembangan kognitif anak yang pertama dalam teori Piaget. Pada tahapan ini, bayi biasanya akan mengembangkan pengetahuan seputar dunia lewat kemampuan sensorik (melihat dan mendengar) dan juga skill motorik (menggapai dan menyentuh benda)

Untuk perkembangan kognitif dalam tahap ini, sebenarnya cukup sederhana. Anak diharapkan dapat memahami keberadaan obyek dan peristiwa yang terjadi di lingkungan sekitarnya secara alami.

Contohnya, Ibu menyembunyikan mainan favorit anak di bawah bantal. Anak yang muncul kemampuan kognitifnya akan berpikir mainannya hilang. Ia pun akan aktif mencarinya. Umumnya, anak akan menyadari Ibu sudah menyembunyikannya. Namun, ia akan berpura-pura mainannya hilang karena dianggapnya sebagai permainan. Bisa dibilang ini merupakan refleks dasar, indera, dan respons motorik.

 

2. Tahap Praoperasional (Usia 2-7 tahun)

Pada tahap perkembangan kognitif ini, biasanya anak mulai berpikir dan memahami sesuatu dengan cara simbolik. Ini berarti ia belum dapat menggunakan logikanya. Untungnya, di periode ini anak sudah memiliki kemampuan berbicara yang cukup lancar. Bahkan, beberapa anak sudah bisa membaca.

Ibu jangan heran dalam tahapan ini anak sering sekali bercerita. Terutama soal pengalaman yang dialaminya. Beberapa anak bahkan sudah bisa mengarang dongeng sederhana. Saat inilah, Ibu jangan diam saja. Tanggapi cerita anak tersebut dan biarkan ia explore hal baru lebih banyak lagi.

 

3. Tahap Operasional Konkret (Usia 7-11 tahun)

Biasanya, anak usia 7-11 tahun sudah mulai berpikir logis dan lebih terorganisir. Bahkan, anak sudah mulai berani mengemukakan pendapatnya terhadap sesuatu. Tak jarang mereka bisa menentukan pilihan sesuai keinginannya. Bisa dibilang anak sudah menyadari cara berpikir mereka unik dan bahwa tidak semua orang harus memiliki pemikiran, perasaan, dan pendapat yang sama dengannya.

Menurut Piaget, tahapan kognitif yang satu ini sangatlah penting. Ini karena dianggap sebagai titik balik utama dalam perkembangan kognitif awal. Hal ini ditandai dengan adanya awal pemikiran logis atau menggunakan logika.

 

4. Tahap Operasional Formal (Usia 12 tahun ke atas)

Pada tahapan terakhir ini, kemampuan kognitif anak semakin berkembang. Ia mulai mengenal hubungan sebab-akibat. Selain itu, ia bisa menyimpulkan atau menyelesaikan permasalahan yang lebih rumit. Salah satu contoh kemampuan kognitif berupa penalaran logis.

Ia juga lebih mampu menemukan berbagai solusi potensial untuk masalah dan berpikir lebih ilmiah tentang dunia di lingkungan sekitarnya. Bahkan, cara berpikir kreatif mulai muncul pada tahapan tersebut.

Sekarang Ibu sudah paham soal 4 tahap perkembangan kognitif anak berdasarkan Teori Piaget, kan. Untuk mendukung perkembangan kognitif anak, Ibu bisa memberikan MILO 3in1 setiap hari. Minuman coklat berenergi ini memiliki kandungan susu, cokelat, dan proses dua kali ekstrak malt menghasilkan energi alami di setiap butiran MILO.

Produk MILO ini juga mengandung vitamin B2, B3, B6, B12, C, dan D, serta kalsium, fosfor, dan zat besi untuk mendukung energi dan nutrisi anak di periode tumbuh aktif.

komposisi milokomposisi milo

Temukan

Resep Kreasi Milo

Ayo berkreasi dengan resep-resep menarik dari MILO untuk melengkapi energi dan nutrisi anak.

Artikel Lainnya

Tentang Aktivitas

5 Inspirasi Menu Makan Bergizi Seimbang untuk Bekal Anak Aktivitas
5 Inspirasi Menu Makan Bergizi Seimbang untuk Bekal Anak

Tahukah Ibu kalau anak memerlukan sejumlah nutrisi untuk tumbuh kembang dan juga aktivitas hariannya? Itu sebabnya anak harus menyantap menu makan

Tak Cuma Fun, Ini 5 Manfaat Bermain Game Online Aktivitas
Tak Cuma Fun, Ini 5 Manfaat Bermain Game Online

Bermain games secara online biasanya bikin kamu terlihat seperti anak yang suka rebahan saja. Namun, sebenarnya manfaat bermain game online itu banyak

Esport adalah Olahraga yang Lagi Tren, Kamu Wajib Tahu 5 Jenisnya Aktivitas
Esport adalah Olahraga yang Lagi Tren, Kamu Wajib Tahu 5 Jenisnya

Kamu punya hobi bermain games di PC atau gadget setiap hari? Kayaknya kamu harus mulai mengasah skill permainanmu, deh. Siapa tahu kamu nantinya bisa

5 Cara Membangun Karakter Anak di Rumah Aktivitas
5 Cara Membangun Karakter Anak di Rumah

Pastinya, Ibu ingin anak menjadi pribadi yang berkarakter pemimpin. Namun, hal tersebut tidak bisa terjadi secara instan. Anak memerlukan waktu secara

Sangat Diperlukan, Ini 4 Manfaat Kalsium untuk Anak Aktivitas
Sangat Diperlukan, Ini 4 Manfaat Kalsium untuk Anak

Pastinya Ibu sering dengar kalau kalsium menjadi salah satu nutrisi yang dibutuhkan anak. Namun, apakah Ibu tahu apa manfaat kalsium bagi pertumbuhan

Jangan Terlewat, Ini 5 Fungsi Zinc Bagi Tubuh Aktivitas
Jangan Terlewat, Ini 5 Fungsi Zinc Bagi Tubuh

Ibu pastinya ingin aktivitas anak berjalan lancar tanpa gangguan. Namun, apa yang terjadi bila anak kekurangan salah satu nutrisi? Pastinya, daya

Jangan Terlewat, Ini 5 Kebutuhan Nutrisi yang Dibutuhkan Anak Aktivitas
Jangan Terlewat, Ini 5 Kebutuhan Nutrisi yang Dibutuhkan Anak

Tahukah Ibu kalau memberi makanan dan minuman anak tidak boleh sembarangan. Apalagi saat anak Ibu sudah memasuki usia sekolah. Ada sejumlah kebutuhan

5 Cara Mendidik Anak Agar Mandiri dan Berani Aktivitas
5 Cara Mendidik Anak Agar Mandiri dan Berani

Pernahkah Ibu melihat anak menangis karena tidak mau masuk kelas? Biasanya, ini terjadi karena ia tak ingin berpisah dari Ibunya. Hal selanjutnya yang

5 Cara Menumbuhkan Rasa Percaya Diri pada Anak yang Sederhana Aktivitas
5 Cara Menumbuhkan Rasa Percaya Diri pada Anak yang Sederhana

Kepercayaan diri ternyata menjadi bagian penting bagi tahap perkembangan anak. Melalui sikap tersebut, anak dapat eksplorasi hal baru. Namun,

Selamat, Kamu mendapatkan ekstra 30 poin! Tonton video modul lainnya atau dapatkan ekstra 1 poin setiap Kamu menonton ulang.